cover
Contact Name
Nike Vonika
Contact Email
versahekmatyar@poltekesos.ac.id
Phone
+6281220025612
Journal Mail Official
jurnal@poltekesos.ac.id
Editorial Address
Jl. Ir. H. Juanda No. 367 Kota Bandung
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial
ISSN : 14125153     EISSN : 25028707     DOI : https://doi.org/10.31595/peksos.v20i1
Core Subject : Social,
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial is a scholarly refereed journal to expand knowledge and promote the fields of social work, social welfare, and community development. Its major focus is on the development of social work as well as social welfare and community development issues. It aims is to explore the social work theory and practice at the micro, mezzo, and macro level. The journal wants to support the publication to embodies the aspirations and conceptual thinking of the various local, national, and international studies in the context of social work, social welfare, and community development.
Articles 213 Documents
PENINGKATAN PERANAN KELUARGA DALAM PENANGANAN MASALAH BALITA GIZI KURANG DI KELURAHAN MALEER KECAMATAN BATUNUNGGAL KOTA BANDUNG Didi Supriyadi
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 12 No 1 (2013): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v12i1.21

Abstract

Abstract This research of the improvement to the role of the family in an effort the handling of the problem less nutrition’s toddlers in Kelurahan Maleer Kecamatan Batununggal Kota Bandung. Type of research design is taken from an action research. The purpose of use of action research is to develop the most efficient method in an effort to strengthen the role of families in tackle the problem of less nutrition's toddlers. Sources of data obtained by the authors in the research through observation, interviews, documentation studies and participatory assessment techniques in order to obtain design models increased role of the family in the treatment of less nutrition toddlers. Then the data was analyzed qualitatively. The results showed that the implementation of the model increased the role of the family in the treatment of less nutrition toddlers include increased understanding of the role of the family in the treatment of less nutrition toddlers and family relationship development with source systems have a positive impact in increasing the role of the family. However, efforts to improve the model by increasing capacity posyandu in providing support to the family of children through training and mentoring as well as maintaining relationships with the source system must be improved. Keywords: role of the family, toddlers, nutrition, family, malnutrition toddlers Abstrak Penelitian ini tentang upaya meningkatkan peranan keluarga dalam penanganan masalah balita gizi kurang di Kelurahan Maleer Kecamatan Batununggal Kota Bandung. Jenis desain penelitian yang diambil adalah action research atau penelitian tindakan. Adapun tujuan penggunaan action research adalah mengembangkan metode yang paling efisien dalam upaya memperkuat peranan keluarga dalam penanggulangan masalah balita gizi kurang. Sumber data dalam penelitian diperoleh penulis melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi dan teknik asesmen partisipatif guna memperoleh rancangan model peningkatan peranan keluarga dalam penanganan balita gizi kurang. Kemudian data dianalisis dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi model peningkatan peranan keluarga dalam penanganan balita gizi kurang berupa peningkatan pemahaman tentang peranan keluarga dalam penanganan balita gizi kurang dan pengembangan hubungan keluarga dengan sistem sumber berdampak positif dalam peningkatan peranan keluarga. Namun demikian, upaya perbaikan model berupa peningkatan kapasitas kader posyandu dalam pemberian dukungan terhadap keluarga balita melalui pelatihan dan pendampingan serta menjaga relasi dengan sistem sumber harus selalu ditingkatkan. Kata kunci: peran keluarga, balita, gizi, keluarga, balita gizi kurang
PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP PENINGKATAN KEBERFUNGSIAN SOSIAL PENYANDANG CACAT FISIK DI KECAMATAN CIKAJANG KABUPATEN GARUT Bambang Indrakentjana, M.Pd., Ph.D
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 12 No 1 (2013): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v12i1.22

