cover
Contact Name
Ade Triyandi
Contact Email
jurnal@stiperbelitang.ac.id
Phone
+6281373777321
Journal Mail Official
jurnal@stiperbelitang.ac.id
Editorial Address
Jl. Kampus Pertanian No.3 Tanah Merah, Belitang Madang Raya, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan 32382
Location
Kab. ogan komering ulu timur,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Bakti Agribisnis
ISSN : 25980521     EISSN : 27760022     DOI : 10.53488
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Bakti Agribisnis adalah jurnal agribisnis STIPER Belitang yang merupakan wadah bagi para peneliti (dosen-dosen dan mahasiswa STIPER Belitang) dalam melaksanakan Tridarma (Penelitian, Pengajaran, dan Pengabdian kepada masyarakat), Jurnal Bakti Agribisnis telah berdiri sejak tahun 2015 dan terbit setiap 4 (empat) Bulan sekali dan mulai tahun 2018 terbit setiap 6 (enam) Bulan sekali
Articles 112 Documents
Analisis Pendapatan Kerajinan Sapu Ijuk Dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga Di Desa Kota Mulya Kecamatan Semendawai Timur Kabupaten Oku Timur Ary Eko Prastya Putra; Windy Yulia Astuti
Jurnal Bakti Agribisnis Vol. 9 No. 01 (2023): Jurnal Bakti Agribisnis
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Belitang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.898 KB) | DOI: 10.53488/jba.v9i01.153

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) mengetahui produksi sapu ijuk di Desa Kota Mulya Kecamatan Semendawai Timur Kabupaten OKU Timur per bulan dalam tiga tahun terakhir, 2) mengetahui berapa besar pendapatan usaha kerajinan sapu ijuk di Desa Kota Mulya Kecamatan Semendawai Timur Kabupaten OKU Timur, 3) mengetahui nilai kontribusi pendapatan kerajinan sapu ijuk terhadap total pendapatan keluarga di Desa Kota Mulya Kecamatan Semendawai Timur Kabupaten OKU Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi sapu ijuk per bulan di Desa Kota Mulya Kecamatan Semendawai Timur Kabupaten OKU Timur mengalami peningkatan dalam tiga tahun terakhir, dengan rata-rata produksi per bulan selama tiga tahun terakhir dengan rata-rata yaitu 824 buah. Ratarata produksi sapu ijuk per bulan dalam tiga tahun terakhir adalah 824 buah, dengan harga jual sebesar Rp.20.00023.000 total biaya produksi sebesar Rp.23.932.000/Bulan maka pendapatannya sebesar Rp.10.859.666/Bulan. Bahwa usaha kerajinan sapu ijuk memberikan kontribusi besar terhadap total pendapatan keluarga yaitu sebesar 86,02%.
Analisis Nilai Tambah Dan Kelayakan Pengolahan Ikan Kakap Menjadi Pempek Di Oku Timur (Studi Kasus Pengolahan Ikan Kakap Menjadi Pempek Di Desa Trikarya) Vidya Purnamasari
Jurnal Bakti Agribisnis Vol. 9 No. 01 (2023): Jurnal Bakti Agribisnis
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Belitang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.029 KB) | DOI: 10.53488/jba.v9i01.154

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) mengetahui biaya produksi dan pendapatan pempek di Desa Trikarya Kecamatan Belitang III Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, 2) mengetahui besarnya nilai tambah pengolahan ikan kakap menjadi pempek di Desa Tikarya Kecamatan Belitang III Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, 3) mengetahui tingkat kelayakan finansial pengolahan ikan kakap menjadi pempek di Desa Tikarya Kecamatan Belitang III Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total pendapatan yang di peroleh usaha pengolahan ikan kakap menjadi pempek dalam satu kali proses produksi adalah sebesar Rp. 485.498/proses. Besarnya nilai tambah usaha pengolahan ikan kakap menjadi pempek dalam satu kali proses produksi adalah sebesar Rp 520.498/proses atau 16.266/paket dan sebesar Rp 65.062/kilo ikan kakap. Usaha pengolahan ikan kakap menjadi pempek layak secara finansial dengan NPV Rp. 71.938.927, IRR 22,81% dan Net B/C 1,30.
ANALISIS USAHA PENGOLAHAN KERUPUK UBI KAYU DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA DI DESA GUNUNG MAS KECAMATAN BELITANG KABUPATEN OKU TIMUR Munsiarum; Murtiningsih, Tyas; Nopri Pratama Putra
Jurnal Bakti Agribisnis Vol. 9 No. 02 (2023): Jurnal Bakti Agribisnis
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Belitang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53488/jba.v9i02.155

