cover
Contact Name
Nike Vonika
Contact Email
versahekmatyar@poltekesos.ac.id
Phone
+6281220025612
Journal Mail Official
jurnal@poltekesos.ac.id
Editorial Address
Jl. Ir. H. Juanda No. 367 Kota Bandung
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial
ISSN : 14125153     EISSN : 25028707     DOI : https://doi.org/10.31595/peksos.v20i1
Core Subject : Social,
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial is a scholarly refereed journal to expand knowledge and promote the fields of social work, social welfare, and community development. Its major focus is on the development of social work as well as social welfare and community development issues. It aims is to explore the social work theory and practice at the micro, mezzo, and macro level. The journal wants to support the publication to embodies the aspirations and conceptual thinking of the various local, national, and international studies in the context of social work, social welfare, and community development.
Articles 213 Documents
PENERAPAN TERAPI ABA (APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS) DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI VERBAL ANAK DENGAN DISABILITAS MENTAL SEDANG “SMR” DI KELURAHAN SUKALUYU KECAMATAN CIBEUNYING KALER KOTA BANDUNG Wahyudi Nasril
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 13 No 1 (2014): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v13i1.31

Abstract

AbstractThis article based on result of the research regarding application of Applied  Behavior Analysis (ABA) Therapy in improving verbal communication skills for child with moderate mental disabilities called “SMR”. The aim of this research; how far the implementation of Applied Behavior Analysis (ABA) Therapy can increase verbal communication skills for child with moderate mental disabilities. This research uses a Single Subject Design and the research of hypotesis “is the application of Applied Behavior Analysis (ABA) Therapy can improve verbal communication skills for child with moderate mental disabilities called “SMR”?. The hypothesis test, using two standard deviation procedure, and then based on the measurement results obtained by mean difference between baseline phase 1 to phase 2 are 10.86. This  value is higher than 2 standard deviations of mean in the phase baseline 1 is 8.02.  The meaning that interventions were performed are significant to improve verbal communication skills for child with moderate mental disabilities called “SMR”.Keywords: child with moderate mental disabilities, verbal communication skills, Applied Behavior Analysis (ABA) Therapy AbstrakArtikel ini didasarkan pada hasil penelitian tentang penerapan Terapi Applied Behavior Analysis (ABA) dalam meningkatkan keterampilan komunikasi verbal anak dengan disabilitas mental sedang "SMR". Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan Terapi Applied Behavior Analysis (ABA) dapat meningkatkan keterampilan komunikasi verbal anak dengan disabilitas mental sedang. Penelitian ini menggunakan Desain Subjek Tunggal dengan hipotesis penelitian "apakah Terapi Applied Behavior Analysis (ABA) dapat meningkatkan keterampilan komunikasi verbal anak dengan disabilitas mental sedang "SMR "?. Uji hipotesis, menggunakan dua prosedur standar deviasi,  kemudian berdasarkan hasil pengukuran diperoleh perbedaan rata-rata antara fase baseline 1 dengan baseline 2 adalah 10,86. Nilai ini lebih tinggi dari 2 deviasi standar pada fasebaseline 1 sebesar 8.02. Ini menunjukkan bahwa intervensi yang dilakukan adalah signifikan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi verbal anak dengan cacat mental sedang "SMR". Kata kunci: anak dengan disabilitas mental sedang, keterampilan komunikasi verbal, terapi Applied Behavior Analysis (ABA)
PENGEMBANGAN JARINGAN KERJA MITIGASI BENCANA KELOMPOK MASYARAKAT PENANGGULANGAN BENCANA DESA PAGERWANGI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT Setiyo Sanyoto
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 13 No 1 (2014): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v13i1.32

