cover
Contact Name
Annisa Kartika Sari
Contact Email
camellia@um-surabaya.ac.id
Phone
+6285213225797
Journal Mail Official
camellia@um-surabaya.ac.id
Editorial Address
Jl. Raya Sutorejo No.59, Dukuh Sutorejo, Kec. Mulyorejo, Surabaya, Jawa Timur 60113
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Camellia
ISSN : -     EISSN : 29638917     DOI : https://www.doi.org/10.30651/cam.v2i2.
Core Subject : Health, Science,
Camellia adalah jurnal kefarmasian yang diterbitkan oleh Prodi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya. Camellia terinspirasi dari nama latin tanaman Camellia sinensis yang memiliki beragam kegunaan dengan harapan jurnal ini dapat memberikan kontribusi keilmuan berupa informasi-informasi seputar kefarmasian yang berguna bagi masyarakat. Camellia berisi research report, case review, maupun literature review dari bidang keilmuan yang menyusun ilmu farmasi, yaitu clinical pharmacy (farmasi klinis), pharmaceutical (teknologi farmasi), analytical (analisis farmasi) dan pharmacy community (farmasi komunitas). Setiap konten yang diterbitkan akan diseleksi dengan memperhatikan aspek kebaruan (novelty), keaslian (originality) dan aplikasi (usability). Camellia akan terbit sebanyak dua kali dalam satu tahun yaitu pada bulan Juni dan Desember. Naskah yang akan diterbitkan di Camellia akan melalui proses review oleh dua orang reviewer yang pemilihannya ditentukan oleh editor. Naskah yang diterima untuk dipublikasikan adalah naskah yang telah diedit tata bahasa, tanda baca, gaya cetak dan formatnya menyesuaikan dengan kebijakan yang dimiliki oleh Camellia dan akan diterbitkan baik secara online maupun cetak.
Articles 20 Documents
Peningkatan Laju Disolusi Bahan Aktif Farmasi dalam Sistem Dispersi Padat Malika Ilma Alkautsar; Annisa Kartika Sari; Ranny Deanissa; Lintang Zahira
Camellia : Clinical, Pharmaceutical, Analytical and Pharmacy Community Journal Vol 1 No 1 (2022): Camellia (Clinical, Analytical, Pharmaceutical, and Pharmacy Community Journal)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dispersi padat didefinisikan sebagai dispersi satu atau lebih bahan aktif dalam pembawa atau matriks pada keadaan padat. Dispersi padat mengacu pada keadaan padat di mana satu zat terdispersi ke dalam bahan lain. Zat dapat dicampur seluruhnya atau sebagian dan mengandung beberapa fase. Dibandingkan dengan formulasi konvensional lainnya, dispersi padat dapat dibuat dengan berbagai metode yang memiliki banyak keunggulan. Secara farmasi, dispersi padat adalah sebagai campuran matriks hidrofilik dan obat hidrofobik. Obat dalam dispersi padat dapat didispersikan secara molekuler, dalam partikel amorf, atau dalam partikel kristal. Matriks juga bisa dalam keadaan kristal atau amorf. Pembawa yang digunakan dalam dispersi padat adalah polimer. Ketika obat dan polimer berada dalam kontak yang erat maka obat menempati ruang kosong antara rantai polimer dan membuat rantai polimer relatif fleksibel. Salah satu pendekatan yang berhasil untuk meningkatkan kelarutan obat yang sukar larut adalah konversi bentuk kristal obat menjadi bentuk amorf.
Identifikasi Rhodamin B pada Lipstik di Pasar Tradisional Sekitar Universitas Muhammadiyah Surabaya Menggunakan Metode KLT-Densitometri Etik Wahyuningsih; Annisa Kartika Sari; Karima Samlan; Ria Hanistya
Camellia : Clinical, Pharmaceutical, Analytical and Pharmacy Community Journal Vol 1 No 1 (2022): Camellia (Clinical, Analytical, Pharmaceutical, and Pharmacy Community Journal)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rhodamin B dengan nama IUPAC [9-(2-carboxyphenyl)-6-(diethylamino)xanthen-3- ylidene]-diethylazanium chloride memiliki gugus kromofor yang dapat mengabsorbsi sinar UV-Vis. Rodamin B merupakan senyawa yang dilarang penggunaannya dalam kosmetik karena bersifat karsinogenik. Tujuan penelitian ini adalah melakukan identifikasi rhodamin B pada sediaan lipstik di pasar tradisional sekitar Universitas Muhammadiyah Surabaya dengan menggunakan metode KLT-Densitometri. Rhodamin B diidentifikasi secara kualitatif dan kuantitatif dengan KLT-densitometri dengan menggunakan pelarut etil asetat – metanol – 30% ammonium hidroksida 15:3:3. Berdasarkan hasil analisis, pada sampel tidak ditemukan noda yang mirip dengan standar rhodamin B pada Rf 0,49 cm. Berdasarkan data penelitian dapat disimpulkan bahwa sampel lipstik yang diuji tidak mengandung rhodamin B.
