cover
Contact Name
M. Zaenuri S Hidayat
Contact Email
zaenuri4n6@gmail.com
Phone
+628156976270
Journal Mail Official
pdfiindonesia@gmail.com
Editorial Address
Medical Faculty, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto Jl. Dr. Gumbreg, Medical Street, Mersi, Purwokerto Central Java 53122 Telp. (0281) 622022, Fax. (0281) 624990
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
ISSN : 26562391     EISSN : 3032310X     DOI : https://doi.org/10.20884/jfmi
Core Subject : Health,
Indonesian Forensic and Medical Journal is an official scientific media and professional organization of the Indonesian Forensic Doctors Association (PDFI) which is twice edition a year (June & December). This journal contains the results of research, literature reviews, case reports, case studies and other scientific results in the Forensic Medicine and Medicolegal Science Field. The editorial board accepts submissions of manuscripts for publication, from academics of Forensic Medicine and Medicolegal, Professionals and other academic communities who fulfill the published requirements in accordance with the guidelines of writing, and have been reviewed by partners
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia" : 8 Documents clear
Analisis Konsul Pemeriksaan Dokter Umum pada Bagian Forensik Medikolegal (Studi Kasus di RSUD. Kabelota Donggala) Annisa Anwar Muthaher; Syahriar Syahriar; Rika Rika; Nurhidayat Nurhidayat
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/jfmi.v3i1.5146

Abstract

Ada beberapa pemeriksaan kasus forensik Medikolegal, masih menjadi kompetensi dokter umum sebagai garda terdepan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pada keadaan tertentu Dokter umum masih dapat mengkonsulkan pemeriksaan kasus forensik medikolegal. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menganalisa data rekam medik yang dikonsul dokter umum pada bagian forensik Medikolegal. Metode yang digunakan menggunakan analisis. Hasil penelitian menunjukkan ada 38,75% data rekam medik yang dikonsul dokter umum pada bagian forensik medikolegal belum tercatat pada anamnesis dan hasil pemeriksaan 38,75% dan penanganan dan tindakan 80%. Kesimpulan dokter umum lebih berorientasi pada pelayanan prima yang cepat dan tepat, dokter sudah melakukan apa yang seharusnya dilakukan, namun pada pencatatan masih ada yang ditemukan belum tercatat
PEMERIKSAAN TOKSIKOLOGI FORENSIK DALAM KASUS KERACUNAN GAS HIDROGEN SULFIDA ; STUDI PUSTAKA Edwin Tambunan; Ahmad Yudianto
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/jfmi.v3i1.5260

Abstract

Toksikologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang racun, yang semakin maju seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kasus keracunan memang jarang terjadi, namun perlu mendapat perhatian khususnya oleh dokter forensik. Keracunan yang jarang terjadi dalam praktek forensik diantaranya adalah keracunan gas hidrogen sulfida (H2S). H2S adalah gas yang tidak berwarna, bau menyengat seperti telur busuk, mudah terbakar dan bersifat eksplosif. H2S banyak ditemukan di peternakan dan pabrik. Pernah dilaporkan peningkatan kasus bunuh diri menggunakan gas H2S terjadi di Amerika Serikat. Pada tingkat rendah gas H2S hanya mengiritasi konjuntiva, sklera dan saluran nafas bagian atas, sedangkan pada tingkat yang lebih tinggi (1000-2000 ppm) dapat menyebabkan kematian yang cepat. Studi tinjauan pustaka ini menunjukkan temuan yang tidak spesifik dari otopsi kasus keracunan H2S, diantaranya perubahan warna menjadi kehijauan pada gray matter otak. Dari hasil uji toksikologi pada keracunan gas H2S, didapatkan kadar tiosulfat yang tinggi dalam darah.
DESKRIPSI KORBAN MATI KECELAKAAN LALU LINTAS YANG DIKIRIM KE RSUD DR MOEWARDI TAHUN 2016 – 2020 Daniswara Yusuf Hartanto; novianto adi nugroho; Wahyu Dwi Atmoko
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/jfmi.v3i1.5261