Abstract

AbstractThis study aims to understand the disaster risk reduction through the development of networks     landslide mitigation in the village of Pagerwangi. The method used in this study is a qualitative method, the design of action research (action research). Data collection techniques through the study of the documentation, in-depth interviews, observation and group discussion/ focus group discussions with key figures and administrators Commnity Disaster Management Group (CDMG). Examination of the validity of the data to 1) test the credibility, through: the extension of participation, triangulation, peer checking, adecuacy of references. 2) Test transferability, 3) Test dependability and 4) Test Confirmability. For data analysis through data reduction, data display, and drawing conclusion.The experiment was conducted in the village of Lembang district Pagerwangi West Bandung regency. The choice of location based on data from the Geological /PVMBG indicates that the region potentially high intermediate level of ground motion, the threat of landslides is high. The results produce a network model of disaster mitigation, characterized by the cooperation that has existed between the Village Community Disaster Management Group Pagerwangi with various parties, including the Geological Agency/ PVMBG. Results later reached an agreement of cooperation and commitment to work together with agencies/ government agencies in disaster mitigation efforts.This research has implications for social work practice where the researcher as a social worker applying practical practices social work in developing the network of disaster mitigation in the Village Pagerwangi. Theoritical implications of this research effort to develop a network that disaster mitigation work can be done if the parties already know each other between waking and mutual trust (trust).Keywords: development for disaster mitigation. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memahami upaya pengurangan resiko bencana tanah longsor melalui pengembangan jaringan kerja mitigasi bencana Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana (KMPB) di Desa Pagerwangi. Metode yang digunakan dalam penelitin ini yaitu metode kualitatif, dengan rancangan penelitian tindakan (action research). Teknik pengumpulan data melalui studi dokumentasi, wawancara mendalam, observasi dan diskusi kelompok/FGD dengan tokoh-tokoh kunci dan pengurus Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana (KMPB). Pemeriksaan keabsahan data dengan 1) Uji kredibilitas, melalui: perpanjangan keikutsertaan, triangulasi, pengecekan sejawat, kecukupan referensi, 2) Uji transferability, 3) Uji dependability dan 4) Uji confirmability. Untuk analisan data dilakukan melalui reduksi data, display data, dan menarik kesimpulan.Penelitian dilaksanakan di Desa Pagerwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Pemilihan lokasi berdasarkan data Badan Geologi/PVMBG menunjukkan bahwa wilayah tersebut berpotensi terjadi gerakan tanah tingkat menengah tinggi, ancaman bencana longsor cukup tinggi. Hasil penelitian menghasilkan suatu model jaringan kerja mitigasi bencana, ditandai dengan adanya kerjasama yang telah terjalin antara Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana Desa Pagerwangi dengan berbagai pihak, diantaranya dengan Badan Geologi/ PVMBG. Hasil kerjasama kemudian tercapai suatu kesepakatan dan komitmen kerjasama dengan instansi/lembaga pemerintah dalam upaya mitigasi bencana.Penelitian ini berimplikasi terhadap praktek pekerjaan social dimana peneliti sebagai pekerja social menerapkan praktek-praktek praktis pekerjaan sosial dalam upaya pengembangan jaringan kerja mitigasi bencana di Desa Pagerwangi. Implikasi teoritis dari penelitian ini bahwa upaya pengembangan jaringan kerja mitigasi bencana bisa dilakukan apabila antar pihak sudah saling mengenal dan terbangun rasa saling percaya (trust). Kata  kunci:   pengembangan   jaringan  kerja,   mitigasi  bencana,   Kelompok                       Masyarakat Penganggulangan Bencana (KMPB).
PEMENUHAN HAK RASA AMAN BAGI ANAK SEBAGAI IMPLEMENTASI HAK ANAK Enung Huripah
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 13 No 1 (2014): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v13i1.33

