cover
Contact Name
Siska Novra Elfina
Contact Email
siska_nova@uinib.ac.id
Phone
+6285365010659
Journal Mail Official
siska_novra@uinib.ac.id
Editorial Address
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi,Kampus III Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang Sungai Bangek, Kel. Balai Gadang, Kec. Koto Tangah. Kota Padang. Prov. Sumatera Barat
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Al Irsyad : Jurnal Bimbingan Konseling Islam
ISSN : 20861257     EISSN : 26858479     DOI : .
Al Irsyad: Jurnal Ilmiah Dakwah dan Konseling Islam diterbitkan oleh jurusan Bimbingan Kon seling Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komukasi UIN Imam Bonjol Padang. Jurnal ini terbit secara berkala dua kali dalam satu tahun. Jurnal ini pertama kali diterbitkan April 2009 oleh Jurusan Bimbngan Konseling Islam (BKI), Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang dengan nama Al Irsyad: Jurnal Ilmiah Dakwah dan Konseling Islam. Dalam perjalanannya Jurnal Al Irsyad mengalami perubahan yang agak signifikan dengan mengacu kepada Pedoman Akreditasi Jurnal Ilmiah Tahun 2018. Perubahan yang terjadi meliputi: 1.Perubahan nama, pada awalnya bernama Al Irsyad: Jurnal Ilmiah Dakwah dan Konseling Islam, menjadi Al Irsyad: Jurnal Bimbingan Konseling Islam. 2. Perubahan pada lay out, perubahan mencakup tampilan yang disesuaikan dengan pedoman akreditasi jurnal ilmiah tahun 2018. 3. Perubahan format, pada awalnya jurnal ini memakai format kertas B.5, berubah menjadi format kertas A.4 Berdasarkan kepada perubahan tersebut, maka volume jurnal dimulai dari Volume 1 Nomor 1 Tahun 2018. Al Irsyad : Jurnal Bimbingan Konseling Islam adalah akses terbuka dan peer review jurnal yang diterbitkan oleh Program Studi Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang. Jurnal ini terbit secara berkala dua kali dalam satu tahun, yaitu pada bulan Janurari-Juni dan Juli-Desember setiap tahunnya.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 2 (2022): Volume 13 Nomor 2 Tahun 2022" : 7 Documents clear
Potret Kompetensi & Keterampilan Konselor di Era Society 5.0 Muhyatun Muhyatun; Nailul Fauziyah
Al Irsyad : Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 13, No 2 (2022): Volume 13 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/jbki.v13i2.4757

