cover
Contact Name
Bayu Eka Riarsa Thira
Contact Email
bayu.thira@stikesrespati-tsm.ac.id
Phone
+6281223004727
Journal Mail Official
lppm@stikesrespati-tsm.ac.id
Editorial Address
Jl. Singaparna KM. 11 Cikunir Singaparna Tasikmalaya Jawa Barat 46181
Location
Kab. tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Kesehatan BIDKEMAS Respati
ISSN : 20879822     EISSN : 29882699     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Kesehatan BIDKEMAS STIKes Respati Tasikmalaya, terlahir dari motivasi dan inovasi para dosen untuk ikut berkiprah mengembangkan dunia riset dalam bidang kesehatan. Adanya tuntutan informasi yang semakin berkembang maka keberadaan jurnal kesehatan BIDKEMAS ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang berarti bagi lingkungan akademik khususnya bidang kesehatan dan berdaya guna bagi institusi lainnya yang sangat membutuhkan informasi riset dalam lingkup profesi Kebidanan dan Kesehatan Masyarakat. Jurnal Kesehatan BIDKEMAS akan diterbitkan setiap pertengahan tahun (6 bulan sekali) dan memuat hasil riset untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan baik dalam kebidanan maupun kesehatan masyarakat. Keberadaan jurnal BIDKEMAS mendapatkan pengelolaan khusus dari dewan redaksi sehingga setiap terbitan diharapkan mampu mendapatkan penerimaan yang baik dikalangan pengguna.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 11 No. 2 (2020): Agustus 2020" : 7 Documents clear
STUDI KASUS PADA BAYI STUNTING USIA 6-12 BULAN DI DESA SINGAPARNA WILAYAH KERJA PUSKESMAS SINGAPARNA TAHUN 2019 Rita Ayu Ayu; Erwina Sumartini
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 11 No. 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v11i2.297

Abstract

Stunting merupakan manifestasi kegagalan pertumbuhan (growth faltering) yang dimulai sejak dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun. Kasus stunting di provinsi Jawa Barat sendiri dari hasil Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2015 mencapai 31.4% dari anak usia 0-2 tahun. Tingginya kasus stunting ini berdampak pada munculnya gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi yang kronis (Bastiandy, 2018). Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan yang studi kasus, dimana pada penelitian ini mengkaji kasus bayi dengan stunting secara ekploratif, Subjek dalam penelitian ini adalah bayi usia 6-12 bulan yang mengalami stunting Hasil penelitian adalah gambaran penegakkan diagnosa pada bayi stunting di Desa Singaparna Wilayah Kerja Puskesmas Singaparna yaitu dilihat pada Subjek 1 nilai Z-skor yaitu -2,19 SD, sedangkan pada Subjek 2 dari hasil perhitungan koreksi usia termasuk pada perawakan normal (tidak stunting). Faktor pranatal pada bayi stunting pada Subjek 1 disebabkan oleh ibu mengalami anemia ringan (Hb : 9,8 gr/dL). Faktor pascanatal pada bayi stunting pada Subjek 1 dapat disebabkan karena tidak diberikan ASI eksklusif dan pemberian imunisasi dasar tidak lengkap. Komplikasi pada bayi stunting pada Subjek 1 mengalami gangguan pada motorik kasar. Penanganan pada bayi stunting belum dilakukan secara optimal. Sebaiknya ibu memberikan asupan nutrisi pada bayi melalui pemberian ASI ekslusif dan MP ASI, memberikan imunisasi secara lengkap, Vit. A, Zink, obat cacing untuk penanganan bayi stunting. Ibu yang memiliki bayi disarankan dapat menstimulasi secara penuh untuk meningkatkan perkembangan motorik halus, kasar, sosial dan bahasa pada bayi stunting
STUDI KASUS PEMBERIAN MPASI DINI DI DESA CIKUNIR KECAMATAN SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2019 Eka SITI NURLAELA; chanty Yunie HR
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 11 No. 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v11i2.298

