cover
Contact Name
Amoga Lelo Octaviano
Contact Email
amogalelo@isi-dps.ac.id
Phone
+6282146181647
Journal Mail Official
jurnalretina@gmail.com
Editorial Address
Program Studi FOTOGRAFI Studio Media Rekam, Gedung Parkir Lantai III Institut Seni Indonesia Denpasar | www.isi-dps.ac.id Jl. Nusa Indah, Denpasar 80235, Bali, INDONESIA Telp. +62 361 227316 | Fax. +62 361 236100.
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Retina Jurnal Fotografi
ISSN : -     EISSN : 27984729     DOI : https://doi.org/10.59997/rjf.v3i2
Retina Jurnal Fotografi (RJF), adalah media publikasi ilmiah online yang dikelola Program Studi Fotografi, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar, Bali - Indonesia. Atensi Retina Jurnal Fotografi (RJF) adalah sebagai media diseminasi ilmiah hasil pemikiran kritis-analitik dengan ruang lingkup mulai dari pengkajian, penciptaan, dan penelitian untuk pengabdian kepada masyarakat, dengan fokus utama pada bidang Fotografi. Hal tersebut merupakan bagian dari semangat menyebarluaskan ilmu yang dihasilkan dan juga sebagai sumber referensi bagi akademisi di bidang Fotografi. Adapun topik manuskrip yang diterima mulai dari : Fotografi Seni Fotografi Dokumenter Foto Jurnalistik Foto Studio Foto Komersial Foto Fashion Food Photography Kamar Gelap Olah Digital Fotografi Teknologi dan Multimedia Fotografi perkembangan Fotografi dan Media Kreatif serta topik lainnya yang masih relevan dalam bidang Fotografi, yang memiliki daya tarik luas dan termasuk dalam tujuan dan ruang lingkup jurnal.
Articles 66 Documents
AKTIVITAS NELAYAN DESA PERANCAK DI KABUPATEN JEMBRANA DALAM FOTOGRAFI DOKUMENTER Ngurah Made Kevin Aria Perdana; Anis Raharjo; Putu Agus Bratayadnya
Retina Jurnal Fotografi Vol 1 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/rjf.v1i1.325

Abstract

Pantai Perancak merupakan sebuah pantai yang terletak di sebelah barat Pulau Bali, Pantai Perancak memiliki peran besar dalam kemajuan pariwisata yang ada di Bali, banyak hasil laut dieskpor ke berbagai daerah destinasi wisata yang ada di Bali, Pantai Perancak juga dapat dilihat pada saat berkunjung kesana, yaitu terdapat banyaknya perahu besar yang biasa disebut Perahu Seleret oleh warga yang ada disana yang menjadikan Pantai Perancak memiliki banyak keunikan untuk didokumentasikan kedalam sebuah karya fotografi Dokumenter. Penulis melakukan metode observasi mengenai aktivitas warga Pantai Perancak yang berprofesi sebagai nelayan dengan cara mengamati objek terkait dengan pembuatan fotografi Dokumenter ini. Kemudian dijadikan sebuah karya fotografi Dokumenter dengan memanfaatkan teori estetika dimana setiap karya yang dibuat tetap mengandung unsur keindahan, serta adaanya metode EDFAT yang digunakan pencipta untuk merangkum cerita dengan lengkap sesuai dengan keadaan di Pantai Perancak. Untuk membuat sebuah karya fotografi Dokumenter yang memiliki sebuah visualisasi yang baik serta menarik, penulis memulai dengan penciptaan ide, proses pengerjaan dan diakhiri dengan pameran dan presentasi. Untuk visual dari aktivitas warga Pantai Perancak yang berprofesi sebagai nelayan, banyak tahapan yang dilakukan mulai dari persiapan alat untuk mencari hasil laut, lalu adanya persiapan kapal atau yang biasa disebut warga Pantai Perancak Perahu Seleret, hingga menjual hasil laut yang sudah didapatkan. Segala cerita yang telah dirangkai menjadi beberapa karya foto lalu dibuat sedemikian menarik dengan memanfaatkan proses kamar terang agar dapat diterima pesannya dengan baik oleh masyarakat luas maupun setiap orang yang melihat dan menikmati karya tersebut.
IMAJINASI POTRET WAJAH WANITA DALAM FOTOGRAFI EKSPRESI DENGAN TEKNIK PHOTOGRAM I Made Wirawan Putra Gunantra; Ida Bagus Candrayana; Amoga Lelo Octaviano
Retina Jurnal Fotografi Vol 1 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/rjf.v1i1.326

