cover
Contact Name
Joko Suwito
Contact Email
donysulystiono@poltekkesdepkes-sby.ac.id
Phone
+6281234802629
Journal Mail Official
jurnalkeperawatanpolkesbaya@gmail.com
Editorial Address
Jl. Karang Menjangan No.12, Airlangga, Kec. Gubeng, Surabaya, Jawa Timur 60286
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Keperawatan
ISSN : 24078999     EISSN : 24078999     DOI : 10.36568
Core Subject : Health,
Jurnal Keperawatan covers all nursing area including basic research in nursing, management nursing, emergency, and critical nursing, medical-surgical nursing, mental health nursing, maternity nursing, pediatric nursing, gerontological nursing, community nursing, family nursing education nursing, complementary and alternative medicine (CAM) in nursing.
Articles 62 Documents
Faktor Risiko Terjadinya Miopia Pada Siswa Di SMA Negeri 11 Surabaya Trianaka Ficta Rochmah; Supriyanto; Padoli Padoli
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 17 No. 2 (2023)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v17i2.41

Abstract

Miopia merupakan kelainan refraksi dimana sinar sejajar yang datang ke mata dalam keadaantidak berakomodasi dibiaskan pada satu titik di depan retina. Faktor risiko miopia yakni genetik,faktor perilaku membaca buku, menonton TV, dan penggunaan gadget. Miopia banyak dialami olehsiswa pada tingkat Sekolah Menengah Umum dibanding dengan kelompok usia lain. Tujuan penelitianini untuk mengetahui faktor risiko terjadinya miopia pada siswa di SMA Negeri 11 Surabaya. Penelitianini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan kuesioner. Jumlah sampel dalam penelitianini sebanyak 176 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling. Pengumpulandata dilakukan pada 24 Mei 2019. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar (53%) siswamengalami miopia, dan sebagian besar (74%) adanya faktor genetik mengalami miopia. Hampirseluruhnya (92%) siswa yang mengalami miopia memiliki perilaku membaca buku yang buruk.sebagian besar (64%) siswa dengan perilaku menonton TV yang buruk, sebagian besar (74%) siswadengan penggunaan gadget yang buruk. Diharapkan siswa mengetahui faktor risiko terjadinyamiopia dan cara memperhatikan kesehatan mata dengan baik serta tidak melakukan perilaku yangdapat mengakibatkan miopia.
IDENTIFIKASI DIAGNOSA KEPERAWATAN PADA KLIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS Aprillya Nilla Pertiwi; Dwi Utari Widiastuti; Hepta Nur Anugraheni; Padoli Padoli
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 16 No. 3 (2022)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v16i3.42

