cover
Contact Name
Nurul Arifiyanti
Contact Email
nurularifiyanti@uny.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jpafip@uny.ac.id
Editorial Address
Jalan Colombo No. 1, Karangmalang, Yogyakarta, 55281, Indonesia
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Anak
ISSN : 23026804     EISSN : 25794531     DOI : 10.21831
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Pendidikan Anak is research, study and analysis related to early childhood include; development of moral and religious values, physical motor development, emotional social development, cognitive development, language development, artistic and creative development, parenting, parenting, management institution of early childhood education, early child development assessment, child development psychology, child empowerment, learning strategy, Educational tool play, instructional media, innovation in early childhood education and various fields related to Early Childhood Education.
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Anak" : 13 Documents clear
Efektivitas metode guided discovery pada pembelajaran sains terhadap perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun Vera Sholeha
Jurnal Pendidikan Anak Vol 8, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v8i1.26680

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti efektivitas metode guided discovery dalam pembelajaran sains terhadap perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen (quasi-experimental research). Subjek uji efektivitas pada kelas eksperimen sebanyak 22 peserta didik kelas B1 TK ABA Kembaran dan pada kelas kontrol sebanyak 23 peserta didik kelas B2 TK ABA Kembaran. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan tes lisan peserta didik. Teknik analisis data menggunakan independent sample t-test dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode guided discovery dalam pembelajaran sains, terdapat perbedaan yang signifikan pada domain kognitif aspek “mengingat” pada anak usia 5-6 tahun. Terdapat perbedaan hasil akhir antara kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah guru menggunakan metode guided discovery dalam pembelajaran sains dengan p 0,05 kemudian terjadi pula peningkatan yang signifikan dengan p = 0,000. AbstractThis study aimed to examine the effectiveness of the guided discovery method in science learning towards cognitive development in children aged 5-6 years. This type of research was quasi experimental research. The effectiveness test subjects in the experimental class were 22 students in class B1 TK ABA Kembaran and in the control class were 23 students in class B2 TK ABA Kembaran. Data collection used observation sheets and oral tests of students. Data analysis technique used independent sample t-test with a significance level of 0.05. The results showed that by using the guided discovery method in science learning, there were significant differences in the cognitive domain of “remembering” aspect of children aged 5-6 years. There were differences in the final results between the control class and the experimental class after the teacher used the guided discovery method in science learning with p 0.05 then there was also a significant increase with p = 0.000.
Baik Nilawati Astini, M.Pd (NIDN: 0030087504) Nurhasanah, M.Pd (NIDN: 001104705) Ika Rachmayani, M.Pd (NIDN: 0002018102) Drs. I Nyoman Suarta, M.Si (NIDN: 0019105904) Noer Hasanah
Jurnal Pendidikan Anak Vol 8, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v6i1.14855

Abstract

Pendidikan anak usia dini adalah salah satu lembaga pendidikan yang memegang peran penting untuk membantu pemerintah mempersiapkan generasi muda sedini mungkin, yang sesuai dengan tujuan pendidikan anak usia dini yaitu membantu meletakkan dasar kearah perkembangan sikap perilaku, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik. Penelitian ini pada hakekatnya bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih mendalam tentang Analisis Identifikasi Pemafaatan Alat Permaian Edukatif (APE) Dalam Mengembangkan Motorik Halus Anak Usia Dini. Dimana hasil penelitian ini pada akhirnya diperoleh data yang menggambarkan Analisis Identifikasi Pemafaatan Alat Permainan Edukatif (APE) Dalam Mengembangkan Motorik Halus Anak Usia Dini.Berdasarkan data yang diperoleh  menunjukan bahwa APE yang banyak digunakan atau dimanfaatkan  guru untuk stimulasi tumbuh kembang motorik halus anak adalah bahan alam yang terdiri dari barang bekas seperti kertas bekas yang akan di sobek dan dibuat bubur kertas 88,8%. Tetapi pemanfaatan Koran bekas yang lebih mudah untuk dibentuk dan diekmbangkan pada kegiatan dan stiulasi asek lain maah jarang digunakan (33,3%) Bahan alam yang mudah didapat seperti serbuk gergaji, pasir  dan air dan sejinisnya 83,3% guru sangat sering menggunakannya dalam proses pembelajaran. Hal yang juga sering dimanfaatkan guru adalah meronce manic-manik yakni 72,2%, alat mencocok 77,8%.
Meningkatkan kemampuan membaca permulaan menggunakan model direct instruction berbantuan media kartu kata bergambar Siti Asmonah
Jurnal Pendidikan Anak Vol 8, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v8i1.26682

