cover
Contact Name
Eko Fajar Cahyadi
Contact Email
ekofajarcahyadi@ittelkom-pwt.ac.id
Phone
+6285384848666
Journal Mail Official
infotel@ittelkom-pwt.ac.id
Editorial Address
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Telkom Purwokerto Jl. D. I. Panjaitan, No. 128, Purwokerto 53147, Indonesia
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal INFOTEL
ISSN : 20853688     EISSN : 24600997     DOI : https://doi.org/10.20895/infotel.v15i2
Jurnal INFOTEL is a scientific journal published by Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) of Institut Teknologi Telkom Purwokerto, Indonesia. Jurnal INFOTEL covers the field of informatics, telecommunication, and electronics. First published in 2009 for a printed version and published online in 2012. The aims of Jurnal INFOTEL are to disseminate research results and to improve the productivity of scientific publications. Jurnal INFOTEL is published quarterly in February, May, August, and November. Starting in 2018, Jurnal INFOTEL uses English as the primary language.
Articles 409 Documents
Analisis Dan Pemodelan Proses Bisnis Prosedur Pelaksanaan Proyek Akhir Sebagai Alat Bantu Identifikasi Kebutuhan Sistem Siska Komala Sari; Asniar Asniar
JURNAL INFOTEL Vol 7 No 2 (2015): November 2015
Publisher : LPPM INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/infotel.v7i2.42

Abstract

Proyek Akhir (PA) adalah mata kuliah yang diajukan untuk memenuhi persyaratan studi Diploma di suatu Perguruan Tinggi. Mata kuliah ini dilaksanakan pada Semester 6 (enam) atau tingkat akhir dari perkuliahan studi Diploma. Sebuah proses bisnis dapat dijelaskan dengan sederhana sebagai aliran aktifitas kegiatan. Proses bisnis adalah kumpulan dari tugas atau aktivitas yang terstruktur yang dapat menghasilkan layanan atau produk tertentu untuk satu atau banyak konsumen. Pada penelitian ini dilakukan analisis dan pemodelan proses bisnis dalam pelaksanaan proyek akhir. Hasil analisis dan pemodelan proses bisnis ini digunakan untuk memperbaiki alur kerja dan sebagai dasar pengembangan sistem informasi manajemen proyek akhir yang mampu mendukung alur pelaksanaan proyek akhir meliputi pengajuan topik, penentuan pembimbing, pelaksanaan seminar dan pelaksanaan sidang. Dalam analisa proses bisnis pelaksanaan proyek akhir ini kita dapat mengidentifikasi bahwa ada kasus yang dapat dimodelkan dengan Business Process Modelling and Notation dan ada kasus yang cukup dimodelkan dengan notasi swimlanes s dimana masing-masing model memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Analisis dan pemodelan proses bisnis pelaksanaan proyek akhir ini dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mengidentifikasi kebutuhan sistem
Aplikasi Diagnosis Kelainan Refraksi Mata Dan Tips Perawatan Mata Dengan Metode Forward Chaining Berbasis Web Sayyidah Fathimah; Suryatiningsih Suryatiningsih; Siska Komala Sari
JURNAL INFOTEL Vol 7 No 2 (2015): November 2015
Publisher : LPPM INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/infotel.v7i2.43

