cover
Contact Name
Khairunnisyah
Contact Email
nisyahk856@gmail.com
Phone
+6283802125747
Journal Mail Official
nisyak856@gmail.com
Editorial Address
Jl. Mahakam Raya No.16 Lingkar Barat, Kec. Gading Cemp., Kota Bengkulu, Bengkulu 38225
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
Jurnal manajemen informasi kesehatan
ISSN : 2527368X     EISSN : 26214385     DOI : -
Core Subject : Health,
JURNAL MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN is a journal that provides scientific writings for the exchange of ideas on theory, methodology and innovation related to the world of health, especially the scope of Medical Records and Health Information.
Articles 72 Documents
GAMBARAN PENULISAN TERMINOLOGI MEDIS PADA CM 1 PASIEN RAWAT INAP DAN LEMBAR POLIKLINIK PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM UMMI BENGKULU Djusmalinar Djusmalinar
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v1i2.21

Abstract

Terminologi medis merupakan ilmu peristilahan medis sebagai sarana komunikasi antar tenaga kesehatan.Dokter yang merawat pasien mempunyai tugas dan tanggungjawab atas penegakan dan penulisan diagnosissesuai dengan ICD-10. Diagnosis yang ditulis dalam rekam medis harus lengkap, tepat dan jelas sesuai denganterminologi medis dan arahan yang ada pada buku ICD-10. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuigambaran penulisan terminologi medis pada CM 1 pasien rawat inap dan lembar poliklinik pasien rawat jalan diRumah Sakit Umum Ummi Bengkulu. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptifkuantitatif dengan desain cross-sectional, populasi dalam penelitian ini adalah 1.863 berkas rekam medis rawatinap dan 3.725 berkas rekam medis rawat jalan pada bulan januari-maret 2016, dengan sampel 329 berkasrekam medis rawat inap dan 361 berkas rekam medis rawat jalan dengan teknik pengambilan sampel SystematicRandom Sampling. Menggunakan data sekunder, diolah secara univariat. Penelitian ini dilaksanakan di RumahSakit Umum Ummi Bengkulu. Hasil analisa univariat, dari 1.863 berkas rekam medis rawat inap, 85 (47%)penulisan terminologi medis menggunakan istilah yang sesuai dengan ICD-10, 97 (53%) yang tidak sesuaidengan ICD-10. 50 (34%) penulisan terminologi medis menggunakan singkatan yang sesuai dengan ICD-10, 97(66%) yang tidak sesuai dengan ICD-10. 3.725 berkas rekam medis rawat jalan, 50 (24%) penulisan terminologimedis menggunakan istilah yang sesuai dengan ICD-10, 161 (76%) yang tidak sesuai dengan ICD-10. 45 (30%)penulisan terminologi medis menggunakan singkatan yang sesuai dengan ICD-10, 105 (70%) yang tidak sesuaidengan ICD-10. Diharapkan bagi Rumah Sakit Umum Ummi Bengkulu dapat mengadakan sosialisasi,pelatihan, pengawasan dan evaluasi terhadap dokter serta membuat daftar singkatan yang ditetapkan oleh pihakrumah sakit sebagai pedoman tentang penulisan terminologi medis yang sesuai dengan ICD-10, dan meletakkanStandar Operasional Prosedur (SOP) tentang penulisan terminologi medis yang sesuai dengan ICD-10 dimasing-masing ruang rawat pasien/ruang kerja dokter.
ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN BEBAN KERJA DENGAN METODE WORKLOAD INDICATOR OF STAFFING NEED (WISN) DI UNIT REKAM MEDIS RUMAH SAKIT RAFFLESIA BENGKUL Nofri Heltiani
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v1i2.23