Abstract

Tujuan penelitian untuk menguji empirik pengaruh model Direct Instruction berbantuan media kartu kata bergambar terhadap peningkatan kemampuan membaca permulaan di TK Aisyiyah Pembina Banguntapan, karena selama ini konsep membaca permulaan masih kurang dan pembelajaran selama ini sebatas dengan LKA, spidol dan papan tulis. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif partisipatif dengan menggunakan model penelitian Kemmis dan Mc.Taggart. Subjek dalam penelitian ini adalah anak kelompok B di TK Aisyiyah Pembina Banguntapan. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah kemampuan membaca permulaan menggunakan model Direct Instruction berbantuan media kartu kata bergambar. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, sedangkan teknik analisis data digunakan secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan kemampuan membaca permulaan anak kelompok B di TK Aisyiyah Pembina Banguntapan. Peningkatan ini dapat dilihat dari hasil observasi yang meningkat pada setiap siklusnya. Pra tindakan yang masuk kategori (BSB) 7 %, pelaksanaan tindakan siklus I (BSB) 7 %, tindakan pada Siklus II (BSB) 73 %, ada peningkatan dari siklus I ke siklus II, Keberhasilan tersebut di pengaruhi oleh model Direct Instruction Berbantuan Media Kartu Kata Bergambar langkah langkahnya: (1) menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik. (2) Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan. (3) Membimbing pelatihan. (4) Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik. (5) Memberikan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan diberi motivasi. AbstractThis study aims to test empirically the influence of Direct Instruction Model Assisted by picture-word cards on improving early reading skill at kindergarten TK Aisyiyah Pembina Banguntapan. Early reading is somewhat neglected and learning has been limited to work sheets, markers, and whiteboards. This is classroom action research conducted in a participatory collaborative manner using the Kemmis’s and Mc. Taggart’s model. The subjects in this study were children of group B in kindergarten TK Aisyiyah Pembina Banguntapan. The object in this study is early reading skill using the Direct Instruction model aided by picture-word cards. The data were collected by means of observation. The data were then qualitatively and quantitatively analysed. The results showed an increase in early reading skill of group B, Kindergarten TK Aisyiyah Pembina Banguntapan. This increase occurred in each cycle. There was an improvement in children’s early reading skill in pre cycle, cycle I (7%), and cycle II (73%). This improvement was contributed, among others, by the Media Assisted Direct Instruction model with Picture word card involving the following steps: (1) conveying the objectives to the students and preparing them to reach the set objectives, (2) demonstrating knowledge or skills, (3) guiding and training, (4) checking students’ understanding and providing feedback, and (5) providing opportunities for further training.
Implementasi program pembelajaran dalam lingkungan berbahasa Inggris pada playgroup and kindergarten Fitriani Kimalasari
Jurnal Pendidikan Anak Vol 8, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v8i1.26776

