Arfiza Ridwan
Bagian Keilmuan Keperawatan Komunitas Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala

Published : 22 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

EFEKTIVITAS DIABETES SELF MANAGEMENT EDUCATION MELALUI SMS TERHADAP PENGETAHUAN PENDERITA DIABETES MELLITUS: A PILOT STUDY Arfiza Ridwan; Pathul Barri; Nevi Hasrati Nizami
Idea Nursing Journal Vol 9, No 1 (2018): Vol 9, No 1 (2018) Idea Nursing Jurnal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.343 KB) | DOI: 10.52199/inj.v9i1.11030

Abstract

ABSTRAKFederasi Diabetes Internasional (IDF) memperkirakan 382 juta orang menderita dibetes mellitus diseluruh duniadimana Indonesia menempati posisi ke 7 negara dengan prevalensi diabetes tertinggi di dunia, yaitu sebesar 8,5%. Dalam mengendalikan penyakit tidak menular, pemerintah Indonesis telah mengatur tugas pokok memandirikan masyarakat untuk hidup sehat dengan cara pengendalian faktor resiko yang salah satunya adalah diet. Diabetes Self-Management Education (DSME) merupakan proses pendidikan kesehatan bagi individu atau keluarga dalam mengelola penyakit diabetes yang telah dikembangkan sejak tahun 1930-an oleh Joslin Diabetes Center. Proses ini melibatkan metode pedoman, konseling, dan intervensi perilaku penderita diabetes agar dapat mengelola penyakitnya, sehingga pasien dan keluarga menjadi mandiri. Untuk dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses, penggunaan media elektronik seperti Short Message Service (SMS) dirasa perlu untuk diuji keefektifannya. Penelitian ini merupakan pilot study yang bertujuan untuk  mengetahui fisibilitas, efektifitas, dan efisiensi penggunaan SMS dalam meningkatkan pengetahuan penderita diabetes dengan mengaplikasikan program Diabetes Self Management Education (DSME) dalam skala kecil yaitu 6 orang sampel agar dapat digunakan untuk penelitian dengan skala yang lebih besar.  Penelitian dilakukan dengan melakukan kunjungan rumah dan dilanjutan dengan pengiriman SMS kepada sampel. Proses pengumpulan data dilakukan sebelum dan sesudah intervensi dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa program ini sangat sesuai untuk diaplikasikan pada masyarakat karena lebih efisien dalam waktu dan tenaga, tanpa mengurangi kualitas materi dari pendidikan kesehatan yang diinginkan. Selain itu, dari hasil uji statistik menggunakan Wilcoxon Ranks Test, diketahui bahwa terdapat peningkatan signifikan pada pengetahuan penderita diabetes sebelum dan sesudah diberikan intervensi (p0.05). Diharapkan kepada tenaga kesehatan khususnya perawat puskesmas untuk dapat mengaplikasikan program ini dalam penanggulangan penyakit diabetes agar meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja.Kata Kunci: diabetes, self- manajemen, SMS ABSTRACTThe International Diabetes Federation (IDF) estimates that 382 million people have diabetes mellitus worldwide where Indonesia ranks 7th in the world with the highest prevalence of diabetes in the world, which is 8.5%. In controlling non-communicable diseases, the government of Indonesia has set the main task of establishing people to live healthy by controlling risk factors, one of which is diet. Diabetes Self-Management Education (DSME) is a process of health education for individuals or families in managing diabetes that has been developed since the 1930s by Joslin Diabetes Center. This process involves methods of guidance, counseling, and behavioral interventions of diabetics in order to manage the disease, so that patients and families become independent. To improve the effectiveness and efficiency of the process, the use of electronic media such as Short Message Service (SMS) is considered necessary to test its effectiveness. This study is a pilot study that aims to determine the effectiveness, effectiveness and efficiency of SMS use in increasing the knowledge of diabetics by applying the program of Diabetes Self Management Education (DSME) on a small scale of 6 people in order to be used for research with a larger scale. The study was conducted by home visits and continued by sending SMS to the sample. The data collection process is conducted before and after the intervention is done. Based on the result, it is known that this program is very suitable to be applied to the community because it is more efficient in time and effort, without reducing the material quality of the desired health education. Moreover, from the results of statistical tests using Wilcoxon Ranks Test, it is known that there is a significant increase in knowledge of diabetics before and after the intervention (p 0.05). It is expected that health workers, especially health center nurses, can apply this program in the prevention of diabetes to improve the effectiveness and efficiency of work.Keywords: Diabetes, Self Management, SMS
PENCEGAHAN PRIMER PENYAKITINFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT PADA BALITADI DESA CEURIH WILAYAH KERJA PUSKESMAS ULEE KARENG BANDA ACEH Arfiza Ridwan; Zahriani, Zahriani,
Idea Nursing Journal Vol 7, No 1 (2016): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.437 KB) | DOI: 10.52199/inj.v7i1.6471