Abstract

ABSTRAK Penyakit Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah kerusakan fungsi ginjal yang bersifat irreversibel dimana terjadi kegagalan kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan metabolik, cairan, dan elektrolit. GGK ditandai dengan ketidakseimbangan cairan yang masuk dan yang dikeluarkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi diagnosa keperawatan pada klien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis. Populasi dalam penelitian ini adalah klien GGK dengan terapi hemodialisis di ruang hemodialisa RSI Jemursari Surabaya dengan besar sampel 20 klien yang diambil dengan teknik consecutive sampling . Variabel dalam penelitian adalah diagnosa keperawatan. Instrumen pengumpulan data adalah kuesioner berupa format pengkajian keperawatan, rekam medis klien dan daftar diagnosa keperawatan. Metode pengambilan data dengan cara wawancara dan obsevasi. Hasil penelitian disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dan dianalisis secara deskripsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klien GGK seluruhnya mengalami diagnosa Hipovolemia bd gangguan mekanisme regulasi dan diagnosa risiko ketidakseimbangan elektrolit b.d disfungsi ginjal. Diharapkan klien melakukan pembatasan asupan cairan dan diet yang ketat , disertai motivasi keluarga kepada klien. Kata Kunci : GGK, Diagnosa Keperawatan GGK IDENTIFICATION OF NURSING DIAGNOSES IN CHRONIC RENAL FAILURE CLIENTS THAT ARE UNDERGOING HEMODIALYSIS THERAPY ABSTRACT Chronic Kidney Failure (CKD) is an irreversible damage to kidney function where there is a failure of the body's ability to maintain metabolic, fluid, and electrolyte balance. CKD is characterized by an imbalance of fluid intake and output. The purpose of this study was to identify nursing diagnoses in clients with chronic kidney failure undergoing hemodialysis therapy. The population in this study were CKD clients with hemodialysis therapy in the hemodialysis room of RSI Jemursari Surabaya with a sample size of 20 clients who were taken by consecutive sampling technique. The variable in the study is nursing diagnoses. The data collection instrument was a questionnaire in the form of a nursing assessment format, client medical records and a list of nursing diagnoses. Methods of collecting data by means of interviews and observations. The research results are presented in the frequency distribution table and analyzed descriptively. The results showed that all CKD clients had a diagnosis of hypovolemia related to impaired regulatory mechanisms and a diagnosis of risk of electrolyte imbalance related to kidney dysfunction. It is expected that the client will restrict fluid intake and strict diet, accompanied by family motivation to the client. Keywords : CKD, Nursing Diagnosis of CKD
PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI PADA IBU DI POSBINDU KANTIL PUSKESMAS PUCANG SEWU SURABAYA Putri Adita Wahono; Nurhasanah; Padoli Padoli
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 15 No. 2 (2021)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v15i2.43

Abstract

ABSTRAK Hipertensi masih menjadi tantangan terbesar yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan. Kondisi ini sering kali tidak disadari dan tidak memiliki gejala spesifik, sehingga memicu timbulnya masalah kesehatan lain bahkan kematian bagi penderita yang tidak mengetahui tentang hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan tentang hipertensi pada ibu di pos pembinaan terpadu Kantil Pucangan Wilayah Kerja Puskesmas Pucang Sewu Surabaya. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang berkunjung ke Posbindu Kantil Puskesmas Pucang Sewu Surabaya dengan besar sampel 44 orang yang dipilih secara accidental sampling. Variabel penelitian adalah pengetahuan tentang hipertensi. Instrument pengumpulan data terdiri dari kuesioner karakteristik ibu dan kuesioner pengetahuan hipertensi. Data yang telah terkumpul selanjutnya diolah, disajikan dalam bentuk tabel, dianalisis menggunakan distribusi frekuensi dan prosentasi, dianalisis secara deskriptif dan diinterpretasikan secara kualitatif, . Hasil penelitian menunjukkan hampir setengahnya Ibu memiliki pengetahuan baik, dan hampir setengahnya memiliki pengetahuan kurang tentang hipertensi. Diharapkan petugas kesehatan Puskesmas agar lebih intensif dalam memberikan promosi kesehatan guna meningkatkan pengetahuan ibu tentang hipertensi. Kata kunci: Pengetahuan, Hipertensi. Knowledge of Hypertension in Mothers at Posbindu Kantil Public Health Center Pucang Sewu Surabaya ABSTRAC Hypertension is still the biggest challenge that is often found in health services. This condition is often not realized and has no specific symptoms, thus triggering other health problems and even death for patients who do not know about hypertension. This study aims to identify knowledge about hypertension in mothers at the integrated development post of Pucangan Kantil Working Area of ​​Pucang Sewu Public Health Center Surabaya. This study uses descriptive research using a cross sectional approach. The population in this study were all mothers who visited the Posbindu Kantil Puskesmas Pucang Sewu Surabaya with a sample size of 44 people selected by accidental sampling. The research variable is knowledge about hypertension. The data collection instrument consisted of a maternal characteristics questionnaire and a hypertension knowledge questionnaire. The data that has been collected is then processed, presented in tabular form, analyzed using frequency and percentage distributions, analyzed descriptively and interpreted qualitatively. The results showed that almost half of the mothers had good knowledge, and almost half had less knowledge about hypertension. It is expected that the health workers of the Puskesmas to be more intensive in providing health promotion in order to increase the mother's knowledge about hypertension.. Keywords: Knowledge, Hypertension.
TINDAKAN MENGURANGI MUAL DAN MUNTAH KLIEN KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI 1Isma Wahyu Safitri; Padoli Padoli; Teresia Retno Puspitadewi
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 15 No. 1 (2021)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v15i1.44

