cover
Contact Name
Bachtiar Effendi
Contact Email
bachtiareaje@gmail.com
Phone
+6222-6030483
Journal Mail Official
jurnaltekmira@gmail.com
Editorial Address
https://jurnal.tekmira.esdm.go.id/index.php/minerba/about/editorialTeam
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara
ISSN : 25278789     EISSN : 19796560     DOI : 10.30556/jtmb
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara adalah Jurnal yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara (Puslitbang tekMIRA). Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara terbit pada bulan Januari, Mei, September, memuat karya-karya ilmiah yang berkaitan dengan litbang mineral dan batubara mulai dari eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, ekstraksi, pemanfaatan, lingkungan, kebijakan dan keekonomian termasuk ulasan ilmiah terkait.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 15 No 3 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2019" : 6 Documents clear
ANALISIS DATA MAGNETIK BAWAH PERMUKAAN UNTUK IDENTIFIKASI SEBARAN MINERAL MANGAN DESA TOLNAKU, KECAMATAN FATULEU, KABUPATEN KUPANG Ashari Junaidi Ahmad; Mulfin Syarifin; Yohanes Arifin De Sousa; Isser Samuel Tumalang
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 15 No 3 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2019
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol15.No3.2019.926

Abstract

Dengan metode base-rover, telah dilakukan penelitian magnetik bawah permukaan di wilayah blok satu IUP PT. Bhakti Alam Indonesia Timur menggunakan dua buah alat proton procession magnetometer (PPM) GSM 19 T. Data yang diperoleh berupa nilai medan magnet total sedangkan data variasi harian diperoleh dari Stasiun Geomagnetic Bumi Baumata, BMKG Kupang. Data tersebut dikoreksi menggunakan koreksi harian dan IGRF sehingga menghasilkan nilai anomali magnetik. Selanjutnya dilakukan interpretasi kualitatif dan kuantitatif anomali tersebut. Hasil interpretasi kualitatif diperoleh anomali magnetik pada kisaran -2056,50 - 925,51 nano Tesla. Nilai anomali magnetik yang terbesar adalah 925,51 nano Tesla. Anomali ini diduga mengandung batuan dengan densitas tinggi, rapat massa kompak, sangat keras dan berumur lebih tua dari batuan sekitar. Sedangkan nilai anomali magnetik terendah adalah -2056,50 nano Tesla. Anomali ini diduga mengandung batuan densitas rendah, rapat massa batuan sangat berongga, dan berumur paling muda dari batuan sekitar. Dari hasil interpretasi kuantitatif di Desa Tolnaku Kecamatan Fatuleu Kabupaten Kupang terdapat tiga jenis batuan yaitu lempung dengan suseptibilitas 0,0001 dan 0,0006 satuan cgs, sedimen dengan suseptibilitas 0,0031 satuan cgs, basalt dengan suseptibilitas 0,0121 dan 0,133 satuan cgs, dan mineral pirotit dengan suseptibilitas 0,0193 satuan cgs. Berdasarkan hasil interpretasi ini disimpulkan bahwa indikasi keberadaan lapisan batuan yang mengandung mangan di daerah penelitian semakin membesar ke arah selatan.
PENGARUH KONSUMSI BAHAN BAKAR FOSIL TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTO INDONESIA DAN HUBUNGAN TIMBAL BALIK DI ANTARA KEDUANYA Arif Setiawan; David Pandu Tua; Michael Kelvin Eddy Husin
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 15 No 3 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2019
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol15.No3.2019.931

Abstract

Penggunaan energi di Indonesia sampai saat ini berperan sangat penting sebagai salah satu faktor produksi dalam menunjang pertumbuhan ekonomi. Energi yang digunakan berasal dari bahan bakar fosil seperti minyak bumi, gas bumi, dan batubara. Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi suatu negara salah satunya adalah produk domestik bruto (PDB). Tujuan analisis adalah untuk mengetahui hubungan antara energi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Metode yang digunakan adalah analisis korelasi dan regresi menggunakan variabel yang mewakili hubungan tersebut yaitu konsumsi bahan bakar fosil (KBBF) dan produk domestik bruto (PDB). Hasil analisis menunjukan bahwa  antara KBBF dan PDB memiliki hubungan yang sangat kuat dengan nilai sebesar 0,83. KBBF memberi sumbangan pengaruh terhadap PDB sebesar 68,41% dan sisanya sebesar 31,59% berasal dari faktor produksi lain. Model yang dihasilkan dari perhitungan regresi linier sederhana adalah PDB = 0,65 KBBF – 35,81. Maksud nilai tersebut adalah apabila KBBF bernilai konstan, maka PDB sebesar -35,81 quadrillion (105), dan koefisien regresi bernilai 0,65 quadrillion (105) per % total yang berarti bahwa setiap kenaikan satu unit KBBF akan meningkatkan kenaikan PDB sebesar 0,65. Model tersebut dapat diterima karena hasil uji t statistik (t hitung) lebih besar dari t tabel (6,24 > 2,101). Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa energi memiliki peranan yang sangat penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia.
STUDI TRANSFORMASI GOETIT MENJADI HEMATIT SECARA MEKANOKIMIA UNTUK BENEFISIASI BIJIH BESI LATERIT Suriyanto Bakri; Edy Sanwani
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 15 No 3 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2019
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol15.No3.2019.959

