cover
Contact Name
Andreas Doweng Bolo
Contact Email
kontak_editor@jurnalpembumianpancasila.id
Phone
+62821-2710-5084
Journal Mail Official
kontak_editor@jurnalpembumianpancasila.id
Editorial Address
Jl. Delima I No. 3 Srengseng Sawah, Jagakarsa Jakarta Selatan - 12640
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Pembumian Pancasila : Mewujudkan TRISAKTI sebagai Pedoman Amanat Penderitaan Rakyat
ISSN : 27983196     EISSN : 29628415     DOI : -
Jurnal Pembumian Pancasila merupakan jurnal ilmiah yang terbit pertama kali pada tahun 2021 oleh Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Pembumian Pancasila (DPP-GPP). Jurnal ini mempublikasikan artikel-artikel secara open access dalam lingkup bidang ilmu tentang Pancasila sebagai falsafah dan filsafat bangsa, dasar negara, ideologi dan spiritualitas bangsa serta kajian lain yang relevan. Jurnal Pembumian Pancasila diterbitkan dua kali dalam setahun yakni di bulan Juni dan Desember. Tim editorial jurnal menerima naskah yang belum pernah diterbitkan. Tim editorial akan mengedit setiap naskah yang masuk tanpa mengubah substasi naskah tersebut. Jurnal Pembumian Pancasila mempunyai ISSN cetak dan elektronik, yaitu P-ISSN: 2798-3198 dan E-ISSN: 2962-8415. Jurnal ini beralamat: Jln. Delima I No. 3 Srengseng Sawah, Jagakarsa Jakarta Selatan.
Articles 42 Documents
MENCARI TITIK TEMU EKONOMI PANCASILA DAN EKONOMI SYARIAH: REFLEKSI DALAM KONTEKS PANDEMI COVID-19 Juhaya S. Pradja; Ayi Yunus Rusyana; Doli Witro
Jurnal Pembumian Pancasila Vol. 1 No. 2 (2021): Refleksi Akhir Tahun 2021 : Urgensi Pembumian Nilai-Nilai Luhur Pancasila Menja
Publisher : Gerakan Pembumian Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini berusaha untuk mencari titik temu antara ekonomi Pancasila dengan nilai-nilai ekonomi Syariah. Ikhtiar pencarian titik temu ini menjadi penting untuk dilakukan mengingat kondisi pandemi covid-19 yang berdampak kepada perekonomian masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang keterkaitan prinsip-prinsip akad dalam hukum ekonomi syariah dengan nilai-nilai dalam ekonomi pancasila. Artikel ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat pustaka (library research). Penelitian ini menggunakan pendekatan teori hukum Pancasila. Teknik penulisan data yang digunakan adalah teknis analisis data yang dikenal oleh Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat titik temu antara nilai-nilai ekonomi Pancasila dengan nilai-nilai ekonomi Syariah, terutama di dalam nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan dan nilai keadilan. Jika pemerintah, pelaku ekonomi, akademisi maupun masyarakat menjadikan nilai-nilai yang ada di dalam sistem ekonomi Pancasila dan ekonomi Syariah sebagai pedoman atau fondasi, tidak menutup kemungkinkan warga Indonesia akan berhasil melewati ujian pandemi covid-19.
PANCASILA APA MASIH DAPAT DIPEGANG? SEBUAH ESAI Frans Magnis Suseno
Jurnal Pembumian Pancasila Vol. 1 No. 2 (2021): Refleksi Akhir Tahun 2021 : Urgensi Pembumian Nilai-Nilai Luhur Pancasila Menja
Publisher : Gerakan Pembumian Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Esai ini mulai dengan memperlihatkan mengapa umat Katolik Indonesia menyambut gembira Pancasila. Namun bukan karena Pancasila sakti. Pancasila hanya sesakti manusia yang ber-Pancasila. Begitu pula sangat tidak tepat tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Pancasila membuktikan kecemerlangannya karena berhasil memberi dasar bagi identitas dan persatuan bangsa Indonesia. Usaha di masa Orde Baru untuk mengurangi peran Sukarno sebagai pencetus Pancasila perlu ditolak. Yang menjadi kehebatan Pancasila adalah bahwa Pancasila di satu pihak berakar dalam nilai-nilai paling dasar masyarakat Nusantara, di lain pihak terbuka bagi dalil-dalil etika politik pasca-tradisional paling sentral. Tiga hal sebaiknya diperhatikan: Bahwa sila pertama barangkali merupakan sila kunci Pancasila. Bahwa apakah Indonesia akan berhasil sebagai negara akan tergantung dari pewujudan keadilan sosial. Dan bahwa tanggungjawab atas keutuhan lingkungan hidup, tuntutan amat mendesak bagi seluruh umat manusia, cocok ditempatkan dalam sila kedua. Tulisan berakhir dengan menunjukkan bagaimana lima sila Pancasila harus dan dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari manusia Indonesia.