Abstract

Kemoterapi merupakan salah satu bentuk pengobatan kanker yang sering dan dipilih terutama untuk mengatasi kanker stadium lanjut lokal maupun metastase. Dari banyaknya efek samping dari kemoterapi, mual muntah adalah hal yang paling sering dikeluhkan oleh klien kemoterapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui derajat mual muntah dan tindakan mengurangi mual muntah pada klien yang menjalani kemoterapi di Yayasan Kanker Indonesia Cabang Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan kuesioner. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 29 klien. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan Mei 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klien di Yayasan Kanker Indonesia Cabang Jawa Timur yang menjalani kemoterapi yaitu hampir setengahnya mengalami mual muntah sedang (41%) dan sebagian kecil mengalami mual muntah berat (21%). Serta seluruhnya menggunakan antiemetik (100%) dan hampir setengahnya (42%) dikombinasikan dengan penggunaan teknik relaksasi dalam mengurangi mual dan muntah. Diharapkan klien kanker mampu mengurangi mual dan muntah dari efek samping kemoterapi dengan metode lain selain menggunakan antiemetik yaitu teknik relaksasi, suplementasi herbal, massase/pijat, teknik akupuntur, terapi musik dan imajinasi terbimbing. Kata Kunci : Mual, muntah, kanker, kemoterapi ACTIONS TO REDUCE NAUSEA AND VOMITING IN CANCER PATIENTS UNDERGOING CHEMOTHERAPY ABSTRACT Chemotherapy is one of the most common forms of cancer treatment and is chosen primarily to treat locally advanced or metastatic cancer. Of the many side effects of chemotherapy, nausea and vomiting is the most frequently complained by chemotherapy clients. The purpose of this study was to determine the degree of nausea and vomiting and actions to reduce nausea and vomiting in clients undergoing chemotherapy at the Indonesian Cancer Foundation, East Java Branch. This study uses a descriptive research method with a questionnaire. The number of samples in this study were 29 clients. The sampling technique used is purposive sampling. Data collection was carried out in May 2019. The results showed that clients at the Indonesian Cancer Foundation East Java who underwent chemotherapy, almost half experienced moderate nausea and vomiting (41%) and a small proportion experienced severe nausea and vomiting (21%). And all of them used antiemetics (100%) and almost half (42%) were combined with the use of relaxation techniques to reduce nausea and vomiting. It is hoped that cancer clients will be able to reduce nausea and vomiting from chemotherapy side effects with other methods besides using antiemetics, namely relaxation techniques, herbal supplementation, massage/massage, acupuncture techniques, music therapy and guided imagination. Keywords: Nausea, vomiting, cancer, chemotherapy
KEJADIAN OBESITAS PADA REMAJA DI SMA ANTARTIKA SIDOARJO Arum Nevita Ningrum; Supriyanto; padolipdl
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 16 No. 2 (2022)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v16i2.45