Abstract

AbstractThe right to security is one of the human right, even it is called the main right besides the right to life and freedom to be possessed by every human.Children protection problem become a very important concern and part of integral from the process and human right development dynamics. Children protection has been integrated in the national law that is KUHP Perdata, KUH Pidana and several legislation about children protection.One of children problems are children in conflict with the law, law system in Indonesia set a sense of status or existence of children in conflict with the law by providing support relating to the norm, institution, legal instruments or the implementation provision of children justice which is more in line with the dignity of Indonesia nation.Some understanding about children including: according to children justice legislation, according to the labor law. According to the Criminal Code of Children, civil law, marriage law. Child welfare is a system which can guarantee a child's life and development with reasonable growth, both spiritually, physically and socially.From various policy that regulates child protection, politics in Indonesia seem already directed to child protection. One of them is implemented in No. 23/2002 Legislation about Child protection which has been legalized on 22 October 2002.Although there has been a set of rules as the implementation of child rights policies implemented in the Child Protection Act can not guarantee the sense of security for children.So that Human Rights policy is not only become a slogan written rules which is lack of role in the protection of human rights, so the punishment for human rights violation must be applied correctly. Besides it is required seriousness of policy makers in evaluating the established policy implementation.Keywords: children, sense of security right fulfillment, children right  implement                   AbstrakHak atas rasa aman merupakan salah satu hak asasi manusia, bahkan hak ini disebut sebagai hak utama, disamping hak atas hidup dan hak atas kebebasan, yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Permasalahan perlindungan anak menjadi perhatian yang sangat penting dan menjadi bagian integral dari proses  dan dinamika pembangunan sumber daya manusia. Perlindungan anak sebenarnya telah terintegrasi dalam Hukum Nasional yaitu KUH Perdata, KUH Pidana dan sejumlah peraturan  perundang-undangan tentang  perlindungan anak.Salah satu dari permasalahan anak adalah anak-anak yang mengalami masalah dengan hukum, sistem hukum di Indonesia  menetapkan pengertian status  atau eksistensi anak yang bermasalahan dengan  hukum, dengan memberikan dukungan yang menyangkut  norma, lembaga, perangkat hukum, atau ketentuan penyelenggaraan peradilan anak yang lebih sesuai dengan harkat dan martabat Bangsa IndonesiaBeberapa pengertian tentang anak diantaranya;  Menurut Undang-undang pengadilan anak, menurut Hukum perburuhan. Anak menurut KUHP Anak menurut hukum perdata Anak menurut Undang-undang perkawinan.  Kesejahteraan Anak adalah suatu tata kehidupan anak yang dapat menjamin pertumbuhan dan perkembangannnya dengan wajar, baik secara rohani, jasmani maupun sosial. Dari berbagai kebijakan yang mengatur perlindungan anak, nampak politik hukum di Indonesia sudah diarahkan pada perlindungan anak. Salah satunya diimplementasikan dalam Undang-Undang Nomor 23/2002 tentang Perlindungan Anak telah di sahkan dan diundangkan pada tanggal 22 Oktober 2002. Meskipun  telah ada seperangkat peraturan sebagai implementasi kebijakan  HAM anak, ironisnya pengabaian terhadap hak-hak anak masih terus terjadi. Jadi dapat disimpulkan bahwa HAM Anak yang diimplementasikan dalam UU Perlindungan Anak belum dapat menjamin rasa aman bagi anak.Agar kebijakan perlindungan HAM anak tidak hanya menjadi slogan/peraturan tertulis yang kurang dapat berperan dalam perlindungan HAM anak yang sesungguhnya, maka pemberian hukuman terhadap pelanggaran HAM anak harus diterapkan dengan sebaik-baiknya, disamping ini perlu kesungguhan dari para pemegang kebijakan dalam mengevaluasi implementasi kebijakan yang telah ditetapkannya.Kata kumci: anak, pemenuhan hak rasa aman, implementasi hak anak
PENGEMBANGAN RESILIENSI MASYARAKAT TERHADAP RISIKO BENCANA TANAH LONGSOR DI DESA KAYUAMBON KABUPATEN BANDUNG Ruman Syahfudin
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 13 No 1 (2014): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v13i1.34

