cover
Contact Name
Ilham Hariaji
Contact Email
jurnalpanduhusada@umsu.ac.id
Phone
+6281262082844
Journal Mail Official
jurnalpanduhusada@umsu.ac.id
Editorial Address
Laboratorium Farmakologi dan Terapi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Gedung Kampus 1 UMSU Jalan Gedung Arca Nomor 53 Medan Sumatera Utara
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Pandu Husada
ISSN : 27160254     EISSN : 27160254     DOI : https://doi.org/10.30596/jph.v4i1
Jurnal Pandu Husada merupakan jurnal yang di kelola oleh Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Bekerjasama dengan Divisi Karya Tulis Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Pandu Husada Terbit 4 Kali dalam Satu Tahun (Januari-April-Juli-Oktober) Meliputi Bidang Kesehatan, Kedokteran.
Articles 107 Documents
Perbandingan Sekresi Air Mata Sebelum dan Sesudah Penggunaan Gadget pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Angkatan 2015 Menggunakan Uji Schirmer 1 Habib Yola Pratama; Zaldi Zaldi; Laszuarni Laszuarni; Debby Mirani Lubis
JURNAL PANDU HUSADA Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jph.v2i1.5387

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dinamis saat ini mendorong masyarakat untuk mengembangkan produk ilmiah yang dibungkus teknologi. Hal ini juga disadari oleh dunia pendidikan yang selalu berkembangsepanjangzaman. Kebutuhan ini diterapkan untuk mempermudah pekerjaan dan memperluas wawasan. Oleh karena itu kemajuan teknologi saat ini mulai mengarah pada kemajuan teknologi berbasismobile. Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat. Banyak teknologi canggih telah diciptakansalah satunya adalahseperti gadget.Penggunaan gadget saat ini sangat meningkat terutama pada mahasiswa untuk menunjang pembelajaran di kampus. Dampak negatif dari penggunaan gadget adalah gangguan atau rusaknya mata akibat paparan sinar radiasi dari gadget tersebut. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui perbandingan sekresi air mata sebelum dan sesudah menggunakan gadget selama 1 jam pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara angkatan 2015 dengan menggunakan tes Schirmer I.Penelitian ini menggunakan metode pra eksperimental,dengan satu kelompok desain pretest-posttest karena rumusan masalah yang diangkat yaitu mengukur sekresi air mata sebelum dan sesudah menggunakan gadget selama 1 jampada mahasiswa.Dari hasilanalisis PairedT-Testdiperoleh nilai P0,05 yang artinya terdapat perbedaansekresi air mata sebelum dan sesudah penggunaan gadget pada mahasiswa FK UMSU angkatan 2015denganmenggunakanmetodeSchirmer I.
Hubungan Pemakaian Bronkodilator Inhalasi terhadap Frekuensi Kekambuhan (Eksaserbasi) pada Penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) Usia Lansia Sri Rezeki Arbaningsih
JURNAL PANDU HUSADA Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jph.v1i2.4606

Abstract

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progressif nonreversibel atau reversibel parsial. Pemberian pengobatan rutin jangka panjang yang tidak adekuat membuat frekuensi eksaserbasi penyakit PPOK semakin tinggi.Penelitian ini bertujuan menentukan kaitan keteraturan berobat jalan dan pemberian bronkodilator inhalasi dengan frekuensi eksaserbasi pada penderita PPOK lansia. Metode pada penelitian ini bersifat deskriptif analitik, menggunakan data rekam medis dengan cara mencatat data kunjungan rawat jalan dan frekuensi eksaserbasi yang dialami oleh penderita PPOK lansia dalam setahun yang memerlukan rawat inap. Dijumpai penderita PPOK di RS.GL Tobing yang terbanyak berjenis kelamin laki-laki 72,3%. Rerata umur penderita PPOK adalah umur 63,66 tahun. Rerata lama rawat inap adalah 3 hari. Penderita PPOK selama setahun yang teratur berobat jalan sebanyak 27 orang (32,5%), sedangkan yang tidak teratur berobat jalan sebanyak 56 orang (67,5%). Frekuensi eksaserbasi penderita PPOK lansia dengan keperluan rawat inap menurun secara signifikan dengan keteraturan berobat jalan (p0,05). Frekuensi eksaserbasi penderita PPOK lansia dengan keperluan rawat inap menurun signifikan dengan penggunaan bronkodilator inhalasi (p0,05). Frekuensi eksaserbasi penderita PPOK lansia yang dirawat inap menurun signifikan dengan keteraturan berobat jalan dan penggunaan bronkodilator inhalasi.
Efektivitas Sari Kurma (Phoenix dactylifera L.) Terhadap Pengeluaran Air Susu Ibu (ASI) Pada Ibu Menyusui Ulfah Nur Ramadhani; Aidil Akbar
JURNAL PANDU HUSADA Vol 2, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jph.v2i3.9683