Abstract

Beban kerja merupakan salah satu komponen penting dalam menghitung kebutuhan tenaga. Artinya jumlah tenaga yang dibutuhkan disesuaikan dengan beban kerja yang ada. Metode Workload Indicator of Staffing Need (WISN) adalah metode untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja berdasarkan beban kerja nyata yang dilaksanakan oleh tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan tenaga dengan metode WISN. Penelitian ini dilaksanakan di Unit Rekam Medis Rs Rafflesia Bengkulu selama 6 hari. Penelitian ini menggunakn pendekatan kualitatif dengan melakukan observasi, wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil penelitian didapatkan penggunaan waktu kerja staff adalah 2200 jam/tahun. Hasil perhitungan tenaga dengan metode WISN didapatkan jumlah tenaga Unit Rekam Medis RS Rafflesia Bengkulu adalah 6 orang. Dari hasil penelitian ini dsarankan kepada Manajemen RS Rafflesia Bengkulu perlu adanya pertimbangan menambah tenaga staff dengan lulusan DIII Rekam Medis di Unit Rekam Medis RS Rafflesia Bengkulu sebanyak 4 orang.
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD KOTA BENGKULU Sudirman Sudirman
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v1i2.24

Abstract

Tujuan dari perancangan sistem ini adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada pemakai dalam pembuatan rancangan sistem yang baru untuk mengembangkan sistem yang lama. Sehingga diharapkan sistem yang baru dapat membantu mengatasi kekurangan yang ada dan dapat menghasilkan informasi serta laporan yang cepat dan tepat di RSUd Kota Bengkulu. Adapun sistem yang diusulkan merupakan langkah untuk mengefektifkan dan mengefisiensikan sistem yang lama dengan menggunakan sistem yang baru. Instrument penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan cara pengamatan (Observasi) data yang dikumpulkan dengan melihat secara langsung dari objek yang diteliti yaitu sistem pendaftaran pasien rawat jalan di RSUD Kota Bengkulu dan juga dengan pedoman wawancara data yang dikumpulkan dengan cara melakukan wawancara kepada bagian kepala rekam medis. hasil penelitian ini adalah membuat sebuah perancangan prosesdur yang dapat digunakan untuk mendukung proses sistem yang berjalan di RSUD Kota Bengkulu, dengan adanya konsep perancangan sistem pasien rawat jalan dapat mengembangkannya untuk kepentingan operasional rumah sakit dan dapat digunakan untuk sistem aplikasi yang berkaitan dengan data pendaftaran rawat jalan.
TINJAUAN PELAKSANAAN PENYUSUTAN BERKAS REKAM MEDIS INAKTIF DI RUMAH SAKIT KHUSUS JIWA SOEPRAPTO BENGKULU Yoki Hermansyah
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v1i2.25

Abstract

Berdasarkan observasi secara langsung di Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Bengkulu Berkas rekam medis telah banyak yang menumpuk di rak filling, sehingga dilakukan penyusutan dan akan melakukan pemusnahan berkas rekam medis inaktif.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Pelaksanaan Penyusutan Berkas Rekam Medis Inaktif Di Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Bengkulu. Jenis penelitian yang digunakan adalah Deskriptif, Populasi dalam penelitian ini yaitu 1000 Berkas Rekam Medis Inaktif di, sampel sebanyak 285 BRM Inaktif dengan teknik pengambilan Non Probality sampling dengan jenis Consecutive sampling. Menggunakan data sekunder, diolah secara univariat. Penelitian dilaksanakan bulan Januari Tahun 2016 di Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Bengkulu, bertempat di ruang penyimpanan berkas rekam medis aktif dan inaktif. Hasil Penelitian, dari jumlah sampel yaitu 285 berkas rekam medis didapat 54 (18,9%) yang belum bisa disusutkan dan 231 (81,1%) sudah siap disusutkan karena jangka waktu nya sudah lebih dari 15 tahun. Pelaksanaan Persiapan prosedur pemusnahan belum sesuai karena tata cara nya belum terlaksana semua seperti pembentukan tim penilai dan pembuatan berita acara pemusnahan. Diharapkan SOP penyusutan di revisi, tersedia jadwal penyusutan, tersedia ruangan penyimpanan inaktif permanen, segera lengkapi persiapan pembuatan tim pemusnah dan berita acara pemusnahan, serta melakukan pemusnahan berkas inaktif yang tidak bernilai guna.
Analisis Keterlambatan Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Inap Ruang Seruni Ke Bagian Assembling Di Rumah Sakit Dr. M. Yunus Bengkulu Tahun 2017 Djusmalinar Djusmalinar
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 2 No. 1 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v2i1.26