Abstract

Abstract Kayuambon village has a high vulnerability to disaster and also occured landslide, it is amplified by disaster recapitulation data in Kayuambon village which is collected during the practicum showed that the frequent landslide in Kayuambon village.This research started by practicum focused on the community participation enhancement to prevent landslide, whereas this research aimed to expand participation through community resilience in facing landslide. The formulation of the research problem is how the community resilience development to landslide risk in Sukaampat Gadog Hamlet, Kayuambon Village, Lembang Subdistrict, West Bandung District. This research showed the community knowledge improvement about disaster risk and potential and the development of community in organizing themselves to landslide threat and the improvement of adaptation ability of community to prepare disaster mechanism to face landslide. This research also resulted practical implication that is community resilience development model on disaster risk. Theoritically, this research confirmed several assumptions from Folke about resilience development. Keywords : resilience, risk, landslide disaster Abstrak Desa Kayuambon memiliki kerentanan yang tinggi terhadap bencana dan juga telah terjadi beberapa kejadian tanah longsor. Fakta ini diperkuat oleh data Rekapitulasi kejadian bencana di Desa Kayuambon.Penelitian ini dimulai dengan praktikum, yang berfokus pada peningkatan partisipasi masyarakat dalam mencegah bencana tanah longsor. Penelitian ini memperluas peningkatan partisipasi yang dilakukan saat praktikum melalui pengembangan resiliensi masyarakat dalam menghadapi bencana tanah longsor.Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana pengembangan resiliensi masyarakat terhadap risiko bencana tanah longsor di Kampung Sukaampat Gadog Desa Kayuambon Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian tindakan (action research). Penelitian ini menunjukkan hasil adanya peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai potensi dan risiko bencana melalui kegiatan sosialisasi, meningkatnya kemampuan masyarakat dalam mengorganisir diri terhadap ancaman bencana tanah longsor melalui kegiatan restrukturisasi dan pembuatan tupoksi forum penanggulangan bencana dan meningkatnya kemampuan adaptasi masyarakat dalam menyiapkan mekanisme menghadapi bencana tanah longsor melalui kegiatan penghijauan. Penelitian ini juga menghasilkan implikasi praktis berupa model pengembangan resiliensi masyarakat terhadap risiko bencana. Secara teoritik, penelitian ini juga mengkonfirmasi beberapa asumsi dari folke tentang pengembangan resiliensi. Kata kunci: resiliensi, risiko, bencana tanah longsor
“INDUK SEMANG” SEBUAH MODEL PERLINDUNGAN SOSIAL BAGI KELOMPOK NELAYAN JAKAT MAKMUR KOTA BENGKULU TAHUN 2013 Yessilia Osira; Desy Afrita; Novi Hendrika Jayaputra
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 13 No 1 (2014): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v13i1.35

Abstract

Abstract Pantai Jakat is located in Kelurahan Bajak and Kelurahan Pasar Bengkulu in Bengkulu Municipality. In this area, there will be found informal activities done by workmen in which they are rentant of risk economically and socially, it means that they need any protection. One of informal sector in this areas are fishermen. This study is to analyze the model of social protection for that fisherman.This article was result of an action research with qualitative approach. Data collected from interview, observation, group focused discussion, and library research. It using to analyze the model of protection for fishermen including such as (1) fishermen profile, (2) problems/need of fishermen as an informal sector workmen, (3) potency and source of social protection for these workmen, (4) planning the following steps for the protection. The data valided by credibility test, transferrability test, dependebility test, and confirmability test. Data processed and analyzed as qualitatively.The result showed that fishermen had got risks economically and socially. Most of the risk was natural disasters such as stromy, losing canoe and net, and trawl. However, these workmen, has got potency, ability, and source for protection to anticipate the risks by grouping in a group of fishermen, group of vendor, wider access to the social insurance from government, assitancy from government and society. By comparing the problems/needs, potency, and source system, it was formulated a model for these workmen, especially fishermen. This model was modified from the system of ”induk semang” that combined to the capacity of fishermen through groups organizing was done by involving actively the group of fishermen, induk semang, society, government, and so on. Keywords: social protection, “induk semang”, fishermenAbstrakPantai Jakat berada di wilayah Kelurahan Bajak dan Kelurahan Pasar Bengkulu Kota Bengkulu. Pada kawasan ini ditemukan aktifitas pekerja sektor informal yang mengalami berbagai kerentanan, baik secara ekonomi maupun sosial sehingga membutuhkan berbagai upaya perlindungan sosial. Salah satu pekerja sektor informal di kawasan ini adalah nelayan. Secara khusus penelitian ini bertujuan mengkaji bentuk perlindungan sosial bagi nelayan di Kawasan Pantai Jakat Kota Bengkulu.Artikel ini merupakan hasil penelitian tindakan (action research) dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data mengggunakan teknik wawancara, observasi, diskusi kelompok terfokus dan studi dokumentasi untuk mengkaji tentang: 1) profil nelayan, 2) masalah/kebutuhan nelayan, 3) potensi dan sumber perlindungan sosial bagi nelayan dan 4) menyusun rencana tindak lanjut perlindungan sosial bagi nelayan. Validasi data dilakukan melalui uji kredibilitas, dan uji dependability. Data kemudian diolah dan dianalisa secara kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nelayan mengalami berbagai kerentanan, seperti halnya pekerja sektor informal lainnya yang tidak terlindungi secara ekonomi maupun sosial.  Bagi nelayan, kerentanan tersebut lebih diakibatkan oleh risiko kondisi alam yang tidak menentu seperti badai, risiko kerusakan/hilangnya kapal dan jaring, risiko persaingan usaha dengan adanya kapal trawl yang menggunakan pukat harimau, yang kesemuanya mempengaruhi hasil tangkapan. Meskipun demikian, nelayan juga mempunyai potensi, kemampuan dan sumber perlindungan sosial untuk mengantisipasi risiko-risiko yang ada, seperti adanya kelompok nelayan, kelompok pedagang, adanya “induk semang” bagi nelayan-nelayan yang tidak mempunyai kapal dan jaring sendiri, adanya peluang akses terhadap jaminan kesehatan masyarakat dari pemerintah, serta  berbagai bantuan pemerintah dan masyarakat. Dengan menyandingkan antara permasalahan/kebutuhan, potensi, dan sistem sumber yang dapat dijangkau, maka dapat dirumuskan alternatif model perlindungan bagi pekerja informal khususnya nelayan. Model ini merupakan modifikasi dari sistem” induk semang” yang dipadukan dengan penguatan kapasitas nelayan melalui kelompok. Pengorganisasian ini dilakukan dengan melibatkan secara aktif kelompok nelayan, induk semang, masyarakat, pemerintah dan pihak lain yang terkait. Kata kunci: perlindungan sosial, induk semang, nelayan
IMPLEMENTASI VIDEO MODELING DAN VIDEO SELFMODELING TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS INTELEKTUAL Atrin Suwartika
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 13 No 2 (2014): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v13i2.36

