cover
Contact Name
Roger R. Tabalessy
Contact Email
editor.jifs@gmail.com
Phone
+6281343267767
Journal Mail Official
editor.jifs@gmail.com
Editorial Address
Universitas Kristen Papua Jl. F. Kalasuat Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya
Location
Kota sorong,
Papua barat
INDONESIA
INTEGRATED OF FISHERIES SCIENCE
ISSN : 25486470     EISSN : 25486578     DOI : https://doi.org/10.56942/ifs
INTEGRATED OF FISHERIES SCIENCE adalah Jurnal Perikanan yang memuat artikel-artikel ilmiah yang merupakan hasil penelitian yang telah ditelaah dengan baik oleh para editor di bidangnya. Berdasarkan hasil kajian sesuai bidang perikanan meliputi aspek perikanan tangkap, pengelolaan wilayah pesisir, pengolahan hasil perikanan, budidaya, konservasi, dan bidang ilmu lainnya yang berkaitan. Jurnal ini diharapkan dapat menyalur gagasan dari setiap peneliti dan sebagai sumber referensi bagi mahasiswa dosen dan masyarakat.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 1 (2022)" : 5 Documents clear
Struktur Komunitas Gastropoda Pada Ekosistem Mangrove Di Kelurahan Klamana Distrik Sorong Timur Kota Sorong Fataha Ilyas Hasan; Dwi Indah Widya Yanti; Aldomoro Siwabessy
INTEGRATED OF FISHERIES SCIENCE Vol 1 No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian, Universitas Kristen Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56942/ifs.v1i1.34

Abstract

Ekosistem mangrove merupakan ekosistem pesisir yang memiliki produktifitas, nilai ekonomis, dan nilai ekologis tinggi. Gastropoda merupakan salah satu spesies dari filum Moluska yang paling banyak dijumpai pada ekosistem mangrove dan keberadaanya sangat dipengaruhi faktor – faktor lingkungan (biotik dan abiotik). Penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis dan jumlah Gastropoda yang ada pada ekosistem mangrove di Kelurahan Klamana. Parameter air yang diukur meliputi suhu, salinitas, pH tanah, DO (Dissolved Oxygen), pH air dan tipe sendimen. Tenik pengambilan sampel (sampling) menggunakan metode linetransek kuadran Hasil penelitian menunjukan di ekosistem mangrove Kelurahan Klamana ditemukan 9 spesies dari 4 family Gastropoda dan Terebralia sulcata (family Potamididae) yang paling banyak ditemukan dengan 81 individu, serta substrat yang ada pada lokasi pengambilan data yaitu lumpur dan lumpur berkerikil.Analisa struktur yang diukur yaitu Indeks Keanekaragaman ( ),Indek keseragaman (E), Indeks Dominasi (D) dan kepadatan.
Analisis Karakter Morfologi dan Morfoanatomi (gonad) Ikan Rainbow Sorong Melanotaenia fredericki Berdasarkan Tekanan Ekologi Habitat Sungai Hutan lindung dan Sungai Malasaum Rike Kagiling; Dwi Indah Widya Yanti; Aldomoro Siwabessy; Kadarusman; Intan Nurfemi Bacandra Hismayasari; Saidin; Hadi Nur Rohman
INTEGRATED OF FISHERIES SCIENCE Vol 1 No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian, Universitas Kristen Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56942/ifs.v1i1.35

