cover
Contact Name
Andreas Doweng Bolo
Contact Email
kontak_editor@jurnalpembumianpancasila.id
Phone
+62821-2710-5084
Journal Mail Official
kontak_editor@jurnalpembumianpancasila.id
Editorial Address
Jl. Delima I No. 3 Srengseng Sawah, Jagakarsa Jakarta Selatan - 12640
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Pembumian Pancasila : Mewujudkan TRISAKTI sebagai Pedoman Amanat Penderitaan Rakyat
ISSN : 27983196     EISSN : 29628415     DOI : -
Jurnal Pembumian Pancasila merupakan jurnal ilmiah yang terbit pertama kali pada tahun 2021 oleh Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Pembumian Pancasila (DPP-GPP). Jurnal ini mempublikasikan artikel-artikel secara open access dalam lingkup bidang ilmu tentang Pancasila sebagai falsafah dan filsafat bangsa, dasar negara, ideologi dan spiritualitas bangsa serta kajian lain yang relevan. Jurnal Pembumian Pancasila diterbitkan dua kali dalam setahun yakni di bulan Juni dan Desember. Tim editorial jurnal menerima naskah yang belum pernah diterbitkan. Tim editorial akan mengedit setiap naskah yang masuk tanpa mengubah substasi naskah tersebut. Jurnal Pembumian Pancasila mempunyai ISSN cetak dan elektronik, yaitu P-ISSN: 2798-3198 dan E-ISSN: 2962-8415. Jurnal ini beralamat: Jln. Delima I No. 3 Srengseng Sawah, Jagakarsa Jakarta Selatan.
Articles 42 Documents
MODEL KEPEMIMPINAN PANCASILA DALAM MASYARAKAT PLURAL: SEBUAH KAJIAN PUSTAKA Andri Hernandi
Jurnal Pembumian Pancasila Vol. 3 No. 1 (2023): Urgensi Kepemimpinan Pancasila dalam Kaitannya dengan Tahun Politik Kebangsaan
Publisher : Gerakan Pembumian Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepemimpinan Pancasila merujuk pada konsep kepemimpinan yang didasarkan pada prinsip-prinsip Pancasila, dasar negara Indonesia. Pancasila merupakan ideologi dasar negara yang menjadi pedoman dalam berbagai aspek kehidupan di Indonesia, termasuk dalam kepemimpinan Dalam konteks kepemimpinan Pancasila, pemimpin diharapkan mengedepankan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Pancasila dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Prinsip yang menjadi dasar kepemimpinan Pancasila harus sesuai dengan pengejewantahan dari sila-sila dalam Pancasila. Dalam artikel ini digunakan penelitian secara kualitatif dengan pendekatan tinjauan kepustakaan. Pertimbangan terhadap pendekatan penelitian ini karena setidaknya ada beberapa sumber data yang tidak dapat sepenuhnya diperoleh di lapangan, sehingga adakalanya sumber data hanya dapat di perpustakaan atau dokumen-dokumen lainnya yang berbentuk tulisan, baik dari jurnal, buku maupun literatur lainnya. Berdasarkan hasil tinjauan kepustakaan dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan Pancasila berupaya menciptakan kepemimpinan yang inklusif, adil, dan bertanggung jawab, serta berorientasi pada kesejahteraan dan kemajuan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Kepemimpinan Pancasila merujuk pada konsep kepemimpinan yang didasarkan pada prinsip-prinsip Pancasila, dasar negara Indonesia.
IMPLEMENTASI NILAI – NILAI KEBANGSAAN DARI NKRI GUNA MENINGKATKAN KUALITAS KEPEMIMPINAN DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA Yudi Yasa Wibawa
Jurnal Pembumian Pancasila Vol. 3 No. 1 (2023): Urgensi Kepemimpinan Pancasila dalam Kaitannya dengan Tahun Politik Kebangsaan
Publisher : Gerakan Pembumian Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepemimpinan Nasional (Pimnas) harus mempunyai karakter negarawan yaitu Kepemimpinan yang ahli dalam menjalankan negara (pemerintahan); pemimpin politik yang secara taat asas menyusun kebijakan negara dengan suatu pandangan ke depan atau mengelola negara dengan kebijaksanaan dan kewajiban. Kondisi Kepemimpinan Nasional saat ini belum mencerminkan hal tersebut, kualitas dan peran kepemimpinan nasional belum mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia. Rendahnya tanggung jawab, moral, etika dan integritas kepemimpinan nasional berdampak terhadap memburuknya kondisi kehidupan ekonomi, sosial dan budaya bangsa. Bagaimana peran nilai-nilai kebangsaan yang bersumber dari NKRI tersebut dapat meningkatkan kualitas kepemimpinan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan dilatar belakangi oleh beberapa masalah yang sering terjadi.
TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMAHAMAN NILAI PANCASILA PADA GENERASI Z MENGGUNAKAN MODEL DISKURSUS PANCASILA Harjono Padmono Putro
Jurnal Pembumian Pancasila Vol. 3 No. 1 (2023): Urgensi Kepemimpinan Pancasila dalam Kaitannya dengan Tahun Politik Kebangsaan
Publisher : Gerakan Pembumian Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi informasi merupakan hal yang harus dihadapi saat ini. Pemahaman nilai-nilai Pancasila di Indonesia, saat ini mendapatkan tantangan dalam teknik penanaman nilai-nilainya, terutama ke Generasi Z. Model Diskursus Pancasila yang dilaksanakan oleh Gerakan Pembumian Pancasila (GPP) perlu diukur tingkat keberhasilannya dalam memberikan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila terutama kepada Generasi Z. Data kualitatif diambil menggunakan kuesioner. Kuesioner dibuat menggunakan Google Form dan disebarkan ke 40 mahasiswa (mewakili Generasi Z) dan kembali sebanyak 80% atau 32 mahssiwa. Platform TI, yakni : webinar (online meeting) menjadi pilihan tertinggi dibandingkan melalui media sosial, game dan video interkatif. Sementara nilai-nilai Pancasila yang dipilih oleh Generasi Z adalah nilai Persatuan Pancasila dibandingkan nilai-nilai seperti : gotong royong, demokrasi dan keadilan.
PESAN KOMUNIKASI POLITIK SUKARNO SEBUAH PERENUNGAN KRITIS BERMAKNA KEPEMIMPINAN PANCASILA DI TAHUN POLITIK KEBANGSAAN Aloysius B. Kelen
Jurnal Pembumian Pancasila Vol. 3 No. 1 (2023): Urgensi Kepemimpinan Pancasila dalam Kaitannya dengan Tahun Politik Kebangsaan
Publisher : Gerakan Pembumian Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Esai ini dimulai dengan mengangkat kepemimpinan Pancasila di tengah krisis nilai-nilai kebangsaan kontemporer. Ada yang mempertanyakan keberadaan Pancasila. Pancasila dimanakah engkau? para guru, orang tua, kaum agamawan gagal memberikan tutunan nilai, norma, moral edukasional dan agama. Dalam realitas politik kebangsaan kita butuh teladan dari para aktor politik, para pemimpin, warga masyarakat yang layak di contoh. Bagian kedua, dalam kondisi demikian kita butuh pemimpin politik yang paham ideologi dan mampu menjabarkan ideologi dari konsep abstrak ke ranah praksis. Dalam krisis nilai-nilai kebangsaan (Pancasila) kita butuh wadah, rumah bersama bangsa untuk mempersatukan keberagaman sebagai wahana mewujudkan ideologi Pancasila sejalan dengan tujuan Gerakan Pembumian Pancasila (GPP). Dalam bagian akhir, bertolak dari realitas kontemporer tentang ideologi Pancasila, kepemimpinan Pancasila kita butuh contoh, teladan dari Sukarno pencetus ide brilian Pancasila, pendiri dan bapak bangsa Indonesia. Oleh karena itu, menyongsong tahun politik kebangsaan 2024, kita berguru pada ketokohan dan pesan komunikasi politik Sukarno, Putra Sang Fajar.
