cover
Contact Name
Sularno
Contact Email
soelarno@unidha.ac.id
Phone
+6288270875130
Journal Mail Official
jurnal.ittc@gmail.com
Editorial Address
Jl. Veteran dalam no.24d, Kota Padang, Sumatera Barat 25112
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan
Published by CV ITTC Indonesia
ISSN : -     EISSN : 30262003     DOI : 10.47233/jkis
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan (E-ISSN : 3026-2003) yang diterbitkan oleh CV.ITTC Indonesia fokus menerbitkan artikel penelitian bidang kajian Agama Islam. Ruang lingkupnya meliputi (1) teologi Islam; (2) hukum Islam; (3) pendidikan Islam; (4) Mistisisme dan Filsafat Islam; (5) ekonomi Islam; (6) Kajian tafsir dan hadis; dan (7) seni dan sejarah Islam.
Articles 44 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 4 (2024): April - Juni" : 44 Documents clear
Studi Kitab Rijal Al Hadist Dari Tahdzib At Tahdzib, Tahdzib Al-Kamal Fil Asma’, Dan Mizan I’tidal Shofil Fikri; Muh. Anwar Notarisza Hidayat; Rizki Mustika Trijayanti; Shalya Haggie Narah Suki; M. Faizin Al Ansori
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 1 No. 4 (2024): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hadis dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang bersumber atau disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw, baik berupa perkataan, perbuatan, atau ketetapan. Ilmu Rijal al-Hadis adalah ilmu yang membahas para perawi hadis dari kalangan sahabat, tabi'in, dan generasi berikutnya. Studi ini membahas tarikḥ (riwayat atau sejarah) singkat tentang kehidupan para perawi, madzhab mereka, dan bagaimana mereka menerima hadis. Metode penulisan ini menggunakan metode kepustakaan dengan mencari sumber penelitian terlebih dahulu. Maka hasilnya akan dianalisis sehingga dapat diambil kesimpulan. Perbedaan ilmu rijalul hadis dengan ilmu sejarah, ilmu thabaqat dan ilmu jarh wa ta'dil : ilmu sejarah, Ilmu thabaqat, Ilmu jarh wa ta'dil. Penulisan ini juga menjelaskan tentang cara dan isi penulisan kitab tahdzib at-tahdzib, tahdzib al-kamal fi asma’ ar-rijal, al-mizan fi naqd ar-rijal.
Self Healing Dalam Tasawuf Perspektif Imam Al-Ghazali Dalam Kitab Minhajul Abidin Mega Windi Antika; Wijaya; Yulian Rama Pri Handiki
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 1 No. 4 (2024): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Healing on social media is currently becoming popular, because the healing that circulates on social media is interpreted as traveling and culinary activities, etc., this form of healing will actually give rise to new problems, namely a hedonistic lifestyle, this is a problem in the meaning and implementation process This research aims to understand the concept of self-healing according to Imam Al-Ghazali in self-healing and reveal the truth of the meaning of self-healing through the concept of repentance in order to achieve happiness and perfection in life with the value of worship. The method used in this research is qualitative research (Library Research) with a Content research model Analysis (content analysis), through the Sufism approach. Conclusion: Repentance as self-healing functions as a tool for cleaning black spots in the heart, strengthening thoughts and feelings, encouraging human development and potential, so the true meaning of healing is returning to the Creator, apart from getting rewards, it can reduce mental disorders and gain peace of mind, by rknow and carry out the requirements for repentance and know the dangers of delaying repentance.
Pesan Dakwah Dalam Film Cinta Subuh 2022 Salsadilah Roessy Pratama; Aliasan; Jawasi
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 1 No. 4 (2024): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebuah sudut pandang bahwa film dapat menjadi media yang cukup efektif dalam menyampaikan isi pesan dakwah, yang mana melalui film ini bisa dengan mudah diterima oleh masyarakat, film yang berjudul Cinta Subuh merupakan salah satu film yang dapat menginsipirasi banyak orang. Melalui media film ini kita bisa dengan mudah menyampaikan dakwah tanpa ada batasan tertentu. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pesan dakwah yang terkandung dalam film Cinta Subuh Karya Ali Farighi dan bagaimana makna denotasi, konotasi dan mitos pada film “Cinta Subuh 2022”. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pesan dakwah dalam film Cinta Subuh Karya Ali Farighi. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif. Ada dua sumber data dalam penelitian ini yaitu data primer yakni audio dan visual yang terdapat dalam film, serta data sekunder diantaranya buku, skripsi, tesis, artikel, maupun literature lainnya. Metode pengumpulan data dengan cara observasi dan dokumentasi terhadap data yang ada di dalam film Cinta Subuh. Teknik analisis data digunakan melalui analisis deskriptif dengan menggunakan teori Roland Barthes, dalam empat tahap yaitu reduksi data, penyajian data, verifikasi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam film Cinta Subuh Karya Ali Farighi mengandung pesan dakwah dalam segi akidah yaitu dengan membaca Al-Qur’an maka ketenangan akan selalu bersama hatimu. Dari segi syariah yaitu keutamaan bagi umat muslim yaitu ibadah. Dan dari segi akhlak yaitu menasehati sesama dalam kebenaran dan etika dalam keseharian.