Abstract

Melanotaenia Fredericki (Fowler, 1939) Subordo Melanotaeniodei, Ordo Arheriniformes adalah jenis ikan air tawar, tergolong ikan hias yang memiliki sebaran di daerah Sorong dan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakter morfologi dan karakte rmorfoanatomi (gonad) Ikan Rainbow Sorong (Melanotaenia fredericki) asal Sungai Hutan Lindungdan Sungai Malasaum. Metode yang digunakan yaitu observasi lapangan dan analisis laboratorium dengan menggunakan Statistika V.8 Scater Flots dan Statistika Uji T Komparatif. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa analisis morfologi menunjukkan adanya 5 (lima) karakter yang saling tumpang tindih antara populasi asal Sungai Hutan Lindung dan populasi asal Sungai Malasaum (tidak ada perbedaan mencolok). Populasi pada Sungai Hutan Lindung mencirikan karakter batang ekor lebih tinggi dan karakter gonad lebih kecil. Sebaliknya populasi pada Sungai Malasaum mencirikan karakter batang ekor lebih pendek dan karakter gonad lebih besar.
Identifikasi Dan Prevalensi Serangan Ektoparasit Ikan Mas (Cyprinus Carpio L.) Pada Area Pembudidaya Ikan Di Kabupaten Sorong Adri Bandu; Dwi Indah Widya Yanti; Melisa Masengi
INTEGRATED OF FISHERIES SCIENCE Vol 1 No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian, Universitas Kristen Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56942/ifs.v1i1.36

Abstract

Pemeriksaan parasit yang dilakukan selama penelitian di laboratorium Penguji Stasiun Karantina Ikan Pengendali Mutu  Kelas II Sorong, sampel ikan diambil dari petani tambak dari beberapa Kampung/Desa di Kabupaten Sorong, tujuan  dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis -jenis ektoparasit yang menyerang ikan mas (Cyprinus carpio L). Metode yang digunakan adalah metode survei melalui pengambilan sampel dikolam secara langsung untuk mengidentifikasi parasit pada ikan mas, data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari hasil pemeriksaan parasit yang dilakukan. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait yang berhubungan dengan data yang diperlukan serta ditambahkan dengan literatur yang mendukung kelengkapan dan kejelasan mengenai data yang didapatkan tersebut. Parasit yang ditemukan dari 30 ekor ikan mas (Cyprinus carpio L) ada empat jenis yang terdiri dari golongan cacing monogenea ada 2 jenis parasit yaitu Gyrodactylus sp  dan Dactylogyrus sp jenis protozoa ada Tricodina sp, jenis crustacea ada parasit Lernea sp, dari empat jenis parasit tersebut parasit yang paling banyak menyerang pada ikan mas adalah jenis Dactylogyrus sp dan Gyrodactylus sp . Nilai prevalensi tertinggi untuk Dactylogyrus sp terdapat pada pembudidaya ikan di Kampung Malaos dengan nilai 90% untuk Kampung Klagana dan Kampung Makotyamsa nilai masing-masing 70 %, sedangkan Dactylogyrus sp nilai Prevalensi tertinggi 70% berada di Kampung Makotyamsa. Untuk nilai Intensitas tertinggi terdapat pada parasit Gyrodactylus sp  di Kampung Klagana dengan  nilai Intensitas 3.8 dan Gyrodactylus sp  nilai Intensitas 3.33 berada pada Kampung Malaos.
Pengaruh Perbedaan Salinitas Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Kristina Situmorang; Yoelan Palemba; Melisa Ch Masengi
INTEGRATED OF FISHERIES SCIENCE Vol 1 No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian, Universitas Kristen Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56942/ifs.v1i1.52

