cover
Contact Name
Tabita N. Ralahalu
Contact Email
bakira.unpatti@gmail.com
Phone
+6281399962122
Journal Mail Official
bakira.unpatti@gmail.com
Editorial Address
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Pattimura Jl. Mr. Chr. Soplanit, Kampus Poka, Ambon 97233
Location
Kota ambon,
Maluku
INDONESIA
BAKIRA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Published by Universitas Pattimura
ISSN : -     EISSN : 27461777     DOI : https://doi.org/10.30598/bakira.2023.4.2
Bakira Journal is a journal of Community Service in Pattimura University. In the local language, Bakira means hurrying or appliying the knowledge immediately, so there will be an enhancement of knowledge and skill in the community and be useful. Bakira journal covers all fields of science (agriculture, fisheries, law, engineering, social and political science, basic science, education and medicine). The Bakira Journal will be published twice a year. The first publication began in June 2020 and the second publication in December 2020.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 56 Documents
PENGENDALIAN SIKLUS ESTRUS DAN PENGATURAN PERKAWINAN PADA TERNAK KAMBING DI DUSUN AIR ALI DAN WARINGIN CUP DESA RUMAH TIGA, KOTA AMBON Jusak Labetubun; Demianus Ferdinand Souhoka; Juliet Bercomien Papilaya
BAKIRA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2023): BAKIRA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/bakira.2023.4.2.58-67

Abstract

PkM activities aim to apply technology to control the cycle and regulate mating in goats. The goal of this activity is for goat breeders to easily control and marry theis goats. The method is counselling and injection of the litotrof hormone PGF2Alfa intramuscularly, The type of goat used was kacang goat aged 3-4 years as many as 9 heads. The goats were randomly divided into two treatment groups, namely the group that received 0,6 ml PGF2Alfa and the group that received 0.5 ml PGF2Alfa. The injection activity was carried out in two stages. The first stage uses 0.6 ml of PGF2Alfa in all livestock without knowing which phase of the estrous cycle the cattle are used in. The second stage was carried out on the 15th day according to predetermined grouping where the group that received 0.6 ml treatment was 5 individuals and the group that received 0.5 ml was 4 individuals. The results obtained showed that within 3.59 and 42.45 hours, all livestock showed ssign of estrus simultaneously. PkM activities concluded that both controlling the estruos cycle using 0.6 ml of PGF2Alfa and using 0.5 ml of PGF2Alfa simultaneously showed signs of estrous and ready for mating.
PENYADARTAHUAN PENYADARTAHUAN PERAN SATWA LIAR SEBAGAI SATWA HARAPAN KEPADA ANAK-ANAK SEKOLAH DASAR DI DESA PAKUURE KABUPATEN MINAHASA SELATAN, SULAWESI UTARA Tiltje Andretha Ransaleleh; Indyah Wahyuni; Jane Onibala; Sintya JK Umboh
BAKIRA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2023): BAKIRA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/bakira.2023.4.2.68-77

