cover
Contact Name
Nasrudin
Contact Email
anazhaitami@uinsgd.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
anazhaitami@uinsgd.ac.id
Editorial Address
Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Cimincrang, Panyileukan Kecamatan Gedebage, Kota Bandung Telp./Hp. 082240015474
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Journal of Islamic Law (EJIL)
ISSN : -     EISSN : 3031951X     DOI : 10.15575/ejil.v1i1
Equality: Journal of Islamic Law (EJIL) adalah Jurnal pengembangan Hukum Islam yang diterbitkan pertama kali oleh Program Doktor Hukum Islam Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Terbit setiap enam bulan sekali sebagai media publikasi artikel ilmiah pada Bidang Hukum Islam. Isi atau artikel yang dimuat dalam Jurnal ini tidak mencerminkan pandangan dan pemikiran redaksi atau institusi.
Arjuna Subject : Ilmu Sosial - Hukum
Articles 8 Documents
PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP KEMASLAHATAN LEGALISASI GANJA UNTUK MEDIS Yusup Sobirin; Oyo Sunaryo Mukhlas
Equality: Journal of Islamic Law (EJIL) Vol. 1 No. 1 (2023): Equality: Journal of Islamic Law (EJIL)
Publisher : Program Doktor Hukum Islam Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ejil.v1i1.478

Abstract

Abstract: This study aims to see the view of Islamic law on the benefits of legalizing marijuana for medical needs. This research adopts a type of qualitative research with a focus on data sources, especially data found through library research. This method is included in the category of literature research, which in the context of legal research can be classified as normative juridical research or literature law research. The results of this study show that the use of medical marijuana, when used correctly and according to the recommended dose, is not a problem and can be considered. However, if it is used abusely for personal gratification, it can be punished as haram. The maslahah and mudharat aspects of the use of marijuana as medicine, when considered from the perspective of Islamic law, emphasize the emergency of the situation. When the use of marijuana is urgent, it can be accepted according to the rules in Islam. However, when misused, it will be a mudharat that endangers oneself and others. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat pandangan hukum Islam terhadap kemaslahatan legalisasi ganja untuk kebutuhan medis. Penelitian ini mengadopsi jenis penelitian kualitatif dengan fokus pada sumber data, terutama data-data yang ditemukan melalui analisis kepustakaan (library research). Metode ini masuk dalam kategori penelitian kepustakaan, yang dalam konteks penelitian hukum dapat diklasifikasikan sebagai penelitian yuridis normatif atau penelitian hukum kepustakaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan ganja medis, apabila digunakan dengan benar dan sesuai dosis yang direkomendasikan, tidak menjadi masalah dan dapat dipertimbangkan. Tetapi, jika digunakan secara penyalahgunaan untuk kepuasan pribadi, hal tersebut dapat dihukumi sebagai haram. Aspek maslahah dan mudharat terhadap penggunaan ganja sebagai obat, jika dipertimbangkan dari perspektif hukum Islam, menekankan pada daruratnya situasi. Ketika penggunaan ganja mendesak, bisa diterima sesuai kaidah dalam Islam. Namun, ketika disalahgunakan, hal tersebut akan menjadi mudharat yang membahayakan diri sendiri dan orang lain.
EKSISTENSI FINANCIAL TECHNOLOGI (FINTECH) ALAMI SHARIA PADA PEMBIAYAAN CROWDFUNDING Ziyana Nur Hida; Dedah Jubaedah; Mohamad Sar'an
Equality: Journal of Islamic Law (EJIL) Vol. 1 No. 1 (2023): Equality: Journal of Islamic Law (EJIL)
Publisher : Program Doktor Hukum Islam Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ejil.v1i1.479