Abstract

Nila dapat hidup di air tawar, air payau dan air laut dengan kadar garam antara 0-35 ppt. Ikan nila Oreochromis niloticus air tawar dapat dipindah ke air asin dengan proses adaptasi bertahap, yaitu dengan menaikkan kadar garam sedikit demi sedikit dan juga dapat langsung di pelihara pada air bersalinitas. Pada Penelitian ini dilakukan tanpa proses adaptasi terlebih dahulu. Untuk meningkatkan produksi budidaya khususnya ikan nila Oreochromis niloticus, dapat dilakukan dengan cara mengetahui media pemeliharaan yang optimal bagi pertumbuhan ikan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh salinitas berbeda terhadap pertumbuhan benih ikan Nila Oreochromis niloticus serta mengetahui salinitas terbaik dalam media pemeliharaan benih ikan nila Oreochromis niloticus. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni - Agustus tahun 2016, bertempat di Kampus Politeknik KP Sorong. Ikan uji yang digunakan adalah benih ikan nila Oreochromis niloticus berukuran 4 cm dan berat 0,51 gram. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan. Selanjutnya menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dengan taraf kepercayaan 95% (F < 0,05) yang kemudian di lanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pada perlakuan 20 ‰ menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata, tetapi dari tingkat rata-rata setiap perlakuan, pertumbuhan panjang mutlak yang tertinggi pada perlakuan B ( 5‰) sebesar 0,95 cm, dan di susul perlakuan C sebesar 0,88 cm, dan di ikuti perlakuan A (kontrol) sebesar 0,83 cm, perlakuan D (15‰) sebesar 0,80 cm dan yang terendah pada perlakuan E (20‰) sebesar 0,53 cm. Untuk pertumbuhan berat mutlak tertinggi pada perlakuan C (10‰) sebesar 1,52 gram, dan di susul perlakuan A (10‰) sebesar 1,33 gram, dan di ikuti perlakuan B (5‰) sebesar 1,26 gram, perlakuan D (15‰) sebesar 1,02 gram dan yang terendah perlakuan E (20‰) sebesar 0,37 gram. Tingkat kelangsungan hidup benih ikan nila terbaik pada perlakuan A (Kontrol) 86,67%,kemudian  perlakuan B (5‰) yakni sebesar 76,67%, dan di susul perlakuan C (10‰) sebesar 73,33%, perlakuan D (15‰) sebesar 70,00 % dan terendah pada perlakuan E (20‰) sebesar 36,67%. Ikan nila dapat hidup pada kisaran suhu antara 27 – 30  dan pH air media antara  6,8  - 7,9 ppm.
Struktur komunitas bivalvia pada ekosistem mangrove di Kelurahan Kladufu Distrik Sorong Timur Roger Tabalessy; Selviana Tulende; Aldomoro Siwabessy
INTEGRATED OF FISHERIES SCIENCE Vol 1 No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian, Universitas Kristen Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56942/ifs.v1i1.53

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui komposisi jenis, kepadatan dan indeks bivalvia. Penelitian dilakukan di daerah mangrove Kelurahan Kladufu Distrik Sorong Timur. Dengan jumlah stasiun pengamatan III yaitu, pada daerah mangrove dekat pemukiman warga, daerah mangrove samping muara sungai dan daerah mangrove ujung pantai muara sungai. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode transek garis dan transek kuadrat kemudian di analisis. Hasil yang didapat adalah 6 jenis bivalvia, yaitu Polymesoda erosa yang terdapat pada stasiun I (15), II (23) dan III (1), Saccrostrea echinata yang terdapat pada stasiun II (50), Anadara granosa yang terdapat pada stasiun III (42), spesies yang belum dketahui terdapat pada stasiun III (3), Saccostrea cucullata yang terdapat pada stasiun III (30) dan Pilsbryoconcha exilis yang hanya terdapat pada stasiun II (1). Nilai kepadatan yang paling tinggi yaitu berjenis Saccostrea echinata dengan kepadatan mutlak 3,33 dan kepadatan relatif 67,56. Indeks keanekaragaman komunitas bivalvia berkisar antara 0–0, 52. Kisaran nilai tersebut menggambarkan bahwa komunitas bivalvia di kategorikan rendah. Indeks keseragaman yang di peroleh yaitu 0–0,51. Hal ini di kategorikan rendah. Indeks dominasi berkisar antara 0,0001–1. Kesimpulan yang di dapat yaitu, telah ditemukan 6 jenis bivalvia. Dari setiap jenis yang ditemukan, diperoleh kepadatan tertinggi pada jenis Saccostrea echinata. Keanekaragaman komunitas bivalvia berada dalam kondisi tidak stabil (parameter lingkungan dan substrat kurang mendukung). Indeks keseragaman yang di peroleh rendah artinya jenis bivalvia yang ditemukan pada tiap stasiun relatif seragam (variasi jenis yang ditemukan sangat rendah). Nilai dominasi mendekati 1 (C <0.5), mengindikasikan bahwa terdapat organisme tertentu yang mendominasi seperti Polymesoda erosa pada stasiun I saccostrea echinta pada stasiun II dan Anadara granosa pada stasiun III.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2022 2022