Abstract

ABSTRAK Obesitas pada remaja merupakan masalah yang kompleks. Suatu kelainan atau penyakit yang terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang keluar sehingga menyebabkan terjadinya penimbunan lemak dalam tubuh secara berlebihan. Penyebab obesitas antara lain: faktor genetik, faktor aktivitas fisik, pola makan, gaya hidup dan faktor gender. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode cross sectional study. Penelitian bertujuan mengetahui obesitas dan mengidentifikasi obesitas berdasarkan faktor genetik, faktor aktivitas fisik, pola makan, gaya hidup dan faktor gender di SMA Antartika Sidoarjo dengan jumlah subyek penelitian sebanyak 50 orang. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 5 April 2019. Hasil penelitian menunjukkan siswa di SMA Antartika hampir setengahnya (28%) mengalami obesitas, hampir setengahnya (40%) mengalami berat badan berlebih atau gemuk dan hampir setengahnya (32%) normal. Siswa yang mengalami obesitas sebagian kecil (20%) dengan tidak diikuti adanya faktor genetik, sebagian kecil (20%) dengan diikuti adanya faktor aktivitas fisik yang ringan, sebagian kecil (18%) dengan diikuti adanya pola makan asupan berlebihan, sebagian kecil (16%) dengan diikuti adanya gaya hidup cukup dan hampir setengahnya (28%) yang mengalami obesitas adalah perempuan. Dari hasil penelitian ini, diharapkan pendidik maupun peserta didik dapat lebih meningkatkan aktivitas fisik atau kegiatan dengan intensitas berat. Kata Kunci : Obesitas, Faktor Genetik, Faktor Aktivitas Fisik, Pola Makan, Gaya Hidup dan Faktor Gender THE INCIDENCE OF OBESITY IN ADOLESCENTS IN ANTARTIKA HIGH SCHOOL IN SIDOARJO ABSTRACT Childhood obesity is a complex problem. Health problem that occurs because of an imbalance between energy intakes with energy out this causing the accumulation of fat tissues in the body excessively. Causes of obesity include: genetic factors, physical activity factors, diet, lifestyle and gender factors. The type of research used is descriptive research with a cross sectional study method. The study aimed to determine obesity and identify obesity based on genetic factors, physical activity factors, dietary patterns, lifestyle and gender factors in the Antartic Senior High School in Sidoarjo with the number of research subjects as many as 50 people. Data collection was conducted on April 5, 2019. The results showed that students in the Antartika senior high school in Sidoarjo are almost half (28%) obese, almost half (40%) experience excess weight or fat and almost half (32%) are normal. Obese students are small (20%) with no genetic factors being followed, a small proportion (20%) with mild physical activity factors, a small proportion (18%) with excessive dietary intake, a small proportion (16%) with adequate lifestyle and almost half (28%) of those who are aobese are woman. The results of this study it’s expected that educators and students can further increase physical activity or activities with heavy intensity. Keywords: Obesity, Genetic Factors, Physical Activity Factors, Dietary Patterns, Lifestyle and Gender Factors
PENGETAHUAN DAN MEKANISME KOPING KLIEN DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PACAR KELING SURABAYA Dwi Setyorini; padolipdl; Hepta Nur Anugraheni
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 16 No. 2 (2022)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v16i2.46

Abstract

ABSTRAK Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang dapat menyebabkan stress. Stres akibat penyakit dapat diatasi dengan mekanisme koping adaptif yang berasal dari pengetahuan dalam diri penderitanya. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan pengetahuan dan mekanisme koping klien diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Pacar Keling Surabaya. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah klien DM yang berobat ke puskesmas dengan besar sampel 66 klien yang dipilih melalui teknik accidental sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan DM dan mekanisme koping. Hasil penelitian didapatkan hampir seluruhnya klien diabetes melitus berpengetahuan baik, sebagian kecil berpengetahuan cukup dan tidak ada yang berpengetahuan kurang. Hampir seluruhnya melakukan mekanisme koping adaptif dan sisanya maladaptif. Pengetahuan baik yang dimiliki oleh klien diabetes mellitus, akan meningkatkan mekanisme koping adaptif. Hasil penelitian ini menyarankan agar klien diabetes melitus terus meningkatkan pengetahuan tentang perawatan agar dapat menghadapi penyakit diabetes mellitus dengan mekanisme koping yang adaptif, menjaga pola makan, aktivitas cukup, menejemen medikasi dan pengobatan teratur, guna mengontrol kadar gula darah dan mencegah terjadinya komplikasi. Kata Kunci : Pengetahuan, Mekanisme Koping, Diabetes KNOWLEDGE AND COPING MECHANISM OF DIABETES MELLITUS CLIENTS IN THE WORK AREA OF PUSKESMAS PACAR KELING SURABAYA ABSTRACT Diabetes mellitus is a chronic disease that can cause stress. Stress due to disease can be overcome by adaptive coping mechanisms that come from knowledge within the sufferer. The purpose of this study was to identify the relationship between knowledge and coping mechanisms of diabetes mellitus clients in the work area of ​​the Paddy Keling Public Health Center Surabaya. This type of research is descriptive analytic. The population in this study were DM clients who went to the puskesmas with a large sample of 66 clients who were selected through accidental sampling technique. The variables in this study were knowledge of DM and coping mechanisms. The results showed that almost all of the diabetes mellitus clients had good knowledge, a few had sufficient knowledge and none had less knowledge. Almost all of them perform adaptive coping mechanisms and the rest are maladaptive. Good knowledge possessed by clients with diabetes mellitus, will improve adaptive coping mechanisms. The results of this study suggest that diabetes mellitus clients continue to increase knowledge about treatment in order to deal with diabetes mellitus with adaptive coping mechanisms, maintain diet, sufficient activity, medication management and regular treatment, in order to control blood sugar levels and prevent complications. Keywords : Knowledge, Coping Mechanism, Diabetes
KEPATUHAN OLAHRAGA PADA KLIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS PACAR KELING SURABAYA Agnes Valencia Noviar; Supriyanto; Padoli Padoli
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 16 No. 3 (2022)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v16i3.47

