cover
Contact Name
Heffry Veibert Dien
Contact Email
heffryvdien@unsrat.ac.id
Phone
+62811432676
Journal Mail Official
jurnal.itpt@unsrat.ac.id
Editorial Address
Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi, Kampus Unsrat, Manado 95115
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap
rancang bangun dan hidrodinamika alat tangkap ikan, rancang bangun dan hidrodinamika kapal perikanan, operasi penangkapan ikan, meteo-oseanografi perikanan tangkap, daerah penangkapan ikan, biologi perikanan tangkap, pengelolaan perikanan tangkap.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 5: Juni 2017" : 7 Documents clear
Kajian Kecepatan Dan Kestabilan Pada Beberapa Bentuk Kapal Pukat Cincin (Small Purse-Seiner) Di Sulawesi Utara (Study on the boat speed and stability of several Small Purse-seiner in North Sulawesi) Revols D. Ch. Pamikiran; Frangky E. Kaparang; Heffry V. Dien
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 2 No. 5: Juni 2017
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.2.5.2017.14746

Abstract

This study was aimed at analyzing theboat technical characteristics covering shape and size, analyzing the boat speed and stability-related capability, and evaluating the speed and stability values based on the present standard. Boat speed determination was done based on the speed length ratio (SLR), andits valuation was based upon the boat resistance value and the boat thrust estimation. The boat stability determination was based on inclining experiment system and the static and dynamic stability calculation. Results showed that three small pure-seiners from Bitung, Manado, and Molibagu had specific shapes, U-button (Bitung) and Round-Button (Manado and Molibagu). The best boat speed achievement, based on shape, resistance, and thrust, was recorded in Manado boat. All small purse seiners had stable balance condition, but only Manado and Bitung boats met the International Maritime Organisation (IMO) standard. Keywords: Speed, Stability, Purse Seiner, North Sulawesi Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: menganalisis kharakteristik teknis yang mencakup bentuk dan ukuran kapal,menganalisis kemampuan  dalam hal kecepatan dan kestabilan kapal, dan mengevaluasi nilai kecepatan dan kestabilan kapal berdasarkan pada standart yang ada. Penentuan kecepatan kapal dilakukan berdasarkan SLR (speed length ratio), dan penilaiannya dilakukan berdasarkan nilai tahanan kapal dan estimasi daya dorong kapal.Penentuan kestabilan kapal dilakukan berdasarkan teknik momen system (inclining experiment) dan perhitungan stabilitas statis dan dinamis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Tiga kapal pukat cincin (small pure-seiner) dari daerah Bitung, Manado, dan Molibagu memiliki bentuk yang spesifik yaitu U-button (kapal Bitung) dan Round-Button (kapal Manado dan Molibagu); Capaian kecepatan kapal terbaik berdasarkan bentuk, tahanan, dan daya dorong kapal dicapai oleh kapal dari daerah Manado.Ketiga kapal objeksmall purse seiner memiliki kondisi keseimbangan yang stabil, namun demikian hanya kapal Manado dan Bitung memenuhi standard IMO (International Maritime Organisation). Kata-kata kunci : Kecepatan, Stabilitas, Kapal Pukat Cincin, Sulawesi Utara.
Monitoring jenis ikan pada modul terumbu buatan di Selat Lembeh Kelurahan Mawali Kecamatan Lembeh Selatan Kota Bitung (Fish species monitoring on artificial reef modules in Lembeh Strait, Mawali Village, South Lembeh District of Bitung) Syahrul A. Thalib; Johnny Budiman; Emil Reppie
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 2 No. 5: Juni 2017
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.2.5.2017.15026

