cover
Contact Name
Khairunnisyah
Contact Email
nisyahk856@gmail.com
Phone
+6283802125747
Journal Mail Official
nisyak856@gmail.com
Editorial Address
Jl. Mahakam Raya No.16 Lingkar Barat, Kec. Gading Cemp., Kota Bengkulu, Bengkulu 38225
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
Jurnal manajemen informasi kesehatan
ISSN : 2527368X     EISSN : 26214385     DOI : -
Core Subject : Health,
JURNAL MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN is a journal that provides scientific writings for the exchange of ideas on theory, methodology and innovation related to the world of health, especially the scope of Medical Records and Health Information.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 5 No. 2 (2020)" : 5 Documents clear
Analisis Lama Waktu Tunggu Pelayanan Pasien Rawat Jalan di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit TK IV 02.07.01 Zainul Arifin Tahun 2020 Marlin Sutrisna
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 5 No. 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v5i2.143

Abstract

Waktu tunggu adalah waktu yang dipergunakan oleh pasien untuk mendapatkan pelayananrawat jalan dari tempat pendaftaran sampai masuk ke ruang pemeriksaan dokter. Tujuanpenelitian ini adalah Untuk mengetahui waktu tunggu pasien di poliklinik penyakit dalamterhadap pelayanan rekam medis di rumah sakit TK IV 02.07.01 Zainul Arifin Bengkulu.Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi penelitian adalah 140 berkasrekam medis di rumah sakit TK IV 02.07.01 Zainul Arifin Bengkulu, dengan tehnikpengambilan sampel total sampling. Pengumpulan data menggunakan observasi langsung.Analisis secara univariat. Hasil analisis univariat menunjukkan tentang lama waktu tunggudikategorikan lama yaitu 18 menit dari 42 berkas pasien (71,5%), dikategorikan cepat 7menit (28,5%). Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, lama waktu tunggu pelayanan pasiendikategorikan lama . untuk mengurangi lama waktu tunggu, seharusnya pihak rumah sakitlebih memperhatikan tentang lama waktu tunggu pelayanan, sebaiknya di pendaftaran rawatjalan menggunakan sistim komputerisasi maka akan memperlancar pelaksanaan kegiatansehingga berakibat pada waktu tunggu pasien menjadi lebih cepat.
Tinjauan Penggunaan Singkatan Baku Pada Penulisan Diagnosa Dalam Laporan Morbiditas Rawat Inap di Rumah Sakit Rafflesia Bengkulu Tahun 2020 Sri Andika Sopiawati; Deno Harmanto
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 5 No. 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v5i2.144

Abstract

Banyaknya penggunaan singkatan tidak baku pada penulisan diagnosis dalam laporanmorbiditas rawat inap, menyebabkan petugas pelaporan sering keliru dalam memberikankode diagnosa penyakit berdasarkan ICD-10, sedangkan tingkat pemahaman danpengetahuan petugas rekam medis dibagian pengelolaan yang cukup. sehingga menyebabkankeakuratan morbiditas tidak tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlahgambaran penggunaan singkatan baku pada penulisan diagnosa dalam laporan morbiditasrawat inap. Sampel penelitian pengambilan sampel dilokasi dengan menggunakan teknikrandom sampling yaitu pengambilan Berkas rekam medis Secara acak dengan menggunakanundian. Hasil penelitian dari 88 sampel jenis diagnosa pada pelaporan morbiditas rawat inapFebruari 2019, didapat sampel yang menggunakan singkatan baku 58 diagnosa (65%), dantidak baku 30 diagnosa (35%). Belum ada sosialisasi terbaru, belum ada SOP, belum adaevaluasi buku petunjuk teknis singkatan baku, belum dibuat buku daftar singkatan diagnosasesuai kebijakan Rumah Sakit. Ditemukan adanya singkatan diagnosa yang tidak baku padapelaporan morbiditas rawat inap. Saran : Membuat buku daftar singkatan diagnosa sesuaikebijakan rumah sakit, sosialisasi kepada tenaga kesehatan khususnya Koder tentangpenggunaan singkatan diagnosa baku di rumah sakit, evaluasi pembuatan buku, membuatstandar operasional prosedur (SOP).
Redesain Map Rekam Medis di Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Provinsi Bengkulu tahun 2020 Nofri Heltiani
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 5 No. 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v5i2.145

Abstract

Map rekam medis adalah sampul dari kertas tebal yang menyatukan semua lembar seorangpasien sehingga menjadi satu riwayat utuh, melindung berkas rekam medis di dalamnya agartidak mudah rusak serta mempermudah penyimpanan dan pencarian dan pemindahan berkasrekam medis. Berdasarkan hasil survei di Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto ProvinsiBengkulu, map rekam medis belum sesuai dengan standar baik dari aspek anatomi maupunaspek fisik yang menyebabkan cenderung terjadinya kenaikan angka kerusakan map rekammedis dan kejadian misfile setiap harinya yang berdampak terganggunya pelayanan padapasien, sehingga untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan desain ulang pada map rekammedis. Tujuan penelitian ini adalah redesain ulang map rekam medis di Rumah Sakit KhususJiwa Soeprapto Provinsi Bengkulu. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian iniadalah deskriptif dengan menggunalan motode perancangan aplikasi corel draw. Subjekdalam penelitian ini adalah 4 orang petugas rekam medis di ruang penyimpanan dengan objekpenelitian adalah map rekam medis. Teknik pengumpulan data menggunakan metodeobservasional dan wawancara dengan pendekatan cross sectional. Intrument yang digunakandalam penelitiani ini adalah lembar observasi dan pedoman wawancara dengan menggunakandata primer yang diolah secara univariat. Hasil redesain map rekam medis di RSKJ SoperaptoBengkulu pada aspek fisik map rekam medis menggunakan bahan kertas duplex berbentuklandscape dengan ukuran 33x25 cm dan berwarna hijau cerah, pada aspek anatomi terdapatitem yang ditambahkan berupa heading (logo), introduction (kalimat perintah pengisian padamap rekam medis) dan type style (jenis huruf arial dengan font 14 dan 18). Sedangkan aspekisi terdapat tambahan item berupa identitas sarana pelayanan kesehatan, kalimat warning,kode warna pada nomor rekam medis dan tahun kunjungan serta tulisan vol ke … dari …
Kelengkapan Pengisian Formulir Informed Consent di Puskesmas Betungan Kota Bengkulu Azmi Gufran; Anggia Budiarti
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 5 No. 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v5i2.148