MASYARAKAT JEJARING (NETWORK SOCIETY) SEBUAH UPAYA PENGUATAN DEMOKRASI PANCASILA MENUJU PEMILIHAN UMUM 2024 Andreas Doweng Bolo
Jurnal Pembumian Pancasila Vol. 3 No. 1 (2023): Urgensi Kepemimpinan Pancasila dalam Kaitannya dengan Tahun Politik Kebangsaan
Publisher : Gerakan Pembumian Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemilihan umum (pemilu) merupakan salah satu praktik demokrasi. Secara kuantitatif pemilu merupakan sebuah praktik demokrasi paling masif karena melibatkan berbagai perangkat negara dan rakyat dalam jumlah besar. Ada berbagai telaahan tentang pemilu 2024 yang telah bergulir sejak Juni 2022. Tulisan ini merupakan sebuah kajian filosofis dengan memakai metode strukturasi yang dikembangkan Anthony Giddens. Model ini akan membantu merefleksikan realitas pemilu di tengah teknologi informasi yang berkembang pesat. Dunia di satu sisi berada dalam situasi yang oleh Anthony Giddens disebut ontological security tetapi di sisi lain juga berada dalam high-consequence risk. Mencermati pemilu di abad digital yang semakin canggih ini juga menjadi bagian dari refleksi filsafat. Agar pemilu menjadi ajang membangun kedewasaan menuju Indonesia yang lebih sejahtera, adil, dan makmur
PEMBUDAYAAN IDEOLOGI PANCASILA PADA MOMENTUM KRISIS AKIBAT PANDEMI COVID 19 Mewujudkan Perilaku Gotong-royong pada Masyarakat Bhineka Ajar Triharso
Jurnal Pembumian Pancasila Vol. 3 No. 2 (2023): Manifestasi Kepemimpinan Pancasila Dalam Membangun Rezim Pembumi Pancasila
Publisher : Gerakan Pembumian Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

“Jikalau saya peras yang lima menjadi tiga, dan yang tiga menjadi satu, maka dapatlah saya, satu perkataan Indonesia yang tulen, yaitu perkataan Gotong Royong. Negara Indonesia yang kita dirikan haruslah negara gotong-royong! Alangkah hebatnya! Negara Gotong-royong! Gotong-royong adalah paham yang dinamis, lebih dinamis dari “kekeluargaan” Saudara-saudara! Kekeluargaan adalah suatu faham dinamakan anggota yang terhormat Soekardjo satu karyo, satu gawe. Marilah kita yang statis, tetapi gotong-royong menggambarkan suatu usaha, suatu amal, suatu pekerjaan, yang menyelesaikan karyo, gawe, pekerjaan, amal ini, bersama-sama! Gotong-royong adalah pembanting tulang bersama, pemerasan keringat bersama, perjuangan Bantu-binantu bersama. Amal semua buat semua. Holobis-kontul baris buat kepentingan bersama! Itulah Gotong –royong! Prinsip Gotong-royong diantara yang kaya dan yang tidak kaya, antara yang Islam dan yang Kristen, antara yang bukan Indonesia tulen dengan peranakan untuk menjadi bangsa Indonesia. Inilah Saudara-saudara yang saya usulkan kepada Saudara-saudara. Pancasila menjadi Trisila. Trisila menjadi Ekasila.” (Depen-RI, 1945: 26; LPPKB, 2005: 54-55)
KARAKTER KEPEMIMPINAN DALAM IDEOLOGI PANCASILA DILIHAT DARI PERSPEKTIF VITA ACTIVA-VITA CONTEMPLATIVA HANNAH ARENDT DAN SIMBION MUTUALIS J.M. BALKIN Mardohar Simanjuntak; Ester Oka Nugraheni
Jurnal Pembumian Pancasila Vol. 3 No. 2 (2023): Manifestasi Kepemimpinan Pancasila Dalam Membangun Rezim Pembumi Pancasila
Publisher : Gerakan Pembumian Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menjadi pemimpin mengandaikan keterlibatan aktif agensi yang bersangkutan dalam lokus kepemimpinannya. Proposisi ini mengandaikan bahwa seorang pemimpin memiliki relasi resiprokal terhadap dua pihak: konstituen dan non-konstituennya. Kondisi perpolitikan Indonesia saat ini cenderung non-resiprokal terhadap non-konstituen sehingga legitimasi pemimpin menjadi terbagi ke dalam kantong-kantong pemilihan yang cenderung homogen dalam setiap pemilihan umum. Hannah Arendt mengajukan gagasan vita activa dan vita contemplativa, yang sebenarnya merupakan sebuah metode siklik untuk terus memeriksa secara resiprokal sebuah tindakan baik dalam persepsi eksternal-internal (eksterosepsi) maupun persepsi internal-eksternal (interosepsi) dalam kerangka yang diajukan Anil Seth. Di dalam penelitian ini, penulis menggagas sebuah model kepemimpinan yang didasarkan pada evaluasi siklik semacam ini. Sebagai fondasi teoretisnya, penulis mengambil kategorisasi instrumen ideologi simbion mutualis yang digagas oleh J.M. Balkin. Penelitian ini menunjukkan bahwa pada kepemimpinan yang evaluatif dalam tahapan interosepsi maupun eksterosepsi dapat memberikan peluang bagi terciptanya sebuah model yang inklusif terhadap konstituen.
