cover
Contact Name
Teng Sutrisno
Contact Email
tengsutrisno@petra.ac.id
Phone
+6231-2983139
Journal Mail Official
tengsutrisno@petra.ac.id
Editorial Address
Gedung P lantai 5, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya, Jawa Timur 60236, Indonesia.
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknik Mesin
ISSN : 14109867     EISSN : 26563290     DOI : https://doi.org/10.9744/jtm
Jurnal Teknik Mesin (JTM) merupakan Jurnal Keilmuan dan Terapan Teknik Mesin yang dikelola oleh Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra. JTM terbit pertama pada April 1999. JTM telah mendapatkan akreditasi Jurnal Nasional oleh Dirjen Dikti Depdiknas dengan SK-Nomor: 02/Dikti/Kep/2002, SK-Nomor :43/DIKTI/Kep/2008. JTM diterbitkan setiap bulan April dan Oktober. Tujuan penerbitan jurnal ini antara lain adalah untuk: Menyebarluaskan pengetahuan, pengalaman/terapan dan temuan baru para ilmuwan atau praktisi di bidang teknik mesin. Meningkatkan motivasi para ilmuwan dan praktisi untuk melakukan penelitian dan pengembangan ilmu di bidang teknik mesin
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 1 (2000): APRIL 2000" : 10 Documents clear
PENINGKATAN PERFORMANCE DENGAN PENDINGIN UDARA MASUK PADA MOTOR DIESEL 4JA1 Rahardjo Tirtoatmodjo; Ekadewi Anggraini Handoyo
Jurnal Teknik Mesin Vol. 2 No. 1 (2000): APRIL 2000
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A combustion process could be complete or incomplete depends on how much air available in the combustion chamber. An intercooler used to cool the air entering a combustion chamber increase the mass flowrate of air. Doing so could increase the possibility of reaction between fuel & air. When the air is cooled to 15°C, the increase of output power using the intercoole is about 1,8 %. Abstrak in Bahasa Indonesia : Jumlah udara yang tersedia di ruang bakar sangat menentukan kesempurnaan hasil pembakaran yang bisa dicapai. Dengan adanya pipa pendingin yang mendinginkan udara sebelum masuk ke ruang bakar akan meningkatkan kapasitas massa dari udara sehingga meningkatkan kemungkinan setiap molekul bahan bakar untuk bertemu dengan molekul udara. Peningkatan daya yang dicapai dengan penambahan pendingin ini adalah sekitar 1,8 % jika didinginkan hingga mencapai 15 °C. Kata kunci : motor diesel, pipa pendingin, daya.
PENGARUH SUHU DAN TEKANAN UDARA MASUK TERHADAP KINERJA MOTOR DIESEL TIPE 4 JA 1 Philip Kristanto; Rahardjo Tirtoatmodjo
Jurnal Teknik Mesin Vol. 2 No. 1 (2000): APRIL 2000
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the factor that influences optimation of performance of diesel engine is an imperfect combustion in the combustion chamber. To optimize performance of this engine it is necessary to do modification by increasing air temperature and air pressure into combustion chamber. A change of inlet air temperature in the combustion chamber will effect the air density, so will influence the amount of air in the combustion chamber. The increasing air pressure into the combustion chamber will help the mixture to reach its combustion condition faster. So that combustion deceleration, specially in the high rotation speed condition can be avoided. The result of the research showed that the optimal condition can be achieved at the temperature 50°C and the pressure 3 bars. Abstrak in Bahasa Indonesia : Salah satu faktor yang mempengaruhi optimalisasi kinerja pada motor diesel adalah pembakaran kurang sempurna di dalam ruang bakar. Untuk mengoptimalkan kinerja dari motor bakar tersebut dilakukan modifikasi dengan jalan meningkatkan suhu dan tekanan udara masuk ke ruang bakar. Perubahan suhu udara masuk ruang bakar akan berpengaruh terhadap kerapatan udara, sehingga akan mempengaruhi jumlah udara yang masuk ke ruang bakar. Penambahan tekanan pada udara yang masuk ke ruang bakar akan membantu campuran mencapai kondisi pembakaran dengan lebih cepat, sehingga keterlambatan pembakaran, terutama pada kondisi kecepatan putaran yang tinggi dapat dihindari. Hasil penelitian melalui percobaan menunjukkan bahwa kondisi optimal melalui peningkatan suhu dan udara masuk ruang bakar akan dicapai pada 50°C dan tekanan 3 bar. Kata kunci : Modifikasi Motor Diesel