Abstract

Dokumen rekam medis harus diisi lengkap oleh tenaga medis dalam waktu < 24 jam setelah selesai pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor keterlambatan pengembalian berkas rekam medis (kelengkapan pengisian BRM dan pelaksanaan SOP) BRM rawat inap ke bagian assembling di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh Dokumen Rekam Medis (DRM) pasien rawat inap Ruangan Melati pada bulan Januari-Maret 2017 yang berjumlah 500 DRM. Sampel penelitian ini didapat dengan menggunakan rumus besar sampel sehingga diperoleh 318 DRM, diambil dengan menggunakan systematic random sampling. Data penelitian ini menggunakan data primer yang dikumpulkan menggunakan lembar observasi dan pedoman wawancara. Setelah data terkumpul dianalisis secara univariat (menggunakan tabel dan narasi). Hasil penelitian ini didapatkan bahwa, dari 83 BRM yang diobservasi, 67 (80%) BRM tidak terisi lengkap yaitu pada lembar pemeriksaan umum yang terdiri dari kesadaran, tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan, keadaan umum, keadaan gizi. Dari 83 BRM, 63 (76%) BRM tidak tepat waktu dikembalikan ke ruang Assembling Unit Rekam Medik yaitu selama 5 hari. Berdasarkan wawancara langsung kepada petugas di ruang rawat inap seruni didapatkan bahwa seluruh petugas sudah mengetahui SOP mengenai pengisian dan pengambalian BRM, tetapi pada pelaksanaannya belum dikerjakan sesuai standar. Diharapkan, penanggung jawab ruang rawat inap (Ka.ruang) terus mengingatkan perawat dan dokter yang bertugas sejak pasien dirawat sampai 1 hari setelah pasien pulang untuk melengkapi semua catatan medic pasien per lembar dokumen, agar pengembalian berkas ke unit rekam medic tepat waktu sesuai SOP yang telah ditetapkan.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DUPLIKASI NOMOR REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAIS Niska Ramadani
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 2 No. 1 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v2i1.27

Abstract

Penomoran nomor rekam medis yang baik merupakan salah satu kunci keberhasilan atau kebaikan manajemen rekam medis dari suatu pelayanan kesehatan, tentunya jika didukung dengan sistem yang baik. Sumber daya manusia yang bermutu dan prosedur atau tata kerja yang baik serta sarana atau fasilitas yang memadai. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalahmetode observasional deskriptif dengan desain cross-sectional, populasi dalam penelitian ini adalah berkas rekam medis pasien rawat jalan di rumah sakit umum daerah tais, dengan sample sebanyak 233 berkas rekam medis dengan teknik pengambilan sample secara Sistematic Random Sampling. Menggunakan data primer dengan cara melakukan wawancara tentang penetapan SOP yang belum ada di tetapkan di bagian unit rekam medis, KIUP yang belum tersedia di unit rekam medis, Pendidikan Rekam Medis dan data sekunder dengan cara melakukan telaah nomor dokumen rekam medis pasien rawat jalan yang tersusun di dalam box, diolah secara univariat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2016 di Unit Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Tais. Hasil analisa univariat, dari 233 berkas rekam medis 32 (13,73%) terjadi duplikasi penomoran berkas rekam medis, dan 201 (86,26%) tidak terjadi duplikasi nomor rekam medis. Diharapkan petugas di unit rekam medis agar dapat menjalankan pelayanan yang sesuai dengan kaedah-kaedah yang berlaku yaitu ketersediaan standar operasional prosedur, sarana dan prasarana khususnya KIUP dan sumber daya manusia supaya kejadian duplikasi nomor rekam medis dapat diatasi
ANALISIS INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN DI UNIT RAWAT JALAN RSUD KOTA BENGKULU Nofri Heltiani
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 2 No. 1 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v2i1.28