Abstract

AbstractSocial skills are learned behaviors, which is the ability to interact effectively in interpersonal situations in the environment. This research is aimed to analyze the respondents'social skills, the implementation procedures of video modeling and video self-modeling, the implementation of video modeling to social skills respondents to  respond through the appropriate tone of  voice and give appreciation to others, the implementation of video self-modeling to social skills respondents to respond through appropriate tone of voice and appreciation to others and the effectiveness of video modeling and video self-modeling in improving the social skills of the respondents. The method used is an experimental method with a single-subject design model of multiple baseline designs cross variables. Data collection techniques used were observation, interview and documentation study. Furthermore, the results of this research were analyzed by quantitative techniques, using the formula 2 standard deviations. The results showed that the implementation of video modeling and videoself-modeling can improve the social skills of respondents. Implementation of this video-based interventions added reinforcement techniques that can improve the behaviour, ie prompting, positive reinforcement, and fading. Keywords: Video Modeling, Video Self-Modeling, Social Skill, People with Intellectual Disability  Abstrak Keterampilan sosial adalah perilaku-perilaku yang dipelajari, merupakan kemampuan untuk berinteraksi secara efektif pada situasi-situasi interpersonal di dalam lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa keterampilan sosial responden, prosedur implementasi video modeling dan video self-modeling, implementasi video modeling terhadap keterampilan sosial responden untuk memberikan respon melalui intonasi suara yang tepat dan memberikan apresiasi kepada orang lain, implementasi video self-modeling terhadap keterampilan sosial responden untuk memberikan respon melalui intonasi suara yang tepat dan apresiasi kepada orang lain dan efektifitas video modeling dan video self-modeling di dalam meningkatkan keterampilan sosial responden. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan subjek tunggal (single subject design) model  multiple baseline designs cross variables. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Selanjutnya hasil penelitian ini dianalisis dengan teknik kuantitatif, menggunakan rumus 2 standar deviasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi video modeling dan video self-modeling dapat meningkatkan keterampilan sosial responden.Implementasi teknik modeling ini ditambahkan teknik reinforcement yang dapat meningkatkan perilaku, yaitu prompting, positive reinforcement, dan fading. Kata kunci: Video Modeling, Video Self-Modeling, Keterampilan Sosial, Penyandang Disabilitas Intelektual
PENERAPAN TERAPI KELUARGA EKSPERIENTAL DAN TERAPI KELOMPOK SENSITIVITAS TERHADAP PERILAKU HISTRIONIC PERSONALITY DISORDER (HPD) PENYANDANG DISABILITAS TUBUH Cica Annisa Rochmat Annisa Rochmat
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 13 No 2 (2014): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v13i2.37