PENINGKATAN UNJUK KERJA MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH DENGAN PENGGUNAAN BUSI DUA ELEKTRODE DAN BUSI TIGA ELEKTRODE Rahardjo Tirtoatmodjo; Willyanto Anggono; Slamet Basuki
Jurnal Teknik Mesin Vol. 2 No. 1 (2000): APRIL 2000
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of supporting components in the ignition system of Spark Ignition Engine is spark plug. Ignition occurs caused by the existence of electric source energy which generates activation energy to ignite the air fuel mixture until produces power. Spark plug is a component generating the spark highly effected the completeness process in combustion chamber. The completeness of combustion process shall affects the performance of the engine. By using double electrode spark plug and multi electrode spark plug can increase the performance on optimal condition, particularly increasing of the thermal efficiency each is 2.9% and 3.7%. Abstract in Bahasa Indonesia : Salah satu komponen pendukung dalam sistem pengapian pada motor bakar torak adalah busi. Pengapian dari busi terjadi karena adanya sumber energi listrik untuk menghasilkan energi aktivasi yang digunakan untuk membakar campuran udara dan bahan bakar sehingga menghasilkan tenaga. Busi sebagai suatu piranti untuk menghasilkan busur api listrik sangat berpengaruh terhadap kesempurnaan proses pembakaran yang terjadi didalam ruang bakar. Kesempurnaan proses pembakaran akan mempengaruhi unjuk kerja dari motor. Dengan menggunakan busi dua elektrode dan busi tiga elektrode dapat meningkatkan unjuk kerja dari motor pada kondisi optimal khususnya peningkatan Efisiensi Thermis yaitu masing-masing 2,9% dan 3,7%. Kata kunci: Busi dua elektrode, busi tiga elektrode, energi aktivasi, peningkatan daya, penurunan konsumsi bahan bakar, proses pembakaran.
KOLEKTOR SURYA PRISMATIK Philip Kristanto; James Laeyadi
Jurnal Teknik Mesin Vol. 2 No. 1 (2000): APRIL 2000
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Solar collector is the essential item of equipment which transforms solar radiation energy to some other useful energy form, for example as the water heater. One of the shape solar collector, is prismatic which have ability to receive solar radiation intensity from all the sun's position, so that using solar energy as water heater can more effective. Solar collector can absorb solar radiation intensity and convert it to useful calor for heating the water inside the pipes of the collector, so the temperature of the water is rise and natural convection is happen by the basic of thermosiphon because effect of mass density fluid difference. From the experiment is found the best position to locate the collector which can produce optimal efficiency are 15 degrre from east to north. Abstract in Bahasa Indonesia : Kolektor surya merupakan suatu bagian dari peralatan yang dibutuhkan untuk mengubah energi radiasi matahari ke bentuk energi panas untuk berbagai keperluan, misalnya sebagai pemanas air. Salah satu bentuk dari kolektor surya adalah bentuk prisma yang memiliki kemampuan untuk menerima intensitas radiasi matahari dari segala posisi matahari, sehingga diharapkan pemanfaatan energi tersebut sebagai pemanas air dapat lebih efektif. Kolektor surya akan menyerap energi dari radiasi matahari dan mengkonversikannya menjadi panas yang berguna untuk memanaskan air di dalam pipa-pipa kolektor, sehingga suhu air akan meningkat dan terjadi konveksi alami berdasarkan efek termosipon karena adanya perbedaan masa jenis fluida. Dari percobaan didapatkan bahwa posisi terbaik dari kolektor yang menghasilkan efisiensi yang optimal dengan menempatkan kolektor 15° dari arah timur ke utara. Kata kunci: Pemanas air tenaga surya