Implementasi UU Nomor 33 Tahun 2014 Terhadap Status Kedaruratan Halal Obat dan Kosmetika Tazkia Fauziatus Sa'adah; Subhan Rullyansyah
Camellia : Clinical, Pharmaceutical, Analytical and Pharmacy Community Journal Vol 1 No 1 (2022): Camellia (Clinical, Analytical, Pharmaceutical, and Pharmacy Community Journal)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk muslim, sehingga kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi produk halal berada pada level tinggi. Jaminan perlindungan konsumen terhadap produk halal yang termuat dalam Jaminan Produk Halal (UU No.33 Tahun 2014) implementasinya belum terealisasikan secara menyeluruh dari berbagai daerah. Status kehalalan dari sediaan farmasi seperti obat dan kosmetika di Indonesia sampai saat ini masih menjadi keraguan, karena bahan baku yang digunakan merupakan bahan impor yang tidak memiliki sistem jaminan halal terhadap produk-produk tersebut. Faktor yang menghambat hal tersebut yaitu kurangnya bahan impor yang memenuhi persyaratan halal, kendala manajemen halal di Industri Farmasi Indonesia, serta dihadapkan pada status kedaruratan dalam penggunaan obat. Kondisi tersebut mendesak adanya implementasi UU JPH dari berbagai pihak dalam pemenuhan produk obat dan kosmetika halal yang beredar dan diperdagangkan di Indonesia. Metode yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan literatur yang berkaitan dengan implementasi UU JPH terhadap obat dan kosmetika halal di Indonesia. Tujuan yang diharapkan adalah memberikan gambaran terkait kehalalan obat dan dan kosmetika yang beredar di Indonesia. Hasil review menunjukkan perlu adanya upaya bersama dari berbagai pihak dengan pendekatan yang dilakukan secara sistematik dan ilmiah untuk memproduksi obat dan kosmetika halal di Indonesia sesuai syariat Islam.
Efektivitas Penggunaan Basis Gel pada Sediaan Emulgel Tita Alifia Ikhtiyarini; Annisa Kartika Sari
Camellia : Clinical, Pharmaceutical, Analytical and Pharmacy Community Journal Vol 1 No 1 (2022): Camellia (Clinical, Analytical, Pharmaceutical, and Pharmacy Community Journal)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberian rute topikal memberikan keuntungan tersendiri dalam masalah kulit, sediaan semi solid emulgel memberikan keuntungan tersendiri dari sediaan semisolid lainnya. Emulgel sendiri merupakan sediaan yang terdiri dari dua fase (gel dan emulsi) dimana tujuannya untuk meningkatkan daya serap dari bahan aktif yang tidak dapat dilakukan oleh sistem gel sertauntuk memberikan kenyamanan yang tidak bisa didapatkan melalui emulsi. Basis gelling agentdari sediaan emulgel  akan mempengaruhi hasil dari sediaan. Pada studi ini, dilakukan review dengan menggunakan jurnal internasional. Dari 32 jurnal formulasi emulgel diambil 10 yang sesuai kriteria. Dari 10 jurnal tersebut basis dibandingkan dengan hasil dari masing-masing formula yang diambil. Hasil perbandingan basis emulgel dari carbopol lebih efektif digunakan dengan penambahan penyeimbang pH. Xanthan gum juga memiliki konsistensi yang baik, namun pemilihan basis tetap disesuaikan dengan karakteristik bahan aktif yang akandiformulasikan.
Hukum Kehalalan Produk Obat dan Kosmetik yang Beredar Subhan Rullyansyah; Tita Alifia Ikhtiyarini
Camellia : Clinical, Pharmaceutical, Analytical and Pharmacy Community Journal Vol 1 No 1 (2022): Camellia (Clinical, Analytical, Pharmaceutical, and Pharmacy Community Journal)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Muslim menjadi pemeran penting dari terciptanya produk bersertifikat halal, dimana kehalalan merupakan bagian dari ibadah agama. Hal tersebut juga banyak dijadikan peluang para produsen membuat produk tidak hanya makanan tetapi juga obat-obatan hingga kosmetik untuk menjamin kehalalan roduk mereka. Disamping itu banyak bahan aktif maupun campuran dari pembuatan obat dan kosmetik yang masih belum masuk dalam daftar halal, maka dari itu masih banyak yang belum masuk daftar produk halal. LPPOM MUI juga sudah menyediakan sertifikat kehalalan produk jika memenuhi syarat. Resep obat atau sediaan farmasi yang dibutuhkan pasien untuk menunjang kesembuhan dari pasien juga belum tentu sudah terdaftar dalam bahan/produk halal. Oleh karena itu banyak pertimbangan dari orang muslim untuk menggunakan atau mengonsumsi obat-obatan tersebut, jika belum dipastiakan kehalalannya. 