Abstract

Abstract Histrionic Personality Disorder (HPD) behaviour on subject “AG” is a behavioural disorder which shows affectation in daily life to get the attention of others. The aim of this research is to examine and analyse the respondent’s Histrionic Personality Disorder Behaviour, the implementation of experiential family therapy to decrease respondent’s HPD behaviour and the implementation of Sensitivity Group Therapy to decrease respondent’s HPD behaviour. This research has the benefits both theoretical and practical for social work development.The method used in this research is the Single Subject Design N=1. This research used multiple baseline design cross variables model. The data collection technique used observation, interview and documentation study. As for the data source used is primary and secondary data source. The validity test used statistic test with product moment correlation formula from Pearson and reliability test used Alpha Cronbach technique. Furthermore the research result is analysed by using quantitative analysis technique with formula 2 deviation standard.The result shows that the experiential family therapy and sensitivity group therapy implemented on subject can decrease HPD behaviour which include the target speaks loudly/yell, dominate the conversation, shows excessive force talk and overflowing emotions expression. The intervention conducted by using family and group approach.  Keywords: Histrionic Personality Disorder (HPD) behaviour, people with  physical disability, experiential family therapy, sensitivity group  therapy  Abstrak Perilaku Histrionic Personality Disorder (HPD) subjek “AG” adalah gangguan perilaku yang memperlihatkan kepura-puraan dalam kesehariannya untuk mendapatkan perhatian dari orang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisa perilaku HPD responden, penerapan terapi keluarga eksperiental terhadap penurunan perilaku HPD responden dan penerapan terapi kelompok sensitivitas terhadap penurunan HPD responden. Penelitian ini memiliki manfaat baik secara teoritis maupun praktis bagi perkembangan pekerjaan sosial.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Single Subject Design (desain subjek tunggal) N=1. Penelitian ini menggunakan model multiple baseline designs cross variables. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Adapun sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Uji validitas menggunakan uji statistik dengan rumus korelasi produt moment dari Pearson dan uji reliabilitas menggunakan teknik Alpha Cronbach. Selanjutnya hasil penelitian ini dianalisis menggunakan teknik analisis kuantitatif, menggunakan rumus 2 standar deviasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi keluarga eksperiental dan terapi kelompok sensitivitas yang dilakukan terhadap subjek dapat menurunkan perilaku HPD yang mencakup target perilaku berbicara keras/berteriak, mendominasi pembicaraan, menunjukkan gaya bicara yang berlebihan serta ekspresi emosi yang meluap-luap. Intervensi dilakukan dengan menggunakan pendekatan keluarga dan kelompok. Kata kunci: perilaku Histrionik Personality Disorder (HPD), penyandang disabilitas tubuh, terapi keluarga eksperiental, terapi kelompok sensitivitas.   
PENERAPAN ATTACHMENT BASED FAMILY THERAPY FOR ADOLESCENTS (ABFT-A) DALAM PENANGANAN MASALAH KONFLIK SISWI DENGAN ORANGTUANYA Era Atmiasih
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 13 No 2 (2014): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v13i2.38