PERANCANGAN TERMODINAMIK SIRKUIT GAS MOTOR STIRLING FP150W DENGAN METODE PENSKALAAN (SCALING METHOD) Oegik Soegihardjo
Jurnal Teknik Mesin Vol. 2 No. 1 (2000): APRIL 2000
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Scaling method is an alternative for thermodynamic design of a new engine. The benefits of this method are the design process can be done quite fast and guarantee that thermodynamic performance of the new engine (derivative engine) will be the same as that of the existing engine (prototype engine). Thermodynamic design by scaling method requires determination of parameters that influence the engine performance; dimensionless groups; and complete specifications of an existing engine. Those requirements are needed as a reference for thermodynamic design of the new engine. This thermodynamic design is a part of research to develop the new engine based on the Sunpower FF300W. Abstract in Bahasa Indonesia : Metode penskalaan (scaling method) merupakan salah satu alternatif yang dipakai untuk perancangan termodinamik motor baru (derivative engine). Dibandingkan dengan alternatif lainnya, metode penskalaan ini memiliki keunggulan tersendiri. Keunggulan pertama adalah proses perancangan bisa dilakukan dengan cepat. Keunggulan kedua adalah unjuk kerja secara termodinamik bisa dipredikisi dengan ketepatan yang baik. Penerapan metode penskalaan dalam perancangan termodinamik motor baru mensyaratkan penentuan parameter-parameter yang mempengaruhi unjuk kerja motor yang sedang dirancang, penentuan unit tidak berdimensi (dimensionless group) serta spesifikasi lengkap dari motor yang sudah ada (prototype engine) yang akan dipakai sebagai acuan untuk perancang termodinamik motor yang baru. Perancangan termodinamik ini merupakan rangkaian dari penelitian untuk mengembangkan motor baru berdasarkan motor yang sudah ada, yaitu Sunpower FP300W. Kata kunci: unit tidak berdimensi, sirkuit gas, perancangan termodinamik, efisiensi indikatif, kerja spesifik per siklus.
PEMODELAN SISTEM PENGATUR KETINGGIAN AIR PADA SEBUAH TANGKI TUNGGAL Joni Dewanto; Hega Rismawan Candra; Yohanes Trilaksono Dibyo Suprapto
Jurnal Teknik Mesin Vol. 2 No. 1 (2000): APRIL 2000
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper describes how to model and validate a control system of water level in a tank. The system consists of single tank, water level sensor, pump, pump driver, AD and DA converter. Each elemen system models is derivited emperically and then the whole system models is built from this models. Validation of this system modelling can be done by comparing theoritical respon curve and actual respon curve. Theoritical respon curve ploted according to the equation of system modelling and actual respon curve ploted according to the measurements. Validation of this system modelling shows that the modelling is good enough. Abstract in Bahasa Indonesia : Makalah ini membahas bagaimana memodelkan dan memvalidasi suatu sistem pengatur ketinggian air. Sistem terdiri dari sebuah tangki tunggal, sensor ketinggian muka air, pompa, driver pompa dan elemen-elemen perubah ADC dan DAC. Pemodelan sistem keseluruhan disusun dari pemodelan elemen-elemen yang diturunkan secara emperik. Validasi atas pemodelam sistem ini dilakukan dengan cara membandingkan kurva respon dari model persamaan sistem secara keseluruhan dan kurva respon riel dari hasil pengukuran. Pemodelan sistem ini menunjukkan hasil yang cukup baik. Kata kunci : pemodelan, kontrol tinggi permukaan air, Algoritma PID, visualisasi.
