cover
Contact Name
Supardi
Contact Email
supardi@uny.ac.id
Phone
+62274-550847
Journal Mail Official
fisika@uny.ac.id
Editorial Address
Faculty of Mathematics and Natural Sciences UNY (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Jl. Colombo No.1, Karang Malang, Caturtunggal, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA)
ISSN : -     EISSN : 30265983     DOI : -
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya merupakan jurnal yang dikelola oleh Program Studi Fisika, Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal ini menerbitkan karya ilmiah atau artikel dari hasil penelitian khususnya tugas akhir mahasiswa fisika, atau karya ilmiah lain yang berkaitan dengan fisika. Prosedur penerbitan dalam jurnal ini melalui peer-review dan menerapkan etika penerbitan ilmiah sebagaimana ditetapkan oleh Committee on Publication Ethics (COPE). Ruang lingkup artikel dalam jurnal ini adalah ilmu fisika dan terapannya.
Articles 166 Documents
Sintesis dan Karakterisasi Reduced Graphene Oxide Berbahan Dasar Karbon Baterai NMC Menggunakan Metode Audiosonikasi Niken Kristiyanti; Wipsar Sunu Brams Dwandaru
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 8, No 1 (2021): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak- Penelitian ini bertujuan untuk melakukan sintesis dan karakterisasi rGO menggunakan metode audiosonikasi dengan bahan dasar karbon baterai nickel-mangan-cobalt (NMC) berdasarkan uji spektrofotometer ultraviolet-visible (UV-Vis) dan Fourier Transform Infrared (FTIR) spektroskopi, dan mengetahui pengaruh waktu audiosonikasi terhadap eksfoliasi grafit menjadi rGO berdasarkan uji UV-Vis dan FTIR.Penelitian dimulai dengan mencampurkan 0,3 gram serbuk grafit karbon NMC ke dalam cairan 100 ml aquades yang kemudian diblender selama 15 detik. Selanjutnya, dilakukan sintesis rGO dengan metode sonikasi menggunakan horn speaker pada frekuensi audiosonik. Variabel bebas yang digunakan pada penelitian adalah variasi waktu, yaitu 15 menit, 30 menit, 1 jam, dan 2 jam. Sampel hasil sintesis rGO kemudian dikarakterisasi menggunakan uji spektrofotometer UV-Vis dan FTIR. Hasil sintesis rGO yang dikarakterisasi menggunakan uji  FTIR menunjukkan adanya gugus fungsi OH dan C=C yang merupakan gugus fungsi utama penyusun rGO. Waktu sonikasi mempengaruhi hasil eksfoliasi yang diperoleh, semakin lama waktu sonikasi, maka semakin besar pula nilai absorbansinya yang ditandai dengan nilai puncak absorbansi tertinggi berada pada waktu 1 jam dengan panjang gelombang 263 nm dan terendah pada panjang gelombang 259 nm yaitu pada waktu 15 menit dan 2 jam.Kata-Kata Kunci: grafit, rGO, UV-Vis, FTIR, audiosonikasi.
DESIGN OF AUTOMATED ILLUMINANCE IN THE READING ROOM BASED ON MICROCONTROLER ARDUINO Nurrachim Fanny Nahwan; Sumarna Sumarna
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 5, No 3 (2016): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The goal of this study was to design and create an automatic tool to control luminousintensity in reading room using Arduino. The design consisted of three blocks, they were thesensor circuit, the conditioning circuit, and display circuit. The sensor circuit was provided tocapture the change of the luminous intensity in the reading room. The conditioning circuitconsisted of stepper motor, dimmer, and microcontroller. They were used as a regulator forthe tool. The display circuits was provided to facilitate the reading of luminous intensitydetected by the sensor. Data were collected by recording the change in luminous intensitythat displayed and recording the change in time to settle with a smartphone’s stopwatch. Theresults of the recording were synchronized and recorded in the table of respontime. Theautomatic tool works to stabilize the light intensity at (145-155) lux. The tool will continue towork as long as the reading of lominous intensity in the room is not conform with the setprogram. Speed of the automatic tool was towards to setting point depend on rotational speedof stepper motor which controlled via Arduino program.Key word: Illuminance automated, reading room, microcontroller Arduino.
