cover
Contact Name
Thienis
Contact Email
jik@usk.c.id
Phone
+62651 7555249.
Journal Mail Official
jim.fkep@usk.ac.id
Editorial Address
Faculty of Nursing Syiah Kuala University Jln. Teungku Tanoh Abee, Gedung petronas, Fakultas keperawatan.
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan
ISSN : -     EISSN : 27163555     DOI : 10.52199
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah Mahasiswa of the Faculty of Nursing is a Student Scientific Journal which aims to communicate the results of research on student final assignments. The target readers are students, nurses, lecturers and nursing practitioners.
Articles 24 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 4 (2022): Karya Ilmiah Mahasiswa (KIA)" : 24 Documents clear
PENDOKUMENTASIAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT Dian Nellisa; Rachmah Rachmah; Mayanti Mahdarsari
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 1, No 4 (2022): Karya Ilmiah Mahasiswa (KIA)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dokumentasi keperawatan merupakan alat pembuktian atas tanggung jawab dan tanggung gugat dari tindakan perawat. Ketidaklengkapan sebuah dokumentasi berdampak terhadap kualitas mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien. Tujuan studi kasus ini untuk mengetahui gambaran pendokumentasian keperawatan di ruang rawat inap Rumah Sakit. Sampel pada studi kasus ini berjumlah 10 rekam medik dan 17 perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit. Alat pengumpulan data  pada studi kasus ini menggunakan lembar observasi dan lembar kuesioner serta analisis data menggunakan statistik deskriptif. Hasil dari studi kasus menunjukkan bahwa distribusi frekuensi pendokumentasian keperawatan pada tahap pengkajian keperawatan hampir seluruhnya lengkap 80%, diagnosa keperawatan 0% lengkap, perencanaan keperawatan 80% lengkap, implementasi keperawatan 70% lengkap, dan evaluasi keperawatan 10% lengkap. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan  pendokumentasian keperawatan di ruang rawat inap rumah sakit masih dalam kategori belum lengkap. Sehingga diharapkan kepada pihak manajemen keperawatan rumah sakit untuk mengadakan pelatihan Blended Method Team untuk meningkatkan  kinerja perawat dalam melakukan pendokumentasian keperawatan serta perlunya pemberian reward kepada perawat yang melakukan pendokumentasian secara lengkap.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN SEVERE AORTIC INSUFFICIENCY POST AORTIC VALVE REPLACEMENT (AVR) BIOPROSTHETIC DI ICU 2: STUDI KASUS Meliza Savira; Aklima Aklima; Irfanita Nurhidayah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 1, No 4 (2022): Karya Ilmiah Mahasiswa (KIA)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aortic Regurgitation atau dikenal sebagai Insufficiency Aorta merupakan penyakit katup jantung yang menyebabkan penutupan katup aorta yang tidak memadai sehingga mengakibatkan jumlah darah berlebihan pada ventrikel kiri. Apabila kondisi ini berlangsung secara terus menerus, maka akan menyebabkan perubahan struktural di ventrikel kiri sehingga jika tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan gagal jantung kronis yang berujung pada kematian. Salah satu penatalaksanaan pada kondisi ini adalah pembedahan penggantian katup aorta (Aortic Valve Replacement/AVR). Studi kasus ini bertujuan untuk menjelaskan asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada pasien yang mengalami Severe Aortic Regurgitation Post AVR Bioprosthetic. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Hasil pengkajian terhadap Tn. W didapatkan beberapa masalah keperawatan, yaitu penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas jantung, risiko perdarahan berhubungan dengan tindakan pembedahan, risiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur invasive, dan nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (prosedur operasi). Hasil evaluasi hari ketiga menunjukkan bahwa kondisi pasien terdapat perbaikan, dimana status hemodinamik yaitu tekanan darah 130/78 mmHg, MAP 98 mmHg, HR 71 kali/menit, dan RR 23 kali/menit, hasil faal hemostasis pasien seperti PT 15, 20 detik, APTT 28,50 detik, dan D-dimer 360,00 ng/mL sudah dalam batas normal. Beberapa alat di tubuh pasien satu persatu dilepas dan beberapa terapi obat-obatan titrasi seperti Milrinone, Sulfentanyl, Norepinephrine, dan Amiodarone sudah dihentikan dan dilanjutkan dengan obat-obatan melalui oral seperti Aldacton, Captropil, dan Concor. Namun pasien masih memerlukan pemantauan dan intervensi lanjutan karena pasien masih lemah, diaforesis, nyeri pada luka operasi, pasien mengeluh pusing, dan batuk. Hasil asuhan keperawatan ini diharapkan dapat menjadi pedoman kepada perawat untuk melakukan perawatan yang intensive serta lebih menekankan keperawatan secara cepat dan tepat.
