cover
Contact Name
Didik Sumanto
Contact Email
prosiding.fkm@unimus.ac.id
Phone
+6282221586617
Journal Mail Official
prosiding.fkm@unimus.ac.id
Editorial Address
Jalan Kedungmundu Raya No. 18 Kedungmundu, Tembalang, Kota Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Prosiding Seminar Kesehatan Masyarakat
ISSN : -     EISSN : 30264863     DOI : https://doi.org/10.26714/pskm
Core Subject : Health,
Prosiding Seminar Kesehatan Masyarakat (PRIMA KESMAS) merupakan media publikasi naskah peserta kegiatan Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Bidang Ilmu Kesehatan dan Olahraga yang diselenggarakan setiap bulan Agustus oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang. PRIMA KESMAS akan diterbitkan setiap bulan Oktober dengan cakupan bidang keilmuan prosiding ini diantaranya meliputi Epidemiologi, Kesehatan Lingkungan (Kesling), Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Promosi Kesehatan (Promkes), Administrasi dan Kebijakan Kesehatan (AKK), Kesehatan Reproduksi (Kespro), Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Gizi Kesehatan Masyarakat, Keolahragaan, Kedokteran dan Kedokteran Gigi, Keperawatan, Kebidanan, Laboratorium Kesehatan, dan bidang ilmu kesehatan lainnya yang masih relevan.
Articles 59 Documents
Efektivitas Media Edukasi Leaflet tentang Infeksi Saluran Pernapasan Atas di Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang Wahju Budi Martono; Astin Prima Sari; Redi Eka Suryani; Indira Aura Balqis
PROSIDING SEMINAR KESEHATAN MASYARAKAT Vol 1 No Oktober (2023): Seminar (NiCe-PHResComS - 1)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/pskm.v1iOktober.199

Abstract

Latar Belakang: Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) merupakan penyakit menular yang memiliki risiko kematian tinggi di negara berkembang termasuk Indonesia. Insiden ISPA (per 1000 balita) di Indonesia tahun 2018 sebesar 20,06%. Pengabdian masyarakat dilakukan dengan memberi penyuluhan serta menilai efektivitas leaflet sebagai media edukasi terhadap pengetahuan masyarakat mengenai ISPA di Puskesmas Bandarharjo Semarang. Metode: Kegiatan pengabdian masyarakat ini berbasis penelitian intervensi yaitu quasi eksperimen dengan pre and post-test design untuk menilai efektivitas kegiatan. Pengabdian masyarakat dilakukan Desember 2022 di Puskesmas Bandarharjo. Responden adalah masyarakat umum yang datang ke penyuluhan di Puskesmas sejumlah 30 orang. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pencegahan ISPA yang sudah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang dibagikan saat penyuluhan dengan dibantu oleh petugas Puskesmas Bandarharjo. Analisis univariat untuk melihat distribusi frekuensi dan dilakukan uji normalitas data menggunakan uji Shapiro wilk. Uji Wilcoxon dijalankan guna mengetahui efektivitas intervensi penyuluhan dengan leaflet tentang pentingnya pencegahan ISPA dengan membandingkan pre-test dan post-test. Hasil: Didapatkan hasil sebagian besar umur responden adalah usia lebih dari 35 tahun (73,68%), jenis kelamin perempuan (58%), tingkat pendidikan SMA (52%), bekerja (79%). Tingkat pengetahuan pada pretest sebagian besar baik (70%). Ada perbedaan signifikan skor pre-test dan post-test (p= 0,000). Peningkatan skor rata-rata sebesar 18,67. Kesimpulan: Sebagian besar responden memiliki pengetahuan pencegahan ISPA yang baik. Media edukasi leaflet efektif dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang ISPA.
Efektivitas Video Edukasi Pada Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi Di Wilayah Kerja Puskesmas Poncol Chamim Faizin; Hema Dewi A; Rizky Ika Riani; Alifia Miftakhur Rokhmah
PROSIDING SEMINAR KESEHATAN MASYARAKAT Vol 1 No Oktober (2023): Seminar (NiCe-PHResComS - 1)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/pskm.v1iOktober.200