Abstract

Sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan RI No. 129/Menkes/Per/2008 tentang standarpelayanan minimal kelengkapan pengisian lembar informed consent adalah 100%, artinyapengisian dari setiap komponen pada variabel identitas berdasarkan studi pendahuluan diPuskesmas Betungan Kota Bengkulu didapatkan hasil analisis kelengkapan pengisianinformed consent tidak mencapai 100%. Diketahui Kelengkapan pengisian variabelidentifikasi dan autentikasi informed consent di Puskesmas Betungan Kota Bengkulu Tahun2017. Metode : Jenis penelitian adalah deskriptif, sampel dalam penelitian ini adalah 79lembar informed consent tindakan medis dan pengambilan sampel menggunakan sistemrandom sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian dari 79sampel yang diteliti didapatkan presentase ketidaklengkapan tertinggi pada variabelidentifikasi yaitu komponen nomor RM 80% dan terendah yaitu nama pasien 6%.Ketidaklengkapan tertinggi pada variabel autentikasi yaitu nama terang dokter 85%, danterendah yaitu TTD pasien 19%. Diharapkan kepada Puskesmas Betungan Kota Bengkuluuntuk memperhatikan kelengkapan pengisian formulir informed consent yang di isi olehdokter dan tenaga medis, dimana formulir informed consent yang disimpan dalam rekammedis dapat digunakan sebagai alat bukti dalam keabsahan masalah hukum. Sertamensosialisasikan kepada dokter dan tenaga medis ruangan tentang kelebgkapan, pengertiandan manfaat formulir informed consent yang terisi dengan lengkap sebagai perlindunganhukum terhadap diri sendiri dan puskesmas. Dan memberi sanksi bagi petugas yang mengisirekam medis dengan tidak lengkap dan tidak benar, seperti memberikan teguran, memberikansurat peringatan dari kepala puskesmas, diberikan sanksi sesuai dengan hukum kesehatan dankode etik profesi.
Gambaran kepuasan pasien rawat jalan di tempat pendaftaran Puskesmas Babatan Kabupaten Seluma Shofia Aji Hidayatillah; Marissa Gita Putri
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 5 No. 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v5i2.150

Abstract

Kesehatan merupakan kebutuhan dasar manusia untuk dapat hidup layak dan produktif, untukitu diperlukan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang selaras dengan tujuan untukmengakses pelayanan kesehatan yang bermutu. Berbagai cara akan dilakukan setiap oranguntuk mendapatkan pengobatan yang baik, salah satunya dengan berobat ke pelayanankesehatan seperti di Rumah Sakit maupun Puskesmas. Puskesmas merupakan pusatpengembangan kesehatan yang memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadukepada masyarakat dalam bentuk kegiatan pokok, dikembangkan sebagai ujung tombakpelayanan kesehatan di Indonesia yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab ataspemeliharan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya tanpa mengabaikan mutupelayanan kepada individu. Puskesmas harus memiliki mutu pelayanan kesehatan yang baikdan berkualitas guna memberikan kepuasan pada pasien yang dapat dirasakan manfaatnyaoleh masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian survey deskriptif melalui pendekatankuantitatif dengan menggunakan 4 item penilaian dengan skala likert. Populasi penelitian iniadalah pasien rawat jalan yang berobat di UPT Puskesmas Babatan Kecamatan SukarajaKabupaten Seluma dengan jumlah 100 responden yang bertujuan untuk mengetahuigambaran kepuasan pasien rawat jalan di tempat pendaftaran. Dari hasil penelitianBerdasarkan Indikator Pelayanan di TPPRJ Puskesmas Babatan dilihat dari segi Kecepatanpetugas dalam memberikan pelayanan sebanyak 55 (55,0%) orang pasien merasa cukup puaskarena petugas membantu pasien dalam memperoleh obat sehingga membantu kecepatandalam menyelesaikan pelayanan pasien. Untuk Indikator kenyamanan lingkungan sebanyak37 (37%) pasien merasa tidak puas dikarenakan ruang pelayanan yang kurang bersih danrapih. Pada indikator prosedur pelayanan sebanyak 37 (37%) pasien merasa cukup puas halini karena pasien merasa petugas menjalankan tugas sesuai dengan prosedur, kehandalan dankemampuan. Dan untuk indikator persyaratan pelayanan pasien di Puskesmas BabatanKecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma sebanyak 58 (58%) pasien merasa cukup puaskarena persyaratan yang mudah dan tidak terbelit-belit sesuai dengan kebutuhan pasien untukmendapatkan pelayanan.

Page 1 of 1 | Total Record : 5