Abstract

ABSTRAKUpaya Pencegahan merupakan langkah awal yang baik untuk mencegahberkembangnya suatu penyakit khususnya Infeksi Saluran Pernafasan Akut(ISPA) yang merupakan salah satu penyakit menular tertinggi di Indonesiaterutama Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana upaya ibudalam pencegahan primer penyakit ISPA berupa imunisasi lengkap, pemenuhannutrisi, menciptakan lingkungan yang sehat, dan menjaga kebersihan diri padabalita di Desa Ceurih Wilayah kerja Puskesmas Ulee Kareng Banda Aceh tahun2015. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan jumlah populasi 159orang ibu, sampel sebanyak 67 orang dan menggunakan teknik random sampling.Penelitian ini dilakukan pada tanggal 23 Mei-2 Juni 2015 denganmenggunakan 4 buah kuesioner dengan cara ukur berbeda, yaitu menggunakanKartu Menuju Sehat, pengukuran fisik, lembar observasi, dan chek list. Analisisdata yang digunakan adalah analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkanbahwa upaya ibu dalam pencegahan primer penyakit ISPA berada pada kategorikurang sekitar 63 orang (94,0%), meliputi empat variabel yaitu kelengkapanimunisasi berada pada kategori tidak lengkap sebanyak 35 orang (52,2%),pemenuhan nutrisi berada pada kategori baik sebanyak 39 orang (58,2%),lingkungan sehat berada pada kategori rumah tidak sehat sebanyak 54 orang(80,6%), kebersihan diri balita berada pada kategori kurang sebanyak 38 orang(56,7%). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti menyarankan hendaknyaPuskesmas menindaklanjuti upaya pencegahan yang belum maksimal terhadapbalita yang mengalami ISPA di Desa Ceurih Ulee Kareng dengan mengupayakanpeningkatan perilaku sehat melalui metode pembelajaran yang beragam.Kata Kunci: Infeksi Saluran Pernafasan Akut, Pencegahan Primer ABSTRACTPrevention is the first step to prevent the development of a particular diseaseespecially Acute Respiratory Infection (ARI), which is one of the highestinfectious disease in Indonesia, especially in Aceh. This study aims to determinehow maternal efforts in primary prevention of ARI in the form of completeimmunization, the fulfillment of nutrition, creating a healthier environment, andmaintaining  personal hygiene in children under five years old in Ceurih withwork area is in Public Health Center (Pukesmas) in Ulee Kareng Banda Aceh2015. The method used is descriptive with a population of 159 mothers, a sampleof 67 people and uses random sampling techniques. This research was conductedfrom May 23 to June 2, 2015 by using 4 questionnaires with differentmeasurement; using health care card, physical measurements, observation sheets,and a check list. Analysis of the data used is the univariat analysis. The resultsshowed that mother’s efforts in primary prevention on acute respiratory infectionsare in the category less than 63 people (94.0%), including four variables: thecompleteness of immunization which is in the category of 35 people (52.2%), thefulfillment of nutrition which is in category of 39 people (58.2%), healthyenvironment which is in the unhealthy house category of 54 people (80.6%),toddlers’ personal hygiene which is in less category of 38 people (56.7%). Based on the results, the researcher suggests that public health centers should follow upthe prevention efforts which have not been maximal yet on the toddler whosuffered ARI in the village Ceurih, Ulee Kareng, by improving healthybehaviors through various way of learning.Keywords: Acute Respiratory Infections, Primary Prevention 
TUBERKULOSIS PARU DAN PENCEGAHANNYA: LITERATUR REVIEW Arfiza Ridwan; Offi Miranda
Idea Nursing Journal Vol 12, No 1 (2021): Idea Nursing Jurnal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v12i1.22956