Abstract

Kawasan lindung gunung Lolombolan Minahasa Selatan menyimpan banyak keanekaragaman hayati khususnya satwa liar. Desa Pakuure salah satu desa yang dekat dengan kawasan ini. Masyarakat desa ini mengkonsumsi daging satwa liar seperti kelelawar, tikus, dan jenis-satwa liar lainnya. Oleh karena itu telah dilaksanakan kegiatan penyadartahuan peran satwa liar sebagai satwa harapan kepada anak-anak sekolah dasar. Tujuan kegiatan ini yaitu memberikan pengetahuan tentang jenis-jenis satwa liar dan manfaatnya bagi kehidupan manusia. Kegiatan ini merupakan Program Kemitraan Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sam Ratulangi. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu ceramah menggunakan gambar-gambar satwa liar dan awetan basa, diselingi dengan tanya jawab, diskusi dan demostrasi untuk mengevaluasi tingkat pemahaman anak-anak terhadap materi yang diberikan. Hasil evaluasi awal diketahui bahwa mereka belum mengetahui manfaat satwa liar. Dari 16 jenis satwa yang digunakan sebagai bahan pembelajaran, hanya satu jenis yang mereka pernah lihat secara langsung yaitu tikus ekor putih, 15 jenis belum pernah dilihat. Melalui evaluasi akhir yang dilakukan selama kegiatan disimpulkan bahwa pengetahuan anak-anak bertambah. Mereka mengenal jenis-jenis satwa liar, dan mengetahui fungsinya di alam secara khusus di Gunung Lolombulan.
SOSIALISASI PEMANFAATAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU (HHBK) SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF Herman Siruru; Lieke Tan; Jimmy Titarsole; Leonard Dantje Liliefna; Rohny Setiawan Maail; Jimmy Johanson Fransz; Lydia Riekie Parera; Sofia Mustamu; Irwanto Irwanto; Billy Gilbert Anthonius; Sintia Cornelia Br Gurusinga; Setiani Br Ginting
BAKIRA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2023): BAKIRA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/bakira.2023.4.2.78-86

Abstract

The energy needs of the world including Indonesia continue to increase every year. The most commonly used type of energy sources was dominated by fossil. Fossil energy sources were not environmentally friendly and were predicted to run out in a short period of time. Therefore, the alternative energy sources are needed, such as biomass or better known as bioenergy. The purpose of community service activities in Waai Village, Central Maluku Regency was to increase the community’s knowledge in utilizing biomass as an alternative energy source. The management of agroforestry in Waai village potentially produces many types of non-timber forest products (NTFPs) such as sago (Metroxylon sp.) which has husk as its waste after sago flour had been harvested for food. The implementation of the activity was held from July to August 2023, with activity phases including: social approach to the village government and AM GPM management and continued with visiting the community on Friday 11 August 2023. PKM activities were carried out in two sessions, first, delivery of material and practice of making charcoal briquettes starting from carbonization of sago bark, forming of charcoal briquettes and second, burning of the charcoal briquettes. The community was involved in the practice of making sago bark charcoal briquettes in order to raise their appreciations and increase their understanding of producing charcoal briquettes from sago bark.
PLANTING MANGROVES FOR THE RESTORATION OF THE WABABE COASTAL ECOSYSTEM OF TULEHU STATE Pradina Anjarwaty Sukirno; Safinah Yulianty Sitania
BAKIRA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2023): BAKIRA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/bakira.2023.4.2.87-93

Abstract

Mangrove ecosystems are the main focus of the Indonesian government for conservation and restoration activities. Damage to the mangrove ecosystem has suffered quite apprehensive damage due to the actions of irresponsible parties. The function of the mangrove ecosystem, which incidentally is a source of life for other living things, is starting to shift. This also affects human life, especially those living in coastal areas. The restoration of the mangrove ecosystem in Tulehu Village aims to restore damaged mangrove areas on the coast of Wababe Beach. The implementation of the mangrove planting involved youth, the Trash Hero Ambon Community, Lecturers at the Tual State Fisheries Polytechnic, as well as Lecturers and Students at the Muhammadiyah University of Maluku. Collaboration with related agencies (BPDAS Waehapu Batumerah) was also carried out to obtain mangrove seedlings. The planting of this mangrove sapling is expected to be able to restore the ecological function of mangroves and raise public awareness to protect the environment around the coast of Tulehu Village.
PEMBUATAN DAN DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN BUAH PALA MENJADI SELAI PALA DALAM PEMBUATAN NASTAR PADA KELOMPOK USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) KOTA AMBON Pramita Wally; Andi Sitti Marwah
BAKIRA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2023): BAKIRA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/bakira.2023.4.2.94-100

