cover
Contact Name
Ferdinal
Contact Email
ferdinal@hum.unand.ac.id
Phone
+6281276868100
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Open Access DRIVERset
Published by Universitas Andalas
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 25 Documents
The Perception of Totalitarianism and Authoritarianism in Various Universitas Andalas Students: A Reader-Response Criticism of George Orwell's Nineteen Eighty-Four Amanda Aisyah; Edria Sandika
Linguistika Kultura Vol 10 No 1 (2021)
Publisher : English Study Program, Faculty of Humanities, Universitas Andalas, Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jlk.10.1.1-10.2021

Abstract

This research studies the readers' responses to George Orwell's Nineteen Eighty-Four regarding their perception of totalitarianism and authoritarianism in various Universitas Andalas students as based on the said novel. This research focuses on how the novel's readers understand totalitarianism and authoritarianism after reading Nineteen Eighty-Four. Furthermore, this research also investigates the readers' answer on why they relate those mentioned concepts to their lives based on the novel Nineteen Eighty-Four. In analyzing the readers' responses, we apply a reader-response theory that focuses solely on the object's extrinsic elements, that is, in this case, the readers. As for the study method, we utilize the quantitative mixed with the qualitative method and library research.
Pemberontakan Satsuma dan Puisi “Battotai” Karya Toyama Masakazu Anggia Ariska
Linguistika Kultura Vol 10 No 1 (2021)
Publisher : English Study Program, Faculty of Humanities, Universitas Andalas, Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jlk.10.1.11-17.2021

Abstract

The Satsuma Rebellion is one of many historical events that have occurred in Japan. Japan is a country that has a very long history, known as a country that has gone through various ages, one of which is the Meiji era or known as the Meiji Restoration. In a work of poetry “Battotai” by Toyama Masakazu can be seen a battle called the “Satsuma rebellion.” In a poem that describes the brave troops of the government army against the enemy using the sword in the Meiji period/Meiji Restoration. The purpose of this writing is to find out and explore the history of Japan through a work of poetry “Battotai.” To reveal the history in the poem used descriptive qualitative research methods. The results of this study find that in the poem "Battotai" the brave troops of the government army against the enemy using swords during the Meiji/Meiji Restoration period were the battle in the Satsuma rebellion. Soldiers of government forces used samurai symbols such as swords. The sword is a symbol of the status of the samurai and courage is a symbol of the ethics/moral principles of the samurai as the code of ethics of the Japanese samurai called Bushido.
Gender Issues in Barbara Baynton’s Bush Studies Donny Syofyan
Linguistika Kultura Vol 10 No 1 (2021)
Publisher : English Study Program, Faculty of Humanities, Universitas Andalas, Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jlk.10.1.18-25.2021

Abstract

This research attempts to address how an Indonesian critic would interpret gender in postcolonial Australian literature in Bush Studies, a short story written by Barbara Baynton. Using French feminism, this writing focuses on how Indonesian critics regard gender issues in postcolonial Australian literature and how Indonesian critics understand it. Furthermore, how Baynton's and Franklin's works challenge the status quo is investigated, and how Indonesian and Australian points of view deal with class and gender concerns when reading these works. For that purpose, close reading becomes a literary research method to understand the very details of the short story. The original contribution that this research would make to this field of expertise will involve exploring how different cultures examine literature and media from cultures not their own, especially as Indonesia and Australia, though both patriarchal, are very different cultures that approach gender differently.
Menyisir Daerah Rantau Minangkabau Berdasarkan Naskah Randai Galombang Dunie Karya Jamaluddin Umar Fahmi Fahrozi
Linguistika Kultura Vol 10 No 1 (2021)
Publisher : English Study Program, Faculty of Humanities, Universitas Andalas, Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jlk.10.1.26-33.2021