DESIGN OF TEMPERATURE CONTROL SYSTEM OF ELECTRIC BATIK STOVE USING CERAMIC FURNANCE AND NIICKEL HEATING Muiz Yoga Maulana , Agus Purwanto
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 7, No 2 (2018): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk (1) merancang-bangun sistem kontrol suhu kompor batik listrik agar bahan malam stabil pada range suhu 60ºC sampai dengan 70ºC, (2) mengetahui fungsi transfer sistem kontrol suhu kompor batik listrik, dan (3) mengetahui daya rata-rata yang digunakan kompor batik listrik. Rancang bangun sistem kontrol suhu ini dilakukan dengan merangkai sensor PT-100, komparator LM393, saklar transistor dan relay serta pemanas nikelin yang ditempelkan di bawah tungku keramik setelah semua komponen terkarakterisasi. Fungsi transfer ditentukan dengan menganalisis hubungan keluaran dan masukan setiap komponen yang digunakan. Daya rata-rata yang digunakan dapat dihitung dengan menjumlah energi saat ON dan OFF per satuan waktu. Hasil penelitian ini adalah (1) telah dirancang sistem kontrol suhu kompor batik listrik dengan diameter pemanas nikelin (0,150 ± 0,005) mm dan panjang (2,230±0,005) m yang berhasil mengontrol suhu bahan malam klowong antara 60ºC - 70ºC, bahan malam tembok antara 60ºC - 71ºC dan bahan malam songkal antara 60ºC - 70ºC, (2) fungsi transfer pada rancang bangun kompor batik listrik ini adalah dengan , dan (3) daya yang diperlukan kompor batik listrik ini adalah 59 watt. Kata kunci: sistem kontrol, suhu, bahan malam. Abstract This research aimed (1) to design a temperature control system of electric batik stove to stabilize the candle temperature in the range of 60 up to 70 , (2) to know the transfer function of electric batik stove temperature control system, and (3) to know the average power used by electric batik stove. The design of this temperature control system was done by assembling PT-100 sensor, LM393 comparator, transistor and relay switches, and nickel heater which was patched under ceramic furnace after all components were characterized. The transfer function was determined by analyzing the output and input relations of each component which were used. The average power used can be calculated from ON and OFF energy per time unit. The results of this research were (1) temperature control system of electric batik stove had been designed with a diameter of nickel heater (0.150 ± 0.005) mm and (2,230 ± 0.005) m length which successfully controled the temperature of the “klowong” candle between 60ºC - 70ºC, the “tembok” candle between 60ºC - 71ºC and the “songkal” candle between 60ºC - 70ºC, (2) The transfer function of electric batik stove was with and (3) the power required by this electric batik stove was 59 watts. Key word : control system, temperature, candle.
ANALISIS DOSIS PADA KANKER PAYUDARA DENGAN BNCT MENGGUNAKAN MCNPX DENGAN SUMBER NEUTRON GENERATOR DOSE ANALYSIS IN BREAST CANCER WITH BNCT USING MCNPX BY NEUTRON GENERATOR AS THE NEUTRON SOURCE Rawi Pramusinta; Sardjono Sardjono; Yosapat Sumardi
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 6, No 1 (2017): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKanker payudara merupakan kanker yang banyak dialami oleh wanita Indonesia sebesar 21,4%. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui konsentrasi boron dan lama waktu iradiasi yang optimal untuk pengobatan kanker payudara dengan metode BNCT. Penelitian ini dilakukan menggunakan simulasi MCNPX dengan keluaran berupa fluks neutron, dosis hamburan neutron dan dosis gamma. Sumber neutron yang digunakan adalah model BSA D-D neutron generator. Hasil penelitian menunjukkan pada jangkauan 70-150 µg/g, laju dosis yang diterima oleh kanker meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi boron-10. Jika laju dosis meningkat, maka waktu iradiasi yang dibutuhkan semakin cepat. Konsentrasi boron yang optimal adalah 150 µg/g dengan waktu iradiasi 249,08 menit. Kata kunci: dosis boron, BNCT, kanker payudara, MCNPX, neutron generator AbstractBreast cancer is the most cancer that diagnosed for woman in Indonesia with about 21.4%. The purpose of