Abstract

Abstract Attachment based family therapy for adolescence (ABFT-A) as family therapy aiming to assist the family on identifying and overcoming of conflict that occur at present as well asin the future. It might distract the binding-viscidity or affection and break the belief among family member. The objective of this research is to apply the ABFT-A on problem solving of DR’s pupil conflict with her parents in the Yunior High School of Al Falah, Bandung. In specific, the aim of this research is to study the problem characteristic of conflict facing by DR and her parents and applying ABFT-A to reduce behavior of DR in clash with her parents. Methodology of this research were based on quantitative approach and designed with single subject (SSD). The research used several parameters i.e. index of parental attitudes (IPA), child’s attitude toward father (CAF) and child’s attitude toward mother (CAM). Data were analyzed using comparison of two standard deviation (2 SD) and t-test with two sample dependent (paired sample).Data analysis were performed by calculating the change of target behavior in the baseline phase and intervention phase on each stage of ABFT-A. The result showed that ABFT-A could overcome the conflict problem between DR and her parents. ABFT-A could be exercised in the application of social worker at school to assist the problem solving of pupil using their perspective as person in environment in order to enhance their academic achievement. Keywords: attachment, attachment based family therapy for adolescence (ABFT-A), conflict, social workers in schools  Abstrak Attachment Based Family Therapy for Adolescence (ABFT-A) adalah terapi keluarga, yang bertujuan memberikan bantuan kepada keluarga dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan konflik yang terjadi sekarang maupun yang akan datang, yang dapat mengganggu ikatan kelekatan dan merusak kepercayaan antara anggota keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan ABFT-A dalam penanganan masalah konflik siswi DR dengan orang tuanya di SMP Al Falah Kota Bandung. Secara khusus penelitian ini ditujukan untuk memahami karakteristik permasalahan konflik yang dialami oleh DR dengan orangtuanya, dan menerapkan ABFT-A dalam mengurangi perilaku DR yang bertengkar dengan orang tuanya. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain subyek tunggal atau Single Subject Design (SSD). Alat ukur yang dipakai adalah Indeks Sikap Orang Tua terhadap Anak (Index of Parental Attitudes/IPA), Sikap Anak terhadap Bapak (Child’s Attitude Toward Father/CAF), dan Sikap Anak terhadap Ibu (Child’s Attitude Toward Mother/CAM). Data yang terkumpul kemudian dianalisa dengan menggunakan perbandingan two standard deviation (2 SD) dan uji beda dua sample dependent (paired sample).Analisa data dilakukan dengan menghitung perubahan target perilaku pada fase baseline dan fase intervensi dalam setiap tahapan ABFT-A. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ABFT-A dapat menangani masalah konflik DR dengan orangtuanya. ABFT-A dapat digunakan dalam praktek pekerjaan sosial di sekolah yang bertujuan membantu menangani permasalahan siswa dengan menggunakan perspektif siswa sebagai person in invironment, sehingga mereka dapat  meningkatkan prestasi akademiknya.  Kata kunci: attachment, attachment based family therapy for adolescence (ABFT-A), konflik, pekerja sosial di sekolah.
PEKERJAAN SOSIAL DENGAN DISABILITAS DI INDONESIA Enung Huripah
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 13 No 2 (2014): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v13i2.39

Abstract

Abstract People with disability, have equal opportunity in all aspect of life and livelihood. The aspects are not merely rehabilitation social issues or social assistance but concerning all aspect of life related to the rights of people with disability.The attention of people with disability is the responsibility and involve all stakeholder including government, community and business world. Social work as ahuman help profession has an access and role in providing social service toward people with disability. As one of the goals of social work profession, people with disability becomes the important part in social work perspective. They are essentially have the same living condition with others, they have problems, needs, and rights as other citizens. The main task of social work is to help individual, group and community to social functioning. The social functioning refers to the ability to meet the needs, solve the problems and ability to carry out the role in accordance with their status. The triangle of social fumctioning underlies social work practice in various intervention contexts micro, meso and macro. The problem of people with disability is getting complex and demanding handling and intervention of social work because the various influences that might occur. In connection with that, social worl profession becomes important and has a professional responsibility in handling or intervention people with disability. Therefore, in handling disanility problem, social work has principles and roles which is strategic through social work intervention both micro, meso, and macro related to social policy. Keywords: disability, social work practice, macro, mezzo, and micro Abstrak Penyandang disabilitas/ kecacatan yang sering juga disebut orang dengan disabilitas, memiliki kesempatan yang sama dalam segala aspek kehidupan. Aspek dimaksud tidak hanya permasalahan rehabilitasi sosial atau bantuan sosial, tetapi menyangkut segala aspek kehidupan yang menyangkut hak penyandang disabilitas. Perhatian terhadap penyandang disabilitas merupakan tanggung jawab dan melibatkan semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha. Pekerjaan sosial sebagai profesi pertolongan kemanusiaan memiliki akses dan peran dalam pemberian pelayanan sosial terhadap penyandang disabilitas. Sebagai salah satu sasaran profesi pekerjaan sosial, penyandang disabilitas menjadi bagian yang penting dalam peerpektif pekerjaan sosial. Penyandang disabilitas pada dasarnya kondisi kehidupannya sama dengan manusia lainnya. Mereka mempunyai masalah, kebutuhan, dan berhak atas hak-haknya sebagaimana warganegara lainnya. Tugas utama profesi pekerja sosial adalah membantu individu, kelompok, dan masyarakat untuk berfungsi social (social functioning). Keberfungsian sosial tersebut merujuk pada kemampuan memenuhi kebutuhan, lemampuan untuk memecahkan masalah, dan kemampuan untuk dapat melaksanakan peran sesuai dengan statusnya. Segitiga keberfungsian sosial inilah yang melandasi praktek pekerjaan sosial dalam berbagai konteks intervensi mikro, meso, dan makro. Permasalahan penyandang disabilitas, semakin kompleks dan menuntut adanya penanganan atau intervensi pekerjaan sosial karena berbagai pengaruh yang kemungkinan dapat terjadi. Sebungan dengan hal tersebut, profesi pekerjaan sosial menjadi penting artinya dan memiliki tanggung jawab professional dalam penanganan atau intervensi terhadap penyandang disabilitas. Oleh karena itu dalam menangani masalah disabilitas, pekerjaan sosial memiliki prisip-prinsip dan peranan yang strategis melalui intervensi pekerjaan sosial baik secara mikro, meso, maupun makro yang berkaitan dengan kebijakan sosial. Kata kumci: disabilitas, praktek pekerjaan sosial. makro, meso, dan mikro
EFEKTIVITAS PENERAPAN KONSELING KELUARGA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL KLIEN “LKH” Sari Oktaria
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 13 No 2 (2014): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v13i2.40