Hadist Ditinjau Dari Kualitas Sanad Dan Matan (Hadist Shohih, Hasan, Dhoif) Maulana Abdul Hamid Muhammad; Mumtaza Ilma Afkarina; Syaridatus Shalsabila; Shofil Fikri
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 1 No. 4 (2024): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hadis merupakan sumber ajaran Islam kedua setelah Al-Quran. Oleh karena itu, memahami dan mengkaji hadis secara mendalam menjadi hal yang sangat penting bagi umat Islam. Salah satu aspek penting dalam studi hadis adalah mengevaluasi kualitas hadis berdasarkan kritik sanad dan matan. Dalam hal rujukan, hadits yang shahih menjadi dasar dalam menentukan suatu hukum. Hadis shahih, hasan, dan dhaif merupakan kategori penting dalam ilmu hadis, yang membantu menentukan kualitas dan keaslian hadis yang disebutkan.. Definisi dan syarat-syarat hadis shahih, hasan, dan dhaif sangat penting untuk dipahami oleh para ulama dan ahli hadis. Dengan mengetahui kategori-kategori tersebut, mereka dapat memahami kualitas dan keaslian hadis yang disebutkan, sehingga dapat memastikan keaslian hadis tersebut. Artikel ini menggunakan metode penelitian systematic literature review. Penelitian ini dilakukan dengan cara mencari dan mengumpulkan beberapa jurnal-jurnal serta diambil semua kesimpulan lalu ditelaah secara mendalam melalui cara yang rinci agar mandapatkan hasil akhir yang sesuia dengan apa yang diharapkan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pentingnya memahami dan mengerti tentang sanad dan matan untuk menentukan keandalan hadis. Dengan memahami dan menganalisis kualitas sanad dan matan, kita dapat mengambil keputusan yang lebih bijak dalam menerima atau menolak kebenaran pada sebuah hadis.
Kaidah Mutlaq Dan Muqayyad Dalam Studi Al-Qur’an Khotib Raja Ritonga; Alwizar
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 1 No. 4 (2024): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini membicarakan pentingnya pemahaman mengenai konsep mutlaq dan muqayyad dalam Al-Quran bagi seorang mufassir. Kedua konsep ini merujuk pada cara lafaz-lafaz dalam Al-Quran ditinjau dari segi makna yang mereka bawa. Para ulama Ushul Fiqih menggariskan empat kemungkinan hubungan antara mutlaq dan muqayyad: 1. Persamaan dalam sebab dan hukum menyebabkan lafaz mutlaq diarahkan kepada muqayyad. 2. Persamaan dalam sebab tetapi perbedaan dalam hukum membuat mayoritas ulama mempertahankan sifat mutlaq tanpa dijadikan muqayyad. 3. Persamaan dalam hukum tetapi perbedaan dalam sebab cenderung membuat lafaz mutlaq dijadikan muqayyad, kecuali Hanafiyah. 4. Perbedaan dalam sebab dan hukum menghasilkan aplikasi teks-teks tersebut secara terpisah tanpa intervensi. Perbedaan pendapat di atas muncul karena perspektif dan pendekatan yang berbeda dari para ulama dalam memahami mutlaq dan muqayyad. Misalnya, Imam Syafii menggunakan prinsip "mengamalkan kedua dalil jika memungkinkan" sementara Hanafiyah percaya bahwa setiap ayat memiliki tujuan hukum yang unik sehingga tidak bisa dihubungkan tanpa alasan yang jelas.
Belajar Dan Mengajar Dalam Perspektif Al-Quran Nurry Marfu’ah; Alwizar
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 1 No. 4 (2024): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article aims to find out more about the concept of teaching and learning and the principles contained therein based on the perspective of the Koran. Where the learning process will be easy and bring success if certain principles can be fulfilled. And the learning process can be in vain and fail if these principles are not met. This research uses a qualitative approach with a literature review type, with a focus on learning and teaching. The research results show that the essence of learning is the search and acquisition of knowledge, where it brings influence or change to students. Meanwhile, teaching can be interpreted as an activity or activities carried out by someone that can enable other people to know or master a certain knowledge.