Abstract

Abstrak : Air susu ibu (ASI) merupakan susu yang diproduksi oleh manusia untuk bayi yang belum bisa mencerna berupa makanan padat. Pada penelitian Maternal and Child Nutrition di bulan Januari tahun 2020 melaporkan bahwa dari 423 ibu yang melahirkan dijumpai 16% yang menghentikan pemberian ASI pada usia anak 3 minggu setelah kelahiran akibat kurangnya ASI. Buah kurma memiliki kandungan protein, zat besi, glukosa, serat, vitamin, niasin, biotin, asam folat, kalsium, kalium dan sodium. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment dan desain dari penelitian ini menggunakan Non Equivalent Kontrol Group Design. Subjek pada penelitian ini adalah pasien post post partum atau ibu menyusui di Praktek dr. Aidil Akbar Sp.OG. Jumlah sampel sebanyak 30 orang yang di bagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Analisis data menggunakan uji Shapiro-Wilk, Levene test, Independent T test dan uji dependent sample T test. Jumlah ASI sebelum diberikan sari kurma pada ibu menyusui pada kelompok intervensi memiliki rata – rata 66,33. Sedangkan kelompok kontrol memiliki rata – rata 45,40. Hari ke 5 rata-rata pada kelompok intervensi naik menjadi  81,33, sedangkan kelompok kontrol naik menjadi 56,33. Pada hari ke 10 rata-rata pada kelompok intervensi naik menjadi  96,73, sedangkan kelompok kontrol naik menjadi 67,67. Hasil uji Levene’s test pada penelitian ini menunjukkan pada hari kelima (post 1) dengan p value 0,025 0,05 dan hari kesepuluh (post 2) dengan p value 0,012 0,05 yang berarti bahwa Ha diterima.  Didapatkan bahwa sari kurma efektif dalam meningkatkan volume ASI.
Death from Penetrating Trauma to the Chest and Abdomen Asan Petrus
JURNAL PANDU HUSADA Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jph.v4i2.16457

Abstract

Abstract: Deaths from penetrating trauma are less common than blunt trauma, gunshot wounds, asphyxia and drug intoxication. The most common mode of death is homicide. Penetrating trauma to the chest and abdomen causes severe bleeding and damage to internal organs, leading to instability of vital signs. Hypovolemic shock due to loss of circulating volume causes tissue hypoperfusion and hypoxia, if not treated promptly will cause multi-organ failure and death. The objectives of this case are to review cases of penetrating trauma to the chest and abdomen in forensic and medicolegal aspects. This case reports a victim of penetrating trauma by a sharp wound who was found dead in the direction of a palm oil plantation not far from his house. In this case, the stab wound to the abdomen was the most harmful to the victim as it caused severe bleeding (1400 mL) and was aggravated by bleeding from the stab wound to the chest (750 mL). The bleeding resulted in a loss of blood volume of more than 40% of the total blood in the victim's body. The victim experienced hypovolemic shock with decreased systolic blood pressure, tachycardia, and oliguria. As a result, oxygen delivery to vital organs cannot meet oxygen demand, causing a drop in blood pressure, refractory acidosis, and a further drop in cardiac output, leading to multiorgan failure (MOF) and, finally, death. The victim's death was unnatural and the cause of death was due to sharp trauma in the form of a stab wound to the abdomen that penetrated the abdominal cavity aggravated by a stab wound to the left chest resulting in severe bleeding. As per the Indonesian Criminal Code, Article number 338 or 340, the offender of this murder can be sentenced.
Profil Dan Pola Kepekaan Bakteri Penyebab Ventilator Associated Pneumonia Di RSUP H. Adam Malik Medan Dian Dwi Wahyuni; Sri Amelia; Wulan Fadine
JURNAL PANDU HUSADA Vol 1, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jph.v1i4.5284