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di dunia. Indonesia berada ditingkat kedua dengan jumlah kasus TB Paru terbanyak di dunia.Kematian akibat TB diperkirakan sebanyak 1,4 juta, ditambah 0,4 juta kematian akibat TB Paru pada orang dengan HIV. Komponen penting dalam pelayanan kesehatan adalah pencegahan penyakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya pencegahan penularan tuberculosis paru dari berbagai referensi. Literatur review ini disusun menggunakan sumber yang didapatkan melalui database jurnal seperti ProQuest, ScinDirect, dan bebereapa buku referensi lainnya dengan menggunakan kata kunci tuberculosis paru dan pencegahan. Dari hasil penelusuran diketahui bahwa dibutuhkan segala upaya yang mengutamakan aspek promotif dan preventif, tanpa mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif yang ditujukan untuk melindungi kesehatan. TB Paru dapat dicegah dengan beberapa cara yaitu dengan pola hidup sehat, menutup hidung dan mulut apabila penderita batuk atau bersin, memisahkan penderita TB Paru dari orang lain sampai sembuh, memberi pengobatan guna pencegahan penularan, minum obat sesuai anjuran dokter, mendapatkan vaksin Bacillus Calmatte-Gueerin (BCG) pada bayi baru lahir dan memastikan sirkulasi dalam ruangan di rumah harus baik karena kuman TB Paru mudah menyebar dalam ruangan tertutup. Hal ini perlu diperhatikan karena masyarakat umum sangat jarang terpapar informasi mengenai pencegahan TB yang dapat berkontribusi terhadap tingginya angka TB Paru di Indonesia.
TINGKATAN PENGETAHUAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA (MR) PADA IBU DI BANDA ACEH Eka Marlina; Arfiza Ridwan
Idea Nursing Journal Vol 10, No 3 (2019): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v10i3.19744

Abstract

Measles Rubella penyakit yang disebabkan oleh virus yang dapat mengakibatkan kematian. Sehingga membutuhkan tindakan efektif yaitu melalui pencegahan dengan imunisasi MR. Pengetahuan imunisasi MR sangat penting bagi ibu agar dapat memahami penyakit measles rubella dan menyadari pentingnya pencegahan dilakukan sedini mungkin pada anak. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi tingkatan pengetahuan imunisasi measles rubella pada ibu di Banda Aceh. Jenis penelitian adalah descriptive dengan desain penelitian cross sectional study. Teknik pengumpulan sampel menggunakan accidental sampling atau convenience sampling dengan 87 responden. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan imunisasi MR ibu berada pada kategori baik dengan jumlah responden 69 orang (79.3%). Diharapkan kepada seluruh petugas kesehatan agar senantiasa memberikan pendidikan kesehatan yang berkesinambungan dan menyeluruh  pada ibu, baik melibatkan kerjasama dalam bidang agama maupun sosiokultural sehingga dapat lebih meningkatkan pengetahuan ibu mengenai imunisasi MR.Kata Kunci     : Pengetahuan, Imunisasi Measles Rubella, Ibu  ABSTRACTMeasles Rubella is a disease caused by the virus which causes death. As the result, the effective treatment is needed through the prevention by doing the measles rubella immunization. It is very important to the mother to understand and aware the measles rubella disease and its early prevention on the children. The aim of this research is to identify the knowledge level of the measles rubella immunization on mothers in Banda Aceh. This research is a descriptive research with a cross sectional study design. The technique of choosing sample used is the accidental sampling or convenience sampling with 87 respondents. The result of the research shows that the measles rubella immunization on mother was on good category with 69 respondents (79.3%). The entire health officers are expected to give comprehensive and sustainable health education to mothers both by involving the religious and sociocultural aspects to improve the mother’s knowledge about the measles rubella immunization. Keywords       : Knowledge, Measles Rubella Immunization, Mother
PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG GARAM BERYODIUM PADA RUMAH TANGGA DI KOTA BANDA ACEH Des Demona Fitri; Arfiza Ridwan
Idea Nursing Journal Vol 11, No 2 (2020): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v11i2.19798