Abstract

Sumberdaya dan cadangan bijih besi laterit Indonesia sangat melimpah sehingga memberi potensi untuk dimanfaatkan sebagai alternatif bahan baku pembuatan baja, mengingat kebutuhan besi baja tiap tahunnya meningkat. Pada penelitian ini dilakukan transformasi fasa goetit menjadi hematit secara mekanokimia untuk meningkatkan kandungan Fe pada bijih besi laterit. Percobaan secara mekanokimia dilakukan dengan menvariasikan waktu penggerusan 5 – 50 jam, 20 – 50% persen volume mill dan jenis bola penggerus. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa bijih besi laterit asal Pulau Sebuku, Kalimantan Selatan bersifat ferromagnetik yang didominasi oleh goetit (FeOOH) dan maghemit (γFe2O3) dengan kadar Fe 42,68%. Transformasi fasa goetit menjadi hematit dan maghemit menjadi magnetit secara sempurna terjadi setelah 50 jam penggerusan, pada persen volume mill terbaik 50%, dan jenis media bola penggerus baja dengan kadar Fe 53,03%. Distribusi ukuran partikel D90 54,30 nm. Penggerusan secara mekanokimia berpengaruh pada sifat kemagnetan bijih besi laterit yang semula dengan nilai intensitas medan magnet 6,23 emu/gram naik menjadi 9,55 emu/gram.
ANALISIS NILAI KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN BENTANG ALAM PASCA TAMBANG BATUBARA PADA AREAL IZIN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN Asef Kurniyawan Hardjana; Herry Purnomo; Dodik R. Nurrochmat; Irdika Mansur
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 15 No 3 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2019
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol15.No3.2019.1008

Abstract

Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan tambang batubara yang terdapat pada empat kabupaten, yaitu: Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Kutai Barat dan Berau. Keempat daerah tersebut merupakan daerah tambang terbesar di Kalimantan Timur. Tujuan penelitian adalah menganalisis keberlanjutan pengelolaan bentang alam pasca tambang batubara di areal Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) yang dikelola perusahaan berstatus usaha Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B). Metodologi yang digunakan adalah multi-dimensional scaling (MDS) berdasarkan lima dimensi, yaitu: ekologi, ekonomi, sosial budaya, hukum dan kelembagaan, serta infrastruktur dan teknologi. Hasil penelitian menunjukan bahwa keberlanjutan pengelolaan bentang alam pasca tambang batubara di lokasi tersebut memiliki dua kategori status, yaitu: (1) status cukup berkelanjutan, terdiri dari: dimensi ekologi (54,26), dimensi ekonomi (55,06), dimensi hukum dan kelembagaan (55,08), dimensi infrastuktur dan teknologi (60,79); (2) status kurang berkelanjutan adalah dimensi sosial (49,10). Terdapat 22 atribut yang dinilai sensitif (leverage attribute) bagi keberlanjutan pengelolaan bentang alam pasca tambang batubara pada kawasan tersebut, sehingga perlu diambil strategi kebijakan yang tepat untuk meningkatkan pengelolaannya, seperti melakukan rutinitas pengawasan, intervensi kebijakan dan perbaikan kinerja. Peran pemerintah sangat dibutuhkan di sini, agar strategi kebijakan memiliki kekuatan untuk ditaati dan fokus ke arah keberlanjutan bentang alam pasca tambang batubara di kawasan IPPKH.
PENGARUH PENGGUNAAN ABU TERBANG DAN ZEOLIT TERHADAP KARAKTER SUSUT BETON GEOPOLIMER Danang Nor Arifin
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 15 No 3 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2019
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol15.No3.2019.1025