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan usaha pengolahan kerupuk singkong di Desa Gunung Mas Kecamatan Belitang Kabupaten OKU Timur. Untuk mengetahui tingkat keuntungan usaha pengolahan kerupuk singkong di Desa Gunung Mas Kecamatan Belitang Kabupaten OKU Timur. Untuk mengetahui kontribusi pendapatan usaha pengolahan kerupuk singkong di Desa Gunung Mas Kecamatan Belitang Kabupaten OKU Timur. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Gunung Mas, Kecamatan Belitang, Kabupaten OKU Timur. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposif dengan pertimbangan bahwa desa tersebut merupakan sentra industri rumah tangga pengolahan kerupuk singkong di Kabupaten OKU Timur dan dilakukan pada bulan Februari 2023. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan pengambilan sampel. metode. yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Simple Random Sampling atau metode sampel acak sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya produksi usaha pengolahan kerupuk singkong di Desa Gunung Mas Kecamatan Belitang Kabupaten OKU Timur dalam satu kali proses produksi sebesar Rp 754.700, pendapatan sebesar Rp 1.088.000 dan pendapatan sebesar Rp 333.300. Nilai R/C Ratio sebesar 1,44 menunjukkan bahwa industri rumah tangga pengolahan kerupuk singkong di Desa Gunung Mas Kecamatan Belitang Kabupaten OKU Timur menguntungkan secara finansial. Nilai BEP pendapatan usaha pengolahan kerupuk singkong sebesar Rp 112.400 dengan nilai pencapaian pendapatan sebesar Rp 754,00, nilai BEP produksi sebesar 14 Kg dengan pencapaian produksi sebesar 136 Kg dan nilai BEP harga sebesar Rp 5.500 dengan pencapaian harga sebesar Rp 8.000 yang menunjukkan bahwa Usaha pengolahan kerupuk singkong di Desa Gunung Mas Kecamatan Belitang Kabupaten OKU Timur menguntungkan secara finansial untuk dijalankan. Kontribusi pendapatan usaha pengolahan kerupuk singkong terhadap total pendapatan keluarga dalam satu bulan termasuk dalam kriteria rendah, dengan nilai persentase kontribusi sebesar 26,65%
Perlindungan Hukum Terhadap Penanaman Modal Pada Bidang Usaha Pertanian Di Indonesia Paisol Burlian
Jurnal Bakti Agribisnis Vol. 9 No. 02 (2023): Jurnal Bakti Agribisnis
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Belitang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53488/jba.v9i02.156

Abstract

Pada masa Orde Baru, jumlah investasi di Indonesia berjalan meningkat. Hal ini disebabkan pulihnya stabilitas politik, ekonomi, keamanan dan pertahanan, sosial dan kemasyarakatan dalam keadaan membaik dan terkendali sehingga para investor domestic mendapat perlindungan dan jaminan keamanan dalam berusaha di Indonesia. Namun tidak untuk jumlah investor asing yang di menginvestasikan modalnya di Indonesia, sebaliknya justru mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan sering terjadi konflik di dalam masyarakat, sehingga mengakibatkan investor asing menghindar berinvestasi di Indonesia. Selanjutnya ada dua hambatan atau kendala yang dihadapi dalam menggerakan investasi di Indonesia, yaitu kendala internal dan eksternal. Kendala internal meliputi kesulitan perusahaan mendapatkan lahan atau lokasi proyek yang sesuai, kesulitan mendapatkan bahan baku, kesulitan dana, kesulitan pemasaran, dan adanya sengketa atau perselisihan diantara pemegang saham di perusahaan tertentu. Sedangkan kendala eksternal meliputi faktor lingkungan bisnis yang tidak mendukung serta kurang menariknya insentif yang diberikan pemerintah, ketidak pastiaan hukum, ketidak amanan dan instabilitas politik.. Di dalam dunia pertanian banyaknya permasalahan yang menghambat di atas terutama terciptanya penanaman modal di Indonesia. Kesimpulan dari analisis yang dilakukan adalah bahwa kurangnya kepastian hukum bagi penanaman modal adalah sumber dari kekhawatiran penanaman modal selama ini. Adapun selain itu, korupsi pada lingkungan pengadilan dan pemerintahan, aparatur penagak hukum yang tidak berkualitas, demonstrasi yang anarkis, dan belum terciptanya clean business system yang bebas dari perilaku KKN juga merupakan sumber lain dari kekhawatiran penanaman modal di Indonesia.
Analisis Pendapatan dan Kelayakan Jamur Jakaba Menjadi Pupuk Organik Cair di Desa Kurungan Nyawa 3 Kecamatan Buay Madang Kabupaten Oku Timur Hariyono; Edo Ahmat Imam Muzaki
Jurnal Bakti Agribisnis Vol. 9 No. 02 (2023): Jurnal Bakti Agribisnis
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Belitang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53488/jba.v9i02.157