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA MASYARAKAT DENGAN DIABETES MELITUS: SEBUAH STUDI KASUS ira rabbiatul audaya; Teuku Tahlil; Farah Diba
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 1, No 4 (2022): Karya Ilmiah Mahasiswa (KIA)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes melitus merupakan suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah akibat insufisiensi fungsi insulin. Diabetes merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius karena apabila tidak ditangani dengan tepat akan mengakibatkan berbagai komplikasi. Studi kasus ini bertujuan untuk menjelaskan pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas pada masyarakat dengan diabetes melitus. Proses keperawatan digunakan dalam pemberian asuhan keperawatan. Sebanyak 8 orang anggota masyarakat dengan diabetes melitus dijadikan sebagai kasus perawatan, 4 pilar penatalaksanaan diabetes, edukasi tentang perawatan kaki, demonstrasi cara perawatan kaki serta perawatan luka sederhana untuk mencegah terjadinya komplikasi disusun untuk klien. Pre-test, post-test dan observasi setelah intervensi keperawatan dilakukan untuk mengkaji dampak intervensi. Evaluasi hasil asuhan keperawatan didapatkan adanya peningkatan nilai pengetahuan dari pre-test ke post-test. Hasil observasi demonstrasi didapatkan semua klien dapat melakukan perawatan luka sederhana dengan baik. Dengan adanya pemberian edukasi terkait diabetes dan 4 pilar penatalaksanaan diabetes serta demonstrasi perawatan kaki dapat mencegah komplikasi lanjutan pada masyarakat dengan diabetes melitus
ASUHAN KEPERAWATAN PRE DAN POST SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI KETUBAN PECAH DINI (KPD) DAN HELLP SYNDROME Tiara Awi; Darmawati Darmawati; Dewi Hermawati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 1, No 4 (2022): Karya Ilmiah Mahasiswa (KIA)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketuban Pecah Dini (KPD) adalah salah satu indikasi dilakukannya sectio caesarea (SC). Kasus dengan KPD memerlukan penanganan yang tepat, pemberian antibiotik serta pertimbangan terminasi kehamilan. HELLP Syndrome merupakan kumpulan gejala yang meliputi hemolisis, peningkatan enzim hati, dan penurunan jumlah platelet. Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengetahui penerapan asuhan keperawatan pre dan post SC dengan KPD dan HELLP Syndrome di ruang bersalin RSUDZA Banda Aceh. Diagnosa keperawatan yang diangkat pada saat pre SC adalah risiko cedera ibu dan janin, nyeri akut, ansietas dan risiko infeksi. Sedangkan post SC yaitu nyeri akut, defisit pengetahuan dan risiko infeksi. Intervensi yang diterapkan berdasarkan evidence based practices seperti edukasi manajemen nyeri dengan relaksasi nafas dalam, berdzikir dan relaksasi genggam jari. Terapi murottal al-qur’an untuk menurunkan ansietas, edukasi pijat oksitosin, pemantauan ibu dan janin, pencegahan infeksi dengan vulva hygiene dan pemberian putih telur untuk mempercepat penyembuhan luka SC. Hasil evaluasi selama dilakukan perawatan untuk diagnosa risiko cedera janin teratasi, nyeri akut teratasi sebagian, ansietas teratasi, risiko infeksi teratasi sebagian, dan defisit pengetahuan teratasi. Disarankan kepada perawat untuk menjadikan tulisan ini sebagai salah satu sumber rujukan dalam menerapkan asuhan keperawatan pre dan post SC dengan KPD dan HELLP Syndrome.
PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN POST SECTIO CAESAREA DENGAN OLIGOHIDRAMNION: STUDI KASUS Tessya Melzana; Aida Fitri; Mariatul Kifita
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 1, No 4 (2022): Karya Ilmiah Mahasiswa (KIA)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Data World Health Organization (WHO), menunjukan persalinan sectio caesarea (SC) mencapai 5%-15% per 1000 kelahiran di dunia dengan salah satu penyebab adalah oligohidramnion. Pada tahun 2021, kelahiran dengan SC di RSUDZA Banda Aceh sebesar 44,31%. Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana air ketuban kurang dari normal yaitu kurang dari 500 cc. Oligohidramnion bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, masalah plasenta, pertumbuhan amnion yang kurang baik, dan ketuban pecah dini. Komplikasi yang terjadi pada oligohidramnion yaitu persalinan dilakukannya dengan induksi dan persalinan dilakukan dengan tindakan sectio caesarea. Oleh karena itu, dibutuhkan asuhan keperawatan lebih lanjut pada ibu post sectio caesarea dengan oligohidramnion. Tujuan studi kasus ini untuk mengetahui penerapan asuhan keperawatan pada Ny.FS post sectio caesarea dengan oligohidramnion. Diagnosa keperawatan yang diangkat adalah risiko perdarahan, nyeri akut, defisit pengetahuan, dan risiko infeksi. Intervensi yang diterapkan berdasarkan evidence based seperti manajemen nyeri secara nonfarmakologi yaitu teknik relaksasi napas dalam, relaksasi benson, hand hygiene, posisi semi fowler, pendidikan kesehatan terkait dengan manajemen laktasi, demonstrasi pijat oksitosin, perawatan payudara, pemberian terapi antibiotik, dan perawatan luka post SC. Hasil evaluasi menunjukan bahwa masalah risiko perdarahan teratasi, nyeri akut teratasi, defisit pengetahuan teratasi sebagian, dan risiko infeksi teratasi. Disarankan kepada perawat dapat menerapkan asuhan keperawatan yang komprehensif berdasarkan evidence based practice terkait pasien post partum khususnya dengan post sectio caesarea dengan oligohidramnion dan menjadikan tulisan ini sebagai referensi dalam menerapkan asuhan keperawatan.
ASUHAN KEPERAWATAN TRAUMATIC BRAIN INJURY DI INSTALASI GAWAT DARURAT: STUDI KASUS Amalia Ulfa; aklima aklima; rahmali amni
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 1, No 4 (2022): Karya Ilmiah Mahasiswa (KIA)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Traumatic brain injury merupakan kondisi cedera yang terjadi akibat adanya benturan pada kepala yang ditandai dengan ada atau tidak ada perdarahan intestinal dalam subtansi otak. Cedera kepala dikatakan berat jika disertai penurunan kesadaran GCS 8 ≤ 8. Studi kasus ini bertujuan untuk menjelaskan asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami cedera kepala berat. Hasil pengkajian didapatkan data pasien mengalami penurunan kesadaran (GCS 8) sudah 3 hari, perdarahan pada kepala, muntah proyektil, dan peningkatan tensi hingga 200/98 mmHg, nadi 27 x/menit, pemeriksaan laboratorium nilai hemoglobin 9,7 gr/dL, hematokrit 34%, kalium 5,70 mmol/L, klorida 112 mmol/L, serta pada pemeriksaan CT Scan didapatkan intracerebral hematom. Masalah keperawatan yang muncul pada Tn. A adalah penurunan kapasitas adaptif intrakranial, risiko aspirasi dan hipovolemia. Setelah dilakukan tindakan keperawatan hasil evaluasi selama 6 jam didapatkan bahwa tidak terdapat perbaikan kondisi pasien ditandai dengan GCS 8, TD: 168/95mmHg dengan pemberian terapi perdipine 10 mcg/kgBB/menit, HR: 88 x/menit, RR: 22x/menit serta SpO2: 100% dengan bantuan oksigen dengan simple mask 9 liter. Rekomendasi bagi tenaga kesehatan untuk melakukan pemantauan secara intensif bagi kondisi pasien dengan masalah cedera kepala berat.