Abstract

Kecelakaan lalu lintas adalah masalah kesehatan masyarakat yang meluas dan memerlukan perhatian khusus karena terus menjadi masalah utama manajemen lalu lintas di Indonesia. Satu manusia terbunuh karena kecelakaan lalu lintas di seluruh dunia setiap 24 detiknya. Surakarta memiliki tren kecelakaan lalu lintas yang meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik demografi pada korban tewas karena kecelakaan lalu lintas yang ditangani oleh instalasi kedokteran forensik RSUD Dr Moewardi. Jenis penelitian ini ialah deskriptif observasional dari data Visum et Repertum di RSUD DR. Moewardi Surakarta. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh data kasus forensik patologi akibat kecelakaan lalu lintas di Instalasi Forensik RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang tercatat dalam Visum et Repertum tahun 2016 – 2020. Teknik sampling pada penelitian ini adalah total sampling yaitu seluruh Visum et Repertum sejak Januari 2016 – Desember 2020. Instalasi Forensik RSUD Dr. Moewardi pada tahun 2016–2020 telah melakukan pemeriksaan pada 99 kasus forensik patologi kecelakaan lalu lintas dengan kriteria: (1) laki- laki 73.7% dan perempuan 26.3%; (2) usia korban paling banyak adalah remaja yaitu 31.3%, lansia 30.3% dan dewasa 23.2%; (3) jenis pemeriksaan visum luar saja dikerjakan pada 98.99% dan otopsi pada 1.01%; (4) jenis kasus paling banyak adalah kecelakaan lalu lintas sebanyak 90.9% dan kecelakaan kereta api 9.1%; (5) Surat Permintaan Visum yang diterima banyak dikirim oleh Kepolisian Surakarta yaitu 62.63%, Kepolisian Karanganyar 20.20%, dan Kepolisian Sukoharjo dengan 15.15%; (6) Jenis pekerjaan paling banyak adalah pekerja swasta sebanyak 68.6% dan pelajar 15.1%. Prevalensi laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan, remaja menjadi usia terbanyak korban yang diperiksa, jenis pemeriksaan yang paling sering dikerjakan adalah visum luar saja, jenis kasus terbanyak adalah kecelakaan lalu lintas, Kepolisian Surakarta merupakan instalasi pengirim Surat Permintaan Visum terbanyak, dan jenis pekerjaan terbanyak adalah pekerja swasta.
DETEKSI CAIRAN MANI MENGGUNAKAN SEMENOGELIN DIBANDINGKAN PROSTAT SPECIFIC ANTIGEN PADA BERCAK TERDUGA MANI karen esrella; Putu Melati Suci Kusuma; Djaja Surya Atmaja
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/jfmi.v3i1.5262

Abstract

Latar belakang: Kekerasan seksual merupakan kasus yang sering ditemukan. Pada kasus kekerasan seksual, adanya sel sperma dan cairan mani dapat dijadikan bukti terjadinya ejakulasi. Namun sel sperma tidak selalu dapat ditemui, misalnya pada kasus azospermia. Dalam hal ini dengan ditemukannya cairan mani dapat dijadikan bukti terjadinya ejakulasi. Cairan mani terdiri dari kristal kolin, pikrat, mineral (zinc), dan substrat yang dapat dideteksi dengan Prostate Spesific Antigen, serta protein yang berasal dari vesikula seminalis yang dapat dideteksi dengan tes semenogelin. Selain Prostate Spesific Antigen, semenogelin dapat juga digunakan untuk mendeteksi adanya cairan mani pada manusia, terutama apabila sampel yang diperoleh sangat minimal. Berdasarkan literatur, pemeriksaan cairan mani dengan semenogelin menggunakan dinilai lebih unggul karena Prostate Spesific Antigen memiliki false positif lebih tinggi. Tujuan: Untuk mendeteksi cairan mani menggunakan semenogelin dibandingkan Prostate Specific Antigen pada bercak terduga mani. Metode: Pencarian literatur dilakukan melalui data base Proquest, Cochrane Library, Sciencedirect, Pubmed, dan Scopus menggunakan kata kunci “semen”, “semenogelin”, “Prostate Specific Antigen”, “identification of semen” beserta dengan sinonimnya. Kriteria inklusi mencakup artikel yang mengandung unsur kata kunci dengan bahasa Inggris, artikel yang berisi studi pada manusia, dan artikel penelitian yang menggunakan desain studi potong lintang. Kriteria eksklusi mencakup artikel laporan kasus, bukan merupakan penelitian, dan data pemeriksaan semenogelin yang tidak lengkap. Hasil: Terdapat 2 buah artikel akhir yang dilakukan telaah kritis dan didapatkan hasil nilai diagnostik semenogelin dibandingkan Prostate Specific Antigen pada bercak terduga mani memberikan nilai sensitivitas 60,6% dan 100%, spesifisitas 44,6% dan 62,5%. Kesimpulan: pemeriksaan semenogelin dapat digunakan sebagai alat skrining pada bercak terduga mani.
PERAN TELEMEDICINE DI MASA PANDEMI COVID 19 Hasan Ali Afandi; Gatot Suharto; Uva Utomo; Bianti Hastuti Machroes
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/jfmi.v3i1.5263