Abstract

Berawal dari pengamatan pencipta pada saat semester 5 dalam mata kuliah kamar gelap, pencipta mendapatkan ide untuk membuat photogram dengan memadukan keahlian pencipta dalam membuat sketsa gambar dan imajinasi potret wajah wanita dengan teknik photogram. Dengan tujuan untuk membuat sebuah karya dengan visualisasi imajinasi potret wajah wanita dengan Teknik photogram sehingga menampilkan karya yang menarik dari segi teknikal, ideasional, maupun hasil akhirnya.Dari ide di atas pencipta melakukan metode observasi mengenai proses pembuatan photogram dengan mempertimbangkan Teknik-teknik yang sesuai dengan tahapan kamar gelap. Kemudian dilanjutkan dengan membuat sketsa dan diwujudkan melalui proses photogram di kamar gelap. Dari hasil perwujudan di kamar gelap pencipta melalukan scanning untuk dijadikan media file yang merupakan hasil akhir dari penciptaan karya photogram.Imajinasi potret wajah wanita dengan Teknik photogram dapat ditarik kesimpulan: untuk memvisualisasikan photogram yang unik dan menarik dengan visual imajinasi potret wajah wanita pencipta harus melakukan proses pencetakan di kamar gelap serta melakukan eksperimen melalui pembakaran di enlager dan didukung dengan properti yang sesuai dengan ide pencipta. Melalui karya fotografi kamar gelap mengenai proses photogram ini diharapkan mampu menginspirasi dan memperkenalkan pada masyarakat luas serta membangkitkan tentang Teknik-teknik photogram. Hasil karya Photogram yang di ciptakan sebanyak 15 karya yang berjudul: Kembang Desa Kekinian, Wanita Eksitis, Wanita Afrika, Wanita Gaisha, Wanita Fashionoable, Bulan Pernikahan, Shower Flower, Wanita Dalam Kerudeng, Amarah Dalam Tenang, Wanita Bunga Tunjung, Wanita Rambut Pendek, Wanita Si Kupu-Kupu Malam, Tatapan Manis Wanita, Queen Of Nature.
TRADISI MAKEPUNG DI KABUPATEN JEMBRANA DALAM FOTOGRAFI ESSAY I Dewa Putu Ari Kresna Artha Negara; I Made Bayu Pramana; Anis Raharjo
Retina Jurnal Fotografi Vol 1 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/rjf.v1i1.327

Abstract

Makepung merupakan salah satu tradisi yang terdapat di Kabupaten Jembrana. Tradisi ini puncak kegembiraan kaum petani dalam mensyukuri hasil panen raya mereka. Pencipta bertujuan untuk memperkenalkan tradisi makepung ini pada wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Jembrana, melalui fotografi essay. Fotografi essay dalam genre foto seri yang disusun dari karya fotografi murni, menjadi foto yang memiliki tulisan yang bertujuan menceritakan tradisi tersebut. Pencipta menerapkan teknik fotografi dengan ide yang dituangkan kedalam karya foto dan dapat menyampaikan pesan melalui karya foto essay tradisi makepung di Kabupaten Jembrana. Metode yang pencipta gunakan ialah metode observasi dan wawancara dan proses penciptaan karya fotografi ini bermula dari perancangan konsep yang didalamnya terdapat ide atau gagasan, tema dan objek yang akan diciptakan yaitu tradisi makepung dalam fotografi essay. Penerapan teori EDFAT yaitu entire, detail, frame, angle, time sebagai landasan teori penciptaan. Berdasarkan hasil penciptaan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman baru kepada pencipta maupun orang lain dalam upaya membuat karya foto essay atau foto berseri di Kabupaten Jembrana. sehingga mengatahui rangkaian acara tradisi makepung dari awal hingga akhir.
SEPEDA ONTHEL DALAM FOTOGRAFI STILL LIFE DENGAN TONAL WARNA SEPIA I Made Dennis Penn Yohan Kayansa; Cokorda Istri Puspawati Nindhia; Amoga Lelo Octaviano
Retina Jurnal Fotografi Vol 1 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/rjf.v1i1.328

