cover
Contact Name
Aris Widodo Nuraharjo
Contact Email
arisdipo2@gmail.com
Phone
+6281317016883
Journal Mail Official
repojurnal@gmail.com
Editorial Address
Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta Jl. Rw. Kuning No.6, RT.3/RW.2, Pulo Gebang, Kec. Cakung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13950
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Journal of Religious Policy
ISSN : 29875757     EISSN : 29875749     DOI : 10.31330/repo
Journal of Religious Policy published by the Office of Religious Research and Development Jakarta, Research and Development Agency, Religious Education and Training, Ministry of Religion of the Republic of Indonesia. The Journal of Religious Policy or REPO publishes research articles that focus on religious policy, such as; Analysis of Religious Policy, Evaluation of Religious Virtue, and Thought on Religious Policy. This issue is very important to research and study because it relates to harmonious religious life. REPO can be a medium for the diffusion and exchange of ideas and research results, in such a way that researchers, writers and readers from various disciplines have interacted scientifically. REPO is published twice a year (June and December), and always invites writers, academics and researchers on religious policy in other parts of the world in local and global contexts. REPO is jointly published with AAKI (Assosiasi Analis Kebijakan Indonesia), Association of Indonesian Policy Analysts -AIPA (Letter Of Cooperation With AAKI).
Articles 28 Documents
FATWA MUI TENTANG INVESTASI DANA HAJI UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI INDONESIA Abdul Aziz; Nurul Huda; Afif Faizin
Journal of Religious Policy Vol. 2 No. 1 (2023): Januari-Juni 2023
Publisher : The Ministry of Religious Affairs, The Republic of  Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31330/repo.v2i1.24

Abstract

Penelitian ini bermaksud menjelaskan terkait investasi dana haji yang digunakan untuk membiayai infrastruktur yang hasilnya dapat dimanfaatkan untuk mutu pelaksanaan ibadah haji. Metode penulisan ini adalah menggunakan studi pustaka agar supaya mendapatkan data sekunder yang memadai. Selanjutnya data dikumpulkan dan dianalisis dengan cara kualitatif dsekriptif. Hasil artikel ini menyimpulkan bahwa BPKH sebagai pengelola keuangan dana haji dapat menginvestasikan dana haji guna mendorong biaya proyek infrastruktur dikarenakan dana haji hanya bersifat titipan, sehingga prinsip yang digunakan dalam investasi tersebut adalah akad wadiah yadh dhamanah yang memungkinkan bagi pengelola keuangan untuk mengoptimalisasikan nilai manfaat keuangan haji dengan tetap mengedepankan keamanan dana haji sebagai prioritas utama. Mengacu pada UU Nomor 34 Tahun 2014 bahwa BPKH sebagai pengelola dapat menginvestasikan keuangan haji dengan tujuan memperoleh nilai hasil secara maksimal untuk meningkatkan fasilitas pelaksanaan ibadah haji dengan selalu memprioritaskan aspek keutuhan dana haji yang telah disetorkan.
ANALYSIS IN THE LEGAL DYNAMICS OF COENANT VIA INTERNET IN INDONESIA: ANALISIS DALAM DINAMIKA HUKUM AKAD NIKAH VIA INTERNET DI INDONESIA Amrin Amrin; Arsad Hidayat; Supriyanto Supriyanto
Journal of Religious Policy Vol. 2 No. 2 (2023): Juli-Desember 2023
Publisher : The Ministry of Religious Affairs, The Republic of  Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31330/repo.v2i2.25