Abstract

Penelitian ini untuk mendeskripsikan program pembelajaran dalam lingkungan berbahasa Inggris yang terdiri atas: perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran di kelas Kidergarten Ananda Mentari Playgroup and kindergarten Bumijo Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dari penelitian ini yaitu 1 kepala sekolah, 1 guru kindergarten, 1 tenaga kependidikan, 1 trainer, dan 1 wali murid. Objek penelitian yaitu program pembelajaran dalam lingkungan berbahasa Inggris. Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan wawancara terstruktur, observasi, dokumentasi serta catatan lapangan. Instrument penelitian menggunakan model interaktif yang meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data penelitian diuji dengan menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Perencanaan program pembelajaran dalam lingkungan berbahasa Inggris menggunakan kurikulum adaptasi dari 4 negara, (2) Pelaksanaan kegiatan pembelajaran, metode dan materi untuk anak didik menggunakan bahasa Inggris dengan jenis kegiatan eksploratif. (3) Evaluasi pembelajaran dilakukan menggunakan checklist dan anekdot sesuai usia perkembangan anak. (4) Faktor pendukung program pembelajaran adalah kerjasama antar guru dan parents club. (5) Faktor penghambat program pembelajaran adalah persaingan dengan sekolah lain, lokasi tidak strategis, dan sulit mencari guru yang memenuhi kriteria AbstractThe purpose of this research is to describe a learning program based on English-language environment which consist of study planning, implementing, and evaluating that applied in kindergarten class at Ananda Mentari Playgroup and Kindergerten Bumijo Yogyakarta. This study requires descriptive method and qualitative approach. The subjects of this research are one of headmaster, one of kindergarten teacher, one trainer, and one of student guardian. The object of this study is about learning in an English-language environment. The data collection techniques used in this research are such as structured interviews, observations, documentations also field notes. The instrument has a interactive model consist of data reduction, data presentation, and data conclusion. This study shows that (1) the learning program based on English-language environment planning is adopted from 4 countries curriculums, (2) the english based study implementation, methods, and materials for the students are using a more explorative activities, (3) class evaluation used by checklist and anecdote suited for children growth, (4) the supporting factors of the learning program are cooperation between teachers and parents clubs. (5) the inhibiting factor of the learning program is competition with other schools, the location is not strategic, and it is difficult to find teachers who meet the criteria.
Meningkatkan attensi belajar siswa kelas awal melalui media visual Husnul Khotimah; Asep Supena; Nandang Hidayat
Jurnal Pendidikan Anak Vol 8, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v8i1.22657

Abstract

Penelitian literatur ini bertujuan untuk mencari solusi terkait dengan upaya meningkatan perhatian siswa khususnya ditingkat awal yaitu kelas 1, 2 dan 3 terhadap tugas belajarnya selama proses pembelajaran berlangsung menggunakan media pembelajaran visual. Penelitian ini menggunakan metode tinjauan literatur integratif. Metode ini menggabungkan berbagai artikel berbasis empiris dan penelitian, buku, dan literatur lain yang dipublikasikan tentang penggunaan media visual dalam meningkatkan perhatian belajar siswa kelas awal tersebut. Penelitian literatur ini menyimpulkan: (1) Perhatian adalah proses pemilihan informasi yang dikontrol secara sukarela oleh subjek (sadar), atau dapat karena pengaruh beberapa peristiwa eksternal yang ditangkap indera (tidak sadar); (2) Proses perhatian terjadi melalui seleksi, kesadaran, dan control; (3) Model media visual yang digunakan sebaiknya bervariasi baik media pembelajaran yang dibuat oleh guru maupun media dari internet. Media visual dalam bentuk infografis merupakan model media visual yang paling disarankan; (4) Implikasi dari fungsi media visual terhadap memori penginderaan antara lain: (a) memori pengindera hanya dapat mengolah informasi dalam jumlah terbatas, sehingga media visual yang digunakan untuk menyajikan materi pembelajaran perlu didesain sedemikian sehingga informasi-informasi kunci dapat diterima oleh siswa dengan baik; (b) memori penginderaan yang memiliki daya serap paling tinggi adalah indera penglihatan, sehingga mengkombinasikan sajian informasi visual dapat meningkatkan jumlah informasi yang mampu diterima oleh memori pengindera. AbstractThis literature research aims to find solutions related to efforts to increase the attention of students, especially at the initial level, grades 1, 2 and 3 of their learning tasks during the learning process takes place using visual learning media. This study uses the method of review of integrative literature. This method combines various empirical and research-based articles, books, and other published literature on the use of visual media in increasing the attention of students learning in the early grades. This literature research concludes: (1) Attention is the process of selecting information that is voluntarily controlled by the subject (conscious), or it can be due to the influence of some external events that are sensed (unconscious); (2) The process of attention occurs through selection, awareness, and control; (3) The visual media model used should vary both the learning media made by the teacher and the media from the internet. Visual media in the form of infographics is the most recommended visual media model; (4) The implications of the function of visual media on sensing memory include: (a) memory sensors can only process information in a limited amount, so that the visual media used to present learning material needs to be designed so that key information can be received properly by students; (b) sensing memory that has the highest absorption power is the sense of sight, so combining visual information offerings can increase the amount of information that the sensory memory can receive.
Penerapan language experience approach melalui cerita budaya lokal untuk mendukung membaca awal pada anak Martha Christianti; Nur Hayati; Arumi Savitri Fatimaningrum
Jurnal Pendidikan Anak Vol 8, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v8i1.26681