Abstract

Sepeda onthel tetap langgeng dikalangan tertentu di tengah gempuran produksi berbagai macam sepeda modern. Bentuk klasik dari sepeda onthel menarik untuk dijadikan karya fotografi still life dengan lokasi pemotretan di kota Heritage Denpasar Bali. Untuk mengetahui cara memvisualisasikan serta teknik yang digunakan dalam proses penciptaan karya sepeda onthel dalam fotografi still life dengan tonal warna sepia. Penciptaan karya fotografi ini berawal dari melakukan observasi lapangan, ekplorasi dan eksperimen dalam melakukan pemotretan. Dari hasil pemotretan dilanjutkan dengan proses pemilihan foto terbaik, dan tahap akhir dilakukan proses editing tonal sepia dan pencetakan karya. Selain itu penulis juga menggunakan adanya teori estetika untuk membantu proses pembuatan karya sepeda onthel. Dalam penciptaan karya ini penulis dapat menarik kesimpulan untuk mengetahui visualisasi sepeda onthel serta teknik-teknik yang digunakan. Melalui karya fotografi still life mengenai sepeda onthel dalam fotografi still life dengan tonal warna sepia ini diharapkan kepada masyarakat mengenal dan melestarikan sepeda kuno ini sedangkan kendala saat pemotretan adalah Pandemic Covid 19 yang menghambat kebebasan dalam eksplorasi lapangan.
PERMAINAN TRADISIONAL DI DESA TUA TABANAN DALAM FOTOGRAFI DOKUMENTER I Putu Krisna Yoganatha; Ida Bagus Candrayana; Putu Agus Bratayadnya
Retina Jurnal Fotografi Vol 1 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/rjf.v1i1.329

Abstract

Permainan tradisional sangatlah populer sebelum teknologi masuk ke Indonesia. Dahulu, anak-anak bermain dengan menggunakan alat yang seadanya. Namun kini, mereka sudah bermain dengan permainan-permainan berbasis teknologi yang berasal dari luar negeri dan mulai meninggalkan mainan tradisional. Seiring dengan perubahan zaman, Permainan tradisional perlahan -lahan mulai terlupakan oleh anak-anak Indonesia. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang sama sekali belum mengenal permainan tradisional. Khususnya permainan tradisional yang sering ada di setiap daerah , seperti permainan petak umpet, gundu atau kelereng, lompat tali, gobak sodor (gale-galean) adu ayam dan ular naga panjang. Terkait dengan hal ini, muncul ide untuk membuat karya tentang Permainan Tradisional yang terpacu ingin ikut serta untuk melestarikan permainan tradisional yang hampir terlupakan. Berbagai macam Permainan Tradisional ini ditampilkan dalam Fotografi Dokumenter dengan mempertimbangkan unsur-unsur visual dan pengorganisasiannya, landasan teori penciptaan dan teknik fotografi. Observasi langsung ke tempat yang termasuk kawasan permainan tradisional yang hampir terlupakan dilakukan untuk mengetahui jenis permainan yang telah terlupakan yang akan difoto. Pengetahuan tentang teknik fotografi dan pengolahan pada komputer setelah pemotretan sangat membantu untuk mencapai tujuan yang lebih optimal. Melalui karya Permainan Tradisional di Desa Tua Tabanan dalam Fotografi Dokumenter ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dalam pembuatan karya berikutnya dengan hasil yang memuaskan.
MAKANAN KOREA DALAM KARYA FOOD PHOTOGRAPHY Ayu Putri Karmilasari; Anis Raharjo; Ida Bagus Candrayana
Retina Jurnal Fotografi Vol 1 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/rjf.v1i1.330