Abstract

ABSTRACT In the era of society 5.0, humans become the center of the development of life and are expected to be able to balance the flow of progress that occurs in terms of social, economic, educational, religious, and cultural aspects through problem-solving skills that integrate two important things, namely cyberspace and physical space. In this era, technological transformation also demands the presence of new styles in all activities carried out by a person, including the exchange of ideas between individuals and groups. Therefore, humans and the professions they are involved in inevitably must rush to adjust their skills according to the existing conditions, including the counselor profession. Counselors must be able to take advantage of existing technology and increase their capacity, competence, and skills so that they can help counselees to solve various existing socio-cultural problems. This research was conducted to provide insight and description of the dynamics, trends, issues, and portraits of the competencies and skills of counselors needed in the era of society 5.0. This research uses the literature review method. Based on this research, it is known that in the era of society 5.0, to develop counseling services, a counselor must be able to synergize with the three main trends of current counseling, namely the shift in counseling issues (multicultural & social justice), artificial counselors (artificial intelligence) and Cybercounseling. The skills needed by counselors in the era of society 5.0 include competencies in the form of soft skills and hard skills.Keywords: Era Society 5.0, Skills, Counselor competence. ABSTRAKPada era society 5.0 manusia menjadi center dari perkembangan kehidupan dan diharapkan mampu menyeimbangkan arus kemajuan yang terjadi baik dari segi sosial, ekonomi, pendidikan, agama maupun budaya melalui kemampuan problem solving yang mengintegrasikan dua hal penting yaitu cyberspace dan physical space. Pada era ini, transformasi teknologi juga menuntut hadirnya gaya-gaya baru dalam seluruh kegiatan yang dilakukan oleh seseorang, termasuk kegiatan pertukaran gagasan baik antar individu maupun kelompok. Maka dari itu, manusia beserta profesi yang digelutinya mau tidak mau harus bergegas menyesuaikan keterampilan yang dimiliki sebagaimana kondisi yang ada, tidak terkecuali dengan profesi konselor. Konselor, harus dapat memanfaatkan teknologi yang ada serta meningkatkan kapasitas, kompetensi maupun keterampilan yang dimiliki supaya dapat membantu konseli menyelesaikan ragam persoalan sosiokultural yang ada. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan wawasan dan gambaran mengenai dinamika, trend, isu dan potret mengenai kompetensi serta keterampilan konseloryang dibutuhkan di era society 5.0. Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka. Berdasarkan penelitian ini diketahui jika pada era society 5.0, dalam upaya pengembangan layanan konseling, seorang konselor harus bisa bersinergi dengan tiga trend utama konseling saat ini, yaitu pergeseran isu konseling (multikultural & keadilan sosial), konselor buatan (artificial intelligence) dan Cybercounseling. Adapun keterampilan yang dibutuhkan konselor di era society 5.0 meliputi kompetensi dalam bentuk soft-skill dan hard-skill. Kata Kunci: Era Society 5.0, Keterampilan, kompetensi Konselor. 
AKHLAK MAHASISWA DALAM PENGGUNAAN APLIKASI TIKTOK DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG Meri Susanti; Afnibar Afnibar; Abdur Rahman
Al Irsyad : Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 13, No 2 (2022): Volume 13 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/jbki.v13i2.5133

Abstract

Perkembangan akhlak juga dipengaruhi oleh media sosial. Media sosial memiliki fungsi berbagi pesan dengan banyak pengguna media sosial lainnya, baik berupa informasi, gambar dan video. Saat ini aplikasi yang sedang viral dan banyak digunakan oleh kaum mileneal adalah TikTok. Aplikasi ini memungkinkan seseorang untuk bertindak positif dan negatif (tidak etis) dalam pemanfaatannya, Teguh Wahyono( 2006:36). Penggunaan aplikasi secara tidak tepat dan negatif dapat merusak akhlak. Banyak diantara mahasiswa yang menjadikan aplikasi ini untuk pamer video mereka dengan berbagai gaya untuk dilihat oleh siapa saja yang menggunakan aplikasi ini. Ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deksriptif, Sugiyono (2014:85). Penetapan subjek penelitian dengan teknik purposive sampling, yaitu mahasiswa aktif FDIK semester IV dan VIII dan sudah bermain aplikasi TikTok lebih dari 1 tahun. Penelitian mengungkapkan, sebagian besar bentuk akhlak mahasiswa pengguna Aplikasi TikTok tergolong akhlakul mazmumah karena mereka dilalaikan oleh aplikasi ini, serta bertindak tidak etis dan elanggar syariat agama. Sebagian kecil termasuk kepada akhlakul karimah, yang menggunakan aplikasi ini untuk kegiatan positif bermanfaat baginya. Faktor yang mempengaruhi mahasiswa menggunakan aplikasi TikTok, yaitu faktor internal dan eksternal. Untuk mengatasi permasalahan karena penggunaan aplikasi, dapat dilakukan layanan informasi dan penguasaan konten. Dengan menggunakan beberapa fungsi yaitu pemahaman, pencegahan, pengentasan, dan pemeliharaan serta pengembangan.
Problematika Penderita Diabetes Melitus Menghadapi Penyakitnya Dalam Tinjauan Bimbingan Konseling Islam Puspa Indah Maidani; Zuwirda Zuwirda; Yeni Fitri Wahyuni
Al Irsyad : Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 13, No 2 (2022): Volume 13 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/jbki.v13i2.5172