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan Language Experience Approach (LEA) melalui cerita rakyat budaya lokal untuk mendukung membaca awal pada anak usia dini. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan desain ekperimen quasi eksperimen. Teknik pengumpulan data dengan observasi dalam bentuk ceklist dan catatan lapangan. Hasil penelitian dianalisis dengan pendekatan deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini menerapkan pendekatan LEA dengan beberapa tahap yaitu (1) tahap bercerita; (2) tahap anak menyampaikan pengetahuan melalui pertanyaan; (3) nak menuangka pengalaman melalui gambar, huruf atau bentuk; (4) guru meminta anak untuk menceritakan hasil tulisannya secara lisan. Penelitian ini menunjukkan bahwa 80 persen anak di TPA Dharma Yoga Santi mengalami kemajuan dalam membaca awal yang ditunjukkan dalam kemampuan anak untuk menciptakan cerita dari pengalamannya mendengarkan cerita dalam bentuk tulisan dan kemampuan anak untuk menceritakan kembali cerita melalui hasil tulisannya dalam bentuk lisan atau tulisan. Anak anak mulai tumbuh rasa percaya diri untuk mengungkapkan ide melalui tulisan karena sering mendapatkan kesempatan dari guru untuk menuangkan idenya baik berupa gambar maupun tulisan. AbstractThis study aims to apply the Language Experience Approach (LEA) through local folklore to enhance early reading in early childhood. The research employed the quasi experimental design. Data were collected by means of observation in the form of a checklist and field notes. The data were then analyzed by using the quantitative and qualitative descriptive approaches. The results show that this study apply the LEA approach with several stages, namely (1) the storytelling stage; (2) the stage where children conveys knowledge through questions; (3) the stage where children want to imagine experiences through images, letters or shapes; and (4) the stage where teacher asks children to verbally convey their writing results. This study also reveals that 80 percent of children in TPA Dharma Yoga Santi experienced progress in early reading as indicated in the children’s ability to create stories in written from after they listen to certain stories and children’s ability to retell stories in written and oral forms. Children begin to grow the confidence to express ideas through writing because they often get the opportunity from the teacher to express their ideas in the form of pictures and writing.
Peningkatan rasa percaya diri anak melalui show and tell dengan media benda-benda pribadi pada anak taman kanak-kanak Amini Amini; Muryati Muryati
Jurnal Pendidikan Anak Vol 8, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v8i1.25876

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan rasa percaya diri anak melalui metode show and tell. Metode show and tell adalah salah satu metode pembelajaran yang dilakukan guru untuk menunjukkan sesuatu kepada audiens dan menjelaskan sesuatu meliputi bentuk, warna ukuran, komposisi, dan guna unsur. Metode penelitian ini ada penelitian tindakan kelas kolaboratif dengan guru pendamping sebagai pengamat. Instrumen penelitian yang digunakan adalah pedoman observasi dalam bentuk cheklist, unjuk kerja, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah anak-anak TK kelompok B TK Negeri Pembina Yogyakarta berjumlah 15 anak terdiri dari 10 anak laki- laki dan 5 anak perempuan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan rasa percaya diri anak yang signifikan melalui show and tell dengan benda-benda pribadi. Rasa percaya diri anak pra tidakan diperoleh hasil sebesar 58,05%, setelah dilakukan tindakan siklus I hasilnya meningkat 72,46 %, dan tindakan siklus II sebesar 81,34%. Rasa percaya diri anak yang muncul antara lain anak berani menatap dan mersepon orang diajak bicara, anak dapat memulai pembicaraan dengan orang lain, anak berani menyatakan keinginannya, anak berani memimpin di depn kelas, anak terbiasa meminta maaf jika bersalah dan meminta ijin jika meminjam barang teman serta mengucapkan terima kasih pada orang yang membantunya. AbstractThe purpose of this study is to develop children's confidence through the show and tell method. The show and tell method is one of the learning methods used by the teacher to demonstrate and explain certain objects or concepts such as shape, color, composition and use of the elements. This is collaborative classroom action research with a companion teacher as an observer. The research instrument was an observation guideline in the form of a checklist, performance, and documentation. The subjects of the study were 15 kindergarten children of Group B, TK Negeri Pembina Yogyakarta consisting of 10 boys and 5 girls. The results showed a significant increase in children's confidence through show and tell method involving personal objects. The children’s confidence before treatment amounts to 58.05%, after the first cycle the results increased to 72.46%, and the confidence kept growing (81.34%) in the second cycle. Children’s self confidence that grew stronger was shown in children had the courage to look in the eye as people talk to them and participate in the conversation, to start conversations, to express their desires, to lead their friends in classroom setting, to apologize whenever they made mistakes, to ask for permission whenever borrowing someone else’s belongings, and to thank people who helped them.
Peran perencanaan pembelajaran untuk performance mengajar guru pendidikan anak usia dini Vivi Sufiati; Sofia Nur Afifah
Jurnal Pendidikan Anak Vol 8, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v8i1.26609