MARHAENISME, PANCASILA, DAN TRISAKTI: ANTITESIS KORUPSI DALAM PERSPEKTIF AGAMA BUDDHA Gunawan Djayaputra
Jurnal Pembumian Pancasila Vol. 1 No. 2 (2021): Refleksi Akhir Tahun 2021 : Urgensi Pembumian Nilai-Nilai Luhur Pancasila Menja
Publisher : Gerakan Pembumian Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Korupsi sampai saat ini telah merasuk dan merajalela ke dalam berbagai elemen penyelenggara negara dan swasta merupakan tindak pidana yang masih sulit diberantas. Tulisan ini akan mengkaji perspektif Agama Buddha dikaitkan dengan Pancasila sebagai dasar Negara, ideologi dan spiritualitas bangsa, Marhaenisme dan Trisakti, dengan mengangkat tiga permasalahan yaitu: Apakah penyebab tindakan korupsi? Mengapa korupsi masih sukar diberantas? dan solusi strategis apakah yang digunakan untuk memberantas korupsi? Tulisan ini dilakukan dengan metode penelitian yuridis normatif melalui penelusuran kepustakaan dengan menggunakan data sekunder. Korupsi termasuk salah satu tindak pidana yang extra ordinary yang sampai saat ini masih belum ditegakkan secara baik. Tindakan korupsi sangat dipengaruhi oleh moral yang tidak baik sebagai akibat dari adanya tiga akar kejahatan yang di dalam agama Buddha disebut Lobha, Dosa dan Moha. Korupsi sebagai tesisnya dan antitesisnya adalah Pancasila, Marhaenisme dan Trisakti dengan sintesis Sosialisme Indonesia, Korupsi hanya bisa diberantas dengan Sila/Kemoralan yang baik agar tercipta Hiri dan Ottapa. Perlu adanya strong politicall will dari Presiden sebagai Kepala Negara untuk memberantas korupsi. Marhaenisme sebagai akar historis Pancasila merupakan ujung tombak untuk memberantas korupsi demi terwujudnya Trisakti menuju sosialisme Indonesia. Perjuangan kaum Marhaen hanya akan terwujud jika berlandaskan pada sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi.
PEMBUMIAN NILAI-NILAI LUHUR PANCASILA, KENISCAYAAN DALAM MEWUJUDKAN INDONESIA YANG BERDAULAT DAN MAJU PADA MASA DAN PASCA PANDEMI COVID-19 Uung Sendana Linggaraja
Jurnal Pembumian Pancasila Vol. 1 No. 2 (2021): Refleksi Akhir Tahun 2021 : Urgensi Pembumian Nilai-Nilai Luhur Pancasila Menja
Publisher : Gerakan Pembumian Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi Covid-19 membawa ancaman dan peluang bagi bangsa Indonesia dalam berbagai bidang kehidupan. Disamping membawa dampak negatif seperti kematian, hilangnya lapangan pekerjaan dan usaha, meningkatnya angka kemiskinan, terhambatnya pendidikan, dan lain-lain, dalam bidang-bidang kehidupan tertentu membawa tantangan dan peluang kepada bangsa Indonesia untuk mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Pandemi dan disrupsi membawa kehidupan pada kenormalan baru. Diperlukan tinjauan seksama terhadap hukum dan perundang-undangan, pendidikan, kebudayaan, issue lingkungan hidup, perekonomian dan bidang-bidang kehidupan lain agar bangsa Indonesia tidak terombang-ambing oleh berbagai kepentingan politik dan ekonomi serta hegemoni negara-negara tertentu dan Indonesia dapat menjadi bangsa yang berdaulat dan maju. Mewujudkan Trisakti, yaitu Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan bukanlah pekerjaan mudah di tengah-tengah perubahan yang sedang terjadi tapi harus terus diupayakan. Untuk itu diperlukan upaya bersama seluruh stakeholder dalam upaya gerakan pembumian nilai-nilai luhur Pancasila agar Indonesia tidak menjadi sekedar sejarah. Upaya sistematis, adaptif, terencana dan berkesinambungan yang didasari nilai-nilai luhur Pancasila akan memampukan bangsa Indonesia mewujudkan cita-cita kemerdekaan seperti tertuang dalam Pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 dan tidak terombang-ambing oleh berbagai kepentingan politik, ekonomi dan hegemoni negara-negara lain.
