cover
Contact Name
Ahyuni
Contact Email
geografi@ppj.unp.ac.id
Phone
+6281374313571
Journal Mail Official
geografi@ppj.unp.ac.id
Editorial Address
Departemen Geografi FIS UNP
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Buana
ISSN : -     EISSN : 26152630     DOI : https://doi.org/10.24036/student.v3i1
The journal welcomes contributions in such areas of current analysis in: Geography Education Geography Education
Articles 725 Documents
Studi Produksi Industri Kerupuk Kulit di Jorong Kapalo Koto Nagari Tanjung Barulak Kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar Melda Sari; ernawati .; Ratna Willis
JURNAL BUANA Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/student.v2i1.61

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi tentang 1) proses produksi kerupuk kulit, 2) kendala-kendala produksi industri kerupuk kulit, 3) upaya-upaya untuk mengatasi kendala produksi industri kerupuk kulit. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah 8 orang pengusaha kerupuk kulit, 3 orang tenaga kerja, 3 orang pembeli, 1 orang Wali Nagari Tanjung Barulak dan 1 orang Kepala Dinas Kopperindag Kabupaten Tanah Datar. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menemukan: 1), (a) proses produksi kerupuk kulit dimulai dari proses perebusan, pembuangan bulu, pengeringan, dan perendaman dengan bumbu dan dilanjutkan dengan penggorengan (b) sumber bahan baku berasal dari tempat pemotongan sapi Padang Panjang dan Solok, (c) modal berasal dari dana pribadi, pinjaman Bank, dan koperasi, (d) tenaga kerja berasal dari daerah sekitar, (e) pemasaran dilakukan di daerah setempat, toko oleh-oleh, dan Supermaket. 2), kendala-kendala produksi industri kerupuk kulit: (a) proses pengeringan atau penjemuran pada hari hujan (b) penyediaan bahan baku kurang lancar, (c) kurangnya modal untuk pengembangan usaha (d) kurangnya promosi dan belum luasnya wilayah pemasaran. 3), upaya-upaya mengatasi kendala produksi industri kerupuk kulit : (a) dengan menggunakan panas gas tungku, (b) mencari bahan baku keluar Kabupaten, (c) meminjam uang ke koperasi atau Bank, (d) memperluas pemasaran.
Sikap dan Perilaku Masyarakat terhadap Hutan di Kawasan TNKS Kecamatan Gunung Tujuh Kabupaten Kerinci Yunita Sri Mayanti; syafri Anwar; widya Prarikeslan
JURNAL BUANA Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/student.v2i1.62

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang sikap dan perilaku masyarakat terhadap hutan di kawasan TNKS Kecamatan Gunung Tujuh Kabupaten Kerinci. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah dinas kehutannan, tokoh masyarakat dan kepala desa yang berjumlah 13 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa: (1) Sikap Masyarakat terhadap Perlindungan Hutan di Kecamatan Gunung Tujuh Kabupaten Kerinci: a) Masyarakat di Kecamatan Gunung Tujuh sudah melakukan kegiatan reboisasi, b) Masyarakat Kecamatn Gunung Tujuh setuju apabila seperti diadakannya penyuluhan pelestarian hutan dan masyarakat Kecamatan Gunung Tujuh melaksanakan anjuran tersebut, c) Masyarakat di Kecamatan Gunung Tujuh menegur apabila melihat tetangga merusak ekosistem hutan, (2) Perilaku Masyarakat terhadap Hutan Lindung untuk Perambahan Hutan di Kecamatan Gunung Tujuh Kabupaten Kerinci: a) Masyarakat di Kecamatan Gunung Tujuh telah melarang apabila ada dari anggota masyarakat yang melakukan pembukaan lahan baru, b) Masyarakat Kecamatan Gunung Tujuh masih terdapat yang melakukan penebangan pohon dan masyarakat bermata pencarian sebagai petani pada Kecamatan Gunung Tujuh sudah melakukan kegiatan tebang pilih dalam pengambilan pohon pada kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, c) Masyarakat Kecamatan Gunung Tujuh masih terdapat masyarakat yang membuang benda-benda yang dapat merusak kawasan TNKS.
Pengembangan Sumber Belajar Berbasis Weblog Pada Materi Pembelajaran Geografi Kelas XI SMA Her vina; Nofrion .
JURNAL BUANA Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/student.v2i1.64

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sumber belajar berbasis weblog pada materi pembelajaran Geografi SMA kelas XI yang valid dan praktis digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development) menggunakan model ASSURE mengikuti standar KKNI level VI. Enam prosedur ASSURE adalah analisis peserta didik, merumuskan tujuan, memilih media, metode, dan materi, memanfaatkan material, peran serta peserta didik, dan evaluasi serta revisi. Instrumen yang digunakan adalah lembar uji validitas dan lembar angket kepraktisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber belajar berbasis weblog bernilai valid dan praktis digunakan dalam kegiatan pembelajaran Geografi kelas XI SMA.
Keterlibatan Masyarakat dalam Pengembangan Objek Wisata Di Kecamatan Lubuk Alung dan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman (Studi Kasus: Air Terjun Nyarai, Tapian Puti dan Rumah Pohon Manang) Melya Febriani Febriani; ahyuni .
JURNAL BUANA Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/student.v2i1.65