Abstract

Sudah hampir dua tahun pandemi COVID-19 melanda seluruh penjuru dunia, dan sudah banyak korban dari wabah ini berjatuhan. Peningkatan jumlah kasus berlangsung cukup cepat dan menyebar ke berbagai negara dalam waktu singkat. Pada awal bulan juni 2021 terjadi peningkatan yang cukup signifikan dalam kasus covid-19, yang mengakibatkan banyak sekali rumah sakit mengalami jumlah pasiennya melebihi kapasitas. Sebagai akibatnya, banyak pasien yang melakukan isolasi mandiri di rumah. Selain kapasitas rumah sakit yang kurang, pemerintah juga kesulitan untuk mengawasi dan melakukan pemberian obat kepada pasien-pasien yang melakukan isolasi madiri dirumah. Untuk mengatasi ini pemerintah bekerjasama dengan platform-platform telemedicine. Walaupun mendatangkan banyak manfaat, adanya perkembangan yang pesat dari telemedicine serta ramai digunakan juga menimbulkan berbagai masalah, terutama dikaitkan dengan masalah hukum dan etik yang tentunya patut dibahas lebih dalam. Beberapa diantaranya adalah mengenai pemberian lisensi praktik yang dilakukan secara online, perlindungan data dan hak privasi pasien, serta tanggung gugat bila ada pihak yang mengalami kerugian
PROSPEK EXTENDED REALITY DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN FORENSIK Suripto .; Aria Yudhistira
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/jfmi.v3i1.5264

Abstract

Perkembangan teknologi terus menciptakan alat-alat baru yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pandemi COVID-19 mendorong pembaruan dan mengubah cara pandang terhadap dunia pendidikan, penelitian serta pelayanan medis dalam dunia kedokteran. Extended Reality (XR) merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang, mencakup teknologi Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR) dan Mixed Reality (MR). Teknologi XR telah digunakan dalam berbagai bidang dan memberikan pengalaman serta keuntungan seperti dalam dunia gaming, militer, edukasi, kedokteran, hingga pelatihan. Peranan teknologi XR dalam dunia kedokteran masih terbilang minim dan hanya ditemukan di beberapa pusat pelayanan dan pendidikan kedokteran. XR telah digunakan sebagai alat bantu belajar mahasiswa kedokteran dalam pembelajaran bidang anatomi dan neuroanatomi, pelatihan dan persiapan sebelum melakukan pembedahan oleh dokter spesialis maupun residen, pelatihan prosedur penanganan trauma pada pediatrik, pelatihan resusitasi pediatrik, hingga terapi pada pasien dengan gangguan psikis seperti depresi, cemas dan fobia. Kajian literatur ini ditujukan untuk memperkenalkan dan memberikan pandangan terhadap penggunaan teknologi XR dalam dunia kedokteran, khususnya praktik kedokteran forensik. Implementasi teknologi XR dalam kedokteran forensik dapat berupa pembelajaran traumatologi dan tanatologi secara lebih komprehensif menggunakan model virtual, pembelajaran dan pengulangan kasus kompleks dan langka, memberikan bantuan serta meningkatkan kualitas riset dan penelitian, dan lain-lain. Penggunaan teknologi XR dalam praktik kedokteran forensik dapat membantu melengkapi sistem pendidikan dan penelitian bidang kedokteran forensik, hingga pelayanan kedokteran forensik.
TINJAUAN MEDIKOLEGAL REKAM MEDIS SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN (Kajian Kasus dalam Putusan Nomor 18/Pid.B/2020/PN Bkl) Muhammad Afiful Jauhani
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/jfmi.v3i1.5266