IDEOLOGI PANCASILA DI ERA PANDEMI Martin Lukito Sinaga
Jurnal Pembumian Pancasila Vol. 1 No. 2 (2021): Refleksi Akhir Tahun 2021 : Urgensi Pembumian Nilai-Nilai Luhur Pancasila Menja
Publisher : Gerakan Pembumian Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada masa pandemi yang mengglobal ini, dan dengan munculnya upaya kontrol pemerintah atas pergerakan warganya, ada dugaan bahwa ideologi bercorak surveilans lebih menjadi “living ideology” bangsa-bangsa modern. Kasus kontrol ketat Cina menunjukkan efektifitasnya. Untuk itu perlu didalami lagi latar dan kepentingan ideologi dalam hidup suatu bangsa, dan dalam hal apa ia menyumbang hal positif bagi proses menghadapi dan mengatasi dampak pandemi. Tulisan ini, setelah menguraikan latar sejarah dan hakikat ideologi, ditutup dengan mendalami ideologi Pancasila selaku ideologi yang operatif dalam kehidupan bangsa Indonesia yang sedang menghadapi pandemi. Ditunjukkan juga makna serta daya sintas dan lenting yang didapat dari model ideologi sintesis dan inklusif seperti Pancasila ini.
ASPEK STRATEGIS PEMBUMIAN NILAI-NILAI LUHUR PANCASILA DALAM MENGATASI DAMPAK PANDEMI COVID-19 Engkus Ruswana
Jurnal Pembumian Pancasila Vol. 1 No. 2 (2021): Refleksi Akhir Tahun 2021 : Urgensi Pembumian Nilai-Nilai Luhur Pancasila Menja
Publisher : Gerakan Pembumian Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bangsa Indonesia juga tidak terbebas dari pandemi covid-19 dan Pemerintah Indonesia berusaha mengerahkan segala kemampuannya untuk mengatasi bencana pandemi, baik dengan menggelontorkan anggaran negara yang cukup besar, mengerahkan berbagai institusi dan lembaga (pemerintahan, militer, dan berbagai sumberdaya kesehatan), serta jaringan hubungan antar negara dalam rangka pencegahan, penyediaan vaksin, obat-obatan, dan alat kesehatan, namun hingga kini masih belum bisa dikatakan terbebas dari pandemi, meskipun jumlah kasusnya sudah jauh menurun sebagai hasil penanganan yang diakui dunia sebagai salah satu negara yang berhasil dalam pengelolaan penanganan pandemi covid-19. Hal ini, karena di beberapa negara masih ada yang kasusnya meningkat lagi (muncul gelombang baru), bahkan terus muncul varian-varian baru yang memerlukan kewaspadaan pemerintah dan masyarakat Indonesia agar tidak terpapar dengan varian baru tersebut. Dampak yang ditimbulkan akibat pandemi covid-19 sangat komplek dan memberatkan yang dirasakan oleh semua negara, di mana selain banyak korban yangdirawat dan meninggal dunia, juga tidak sedikit memakan korban Sumber Daya Manusia (SDM) unggul termasuk tenaga kesehatan. Dampak selanjutnya adalah tersedotnya anggaran negara yang besar untuk upaya penanggulangan dampak pandemi, menurunnya pertumbuhan ekonomi hingga pertumbuhan negatif, meningkatnya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat banyak perusahaan yang bangkrut, sehingga pengangguran dan jumlah rakyat miskin juga meningkat. Kita sebagai bangsa membutuhkan upaya keras dalam kebersamaan dalam rangka upaya pemulihan akibat dampak pandemi, dan untuk itu perlu merevitalisasi dan mendayagunakan nilai-nilai luhur Pancasila. Untuk itu, maka diperlukan adanya upaya pembumian nilai-nilai luhur Pancasila kepada segenap bangsa, dengan metoda yang sesuai dengan kondisi dan situasi perkembangan peradaban bangsa Indonesia.
ENKULTURASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEARIFAN LOKAL HINDU BALI I Nengah Duija
Jurnal Pembumian Pancasila Vol. 1 No. 2 (2021): Refleksi Akhir Tahun 2021 : Urgensi Pembumian Nilai-Nilai Luhur Pancasila Menja
Publisher : Gerakan Pembumian Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan menggali esensi Pancasila dalam kehidupan masyarakat Hindu di Bali, tidak hanya tataran ideologis, namun telah terinternalisasi dalam kesadaran kolektif masyarakat Bali. Fenomena intoleransi akhir-akhir ini menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan di tanah air, seakan Pancasila mulai di”gugat” eksistensinya karena ketidakmampuanya menjadi wasit resolusi konflik itu sendiri. Pemerintahpun merasa perlu untuk membentuk kembali pranata-pranata sosial untuk mengembalikan kekuatan roh Pancasila sebagai penengah dalam berbagai konflik di tanah air. Namun, dibalik semua hiruk-pikuk benturan nilai ideologi tersebut, masyarakat di berbagai pelosok tanah air telah “membatinkan” nilai-nilai Pancasila dalam kearifan lokalnya. Salah satunya adalah masyarakat Hindu di Bali, dimana Pancasila telah bersenyawa dalam berbagai bentuk kearifan lokal. Berpedoman pada epistemologi bahwa penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, dengan segala perangkatnya dan juga kerangka teoretik modal sosial, maka penelitian ini menghasilkan analisis bahwa nilai-nilai Pancasila dapat bersenyawa dengan berbagai bentuk kearifan lokal Bali, sehingga dapat dijadikan pola-pola perilaku yang menuju pada kehidupan harmonis sesuai dengan roh Pancasila itu sendiri. Butir-butir Pancasila dapat disimak dalam kearifan lokal itu, yang telah menjadi kesadaran kolektif masyarakat Bali.
TATA INDONESIA BAGI MARHAEN Didik Suhariyanto
Jurnal Pembumian Pancasila Vol. 2 No. 1 (2022): Marhaenisme Akar Historis Pancasila
Publisher : Gerakan Pembumian Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kaum Marhaen melaksanakan tujuan perjuangannya yaitu perbaikan nasib untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur tanpa penindasan dan penghisapan, tanpa kapitalisme dan imperialisme. Tata Indonesia bagi Marhaen yaitu tatanan negara untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagai dasar cita-cita negara yaitu mewujudkan tujuan negara yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksnaakan ketertiban dunia, dengan dasar cita-cita Proklamasi yang diejawantahkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Tata Indonesia dilaksanakan berdasarkan Marhaenisme sebagai akar dari Pancasila yang merupakan dasar negara.  
HUKUM PERTANIAN SEBAGAI HUKUM BAGI SI MARHAEN KOERNIATMANTO SOETOPRAWIRO
Jurnal Pembumian Pancasila Vol. 2 No. 1 (2022): Marhaenisme Akar Historis Pancasila
Publisher : Gerakan Pembumian Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bung Karno  memaknai marhaen sebagai sosok warga masyarakat, khususnya petani kecil subsisten yang miskin karena kolonialisme-imperalisme. Ideologi marhaenisme yang tumbuh dari makna si marhaen ini merupakan salah satu embrio dari Pancasila yang dirumuskan oleh Bung Karno. Dengan metoda eksplanatoris, dipaparkan di sini Hukum Pertanian atas dasar Pancasila, yang merupakan upaya untuk mengatur, melindungi, dan membebaskan sektor pertanian dan petani kecil (si Marhaen) dari kemiskinan dan keterpurukan.
BELAJAR MEMAHAMI MARHAENISME RUSKANA PUTRA MARHAEN
Jurnal Pembumian Pancasila Vol. 2 No. 1 (2022): Marhaenisme Akar Historis Pancasila
Publisher : Gerakan Pembumian Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagian masyarakat memiliki pandangan bahwa Marhaenisme identik dengan Pancasila sehingga banyak yang menyatakan bahwa “Marhaenisme is Pancasila dan Pancasila is Marhaenisme”.   Marhaenisme adalah asas perjuangan yg menghendaki susunan masyarakat dan susunan negeri yang dalam segala hal menyelamatkan kaum Marhaen. Jadi Marhaenisme merupakan cara perjuangan dan asas perjuangan yang menghendaki hilangnya tiap-tiap kapitalisme dan imperialisme. Dengan kata lain bahwa Marhaenisme adalah ideologi atau cita-cita kemasyarakatan. Perjuangan kaum Marhaen berhasil menciptakan susunan masyarakat yang marhaenistis, maka diletakanlah di atas dasar Pancasila. Jadi, Pancasila tidak identik dengan Marhenisme, tetapi jika Pancasila is a part of Marhaenisme, that's right.