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi mengenai keterlibatan masyarakat dalam pengembangan objek wisata. Penelitian ini mengunakan pendekatan deskriptif kualitatif, untuk mendeskripsikan pencetus, keterlibatan masyarakat, bentuk aturan, & persamaan serta perbedaan keterlibatan masyarakat. Hasil penelitian menemukan: Pencetus objek wisata Air Terjun Nyarai adalah Ritno Kurniawan, objek wisata Tapian Puti adalah Pemuda Sikabu Bukik, sedangkan Rumah Pohon Manang dicetus oleh masyarakat & LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat). Penjalaran Keterlibatan masyarakat Air Terjun Nyarai mulai dari individu, POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata) & LPHN (Lembaga Pengelolaan Hutan Nagari). Keterlibatan masyarakat Tapian Puti di mulai dari niniak mamak kemudian baru pemuda - pemudi Sikabu Bukik, sedangkan objek wisata Rumah Pohon Manang di mulai dari LPHN (Lembaga Pengelolaan Hutan Nagari ) baru dibentuklah POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata). Ketiga objek wisata ini terikat oleh aturan adat, tapi di objek wisata Air Terjun Nyarai & Rumah Pohon Manang memiliki aturan tertulis yang mengikatnya. Persamaan ketiga objek wisata ini merupakan objek wisata minat khusus, dan berada pada hutan lindung blok bukit barisan 1(satu). Sedangkan perbedaannya dapat terlihat dari cara terbentuk dan pengelolaannya oleh masyarakat di sekitar objek wisata ini.
Analisis Potensi Taman Wisata Aroma Pecco di Kecamatan Kayu Aro Barat Kabupaten Kerinci Mezi Nobela; Rahmanelli .
JURNAL BUANA Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/student.v2i1.68

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi taman wisata di lihat dari atraksi wisata, amenitas, aksesibilitas dan potensi tapak Taman Wisata Aroma Pecco di Kecamatan Kayu Aro Barat Kabupaten Kerinci. Jenis penelitian yakni deskriptif kualitatif.Informan penelitian adalah Kepala Desa Bento, staff dari Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kerinci dan pengunjung Taman Wisata.Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.Teknik analisis data adalah reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan matching (pencocokan). Adapun hasil penelitian sebagai berikut : 1) atraksi wisata sebagian besar masih mengandalkan dari alam 2) Amenitas masih kurang 3) Aksesibilitas mudah di jangkau 4) Potensi tapak taman wisata yaitu flying fox, rumah pohon, bola air, tempat bersepeda, tempat pemancingan, warung/rumah makan, toko souvenir, toko makanan khas daerah, pusat pemantau, tempat sewa sepeda, dan nama taman.
Perbandingan Tingkat Kesejahteraan Antara Petani Sawit Plasma dan Non Plasma di Desa Sinunukan IV Kecamatan Sinunukan Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara Lila Susiarti
JURNAL BUANA Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/student.v2i1.70

Abstract

ABSTRAK Petani kelapa sawit di Desa Sinunukan IV dibedakan dalam kategori petani plasma dan petani non plasma. Tujuan penelitian ini untuk melihat perbedaan tingkat kesejahteraan antara Petani Plasma dan Non Plasma.Metode penelitian dengan menggunakan deskriptif kuantitatif. Penarikan sampel secara Proportional sampling dengan jumlah 45 petani Plasma dan 67 petani non plasma. Variabel meliputi Tingkat pendapata, tingkat pendidikan, keadaan dan fasilitas tempat tinggal. Perolehan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kesejahteraan yang dimiliki anatara petani plasma dan non plasma terlihat petani non plasma lebih sejahtera dilihat dari tingkat pendapatan dari hasil perkebunan dan pekerjaan sampingan yang lebih besar diterima petani non plasma dibandingkan petani plasma, tingkat pendidikan orang tua dan anak lebih tinggi yang ditempuh keluarga petani non plasma daripada petani plasma, keadaan dan fasilitas tempat tinggal oleh petani non plasma lebih baik dan bersih.untuk kepemilikan transportasi antara petani plasma dan non plasma sama.
Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Web pada Pembelajaran Geografi di SMA N 2 Padang ririska hidayah usra; Nofrion .
JURNAL BUANA Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/student.v2i1.72