Abstract

Banyak orang Minangkabau pergi merantau sehingga membentuk wilayah batasan teritorial rantau Minangkabau. Menyisir daerah rantau adalah untuk memantau daerah rantau Minangkabau. Orang Minangkabau merantau disebabkan beberapa faktor antara lain untuk merubah perekonomian keluarga, menempuh pendidikan, melibatkan diri atau menghindari masalah politik dan hal lainnya. Di Minangkabau banyak budaya dan tradisi yang masih bertahan hingga saat ini. Salah satu kesenian yang masih bertahan adalah seni Randai. Kesenian randai memiliki naskah sebagai bahan acuan. Banyak tema inspiratif yang dituliskan oleh pengarang untuk mengetahui tata cara dan peradaban orang Minangkabau. Salah satu tema yang tak pernah habis untuk diceritakan adalah kisah merantau. Naskah randai Galombang Dunie karya Jamaluddin Umar bertemakan merantau. Dalam naskahnya, tokoh utama pergi merantau ke Pekanbaru untuk memperbaiki kehidupan ekonomi keluarga. Berangkat dari naskah randai ini pembahasan batasan wilayah rantau Minangkabau akan dijelaskan serta diuraikan. Metode penelitian yang digunakan untuk melihat wilayah rantau Minangkabau, yaitu dengan analisis deskriptif. Kemudian, hasil yang didapatkan, yaitu wilayah rantau Minangkabau berada di sepanjang pantai barat pulau Sumatra, Sumatra bagian tengah, hingga ke negeri Sembilan Malaysia. Wilayah ini menjadi daerah perantauan Minangkabau dari dahulu kala, sehingga bukan tidak mungkin pada saat sekarang ini, wilayah rantau Minangkabau tersebar luas ke penjuru nusantara.
Ketimpangan Sosial dan Lahirnya Perempuan Modern Dalam Mrs. Warren’s Profession Karya George Bernard Shaw Gindho Rizano
Linguistika Kultura Vol 10 No 2 (2021)
Publisher : English Study Program, Faculty of Humanities, Universitas Andalas, Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jlk.10.2.40-45.2021

Abstract

Artikel ini membahas bagaimana karya klasik George Bernard Shaw, Mrs. Warren’s Profession, menyoroti masalah perempuan dalam konteks ketimpangan sosial dalam masyarakat Inggris abad ke-19. Konsep yang dipakai adalah teori refleksi oleh kritikus-teoritikus sastra Hungaria György Lukács. Temuan yang dapat disimpulkan adalah 1) Tokoh Mrs. Warren mengilustrasikan bagaimana prostitusi menjadi pilihan logis bagi sebagian perempuan kelas bawah, baik untuk menghindari eksploitasi pekerjaan maupun mempertahankan gaya hidup konsumeristis; 2) Lewat Tokoh Vivie, Shaw menghadirkan antitesis dari tokoh Mrs. Warren. Vivie merupakan tokoh perempuan modern yang tak lagi terpasung baik oleh keterbatasan ekonomi maupun ideologi borjuis dan partriarki.
Kostruksi Anomali dalam Peribahasa Minangkabau Lindawati Lindawati
Linguistika Kultura Vol 10 No 2 (2021)
Publisher : English Study Program, Faculty of Humanities, Universitas Andalas, Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jlk.10.2.46-55.2021

Abstract

Dalam artikel ini dibahas makna dan fungsi tutur mamangan yang ada dalam khazanah perbendaharaan kiasan Minangkabau yang konstruksinya anomali. Anomali atau penyimpangan itu dapat terlihat dari adanya ketidakselarasan antara bentuk dan makna. Kajian ini menggunakan pendekatan antropolinguistik yaitu mengkaji hubungan antara bahasa dan kebudayaan. Fungsi dan makna mamangan dapat dijelaskan dengan memahami konteks tuturnya. Untuk menguak makna filosofis yang terkandung di dalamnya dapat dilakukan dengan menggunakan pisau semiotik dan proses pemaknaan itu dapat dilakukan secara bertahap. Dari penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa ada mamangan anomalous yang fenomena fisiknya dapat ditemukan di alam sekeliling kita. Mamangan anomali dalam bahasa Minangkabau bukanlah ujaran yang tak bermakna. Ujaran ini sangat dalam artinya dan penuh hikmah. Sebagai bahasa yang penuh hikmah, peribahasa seperti dapat dipedomani sepanjang zaman karena fenomena dan peristiwa yang dikiaskannya bisa ditemukan kapan saja dan di mana saja. Dengan demikian, mamangan dapat menjadi pedoman orang dalam bertingkah laku dan sekaligus membentuk pola perilaku hubungan sosial dalam masyarakat.
Perempuan Dan Sastra Dalam Sejarah Sastra Indonesia: 1998 - Sekarang Retno Endah Pratiwi
Linguistika Kultura Vol 10 No 2 (2021)
Publisher : English Study Program, Faculty of Humanities, Universitas Andalas, Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jlk.10.2.56-63.2021

Abstract

Perkembangan pesat terjadi dalam bentuk karya-karya sastra yang lahir oleh adanya penulis-penulis wanita yang bermunculan dipelopori oleh Ayu Utami sebagai pijakan awal pertumbuhan penulis-penulis wanita lainnya. Penelitian ini ditujukan untuk memberikan informasi terkait perkembangan karya sastra Indonesia yang ditulis oleh kaum perempuan sejak 1998 hingga saat ini. Kontribusi yang turut diberikan oleh para perempuan ini menjadi penentu bagaimana perkembangan sastra yang dibawa oleh para perempuan ini sebagai salah satu penerus dari berjalannya proses kesusastraan Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deksriptif analisis. Dengan teknik menilik dan mencari dari berbagai sumber dan karya terkait penulis-penulis perempuan tersebut. Terjadi perubahan-perubahan gaya penulisan dalam hal pemenuhan selera pasar dan pola tulisan murni yang saat ini mengikuti arus perkembangan zaman yang tidak melulu menggunakan pola dan karakter tulisan senada, namun lahir hal-hal baru dari penulis lain yang bermunculan.
Menilik Cerita Fiksi Ilmiah dalam Sejarah Sastra Gothic Melalui Novel Mary Shelley, Frankenstein (1818) Amelia Gustiari
Linguistika Kultura Vol 10 No 2 (2021)
Publisher : English Study Program, Faculty of Humanities, Universitas Andalas, Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jlk.10.2.64-70.2021