Abstract

This research aims to analyze the juridical, philosophical and sociological aspects of the legal dynamics of coenant via the internet in Indonesia. This research uses a qualitative type with library research. Meanwhile, the research approach used is descriptive, juridical, philosophical and sociological analysis. The data analysis used is qualitative data analysis. The results of the research show that there are differences of opinion among Ulama regarding coenant via Internet which are based on differences in methods of understanding the texts of the Koran and hadith regarding marriage, and are related to the development of science and technology. In Indonesia, from a juridical-philosophical perspective, the practice of coenant via the Internet is recognized as legal because all legal facilities and requirements have been fulfilled. However, from a sociological perspective, most Muslim communities in Indonesia still strongly believe marriage is a sacred moment. Therefore, even though the practice of coenant via teleconference is legally recognized, it is still difficult for society to accept it widely because the traditional paradigm related to the sacredness of marriage still dominates. As a legal state, strategic steps are needed to establish a clear and comprehensive legal status regarding the legality of carrying out marriages via the Internet. There is an excellent possibility in the future with advances in science and technology, it is not without reason that the Indonesian Muslim community uses the internet as an instrument in carrying out coenant.
UNWRITTEN POLICY, CONTRADICTION OR ACCEPTANCE IN TURKISH SOCIETY VIEWED FROM A RELIGIOUS LIFE PRESPECTIVE: KEBIJAKAN TIDAK TERTULIS, KONTRADIKSI ATAU PENERIMAAN DALAM MASYARAKAT TURKİYE DITINJAU DARI SUDUT PANDANG KEHIDUPAN BERAGAMA Nur Najmi Anggraeni; Mustafa Zafer SOYDAN; Lailatus Sholikhah Ustaadza; Refly Setiawan; Esti Melinda
Journal of Religious Policy Vol. 2 No. 2 (2023): Juli-Desember 2023
Publisher : The Ministry of Religious Affairs, The Republic of  Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31330/repo.v2i2.29

Abstract

Majority of Turkish society adheres to the Sunni Islamic faith, while the Alevi group has emerged with a different faith. The Alevi are a complex and diverse religious and cultural identity that has undergone numerous changes in its position, outlook and interactions with the rest of Turkish society. Turkish society is not static, the contradictory attitudes taken by Turkish society towards the Alevi community, and the shifting perspectives on Alevi religious life, are often questioned. Their society changes over time due to factors such as political developments, generations and social movements. By 2022, 25 million Alevi people in Turkey will have no legal security. Alevis have faced challenges such as discrimination, unequal treatment and lack of recognition for their unique religious practices. This raises the issue of the Turkish government’s policy in dealing with the problems of the Alevi community, the attitude of Turkish society in dealing with the contradictions of the Alevi community, and the comparison of Alevi beliefs with the beliefs of Turkish society and the impact of Alevi groups on Turkish society. This paper uses a descriptive qualitative research method with data analysis and literature review. The findings of this study are that the Turkish government does not have a structured and official policy on the acceptance or rejection of the Alevi community, and Turkish society is beginning to open up to the understanding of Alevi culture. Despite the differences between Sunni and Alevi Islam, Alevi community is still able to perform their rituals without any hindrance.
MENINGKATKAN TRANSFORMASI DIGITAL DAN KEBERLANJUTAN PADA UMKM KULINER HALAL INDONESIA: STUDI PEMODELAN KINERJA: IMPROVING DIGITAL TRANSFORMATION AND SUSTAINABILITY IN INDONESIAN HALAL CULINARY MSMES: A PERFORMANCE MODELING STUDY Muhammad Alfarizi; Rastinia Kamila Hanum
Journal of Religious Policy Vol. 2 No. 2 (2023): Juli-Desember 2023
Publisher : The Ministry of Religious Affairs, The Republic of  Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31330/repo.v2i2.30

Abstract

Perkembangan global industri halal merupakan fenomena yang signifikan, tidak hanya terjadi di negara-negara mayoritas Muslim. Pelabelan halal, yang menjamin kualitas produk, menjadi perhatian dunia. Indonesia, dengan pertumbuhan Islam yang pesat, telah muncul sebagai negara yang berpengaruh besar di sektor halal. Khususnya, industri kuliner halal telah mengalami pertumbuhan yang signifikan, terutama setelah pandemi COVID-19. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kuliner Indonesia giat mengupayakan sertifikasi halal untuk mendongkrak produktivitas. Namun demikian, mereka menghadapi tantangan seperti persaingan global, pentingnya praktik bisnis yang ramah lingkungan, dan kebutuhan akan transformasi digital. Kajian ini mengintegrasikan prinsip ekonomi sirkular, nuansa pemahaman produk halal, dan dinamika ekonomi digital pada UMKM kuliner halal untuk mencapai kinerja berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif berbasis survei yang melibatkan 357 pemilik UMKM kuliner halal digital. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti literasi halal, pengetahuan ekonomi sirkular, dan pemahaman ekonomi digital mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku pemilik UMKM kuliner halal digital. Sikap positif, pada gilirannya, memengaruhi kemampuan dinamis, niat untuk menerapkan praktik bisnis sirkular, dan perilaku aktual. Dampak positif ini pada akhirnya mengarah pada peningkatan kinerja UMKM Halal yang diukur melalui pendekatan Triple Bottom Line (TBL).
PENDAMPINGAN PELAYANAN KUA JALANCAGAK KABUPATEN SUBANG DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SERTIFIKASI HALAL: DUPLICATION OF KUA JALANCAGAK SUBANG REGENCY SERVICES IN THE IMPLEMENTATION OF HALAL CERTIFICATION POLICY Faisal Muzzammil Faisal Muzzammil; Asep Iskandar
Journal of Religious Policy Vol. 2 No. 2 (2023): Juli-Desember 2023
Publisher : The Ministry of Religious Affairs, The Republic of  Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31330/repo.v2i2.34