Abstract

Diagnosis merupakan penentuan jenis-jenis penyakit berdasarkan penelitian sesuai dengan gejala-gejala yang dialami. Gejala gangguan penglihatan yang sering dialami adalah rabun. Rabun dapat berupa rabun melihat benda jauh, rabun melihat benda pada jarak dekat dan lain-lain. Semua jenis rabun mata pada intinya merupakan gangguan memfokuskan bayangan benda yang dilihat atau kelainan refraksi (Ametropia). Untuk mengetahui kelainan refraksi pada mata di Rosya Optikal masih menggunakan cara manual yaitu dengan pasien datang ke Rosya Optikal melakukan pendaftaran, pemeriksaan mata, refraksionis optisien mendiagnosis dan memberikan hasil diagnosisnya, memberikan tips perawatan mata beserta resep pembuatan kacamata diberikan kepada pasien. Cara ini merupakan hal yang biasa dilakukan, namun tidak semua orang mempunyai waktu dan kesempatan untuk melakukan pemeriksaan mata dikarenakan kesibukan pekerjaan yang harus dilakukan. Melihat alasan diatas, maka diperlukan pembuatan alat bantu untuk diagnosis kelainan refraksi pada mata dan memberikan tips perawatan mata. Pembuatan Aplikasi Diagnosis Kelainan Refraksi Pada Mata dan Tips Perawatan Mata dengan Metode Forward Chaining yaitu metode pencarian atau teknik pelacakan ke depan yang dimulai dengan informasi yang ada dan penggabungan rule untuk menghasilkan suatu kesimpulan atau tujuan. Pengujian aplikasi menggunakan black box testing yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak.Dengan adanya alat bantu ini, pengguna dapat mengetahui kelainan mata yang dialami, mendapatkan tips perawatan mata sehingga dapat merawat dan mencegah penyakit mata yang berkelanjutan dan solusi jenis kacamata jika diperlukan.
Pengembangan Dashboard Information System (DIS) Dwi Januarita; Teduh Dirgahayu
JURNAL INFOTEL Vol 7 No 2 (2015): November 2015
Publisher : LPPM INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/infotel.v7i2.44

Abstract

Perkembangan dan perubahan teknologi informasi saat ini harus dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh organisasi. Informasi merupakan salah satu aset yang paling utama dalam mendukung kemajuan dan pencapaian tujuan suatu organisasi. Pengukuran kinerja dari suatu organisasi perlu dilakukan untuk memastikan ketercapaian yang telah ditetapkan. Dalam proses pengukuran kinerja diperlukan data dan informasi yang diambil dari bagian yang terkait ataupun keseluruhan. Hasil dari monitoring kinerja dapat langsung di lihat oleh user yang berkepentingan secara efektif dan efisien. Dashboard merupakan suatu alat yang dapat membantu pimpinan dari perguruan tinggi untuk memonitoring dan mengevaluasi kinerja organisasinya dengan menyajikan informasi Key Performance Indicators (KPI) dalam bentuk antar muka visual secara sekilas dalam satu layar, sehingga data dapat dianalisa dengan lebih efektif dan efisien. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dan studi kasus. Studi literatur dilakukan untuk mengkaji berbagai konsep mengenai dashboard, KPI dan visualisasi informasi. KPI yang digunakan dalam pengembangan dashboard di LPPM menggunakan indikator dari kontrak manajemen pada program customer dan learning growth yang diterapkan di ST3 Telkom Purwokerto. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan model waterfall pada penyampaian dashboard ke user yang telah dilakukan dengan 2 iterasi, dashboard ini sudah memenuhi kebutuhan dari LPPM dalam memantau kinerjanya.
Rancang Bangun Alat Pointing Antena VSAT Berbasis Mikrokontroler Imam M.P Budi; Eka Wahyudi; Fajar Aristiyanto
JURNAL INFOTEL Vol 8 No 1 (2016): May 2016
Publisher : LPPM INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/infotel.v8i1.45