Abstract

AbstractThis research discusses about social support on social function enhancement of people with physical disability. The aim of the research is to gain depth understanding about: (1) the characteristric of people with disability (2) problems and barriers which is perceived to improve social function (3) the needs required by people with physical disability to increase social function (4) the impact of social function which is perceived by people with disability on social function enhancement. This research used qualitative and quantitaive research approach with explanatory survey method is a causality investigation based on observation of the existing social suppport factors by taking data from population using questionnaires as a tool of data collection. In this research research sample is determined by simple random sampling through lottery to get 25% or 40 respondents (people with physical disability) as a sample of the research.  The result showed that there is an impact of social support perceived by people with physical disability on social function enhancement about 69,1%. The social support for people with physical disability is a social resource that can help them to face an event and increase their social function. The level of social support perceived by people with physical disablity on the enhancement of social function influenced by emotional support, award support, instrumental support and informational support factor.Keywords: social support, disability, cikajang AbstrakPenelitian ini tentang pengaruh dukungan sosial terhadap peningkatan keberfungsian sosial penyandang cacat fisik. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh pemahaman mendalam tentang: (1) karakteristik penyandang cacat fisik (2) Permasalahan dan hambatan yang dirasakan penyandang cacat fisik dalam meningkatkan keberfungsian sosialnya. (3) Kebutuhan yang diperlukan penyandang cacat fisik  dalam meningkatkan keberfungsian sosialnya. (4) Pengaruh dukungan sosial yang dirasakan penyandang cacat fisik terhadap peningkatan keberfungsian sosialnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan metode survei eksplanatori yang merupakan penyelidikan kausalitas dengan cara berdasarkan pada pengamatan terhadap pengaruh faktor-faktor dukungan sosial yang terjadi, yaitu melakukan penelitian dengan mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan angket sebagai alat pengumpul data. Dalam penelitian ini sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan simple random sampling  dengan diundi yaitu mengambil sebanyak 25% atau 40 responden (penyandang cacat fisik) sebagai sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh dukungan sosial yang dirasakan penyandang cacat fisik terhadap peningkatan keberfungsian sosial penyandang cacat fisik yaitu sebesar 69,1%. Dukungan sosial bagi penyandang cacat fisik merupakan sumber daya sosial yang dapat membantu  mereka dalam menghadapi suatu kejadian  menekan dan meningkatkan keberfungsian sosialnya. Besarnya pengaruh dukungan sosial yang dirasakan penyandang cacat fisik terhadap peningkatan keberfungian sosial penyandang cacat fisik dipengaruhi  oleh faktor dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental dan dukungan informasional.Kata kunci: dukungan sosial, disabilitas, cikajang
PENGEMBANGAN JARINGAN KERJA INSTITUSI LOKAL DALAM PENGURANGAN RISIKO BENCANA TANAH LONGSOR DI DESA CIBODAS KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT Thanthawi Jauhari
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 12 No 1 (2013): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v12i1.23