Abstract

Bayi harus diberikan ASI eksklusif baru dilanjutkan dengan MPASI. Pemberian MPASI setelah bayi berumur enam bulan akan memberikan perlindungan besar dari berbagai penyakit. Hal ini disebabkan sistem imun bayi di bawah enam bulan belum sempurna. Hasil laporan ASI ekslusif UPTD Singaparna di desa Cikunir pada tahun 2017 cakupan ASI ekslusif sebanyak 35 dari 87 bayi (40.2%) dan pada tahun 2018 yaitu sebanyak 46 dari 137 bayi (33.6%) sehingga pencapaian ASI eksklusif mengalami penurunan sebanyak 7%. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kasus pemberian MPASI dini di desa Cikunir kecamatan Singaparna kabupaten Tasikmalaya tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Variabel yang diteliti adalah alasan pemberian MPASI, usia awal diberi MPASI, jenis MPASI yang diberikan,persepsi atau kepercayaan tentang budaya dan dampak yang terjadi. Dengan 2 subjek penelitian ibu yang memiliki bayi usia 7-12 bulan. Instrument yang digunakan berupa format kuesioner. Hasil penelitian pada subjek 1 dan subjek 2 yaitu alasan pemberian karena tergiur oleh promosi susu formula dari televisi, usia awal di beri MPASI adalah 5 bulan dan 3 hari, jenis MPASI yang diberikan adalah bubur susu, presepsi ibu tentang budaya baik dan tidak ada dampak yang terjadi pada bayi. Simpulan dari penelitian ini bahwa promosi susu formula menjadi alasan utama pemberian MPASI, bayi telah diberikan MPASI dini, jenis MPASI bubur susu, faktor budaya tidak mempengaruhi pemberian MPASI dini dan tidak ada dampak yang terjadi pada bayi. Saran untuk peneliti lain perlu dilakukannya analisa lebih lanjut atau dengan menambah variabel dan subjek dalam penelitian.
GAMBARAN KEJADIAN HIPERTENSI DI DUSUN PAMEUNGPEUK DESA CIKUNIR KECAMATAN SINGAPARNA TAHUN 2018 MUHAMMAD Ade Yasin; Lia Amalia
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 11 No. 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v11i2.299

Abstract

Hipertensi atau yang dikenal dengan nama penyakit darah tinggi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah diatas ambang batas normal yaitu 120/80 mmHg. Menurut WHO (World Health Organization), batas tekanan darah yang dianggap normal adalah kurang dari 130/85 mmHg. Bila tekanan darah sudah lebih dari 140/90 mmHg dinyatakan hipertensi (batas tersebut untuk orang dewasa diatas 18 tahun) (Adib, 2009). Metode penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif, sampel dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga di Dusun pameungpeuk yaitu 107 orang, Instrumen dalam penelitian yang digunakan adalah lembar kuesioner serta tehnik analisis data menggunakan analisis univariat yang dihitung persentasenya serta disajikan dalam bentuk tabel dan dinarasikan Hasil penelitian didapatkan bahwa Jumlah responden yang menderita hipertensi sebanyak 22 responden (20,6%) dan yang tidak menderita hipertensi sebanyak 85 responden (79,4%). Pihak Instansi Kesehatan lebih meningkatkan upaya penanggulangan hipertensi seperti pemberdayaan kader PTM dan penyuluhan faktor risiko hipertensi secara rutin.
GAMBARAN PARTISIPASI PASANGAN USIA SUBUR DALAM PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI DESA CIKADONGDONG KECAMATAN SINGAPARNA TAHUN 2018 Hariyani Sulistyoningsih; Adinda bidari Hawa
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 11 No. 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v11i2.300