Abstract

Coral reefs are communities of organisms that live at the bottom of shallow seas of tropics area. Degradation of coral reefs in the waters of Pulau Lembeh, Bitung caused by fishing activities were not responsible. However, there have been attempts to build artifial reefs since 2014 to protect natural coral reefs as well as repairing the damaged coral reefs. It is necessary to hold monitoring association of fish species target on artificial reef has been built with Acropora sp. trasnplantated. This research was conducted in Mawali Village, Lembeh Strait, on August - December 2016; done with descriptive method; and the data were analyzed through the diversity and richness index. Results of the analysis showed that the diversity of species classified as moderate with a value of 2.85; and species richness is high with a value of 6.09. This figure reflects the dominance of Cheilodipterus isostigmus species to other species in terms of number. Oceanography parameters such as temperature (26,99 – 28,97°C), salinity (32 – 33,2 ppt), dissolved oxygen (10,2 – 12,4 mg/l), acidity (7,3 – 8,4 pH), dissolved density (30,4 – 31,1 g/l ) and level of turbidity (1,2 – 2,6 NTU) in natural conditions support the development of the association of fish around the artificial reefs. Keywords: Monitoring, Fish Species Target, Artificial Reefs, Lembeh Strait, Mawali Village ABSTRAK Terumbu karang merupakan komunitas organisme yang hidup di dasar laut dangkal daerah tropis. Degradasi terumbu karang di perairan Pulau Lembeh, Kota Bitung disebabkan oleh aktifitas perikanan yang tidak bertanggungjawab. Namun telah ada upaya pembangunan terumbu buatan sejak tahun 2014 untuk melindungi serta memperbaiki terumbu karang alami yang rusak. Maka dipandang perlu mengadakan monitoring asosiasi ikan target pada terumbu buatan yang telah dibangun dengan karang yang ditransplantasikan jenis Acropora sp.  Penelitian ini dilakukan di Selat Lembeh Kelurahan Mawali pada bulan Agustus – Desember 2016; dikerjakan dengan metode deskriptif; dan data dianalisis melalui indeks keragaman dan indeks kekayaan.  Hasil analisis menunjukan bahwa keanekaragaman spesies tergolong sedang dengan nilai 2,85; dan kekayaan spesies tergolong  tinggi dengan nilai 6,09. Hal ini menggambarkan adanya dominasi spesies Cheilodipterus isostigmus terhadap spesies lain dari segi jumlah. Parameter oceanografi seperti suhu (26,99 – 28,97°C), salinitas (32 – 33,2 ppt), oksigen terlarut (10,2 – 12,4 mg/l), derajat keasaman (7,3 – 8,4 pH), kepadatan terlarut (30,4 – 31,1 g/l ), dan tingkat kekeruhan (1,2 – 2,6 NTU) dalam kondisi alami menunjang perkembangan asosiasi ikan di sekitar terumbu buatan. Kata kunci : Monitoring, Jenis Ikan Target, Terumbu Buatan, Selat Lembeh, Kelurahan Mawali
Pengaruh bentuk bubu terhadap hasil tangkapan rajungan portunus pelagicus di perairan pantai Desa Kema tiga Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara (The effect of pots shape toward the catch of swimming crab in coastal waters Kema Tiga Village) Moch. Abdul Chalim; Johnny Budiman; Emil Reppie
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 2 No. 5: Juni 2017
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.2.5.2017.15029

Abstract

Swimming crab (Portunus pelagicus) is one of the fishery commodities that have high sales value for which raced flavor and high nutritional content. This swimming crab in coastal waters of North Sulawesi usually caught accidentally (by catch) with bottom gillnets. There has been a special fishing gear for crab traps, but not known by local fishermen. The differences of trap shape could increase the fishing power of swimming crab traps; but such scientific information is not widely available yet. Therefore, this research aimed to study the effect of pots shape to catch swimming crab; and identifies the types of biota captured. This research was conducted in the coastal waters of  Kema Tiga village, North Minahasa Regency; from September to December 2014; which is based on the experimental method. Bubu six units of traps (three units conical shape, and three other rectangular shape), operated for eight nights to collect data; used scad mackerel bait; and the capture data were analyzed by t test.  The catch was 86 swimming crab in total; 56 was caught by conical shape traps, and 30 individuals were caught by rectangular shape traps. Analysis of test showed that t0 = 4.596> t table 0.01; 7 = 3.499, which means that the use of conical shape traps, giving highly significantly different swimming crab catches compared to rectangular shape traps. Keywords: Swimming crab, trap, mackerel bait, North Minahasa   ABSTRAK Rajungan (Portunus pelagicus) merupakan salah satu komoditi perikanan yang memiliki nilai jual tinggi karena memiliki rasa yang lezat dan kandungan gizi yang tinggi). Rajungan  ini di perairan pantai Sulawesi Utara biasanya tertangkap tanpa sengaja (by catch) dengan jaring insang dasar. Sebenarnya telah ada alat tangkap bubu khusus untuk rajungan, tetapi belum dikenal oleh nelayan lokal. Perbedaan bentuk bubu diduga dapat meningkatkan kemampuan tangkap dari bubu ranjungan; namun informasi ilmiah seperti ini belum banyak tersedia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh bentuk bubu terhadap hasil tangkapan ranjungan; dan mengidentifikasi jenis-jenis biota yang tertangkap.  Penelitian ini dilakukan di perairan pantai Desa Kema Tiga, Kabupaten Minahasa Utara; pada bulan September sampai Desember 2014; yang didasarkan pada metode eksperimental. Enam unit bubu (tiga unit bentuk kerucut terpancung dan tiga unit bentuk empat persegi) dioperasikan selama delapan malam untuk mengumpulkan data; menggunakan umpan ikan layang; dan data dinalisis dengan uji t. Tangkapan total berjumlah 86 ekor; 56 ekor tertangkap dengan bubu bentuk kerucut terpancung, dan 30 ekor tertangkap dengan bubu bentuk empat persegi. Hasil analisis menunjukan bahwa t hitung = 4,596 > t tabel 0,01;7 = 3,499, yang berarti bahwa penggunaan konstruksi bubu bentuk kerucut terpancung, memberikan hasil tangkapan rajungan yang sangat berbeda nyata dibandingkan dengan konstruksi bubu empat persegi. Kata-kata kunci: Rajungan, bubu, umpan ikan layang, Minahasa Utara.
Komposisi dan distribusi hasil tangkapan kapal pukat cincin KM Grasia 04 di perairan Laut Maluku (Composition and distribution catch of Grasia 04 purse seiner in Molucca Sea waters) Sugianto Talakana; Lefrrand Manoppo; Lusia Manu
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 2 No. 5: Juni 2017
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.2.5.2017.15942