Abstract

Hubungan antara cerita fiksi ilmiah dan sastra Gothic telah ada selama hampir 200 tahun, dimulai dengan munculnya novel fiksi ilmiah pertama, Frankenstein, karya dari Mary Shelley pada tahun 1818. Tulisan ini ingin menilik hubungan antara cerita fiksi ilmiah dan sastra Gothic melalui novel Frankenstein dengan menggunakan Metode Penelitian Analisis Naratif. Hubungan antara fiksi ilmiah dan sastra Gothic terkait dengan fakta bahwa kemajuan teknologi pada Revolusi Industri yang dimulai pada tahun 1760 sampai tahun 1840 seringkali menakutkan, tetapi dalam makna yang lebih dalam memaksa terjadinya konfrontasi dengan sisi kemanusiaan yang terlupakan. Hubungan antara cerita fiksi ilmiah dan sastra Gothic, kemudian akan dengan mudah terlihat bagaimana hubungan tersebut bisa dibangun dan berpengaruh hingga masa sekarang. Mary Shelley dengan Frankenstein tersebut muncul untuk menganalisis aspek-aspek sifat manusia yang menakutkan dan mengganggu sebagai bagian dari sejarah elemen sastra Gothic. Cerita fiksi ilmiahnya menggunakan sains untuk membuat proyeksi bayangan diri mereka sendiri, dan penciptaan inilah yang akan menghantui karakter dan memungkinkan munculnya sisi gelap kemanusiaan.
Perjuangan Dalam Puisi “Percakapan Angkasa” Karya Taufiq Ismail Siska Permata Siregar
Linguistika Kultura Vol 10 No 2 (2021)
Publisher : English Study Program, Faculty of Humanities, Universitas Andalas, Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jlk.10.2.71-77.2021

Abstract

Puisi adalah salah satu karya sastra yang memuat komponen sejarah dan mencerminkan tentang suatu kejadian yang terjadi di masa lalu. Banyak sastrawan yang menggambarkan peristiwa sejarah di dalam puisinya. Salah satunya adalah Taufiq Ismail, seorang sastrawan yang terkenal dalam sejarah sastra Indonesia angkatan 66. “Percakapan Angkasa” adalah salah satu puisi karya Taufiq Ismail yang bertemakan perjuangan dalam lirik-liriknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pusi ini menggambarkan peristiwa sejarah perjuangan dalam lirik-lirik puisi karya Taufiq Ismail tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi. Objek penelitian ini adalah lirik-lirik puisi “Percakapan Angkasa.” Puisi ini mengambarkan peristiwa sejarah yang terjadi pada tahun 1966, khususnya peristiwa perjuangan mahasiswa dalam sebuah demonstrasi. Demonstrasi ini menyebabkan salah satu mahasiswa tewas dalam peristiwa bersejarah itu, sehingga ia di juluki sebagai pahlawan AMPERA (amanat penderitaan rakyat).
Kawin Paksa dalam Gadis Pantai Lindawati Lindawati
Linguistika Kultura Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : English Study Program, Faculty of Humanities, Universitas Andalas, Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jlk.11.1.1-10.2022

Abstract

Sejumlah karya sastra ditulis oleh pengarang berdasarkan imajinasi semata, terinspirasi dari suatu peristiwa, atau merupakan tanggapan penulis terhadap apa yang terjadi di masyarakat. Pramoedya Ananta Toer adalah salah satu pengarang kenamaan Indonesia yang karya-karyanya banyak didasari oleh kejadian faktual yang dia ketahui atau dia alami sendiri. Gadis Pantai adalah sebuah kisah yang dia tulis berdasarkan peristiwa yang terjadi dikalangan kaum awam dengan kaum priyayi di Jawa. Tulisan ini menggunakan perspektif Marxis dalam memahami konflik antara dua kaum yaitu Priyayi dan orang desa. Analisa menunjukkan bahwa hegemoni berperan dalam hubungan kedua kelompok ini. Kaum Priyayi mendominasi kehidupan kaum miskin sementara orang miskin merasa nyaman bisa dekat dengan kaun Priyayi meskipun mereka sudah dihegemoni.

Page 1 of 3 | Total Record : 25