Abstract

Program Keluarga Berencana (KB) merupakan upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat terhadap program KB melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga serta peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Jumlah akseptor KB di Indonesia tercatat sebesar 76,73% (Kemenkes RI, 2014). Sedangkan menurut Profil Kesehatan Indonesia 2018, jumlah akseptor KB aktif di Indonesia sebanyak 63,27%, dan jumlah akseptor KB di jawa barat sebanyak 66,48%. Metode penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif, sampel dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga di RW 09 dan RW 10 yaitu 190 orang, Instrumen dalam penelitian yang digunakan adalah lembar kuesioner serta tehnik analisis data menggunakan analisis univariat yang dihitung persentasenya serta disajikan dalam bentuk tabel dan dinarasikan Hasil penelitian menyatakan bahwa responden yang ikut serta dalam program KB sebanyak 79 responden (58,5%) dan yang tidak ikut serta dalam program KB sebanyak 56 responden (41,5%), alasan berKB untuk menunda kehamilan sebanyak 25 responden (31,6%), menjarangkan kehamilan sebanyak 24 reponden (30,4%), dan mengakhiri masa kehamilan sebanyak 30 responden (38%), sedangkan jenis alat kontrasepi menggunakan Pil sebanyak 16 responden (20,3%), Suntik sebanyak 38 responden (48,1%), Kondom sebanyak 1 responden (1,3%), IUD sebanyak 14 responden (17,7%), Implant sebanyak 2 responden (17,7%), dan Implant sebanyak 2 responden (2,5%) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Program KB dengan cara promosi kesehatan atau melalui iklan yang ditempel di tempat-tempat umum agar pesan dapat dapat dibaca oleh masyarakat
ANALISIS KEJADIAN PREEKLAMSI DI KLINIK PRATAMA RATNA KOMALA TAHUN 2016 Hainun Nisa
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 11 No. 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v11i2.301

Abstract

Preeklamsia merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas perinatal di Indonesia. Sampai sekarang penyakit preeklamsia/eklamsia masih merupakan masalah kebidanan yang belum dapat terpecahkan secara tuntas. Preeklamsia merupakan penyakit yang angka kejadiannya di setiap negara berbeda-beda. Angka kejadian lebih banyak terjadi di negara berkembang dibanding pada negara maju. Hal ini disebabkan oleh karena di negara maju perawatan lebih baik. Kejadian preeklamsia dipengaruhi oleh paritas, ras,faktor genetik dan lingkungan. Kehamilan dengan preeklamsia lebih umum terjadi pada primigravida, sedangkan pada multigravida berhubungan dengan  penyakit hipertensi kronis, diabetes melitus dan penyakit ginjal (Baktiyani, 2005). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan disain penelitian Cross sectional, yaitu penelitian yang mempelajari dinamika korelasi antara variabel dependen dan variabel independen dengan model pendekatan point time (Praktiknya,2007). seluruh ibu hamil yang tercatat pada registrasi di Klinik Pratama Ratna Komala Tahun 2016 yang berjumlah 3524 ibu hamil yang datang sendiri ke Klinik Pratama Ratna Komala maupun rujukan dari Kader dari berbagai posyandu di wilayah Rawa Lumbu dan Bojong Menteng Bekasi. besar ampel yang diambil adalah  359 orang, Instrumen  yang digunakan dalam penelitian ini adalah  lembar ceklis yang memuat data dari variabel yang akan diteliti yang diambil melalui status rekam medik untuk memperoleh data sekunder. Data yang dikumpulkan meliputi umur ibu, usia kehamilan, paritas, riwayat hipertens. Analisis ini dilakukan setelah diketahui karakteristik masing-masing variabel (pada analisis univariat). Tujuannya untuk menguji kemaknaan antara variabel independen dan variabel dependen. Analisis bivariat dilaksanakan untuk menguji hipotesa. Uji statistik yang digunakan adalah Chi square, Hasil penelitian didapatkan bahwa sebesar 15% responden yang mengalami Preeklamsi hal ini angka kejadiannya tinggi sampai mencapai 3 kali lipat dari angka normal. Sebagian besar responden berusia 20-35 tahun, memiliki paritas multipara, usia kehamilan kurang dari 24 minggu dan, tidak mempunyai riwayat hipertensi. Faktor  yang menunjukkan ada hubungan yang bermakna dengan kejadian Preeklamsia  adalah umur, paritas, usia kehamilan dan riwayat hipertensi.. Penelitian ini menemukan bahwa faktor  dominan yang berhubungan dengan kejadian Preeklamsia adalah riwayat hipertensi dengan OR sama dengan 8,472 Tenaga kesehatan agar memberikan informasi tentang preeklampsi dan faktor yang menjadi predisposisi terjadinya preeklampsi agar ibu hamil dapat menghindarinya sehingga angka kejadian preeklampsi dapat menurun.
GAMBARAN PERILAKU MEROKOK KEPALA KELUARGA DI DUSUN GUNUNG KAWUNG DESA CIKUNIR KECAMATAN SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2018
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 11 No. 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v11i2.346