Amar Dan Nahi Serta Sighat Taklif Dalam Kaidah Tafsir Sari Madani Rambe; Alwizar
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 1 No. 4 (2024): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this article is to comprehensively explore the rules of amar and nahi and sighat taklif in the rules of interpretation. This research uses a qualitative methodology, emphasizing the field of library studies, with the aim of understanding the rules of amar and nahi and sighat taklif in the rules of interpretation. This research reveals that the various interpretations put forward by our scholars who are only human have something to do with what they must follow, the question of interpreting the Koran is very diverse with the various methods available in interpreting the Koran. With the knowledge of the Qur'an that has been discovered by previous scholars, we just need to develop the method. One of the methods that will be discussed in this research is the rules of exegesis related to amar and nahi and sighat taklif in the Al-Qur'an and the application of the text and its context in the reality of life.
Klasifikasi Hadist Ditinjau Dari Segi Kualitas Dan Kuantitas Sanad Reni Karlina; Frida Rohmatika; M.Fitriadi
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 1 No. 4 (2024): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hadist mutawatir adalah hadist yang diriwayatkan oleh banyak perawi, pada setiap tingkatan sanadnya dan menurut akal tidak memungkinkan mereka sepakat untuk berdusta dan memalsukan hadist, karena para perawi satu bersandar pada sesuatu yang bisa diketahui dengan panca indera seperti mendengar, melihat dan lain sebagainya, sehingga perawi hadist mutawatir dikatakan mustahil untuk berbohong dalam periwatannya. Untuk penelitian ini, desain penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan penelitian kepustakaan dengan basis tinjauan literatur. Hadis yang berdasarkan kuantitas rawi, hadis mutawatir dan hadis ahad. Hadis yang berdasarkan kualitas rawi, hadis sahih, hadis hasan dan hadis dhaif. Derajat suatu hadis itu memiliki beberapa kemungkinan, bisa saja kita katakan shahih, hasan, ataupun dhaif itu tergantung kepada 2 hal yaitu keadaan sanadnya dan keadaan perawinya.
Perbedaan Tantangan Kurikulum Dalam Pembentukan Karakter Religius Di Sma Negeri 2 Sangatta Utara Zahra, Zaitun; Rahmah, Aisyah Nur; Pandiangan, Anjani Putri Belawati
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 1 No. 4 (2024): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Significant changes in curriculum policy result in educational institutions and educators experiencing few obstacles in their adjustments to both learning and learning tools, such as the challenges faced in one school in East Kutai. The aim of this research is to determine the differences in curriculum challenges in forming religious character at SMA Negeri 2 Sangatta Utara. This research uses a qualitative research method with a description type, where the data obtained will be presented in the form of descriptions and illustrations. The results of this research are several challenges faced by educators in each curriculum implementation in forming religious character. These challenges include, 1) in the 2013 curriculum, there are too many aspects that teachers want to measure and observe for each student, 2) in the independent learning curriculum Teachers must be able to develop religious character education through P5 activities, 3) the characteristics of children raised or the character traits of each child raised, and 4) selecting methods that are in accordance with existing curriculum policies.
Implementasi Kurikulum Pai Di Min 1 Kutai Timur Sangatta Utara Maria Nur Viona Mahwiz; Binti Fatimatul Khoiriyah; Anjani Putri Belawati Pandiangan
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 1 No. 4 (2024): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research examines the implementation of the Islamic Religious Education (PAI) curriculum at MIN 1 Kutai Timur, North Sangatta. The objective of this study is to understand how the PAI curriculum is applied and its impact on the development of students' character. The research method employed is qualitative with a case study approach, involving data collection through observations, interviews, and document analysis. The findings indicate that the PAI curriculum at MIN 1 Kutai Timur is designed not only to enhance students' cognitive skills but also to shape their moral and spiritual values. The curriculum implementation involves a holistic approach that integrates religious knowledge with personal experiences and the students' social context, thereby making learning more meaningful and relevant. Furthermore, the active participation of teachers and adequate facility support are crucial to the successful implementation of this curriculum. In conclusion, this study demonstrates that the implementation of the PAI curriculum at MIN 1 Kutai Timur has effectively developed students who are not only intellectually capable but also possess commendable character, tolerance, inclusiveness, and an appreciation for diversity. This curriculum is expected to cultivate a generation that contributes positively to society and upholds universal human values.