Abstract

Abstract This research conducted to describe by seeing network of local institution in vulnerable condition management in Cibodas Village. The method used qualitative researcher as the key instrument. Data collection technique through documentation study, indepth interview, observation and focus group discussion with local institution officials. Data validity check carried out through credibility, defendability and confirmability check. Data analysis conducted by data reduction, data display and deduction.The research result showed that there is a good local institution network, there is a cooperation with various institution such as Disaster Management Community Group in Cibodas Village with Community Protection, integrated service post and red cross of West Bandung. The real effort can be done by integrating disaster risk reduction into development activity in Cibodas Village, to reduce disaster risk through cooperation network development    This research has an implication to social work practice where the researcher as a social worker used system in social work practice that is initiator system, change agent system, client system, support system, control system, host system and implementing, target system and activity system. Theoritical implication from this research is the disaster risk reduction effort through network is quit easy to be done if there is a trust and norms with outside party. Keywords: networks, local institution, disaster risk reduction Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk melihat jaringan kerja institusi lokal dalam penanganan terhadap kondisi kerentanan bencana di Desa Cibodas. Metode yang digunakan pendekatan kualitatif, dimana peneliti sebagai instrumen kunci. Teknik pengumpulan data melalui studi dokumentasi, wawancara mendalam, observasi, dan diskusi kelompok dengan pengurus institusi lokal. Pemeriksaan keabsahan data melalui Uji credibility, Uji transferability, Uji defendability dan Uji comfirmability, analisa data melalui reduksi data, display data, dan menarik kesimpulan. Penelitian menunjukkan hasil terbentuknya jaringan kerja institusi lokal, ditandai kerjasama institusi seperti Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana Desa Cibodas dengan Satuan Perlindungan Masyarakat, Pos Pelayanan Terpadu serta Palang Merah Indonesia Kabupaten Bandung Barat, dan diintegrasikannya Pengurangan Resiko Bencana dalam pembangunan desa. Penelitian mempunyai implikasi terhadap praktek pekerjaan sosial, peneliti sebagai pekerja sosial menggunakan sistem praktek pekerjaan sosial yakni sistem pemasaran, sistem pelaku perubahan, sistem kelayan, sistem dukungan, sistem pengawasan, sistem keluarga dan sistem pelaksanaan, sistem sasaran, dan sistem tindakan. Implikasi teoritis penelitian bahwa pengurangan risiko bencana melalui jaringan mudah dilakukan apabila antar pihak terbangun rasa saling percaya dan norma-norma yang mengikat. Kata kunci: jaringan kerja, institusi lokal, pengurangan risiko bencana
PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM UPACARA ADAT “SEREN TAUN” (STUDI KASUS PADA MASYARAKAT KASEPUHAN SINAR RESMI DESA SIRNA RESMI, KECAMATAN CISOLOK, KABUPATEN SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT) Theresia Martina Marwanti; Nurani Kusnadi
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 12 No 2 (2013): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v12i2.24

Abstract

Abstract Traditional ceremony is a symbol of the presence of close relationship between human and the creator. Maintaining harmony with the creator and all of his creation is always present in their life principles.   One of the traditional ceremonies found in Sunda community generally, and especially in Sinar Resmi community is Seren Taun.   This research is aimed to gain detail comprehension about ''Why women's participation in the implementation of Seren Taun Traditional Ceremony is needed?'' The method used qualitative explorative approach. Research data is primary and secondary data. Informant determination through purposive sampling. Data collection technique used in-depth interview, participative observation, Focus Group Discussion (FGD) and documentation study. In processing and analyzing data, researcher used interpretation by using ethic and emic view. The result of the research showed that the women's participation is very significant in the implementation of Seren Taun traditional ceremony. the participation is more in the form of physical exertion and not material. supporting factor of participation of women in the Seren Taun is their obedience against the law or obligation based on principle of reciprocity.  Keywords: traditional ceremony, participation, women Abstrak Upacara adat merupakan simbol adanya hubungan yang erat antara manusia dengan penciptanya. Menjaga keharmonisan hidup dengan pencipta dan segala hasil ciptaannya selalu ada dalam prinsip hidupnya. Salah satu upacara adat yang dapat ditemukan pada masyarakat adat Sunda pada umumnya, dan masyarakat adat Sinar Resmi pada khususnya adalah upacara seren taun. Penelitian ini ingin mendapatkan pemahaman yang lengkap “Mengapa partisipasi perempuan dalam pelaksanaan upacara adat seren taun sangat diperlukan?” Metode peneilitian ini menggunakan pendekatan eksploratif kualitatif. Data penelitian adalah data primer dan data sekunder. Penentuan informan dengan cara purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipatif, FGD dan studi dokumentasi. Dalam mengolah dan menganalis data, peneliti  menggunakan teknik interpretasi dengan menggunakan pandangan etik dan pandangan emik. Hasil penelitian menunjukkan ternyata partisipasi perempuan sangat signifikan dalam pelaksanaan upacara seren taun.  Partisipasinya lebih berupa tenaga fisik dan bukan materi. Faktor pendorong partisipasi perempuan dalam upacara seren taun adalah ketaatan mereka terhadap hukum atau kewajiban yang didasarkan pada asas principle of reciprocity (prinsip timbal balik).  Kata kunci: upacara adat, partisipasi, perempuan
PENGUATAN KAPASITAS PENGURUS ORGANISASI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) JAYAGIRI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT Popon Sutarsih
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 12 No 2 (2013): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v12i2.25