Abstract

Putusan Nomor 18/Pid.B/2020/PN Bkl menyatakan dua orang terdakwa bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan secara bersama-sama. Dalam putusan tersebut disebutkan bahwa alat bukti berupa visum et repertum dibuat berdasarkan rekam medis. Kajian kasus ini bertujuan untuk menganalisis peran rekam medis yang digunakan sebagai salah satu landasan untuk menentukan unsur dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain pada putusan tersebut melalui tinjauan pustaka menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan peraturan perundang-undangan dan pendekatan kasus. Pembunuhan termasuk delik materiil sehingga tidak cukup hanya dengan dilakukannya perbuatan, akan tetapi timbulnya akibat yang berupa matinya orang dalam kejahatan ini merupakan syarat mutlak sehingga harus dapat dibuktikan adanya hubungan kausal antara perbuatan dari masing-masing orang dengan akibat berupa kematian korban. Visum et repertum kasus pembunuhan yang dibuat hanya berdasarkan rekam medis tanpa autopsi forensik tidak dapat menyimpulkan penyebab kematian. Autopsi forensik diperlukan untuk menentukan adanya hubungan kausal antara perbuatan para terdakwa dengan kematian korban yang dapat dimanfaatkan untuk menentukan pertanggungjawaban pidana
KARAKTERISTIK PASIEN DEAD-ON-ARRIVAL DENGAN COVID-19 DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG PADA MASA PANDEMI (MARET 2020 - JULI 2021) Busyra Wanranto; Ari Sri Wulandari; Berlian Isnia Fitrasanti
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/jfmi.v3i1.5303

Abstract

Pada awal tahun 2020, dunia digemparkan dengan merebaknya virus baru, yaitu virus Corona 2019 atau COVID-19. Pada tanggal 9 Maret 2020, WHO menetapkan COVID-19 sebagai sebuah pandemi. Pandemi merupakan wabah yang berjangkit serempak meliputi daerah geografi yang luas. Angka kematian akibat COVID-19 di Indonesia per tanggal 13 Agustus 2021 mencapai 115.096 jiwa, di antaranya berasal dari kasus dead-on-arrival (DOA). Berdasarkan Permenkes, DOA adalah jumlah penderita yang mati sewaktu masih dalam perjalanan ke rumah sakit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pasien DOA dengan COVID-19 (suspek atau terkonfirmasi) yang datang ke RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung pada masa pandemi COVID-19 periode Maret 2020 - Juli 2021. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif potong lintang, dengan data berasal dari rekam medik pasien DOA di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung periode Maret 2020 - Juli 2021. Data direkapitulasi, diolah dengan menggunakan Microsoft Excel, lalu disajikan dalam bentuk diagram dan tabel. Dari 42 kasus, diketahui 59,52% di antaranya adalah laki-laki. Kelompok umur manula (di atas 65 tahun) menempati presentase tertinggi (30,95%). Sekitar 10,00% dari kasus tersebut disertai dengan komorbid. Analisa kasus DOA dengan COVID-19 sangat penting dikuasai oleh dokter spesialis forensik agar dapat dilakukan tindakan pencegahan dari penularan COVID-19 saat pemulasaraan jenazah.

Page 1 of 1 | Total Record : 8