PENERAPAN KOMUNIKASI SBAR PERAWAT SAAT HANDOVER DI RUANG RAWAT INAP Rahma Hidayati; Mayanti Mahdarsari; Andara Maurissa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 1, No 4 (2022): Karya Ilmiah Mahasiswa (KIA)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komunikasi SBAR ialah sebuah teknik menyampaikan informasi  penting yang memerlukan kepedulian dan tindakan cepat sehingga keamanan pasien dapat terjaga. Komunikasi SBAR diperlukan ketika melaksanakan handover baik antar perawat dan menyampaikan keadaan pasien kepada dokter dengan teknik komunikasi SBAR (Situation, Background, Assessment, Recommendation). Studi kasus ini ialah studi deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui penerapan komunikasi SBAR perawat pada saat handover di Ruang Rawat Inap RSUD dr. Zainoel Abidin. Teknik dalam pengumpulan data menggunakan accidental sampling dengan jumlah 11 perawat di Ruang Rawat Inap RSUD dr. Zainoel Abidin. Data diambil menggunakan lembar observasi dan dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif. Kesimpulan dari studi ini menggambarkan bahwa pelaksanaan komunikasi SBAR perawat (67,8%) adalah  optimal, dengan menilai empat tahap yakni situation (81,8%,) sudah optimal, tahap background (45,5%) belum optimal, tahap assessment (54,6%) optimal, dan tahap recommendation (100%) optimal. Diharapkan bagi pihak manajemen rumah sakit untuk dapat merancang SOP komunikasi SBAR untuk pengoptimalan proses keperawatan dan patient safety.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ACUTE RESPIRATORY FAILURE ET CAUSA UREMIC ENCEPHALOPATHY DI ICU: STUDI KASUS Nanda Fajrina; Marlina Marlina; Fikriyanti Fikriyanti
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 1, No 4 (2022): Karya Ilmiah Mahasiswa (KIA)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan ureum dan kreatinin dapat menyebabkan metabolisme otak menurun mengakibatkan rendahnya konsumsi oksigen oleh otak sehingga pasien mengalami respiratory failure yang merupakan indikasi perlunya pemasangan ventilator mekanik di ruang ICU. Studi kasus ini bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada pasien acute respiratory failure akibat uremic encephalopathy. Pengkajian pada Ny.C yaitu pemeriksaan laboratorium analisa gas darah pH 7,222, pCO2 42,0 mg/dL, HCO3 17,0 mmol/L, nilai kadar hemoglobin 6,6 gr/dL, hematokrit 19%, albumin 2,6 gr/dL, ureum 234 mg/dL, kreatinin 18,10 mg/dl dengan nilai laju GFR 3,52 ml/menit, pasien sudah dilakukan hemodialisa cyto sekali di IGD sebelum dipindahkan ke ICU, keluarga mengatakan pasien memiliki riwayat hipertensi dari tahun 2012. Sehingga masalah keperawatan yang muncul adalah risiko aspirasi, gangguan pertukaran gas, hipervolemia, dan gangguan penyapihan ventilator. Setelah dilakukan tindakan keperawatan hasil evaluasi hari ketiga didapatkan bahwa kondisi pasien tidak adanya perbaikan ditandai dengan kadar ureum 146 mg/dL, kreatinin 12,10 mg/dL, pH: 7,179, pCO2: 38,9 mmHg, HCO3: 14,5, pitting edema +3, produksi urin 0 ml/jam, dan pasien direncanakan hemodialisa. Hasil asuhan keperawatan ini diharapkan dapat menjadi pedoman kepada perawat untuk melakukan perawatan yang intensive serta lebih menekankan keperawatan secara cepat dan tepat.