Abstract

ABSTRAK Keberhasilan terapi pada klien diabetes melitus salah satunya ditentukan dari kepatuhan untuk melakukan olahraga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kepatuhan olahraga pada klien diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah klien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Pacar Keling Surabaya, besar sampel 100 klien yang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah kepatuhan olahraga. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner. Data yang terkumpul disajikan dalam table distribusi frekuensi dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (61%) klien diabetes melitus tipe 2 tidak patuh melakukan olahraga. Diharapkan tenaga kesehatan khususnya perawat lebih intens dalam memberikan penyuluhan kesehatan mengenai pentingnya olahraga pada klien diabetes melitus. dan melibatkan keluarga dalam memberikan pelayanan keperawatan untuk meningkatkan kepatuhan olahraga klien. Kata kunci : Kepatuhan, Olahraga, Diabetes Melitus Tipe 2 EXERCISE ADHERENCE IN TYPE 2 DIABETES MELLITUS CLIENTS IN PACAR KELING PUSKESMAS SURABAYA ABSTRACT The success of therapy in diabetes mellitus clients is determined by adherence to exercise. The purpose of this study was to determine exercise compliance in clients with type 2 diabetes mellitus. This study used a descriptive method. The population of this study were clients with type 2 diabetes mellitus at the Paddy Keling Public Health Center, Surabaya, with a sample size of 100 clients who were selected using a consecutive sampling technique. The variable in this study is exercise compliance. The instrument of this research used a questionnaire. The data collected is presented in a frequency distribution table and analyzed descriptively. The results showed that most (61%) clients with type 2 diabetes mellitus did not comply with exercise. It is expected that health workers, especially nurses, are more intense in providing health education about the importance of exercise for clients with diabetes mellitus. and involve the family in providing nursing services to improve the client's exercise compliance. Keywords : Adherence, Exercise, Type 2 Diabetes Mellitus
AKTIVITAS FISIK PADA LANSIA HIPERTENSI DI POSYANDU LANSIA KELURAHAN PACAR KEMBANG SURABAYA Aldila Rizma Amalia; Nur Hasanah; Padoli Padoli
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 16 No. 2 (2022)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v16i2.48