Abstract

Penderita Diabetes Melitus dalam menghadapi sakit yang dideritanya, juga kurangnya pengetahuan penderita Diabetes Melitus serta sejauh mana bimbingan konseling islam berperan untuk mengubah pendapat penderita Diabetes Melitus dalam memaknai sakitnya. Untuk itu perlu adanya penelitian yang bertujuan untuk mengkaji bagaimana problematika pribadi dan sosial penderita Diabetes Melitus agar lebih memaknai sakitnya secara positif. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan menggunakan metode kualitatif dan bersifat deskriptif. Subjek penelitian yang menjadi informan penelitian ini adalah penderita Diabetes Melitus beserta keluarga, dan petugas kesehatan. Teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Problematika pribadi penderita Diabetes Melitus kondisi kesehatan yang tidak stabil, merasa khawatir yang berlebihan, merasa rendah diri, merasa putus asa sehingga hati tidak tenang. Sebenarnya bersumber dari problematika pribadi penderita Diabetes Melitus itu adalah pemikirannya sendiri. Jika penderita Diabetes Melitus dapat memaknai sakitnya secara positif, maka secara tidak langsung problematika pribadinya akan sedikit. Namun jika memaknai sakit secara negatif maka muncullah problematika pribadi yang akan dihadapi. Melibatkan Allah dalam setiap memaknai sakit menjadi salah satu faktor utama agar mendapatkan kebahagiaan tak hanya didunia tetapi juga diakhirat, karena itu adalah tujuan kita di dunia ini. 2) Problematika sosial penderita Diabetes Melitus menghadapi sakitnya bersikap tidak ingin tahu terhadap lingkungan luar/ bersikap acuh (apatis), memisahkan diri dari lingkungan(mengisolasi diri), mudah tersinggung (sensitif) serta suka marah- marah tidak jelas (agresif).Problematika sosial penderita Diabetes Melitus berhubungan erat dengan orang-orang sekitarnya. Sebagai makhluk sosial, bagaimana pun keadaan dan situasi kita tetap butuh orang lain. Karena kodrat kita sudah menjadi makhluk sosial yang mestinya harus menjalin hubungan baik dengan makhluk sosial lainnya. Di dunia ini kita harus bersikap Hablum Minallah dan Hablum Minannas. Kata Kunci : Diabetes Melitus, Problematika Sosial, Problematika Pribadi
RAGAM PERAN ORANG TUA DALAM MENDAMPINGI ANAK BELAJAR DARING PADA MASA PANDEMI COVID-19 Mansyur S; Nurus Sa'adah; Wanda Fitri
Al Irsyad : Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 13, No 2 (2022): Volume 13 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/jbki.v13i2.4722

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan serta menjelaskan bagaimana bentuk peran orang tua dalam mendampingi anak belajar daring pada masa pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis studi kasus. Teknik pengumpulan datanya adalah dengan cara wawancara daring (via WhatsApp), sedangkan sumber datanya adalah orang tua yang memiliki anak usia sekolah kelas 3-5 SD, berita online serta beberapa hasil penelitian terdahulu. Penelitian ini dilakukan di Komplek Pesona Filano, Kelurahan Pisang, Kecamatan Pauh, Kota Padang Provinsi Sumatera Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua terlalu intervensi terhadap tugas dan tanggung jawab anak ketika belajar daring, seperti: mencari referensi, mencari jawaban, mengerjakan tugas, bahkan menyelesaikan tugas anak.
Pengaruh Layanan Konseling Kelompok terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa SMA Ali Maksum Yogyakarta Haryati Haryati; Afifatuz Zakiyah; Erika Septianti Kusumaputri
Al Irsyad : Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 13, No 2 (2022): Volume 13 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/jbki.v13i2.4701