Abstract

Makanan Korea merupakan masakan yang tumbuh dari budaya dan lingkungan Korea, memiliki citra rasa masakan yang tergolong unik mulai dari segi rasa, penataan, dan penyajiannya sehingga menjadi daya tarik setiap orang. Menvisualisasikan ide makanan Korea yang terdiri dari makanan pembuka atau appetizer, makanan tengah atau main course dan makanan penutup atau dessert menggunakan teknik-teknik fotografi. Pengumpulam data dalam penciptaan karya menggunakan metode observasi dan metode eksperimen. Metode observasi digunakan untuk mengamati langsung makanan Korea yang disajikan pada sebuah restoran “Chingu” dan food photography digunakan untuk membuat foto makanan menjadi lebih hidup, serta melakukan wawancara dengan pemilik restoran mengenai makanan Korea. Metode eksperimen dengan melakukan percobaan pada saat tahap pemotretan, mencoba menggunakan cahaya buatan dan bereksperimen dengan angle yang berbeda-beda. Dilanjutkan proses pengeditan yang dilakukan dengan pemilihan foto dan mencoba-coba dengan mengubah gelap terang, croping, penghapusan objek-objek yang mengganggu, hingga menghasilkan keserasian hasil pengeditan dengan konsepnya. Setelah melalui berbagai proses hingga penciptaan terhadap food fotografi, didapatlah kesimpulan yaitu: pencipta dapat memahami makanan Korea dan memperkenalkan kepada masyarakat melalui sebuah karya visual. Penguasaan nilai-nilai estetika juga sangat berperan untuk memberi nilai keindahan dalam sebuah karya fotografi. Visualisasi karya foto ini mengangkat makanan Korea sebagai upaya untuk menyampaikan citra rasa masakan Korea yang menonjolkan unsur rasa, tekstur, warna, bentuk dan selera melalui visualnya
KEHIDUPAN PERAJIN GERABAH DI BANJAR BINOH KAJA, KOTA DENPASAR DALAM FOTOGRAFI STORY I Wayan Sumerta; I Made Bayu Pramana; Farhan Adityasmara
Retina Jurnal Fotografi Vol 1 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/rjf.v1i1.331

Abstract

Banjar Binoh Kaja merupakan Banjar yang terletak di kelurahan Ubung Kaja wilayah kecamatan Denpasar Barat. Perajin gerabah di Banjar Binoh Kaja sebagian besar perempuan dengan umur yang relatif sudah tua untuk bekerja sebagai perajin gerabah. Kurangnya peminat generasi muda untuk mempertahankan kerajinan gerabah di Banjar Binoh Kaja menjadi sebuah inspirasi bagi pencipta untuk menciptakan karya fotografi yang berjudul Kehidupan Perajin Gerabah Banjar Binoh Kaja Desa Ubung Kaja Kota Denpasar Dalam Fotografi Story. Penciptaan karya ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan foto story Kehidupan Perajin Gerabah Banjar Binoh Kaja dengan menerapkan unsur-unsur visual dan teknik fotografi dalam mewujudkan ide dari pencipta dalam karya foto, dan selain itu untuk mempromosikan gerabah Banjar Binoh Kaja untuk menjadi pusat wisata kerajinan di Kota Denpasar. Penciptaan karya fotografi ini berawal dari melakukan observasi yang merupakan pengamatan langsung ke lapangan, dan melakukan wawancara terhadap perajin gerabah agar mampu mendapatkan data yang lengkap. Dari hasil pemotretan dilanjutkan dengan proses pemilihan foto yang terbaik, dan pada tahap akhir dilakukannya proses editing dan pencetakan. Melalui karya fotografi Story mengenai Kehidupan Perajin Gerabah Banjar Binoh Kaja ini, diharapkan kepada generasi muda agar mampu melestarikan dan mempertahankan kerajinan gerabah di Banjar Binoh Kaja sebagai kerajinan tradisional Bali yang harus dijaga.
PESONA JEMBER DALAM FOTOGRAFI LANDSCAPE Aditya Novianto Suwardi; I Made Saryana; Cokorda Istri Puspawati Nindhia
Retina Jurnal Fotografi Vol 1 No 2 (2021): September 2021
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/rjf.v1i2.786