Abstract

Penelitian ini membahas salah satu aplikasi mikrokontroler Atmega16 yang digunakan sebagai media pointing antena VSAT. Untuk menentukan sudut azimuth dan elevasi, menggunakan perubahan linier dari potensiometer yang terhubung dengan mikrokontroler digunakan sebagai sensor sudut dalam menentukan sudut azimuth dan elevasi. Untuk menentukan sudut tersebut mikrokontroler memanfaatkan fitur ADC internal sebagai konversi dari analog menjadi digital berdasarkan perubahan linier potensiometer. Tujuan utama dari penelitian ini ialah dapat membandingkan hasil yang diperoleh dari pointing manual dan otomatis dengan memanfatkan potensiometer sebagai sensor sudut, parameter yang diguakan sebagai acuan dari hasil pointing alat ini adalah signal strength, signal quality, BER dan C/N. Dari hasil pengujian pointing pada dua satelit yang berbeda didapat kesimpulan bahwa perbandingan hasil pointing manual lebih baik dari pada hasil pointing elektronik dari segi signal strength dan Signal Quality. Sedangkan perbedaan nilai BER dan C/N tidak terlalu besar, bahkan cenderung sama. Nilai total rata-rata dari hasil pointing manual untuk satelit TELKOM 1 adalah signal strength 37%, Signal Quality 56%, BER 10-5, C/N 8 dB dan pointing elektronik dengan nilai rata-rata total yaitu signal strength 36%, Signal Quality 55,4%, BER 10-5 dan C/N 7,9 dB. Untuk hasil rata-rata total pointing satelit PALAPA D yaitu signal strength 43,5%, Signal Quality 59,5%, BER 10-5, C/N 8,5dB dan pointing elektronik dengan nilai rata-rata total yaitu signal strength 36%, Signal Quality 40,9%, BER 10-5 dan C/N 8,5dB. Meski demikian alat ini dapat bekerja lebih sempurna apabila ditambahkan sensor yang memliki tingkat akurasi lebih baik
Pembangkit Sinyal Master Pada Sistem Navigasi LORAN-C menggunakan FPGA Budi Syihabuddin; Heroe Wijanto; Iswahyudi Hidayat
JURNAL INFOTEL Vol 8 No 1 (2016): May 2016
Publisher : LPPM INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/infotel.v8i1.46

Abstract

Navigasi saat ini menjadi hal yang sangat penting untuk menunjang kehidupan manusia, bahkan dapat digunakan sebagai sistem pertahanan dan ketahanan negara. Saat ini, sistem navigasi di Indonesia masih tergantung dengan sistem navigasi negara lain, khususnya yang berbasis satelit. Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan sebuah sistem navigasi yang mandiri. LORAN-C adalah sistem navigasi terestrial yang menggunakan frekuensi ground wave dengan metode triangulasi, sehingga mempunyai radius cakupan yang luas. Pada penelitian ini dibuat subsistem pemancar sinyal master pada sistem navigasi LORAN-C dengan menggunakan FPGA. Penggunaan FPGA dimaksudkan untuk pembangkitan sinyal LORAN-C analog melalui sintesa digital (direct digital synthesis) pada tingkat baseband agar diperoleh format sinyal presisi tinggi. Dari hasil penelitian diperoleh sembilan pulsa master dengan spesifikasi sesuai dengan ketentuan sistem navigasi LORAN-C, lebar pulsa 300 µs, delay pulsa 700 µs serta amplitudo maksimum pada t = 60 – 65 µs.
Implementasi Metode Weighted Product Untuk Aplikasi Pemilihan Smartphone Android Dyna Marisa Khairina; Dio Ivando; Septya Maharani
JURNAL INFOTEL Vol 8 No 1 (2016): May 2016
Publisher : LPPM INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/infotel.v8i1.47

Abstract

Ketidaktahuan akan kelebihan dan kekurangan smartphone android merupakan kerugian bagi user karena banyaknya pilihan smartphone android yang beredar di pasaran. Salah satu cara mengatasi masalah tersebut adalah dengan adanya suatu metode yang dapat memberikan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan secara tepat. Penelitian bertujuan membuat aplikasi sistem pemilihan smartphone android dengan menerapkan metode Weighted Product yang dapat menyelesaikan masalah dengan cara perkalian untuk menghubungkan rating attribute dengan atribut bobot yang bersangkutan. Adapun yang menjadi kriteria dalam pertimbangan pemilihan smartphone Android dalam penelitian diperoleh dari hasil kuesioner yaitu harga, memori internal, RAM, kamera dan kapasitas baterai. Hasil dari penelitian ini berupa aplikasi sistem pemilihan smartphone android berbasis web yang dapat memberikan rekomendasi kepada user sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan dalam memilih smartphone android dengan menerapkan metode weighted product dalam proses analisa sistem sehingga diperoleh hasil yang terbaik dalam pengambilan keputusan.
Analisa Performansi Algoritma Penjadwalan Proportional Fairness Dan Log Rule Dengan Skenario Multicell Pada Sistem 3GPP LTE Muhammad Dimas Arfianto; Ridha Muldina Negara; Indrarini Dyah Irawati
JURNAL INFOTEL Vol 8 No 1 (2016): May 2016
Publisher : LPPM INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/infotel.v8i1.48