Abstract

Latar Belakang: Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Semarang menunjukan Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2021 sebesar 95,32/100.000 kelahiran hidup dan Angka kematian Bayi sebesar 6,04/100.000 kelahiran hidup. Puskesmas Poncol terdapat 73 kehamilan risiko tinggi dari 189 kehamilan sampai bulan November 2022. Bahkan 30 diantaranya terdapat kehamilan 4T (terlalu banyak, terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat). Tujuan: Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi serta menilai efektivitas kegiatan penyuluhan yang dilakukan dengan video edukasi. Metode: Merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis penelitian, dengan design quasi eksperimental dan melalui one group pre-test and post-test design untuk menilai efektivitas edukasi yang dilakukan. Peserta adalah seluruh ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Poncol sebanyak 50 ibu hamil. Edukasi dilakukan dengan menggunakan video edukasi yang dirancang khusus terkait kehamilan risiko tinggi dan komplikasinya. Setelah diedukasi, dilakukan analisis nilai pre-test dan post-test peserta, menggunakan uji Wilcoxon. Hasil: Mayoritas responden tidak berisiko (94%), tingkat pendidikan SMA (78%), tidak bekerja (56%), primigravida dan multigravida (50%). Terdapat perbedaan signifikan nilai pre-test dan post-test (p= 0,000) serta peningkatan rata-rata sebesar 1,52. Kesimpulan: Kegiatan edukasi dengan video edukasi terbukti efektif meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi sebagai upaya untuk menurunkan angka kematian ibu.
Faktor Kejadian Tuberkulosis Paru Pada Anak Usia 5-14 Tahun Latifatul Wahidah; Ratih Sari Wardani; Wulandari Meikawati
PROSIDING SEMINAR KESEHATAN MASYARAKAT Vol 1 No September (2023): Suplemen Pra Seminar
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/pskm.v1iSeptember.219

Abstract

Latar belakang: Kasus tuberkulosis paru anak di Kota Semarang mengalami peningkatan setiap tahunnya. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan kasus kontrol (case control). Populasi kasus berjumlah 19 penderita TB paru anak usia 5-14 tahun yang tercatat dalam rekam medik Puskesmas Tlogosari Kulon dan untuk Populasi kontrol 19 yang diambil anak usia 5-14 tahun di wilayah kerja Puskesmas Tlogosari Kulon yang telah dinyatakan negatif TB di BKPM wilayah semarang. Instrumen mengunakan kuisioner. Data yang dikumpulkan akan dianalisis deskriptif secara univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan chi square. Hasil: (1) Sebagian besar responden yang terdapat kontak tuberkulosis paru langsung sebanyak 15 responden (39,5%); (2) Mayoritas responden terdapat tanda Scar sebanyak 30 responden (93,8%); (3) Mayoritas reponden terdapat paparan rokok sebanyak 34 responden (89,5%); (4) Sebagian besar responden memiliki pendapatan kurang dari UMR sebanyak 32 responden (84,2%); dan (5) Sebagian besar responden memiliki perilaku pencegahan kurang baik sebanyak 20 responden (52,6%). Kesimpulan: Faktor penyebab tuberkulosis paru pada anak diantaranya faktor predisposisi meliputi status gizi, riwayat pemberian vaksin BCG, pengetahuan, faktor pendukung meliputi sosial ekonomi, lingkungan rumah, fasilitas dan sarana kesehatan, faktor pendorong meliputi sikap, praktik, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, umur, jenis kelamin, kontak langsung
Hubungan Perilaku Pencegahan dan Kondisi Lingkungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut Enik Purwanti; Imam Djamaluddin Mashoedi; Ratih Sari Wardani
PROSIDING SEMINAR KESEHATAN MASYARAKAT Vol 1 No September (2023): Suplemen Pra Seminar
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/pskm.v1iSeptember.220