this study is to know the consentration of boron and iradiation times which is optimum for the treatment of breast cancer with the method BNCT method. This research was conducted by using MCNPX simulation which the output are flux neutron, neutron scattering dose and gamma dose. The Neutron sources was the BSA D-D Neutron generator. The results showed in the range of 70-150 µg/g, the dose rate received by cancer increases with the increasing concentration of boron-10. If the dose rate is increased, the iradiation time interval will be faster. The Optimum concentration of boron is 150 µg/g with irradiation time was 249,08 minutes Keywords: Boron dose BNCT, Breast Cancer, MCNPX, Neutron Generator 
PENGEMBANGAN SENSOR TEKANAN BERBASISPOLYMER OPTICAL FIBER (POF) YANG DISISIPI GEL THE DEVELOPMENT OF PRESSURE SENSOR BASED POLYMER OPTICAL FIBER (POF) INSERTED GEL Aisyah Ninda Kusumawati; Heru Kuswanto
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 10, No 2 (2023): Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA)
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tekanan terhadap perubahan intensitas keluaran fiber optik, pemberian berbagai macam gel pengisian pada sambungan terhadap keluaran fiber optik dan untuk mengetahui sensitivitas dan linearitas terbaik pada sensor tekanan fiber optik.Fiber optik yang digunakan adalah Polymer Optical Fiber (POF) tipe SH-4001-1.3.Polymer Optical Fiber ini memiliki indeks bias core sebesar 1,49 dan indeks bias cladding sebesar 1,41. Gel disisipi diantara fiber optik dengan sepanjang 1 cm di dalam pipa kecil, kemudian diberi variasi tekanan sehingga mempengaruhi intensitas cahaya. Daya optik keluaran dari Polymer Optical Fiber dideteksi menggunakan Optical Power Meter (OPM). Sumber cahaya yang digunakan adalah laser HeNe dengan panjang gelombang 632,8 nm dan daya keluaran 5 mW.Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas cahaya keluaran fiber optik mengalami penaikan seiring dengan penambahan tekanan. Pemberian tekanan pada penyambungan fiber optik dengan menggunakan berbagai jenis gel menunjukkan bahwa gel yang memiliki nilai keluaran intensitas cahaya terbaik yaitu gel pulpen dengan warna gel kuning. Nilai sensitivitas terbaik pada gel pulpen dengan warna gel kuning pada jarak 0,5 cm dengan gradien sebesar (0,0035 ± 0,0028) dBm/cm. Sedangkan linearitas terbaik terdapat pada jenis gel pulpen dengan warna gel bening pada perlakuan dengan jarak 0 cm yaitu sebesar 0,99919.  Kata kunci: Polymer Optical Fiber(POF), gel, sensor tekanan AbstractThis study aimed to determine the effect of pressure on the output intensity of optical fiber, to determine the effect of filling gel variations on the conjunction of the output optical fiber, and also to obtain the best of sensitivity and linearity of the pressure sensor on optical fiber.Optical fiber used was Polymer Optical Fiber (POF) typeSH-4001-1.3. Polymer Optical Fiber had 1.49 core refractive index and 1.41 cladding refractive index. Gel was inserted between the optical fiber with 1 cm length in the small pipe, and then gel was given pressure variations, so it will affect the intensity. Optical power output of Polymer Optical Fiber (POF) was detected using Optical Power Meter (OPM). The light source used was HeNe laser with 632.8 nm wavelength and 5 mW output powers.The results of the study indicated that output intensity of optical fiber increased throught the addition ofpressure.The giving of pressure variations to the optical fiber conjuction by using different types of gel showed that the gel which had the best of output intensity was the yellow gel pen. The best sensitivity value was had by the yellow gel pen with 0,5 cm distance and (0.0035 ± 0.0028) dBm/cm gradient. While the best linearuty was had by transparant gel pen with 0 cm distance and 0.99919 linearity. Keywords: Polymer Optical Fiber (POF), gel, pressure sensor 
PENGARUH FORMASI KELENGKUNGAN POLYMER OPTICAL FIBER (POF) YANG DISISIPI GEL TERHADAP KELUARAN UNTUK MENGUKUR KETINGGIAN CAIRAN The Effect of POF Curvature Formation which has been Inserted Gel Toward Output for Measuring Liquid Level Novi Arumnika; Heru Kuswanto