Pengaruh Terapi Pemberian Jus Mentimun dan Belimbing Manis Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Di Wilayah RW 03 Kelurahan Bangkingan Kota Surabaya Achmad Wanandi; Muhammad Efendi
Camellia : Clinical, Pharmaceutical, Analytical and Pharmacy Community Journal Vol 2 No 1 (2023): Camellia (Clinical, Analytical, Pharmaceutical, and Pharmacy Community Journal)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang Lanjut usia dimana seseorang terjadi penurunan pada fungsi fisik dan kognitif yang ditandai dengan penurunan massa otot beserta kekuatannya, laju denyut maksimal, serta terjadinya penurunan pada fungsi otak. Penurunan fungsi fisik pada lansia ini akan menjadi salah satu penyebab lansia terserang penyakit yang berhubungan dengan kardiovaskuler, seperti hipertensi. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh jus mentimin dan belimbing manis terhadap penurunan tekanan darah pada lansia. Metode yang digunakan metode pre eksprimental dengan One- Group Pra-Post Test Design. Populasi pada penelitian ini sebanyak 60 orang. Teknik pengambilan sample menggunakan nonprobality sampling dengan Jenis purposive sampling, dan didapatkan 37 responden sesuai kriteria; variable independent adalah jus mentimun dan belimbing manis, dan variable dependent adalah penurunan tekanan darah. pengumpulan data menggunakan pre-test dan pos- test sesuai klasifikasi tekanan darah, instrument lembar observasi, dengan menggunakan uji wilcoxon didapatkan nilai pvalue 0,000 (p < 0,05) yang artinya ada pengaruh pada pemberian terapi jus mentimun dan belimbing manis. Hasil rata rata hasil sebelum pemberian terapi sebesar 155,41/95,68 mmHg. Sedangkan rata rata sesudah pemberin terapi sebesar 142,70/86,22 mmHg. Mengalami penurunan tekanan darah sesudah diberikan terapi sebesar 12,71/9,46 mmHg. Kesimpulan Terdapat pengaruh pemberian jus mentimun dan belimbing manis terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dan juga salah satu trobosan bagi penderita hipertensi sebagai terapi non farmakologi.
In silico Study on Physicochemical, Pharmacokinetic and Toxicity Profiles of Available Antiviral Drugs and The Drug-Target Interaction with Protease of SARS-CoV-2 Nuzul Wahyuning Diyah; Aileen Syifa Ghifari; Shabrina Wahyu Hidayati; Juni Ekowati
Camellia : Clinical, Pharmaceutical, Analytical and Pharmacy Community Journal Vol 1 No 2 (2022): Camellia (Clinical, Analytical, Pharmaceutical, and Pharmacy Community Journal)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction: In emergency conditions such as the COVID-19 pandemic, many drugs treating SARS-CoV-2 are currently being developed through the concept of repurposing the existing drugs. This study aims to evaluate the physicochemical, pharmacokinetic and toxicity (ADMET) profiles of 15 drugs that have been used clinically for other viral diseases, and inspect their activity as antivirals against SARS-CoV-2. Methods: The physicochemical properties were obtained by using the ChemDraw and the ADMET were predicted using pkCSM on line tools. The selected drugs based on Lipinski's Rules were docked into main protease of SARS-CoV-2 (PDB. 6LU7) using Molegro program. Results: Six drugs complied with Lipinski's Rules and showed good ADMET profile except for their hepatotoxicity, but favipiravir and oseltamivir were predicted to be non-hepatotoxic. Oseltamivir also showed high binding affinity with free energy score below -100 kcal/mol. Conclusions: Oseltamivir is a potential antivirus for COVID-19 based on physicochemical, ADMET profile, and in silico activity against protease of SARS-CoV-2. 