Abstract

Latar Belakang: Kasus ISPA masih menjadi masalah kesehatan di Indonesua. Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi kejadian ISPA pada balita. Faktor tersebut meliputi perilaku pencegahan ISPA, kondisi hygiene sanitasi lingkungan, kondisi fisik rumah seperti ventilasi, pencahayaan, lubang asap dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku pencegahan ISPA dan lingkungan dengan kejadian ISPA di Desa Karangmanggis wilayah kerja Puskesmas Boja Kabupaten Kendal. Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan discriptive correlation serta melalui pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita di Desa Karangmanggis wilayah kerja Puskesmas Boja sebanyak 64 responden. Variabel bebas penelitian ini meliputi perilaku pencegahan, ventilasi, genteng kaca dan lubang asap, sementara variabel terikat adalah kejadian ISPA. Teknik analisis data yang digunakan adalah Chi-square. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku pencegahan ISPA yang kurang baik sebanyak 10,9%. Ventilasi udara dalam kategori kurang baik sebanyak 18,8%. Rumah responden yang tidak ada genteng kaca sebanyak 15,6%. Rumah responden yang tidak memiliki lubang asap sebanyak 25,0%. Anak responden yang mengalami ISPA dalam tiga bulan terakhir sebanyak 20,3%. Ada hubungan yang bermakna antara perilaku pencegahan ISPA dengan kejadian ISPA dengan p value sebesar 0,000. Ada hubungan yang bermakna antara ventilasi udara dengan kejadian ISPA dengan p-value sebesar 0,000. Ada hubungan yang bermakna antara genteng kaca dengan kejadian ISPA dengan p value sebesar 0,000. Ada hubungan yang bermakna antara lubang asap dengan kejadian ISPA dengan p-value sebesar 0,000. Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku pencegahan, ventilasi, genteng kaca dan lubang asap dengan kejadian ISPA pada balita.
Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Fertilitas pada Pasangan Usia Subur Agustina Dwi Riyani; Fitriani Nur Damayanti; Indri Astuti Purwanti
PROSIDING SEMINAR KESEHATAN MASYARAKAT Vol 1 No September (2023): Suplemen Pra Seminar
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/pskm.v1iSeptember.221

Abstract

Latar Belakang : Fertilitas meningkatdipengaruhi oleh tingginya jumlah pasangan usia subur, angka pasangan usia subur di Kota Rembang pada tanggal 10 februari tahun 2017 di Kecamatan Sarang yaitu 11.357 dengan dengan usia pertama kali menikah berdasarkan kriteria umur dibawah 21 tahun menduduki tingkat tertinggi sebesar 81,02%. Tujuan : Mengetahui hubungan antara usia pertama kali menikah, frekuensi hubungan seksual, dan penggunaan jenis kontrasepsi dengan kejadian fertilitas di Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang. Metode : Penelitian ini merupakan obsevasional analitik dengan pendekatan cross sectional, Variabel bebas : Usia Pertama Kali Menikah, Frekuensi Hubungan Seksual dan Penggunaan Jenis Kontrasepsi. Variabel terikat : Kejadian Fertilitas. Sampel sebesar 100 responden dengan teknik random sampling . Hasil : Dari hasil penelitian menunjukan usia pertama kali menikah kategori umur16 tahun atau lebih sebanyak 98 responden, frekuensi hubungan seksual kategori tidak ideal sebanyak 56 responden dan penggunaan jenis kontrasepsi kategori sebanyak 77 responden. Dari hasil perhitungan menggunakan Chi-Square menyatakan bahwa diduga mempunyai hubungan dengan kejadian fertilitas di Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang, hanya ada satu variabel yang terbukti mempunyai hubungan yaitu frekuensi hubungan seksual (p-value 0,007). Kesimpulan : Ada hubungan antara frekuensi hubungan seksual. Tidak ada hubungan usia pertama kali menikah, penggunaan jenis kontrasepsi dengan kejadian fertilitas.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Mata pada Pengrajin Payet Aji Nur Cahyo Utomo; Ratih Sari Wardani; Toto Suyoto Ismail
PROSIDING SEMINAR KESEHATAN MASYARAKAT Vol 1 No September (2023): Suplemen Pra Seminar
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/pskm.v1iSeptember.222

Abstract

Latar belakang: Kelelahan mata merupakan suatu akibat dari tegangnya pada indera penglihatan. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelelahan mata yaitu masa kerja, lama kerja, umur, jarak pandang, tingkat pencahayaan, frekuensi istirahat, ukuran objek. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui adakah hubungan antara umur, lama kerja, frekuensi istirahat, tingkat pencahayaan dan jarak pandang dengan kelelahan mata pada pengrajin payet Metode: jenis penelitian kuantitatif analitik dengan pendekatan cross Sectional. Populasi berjumlah 98 pengrajin payet dari 28 home industry didapatkan sampel 50 responden dengan variabel independent seperti umur, lama kerja, frekuensi istirahat, tingkat pencahayaan, jarak pandang dan varibel dependent adalah kelelahan mata, dengan analisis menggunakan korelasi uji chi square. Hasil: hasil penelitian ini menunjukkan umur ≥ 40 tahun (84,0%), lama kerja ≥ 8 jam/hari (92,0%), frekuensi istirahat ≤ 60 menit (56,0%), tingkat pencahayaan tidak memenuhi syarat (74,0%), jarak pandang yang tidak optimal (78,0%), dan variabel yang berhubungan dengan kelelahan mata adalah umur (p<0,018), tingkat pencahayaan (p<0,001) dan jarak pandang (p<0,003), sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan kelelahan mata adalah lama kerja (p>0,284), dan frekuensi istirahat (p>1,000). Kesimpulan: Ada hubungan antara umur, tingkat pencahayaan, dan jarak pandang.
Kerentanan Nyamuk Aedes Aegypti terhadap Cypermethrin dan Malathion Maya Sari; Sayono; Ulfa Nurullita
PROSIDING SEMINAR KESEHATAN MASYARAKAT Vol 1 No September (2023): Suplemen Pra Seminar
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/pskm.v1iSeptember.223