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : 1) mengetahui bagaimana pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis web pada pembelajaran geografi di SMA N 2 Padang, 2) mengetahui kevalidan pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis web pada pembelajaran geografi di SMA N 2 Padang, 3) mengetahui kepraktisan pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis web pada pembelajaran geografi di SMA N 2 Padang. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Reseach and Development) dengan menggunakan model 4-D. Model ini dikembangkan dalam empat tahapan, yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Untuk melihat apakah Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis web pada pembelajaran geografi valid dan praktis, peneliti melakukan uji validitas dan uji kepraktisan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis web pada pembelajaran geografi sangat valid dan sangat praktis. Ahli materi menilai sangat valid dengan nilai akhir 0,35. Ahli media menilai sangat valid dengan nilai akhir 0,37. Guru geografi menilai sangat praktis dengan nilai akhir 3,5. Siswa kelas X MIA 1 SMA N 2 Padang menilai sangat praktis dengan nilai akhir 3,5.
Relevansi Perencanaan dengan Pelaksanaan Pembelajaran Geografi di SMA Negeri Kota Bukittinggi Nesi Amelia
JURNAL BUANA Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/student.v2i1.73

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (1)mengetahui kesesuaian komponen pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran geografi di SMAN Kota Bukittinggi dengan Permendikbud No 22 Tahun 2016 (2)mendeskripskian relevansi perencanaandengan pelaksanaan pembelajaran geografi di SMAN Kota Bukittinggi.Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Informan penelitian ini adalah guru geografi di SMA Negeri Kota Bukittinggi, dan objek dalam penelitian ini adalah RPP untuk satu Kompetensi Dasar (KD) yang diamati dalam dua kali pertemuan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah analisis dokumen dan observasi. Instrumen pada penelitian adalah peneliti sendiri. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Kesimpulan pada penelitian ini (1)Perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh Guru Geografi di SMAN1,2,3,4 dan 5 telah sesuai dengan Permendikbud No.22 Tahun 2016. Walaupun pada pembuatan tujuan pembelajaran ada yang belum sesuai dengan Permendikbud (2)Relevansi perencanaan dengan pelaksanaan pembelajaran geografi di SMAN1, 2, 3, 4 dan 5 telah relevan. Namun kegiatan yang banyak mengalami gangguan yaitu pada kegiatan pendahuluan dan pada kegiatan penutup.
Perilaku Masyarakat di Bagian Tengah Batang Ino terhadap Sampah di Nagari Salimpaung Kecamatan Salimpaung Kabupaten Tanah Datar Achmad Norival
JURNAL BUANA Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/student.v2i1.75

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perilaku masyarakat di bagian tengah Batang Ino terhadap sampah dan (2) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat membuang sampah ke Batang Ino di Nagari Salimpaung Kecamatan Salimpaung Kabupaten Tanah Datar . Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data yang digunakan untuk melengkapi penelitian ini adalah data primer. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menghasilkan bahwa: (1) Perilaku masyarakat di bagian tengah Batang Ino terhadap sampah di Nagari Salimpaung Kabupaten Tanah Datar sebagian besar masih kurang baik hal ini dibuktikan dari sikap masyarakat pada umumnya membuang sampah ke Batang Ino, namun ada juga sebagian kecil dari mereka memilih untuk membakar sampah di belakang rumah. Sampah di Batang Ino juga berasal dari warga luar Nagari Salimpaung yang dibuang pada malam hari dekat jembatan Batang Ino. (2) ada dua faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat membuang sampah ke Batang Ino yang pertama faktor internal yaitu kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan sampah, motivasi masyarakat, persepsi masyarakat tentang fungsi sungai dan faktor eksternal yaitu aspek fisik berupa fasilitas kebersihan yang belum tersedia di Nagari Salimpaung.
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi industri gula tebu di Nagari Talang Babungo Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok Tris Yudila Sari
JURNAL BUANA Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/student.v2i1.76

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi industri kecil gula tebu di Nagari Talang Babungo berdasarkan faktor-faktor produksi yakni modal, tenaga kerja, bahan baku, kewirausahaan dan teknologi dan pengaruh luas lahan terhadap produksi tebu. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantilatif.Sampel penelitian adalah pemilik industri gula tebu.Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, kuesioner, wawancara, dan dokumentasi.Teknik analisis data kualitatif melalui reduksi, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan dan teknik kuantitatif melalui tabulasi data dan analisis regresi linear. Hasil temuan penelitian diperoleh sebagai berikut: (1). faktor-faktor produksi: sumber modal berasal dari pribadi yakni berkisar Rp.35.000.00-90.000.00. Bahan baku utama tebu dan bahan pendukung berasal dari pribadi dan dibeli didalam maupun diluar Nagari Talang Babungo. Tenaga kerja merupakan tenaga kerja tetap. Jam kerja dimulai dari 08.00-16.00 WIB. Sistem upah per harian yaitu 1 kaleng seharga Rp.5.000 perkuintal tebu yang dihasilkan.Kewirausahaan yakni belum ada inovasi dan kurangnya promosi. Teknologi yang dipakai sudah menggunakan mesin kilangan hanya berjumlah hanya 1 buah dan untuk proses produksi masih tergolong sederhana.(2). lahan: luas lahan tidak berpengaruh terhadap produksi tebu (Sig 0,13>0,05). Adapun faktor-faktor yang berpengaruh di industri gula tebu adalah masih keterbatasan modal, kurangnya inovasi dan promosi (kewirausahaan) dan teknologi yang digunakan masih sederhana sehingga mempengaruhi produksi industri.

Page 3 of 73 | Total Record : 725