Abstract

This study aims to determine the influence of group counseling services on the learning discipline of class X students of SMA Ali Maksum Yogyakarta. The population in this study was class X students of Ali Maksum High School who had low learning discipline. The sample in this study was 40 students. The sampling technique uses purposive sampling technique, which is the determination of samples based on predetermined characteristics, namely class X students of Ali Maksum High School Yogyakarta who have low learning discipline.  Teknik data collection through Pre-Test and Post-Test. Pre-Test is carried out to collect data before treatment is carried out.  The implementation was carried out using a shiva disciplinary questionnaire with a Likert scale. The result of this study is the positive influence of group counseling services on the learning discipline of class X students of Ali Maksum High School.
Konseling Sebaya dalam Penggunaan Media Sosial di Era Disrupsi Self Control Pada Remaja Masjid Ahmad Lailatus Sibyan; Isnaini Isnaini; Zulkipli Lessy
Al Irsyad : Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 13, No 2 (2022): Volume 13 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/jbki.v13i2.4734

Abstract

ABSTRAKKemajuan dunia digital telah membawa masyarakat menuju era disrupsi, tren digital menjadi salah satu sebab kemunculannya. Remaja masjid menjadi salah satu elemen yang turut merasakan munculnya era disrupsi tersebut. Keterbukaan media sosial merupakan salah satu produk kemajuan teknologi yang tak terbendung lagi. Kegandrungan remaja terhadap media sosial juga sangat tinggi dan menghawatirkan. Di dalam media sosial banyak tersedia konten-konten positif, namun realitanya keterbukaan media sosial juga memiliki dampak negatif bagi remaja yang mengakses tanpa dapat memfilter konten-konten di media sosial. Dalam hal ini konseling sebaya (peer counseling) menjadi salah satu solusi untuk memberikan informasi dan konseling pada remaja agar mampu menumbuhkan self control dalam dirinya. Tujuan penelitian ini adalah bagaimana koseling sebaya dapat berperan pada remaja masjid dalam menumbuhkan self control pada diri mereka sehingga mampu menggunakan media sosial dengan baik dan bijak. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah dengan konseling sebaya anatar remaja masjid saling memberikan informasi dan konseling kepada remaja masjid lain dan mampu membantu menumbuhkan self control dalam penggunaan media sosial sehingga dapat memanfaatkan media sosial sebagai salah satu sarana untuk belajar dan mengambil informasi-informasi yang positif dan menyingkirkan informasi-informasi yang negatif.
Kolaborasi Pimpinan Pondok Pesantren dan Guru BK Dalam Mengatasi Kasus Bullying Di Kalangan Santri (Studi Pada Ponpes Perkampungan Minangkabau Padang) Ahmad Putra; Nurfarida Deliani; Thaheransyah Thaheransyah; Bima Prasetya; Sri Kendiyol Jelisa
Al Irsyad : Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 13, No 2 (2022): Volume 13 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/jbki.v13i2.4716

Abstract

This study discusses the efforts made by the leadership of the Minangkabau Islamic Boarding School and the guidance and counseling teachers in alleviating the problem of bullying that often occurs among students. This issue has become a serious polemic that cannot be ignored, so it needs to be resolved by taking several steps that have been attempted by the Leaders of the Islamic Boarding School. This type of research is field research or what is called qualitative research. The subjects in this study were the leaders of the Minangkabau Village Islamic Boarding School, BK teachers and several teachers as well as parties who were part of the Islamic Boarding School. The results of this study include the leadership making several efforts to overcome bullying cases, including: first, urging every teacher who teaches to evaluate the manners of the students in their daily lives, second, giving severe punishments for bullies, third, printing banners prohibiting bullying, fourth, monitoring the activities of students and the performance of the dormitory guardian during dorm hours, and fifth, discussions with counseling teachers in alleviating the problem of bullying.

Page 1 of 1 | Total Record : 7