Abstract

Purse seine is considered to be the most productive fising gear to catch pelagic fish, so there are many purse seiners that based in Bitung Oceanic Fishing Port operate in Fisheries Management Area of the Republic of Indonesia (WPP) 715 Moluccas Sea. There was and  issue that the catches of purse seiner around FADs was classified as immature fish. Therefore,  necessary to study the diversity and distribution of purse seiner catches in the area.  The data collection was done by direct observation and active participation in the field and deep interviews with the crews of Grasia 04 purse seiner. At each hauling, twenty fish from each species were taken randomly measured their fork lengths.  Catches during the study consisted of six species; namely skipjack (Katsuwonus pelamis), yellow fin tuna (Thunnus albacores), little tuna (Auxis thazard), scad mackerel (Decapteru smacarellus), rainbow runner (Elagatis bipinnulata), oceanic trigger fish (Canthidermis maculata) and trevally (Selaroides leptolepis). The dominatcatch in each hauling were skipjack, yellowfin, tuna and scad mackerel. Results were showed that most of the catches of Grasia 04 purse seinerin the waters of Moluccas Sea not legal size.Keywords: Composition and distribution catch, purse seiner Grasia 04, Molucca Sea. ABSTRAKAlat tangkap purse seine dianggap paling produktif untuk menangkap ikan pelagis, sehingga banyak kapal purse seine yang berpangkalan di  Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung beroperasi di Wilayah Pengelolaan Perikanan RI (WPP) 715 Laut Maluku. Beberapa issue menyebutkan bahwa hasil tangkapan purse seine terutama di sekitar rumpon tergolong ikan-ikan yang belum dewasa. Oleh karena itu, perlu mempelajari keragaman dan distribusi hasil tangkapan purse seine di wilaya tersebut.  Pengumpulam data dilakukan dengan cara pengamatan langsung dan partisifasi aktif dilapangan, wawancara dengan anak buah kapal KM Grasia 04. Pada setiap kali hauling, diambil secara acak 20 ekor ikan sampel setiap jenis dan mengukur panjang bakunya.  Hasil tangkapan selama penelitian adalah 6 jenis  ikan; yaitu ikan cakalang (Katsuwonuspelamis), madidihang (Thunnusalbacores), tongkol (Auxis thazard), malalugis (Decapterus macarellus), sunglir (Elagatis bipinnulata), tato batang (Canthidermis maculata) dan selar (Selaroides leptolepis).Tetapi hasil tangkapan yang dominan pada setiap hauling adalah cakalang, madidihang, tongkol dan malalugis. Hasil analisis menunjukan bahwa sebagian besar hasil tangkapan kapal purse seine Grasia 04 di perairan Laut Maluku belum layak tangkap.Kata kunci: Komposisi dan distribusi tangkapan, pukat cincin KM Grasia 04, Laut Maluku
Studi tentang pengaruh perbedaan daya mesin terhadap kecepatan dan konsumsi bahan bakar minyak pada perahu pakura (Study of the effect of engine power difference on speed and fuel consumption of pakura boats) Stefanny S. Tumigolung; Fransisco P.T. Pangalila; Frangky E. Kaparang
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 2 No. 5: Juni 2017
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.2.5.2017.15943