Abstract

Abstract This research to measure the effectiveness of the implementation of family counseling to clients social skills "LKH". This study uses a quantitative approach to the experimental method is a method of research that aims to find the effect of the implementation of family counseling to clients social skills "LKH". The study design used was a single subject design with multiple baseline cross-variables models where this model is used when the researcher wants to change behavior by an intervention where the intervention is expected to have an effect on the behavior of two or more targets .Data analysis was done by testing whether there is a significant increase occurred in the measurement scores, the results of measurements at baseline conditions with intervention condition. The results of the study by using the t test showed that the application of family counseling is done through several steps: build relationships, explore issues in depth, explore alternative solutions, strategy selection, strategy implementation, and evaluation has a significant influence on the social skills of the client "LKH" by providing social skills training to clients and their families.Referring to the results of this study concluded that family counseling can be applied as one of interventional techniques in children who have limitations in social skills derived from the pattern of parental care less precise . Based on these conclusions, it is a suggestion: first, family counseling can be used to improve the social skills of children, and secondly, to further research of family counseling can be applied to a variety of different behavioral problems caused by the application of the pattern of parental care less precise..Keywords: family counseling, social skill, client " LKH " Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengukur keefektifan penerapan konseling keluarga terhadap keterampilan sosial klien “LKH”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk mencari pengaruh implementasi konseling keluarga terhadap keterampilan sosial klien “LKH”. Desain penelitian yang digunakan adalah single subject design dengan model multiple baseline cross variables dimana model ini digunakan jika peneliti ingin mengubah perilaku dengan suatu intervensi dimana intervensi tersebut diperkirakan dapat memberikan efek terhadap dua atau lebih target behavior.Analisa data dilakukan dengan menguji apakah ada peningkatan yang signifikan terjadi pada skor pengukuran, antara hasil pengukuran pada kondisi baseline dengan kondisi intervensi. Hasil penelitian dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa penerapan konseling keluarga yang dilakukan melalui beberapa tahap yaitu: membangun relasi, menggali masalah secara mendalam, menggali solusi alternatif, pemilihan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan sosial klien “LKH” melalui pemberian pelatihan keterampilan sosial kepada klien dan keluarganya.Merujuk pada hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa konseling keluarga dapat diterapkan sebagai salah satu teknik intervensi pada anak yang mempunyai keterbatasan dalam keterampilan sosial yang bersumber dari pola pengasuhan orangtua yang kurang tepat. Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka sebagai saran: pertama, konseling keluarga dapat dipergunakan untuk meningkatkan keterampilan sosial anak, dan kedua, untuk peneliti selanjutnya konseling keluarga dapat diaplikasikan pada berbagai permasalahan perilaku yang berbeda yang disebabkan oleh penerapan pola pengasuhan orangtua yang kurang tepat. Kata Kunci: konseling keluarga, keterampilan sosial, klien “LKH”

Page 4 of 22 | Total Record : 213