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 6, No 4 (2017): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh formasi serat optik dan ketinggian cairan terhadap keluaran daya optik dan mengetahui sensitivitas serta linearitas terbaik pada sensor ketinggian air yang berbentuk sinusoida. Pada penelitian ini menggunakan sensor ketinggan air dengan fiber optik yang berbentuk sinusoida yang disisipi gel. Fiber optik yang digunakan adalah Polymer Optical Fiber (POF) tipe SH-4001-1.3. Variasi formasi fiber optik di tentukan panjang lintasan, panjang pengelupasan, lebar kelengkungan, tinggi kelengkungan dan bentuk gelombang. Ada 4 formasi, yaitu Formasi A (20 cm, 34 cm, 6 cm, 2 cm, 1 gelombang), Formasi B (20 cm, 34 cm, 8 cm, 2 cm, 1 gelombang ), Formasi C (20 cm, 34 cm, 9 cm, 2 cm, ½ gelombang) dan Formasi D (20 cm, 34 cm, 10 cm, 2 cm, ½ gelombang). Sumber cahaya yang digunakan adalah cahaya laser He-Ne dengan daya sebesar 5 mW dan panjang gelombang sebesar 632,8 nm. Laser He-Ne memancarkan cahaya melalui Polymer Optical Fiber yang kemudian diterima oleh Optical Power Meter (OPM). Untuk mempermudah melihat data kenaikan pada grafik maka dilakukan perhitungan luas daerah di bawah kurva. Lebar kelengkungan pada POF dapat mempengaruhi output POF. Nilai intensitas cahaya keluaran fiber optik yang berbentuk sinusoida pada setiap lebar kelengkungannya semakin kecil saat diberikan tambahan ketinggian air sehingga membentuk grafik linear. Nilai sensitivitas terbaik berada pada Formasi A dengan lebar kelengkungan 6 cm dan linearitas terbaik berada pada Formasi C dengan lebar kengkungan 9 cm.Kata kunci : Polymer Optical Fiber (POF), ketinggian cairan, lebar kelengkunganAbstract            The objectives of this study is to determine the effect of fiber optic formation and the liquid height toward optical power output, and also to determine the best sensitivity and linearity of liquid level sensor in a sinusoidal form. This study is using liquid level sensor with fiber optic in a sinusoidal form which has been inserted gel. Fiber optic used in this study is Polymer Optical Fiber (POF) with type of SH-4001-1.3. Here, the variations of fiber optic formation are the length of track, the length of peeling, the width of curvature, curvature height, and waveform, respectively. There are 4 formations, i.e. formation A (20 cm, 34 cm, 6 cm, 2 cm, and 1 wave), formation B (20 cm, 34 cm, 8 cm, 2 cm, and 1 wave), formation C (20 cm, 34 cm, 9 cm, 2 cm, and a half wave), and formation D (20 cm, 34 cm, 10 cm, 2 cm, and a half wave). Light source used is He-Ne laser with Power of 5 mW and wavelength of 632,8 nm. He-Ne Laser emits light through Polymer Optical Fiber, which is then will be received by Optical Power Meter (OPM). To know the increase of data on the  graph, so it is necessary to calculate area under the curve. The curvature width on POF can affect the POF output. The Light intensity value of optical fiber output in the sinusoidal form at each widthis smaller  as the liquid level higher, so it forms a linear graph. The best sensitivity  value is at Formation A with curve width of 6 cm and best linearity value is at Formation C with curve width of 9 cm. Keywords : Polymer Optical Fiber (POF), liquid level, the width of curvature
PENGARUH ALUR PEMANASAN PADA KUALITAS KRISTAL Sn(S0,5Te0,5) HASIL PREPARASI DENGAN TEKNIK BRIDGMAN THE EFFECT OF THE HEATING SEQUENCE OF THE CRYSTAL QUALITY Sn(S0,5Te0,5) PREPARATION RESULTS BY BRIDGMAN TECHNIQUE Sya'amzuri Hidayat; Ariswan Ariswan