Abstract

Latar Belakang: Masyarakat di dataran endemis DBD lebih memilih menggunakan insektisida dalam pemberantasan vektor. Kebiasaan ini menimbulkan resistensi nyamuk terhadap insektisida. Metode: jenis penelitian observasional dengan pendekatan Cross sectional dan subyek penelitian nyamuk Aedes aegypti dengan variabel bebas menggunakan bahan aktif insektisida Cypermethrin 0,05% dan Malathion 5% dengan uji Susceptibility test standar WHO. Hasil: Mortalitas nyamuk Aedes aegypti di Wilayah Puskesmas Mranggen 1 yaitu berkisar 0% sampai 100% dengan rata-rata sebesar 62% yang tergolong resisten. Hanya di Kelurahan Kembangarum dengan bahan aktif Malathion 5% yang tergolong rentan, dan tidak ada perbedaan status kerentanan terhadap insektisida (0,093) atau (p > 0,05%), tetapi ada perbedaan status kerentanan terhadap status endemisitas (0,043%) atau (p < 0,05%) dan tidak ada perbedaan status kerentanan terhadap interaksi jenis insektisida dengan status endemisitas (p > 0,05%). Kesimpulan: Tidak ada perbedaan status kerentanan nyamuk Aedes aeypti terhadap interaksi antara bahan aktif insektisida dengan status endemisitas.
Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi Anak Melalui Pengetahuan dan Perilaku Orang Tua Dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi Indah Dwi Fitriani; Isna Hikmawati; Sodikin; Ulfa Azizah
PROSIDING SEMINAR KESEHATAN MASYARAKAT Vol 1 No Oktober (2023): Seminar (NiCe-PHResComS - 1)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/pskm.v1iOktober.232

Abstract

Latar Belakang: Kesehatan gigi merupakan aspek penting bagi tubuh. Kesehatan gigi yang bermasalah berdampak pada kesejahteraan, keterampilan, kompetensi dan kondisi anak Karies gigi merupakan penyakit yang dialami hampir dari setengah populasi anak di dunia (60-90%). Karies gigi sering dianggap sebagai penyakit biasa oleh orang tua. Karies gigi dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, mempengaruhi perkembangan fisik, mental dan status gizi anak. Pengetahuan dan perilaku sangat penting dimiliki orang tua untuk mengurangi kejadian karies gigi anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku orang tua dalam pemeliharaan kesehatan gigi dengan kesehatan anak dari aspek kejadian karies gigi. Metode: Jenis penelitian kuantitatif menggunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan case-control. Total sampel sebanyak 76 responden (Ibu, ayah, kakek, nenek), sampel kontrol sebanyak 38 dan kelompok kasus sebanyak 38, diambil dengan cara Proporsional Random Sampling. Instrumen menggunakan kuesioner dan rekam data pemeriksaan karies gigi puskesmas purwokerto utara dan data dianalisis menggunakan analisis Chi-Square. Hasil: Pengetahuan orang tua pada kelompok kasus memiliki pengetahuan kurang sebesar (65,8%) dan kelompok kontrol memiliki pengetahuan baik sebesar (73,7%). Perilaku orang tua pada kelompok kasus memiliki perilaku buruk (71,1%) dan kelompok kontrol memiliki perilaku baik sebanyak (65,8%). Berdasarkan uji Chi-Square, pengetahuan dengan kejadian karies gigi (p-value= 0,001, OR= 5,385), Perilaku dengan kejadian karies gigi (p-value= 0,003, OR= 4,720). Kesimpulan: Pengetahuan dan perilaku dalam pemeliharaan kesehatan gigi mempengaruhi kejadian karies gigi. Orang tua dengan pengetahuan dan perilaku yang baik berbanding lurus dan bernilai positif pada kesehatan gigi
Aktivitas Repelensi Ekstrak Etil Asetat dan Metanol Rimpang Lengkuas Terhadap Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus Sarni; Risyandi Anwar; Sayono
PROSIDING SEMINAR KESEHATAN MASYARAKAT Vol 1 No Oktober (2023): Seminar (NiCe-PHResComS - 1)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/pskm.v1iOktober.233