Abstract

ABSTRAK Aktivitas fisik yang kurang merupakan faktor risiko terjadinya berbagai penyakit kronis, termasuk salah satunya adalah hipertensi. Peningkatan aktivitas fisik berupa olahraga secara teratur dapat menurunkan tekanan darah menjadi normal dan menurunkan risiko serangan hipertensi. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi jenis, lama waktu dan frekuensi aktivitas fisik pada lansia hipertensi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi dan sampel pada penlitian ini adalah lansia yang terdiagnosis hipertensi di Posyandu Lansia RW 09 Kelurahan Pacar Kembang wilayah kerja Puskesmas Pacar Keling Surabaya. Teknik pengambilan sampel menggunakan quota sampling dengan besar sampel sebanyak 20 orang lansia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar lansia hipertensi melakukan aktivitas fisik jenis kombinasi yaitu senam, bersepeda dan berjalan kaki dan sebagian kecil hanya melakukan satu macam aktivitas seperti senam, bersepeda dan berjalan kaki. Sebagian besar lansia melakukan aktivitas fisik selama > 30 menit, sebagian kecil lama waktu aktivitas fisik < 15 menit dan 15-30 menit. Setengahnya lansia hipertensi melakukan aktivitas fisik dengan frekuensi < 3 kali, sebagian kecil frekuensi aktivitas fisik 3-5 kali dan hampir setengahnya frekuensi aktivitas fisik >5 kali. Diharapkan lansia lebih meningkatkan lagi aktivitas fisik olahraga yang sesuai dengan tuntunan petugas kesehatan. Kata kunci: Hipertensi, Lansia, Aktivitas Fisik PHYSICAL ACTIVITY FOR ELDERLY HYPERTENSION AT ELDERLY INTEDRATED SERVICE POST RW 09 KELURAHAN PACAR KEMBANG WORK AREA OF PUSKESMAS PACAR KELING SURABAYA ABSTRACT Lack of physical activity is a risk factor for various chronic diseases, including hypertension. Increased physical activity in the form of regular exercise can lower blood pressure to normal and reduce the risk of hypertension attacks. The purpose of this study was to identify the type, duration and frequency of physical activity in the elderly with hypertension. This research uses a descriptive method. The population and sample in this study were the elderly diagnosed with hypertension at the Posyandu Lansia RW 09, Paddy Kembang Village, the working area of ​​the Paddy Keling Health Center Surabaya. The sampling technique used was quota sampling with a sample size of 20 elderly people. The results showed that most of the hypertensive elderly did a combination type of physical activity, namely gymnastics, cycling and walking and a small proportion only did one type of activity such as gymnastics, cycling and walking. Most of the elderly do physical activity for > 30 minutes, a small portion of the duration of physical activity < 15 minutes and 15-30 minutes. Half of hypertensive elderly perform physical activity with a frequency of < 3 times, a small portion of the frequency of physical activity 3-5 times and almost half the frequency of physical activity > 5 times. It is expected that the elderly will further increase physical activity in sports in accordance with the guidance of health workers. Keywords: Hypertension, Elderly, Physical Activity.
KEPATUHAN MINUM OBAT KLIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS SIDOSERMO SURABAYA Erfah; Hepta Nur Anugraheni; padolipdl
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 16 No. 2 (2022)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v16i2.49