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Eksistensi Fintech Alami Sharia pada pembiayaan Crowdfunding, di mana kehadiran Financial Technologi merupakan efek positif dari perkembangan teknologi di bidang keuangan, fintech yang berlandaskan syariat Islam menjadi inovasi besar pada keuangan syariah khususnya di Indonesia. Penelitian termasuk jenis penelitian kualitatif dengan fokus pada sumber data, terutama data-data yang ditemukan melalui analisis kepustakaan (library research). Metode ini masuk dalam kategori penelitian kepustakaan, yang dalam konteks penelitian hukum dapat diklasifikasikan sebagai penelitian yuridis normatif atau penelitian hukum kepustakaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kehadiran Fintech Alami sharia dengan segala inovasi dan eksistensinya terutama dalam pembiayaan crowdfunding yang sudah terbukti membantu banyak UMKM membuat keuangan syariah Indonesia diakui ruang internasional pada penghargaan GIFA 2022, hal ini menjadi motivasi sekaligus gerbang kesuksesan keuangan syariah bisa melaju dengan cepat. Abstract: This study aims to analyze the existence of Natural Sharia Fintech in Crowdfunding financing, where the presence of Financial Technology is a positive effect of technological developments in finance, fintech based on Islamic law is a major innovation in Islamic finance, especially in Indonesia. Research is a type of qualitative research with a focus on data sources, especially data found through library research. This method is included in the category of literature research, which in the context of legal research can be classified as normative juridical research or literature law research. The results of this study show that the presence of Fintech Alami sharia with all its innovations and existence, especially in crowdfunding financing which has been proven to help many MSMEs make Indonesian sharia finance recognized internationally at the 2022 GIFA awards, this is a motivation as well as a gateway to the success of Islamic finance can go quickly.
AKAD MUDHARABAH DAN RELEVANSINYA DENGAN TAFSIR QUR’AN SURAH AN-NISA AYAT 29 TENTANG LARANGAN MENCARI HARTA DENGAN CARA YANG BATHIL Lena Ishelmiani Ziarahah; Rosihon Anwar; Ending Solehudin
Equality: Journal of Islamic Law (EJIL) Vol. 1 No. 1 (2023): Equality: Journal of Islamic Law (EJIL)
Publisher : Program Doktor Hukum Islam Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ejil.v1i1.480

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tafsir Quran Surat An-Nisa Ayat 29 tentang larangan mencari harta dengan cara yang bathil korelasinya terhadap akad Mudharabah. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif analisis dengan jenis penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Allah SWT melarang hamba-hamba-Nya yang beriman untuk memakan harta sebagian dari mereka atas sebagian yang lain dengan cara yang bathil, yaitu melalui usaha yang tidak memilki syariat, seperti melakukan dengan cara riba, judi serta berbagai cara yang masuk dalam kategori meggunakan berbagai tipuan dan pengelabuan. Akad mudharabah menjadi salah satu solusi di dalam sistem ekonomi syariah agar transaksi tidak mengandung kemudharatan dan kebathilan serta para pihak dalam bertransaksi harus saling suka sama suka (antharadhin). Adapun Relevansi Akad Mudharabah dengan tafsir Quran Surat An-Nisa Ayat 29 bahwa di dalam transaksi muamalah dalam pengelolaannya harus berdasarkan prinsip syariah, tidak diperbolehkan mengandung unsur maysir (judi), gharar (ketidakjelasan), dan riba (usury). Abstract: This study aims to analyze the Qur'anic interpretation of Surat An-Nisa Verse 29 about the prohibition of seeking wealth in a way that is mentally correlated to the contract of Mudharabah. This research uses a descriptive method of analysis with a type of qualitative research. The results showed that Allah Almighty forbids His faithful servants to eat the property of some of them over others in a pure way, namely through efforts that do not have Sharia, such as doing usury, gambling and various methods that fall into the category of using various deceptions and deceptions. Akad Mudharabah is one of the solutions in the Islamic economic system so that transactions do not contain glory and innocence and the parties in the transaction must be consensual (antharadhin). The relevance of Akad Mudharabah to the interpretation of the Quran Surat An-Nisa Verse 29 that in muamalah transactions in its management must be based on sharia principles, it is not allowed to contain elements of maysir (gambling), gharar (obscurity), and riba (usury).
ASAS KEPASTIAN HUKUM KEADILAN KEMANFAATAN SERTA PENERAPANNYA DALAM PUTUSAN PENGADILAN TENTANG HAK-HAK ANAK AKIBAT PERCERAIAN Ahmad Ridho Ibrahim; I Nurol Aen; Ah. Fathonih; Ahmad Hasan Ridwan; Nandang Najmudin
Equality: Journal of Islamic Law (EJIL) Vol. 1 No. 1 (2023): Equality: Journal of Islamic Law (EJIL)
Publisher : Program Doktor Hukum Islam Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ejil.v1i1.482