Abstract

Abstract This research regarding Capacity Building of Community Learning Centre Organization (PKBM) Administrators in Jayagiri, Lembang Sub-district, West Bandung District. The aim of the research is to investigate: (1) Capacity of Jayagiri PKBM Administrators in: (a) Problems identification (b) Plans Formulation (c) Activities Implementation and (d) evaluation; (2) the activities planning of PKBM administrators capacity building; (3) the implementation of PKBM administrators capacity building and (4) Program evaluation.The method used in this research is qualitative method with case study design. The Jayagiri Lembang PKBM administrators are investigated in this research. Data collection technique used in-depth interview, observation, documentation study and group discussion.The result showed that the problems of PKBM administrators mainly located in planning preparation, the planning only conducted by the chief without involving administrators, tutors or key people, the program implemented have not right on the target. Based on that, researcher and administrators of PKBM agreed to plan capacity building for PKBM organization administrators in the form of Participative Program Planning Preparation Training. According to the evaluation result that the program have some obstacles such as lack of time of PKBM administrators, the lack of practice in preparing the plans. For that reason, it is required improvement training model by improving the existing lack in the implemented training in the hope of improving the model is the suitable one to overcome problems faced by Jayagiri PKBM administrators. Keywords: capacity building, learning, community, organization Abstrak Penelitian ini berkaitan Penguatan Kapasitas Pengurus Organisasi Pusat  Kegiatan  Belajar  Masyarakat  (PKBM) Jayagiri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) kapasitas pengurus PKBM Jayagiri dalam hal: (a) identifikasi masalah, (b) perumusan rencana, (c) pelaksanaan kegiatan, dan (d) evaluasi kegiatan; (2) perencanaan kegiatan penguatan kapasitas pengurus organisasi PKBM; (3) pelaksanaan kegiatan penguatan kapasitas pengurus organisasi PKBM; dan (4) evaluasi kegiatan program.Metode  yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan rancangan penelitian studi kasus.  Yang diteliti di sini adalah para pengurus PKBM Jayagiri, Lembang.  Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, studi dokumentasi, dan diskusi kelompok.Hasil penelitian diperoleh permasalahan kapasitas pengurus PKBM terutama terletak pada penyusunan perencanaan, di mana perencanaan hanya dilakukan oleh ketua tanpa melibatkan para pengurus, para tutor atau tokoh masyarakat, program yang dilaksanakan kurang tepat sasaran.  Berdasarkan hal tersebut di atas, peneliti dan para pengurus PKBM sepakat  merencanakan penguatan kapasitas bagi pengurus organisasi PKBM berupa Pelatihan Penyusunan Perencanaan Program Yang Partisipatif. Berdasarkan hasil evaluasi, ada beberapa kendala seperti terbatasnya waktu dari para pengurus PKBM, terbatasnya praktik dalam penyusunan rencana. Untuk itu, perlu diperlukan penyempurnaan model pelatihan dengan cara memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada dalam pelatihan yang sudah dilakukan, dengan harapan penyempurnaan model tersebut merupakan model yang paling sesuai untuk mengatasi masalah yang ada pada pengurus PKBM Jayagiri. Kata kunci: pembangunan kapasitas, pembelajaran, komunikasi, organisasi
PEKERJA SOSIAL FUNGSIONAL: KOMPETENSI DAN PERMASALAHANNYA (SUATU TELAAHAN TENTANG KINERJA PEKERJA SOSIAL FUNGSIONAL DALAM MELAKSANAKAN PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DI INDONESIA) Helly Ocktilia
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 12 No 2 (2013): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v12i2.26