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) mengetahui berapa besar pendapatan yang diperoleh dari usaha jamur jakaba di Desa Kurungan Nyawa 3 Kecamatan Buay Madang Kabupaten OKU Timur, 2) menganalisis kelayakan usaha pembuatan jamur jakaba di Desa Kurungan Nyawa 3 Kecamatan Buay Madang Kabupaten OKU Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total pendapatan yang diperoleh usaha pengolahan jamur jakaba menjadi pupuk cair di Desa Kurungan Nyawa 3 dalam satu kali proses produksi adalah sebesar Rp 2.399.645 /proses. Usaha pengolahan Jamur jakaba menjadi pupuk cair di Desa Kurungan Nyawa 3 layak secara finansial dengan nilai NPV Rp 25.519.632. IRR 15,99 % dan Net B/C 1,70
Analisis Komparasi Biaya Dan Pendapatan Usahatani Padi Organik dan Anorganik Di Desa Karang Sari Belitang III OKU Timur Mahidin Fahmie; Aisah; Iswan
Jurnal Bakti Agribisnis Vol. 9 No. 02 (2023): Jurnal Bakti Agribisnis
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Belitang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53488/jba.v9i02.158

Abstract

Indonesia has a wealth of tropical biological resources, an abundance of sunlight, water and soil, as well as a culture of people who respect nature. This is what makes Indonesia has great potential for organic farming. The demand for organic rice in Indonesia continues to increase every year. In 2001 organic rice production was 1,180 tons, while in 2004 organic rice production increased to 11,000 tons. In 2005 Indonesia's organic rice market reached 28 billion rupiah with a growth of around 22 percent per year. Organic farming systems are increasingly popular lately due to the failure of inorganic farming systems in maintaining land and environmental sustainability in the long term. This is because in its application, the agricultural system is very dependent on the use of chemical substances such as urea, TSP, ZA, pesticides and so on so that in the long run it will have an impact on damage to agricultural land which will ultimately reduce productivity. Karang Sari Village, one of the villages in Belitang III District, OKU Timur Regency, where the majority of the population has a livelihood as lowland rice farmers, seeks organic rice cultivation without using chemical fertilizers or pesticides, but most farmers still grow rice conventionally (inorganic).
Analisis Kontribusi Pendapatan Bunga Telang (Clitoria Ternatea) Menjadi Minuman Herbal (Studi Kasus) Ary Eko Prastya Putra; Solehan; Edo Irfansyah
Jurnal Bakti Agribisnis Vol. 9 No. 02 (2023): Jurnal Bakti Agribisnis
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Belitang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53488/jba.v9i02.159

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) mengetahui produksi minuman herbal dari bunga telang di Desa Cahya Negeri Kecamatan Semendawai Suku III Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur menguntungkan, 2) mengetahui nilai kontribusi pendapatan minuman herbal dari bunga telang terhadap total pendapatan keluarga di Desa Cahya Negeri Kecamatan Semendawai Suku III Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, 3) mengetahui skala usaha produksi minuman herbal dari bunga telang di Desa Cahya Negeri Kecamatan Semendawai Suku III Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur untuk memenuhi hidup layak bagi keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha minuman herbal dari bunga telang memberikan kontribusi kecil terhadap total pendapatan keluarga yaitu sebesar 7,58%. Rata-rata produksi minuman herbal dari bunga telang per proses adalah 24 botol, dengan harga jual sebesar Rp.15.000 total biaya produksi sebesar Rp.219.545/proses maka pendapatannya sebesar Rp.140.455/proses dan skala usaha produksi minuman herbal dari bunga telang di Desa Cahya Negeri Kecamatan Semendawai Suku III Kabupaten OKU Timur 167 botol/proses.
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Jagung Manis (Zea mays L. Saccharata) di Kelurahan Gunung Dempo Kecamatan Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam: Usahatani Jagung Manis Munsiarum; Fikri Awaludin
Jurnal Bakti Agribisnis Vol. 10 No. 01 (2024): Jurnal Bakti Agribisnis
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Belitang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53488/jba.v10i01.161