Abstract

Jember Regency is a regency located in the province of East Java, Indonesia. Jember Regency is rich in reliable tourism objects and has great opportunities to be developed in the future. There are various natural attractions that save many small paradises that are still not widely known to the public. The creation of this work aims to introduce tourist objects to the wider community in Jember Regency in Landscape photography works. In making this Landscape photography work, the creator has the opportunity to know more and introduce various tourism places in Jember Regency to the wider community. The emergence of the idea started from the creator who likes to take landscape photos where landscape photos are divided into various kinds and the creator was born in the city of Jember, so the creator wants to learn more about landscape photography and introduce tourist objects to the wider community in Jember Regency in the work of Landscape photography. The creator uses the method of exploration, observation and literature study in order to get maximum results. After doing these three methods, the creator took pictures of various tourist objects in the city of Jember. These tourist objects consist of Papuma Beach in Lojejer Village, Payangan Beach and Teluk Love in Sumberrejo Village, Tea Gambir Gardens in Sumberbaru Village, Damar Wulan Waterfall in Ledokombo Village, Sucopangepok Rice Fields. View of Sucopangepok Village and SJ88 in Sucopangepok Village, Tobacco House in Mumbulsari Village, Dan Rejo Dam in Tempurejo Village and still some tourist attractions in Jember. Keywords: Enchantment, Jember, Landscape Photography
“NGELEBENGANG” TRADISI PEMBUATAN GULA AREN DESA PEDAWA DALAM FOTOGRAFI STORY Gusti Putu Richie Efendi Pranata; Cokorda Istri Puspawati Nindhia; Farhan Adityasmara
Retina Jurnal Fotografi Vol 1 No 2 (2021): September 2021
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/rjf.v1i2.787

Abstract

Palm sugar is sugar made from sap or palm tree juice. Most people prefer palm sugar because it is considered more fragrant, tasty and clean. Pedawa Village is a village that still maintains the tradition of making palm sugar known as "Ngelebengang". Palm sugar made by the people of Pedawa Village has clean characteristics, a sweet taste and quite strong resistance to hot temperatures which is the result of the unique process of making sugar by using facilities such as waluh, dadap wood and mangosteen leaves. This uniqueness gives the idea to make Pedawa Village palm sugar as an object in making story photography work with the aim of visualizing the process of making Pedawa Village palm sugar into photographic media in order to provide additional insight for writers and increase knowledge about the Ngelebengang process for the community. The creator applies the observation method regarding palm sugar in Pedawa Village by collecting data through website sources, journals and books and conducting direct interviews. In addition, the creator also uses EDFAT theory and aesthetic theory in the process of creating photo works. After the shooting process, the best photo selection stage is carried out which is continued to the image processing stage to the final stage of the creation process, namely the exhibition. As a result of the creation of this final project, the creator gets 15 pictures from visualization of the Ngelebengang tradition through a series of activities that have existed for generations in Pedawa Village to maintain ancestral traditions. In the process of shooting, the creator applies several photography techniques, including stop action, framing and the application of lighting exposure through the use of an external flash. Keywords : Ngelebengang, Palm Sugar, Pedawa Village, Story Photography
PEMBUATAN GENTENG DI DESA PEJATEN DALAM FOTOGRAFI DOKUMENTER Ni Putu Lita Nariani; Anis Raharjo; Ida Bagus Candrayana
Retina Jurnal Fotografi Vol 1 No 2 (2021): September 2021
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/rjf.v1i2.788

Abstract

The creator was interested in bringing up the theme of Making Tiles in Pejaten Village in Documentary Photography because of the modern roof tiles from outside Bali which could be a threat from the existence of pejaten tiles. Pejaten Village has been famous for its tile making from the past until now. Pejaten tile has a characteristic that is on the tile product there is the name "Pejaten" which is made with a direct printing technique from a tile mold made with a press. The purpose of this creation is to document the making of pejaten roof tiles in documentary photography. In the process of creating this photographic work, the creator uses the method of creation, namely direct observation by visiting the tile craftsmen in Pejaten Village and conducting interviews to find out how the roof tiles are made in Pejaten Village and the creator also observes the condition and situation of the object to be photographed and The creator applies several photography techniques into his photo works such as stop action, framing, point of view and lighting. The result of this creation is documentary photography which contains about the making of roof tiles starting from the selection of materials, mixing materials, printing, drying and finally the existence of making roof tiles in Pejaten Village is very important for the people there because the majority of the people there work as tile craftsmen and earn wages/salaries from selling. rooftile. Through documentary photography, it is hoped that it will be able to document the manufacture of roof tiles in Pejaten Village so that the existence of roof tiles in Pejaten Village is preserved in the form of documentary photography. Keywords: Tile Making, Pejaten Village, Documentary Photography