Abstract

Buah pala (Myristica fragrans Houtt) terkenal akan citarasanya dalam bidang masakan, namun ternyata pala juga punya banyak manfaat bagi bidang kehidupan lainnya. Para ahli yang meneliti tentang kandungan nutrisi buah pala menemukan bahwa buah pala mengandung senyawa kimia yang bermanfaat bagi kesehatan. Buah pala dapat mengobati susah tidur, masuk angin, rematik, melancarkan pencernaan, peningkatan selera makan, meringankan nyeri haid, bahkan mengatasi rasa mual di tubuh. Seiring perkembangan jaman dan teknologi, kini pengolahan pala tidak hanya untuk membuat bubuk masakan dan daging manisan saja namun dapat diolah juga menjadi selai pala. Tujuan kegiatan ini yaitu untuk memberdayakan ibu-ibu rumah tangga dan calon wirausaha dari lingkup mahasiswa dalam meningkatkan pendapatan keluarga. Jenis pelaksanaan pengabdian berupa demontstrasi dan pelatihan. Metode pelaksanaan kegiatan terdiri dari 4 tahapan yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan tahap refleksi. Waktu pelaksanaan pada bulan Agustus 2022 dengan jumlah peserta sebanyak 17 orang. Luaran pengabdian ini diantaranya meningkatkan pengetahuan bagi ibu-ibu rumah tangga dan calon wirausaha muda mengenai cara membuat dan menghasilkan produk baru berupa nastar isian selai pala, selain itu meningkatkan kreatifitas ibu-ibu rumah tangga mengenai teknik diversifikasi buah pala sehingga menjadi produk yang menguntungkan serta untuk meningkatkan jiwa wirausaha bagi ibu rumah tangga dalam meningkatkan pendapatan keluarga.
P PEMETAAN PARTISIPATIF KEPEMILIKAN LAHAN BERDASARKAN SOA DALAM PENGELOLAAN KELOMPOK HUTAN LINDUNG GUNUNG SIRIMAU, KOTA AMBON, PROVINSI MALUKU Evelin Parera
BAKIRA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2023): BAKIRA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/bakira.2023.4.2.101-110

Abstract

ABSTRAK Pemetaan wilayah adat di sekitar Kelompok Hutan Lindung Gunung Sirimau belum dilakukan sehingga dalam kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan pemetaan partisipatif untuk memetakan lahan yang diklaim masyarakat adat sekitar Kelompok Hutan Lindung Gunung Sirimau sebagai hak ulayat yang dimiliki kelompok marga dalam bentuk Soa. Tujuan dari pemetaan kepemilikan lahan yang berbasis parsipatif adalah menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang kepemilikan lahan, menghasilkan data yang akurat, dan melibatkan masyarakat setempat serta pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan terkait penggunaan lahan. Metode kegiatan yang digunakan adalah metode partisipatif. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Pemetaan kepemilikan tanah adat mempunyai sejumlah manfaat, antara lain: Peta dapat memberikan bukti yang jelas mengenai kepemilikan tanah oleh masyarakat adat, sehingga dapat digunakan sebagai alat pembuktian kepemilikan tanah yang efektif. Peta hasil pemetaan partisipatif bisa digunakan sebagai media negosiasi dengan pihak lain, karena dengan peta tersebut menjadi jelaslah bagaimana wilayah itu dimanfaatkan oleh masyarakat dan siapa saja yang berhak atas wilayah itu. ABSTRACT Mapping of customary areas around the Mount Sirimau Protected Forest Group has not been carried out so that in community service activities participatory mapping is carried out to map the land claimed by indigenous peoples around the Mount Sirimau Protected Forest Group as customary rights owned by clan groups in the form of Soa. The aim of participatory land ownership mapping is to create a better understanding of land ownership, produce accurate data, and involve local communities and stakeholders in decision making regarding land use. The activity method used is a participatory method. The analytical method used is the descriptive analysis method. Mapping customary land ownership has a number of benefits, including: Maps can provide clear evidence of land ownership by customary communities, so they can be used as an effective means of proving land ownership. Maps resulting from participatory mapping can be used as a medium for negotiations with other parties, because with these maps it becomes clear how the area is used by the community and who has the rights to that area.