Abstract

Indeks Kepuasan Masyarakat merupakan data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Upaya peningkatan kualitas adalah langkah terpenting untuk meningkatkan daya saing usaha pemerintah maupun swasta dibidang kesehatan, karena kesehatan merupakan salah satu hak dasar rakyat sesuai amanat UUD 1945 Pasal 28 H ayat (1). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan di unit rawat jalan RSUD Kota Bengkulu. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang datang dan berobat di unit rawat jalan RSUD Kota Bengkulu, dengan sampel sebanyak 80 pasien yang datang dan berobat di unit rawat jalan RSUD Kota Bengkulu dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Menggunakan data primer, diolah menggunakan rumus pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat berdasarakan Keputusan Menteri Aparatur Negara Nomor 25 Tahun 2004. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli di unit rawat jalan RSUD Kota Bengkulu. Hasil analisa data dari tujuh indikator kepuasan yang diukur yaitu kejelasan petugas pelayanan 2.99 (puas), kedisiplinan petugas pelayanan 2.95 (puas) kecepatan pelayanan 2.48 (cukup puas), keadilan mendapatkan pelayanan 2.53 (puas), kesopanan dan keramahan 2.88 (puas), kepastian jadwal pelayanan 2.75 (puas) dan kenyaman lingkungan 2.94 (puas). Diharapkan Para pejabat RSUD Kota Bengkulu perlu kiranya menetapkan target bahwa indeks kinerja di masing-masing unit pelayanan tidak lagi memiliki kinerja yang cukup baik, akan tetapi semua unit pelayanan memiliki komitmen untuk mencapai kinerja pelayanan yang optimal (sangat baik).
Gambaran Faktor – Faktor Keterlambatan Waktu Penyediaan Berkas Rekam Medis Poliklinik Jantung Di Rumah Sakit Rafflesia Kota Bengkulu Tahun 2017 Nova Oktavia
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 2 No. 1 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v2i1.29

Abstract

Berdasarkan observasi secara langsung di unit rekam medis (RM) Rumah Sakit Rafflesia Bengkulu pada proses penyediaan berkas rekam medis (BRM) untuk pasien rawat jalan poliklinik jantung dari 10 BRM yang diamati terdapat 8 BRM yang melebihi standar waktu penyediaan yaitu 10 menit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor – faktor keterlambatan waktu penyediaan BRM poliklinik jantung diRumah Sakit Rafflesia Kota Bengkulu Tahun 2017. Jenis penelitian yang digunakan adalah Observasional Deskriptif dengan rancangan Cross-Sectional, Populasi dalam penelitian yaitu 10 petugas RM yang melayani pasien rawat jalan dan BRM yang disediakan oleh petugas rawat jalan, sampel sebanyak 105 BRM poliklinik jantung dengan teknik pengambilan Non Probality sampling dengan jenis Consecutive sampling. Menggunakan data primer, diolah secara univariat. Penelitian dilaksankan bulan Juli Tahun 2017 di Rumah Sakit Rafflesia Kota Bengkulu, bertempat dipendaftaran pasien rawat jalan. Hasil analisa univariat, dari 10 petugas RM rawat jalan hanya satu berpendidikan D III Rekam Medis dan mayoritas masa kerja petugasnya ≤ 5 tahun, pada saat pengambilan BRM di ruangan filing, dari 105 BRM mayoritas berkas sulit ditemui pada rak penyimpanan yaitu 62 (59,1 %) BRM dan 105 BRM 62 (59,1%) berkas lambat disediakan oleh petugas rawat jalan. Diharapkan penambahan SDM lulusan D III RM dan petugas Non RM diikuti pelatihan atau seminar, Sebaiknya ada tanda petunjuk untuk berkas keluar (outguide/tracer).
Analisis Faktor Terjadinya Duplikasi Berkas Rekam Medis Ruangan Filling Di RSUD Tais Kabupaten Seluma Yoki Hermansyah
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 2 No. 1 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v2i1.30