Abstract

Teknologi Long Term Evolution (LTE) dikembangkan dengan tujuan untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh pengguna maupun operator jasa telekomunikasi, memperluas daerah jangkauan, menambah kapasitas sistem, dan mengurangi delay. Dengan spesifikasi yang tinggi, LTE diharapkan mampu memberikan kemudahan pelanggan dalam mengakses layanan Voice over IP, Streaming, dan Video Conference. LTE diharapkan mampu memberikan layanan dengan besar throughput yang tinggi dan delay yang rendah. Padahal tidak semua user membutuhkan throughput yang sama besar namun yang dibutuhkan adalah kesesuaian pengendalian delay dan fairness index untuk setiap user dengan tetap memperhatikan batasan throughput. Untuk mendapatkan kinerja dan hasil yang maksimal tersebut pada LTE diperlukan sistem algoritma penjadwalan yang baik. Pada penelitian ini, dianalisis performansi LTE dengan parameter Delay, Packet loss, Throughput, dan Fairness Index menggunakan algoritma penjadwalan Proportional Fairness dan Log Rule pada LTE-Simulator dengan skenario menggunakan trafik VoIP, Video dan Best Effort. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penjadwalan algoritma Proportional Fairness lebih baik dalam menangani layanan VoIP, sedangkan algoritma Log Rule lebih baik dalam menangani layanan Video. Hal ini menandakan kedua algoritma ini sangat cocok digunakan untuk jaringan LTE dengan kondisi trafik layanan real-time, tetapi tidak untuk layanan non real-time seperti layanan Best Effort
Peramalan Kunjungan Wisatawan Mancanegara Menggunakan Generalized Regression Neural Networks Sri Herawati
JURNAL INFOTEL Vol 8 No 1 (2016): May 2016
Publisher : LPPM INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/infotel.v8i1.49

Abstract

Peramalan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sangat penting bagi pemerintah dan industri, karena peramalan menjadi dasar dalam perencanaan kebijakan yang efektif. Penelitian ini menggunakan Generalized Regression Neural Network (GRNN) untuk meramalkan kunjungan wisman menurut 19 pintu masuk utama dan kebangsaan, seperti: Ngurah Rai, Soekarno-Hatta, Batam, Tanjung Uban, Polonia, Juanda, Husein Sastranegara, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Pinang, Tanjung Priok, Adi Sucipto, Minangkabau, Entikong, Adi Sumarmo, Sultan Syarif Kasim II, Sepinggan, Sam Ratulangi, Bandara Internasional Lombok, dan Makassar. GRNN memiliki kelebihan tidak memerlukan estimasi jumlah bobot jaringan untuk mendapatkan arsitektur jaringan optimal, sehingga tidak memerlukan pengaturan parameter bebas. Uji coba penelitian dilakukan dengan menggunakan spread dari 0,1 sampai 1,0. Hasil uji coba menunjukkan bahwa kinerja Peramalan terbaik dengan menggunakan spread 0,1 baik untuk data latih maupun data uji
Analisis Performansi Perutingan Link State Menggunakan Algoritma Djikstra Pada Platform Software Defined Network (SDN) Abu Riza Sudiyatmoko; Sofia Naning Hertiana; Ridha Muldina Negara
JURNAL INFOTEL Vol 8 No 1 (2016): May 2016
Publisher : LPPM INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/infotel.v8i1.50