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 5, No 5 (2016): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh alur pemanasan terhadap kualitas struktur kristal Sn(S0,5Te0,5), mengetahui komposisi kimia dan morfologi permukaan kristal Sn(S0,5Te0,5) hasil preparasi dengan teknik Bridgman. Proses preparasi kristal Sn(S0,5Te0,5) dilakukan dengan menggunakan teknik Bridgman dengan melakukan variasi alur pemanasan. Alur pemanasan divariasi sebanyak 3 kali, yaitu alur pemanasan I: suhu 250oC konstan selama 4 jam, suhu 500oC konstan selama 4 jam; alur pemanasan II: suhu 250oC konstan selama 2 jam, suhu 500oC konstan selama 6 jam; alur pemanasan III: suhu 250oC konstan selama 6 jam, suhu 500oC kontan selama 2 jam. Kristal dikarakterisasi menggunakan XRD, SEM dan EDS. Hasil karakterisasi XRD menunjukan semua sampel memiliki struktur kristal cubic dengan parameter kisi, sampel I: a=6.263 Å; sampel II: a=6.271 Å; sampel III: a=6.283 Å. Variasi alur pemanasan berpengaruh pada parameter kisi kristal. Kristal terbaik dihasilkan dari alur pemanasan II. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pada alur pemanasan II memiliki pemilihan waktu pemanasan dan suhu pemanasan terbaik dibanding dengan alur pemanasan lainnya. Hasil karakterisasi SEM menunjukan morfologi kristal Sn(S0,5Te0,5) sudah terbentuk. Terbentuknya kristal ditandai dengan munculnya grain dan polikristal yang tersusun berlapis dengan ukuran 5 μm – 10 μm. Berdasarkan hasil EDS kristal Sn(S0,5Te0,5) mengandung unsur Sn,S, dan Te dengan presentase komposisi kimia unsur Sn = 54.42%; S = 11.20%; Te = 34.38%. Perbandingan mol antara unsur Sn: S: Te adalah 1 : 0,2 : 0,6. Berdasarkan presentase komposisi kimia antara unsur Sn,S, dan Te bahwa kristal Sn(S0,5Te0,5) kaya akan unsur Sn dan Te namun miskin akan unsur S.Kata kunci: kristal Sn(S0,5Te0,5), alur pemanasan, kualitas kristalAbstractThis research aims to know the effect of the heating sequence of the crystal quality Sn(S0,5Te0,5), to know the composition and the surface morphology of Sn(S0,5Te0,5) crystal preparation results by bridgman technique. The preparation process of Sn(S0,5Te0,5) crystal was performed using bridgman technique with heating sequence variation. heating sequence was varied for 3 times, i.e heating sequence I: temperature 250oC constant for 4 hours, temperature 500oC constant for 4 hours; heating sequence II: temperature 250oC constant for 2 hours, temperature 500oC constant for 6 hours; heating sequence III: temperature 250oC constant for 6 hours, temperature 500oC constant for 2 hours. The crystal was characterized by X-Ray Diffraction, Scanning Electron Microscopy, and Energy Dispersive Spectroscopy. The XRD characterization results show that all sampels have cubic crystal structure with the value of lattice parameters are sample I (heating sequence I): a=6.263 Å; sampel II (heating sequence II): a=6.271 Å; sampel III (heating sequence III): a=6.283 Å. The variation in heating sequence have effect on crystal lattice parameter. The best crystal was produced by heating sequence II. That phenomena indicate that heating sequence II has the best determining the heating time and the heating temperature. The SEM characterization shows that surface morphology of Sn(S0,5Te0,5) crystal has been formed. The formation of crystals characterized by the emergence of structured grain and layered polycrystalline with a size of 5 μm - 10 μm. Based on the result of EDS, Sn(S0,5Te0,5) crystal contain elements of Sn, S, and Te with chemical composition percentage are Sn = 54.42%; S = 11.20%; Te = 34.38%. The molarity comparison of Sn: S: Te is 1 : 0,2 : 0,6. Based on chemical composition percentage that Sn (S0,5Te0,5) crystal rich in elements Sn and Te but the poor in element S.Keywords: Sn(S0,5Te0,5) crystal, heating sequence, crystal quality
UJI SENSITIVITAS SENSOR BEBAN BERBASIS POLIMER OPTICAL FIBER YANG DIBENTUK MELINGKAR DENGAN NANOPARTIKEL TiO2 SEBAGAI PELAPIS CLADDING Yohana Putri Safitri , Heru Kuswanto
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 7, No 4 (2018): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lekukan, pengaruh lapisan nanopartikel TiO2 serta sebagai pelapis cladding terhadap pelemahan daya optik serta uji sensitivitas sensor beban berbasis Polymer Optical Fiber (POF). Serat optik yang digunakan adalah POF tipe SH-4001-1.3 dengan indeks bias core sebesar 1,49 dan indeks bias cladding sebesar 1,41 yang berlapis nanopartikel TiO2 pada bagian claddingnya. Pelapisan nanopartikel TiO2 dengan konsentrasi 5 mM menggunakan metode coating. POF berlapis TiO2 dibentuk melingkar dengan variasi