Abstract

The fishing boat fleet, seeking for a kind of fishing gear. One of the most common fishing boat types in Bitung Oceanic Fishing Port is pambut (Pumpboat). The researcher is concerned about the effect of engine power difference on speed and fuel consumption of pakura boats. The objective of the research is to determine the speeds of boat in the operation and to determine the average consumption of fuel of engine by in different horse power.  The method used in this research is the experimental method. The primary data is stored at the same time as the observations performed by the target system. The effect of engine throttle opening with the speed and fuel consumption is analyzed by a regression that uses Microsoft excel. The relation data is denoted in interpretation with table, grafic and a form of a sentence.  In conlusion, the best speed of the 6.5 HP is 7.57 knots while the 9 HP powered are 8,96 knots. The best fuel consumption of engine that powered 6.5 HP is averaged 2.87 l/hr while the engine powered 9 HP an average of 4.40 l/hr.Keywords: pakura, speed, fuel AbstrakArmada penangkap ikan, mengusahakan berbagai macam jenis alat tangkap ikan. Salah satu jenis kapal penangkap ikan yang umum terdapat di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung yaitu pambut (Pumpboat). Peneliti merasa  perlu dilakukan penelitian tentang Studi tentang pengaruh perbedaan daya mesin terhadap kecepatan dan konsumsi bahan bakar minyak pada perahu pakura. Adapun tujuan penelitian adalah untuk menentukan kecepatan terbaik  perahu pakura dalam operasi penangkapan ikan dengan daya mesin yang berbeda dan menentukan rata-rata konsumsi bahanbakar yang dibutuhkan perahu pakura dalam melakukan operasi penangkapan ikan dengan daya mesin yang berbeda.  Data primer yaitu data yang diambil langsung pada saat pengamatan yang dilakukan dengan cara target system. Hubungan bukaan gas dengan kecepatan dan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) akan dianalisa dengan analisa regresi yang menggunakan Microsoft excel. Data hubungan tersebut digambarkan dalam bentuk tabel dan grafik yang di interpretasi dalam bentuk kalimat.  Kecepatan yang terbaik pada mesin yang berdaya 6,5 HP adalah 7,57 knot sedangkan pada mesin yang berdaya 9 HP adalah 8, 96 knot. Konsumsi BBM  yang terbaik pada mesin yang berdaya 6,5 HP adalah rata-rata  2,87 l/jam sedangkan pada mesin yang berdaya 9 HP rata-rata 4,40  l/jam.Kata kunci : pakura, kecepatan, bahan bakar
Monitoring tren dan produktivitas hasil tangkapan kapal huhate yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (Monitoring trend and productivity of pole and liner catch that based in Bitung Oceanic Fishing Port) Resya I. Firmansyah; Emil Reppie; Vivanda O.J. Modaso
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 2 No. 5: Juni 2017
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.2.5.2017.15944