Abstract

Software Defined Network (SDN) merupakan paradigma baru dalam sistem jaringan. Konsep dasar yang diusung oleh SDN adalah pemisahan antara layer control dan forward dalam perangkat yang berbeda. Konsep inilah yang menjadi perbedaan anatar SDN dan jaringan konvensional. Selain itu SDN memberikan konsep network topology virtualisation dan memungkinkan administrator untuk melakukan customize pada control plane. Dengan diterapkannya protokol OpenFlow pada SDN maka terdapat peluang untuk menerapkan perutingan flow based pada jaringan SDN dalam pendistribusian data dari source sampai ke destination. Link state IS-IS merupakan protokol routing yang menggunakan algoritma djikstra untuk menentukan jalur terbaik dalam pendistribusian paket. Dalam penelitian ini dilakukan analisis terhadap implementasi Link State IS-IS pada paltform SDN dengan menggunakan arsitektur RouteFlow. Parameter yang digunakan adalah throughput, delay, jitter dan packet loss serta performansi perangkat controller. Hasil pengujian pada kondisi overload yaitu dengan background traffic 125 Mb nilai packet loss mencapai 1,23%, nilai throughput 47,6 Mbp/s dan jitter 2.012 ms. Nilai delay terbesar adalah pada topology 11 switch 11 host yaitu berkisar diangka 553 ms. Sedangkan performansi perangkat controller dengan konsumsi memory pada saat menjalankan mengontrol jaringan berkisar diantara 25,638% sampai 39,04%
Analisis Unjuk Kerja Horizontal Handover Mobile Wimax Mendukung Layanan Mobile TV Ammatia Risty; Rendy Munadi; Ridha Muldina Negara
JURNAL INFOTEL Vol 8 No 1 (2016): May 2016
Publisher : LPPM INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/infotel.v8i1.51

Abstract

IEEE 802.16e-2005 teknologi mobile WiMAX merupakan salah satu alternatif yang dapat memberikan datarate 15 Mbps yang lebih baik daripada teknologi 3G, WLAN, dan lain-lain. Mobile WiMAX juga memberikan cakupan area yang luas. Oleh karena itu, WiMAX mampu memberikan layanan berbagai macam aplikasi multimedia seperti VoIP, IPTV, Video conferencing. dan aplikasi real-time lainnya. Selain itu, Mobile WiMAX juga mendukung mobility secara portable, mobile, dan nomadic. Saat ini IPTV muncul pada mobile phone, yang dinamakan mobile TV dimana layanan IPTV akan dapat diakses dalam keadaan bergerak. Hal itu membutuhkan suatu teknologi yang mendukung mobility namun tetap dapat menerima layanan IPTV dengan baik. Teknologi mobile WiMAX adalah teknologi yang cocok untuk mendukung layanan IPTV khususnya untuk user yang sedang bergerak. Akibat dari user yang bergerak maka memungkinkan user tersebut melakukan handover. Penelitian ini menganalisis parameter unjuk kerja yang mempengaruhi pada mobile TV saat user melakukan handover pada jaringan mobile WiMAX seperti jitter, end to end delay, throughput, handover delay dengan skenario perbedaan kecepatan dan perubahan jumlah user dalam satu cakupan area. Berdasarkan hasil simulasi untuk skenario perbedaan kecepatan (maksimum 100 km/jam) diperoleh nilai end to end delay sebesar 23.234 ms, jitter sebesar 0.047 ms, throughput sebesar 637.723 Kbps. Sedangkan skenario jumlah user diperoleh nilai end to end delay 27.218 ms, jitter sebesar 0.057 ms, throughput sebesar 558.881 Kbps. Hasil dari kedua skenario menunjukkan bahwa saat kecepatan dan jumlah user naik maka parameter kualitas layanan turun namun masih memenuhi syarat kualitas layanan Mobile TV (IPTV).

Page 5 of 41 | Total Record : 409


Filter by Year

2009 2024