Abstract

Ditemukan diruangan penyimpanan berkas rekam medis pasien belum mengunakan petunjuk keluar tracer (outguide), dan dari data observasi didapatkan hasil 285 berkas rekam medis yang terjadinya duplikasi.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis faktor pendukung penggunaan tracer (outguide) ruangan filling di RSUD Tais Kabupaten Seluma. Jenis penelitian yang digunakan observasional dengan rancangan deskripif, populasi dalam penelitian ini ada dua yaitu petugas di unit rekam medis 5 orang dan berkas rekam medis berjumlah 700 berkas, dengan sampel 5 orang petugas dan 233 berkas rekam medis dengan pengambilan sampel secara Stratified Random Sampling. Menggunakan data primer dan sekunder yang diolah secara univariat.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan juni sampai juli tahun 2016 di ruangan rekam medis RSUD Tais Kabupaten Seluma. Dari 12 petugas rekam medis di RSUD Tais Kabupaten Seluma hanya 1 orang yang berlatar belakang D-III rekam medis, dan hasil observasi dari 233 berkas rekam medis yang diamati didapatkan 49 berkas rekam medis yang terjadinya duplikasi, sehingga jika dipersentase kan 21,03%. Diharapkan kepada kepala ruangan rekam medis untuk penambahan Sumber Daya Manusia yang berlatar belakang pendidikan DII-rekam medis agar kinerja petugas rekam medis dapa berjalan sesuai standar prosedur yang ada dan dilakukanya perencanaan pembuatan tracer agar berkas rekam medis yang dipinjam dapat terkontrol keluar masuknya.
Gambaran Ketidaklengkapan Pengisian Lembar Informed Consent (CM 8) Tindakan Operasi di RSUD Dr.M.Yunus Bengkulu Djusmalinar Djusmalinar
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 2 No. 2 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v2i2.31

Abstract

Penjelasan dalam Informed consent dicatat dan didokumentasikan dalam berkas rekam medis oleh dokter. Kelengkapan data lembar Informed consent sangat penting karena dapat mempengaruhi aspek hukum rekam medis dan mutu rekam medis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketidaklengkapan pengisian lembar informed consent (CM 8) tindakan Operasi pada item variabel (Identifiikasi, Laporan penting dan Autentifikasi) di RSUD dr.M.Yunus Bengkulu Tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, melalui pendekatan cross sectional yaitu melihat kondisi pada saat pelaksanaan penelitian, yang dapat dilakukan sewaktu-waktu. Populasi penelitian ini yaitu berkas rekam medis pasien pada lembar informed consent (CM 8) 10 besar tindakan operasi tahun 2016 yaitu 1022 berkas. Sampel penelitian ini berjumlah 91 lembar informed consent pada berkas rekam medis. Jenis data penelitian ini yaitu data primer, data dikumpulkan menggunakan lembar observasi dan pedoman wawancara. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa, dari 91 lembar Informed Consent (IC) yang diobservasi, 100% lembar IC (CM 8) tindakan operasi tidak terisi lengkap. Persentase tertinggi lembar IC yang tidak lengkap pada item No.KTP (100%) dan pada item Jenis Kelamin (25%); persentase tertinggi lembar IC yang tidak lengkap pada item dasar diagnosis (45%); item alternative dan resiko (44%) dan perkiraan biaya (100%), persentase tertinggi lembar IC yang tidak lengkap yaitu pada lembar item TTD saksi rumah sakit 67% dan nama terang saksi rumah sakit 70%. Diharapkan RSUD dr. M. Yunus, membuat laporan KLPCM (Ketidaklengkapan Pengisian Catatan Medis) sebagai dasar untuk evaluasi kinerja petugas yang bertanggung jawab terhadap kelengkapan pengisian rekam medis.