ANALISA TATA LETAK PABRIK UNTUK MEMINIMALISASI MATERIAL HANDLING PADA PABRIK KOPER Gan Shu San; Didik Wahjudi; Sugiarto Sugiarto
Jurnal Teknik Mesin Vol. 2 No. 1 (2000): APRIL 2000
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A manufacturing factory that produce travel bags focused on export market with increasing demand, need to improve the product quantity to fulfil the production target. Initial survey found out that the factory cannot meet the target. This situation was caused by some factors, as: lack of machines and ineficiency of the factory location order. This paper includes analysis of factory location order using Travel Chart method which is performed manually and using QS software to get more accurate results. The objective is to minimize material handling so that realization of the production target determined can be optimized. By adding 1 (one) machine for hot forming, the production quantity can be increased and the new facility location order showed reduction of sum of momen from 949459 to 775494.8 Abstract in Bahasa Indonesia : Sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi koper dan menitik beratkan pemasaran produknya untuk ekspor dengan skala permintaan yang semakin meningkat, diharuskan dapat meningkatkan jumlah produksinya untuk memenuhi target produksi. Pada pengamatan awal ditemukan bahwa target produksi ternyata belum terpenuhi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adalah kurangnya jumlah mesin yang digunakan dan bentuk tata letak pabrik yang tidak efisien. Makalah ini memuat analisa tata letak pabrik dengan menggunakan metode travel chart yang dilakukan dengan cara manual dan dengan bantuan software QS untuk mendapatkan hasil perhitungan yang lebih akurat. Tujuan analisa tata letak pabrik ini adalah untuk meminimalisasi material handling sehingga diharapkan dapat mengoptimumkan realisasi target produksi yang telah ditetapkan. Dengan menambahkan 1 (satu) buah mesin untuk hot forming maka produksi dapat ditingkatkan dan perancangan tata letak fasilitas baru memberikan pengurangan total momen dari 949459 menjadi 775494,8. Kata kunci: tata letak pabrik, pesawat pengangkat, metode 'travel chart', momen perpindahan.
ANALISA PENJADWALAN DAN BIAYA PERAWATAN MESIN PRESS UNTUK PEMBENTUKAN KAMPAS REM Didik Wahjudi; Amelia Amelia
Jurnal Teknik Mesin Vol. 2 No. 1 (2000): APRIL 2000
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maintenance scheduling system is very important for a company to reduce total maintenance cost. Maintenace scheduling will be done on hydraulic seal and oil burner pipe that are components of press machine for hot forming process. Scheduling model will consider labor cost, production loss cost, and spare part cost. The aim of this model is to determine the interval of maintenance by optimizing cost. This calculation will reduce total maintenance cost between 35,07 % and 90,73 % of the previous total maintenance cost. Abstract in Bahasa Indonesia : Sistem penjadwalan perawatan mesin sangatlah penting bagi perusahaan untuk menekan biaya yang harus dikeluarkan. Penjadwalan perawatan akan dilakukan pada seal hydrolis yang merupakan komponen dari mesin press dan slang oil burner yang merupakan komponen mesin press untuk proses hot forming. Model perawatan yang digunakan akan memperhitungkan komponen-komponen biaya yang meliputi biaya tenaga kerja, biaya kehilangan produksi dan harga komponen. Model ini bertujuan untuk menentukan interval waktu perawatan dengan mengoptimalkan biaya. Dari hasil perhitungan dapat menekan biaya total berkisar antara 35,07% sampai 90,73% dari biaya total semula. Kata kunci: penjadwalan, perawatan mesin, biaya perawatan