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui peran perencanaan pembelajaran untuk performance mengajar guru PAUD. Penelitian dilakukan selama semester genap tahun ajaran 2018/2019. Penelitian merupakan kualitatif study kasus. Subjek penelitian terdiri dari 4 orang guru Cendekia Kids School yang memenuhi kriteria. Kriteria tersebut adalah guru tetap yayasan yang menjadi guru inti di kelas yang sudah diwajibkan membuat perencanaan pembelajaran. Penelitian inidirancang dengan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi.Tahapan analisis yang digunakan dengan reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan 44,44 % RPPH guru yang dikumpulkan tepat waktu dan rata-rata konten RPPH dinilai mulai berkembang. Rencana Program Pembelajaran harian yang disusun lengkap membantu guru dalam menguasai keterampilan mengajar membuka menutup pembelajaran, bertanya, variasi pembelajaran dan keterampilan menjelaskan. RPPH tidak cukup membantu jika hanya dihafalkan atau dibaca di kelas sambil mengajar tanpa dipahami. Menghafal akan membuat guru focus pada kegiatan menghafal bukan mengajar. Memahami RPPH membuat guru menampilkan performance percaya diri dan memunculkan keterampilan -keterampilan mengajar. RPPH merupakan perencanaan yang dibuat agar mencapai tujuan pembelajaran untuk anak bukan memaksakan kegiatan untuk anak. Perencanaan bisa berubah menyesuaikan keadaan anak dengan memodivikasi RPPH yang sudah dibuat. AbstractThis study aimed to determine the role of lesson plan for early childhood education teacher teaching performance. The study was conducted during the even semester of the 2018/2019 school year. Research was a qualitative case study. The research subjects consisted of 4 Cendekia Kids School teachers who met the criteria. These criteria were the foundation's permanent teachers who become the core teachers in the class that were required to make learning plans. Data collection uses observation, interviews, and documentation. The stages of the analysis was used by data reduction, data display and drawing conclusions or verification. The results showed 44.44% of the daily lasson plan of the teachers that were collected on time and the average lesson plan content was assessed as starting to develop. Daily Lesson Plan that were prepared in full help teachers in mastering teaching skills opening closing learning, asking questions, learning variations and explaining skills. Daily lasson plan is not enough to help if only memorized or read in class while teaching without being understood. Memorization will make the teacher focus on memorizing activities rather than teaching. Understanding the lesson plan make the teacher have a confident performance and bring up teaching skills. Lesson plan was a plan that is made in order to achieve learning objectives for children rather than imposing activities for children. Planning can change according to the child's situation by modifying the lesson plan that has been made.
Baik Nilawati Astini, M.Pd (nilaastini@ymail.com) Nurhasanah, M.Pd (nurhasanah@unram.ac.id) Hayatun Nupus, S.Pd Nur Hasanah
Jurnal Pendidikan Anak Vol 8, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v8i1.26467