Abstract

Jalancagak merupakan wilayah di Kabupaten Subang yang banyak menghasilkan produksi makanan khas. Kebijakan dan regulasi mengenai pengajuan sertifikasi halal yang masih belum dipahami secara menyeluruh, membuat para pelaku usaha di wilayah Jalancagak menjadi kesulitan untuk mengajukan sertifikasi halal. Bahkan adanya kebijakan dan regulasi mengenai pengajuan sertifikasi halal ini memunculkan permasalahan tentang adanya informasi hoax yang beredar di masyarakat. Berlatar belakang dari realita dan problematika tersebut, maka studi tentang pendampingan pelayanan sertifikasi halal di Kantor Urusan Agama (KUA) Jalancagak menjadi entitas yang penting dan perlu diteliti. Studi ini bertujuan untuk menjelaskan dan memetakan dua entitas berikut, yaitu: Pertama, sosialisasi pelayanan sertifikasi halal di KUA Jalancagak; Kedua, realisasi pelayanan sertifikasi halal di KUA Jalancagak. Studi ini menggunakan metode studi kasus dengan teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil studi dan analisis data,  maka didapatkan dua temuan penting dan strategis, Pertama, ada dua bentuk sosialisasi pelayanan sertifikasi halal di KUA Jalancagak, yaitu sosialisasi melalui media dan sosialisasi secara tatap muka; Kedua, ada lima upaya yang dilakukan oleh KUA Jalancagak dalam merealisasikan pelayanan sertifikasi halal, yaitu: membuatkan akun, mengunggah dokumen, memanta progres verifikasi, mengunduh sertifikat, dan menyerahkan sertifikat. Ada dua rekomendasi dari hasil studi ini, Pertama, bagi para pelaku usaha yang akan mengajukan sertifikasi halal, hasil studi ini bisa menjadi panduan praktis; Kedua, bagi para pendamping Proses Produk Halal, hasil studi ini dapat menjadi referensi dalam melaksanakan pendampingan sertifikasi halal.
MODEL PELESTARIAN WARISAN BUDAYA, KONSERVASI LINGKUNGAN, DAN PEMAJUAN KEBUDAYAAN: STUDI ATAS SITUS TAMAN PURBAKALA CIPARI KUNINGAN: CULTURAL HERITAGE PRESERVATION MODEL, ENVIRONMENTAL CONSERVATION, AND CULTURAL ADVANCEMENT: A STUDY ON CIPARI ARCHEOLOGICAL PARK, KUNINGAN Asep Saefullah; Arif Syibromalisi; Dede Burhanudin
Journal of Religious Policy Vol. 2 No. 2 (2023): Juli-Desember 2023
Publisher : The Ministry of Religious Affairs, The Republic of  Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31330/repo.v2i2.35