STUDI PERILAKU KOROSI TEMBAGA DENGAN VARIASI KONSENTRASI ASAM ASKORBAT (VITAMIN C) DALAM LINGKUNGAN AIR YANG MENGANDUNG KLORIDA DAN SULFAT Soejono Tjitro; Juliana Anggono; Gatut Phengkusaksomo; Adriana Anteng Anggorowati
Jurnal Teknik Mesin Vol. 2 No. 1 (2000): APRIL 2000
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Planned Interval Test method conducted in several intervals of times (0-5) days, (0-10) days, (0-15)) days, and (10-15) days shows the changes of environment condition and metal corrosion. The changes in the corrosiveness media and the corrosion resistant of the material. The acidity of the media gets lower from 7.6 to 7.1 in the interval of (0-5) days and the conductivity increase during the time interval. The change in acidity is caused by hydrolisis reaction and AA decomposition. During the time interval of (10-15) days a very high corrosion rate was observed due to low pH and high conductivity. The highest efficiency is found in the addition of 150 ppm AA in all different concentration of Cl - and SO4 2- in water. More or less AA concentration, AA has no function as inhibitor. The amount is not enough to form the protective film on the metal surface and some are used to form the chelate compounds with the metal ions. Abstract in Bahasa Indonesia : Pengujian dengan metode Planned-Interval Test dalam interval waktu (0-5) hari, (0-10) hari, (0-15) hari dan (10-15) hari menunjukkan perubahan kondisi lingkungan dan perilaku korosi tembaga. Perubahan kondisi lingkungan ini ditunjukkan oleh penurunan pH dan peningkatan nilai konduktivitas lingkungan. Penurunan pH dari 7,6 ke 7,1 pada interval waktu (0-5) hari karena reaksi hidrolisis dan dekomposisi asam askorbat (AA). Sedangkan nilai konduktivitas yang semakin tinggi disebabkan oleh semakin banyaknya ion-ion terlarut dalam lingkungan. Kedua perubahan ini menimbulkan peningkatan pada korosivitas lingkungan. Korosivitas tertinggi dijumpai pada interval waktu (10-15) hari , terbukti dengan laju korosi paling besar. Efisiensi AA tertinggi untuk semua variasi lingkungan NaCl dan CaSO4 terjadi pada 150 ppm. Kurang atau lebih dari 150 ppm , AA tidak akan berfungsi sebagai inhibitor karena selain jumlah AA yang tidak memadai untuk inhibisi juga dipakai bersama ion logam membentuk senyawa kelat yang meningkatkan laju korosi. Kata kunci: laju korosi, efisiensi inhibisi, asam askorbat
PERBANDINGAN KONFIGURASI PIPA PARALEL DAN SERPENTINE TERHADAP UNJUK KERJA KOLEKTOR SURYA PLAT DATAR Ekadewi Anggraini Handoyo; Rahardjo Tirtoatmodjo
Jurnal Teknik Mesin Vol. 2 No. 1 (2000): APRIL 2000
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The pipes used to circulate water in a solar collector usually has 'parallel' configuration. The water would absorb more solar energy if it flows slower in the pipes. It could be accomplished by using 'serpentine' configuration. A research on a 'parallel' collector and a 'serpentine' collector was carried on the same time, which were 7 days for one cover glass and the next 7 days for two cover glasses. From the research, it is found that if the water stored in a reservoir tank is to be used in the evening, 'parallel' configuration is more suitable than 'serpentine' configuration. Abstract in Bahasa Indonesia : Pipa sirkulasi yang ada pada kolektor surya umumnya mempunyai konfigurasi 'paralel'. Air akan menerima radiasi matahari lebih banyak jika mengalir lebih lambat dalam pipa sirkulasi. Hal ini dapat dilakukan dengan konfigurasi 'serpentine'. Pengujian kolektor dengan konfigurasi 'paralel' dan 'serpentine' dilakukan secara bersamaan selama 7 hari untuk satu kaca penutup dan 7 hari berikutnya untuk dua kaca penutup. Hasil pengujian menunjukkan konfigurasi 'paralel' lebih baik jika air yang disimpan dalam tanki hendak dipergunakan pada sore hari. Kata kunci : kolektor surya, pipa sirkulasi.

Page 1 of 1 | Total Record : 10