Aktivitas Antioksidan Teh Hijau dan Teh Hitam Djoko Agus Purwanto; Nadya Khadijah Wibowo; Marcellino Rudyanto
Camellia : Clinical, Pharmaceutical, Analytical and Pharmacy Community Journal Vol 1 No 2 (2022): Camellia (Clinical, Analytical, Pharmaceutical, and Pharmacy Community Journal)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teh adalah minuman terpopuler kedua setelah air putih di dunia. Konsumsi teh hitam di Indonesia lebih banyak dibandingkan teh hijau. Daun teh mengandung antioksidan yang dapat mencegah penyakit degeneratif seperti kanker. Teh hijau memiliki senyawa antioksidan total lebih banyak dibandingkan jenis teh lainnya. Antioksidan dalam teh terutama diperoleh dari senyawa katekin, sehingga semakin tinggi nilai total katekin maka aktivitas antioksidannya semakin besar. Berbeda dengan teh hitam yang mengalami proses fermentasi sebelum dikemas menjadi olahan teh, teh hijau tidak difermentasi. Ulasan ini menegaskan kembali aktivitas antioksidan teh hijau dibandingkan teh hitam berdasarkan total katekin dan nilai IC50 DPPH. Aktivitas antioksidan teh hijau lebih besar dibandingkan teh hitam. Nilai total katekin pada teh hijau lebih besar dibandingkan teh hitam, sedangkan nilai IC50 DPPH pada teh hijau lebih kecil dibandingkan teh hitam. Hasil tinjauan literatur ini merekomendasikan bahwa penelitian lebih lanjut dapat dikembangkan berdasarkan potensi aktivitas teh hijau dan teh hitam
Penetapan Kadar Kuersetin dalam Sediaan Sirup Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) dengan Metode Spektrofotometri UV Sudjarwo Sudjarwo; Riska Rovitasari; Setyo Prihatiningtyas
Camellia : Clinical, Pharmaceutical, Analytical and Pharmacy Community Journal Vol 1 No 2 (2022): Camellia (Clinical, Analytical, Pharmaceutical, and Pharmacy Community Journal)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kuersetin merupakan senyawa flavonoid yang terkandung dalam daun Averrhoa bilimbi dan dapat diekstraksi dengan metode maserasi untuk dijadikan ekstrak. Ekstrak ini dapat dibuat dalam bentuk sirup untuk pengembangan sediaan herbal. Spektrofotometri UV digunakan dalam penentuan konsentrasi kuersetin dari Averrhoa bilimbi dalam sirup. Metode ini dinilai sederhana, cepat, dan relatif murah, sehingga memberikan manfaat untuk menganalisis banyak sampel. Validasi metode diperlukan untuk memastikan apakah aspek analitik valid dan parameter validasi yang diukur dalam penelitian ini adalah selektivitas, liniearitas, LOD dan LOQ, presisi, dan akurasi. Selektivitas menunjukkan bahwa spektra memiliki panjang gelombang maksimum pada λ = 374 nm. Linieritas diperoleh dari fungsi regresi y = 0,07923x - 0,07056 dengan koefisien korelasi r = 0,9988 dan Vxo = 2,42%.  Presisi menunjukkan koefisien varian KV = 0,24%. LOD dan LOQ menunjukkan 0,0223 dan 0,0745. Konsentrasi kuersetin dalam ekstrak daun adalah 6,708% (b/b) ± 5,72% dan konsentrasi kuersetin dalam sirup adalah 63,06 mg.
Aktivitas Antihiperurisemia Kombinasi Ekstrak Daun Kumis Kucing (Orthosipon aristatus var. Aristatus L.) dan Daun Tempuyung (Sonchus arvensis L.) secara In Vitro Nurihardiyanti Nurihardiyanti; Annisa Kartika Sari; Tania Rizki Amalia
Camellia : Clinical, Pharmaceutical, Analytical and Pharmacy Community Journal Vol 1 No 2 (2022): Camellia (Clinical, Analytical, Pharmaceutical, and Pharmacy Community Journal)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alopurinol dan probenesid digunakan sebagai terapi hiperurisemia atau gout. Penggunaan dalam jangka waktu yang lama dapat meinumbulkan efek samping. Kumis kucing Orthosipon aristatus var. Aristatus L. dan Tempuyung Sonchus arvensis L. Mengandung metabolit sekunder yang memiliki efek sebagai antihiperurisemia. Studi ini bertujuan mengevaluasi rasio perbandingan terbaik kombinasi ekstrak kumis kucing dan ekstrak tempuyung yang berpotensi menghambat aktifitas enzim XO secara in vitro. Berdasarkan hasil uji in vitro perbandingan terbaik kombinasi ekstrak kumis kucing dan ekstrak tempuyung dapat menghambat aktifitas enzim XO dengan IC50 terbaik beturut-turut adalah 1:1 (22.54 μg/mL), 1:2 (36.62 μg/mL), dan 1:0,5 (67.82 μg/mL).

Page 1 of 2 | Total Record : 20