Abstract

Ventilator-associated pneumonia (VAP) merupakan infeksi nosokomial yang banyak terjadi di intensive care unit dan masih menjadi masalah di bidang kesehatan. Hal ini menyebabkan tingkat mortalitas dan morbiditas yang tinggi, biaya pengobatan yang besar, serta munculnya bakteri resisten terhadap banyak antibiotik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil dan pola kepekaan antimikroba pada bakteri penyebab VAP di RSUP H Adam Malik Medan. Penelitian prosfektif terhadap pasien suspek VAP dilakukan dari bulan Agustus hingga November 2017. Sebanyak 22 sampel sputum aspirat endotrakeal diperiksa. Pemeriksaan mikroskopik menggunakan metode pewarnaan Gram dari kultur yang tumbuh. Identifikasi dan uji kepekaan bakteri menggunakan alat VITEC 2 Compact (bioMrieux). Total 28 isolat bakteri telah diidentifikasi, terdiri dari 26 basil gram negatif (92,9%) and dua bakteri Gram positif. Bakteri yang paling banyak adalah Acinetobacter baumannii (39,3%), diikuti Pseudomonas aeruginosa (21,4%), dan Escherichia coli (14,8%).Terdapat 19 isolat bakteri patogen Multi Drug Resistant (ESBL,Carbapenemase resistant, MRSA). Basil Gram negatif masih peka terhadap amikasin mencapai 76%, dan hampir seluruhnya resisten terhadap sefalosporin generasi 3. Semua isolat Acinetobacter baumannii resisten terhadap meropenem, sedangkan Escherichia coli dan Klebsiella pneumonia masih sensitif seluruhnya (100%). Acinetobacter baumannii merupakan penyebab utama VAP. Resistensi antibiotik mengalami peningkatan karena munculnya bakteri patogen multidrug resistance.
Observasi Dan Anamnesis Kesehatan Mata Pada Keluarga Binaan Di Lingkungan Jalan Tapian Nauli No. 37A Kelurahan Teladan Barat : Clinical Experiences Muhammad Iqbal Prayoga; Neyla Fitri Bakhreni; Adinda Shafira; Rhadatul Jannah; Windy Nabila; Ilham Hariaji
JURNAL PANDU HUSADA Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jph.v4i1.16368

Abstract

Abstrak:  Studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang masalah kesehatan keluarga terutama dalam menjaga Kesehatan mata di lingkungan jalan Tapian Nauli no.37A kelurahan Teladan Barat. Observasi masalah kesehatan ini berkaitan tentang menjaga kesehatan mata dan wawancara kepada keluarga. Studi dilakukan dengan metode observasi (pengamatan) dan anamnesis secara langsung. Data studi ini adalah hasil observasi dan anamnesis secara langsung kepada keluarga terkait masalah kesehatan. Penganalisan data dilakukan dengan pengumpulan data yang kemudian dilakukan pemilahan data serta mengklasifikasi data yang akhirnya menyajikan hasil dari observasi.
Uji Efektifitas Ekstrak Buah Nanas (Ananas Comosus L ) Terhadap Pertumbuhan Dermatofita Pada Pasien Tinea Corporis Secara In Vitro Abdul Razak; Melviana Lubis
JURNAL PANDU HUSADA Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jph.v1i1.3844