PENERAPAN TERAPI SLOW DEEP BREATHING DENGAN ZIKIR UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI: STUDI KASUS Lisa Maghfirah; Maulina Maulina; Arfiza Ridwan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 1, No 4 (2022): Karya Ilmiah Mahasiswa (KIA)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana terjadinya peningkatan tekanan darah diatas normal. Berdasarkan hasil screening yang telah dilakukan didapatkan bahwa desa Meunasah Baet memiliki angka hipertensi yang tinggi yang dapat mengakibatkan terjadinya komplikasi apabila tidak segera diatasi. Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengidentifikasi terapi slow deep breathing dengan zikir untuk menurunkan tekanan darah tinggi pada penderita hipertensi. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan melalui asuhan keperawatan komunitas di Desa Meunasah Baet, Krueng Barona Jaya, Aceh Besar. Presentasi Kasus: Pendidikan kesehatan diberikan kepada 9 orang penderita hipertensi. Pendidikan kesehatan tentang terapi slow deep breathing dengan zikir untuk menurunkan tekanan darah penderita hipertensi dilakukan dengan presentasi menggunakan media power point dan demonstrasi, pengukuran tekanan darah dilakukan pada saat sebelum dan sesudah terapi dilakukan. Hasil studi kasus: terapi slow deep breathing dengan zikir memberikan penurunan nilai rata-rata pada tekanan darah sebelum dan sesudah intervensi dengan selisih rata-rata pada hari pertama nilai sistole sebesar -4.44 dan distole sebesar -4,67, sedangkan pada hari kedua selisih rata-rata nilai tekanan darah sistole sebesar -2.5 dan nilai diastole -2,87. Kesimpulan: terdapat pengaruh terapi slow deep breathing dengan zikir untuk menurunkan tekanan darah penderita hipertensi.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN INTRACRANIAL HAEMORHAGE (ICH): SUATU STUDI KASUS Elfinda Nurzahri; Ahyana Ahyana; Riski Amalia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 1, No 4 (2022): Karya Ilmiah Mahasiswa (KIA)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cedera kepala merupakan keadaan terjadinya perubahan fungsi otak ditandai dengan kondisi patologis pada otak yang disebabkan oleh kekuatan mekanik eksternal. Intracranial Haemorrhage atau perdarahan intrakranial merupakan perdarahan yang terjadi pada jaringan otak diakibatkan oleh robekan pembuluh darah di dalam jaringan otak. Studi kasus ini bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan Intracranial Haemorrhage (ICH) di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Pada pengkajian pasien mengalami penurunan kesadaran, peningkatan tekanan darah, papiledema, hematoma pada bagian leher, nyeri akibat fraktur pada bagian ekstremitas atas dan sutura pada bagian ostium mandibula. Masalah keperawatan pada pasien yaitu penurunan kapasitas adaptif intrakranial dan nyeri akut. Implementasi yang diberikan yaitu melakukan observasi tanda peningkatan tekanan intrakranial, head up 30˚, melakukan terapi dzikir, terapi kompres hangat dan kompres dingin. Berdasarkan studi kasus yang telah diselesaikan, tingkat kesadaran pasien cukup meningkat, dan tingkat keparahan nyeri menurun. Direkomendasikan kepada perawat untuk dapat menerapkan manajemen nyeri menggunakan terapi komplementer berupa teknik kompres dingin.

Page 1 of 3 | Total Record : 24