Abstract

AbstractThe development of social welfare is a form to implementation of development in order to achieve quality of life of human being in Indonesia, particularly for the Client of Social Welfare Service. To implement of it, requires a reliable and powerful actors.  One of them is the social work profession. In carrying out its role, functional social workers are required to have sufficient competence. This paper is intended to gain an overview of the functional social worker performance as well as competence and problems in implementing social welfare development. The method used in this paper is the  literature study. The research results show that in performing basic tasks, functions and roles of functional social workers often collide with competence of social work that must be possessed. Educational background of functional social worker that non-profession social work, while on the other hand, the opportunities and the chance to develop themselves through education and training is relatively limited, raises a variety of internal and external problems that faced by functional social workers.Keywords: the development of social welfare, functional social worker, competence and social workers problems. Abstrak Pembangunan kesejahteraan sosial, merupakan wujud pelaksanaan pembangunan untuk mencapai kualitas hidup manusia Indonesia seutuhnya, khususnya  Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS). Penyelenggarannya, memerlukan pelaku  yang handal dan tangguh. Salah satunya adalah profesi pekerjaan sosial. Dalam melaksanakan peranannya, pekerja sosial fungsional dituntut untuk memiliki kompetensi yang memadai. Tulisan ini ditujukan untuk memperoleh gambaran tentang kinerja pekerja sosial fungsional serta kompetensi dan permasalahannya dalam melaksanakan pembangunan kesejahteraan sosial. Metode yang digunakan dalam penulisan adalah studi kepustakaan. Hasil penelusuran menunjukkan bahwa dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi dan peranannya pekerja sosial fungsional seringkali berbenturan dengan kompetensi pekerjaan sosial yang harus dimilikinya. Latar belakang pendidikan pekerja sosial fungsional yang non profesi pekerjaan sosial, sementara di sisi lain peluang dan kesempatan untuk mengembangkan diri melalui pendidikan dan pelatihan relatif terbatas, memunculkan berbagai permasalahan internal dan eksternal yang dihadapi oleh pekerja sosial fungsional. Kata kunci: pembangunan kesejahteraan sosial, pekerja sosial fungsional, kompetensi dan permasalahan pekerja sosial
PENGUATAN PERAN ADVOKASI DAN INFORMASI PENDIDIKAN ANAK BAGI KOMITE PENDIDIKAN MASYARAKAT KELURAHAN KEBON JAYANTI KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Hendrianto STKS
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 12 No 2 (2013): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v12i2.27

Abstract

Abstract The emergence of various social problems of children, such as street children, child trafficking, until the child exploitation and sexual economy, mostly due to non-fulfillment of basic rights and needs of children, one of them is the right to education. This research aims to develop a model of prevention and intervention of school drop-outs in the Kelurahan Kebon Jayanti. The research method used a qualitative research method with participatory action research. The results showed that the application of the early models still need to be developed, particularly in strengthening the internal base (knowledge and skills) and external basis (strengthen relations and external support). Identification results in the need for strengthening the role of advocacy and information KPM  for child education, demonstrates the need for improved understanding of the role of caretaker and child education advocacy advocacy action. An reflection of the implementation of the activities showed an increase in the understanding of the role of advocacy KPM board and be able to realize the role well, as did the lobby to the foundation IABRI, socialization activities and campaigns, cooperation with mass media and parliament hearing with the city of Bandung. Keywords: strengthening the role, advocacy and information, community education committee Abstrak Munculnya berbagai permasalahan sosial anak, seperti anak jalanan, perdagangan (trafficking) anak, hingga eksploitasi anak secara ekonomi dan seksual, banyak disebabkan karena tidak terpenuhinya hak dan kebutuhan dasar anak, salah satunya hak untuk memperoleh pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pencegahan dan penanganan anak putus sekolah di Kelurahan Kebon Jayanti. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian tindakan partisipatif (participatory action research).Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model awal masih perlu dikembangkan, terutama dalam memperkuat basis internal (pengetahuan dan keterampilan) serta basis eksternal (memperkuat hubungan dan dukungan pihak luar). Hasil identifikasi kebutuhan penguatan peran KPM menunjukkan perlunya peningkatan pemahaman pengurus tentang peran advokasi dan informasi pendidikan anak serta melakukan aksi advokasi dan informasi tersebut. Refleksi terhadap pelaksanaan kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman pengurus KPM terhadap peran advokasi dan mampu merealisasikan peran tersebut dengan baik, seperti melakukan lobby ke yayasan IABRI, sosialisasi kegiatan dan kampanye, kerjasama dengan media massa serta hearing dengan DPRD Kota Bandung. Kata kunci: penguatan peran, advokasi dan informasi, komite pendidikan masyarakat  
MOBILITAS SOSIAL PADA KELOMPOK DEWASA MUDA DI KELURAHAN KALABBIRANG KECAMATAN PATTALLASSANG KABUPATEN TAKALAR Abd. Muhni Salam
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 12 No 2 (2013): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v12i2.28