diameter 4 cm, 5 cm dan 6 cm yang kemudian ditekan massa sampai 1000 gram dengan interval kenaikan massa beban 50 gram. Sumber cahaya yang digunakan pada penelitian ini adalah laser He-Ne dengan daya maksimum 5 mW dan panjang gelombang sebesar 632,8 nm. Laser He-Ne memancarkan cahaya melalui POF yang kemudian diterima oleh Optical Power Meter (OPM). Intensitas cahaya terukur dari setiap pelemahan sinyal laser yang disebabkan oleh variasi perubahan massa, kemudian di-plot untuk mengetahui sensitivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin landai lekukan pada lintasan POF, maka sensitivitas sensor beban POF juga semakin tinggi. Pelapisan nanopartikel TiO2 pada bagian cladding POF memperbesar pelemahan daya optik keluarannya. Sensitivitas terbaik terdapat pada POF yang berlapis nanopartikel TiO2 pada bagian cladding-nya dengan diameter lintasan 6 cm dan range massa (350 – 750) gram. Kata kunci: sensor beban berbasis Polimer Optical Fiber, nanopartikel TiO2 Abstract This research aims to know the influence of grooves and coating TiO2 nanoparticles as a cladding coating against weakening the power of optical sensor sensitivity test and load-based Polymer Optical Fiber (POF). Optical fiber POF used was the type SH-4001-1.3 with refractive index 1.49 of core and cladding refractive index of TiO2 nanoparticles coated 1.41 in section cladding. Coating TiO2 nanoparticles with a 5 mM concentration method using coating. POF-coated TiO2 formed circular with the variation in diameter 4 cm, 5 cm and 6 cm then suppressed mass until 1000 gram intervals increase the mass of a load of 50 grams. The source of light used in this research is the He-Ne laser with a maximum power of 5 mW and wavelength of 632.8 nm. He-Ne laser emits light through POF which is then received by the Optical Power Meter (OPM). The measured light intensity of each laser signal attenuation caused by variations in the mass, then changes in a plot to know the sensitivity. The results showed that the more gently sloping indentations on the trajectory of the POF, then load sensor sensitivity POF also getting higher. Coating TiO2 nanoparticles on the cladding POF optical zoom power attenuation outputs. The best sensitivity is present on a nanoparticle-coated TiO2 POF on the cladding with a diameter of 6 cm and the trajectory of the mass range (350 – 750) grams Keywords: weight sensor based on Polymer Optical Fiber, TiO2 nanoparticles
ANALISIS LITOLOGI LAPISAN SEDIMEN BERDASARKAN METODE HVSR DAN DATA BOR DI KAWASAN JALUR SESAR OPAK ANALYSIS OF SEDIMENT LAYER LITHOLOGY BASED ON HVSR METHOD AND BOREHOLE DATA IN OPAK FAULT LINES AREA Arif Sudrajat; Nugroho Budi Wibowo; Denny Darmawan
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakTelah dilakukan penelitian tentang analisis litologi lapisan sedimen di kawasan jalur Sesar Opak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi kedalaman lapisan sedimen dan memetakan zona rawan gempa berdasarkan metode HVSR dan data bor di kawasan jalur Sesar Opak. Penelitian ini dilakukan di wilayah jalur Sesar Opak yang berada di daerah Bantul hingga Prambanan pada koordinat geografis 7,7580 LS – 7,9390 LS dan 110,3460 BT – 110,5320 BT dengan 86 titik penelitian. Data mikrotremor dianalisis menggunakan metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) untuk mendapatkan nilai frekuensi predominan dan faktor amplifikasi pada setiap titik penelitian.Hasil analisis mikrotremor digunakan untuk menentukan ketebalan lapisan sedimen dan divalidasi menggunakan data bor di wilayah tersebut yang didapatkan dari Disperindagkop Bidang Pertambangan dan Energi Provinsi D.I. Yogyakarta untuk mendapatkan litologi lapisan sedimen wilayah penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan wilayah yang memiliki nilai ketebalan sedimen relatif tebal yakni 73,75 m sampai dengan 135,37 m berada di sebelah barat jalur Sesar Opak, bagian utara di wilayah Kalasan, Depok, Berbah bagian barat dan utara, Prambanan bagian barat, Piyungan bagian barat daya, Banguntapan dan Kotagede, Pleret bagian barat dan sebagian kecil Pleret bagian timur