Abstract

Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi di Indonesia. Akibat dari kekurangan yodium bisa menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid/gondok, mengalami gangguan perkembangan dan sebagainya. Penyebab akibat dari kekurangan yodium itu sendiri diantaranya kurangnya mengonsumsi zat yang mengandung yodium, dan hal itu dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan ibu. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan keluarga tentang garam beryodium pada rumah tangga di Kota Banda Aceh. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang sudah berkeluarga yang ada di Kota Banda Aceh dan yang menjadi sampel sebanyak 85 responden melalui metode accidental sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dalam bentuk google form yang dibagikan secara online. Waktu pengumpulan data dilakukan pada tanggal 8 - 14 September 2020. Data dianalisa secara manual dengan menggunakan table distibusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu berada pada kategori tinggi (88.24%) responden. Disarankan untuk pihak Puskesmas untuk dapat memotivasi ibu-ibu agar mengkonsumsi makanan yang berperan sebagai sumber yodium.Kata kunci: keluarga, ibu, yodium ABSTRACTDisorders due to iodine deficiency (IDD) is one of the health problems that frequently occurs in Indonesia. Iodine deficiency can cause enlargement of the thyroid gland/ goiter, developmental disorders and so on. The causes of iodine deficiency itself include a lack of consumption of substances that contain iodine, and this is influenced by the mother's lack of knowledge. Data collection was carried out on 8-14 September 2020. The purpose of this study was to determine the family knowledge regarding iodine salt in households in Banda Aceh. The type of this research is descriptive with a cross sectional approach design. The population in this study were all mothers living in the city of Banda Aceh while the samples are 85 respondents which is sampled using the accidental sampling method. The research instrument used was a questionnaire in the form of google form that was distributed online. The data was analyzed manually using frequency distribution table. The results showed that the mother's knowledge was in the 'high' category (88.24%) of respondents. It is recommended that the public health center would motivate mothers to be willing to consume iodine salt at home.Keywords: family, mother, iodine
PENGARUH PROGRAM MANAJEMEN DIRI BERBASIS KELOMPOK TERHADAP PERILAKU DIET HIPERTENSI DI ACEH Arfiza Ridwan; Umaporn Boonyasopun; Piyanuch Jittanoon; Farah Dineva R
Cakradonya Dental Journal Vol 13, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : FKG Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.127 KB) | DOI: 10.24815/cdj.v13i2.23528

Abstract

Hipertensi merupakan tantangan di semua negara karena prevalensinya yang tinggi. Perawatan hipertensi dalam keperawatan komunitas melibatkan perawatan non-farmakologis terstruktur termasuk konseling tentang perubahan gaya hidup. Tujuan dari studi kuasi-eksperimental ini adalah untuk menguji efek dari program manajemen diri diet berbasis kelompok pada perilaku diet masyarakat dengan hipertensi. Delapan puluh delapan sampel dipilih dan dibagi menjadi kelompok eksperimen dan kontrol. Kelompok eksperimen mendapatkan program pengelolaan pola makan berbasis kelompok, sedangkan kelompok kontrol hanya mendapat buku pedoman perilaku diet hipertensi ketika penelitian selesai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dari perilaku diet kelompok eksperimen sebelum dan sesudah mengikuti program (t = -11,315, df = 43, p 0,05). Terdapat juga perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (t = 9.231, df = 86, p 0.05). Hal tersebut mengindikasikan bahwa program manajemen diri diet berbasis kelompok meningkatkan perilaku diet masyarakat penderita hipertensi secara efektif di Indonesia.
Stress Level of Nursing Students in Completing Final Project Maulina; Nura Zaiyati; Arfiza Ridwan
Journal of Bionursing Vol 5 No 2 (2023): Journal of Bionursing
Publisher : Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.bion.2023.5.2.209

Abstract

Background. The stress response can be experienced by anyone when something unpleasant, uncomfortable, or disturbing to someone's peace occurs. This is often experienced by some final-year students, who are required to be able to complete their final project (thesis) as a graduation requirement. Conditions felt by students such as feelings of anxiety, worry, lack of enthusiasm, excessive fatigue, feeling left behind by friends who are already at a faster stage, and difficulties in completing the final assignment (thesis) can cause a stress response. Aim. This study aim to identify the stress level of nursing students in the preparation of the final project. Methods. A cross-sectional study was conducted using the Perceived Stress Scale (PSS-10) questionnaire. Data collection was carried out by filling out a questionnaire that consisted of 2 parts, namely demographic data and the stress level variable experienced by the respondent within the last month. The sample in this study was 131 students who were taking thesis courses. The sampling technique is total sampling. Results. The results showed that 23 students were completing their final assignment (thesis) with low stress (17.6%), 106 respondents with moderate stress (80.9%), and 2 respondents with heavy stress (1.5%). Conclusion. The majority of students who are completing their final project (thesis) experience moderate stress. This shows that they feel an inconvenience or a burden but must still complete their duties to achieve a bachelor's degree.
PENGARUH PROGRAM MANAJEMEN DIRI BERBASIS KELOMPOK TERHADAP PERILAKU DIET HIPERTENSI DI ACEH Arfiza Ridwan; Umaporn Boonyasopun; Piyanuch Jittanoon; Farah Dineva R
Cakradonya Dental Journal Vol 13, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : FKG Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/cdj.v13i2.23528