Abstract

AbstractThis research discussed about young-adulthood social mobility in Kalabbirang. The Research purposes are to obtain data and an overview of: characteristics of informants, channel of social mobility of informants, the support factors of social mobility informants, the inhibiting factors of social mobility informants, and the hope of informants. This study used a qualitative approach with descriptive methods and case study research. Informant numbers are 4 (four) persons who are determined by purposive sampling technique by fitted the criteria and objectives of the research. The results showed that the channel of social mobility that used by young-adulthood for their social mobility are religious institutions, educational institutions, and economic institutions. The support factors that affecting social mobility of young-adults Kalabbirang are structural factors, individual factors, social status, economic situation, political situation, free communication, division of labor, and the ease of access to education. The inhibiting factor of social mobility of young-adults Kalabbirang are poverty, socialization, and different interests. This research showed that young-adulthood social mobility Kalabbirang extremely increasing of social status and allow the other young-adults to do the same. Keywords: social mobility, young-adulthood, social status AbstrakPenelitian ini tentang mobilitas sosial pada kelompok dewasa muda di Kalabbirang. Tujuan penelitian untuk memperoleh data dan gambaran tentang: karakteristik informan, saluran mobilitas sosial informan, faktor pendorong mobilitas sosial informan, faktor penghambat mobilitas sosial informan, dan harapan informan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan jenis penelitian studi kasus. Jumlah informan 4 (empat) orang yang ditentukan dengan teknik purposive sampling agar sesuai dengan kriteria dan tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan saluran mobilitas sosial yang digunakan oleh kelompok dewasa muda untuk melakukan mobilitas sosial adalah lembaga keagamaan, lembaga pendidikan, dan lembaga ekonomi. Faktor pendorong yang mempengaruhi mobilitas sosial dewasa muda Kalabbirang yaitu faktor struktural, faktor individu, status sosial, keadaan ekonomi, situasi politik, komunikasi yang bebas, pembagian kerja, dan kemudahan dalam akses pendidikan. Faktor penghambat mobilitas sosial dewasa muda Kalabbirang yaitu kemiskinan, sosialisasi yang kuat, dan perbedaan kepentingan. Hal ini menunjukkan bahwa mobilitas sosial kelompok dewasa muda Kalabbirang sangat baik dan lancar dan memungkinkan bahwa kelompok dewasa muda yang lain juga melakukannya. Kata kunci: mobilitas sosial, dewasa muda, status sosial
PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM PENGURANGAN RISIKO BENCANA TANAH LONGSOR DI DESA GUDANGKAHURIPAN KECAMATAN LEMBANG Joko Priono
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 12 No 2 (2013): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v12i2.29