Abstract

Skipjack (Katsuwonus pelamis) belongs to a large pelagic fish, which is one of the leading commodity in North Sulawesi fishery sector. The fishing gear which is specifically intended for catching skipjack is pole and line; that has been used by fishermen of North Sulawesi before the second world war. But it does not have high competitiveness compared to other Asean countries, because the production process is not fully efficient yet. Therefore, this study aims to monitor the trend and productivity of pole and liner based in Bitung Oceanic Fishing Port (OFP) with used descriptive method; Secondary data was collected by recording information at Bitung OFP and related institutions, in the form of catch data, statistical reports and annual reports, as well as relevant literature review.  Trend of pole and liner catch were analyzed by linear trend method through least square approach; While the productivity of the vessel is analyzed by comparing the catch and tonnage of the vessel. The main target of pole and liner is skipjack, but caught also yellowfin tuna and other species; with total catches ranging from 3,730.46 tons to 14,253.98 tons per year; and there are increasing trend. Estimated production of skipjack that will be landed at Bitung OFP in 2017 is amounted to 6,988.49 tons and yellowfin tuna 2,188.76 tons. While skipjack in 2018 amounted to 8,475.89 tons and yellowfin tuna of 2861.58 tons.Pole and liner are considered productive on average per year by 62% while the unproductive at 38%.Keywords: Pole and liner, Monitoring Trend and Productivity, skipjack, yellowfin tunaABSTRAKIkan cakalang (Katsuwonus pelamis) tergolong ikan pelagis besar, yang merupakan salah satu komoditi unggulan di sektor perikanan Sulawesi Utara. Alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan cakalang adalah huhate;  telah digunakan oleh nelayan Sulawesi Utara sebelum perang dunia kedua. Namun belum memiliki daya saing yang tinggi dibandingkan dengan negara Asean lainnya, karena proses produksi belum sepenuhnya efisien. Penelitian ini bertujuan untuk memonitoring trend dan produktivitas kapal huhate yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bitung dengan menggunakan metode deskriptif; data sekunder dikumpulkan dengan cara mencatat informasi di PPS Bitung dan instansi terkait, berupa data hasil tangkapan, laporan statistik dan laporan tahunan, serta telaah pustaka yang relevan. Tren tangkapan kapal huhate dianalisis dengan metode tren linier melalui pendekatan least square; sedangkan produktivitas kapal dianalisis dengan membandingkan hasil tangkapan dan tonase kapal Target utama kapal huhate adalah ikan cakalang, tetapi  tertangkap juga madidihang dan jenis lain; dengan jumlah tangkapan berkisar antara  3.730,46 ton - 14.253,98 ton per tahun; dan kecenderungan meningkat. Perkiraan produksi cakalang yang akan didaratkan di PPS Bitung untuk tahun 2017 adalah sebesar 6.988,49 ton dan madidihang 2.188,76 ton. Sedangkan cakalang untuk 2018 sebesar 8.475,89 ton dan madidihang sebesar 2.861,58 ton.Kapal huhate yang dinilai produktif, rata-rata per tahun sebesar 62%  sedangkan yang tidak produktif sebesar 38%.Kata kunci: Kapal huhate, Monitoring Tren dan Produktivitas, Cakalang, Madidihang
Studi perbandingan hasil penggambaran lambung kapal dengan menggunakan metode pantograf dan fotografi (Comparative study of hull depiction using pantograph and photography methodes) Evander Ch. Nelwan; Revold D. Ch. Pamikiran; Fransisco P.T. Pangalila
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 2 No. 5: Juni 2017
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.2.5.2017.15945

Abstract

The depiction of the ship’s hull was made to determine it’s form, model and volume.  An experiment has been done to compare pantograph and photography technique in the drawing process. The research object is a multi-fungtional fishing vessel, owned by Dinas Perikanan dan Kelautan Manado, it has dimention lenght (L) 10,75m (Loa), width (B) 2,75m and depth (D) 1,3m. The time needed to transcrible the boat design using photography technique are 35-45 minutes, while the pantograph technique needs 85-150 minutes. In the drawing process, pantograph techniques require refinement to duplicate the hull shape, while the photography technique is easier to process the image because it uses digital image program.Key words: Hull, depiction of the hull ship used pantograph and photography technique. ABSTRAKPenggambaran lambung kapal dilakukan untuk mengetahui bentuk, model dan volume kapal.  Ujicoba dalam penelitian ini menggunakan teknik pantograf dan fotografi sebagai perbandingan secara experiment. Objek penelitian adalah Kapal Ikan prototype multi-fungsi milik Dinas Kelautan dan Perikanan Manado di Kecamatan Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.  Dimensi Utama kapal dengan Panjang (L) 10.75m (Loa), Lebar (B) 2.75m dan Tinggi lambung (D) 1.3m. Waktu kerja untuk menghasilkan gambar lambung kapal denganteknik fotografi memerlukan 35-45 menit, sedangkan dengan teknik pantograf memerlukan waktu 85-150 menit.  Dalam proses kerja untuk memperoleh hasil penggambaran, teknik pantograf memerlukan penghalusan menurut kecenderungan bentuk lambung kapal, sedangkan teknik fotografi lebih mudah dalam mengolah gambar karena menggunakan program gambar digital.Kata kunci: Lambung kapal, Teknik penggambaran dengan pantograf dan fotografi

Page 1 of 1 | Total Record : 7