Abstract

Hipertensi merupakan tantangan di semua negara karena prevalensinya yang tinggi. Perawatan hipertensi dalam keperawatan komunitas melibatkan perawatan non-farmakologis terstruktur termasuk konseling tentang perubahan gaya hidup. Tujuan dari studi kuasi-eksperimental ini adalah untuk menguji efek dari program manajemen diri diet berbasis kelompok pada perilaku diet masyarakat dengan hipertensi. Delapan puluh delapan sampel dipilih dan dibagi menjadi kelompok eksperimen dan kontrol. Kelompok eksperimen mendapatkan program pengelolaan pola makan berbasis kelompok, sedangkan kelompok kontrol hanya mendapat buku pedoman perilaku diet hipertensi ketika penelitian selesai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dari perilaku diet kelompok eksperimen sebelum dan sesudah mengikuti program (t = -11,315, df = 43, p 0,05). Terdapat juga perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (t = 9.231, df = 86, p 0.05). Hal tersebut mengindikasikan bahwa program manajemen diri diet berbasis kelompok meningkatkan perilaku diet masyarakat penderita hipertensi secara efektif di Indonesia.
PENGETAHUAN DAN PERAN KADER POSYANDU TENTANG GIZI BALITA DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS ACEH BESAR Muhammad Sayuthi; Arfiza Ridwan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 1, No 1
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Secara nasional status gizi anak di berbagai daerah di Indonesia masih menjadi masalah.  Ada tidaknya masalah gizi anak di suatu daerah tidak jauh dari pengetahuan dan peran  kader posyandu. Kader bekerja secara sukarela ditunjuk dan di angkat berdasarkan kepercayaan dan persetujuan masyarakat setempat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan dan peran kader posyandu tentang gizi balita diwilayah kerja Puskesmas Darussalam Kabupaten Aceh Besar tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah deskriptif melalui pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 154 dengan jumlah sampel 67 orang yang diambil dengan teknik pengambilan sampel secara random sampling. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 23-27 Juni 2016 di wilayah kerja Puskesmas Darussalam Kabupaten Aceh Besar dengan menggunakan alat pengumpulan data berupa kuesioner dengan metode wawancara terpimpin dengan total 39 item pernyataan. Data yang sudah didapatkan kemudian dianalisis dengan analisa univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan kader posyandu berada pada kategori baik dengan frekuensi 47 responden (70,1%), dan peran kader posyandu berada pada kategori baik dengan frekuensi 62 responden (92,5%). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis menyarankan kepada Puskesmas Darussalam untuk terus memberikan pelatihan kepada kader posyandu terkait masalah gizi yang mungkin terjadi pada balita sehingga peran kader tetap berjalan dengan efektif.
TINGKAT STRES MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN DALAM MENGHADAPI TOEFL SEBAGAI SYARAT UJIAN SKRIPSI caturi yunni noesika; Arfiza Ridwan Ridwan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 1, No 1
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegagalan dan ketidaksiapan mahasiswa  untuk mencapai skor TOEFL yang di tetapkan Universitas Syiah Kuala masih menjadi masalah yang serius. Berdasarkan data tahun 2012-2015 dari 22.776 mahasiswa Unsyiah  yang mengikuti TOEFL hanya 17% yang mendapatkan skor ≥ 450. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat stres mahasiswa keperawatan  dalam menghadapi TOEFL sebagai syarat mengikuti ujian skripsi di Universitas Syiah Kuala. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasinya seluruh mahasiswa keperawatan semester akhir angkatan 2012 reguler A. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dengan metode cross sectional. Penelitian dilakukan terhadap 74 responden. Alat pengumpulan data  merupakan hasil modifikasi dari  kuesioner Depression Anxiety Stress Scale (DASS 42)  yang terdiri dari 42 item pernyataan dimodifikasi menjadi 38 item pernyataan. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 6-22 Juni 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat stres mahasiswa keperawatan dalam menghadapi TOEFL sebagai syarat mengikuti ujian skripsi di Universitas Syiah Kuala sebanyak 43 responden (58,1%) mengalami tingkat yang ringan dan sebanyak 31 responden (41,9%) mengalami tingkat stres yang berat, sehingga dapat disimpulkan sebagian mahasiswa berada pada kategori stres ringan. Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis menyarankan kepada Fakultas Keperawatan untuk meningkatkan pembelajaran tentang TOEFL, baik secara intra maupun ekstrakurikuler bagi mahasiswa khususnya mahasiswa tingkat akhir. Bagi para mahasiswa disarankan untuk melakukan persiapan-persiapan TOEFL yang tidak hanya didapatkan dari proses pembelajaran di Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala melainkan juga dari luar kampus secara mandiri.