Abstract

ABSTRAK Tuberkulosis Paru (TB Paru) merupakan salah satu penyakit yang telah lama dikenal dan sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan diberbagai negara di dunia. Kepatuhan pengobatan merupakan kunci pemberantasan dan penyembuhan TB Paru. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kepatuhan klien TB Paru dalam menjalani pengobatan TB. Jenis penelitian adalah deskriptif yang mendeskripsikan tentang kepatuhan minum obat pada klien TB paru yang menjalani pengobatan. Populasi penelitian ini adalah seluruh klien dengan TB paru di Puskesmas Sidosermo Surabaya yang menjalani pengobatan dengan besar sampel 22 klien diambil sampling insidental. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kepatuhan minum obat yang meliputi dosis, waktu dan aturan minum obat TB paru. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuisioner dan rekam medis. Data yang telah diolah, disajikan dalam bentuk table atau distribusi frekuensi, dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa klien TB Paru yang menjalani pengobatan seluruhnya (100%) patuh dalam pemberian dosis obat, sebagian besar (63,64%) tidak patuh waktu minum obat dan hampir seluruhnya (81,81%) patuh dalam mengikuti aturan minum obat. Diharapkan klien TB paru yang menjalani pengobatan meningkatkan serta memperhatikan ketepatan waktu minum obat dan aturan minum obat . Kata Kunci : Kepatuhan, TB Paru, Pengobatan COMPLIANCE WITH TAKING PULMONARY MEDICINE IN SIDOSERMO HEALTH CENTER OF SURABAYA Pulmonary Tuberculosis (pulmonary TB) is a disease that has long been known and is still a health problem in various countries in the world. Treatment adherence is the key to eradicating and curing pulmonary TB. The purpose of this study was to determine the compliance of pulmonary TB clients in undergoing TB treatment. This type of research is descriptive which describes the adherence to taking medication in pulmonary TB clients undergoing treatment. The population of this study were all clients with pulmonary TB at the Sidosermo Health Center Surabaya who underwent treatment with a sample size of 22 clients taken incidental sampling. The independent variable in this study was medication adherence which included dose, time and the rules for taking pulmonary TB drugs. Data collection instruments used questionnaires and medical records. Data that has been processed, presented in the form of a table or frequency distribution, and analyzed descriptively. The results of this study indicate that pulmonary TB clients who undergo treatment are entirely (100%) obedient in administering drug doses, most (63.64%) are not compliant when taking medication and almost all (81.81%) are obedient in following the rules of taking medication. . It is hoped that pulmonary TB clients undergoing treatment will improve and pay attention to the timeliness of taking medication and the rules for taking medication. Keywords : Drug adherence, TB, Treatment
FAKTOR PENYEBAB PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI Alif Nurul Lailia; Sri Hardi Wuryaningsih; Endah Suprihatin; padoli padoli
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 16 No. 3 (2022)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v16i3.50

Abstract

ABSTRAK Pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) sejak bayi berusia 6 bulan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang optimal pada bayi . Menurut Riset Kesehatan Dasar (2018), menyatakan di Indonesia jumlah bayi yang mendapatkan ASI eksklusif sebanyak 37,3%, bayi yang mendapatkan MP-ASI sebelum berumur 6 bulan sebanyak 9,3% dan 3,3% bayi mendapatkan ASI prodominan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sampel adalah ibu yang memberikan makanan dan minum selain ASI di wilayah kerja puskesmas pacarkeling Surabaya sejumlah 50 sampel diambil menggunakan metode total sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara dan kuisioner. Analisis data menggunakan tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan ibu yang memberikan MP-ASI dini memiliki pengetahuan yang cukup (63%). Ibu yang bekerja diluar rumah sebagian besar sebanyak (63%). petugas kesehatan tidak mendukung kepada ibu tentang pemberian MP-ASI pada usia bayi dibawah 6 bulan sebanyak 100%. Diharapkan peran petugas kesehatan meningkatkan frekuensi penyuluhan tentang pemberian MP-ASI lebih dari 6 bulan di masyarakat. Kata kunci : MP-ASI, pengetahuan, pekerjaan ibu dan dukungan petugas kesehatan. ABSTRACT Giving weaning food (MP-ASI) since a 6-month-old baby is one of the factors that influence optimal growth and development in infants. According to Basic Health Research (2018), states in Indonesia the number of babies who get exclusive breastfeeding is 37.3%, babies who get MP-ASI before 6 months of age are 9.3% and 3.3% of babies get prodominan breast milk. This research is a descriptive study. Samples are mothers who provide food and drink in addition to breast milk in the working area of ​​Surabaya pacarkeling health center with 50 samples taken using the total sampling method. Data was collected by interviews and questionnaires. Data analysis used frequency distribution tables. The results showed that mothers who provided weaning food had sufficient knowledge (63%). The majority of mothers who work outside the house (63%). health workers provide support to mothers about giving MP-ASI at the age of babies over 6 months as much as 100%. It is expected that the role of health workers will increase the frequency of extension workers about the provision of MP-ASI for more than 6 months. Keywords: MP-ASI, knowledge, mother's work and support of health workers