URGENSI KEPEMIMPINAN PANCASILA DALAM GERAKAN PEMBUMIAN PANCASILA Aloysius B Kelen
Jurnal Pembumian Pancasila Vol. 3 No. 2 (2023): Manifestasi Kepemimpinan Pancasila Dalam Membangun Rezim Pembumi Pancasila
Publisher : Gerakan Pembumian Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Esei ini dimulai dengan mengangkat figur pemimpin sebagai suri teladan bagi para calon pemimpin bangsa yang pancasilais periode 2024-2029. Siapapun pemimpin yang terpilih sesuai amanah rakyat pada prinsipnya harus meneladani ketokohan para pemimpin melalui tindakan nyata. Bagian kedua mengulas secara mendalam tentang makna filosofis pancasila bagi pemimpin pancasilais: Pancasila sebagai spiritualitas bangsa mencakup tiga hal, pertama, memahami, menghayati dan mengartikulasikan pancasila sebagai spiritualitas bangsa. Kedua, Pancasila sebagai iman (Kredo) nilai luhur kebangsaan yang menyatukan segala perbedaan dan keberagaman. Ketiga, jawaban atas pertanyaan: Mengapa Pancasila seyoganya menjadi spiritualitas bangsa yang memerdekakan? Bagian ketiga mengulas secara singkat dan padat tentang kita adalah rezim pembumi pancasila. Kalau bukan kita siapa lagi dan kalau bukan sekarang kapan lagi. Ini adalah tantangan dan peluang bagi semua anak bangsa saat ini yang mengunakan nomen clatur rezim dan atau duta pancasila, duta pembumi pancasila.
BENTUK KEPEMIMPINAN PANCASILA SESUAI NILAI-NILAI INTEGRITAS MASA KINI Bony Fasius
Jurnal Pembumian Pancasila Vol. 3 No. 2 (2023): Manifestasi Kepemimpinan Pancasila Dalam Membangun Rezim Pembumi Pancasila
Publisher : Gerakan Pembumian Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana integritas kebangsaan yang dilandasi dan dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, mendeskripsikan bentuk kepemimpinan yang dijiwai Pancasila serta mengetahui sejauh mana tokoh masyarakat, agama, pejabat publik dan elit politik mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam kepemimpinannya. Untuk itu, Pancasila dibahas sebagai pembentuk Integritas seorang pemimpin. Hal itu penting, karena hal tersebut erat hubungannya dengan fokus kepemimpinannya untuk menyejahterakan rakyat. Semakin korup – artinya, semakin rendah integritasnya - semakin berkurang pula fokus kepemimpinannya untuk menyejahterakan rakyat.dalam kajian kepemimpinan. Tolok ukur integritas kepemimpinan khas Indonesia itu sudah kita miliki. Tolok ukur tersebut sudah ada pada nilai-nilai Pancasila. Sejak negara Indonesia merdeka, bangsa kita sudah memiliki konsensus bahwa nilai-nilai Pancasila, seperti tercantum dalam Pembukaan UUD 45, adalah jiwa dan ideologi terbaik bagi bangsa Indonesia. Artinya, setiap warga negara Indonesia, khususnya para tokoh masyarakat, tokoh agama, pejabat publik dan elite politik diharapkan memiliki integritas kebangsaan yang dilandasi dan dijiwai oleh nilai- nilai Pancasila itu. Pancasila merupakan ideologi negara-bangsa dilihat dari sumber pembentuknya yang abstrak. Praktek Kepemimpinan Pancasila juga mengambil contoh dari kedua pemimpin yaitu Ir. Soekarno dan Ki Hadjar Dewantara. Relevansi Pancasila sebagai konsep dasar kepemimpinan negara- bangsa Indonesia dirangkai dalamsatu kajian ilmiah. Penelitian ini menggunaan teori kepemimpinan karismatik dalam ruang lingkup publik, teori pendidikan kuno (jawa), teori kebudayaan dan kearifan lokal, serta teori filsafat proses. Penelitian ini mengambil metode kualitatif deskriptif dengan model analisis isi.
SADAR DASAR PANCASILA MERUPAKAN DASAR PEMIMPIN REZIM PEMBUMI PANCASILA Gunawan Djayaputra
Jurnal Pembumian Pancasila Vol. 3 No. 2 (2023): Manifestasi Kepemimpinan Pancasila Dalam Membangun Rezim Pembumi Pancasila
Publisher : Gerakan Pembumian Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Korupsi, intoleransi atau gerakan radikalisme fundamentalisme dan mafia tanah serta kapitalisme sebagai musuh Pancasila harus diberantas dari muka bumi Indonesia. Oleh karena itu menjadi sangat penting untuk memilih pemimpin rezim Pembumi Pancasila yang sadar akan dasar Pancasila, sehingga mampu untuk menangkal dan mengatasi segala bentuk tindakan yang merongrong Pancasila sebagai Dasar Negara, Ideologi dan spiritualitas Bangsa. Tulisan ini dilakukan dengan metode penelitian kepustakaan dengan menggunakan data sekunder yang dianalisis secara kualitatif. Sadar dasar Pancasila berarti mengetahui, mengerti, dan memahami segala keterkaitan antara Pidato Sukarno 1 Juni 1945 sebagai lahirnya Pancasila dan Marhaenisme sebagai akar historis Pancasila, sehingga pemimpin rezim pembumi Pancasila mampu menjadikan Trisakti sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara demi mewujudkan amanat penderitaan rakyat.