Abstract

Beton adalah material yang paling banyak digunakan untuk bahan bangunan yang telah banyak mengalami perkembangan dalam pembuatannya. Beton geopolimer merupakan material ramah lingkungan yang dapat dikembangkan sebagai alternatif pengganti beton semen konvensional. Salah satu parameter penting yang harus diperhatikan untuk desain daya tahan struktur betonadalah penyusutan. Permasalahan yang muncul adalah bagaimana mengetahui pengaruh bahan-bahan yang digunakan dalam pembentukan beton terhadap penyusutan beton yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan baku abu terbang dan zeolit dengan bahan tambahan abu sekam padi terhadap penyusutan beton geopolimer tanpa semen.Terhadap benda percobaan yang dihasilkan dalam penelitian ini selanjutnya dilakukan pengamatan dan pengukuran susut beton. Hasil pengamatan dan pengukuran menunjukkan bahwa pada perubahan tinggi dan diameter beton geopolimer pada rasio abu terbang dan zeolit yang hampir sama (40: 45) terjadi proses geopolimerisasi yang mengakibatkan adanya penyusutan tinggi dan diameter beton geopolimer lebih besar dibandingkan dengan komposisi yang lain.
PENGARUH VARIASI WAKTU DAN REDUKTOR PADA PELEBURAN TITANIUM DARI TERAK TIMAH MENGGUNAKAN TUNGKU BUSUR LISTRIK Yayat Iman Supriyatna; Bening N. H. Kambuna; Kurnia Trinopiawan; Panggi Aditya Putra
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 15 No 3 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2019
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol15.No3.2019.1041

Abstract

Pengolahan bijih timah menjadi logam timah akan menghasilkan limbah berupa terak. Metode pirometalurgi biasanya dipilih dalam mengolah bijih timah tersebut karena mempunyai kelebihan, yaitu prosesnya lebih singkat dan dapat menghasilkan logam lebih murni. Salah satu proses pirometalurgi adalah menggunakan alat tungku busur listrik. Tungku busur listrik merupakan salah satu alat yang berperan dalam proses reduksi dan peleburan mineral llogam. Tungku busur listrik satu fasa memiliki beberapa kelebihan dalam penggunaannya, di antaranya konsumsi penggunaan elektroda dan konsumsi energi yang rendah. Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi titanium menggunakan tungku busur listrik dengan variasi waktu proses dan rasio reduktor untuk mereduksi dan melebur terak timah. Waktu proses yang digunakan 20, 30, 40, 50 dan 60 menit serta variasi reduktor yaitu 1:5, 1:7 1:10, 1:13, dan 1:15 dengan temperatur peleburan yang sama yaitu 1600°C. Kadar titanium tertinggi diperoleh pada waktu proses 30 menit yaitu sebesar 23,11% pada rasio reduktor 1:15 dengan persen ekstraksi titanium sebesar 79,21 %.

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 20 No 1 (2024): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2024 Vol 19 No 3 (2023): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2023 Vol 19 No 2 (2023): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2023 Vol 19 No 1 (2023): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2023 Vol 18 No 3 (2022): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2022 Vol 18 No 2 (2022): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2022 Vol 18 No 1 (2022): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2022 Vol 17 No 3 (2021): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2021 Vol 17 No 2 (2021): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2021 Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2021 Vol 16 No 3 (2020): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2020 Vol 16 No 2 (2020): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2020 Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2020 Vol 15 No 3 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2019 Vol 15 No 2 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2019 Vol 15 No 1 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2019 Vol 14 No 3 (2018): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2018 Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2018 Vol 14 No 1 (2018): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2018 Vol 13 No 3 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2017 Vol 13 No 2 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2017 Vol 13 No 1 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2017 Vol 12 No 3 (2016): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2016 Vol 12 No 2 (2016): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2016 Vol 12 No 1 (2016): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2016 Vol 11 No 3 (2015): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2015 Vol 11 No 2 (2015): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2015 Vol 11 No 1 (2015): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2015 Vol 10 No 3 (2014): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2014 Vol 10 No 2 (2014): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2014 Vol 10 No 1 (2014): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2014 Vol 9 No 3 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2013 Vol 9 No 2 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2013 Vol 9 No 1 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2013 Vol 8 No 3 (2012): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2012 Vol 8 No 2 (2012): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2012 Vol 8 No 1 (2012): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2012 Vol 7 No 4 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Oktober 2011 Vol 7 No 3 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Juli 2011 Vol 7 No 2 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi April 2011 Vol 7 No 1 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2011 Vol 6 No 4 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Oktober 2010 Vol 6 No 3 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Juli 2010 Vol 6 No 2 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi April 2010 Vol 6 No 1 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2010 Vol 5 No 4 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Oktober 2009 Vol 5 No 3 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Juli 2009 Vol 5 No 2 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2009 Vol 5 No 1 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2009 More Issue