Abstract

Latar Belakang: DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang telah terinfeksi virus dengue. Sampai saat ini belum ditemukan pengobatan dan vaksinasi yang tepat bagi penderita DBD, sehingga upaya yang diandalkan adalah pengendalian vektor. Penggunaan repellent berbahan dasar kimia seperti malathion, diethyltoluamide (DEET), parathion, diclorovinil dimethyl phospat (DDP) dan lain-lain dapat berdampak buruk terhadap kesehatan. Sehingga diperlukan bahan aktif lain yang efektif, aman dan ramah lingkungan terutama dari bahan alami yang dapat digunakan sebagai alternatif pengendalian vektor nyamuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya proteksi repellent ekstrak etil asetat dan metanol dalam memberikan perlindungan terhadap gigitan nyamuk Ae. aegypti dan Ae. albopictus. Metode: Penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian yaitu post-test dengan kelompok kontrol (The Postest-Only Control Group Design), repellent ekstrak etil asetat dan metanol rimpang lengkuas dibuat empat konsentrasi yaitu 5%, 10%, 15% dan 25%. Subjek penelitian adalah 25 ekor nyamuk betina Ae. aegypti dan 25 ekor nyamuk betina Ae. albopictus yang dimasukkan ke dalam chamber uji selama 30 detik dengan 5 jam pengamatan. Hasil: repellent ekstrak etil asetat rimpang lengkuas memiliki daya proteksi lebih baik dari pada repellent ekstrak metanol rimpang lengkuas. Repellent esktrak etil asetat terhadap nyamuk Ae. albopictus pada konsentrasi 15% dapat memberikan perlindungan pada jam ke-5 sampai 95,45%. Kesimpulan: Repellent ekstrak etil asetat dan metanol rimpang lengkuas menujukkan perbedaan rata-rata daya proteksi terhadap nyamuk Ae. aegypti dan Ae. albopictus
Analisis Hubungan Antara Personal Hygiene Dan Penggunaan Alat Pelindung Diri Dengan Gejala Dermatitis Kontak Iritan Pada Pekerja Pabrik Tahu Ahmad Ropii; Icca Stella Amalia
PROSIDING SEMINAR KESEHATAN MASYARAKAT Vol 1 No Oktober (2023): Seminar (NiCe-PHResComS - 1)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/pskm.v1iOktober.234

Abstract

Latar Belakang : Dermatitis kontak iritan merupakan peradangan pada kulit yang disebabkan oleh kontak langsung dengan substansi yang menyebabkan reaksi inflamasi atau alergi, kemudian mengiritasi kulit, menjadikannya rusak dan merangsang reaksi peradangan. Data Dinas Kesehatan Kuningan Penyakit dermatitis merupakan 10 penyakit utama di Kabupaten Kuningan dengan jumlah 3.475 kasus. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara personal hygiene dan penggunaan alat pelindung diri dengan gejala dermatitis kontak iritan pada pekerja pabrik tahu di Kabupaten Kuningan Tahun 2023. Metode : Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 50 orang, besar sampel 50 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan pengambilan data dilakukan dengan wawancara. Analisis data menggunakan uji statistik Chi-Square dengan a = 0,05. Hasil : Distribusi frekuensi personal hygiene responden diketahui sebagian besar buruk yaitu sebesar 58%, penggunaan APD responden sebagian besar tidak lengkap yaitu sebesar 52% dan sebagian besar responden mengalami gejala dermatitis sebanyak 27 responden (54%). Hasil uji analisis chi-square menunjukan bahwa dalam penelitian ini didapatkan ada hubungan yang signifikan antara personal hygiene p=0,000 OR 2,177 (95%CI= 0,681-6,963) dan penggunaan APD p=0,001 OR 8,550 (95%CI= 2,354-31,060) dengan keluhan gejala dermatitis kontak iritan. Kesimpulan : Terdapat hubungan antara personal hygiene dan penggunaan APD dengan gejala dermatitis kontak iritan pada pekerja pabrik tahu di Kabupaten Kuningan Tahun 2023