Abstract

Berdasarkan data Survei Indikator Kesehatan Nasional (SIRKESNAS) tahun 2016, prevalensi merokok secara nasional adalah 28,5%. Prevalensi merokok menurut jenis kelamin prevalensi pada laki-laki 59% dan perempuan 1,6%. Menurut tempat tinggal, prevalensi merokok di pedesaan dan perkotaan tidak terlalu jauh berbeda namun demikian di perdesaan sedikit lebih tinggi (29,1%) dibandingkan dengan perkotaan (27,9%). Menurut kelompok umur, prevalensi tertinggi pada usia 40- 49 tahun sebesar 39,5%, sedangkan pada usia muda/ perokok pemula (kurang dari sama dengan 18 tahun) sebesar 8,8% (Profil Kesehatan Indonesia, 2018:217). Tujuan penelitian Untuk mengetahui gambaran perilaku merokok kepala keluarga di Dusun Gunung Kawung Desa Cikunir Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya tahun 2018.Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah Kepala Keluarga yang merokok di Dusun Gunung Kawung Desa Cikunir yaitu sebanyak 156 orang. Tehnik pengambilan sampel dilakukan secara total sampling dimana seluruh populasi penelitian dijadikan sampel penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang diambil langsung terhadap responden. Tehnik analisis data menggunakan analisis univariat yang hasilnya disajikan dalam bentuk distribusi frekwensi serta dinaratifkanKesimpulan penelitian ini adalah frekuensi merokok pada responden yang memilki kebiasaan merokok dapat diketahui sebanyak 4 orang (3.4%) frekuensi merokoknya sering, sebanyak 26 orang (21.0%) frekuensi merokoknya kadang-kadang, dan sebanyak 89 orang (74.8%) frekuensi merokoknya setiap hari. banyak 43 orang (36,1%). Tempat yang biasa digunakan untuk merokok dapat diketahui sebanyak 43 orang (36,1%) merokok di dalam rumah, sebanyak 47 orang (39.5%) merokok diluar rumah, dan sebanyak 29 orang (24.4%) merokok didalam dan diluar rumah. Gejala yang dialami responden usai merokok dapat diketahui sebanyak 8 orang (6.7%) mengalami batuk-batuk, sebanyak 9 orang (7.6%) mudah capek, sebanyak 9 orang (7.6%) mengalami batuk-batuk, mudah capek, sesak nafas dan sebanyak 93 orang(78.2%) tidak mengalami gejala.Saran bagi masyarakat adalah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan dorongan perubahan prilaku merokok di dalam rumah.Sedangkan bagi petugas kesehatan meningkatkan upaya penyebaran informasi melalui berbagai metode untuk mengurangi kebiasaan merokok pada masyarakat terutama perilaku merokok di dalam rumah
HUBUNGAN PENERAPAN PIJAT PERINEUM UNTUK MENGURANGI RUPTUR PERINEUM SAAT PERSALINAN DI KLINIK PRATAMA RATNA KOMALA TAHUN 2018
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 11 No. 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v11i2.375

Abstract

Pendahuluan: ketegangan pada otot otot dasar panggul yang berperan dalam proses persalinan sering mengakibatkan terjadinya robekan perineum, terutama pada persalinan primigravida . ini dikarenakan pada primigravida jalan lahir belum dilalui oleh kepala janin. Untuk mengurangi robekan perineum terutama derajat 2 dan derajat 3 terdapat suatu metode yang sangat sederhana dan singkat yaitu metode pijat perineum. Ketegangan otot perineum dan mental ibu hamil dapat dikurangisaat perawatan prenatal yaitu dengan kegiatan pijat perineum yang teratur selama kehamilan sampai saat melahirkan. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan penerapan pijat perineum untuk mengurangi ruptur perineum saat persalinan dengan ibu bersalin yang ikut kelas penerapan pijat perineum. Metode : Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni – Juli 2018. Dimana dilakukan pengambilan data ibu bersalin dan melakukan observasi juga penyebaran kuesioner. Dengan menggunakan tehnik Purpose Sampling. Dimana responden berjumlah 33 responden. Hasil : ini menunjukan terdapat hubungan yang bermakna antara penerapan pijat perineum untuk mengurangi ruptur perineum saat persalinan di klinik pratama ratna komala ( p Value sama dengan 0,002). Kesimpulan: Pijat perineum efektif untuk mengurangi ruptur perineum

Page 1 of 1 | Total Record : 7