Abstract

The aim of this research is to calculate the amount of sweet corn farming income and analyze the effect of using production inputs such as land area, seeds, fertilizer and labor on sweet corn farming income in Gunung Dempo Village, Pagar Alam Selatan District, Pagar Alam City. This research was carried out in Gunung Dempo Village, Pagar Alam Selatan District, Pagar Alam City. The location selection was carried out purposively with the consideration that in Gunung Dempo Village there are several farmers who cultivate sweet corn. The research was carried out in February 2023. The research method used in this research is the survey method. The sampling method used in this research is the census method. In this study, the sample consisted of 25 respondents from 25 populations who farmed sweet corn in Gunung Dempo Village, Pagar Alam Selatan District, Pagar Alam City. The research results show that the average production cost of sweet corn farming in one planting season is IDR 5,980,200, revenue is IDR 12,400,000 and income is IDR 6,419,800. The R/C ratio value is 2.07. The use of sweet corn farming production factors has a real influence if tested together. All the variables tested (land area, seeds, fertilizer and labor) show a very significant influence on sweet corn farming production. However, if tested partially, then only the land area variable has a significant effect. The land area variable has a significant effect on the income of sweet corn farmers because the larger the land owned, the higher the farmer's income. The seed cost variable does not have a significant effect on sweet corn farming income. This means that the more seeds used, the greater the production results, but there is still a maximum usage limit. The fertilizer cost variable has no significant effect on sweet corn farming income because fertilizer use must be in accordance with the recommended dose. If it is exceeded, it can cause plant death and continuous application of fertilizer can have a bad impact on soil conditions. The labor cost variable does not have a significant effect on farmers' income because the more labor used, the lower the income needed to provide wages. The labor used in this case is daily workers.
Analisis Keuntungan Usaha Jasa penggilingan Kopi di Desa Tanjung Kari Kecamatan Pulau Beringin Kabupaten OKU Selatan Aprizon; Aisah; Sudarti
Jurnal Bakti Agribisnis Vol. 10 No. 01 (2024): Jurnal Bakti Agribisnis
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Belitang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53488/jba.v10i01.163

Abstract

Beringin Island District is one of the sub-districts in South OKU Regency which is a coffee plantation center. The coffee is grown on people's plantations which are managed independently or shared between land owners and farmers. As a potential mainstay, coffee has a contribution as the main source of income for the community, especially those who make a living as coffee farmers, entrepreneurs and coffee traders. A coffee mill is an agro-industry or coffee processing business that operates in the agricultural services sector, which offers coffee grinding services. This coffee milling business is a business that is a service or supporting system for coffee agribusiness. The coffee milling business is a business opportunity that cannot be separated from the financial aspect. As a business or venture, the coffee milling business is certainly expected to make a profit. The objectives of this research are (1). To find out the stages of coffee grinding techniques. (2). Calculating the amount of income from the coffee grinding service business, (3). Analyze the level of profit of the coffee grinding service business. The results show that the ground coffee processing process for the ground coffee grinding service business in Tanjung Kari Village, Pulau Beringin District, South OKU Regency goes through several stages, namely: availability of raw materials, separation of coffee beans (sorting), roasting, cooling, grinding and packaging. The production costs of a coffee grinding service business in one production process are IDR 1,133,000, revenue is IDR 1,750,000 and income is IDR 617,000. The R/C ratio value is 1.54, meaning that for every IDR 1 spent on ground coffee grinding services, it will generate revenues of IDR 1.54. The BEP value for revenue from the ground coffee grinding service business is IDR 316,100 with a revenue achievement value of IDR 1,750,000, the production BEP value is 45 Kg with a production achievement of 250 Kg and a price BEP value of IDR 4,500/Kg with a price achievement of IDR 7,000/Kg which shows that the ground coffee grinding service business in Tanjung Kari Village, Pulau Beringin District, South OKU Regency is financially profitable to develop.
KOMPARASI PENDAPATAN USAHATANI KARET RAKYAT MENGGUNAKAN BAHAN PEMBEKU DEORUB DAN NON DEORUB DI KECAMATAN LUBUK RAJA KABUPATEN OKU Fatmayati, Anggi; Leni Sabrina
Jurnal Bakti Agribisnis Vol. 10 No. 01 (2024): Jurnal Bakti Agribisnis
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Belitang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53488/jba.v10i01.165

Abstract

Rubber plants are one of the important plantation commodities, both internationally and especially in Indonesia and have a very large role in the economic sector. Statistically there is a real (significant) difference between the average income of people's rubber farming using deorub and non-deorub freezing materials in Lubuk Raja District, OKU Regency. This can be seen from the calculated t value of 16.74 with a t table value of 2.058. Statistically there is a real (significant) difference between the average income of people's rubber farming using deorub and non-deorub freezing materials in Lubuk Raja District, OKU Regency. This can be seen from the calculated t value of 16.74 with the t table value of 2.058. Keywords: Rubber, Income, Comparative

Page 11 of 12 | Total Record : 112