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk pengembangan APE berbasis lingkungan pada tema lingkungan untuk pembelajaran saintifik bagi guru-guru korban gempa di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara. Penelitian ini adalah penelitian action research. Populasi dari penelitian ini yakni seluruh guru korban gempa yang ada di Kecamatan Tanjiung dan Sampel penelitian ini yakni 20% dari jumlah populasi yang ada yang akan dipilih secara random yakni sebanyak tiga puluh delapan orang guru. Teknik pengumpulan data menggunakan metode pengisian angket, FGD (Fokus Group Diskusi) dan dokumen. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif.Hasil dari penelitian ini adalah terbentuknya model pengembangan APE berbasis lingkungan untuk pembelajaran saintifik pada tema lingkungan dapat dilakukan dengan beberapa tahapan yakni identifikasi sumber bahan pembuatan APE berbasis lingkungan untuk pembelajaran saintifik pada tema lingkungan, penglompokkan bahan pembuatan APE berbasis lingkungan untuk pembelajaran saintifik pada tema lingkungan, mengembangkan APE berdasarkan pengelompokkan, dan tercipta APE untuk pembelajaran saintifik pada tema lingkungan. Bentuk-bentuk APE yang dapat dikembangkan untuk pembelajaran saintifik yakni bentuk miniatur rumah, bentuk perahu, bentuk mobil-mobilan, bentuk orang-orangan dari pelepah pisang, kertas dan kardus bekas, bentuk ikan dari kertas origami dan bentuk pohon angka dari ranting pohon kering dan angka berbentuk buah apel yang diberi tulisan angka. Dan kelompok-kelompok APE dibagi menjadi dua kelompok APE dengan jenis main peran mikro dan jenis main pembangunan. Dari hasil penelitian ini guru dapat memanfaatkan bahan-bahan yang ada dilingkungan sekitar untuk membuat APE dan dapat menjadi acuan bagi guru dalam meningkatkan kreatifitas dalam mengembangkan APE.Kata kunci: APE, Pembelajaran Saintifik
Pembelajaran batik tetes lilin sebagai alternatif teknik membatik sederhana pada mahasiswa PAUD Prayitno Prayitno
Jurnal Pendidikan Anak Vol 8, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v8i1.26678

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan atau menggambarkan bagaimana pembelajaran membuat batik dengan teknik tetes lilin terhadap mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa PAUD salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Yogyakarta, sebanyak 36 mahasiswa. Batik tetes lilin adalah teknik membatik pada kain dengan menggunakan media tetesan lilin sebagai perintang warna dan media untuk menghasilkan motif (pengganti canting). Dari hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiwa PAUD ini dapat membuat batik tetes lilin. Hal itu dapat dilihat dari hasil karya yang dibuat oleh mahasiswa PAUD tersebut. Hasil karya mahasiswa yang mendapat kriteria Baik 53%, kriteria Cukup 33%, dan Kurang 14%. Pembelajaran batik tetes lilin ini dapat dijadikan sebagai alternatif pembelajaran membatik sederhana. Setelah melakukan pembelajaran batik dengan teknik tetes lilin ini, diharapkan Mahasiswa PAUD ketika sudah mengajar dapat mengaplikasikannya terhadap anak didiknya nanti di sekolah. Pembelajaran batik sederhana ini sebagai referensi Mahasiswa PAUD, dapat dikembangkan lagi dan dapat disesuaikan dengan kondisi anak didiknya nanti. AbstractThe purpose of this research was to descript or to describe learning to make a batik with drops candle technic to Early Childhood Education college students. The method of this research used described method. The subject of this research is Early Childhood Education student colleges one of the Public Universities in Yogyakarta, as many 36 student colleges. Batik Tetes Lilin is technique to make batik on fabric with use candle drops as covering the color and media to produce the motives (replacement of canting). Results of research obtained shows that most of the Early Childhood Education student colleges can be make a Batik Tetes Lilin. The creation student colleges have got good criteria is 53%, enough criteria is 33%, and less criteria is 14%. Learning of Batik Tetes Lilin can be used as alternative learning to make simple batik. After did learning of batik with drops candle technic, expected the Early Childhood Education college student’s can apply to students at school. Learning of simple batik as an reference Early Childhood Education college students, can be develop again and can adjust with condition of students. 

Page 1 of 2 | Total Record : 13