Abstract

Abstract: Fungal infections are the most common disease in tropical and developingcountries. Fungal infections caused by dermatophytes such as Tricophyton. Many plants can be used as traditional medicine, one of which is pineapple (Ananas comosus L.). This study aims to study the benefits of pineapple extract (Ananas comosus L.) on the growth of dermatophytic fungi in tinea corporis in vitro. The type of research conducted is experimental research by making post test only the design of the control group consisting of 4 groups, namely 2 training groups and 2 control groups. The treatment group consists of P1 and P2. each of the oncentration groups is pineapple extract (Ananas comosus L.) with a concentration of 10% and 25%. The control group consisted of P3 as a positive control group (Fluconazole) for Dermatophytes in Tinea corporis and P4 patients as negative controls (aquades). The technique used to measure antifungal activity is the disc diffusion method. The results of research on pineapple extract (Ananas comosus L.) at concentrations of 10%, 25%, flukonazole and aquadest did not produce clear zones. Pineapple fruit extract cannot inhibit the growth of dermatophytes in tinea corporis patients.Keywords: Pineapple Fruit (Ananas comosus L.), Dermatofita, Tinea corporis.
Gambaran Faktor Penyebab Infertilitas Pria Di Indonesia : Meta Analisis Aidil Akbar
JURNAL PANDU HUSADA Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jph.v1i2.4433

Abstract

Infertilitas pada pasangan suami istri sepertiganya di akibatkan akibat adanya infertilitas pada organ reproduksi pria. Studi metaanalisis ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran faktor penyebab infetilitas pada pria di Indonesia. Dengan melakukan penelusuran artikel dan karya ilmia di menggunakan aplikasi google scholar. Dari penelurusan artikel dan karya ilmia terdapat 16 artikel dan karya tulis ilmiah yang masuk dalam kriteria inklusi. Dari hasil analisis ditemukan bahwa penyebab infertilitas pada pria di Indonesia disebabkan oleh faktor internal tubuh (58%), faktor eksternal tubuh (32%) dan faktor lain (10%).
Peran Acrosin Pada Fertilisasi Pria: Literature Review Aidil Akbar
JURNAL PANDU HUSADA Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jph.v2i2.7597

Abstract

Tahap fertilisasi diawali dengan adanya perjumpaan spermatozoa dan ovum, dimana sel sperma menebus dinding sel ovum mencapai zona pellusida, proses ini melibatkan protein khusus yang terdapat pada akrosom spermatozoa yang dikenal dengan acrosin berfungsi sebagai ezim proteolitik. Studi literatur ini bertujuan untuk membahas pentingnya peran acrosin dalam proses fertilisasi pada pria. Peneliti melakukan pencarian literatur dengan menggunakan aplikasi Google Scholar dengan menggunakan kata kunci Acrosin dan mencari literatur yang masuk dalam kriteria inklusi. Hasil penelusuran literatur dijumpai 15 literatur yang membahas tentang acrosin dari berbagai macam sudut pandang yang dihubungkan dengan proses fertilisasi.Acrosin merupakan protein enzimatik pada acrosome yang terdapat pada kepala sperma yang membatu sperma untuk mencapai zona pellusida sehingga dapat melakukan proses fertilisasi pada ovum.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis) Terhadap Penurunan Berat Badan Pada Tikus Putih (Rattus Novergicus L.) Jantan Galur Wistar Yang Diberi Diet Tinggi Lemak Ainul Mardiyah Rahmah Zalukhu; Debby Mirani Lubis
JURNAL PANDU HUSADA Vol 1, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jph.v1i3.4903

Abstract

Obesitas disebabkan karena asupan energi yang digunakan berlebih dibandingkan dengan penggunaan semestinya yang akan menimbulkan adanya timbunan triasilgliserol yang berlebih pada jaringan lemak. Setiap tahunnya terjadi peningkatan angka kejadian obesitas penduduk Indonesia. Penanganan overweight dan obesitas salah satunya dengan teh hijau (Camellia sinensis). Kandungan utama teh hijau adalah polifenol katekin. Katekin pada teh hijau dapat membantu melancarkan proses pencernaan makanan. Hal ini terjadi melalui stimulasi peristaltik dan produksi cairan pada saluran pencernaan. selain itu, juga dapat mempengaruhi metabolisme tubuh dan membantu proses penurunan berat badan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental dengan desain pre dan post test group design. Penelitian ini menunjukkan teh hijau mampu menurunkan berat badan dengan nilai p= 0.000 (0,05). Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat penurunan berat badan dengan pemberian teh hijau.

Page 1 of 11 | Total Record : 107