Abstract

Tulisan ini membahas kontribusi pelestarian warisan budaya dan konservasi lingkungan bagi pemajuan kebudayaan dan penguatan karakter masyarakat. Dalam hal kebijakan agama, tulisan ini mengangkat tentang kesalihan sosial dalam memakmurkan bumi, yaitu pemanfaatannya, penjagaannya, dan pelestariannya untuk generasi yang akan datang. Keselarasan agama dan budaya dalam konteks pelestarian lingkungan juga termasuk bahasan dalam artikel ini. Objek kajiannya adalah Situs Taman Purbakala Cipari, Cigugur, Kuningan, Jawa Barat. Fokus kajian meliputi nilai-nilai budaya, praktik tradisional, dan upaya konservasi lingkungan yang melibatkan masyarakat lokal. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Data dikumpulan melalui studi pustaka dan observasi. Dalam analisis digunakan teori ekologi budaya dan konstruksi sosial. Hasil kajian menunjukkan bahwa masyarakat di sekitar Situs Taman Purbakala Cipari memiliki kearifan lokal dalam pelestarian lingkungan, seperti praktik pertanian ramah lingkungan (PRL) dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Nilai-nilai ini tercermin pada pembagian hutan, aturan adat pengelolaan hutan, pengelolaan air dan sampah dengan konsep reuse, reduce, dan recycle (3R). Hubungan antara pelestarian warisan budaya dan konservasi lingkungan sangat signifikan dalam menjaga keberlanjutan dan identitas masyarakat, juga berkontribusi pada pemajuan kebudayaan. Pengetahuan lokal, praktik tradisional, dan nilai-nilai budaya merupakan dasar yang kuat bagi pelestarian lingkungan yang berkelanjutan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan. Interaksi yang harmonis antara budaya dan lingkungan memberikan peluang untuk pengembangan ekowisata berkelanjutan, pendidikan budaya, dan penyadaran sejarah. Dalam konteks global, integrasi pelestarian warisan budaya dan konservasi lingkungan dapat menjadi model yang relevan untuk pemajuan kebudayaan; yang berkontribusi pada penguatan karakter, identitas budaya, dan keberlanjutan lingkungan. 
A HISTORICAL AND POLITICAL REVIEW OF SINGAPORE'S POLICY TOWARDS THE MALAYS AND THE MUSLIMS: TINJAUAN HISTORIS-POLITIK ATAS KEBIJAKAN POLITIK SINGAPURA TERHADAP ORANG MELAYU DAN MUSLIM Fikri Surya Pratama; Erasiah Erasiah; Anggi Meydel Fitri; Aletri Yelni
Journal of Religious Policy Vol. 2 No. 2 (2023): Juli-Desember 2023
Publisher : The Ministry of Religious Affairs, The Republic of  Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31330/repo.v2i2.36

Abstract

When examining the condition of minorities around the world, we must pay attention to several factors such as their history, geopolitics, level of community development, patterns of integration, and the ideological style of the state in its policies. This journal article examines how Singapore's political policies towards the Malays and Muslims as minority groups. The research method used is the historical research method where data collection is done using literature review techniques. This research data analysis uses a political history approach to analyse Singapore's political policies in empowering religious communities in a secular state. The results show that Singapore has a vigilant and pragmatic attitude in making state policies in relation to Malay and Islam. This is due to its diverse demographics, its geopolitics flanked by Malaysia and Indonesia, and its past history of inter-ethnic conflict. In its development, the Singapore government has chosen the path of accommodation in making policies related to Muslims and Malays. Islam is realised as a benchmark for Singapore's domestic and foreign policies.
EVALUASI PROGRAM BANTUAN RUMAH IBADAH KEMENTERIAN AGAMA MENGGUNAKAN MODEL CIPP: EVALUATION OF THE MINISTRY OF RELIGIOUS AFFAIRS HOUSE OF WORSHIP ASSISTANCE PROGRAM USING THE CIPP MODEL Rusno Haji; Raudatul Ulum
Journal of Religious Policy Vol. 2 No. 2 (2023): Juli-Desember 2023
Publisher : The Ministry of Religious Affairs, The Republic of  Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31330/repo.v2i2.41

Abstract

Program bantuan rumah ibadah bertujuan untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana layanan peribadatan yang adil dan merata. Namun program tersebut masih menemui banyak kendala, di antaranya: salah prosedur, tidak tepat sasaran, serta monitoring dan pengawasan yang tidak efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi program tersebut menggunakan Model Evaluasi CIPP (Context, Input, Process dan Product) yang diperkaya dengan Kerangka Total Performance Management. Metode penelitian yang digunakan adalah sequential exploratory mixed method, yang mengkombinasikan penelitian kualitatif dan kuantitaf. Dari penelitian tersebut dihasilkan gambaran implementasi program dan beberapa alternatif kebijakan untuk meningkatkan kualitas program. Dari beberapa alternatif tersebut, Transformasi Digital Program Bantuan Rumah Ibadah merupakan kebijakan yang perlu diprioritaskan, karena berperan penting untuk meningkatkan kualitas program bantuan rumah ibadah secara keseluruhan.

Page 3 of 3 | Total Record : 28