serta beberapa daerah lain yakni wilayah Kretek dan Pundong. Wilayah lain seperti Jetis, Imogiri, Panggang, Bambanglipuro, sebagian daerah Sewon, Piyungan bagian utara dan Prambanan bagian selatan cenderung memiliki ketebalan sedimen yang lebih tipis antara 3,7 m sampai 69,3 m. Daerah penelitian yang memiliki resiko rawan terhadap gempa bumi berada di Zona I (Bambanglipuro, Pundong dan Kretek) dan Zona IV (Kalasan, Depok, Berbah, Kotagede, Banguntapan, dan sebagian wilayah Prambanan) dengan ketebalan lapisan sedimen yang tebal (73,75 m sampai 135,37 m). Sedangkan daerah yang memiliki resiko rawan gempa bumi relatif lebih kecil berada di Zona II (Imogiri, Jetis dan sebagian daerah Pleret) dan Zona III (Sebagian daerah Prambanan dan Piyungan) dengan ketebalan lapisan sedimen tipis (3,7 m sampai 69,3 m).Kata kunci: Sesar Opak , HVSR, mikrotremorAbstractThe research about analysis of sediment layer lithology in Opak fault lines had been finished. The aim of this study was to identify variation of sediment layers lithology and mapping the earthquake-prone zones based methods HVSR and borehole data in the area of Opak fault lines. The area of this research was in the area of Opak fault lines which located in Bantul until Prambanan at geographical coordinates 7.7580 LS - 110.3460 LS and 7.9390 BT - 110.5320BT using 86 research points. The microtremor signals analyzed using Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) to get the predominan frequency and amplification factors at each point. The result of microtremor analysis was used to determine the value of sediment thickness (H) and was validated using borehole in the area to get sediment layers lithology of the research area. The results of this research indicate that area with thick sediment layer thickness is 73,75 m to 135,37 m was in west side of Opak fault lines, northen part of Kalasan, Depok, western part and northen part of Berbah, western part of Prambanan, southwestern part of Piyungan, Banguntapan and Kotagede, western part of Pleret and small region in eastern part of Pleret and others area like Kretek and Pundong. The other areas like Jetis, Imogiri, Panggang, Bambanglipuro, partially Sewon, northen part of Piyungan and southern part of Prambanan have thinner sediment thickness between 3,7 m to 69,3 m. The area of research which have risk-prone to earthquakes was in Zone I (Bambanglipuro, Pundong and Kretek) and Zone IV (Kalasan, Depok, Berbah, Kotagede, Banguntapan, and part of Prambanan) with thick sediment layer thickness (73, 75 m to 135.37 m). While the risk-prone area which have relatively smaller earthquakes was in Zone II (Imogiri, Djetis and parts Pleret) and Zone III (some part of Prambanan and Piyungan) with thin sediment layer thickness (3.7 m to 69.3 m).Keywords: Opak fault lines, HVSR, microtremor signals
SUBSURFACE INTERPRETATION OF GEOTHERMAL MANIFESTATIONS KARANGREJO VILLAGE ARJOSARI SUBDISTRICT, PACITAN WITH GEOMAGMETIC METHOD Lestari Tri Eva; Darmawan Denny; Wibowo Nugroho Budi
Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA) Vol 5, No 1 (2016): Jurnal Fisika
Publisher : Prodi Fisika, Departemen Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The goal is to find out the distribution of the residual anomaly of magnetic field and identification of subsurface and cap rock geothermal manifestation in Karangrejo. Data collection was carried out during 3 days with spacing between points were 500 m and 100 m using Precision Proton Magnetometer (PPM). Data processing was done with diurnal correction, IGRF correction, topography correction, reduction to the pole and upward continuation. Interpretation process of the data was done by analyzing the local anomaly that has been done to the reduction to the pole and upward continuation to a height of 300 m which has been modeled using Mag2DC software. Interpretation results show that the value of local anomaly magnetic field to the pole is -600 nT to 100 nT while interpretation of the results of 2 slices model indicate het domination of lava rock and breccia rock

Page 1 of 17 | Total Record : 166