Abstract

Abstract This research backgrounded by the landslide vulnerability conditions in Gudangkahuripan village, where its areas are mostly a lot of hills and slopes, and land use patterns do not pay attention to the environmental conditions as well as lack of public awareness to be actively involved in disaster risk reduction.  Public awareness of the knowledge and understanding of natural disasters to the attitudes and behaviors is indispensable in the community based disaster risk reduction of landslides.The action plannings to enhance public awareness established the Increasing of community’s motivation in disaster risk reduction and film screenings of disaster actions. The activition implementations and observations showed an increasing in public awareness such as about knowledge and understanding of natural disasters, mitigation of landslides, the community’s commitment  to be actively involved in disaster risk reductions and increasingly concerned to the environmental conditions. With these conditions, The Gudangkahuripan community were expected as a base implementation of disaster risk reduction at the local level could improve their performance continuously. Keywords: public awareness, risk, landslides disaster Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi kerentanan bencana tanah longsor di desa Gudangkahuripan di mana wilayahnya sebagian besar merupakan perbukitan dan banyak cekungan, serta pola penggunaan lahan yang tidak memperhatikan kondisi lingkungan serta kurangnya kesadaran masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan pengurangan risiko bencana. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pengetahuan dan pemahaman terhadap fenomena bencana alam, sampai pada sikap dan perilaku masyarakat terhadap bencana alam itu sendiri sangat diperlukan dalam upaya pengurangan risiko bencana tanah longsor berbasis masyarakat.Hasil rencana tindak lanjut pengembangan model peningkatan kesadaran masyarakat menetapkan kegiatan berupa peningkatan motivasi masyarakat dan pemutaran film kebencanaan. Hasil implementasi dan observasi menunjukkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat antara lain adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman warga tentang mitigasi bencana tanah longsor, komitmen warga untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan pengurangan risiko bencana dan semakin peduli dengan kondisi lingkungannya. Dengan kondisi tersebut diharapkan warga desa Gudangkahuripan sebagai basis penyelenggaraan Pengurangan Risiko Bencana di tingkat lokal dapat meningkatkan kinerjanya dalam upaya Pengurangan Risiko Bencana secara berkesinambungan. Kata kunci: kesadaran masyarakat, risiko, bencana tanah longsor
PENGARUH PEMBERDAYAAN KELUARGA TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU MENGENAI PENGASUHAN ANAK USIA PRASEKOLAH Tita Hasanah; Euis Sunarti, MS.; Diah Krisnatuti, MS.
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 13 No 1 (2014): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v13i1.30

Abstract

AbstractMaternal knowledge of parenting is the important things especially for mothers of preschool-age children. Mothers who are knowledgeable about parenting are more likely to create an environment that is appropriate to their children’s and more likely to interact with their children in more sensitive ways. Intervention of family empowerment is one of way to increase the maternal knowledge. The  purpose of this study is to analyze the influence of family empowerment on increasing maternal knowledge about parenting of preschool-age children. This study used quasi experimental design with t-test and linear regression analysis. Conducted in two areas in Bogor, the sample of this study was 32 mother in control group and 32 in treatment group. The treatment group involved in eight sessions of family empowerment. The result showed that there are no differences of maternal knowledge between control and treatment group in baseline data and there are significant differences in endline data. The result also indicates that there are positive effect of intervention of family empowerment which accounted for 30,8 per cent increasing on maternal knowledge about parenting of preschool-age children. Keywords: family empowerment, maternal knowledge, parenting, preschool.AbstrakPengetahuan ibu mengenai pengasuhan anak merupakan hal penting terutama bagi yang memiliki anak usia prasekolah. Ibu yang berpengetahuan memadai akan menciptakan lingkungan yang sesuai bagi anak-anak mereka dan berinteraksi dengan lebih baik. Intervensi pemberdayaan keluarga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan tersebut. Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis pengaruh pemberdayaan keluarga terhadap peningkatan pengetahuan ibu mengenai pengasuhan anak usia prasekolah. Metode penelitian yang digunakan ialah eksperimen semu dengan uji beda t serta analisis regresi. Tempat penelitian dilakukan di kota Bogor dengan contoh sebanyak 32 orang di kelompok kontrol dan 32 orang di kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan mendapat intervensi pemberdayaan keluarga sebanyak delapan pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pada data awal antara kelompok kontrol dan perlakuan dan  pada data akhir terdapat perbedaan yang signifikan setelah intervensi diberikan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa intervensi pemberdayaan keluarga berpengaruh positif sebesar 30,8 persen dalam meningkatkan pengetahuan ibu mengenai pengasuhan anak usia prasekolah.Kata kunci: pemberdayaan keluarga, pengetahuan ibu, pengasuhan anak,  prasekolah

Page 3 of 22 | Total Record : 213