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perlindungan dan kepentingan anak yang pada prinsipnya kurang diperhatikan dalam putusan perceraian oleh pengadilan-pengadilan dalam wilayah Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurang perhatian hakim terhadap asas kepastian hukum, keadilan, dan kemanfaatan, serta kurangnya pemahaman hakim terhadap prinsip-prinsip hukum Islam, seperti maqāsid syarī’ah dan maslahah. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan fokus pada pendekatan yuridis empiris, adapun metode penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif analisis dengan memberikan deskripsi dan analisis secara menyeluruh mengenai 9 putusan tentang gugat cerai yang melibatkan anak di wilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hakim cenderung lebih memperhatikan kepastian dan keadilan ketimbang kemanfaatan dalam konteks kepentingan anak. Hal ini terlihat dari kurangnya perhatian hakim terhadap gugatan subsidier yang berkaitan dengan kepentingan anak, sementara hanya memutuskan gugatan primer (gugatan talak). Abstract: This study aims to analyze the protection and interests of children which in principle are less considered in divorce decisions by courts within the Bengkulu High Religious Court area, this is due to several factors such as the judge's lack of attention to the principles of legal certainty, justice, and expediency, as well as the judge's lack of understanding of the principles of Islamic law, such as maqāsid syarī'ah and maslahah. This research is a type of qualitative research with a focus on empirical juridical approaches, while the research method used is descriptive analysis by providing a thorough description and analysis of 9 rulings regarding divorce lawsuits involving children in the jurisdiction of the Bengkulu High Court of Religion. The results of this study show that judges tend to pay more attention to certainty and justice than expediency in the context of children's interests. This can be seen from the judge's lack of attention to subsidiary claims related to the interests of children, while only deciding the primary lawsuit (talaq lawsuit)
PERKEMBANGAN PRANATA BANK SYARI’AH DI INDONESIA UPAYA MENDORONG PEREKONOMIAN UMAT BERBASIS MAQASID AL SYARI’AH Nasrudin; Ateng Ruhendi; Nina Nursari; Ikhwan; Riva Abdillah Aziz
Equality: Journal of Islamic Law (EJIL) Vol. 1 No. 1 (2023): Equality: Journal of Islamic Law (EJIL)
Publisher : Program Doktor Hukum Islam Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ejil.v1i1.489

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemikiran dan gerakan umat islam Indonesia dalam membangun ekonomi kerakyatan berbasis Maqasid Al-Syari’ah, sebagai alternatif terhadap sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan yuridis normatif. Teknik yang digunakan adalah studi kepustakaan (library research). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penegakkan Maqasid Al-Syari’ah dalam bidang perbankan dapat disebut sebagai bagian dari perjuangan umat islam di bidang ekonomi syari’ah. Sehingga, keberadaannya memerlukan perlindungan legislasi. Peranan pemerintah dalam menegakkan hukum syari’ah sangat berpengaruh. Sistem Bank Islam merupakan sebuah hasil dari transformasi prinsip-prinsip dan mekanisme perekonomian yang terdapat dalam al-Quran dan al-Sunnah sebagai upaya mendorong umat dalam memajukan perekonomian berbasis Maqasid Al-Syari’ah di Indonesia. Abstract: This study aims to determine the thoughts and movements of Indonesian Muslims in building a popular economy based on Maqasid Al-Syari'ah, as an alternative to the capitalist economic system and socialist economic system. This research is a type of qualitative research with a normative juridical approach. The technique used is library research. The results showed that the enforcement of Maqasid Al-Shari'ah in the banking sector can be called part of the struggle of Muslims in the field of shari'ah economy. Thus, its existence requires the protection of legislation. The role of the government in enforcing shari'ah law is very influential. The Islamic Bank System is a result of the transformation of economic principles and mechanisms contained in the Quran and al-Sunnah as an effort to encourage the Ummah to advance the economy based on Maqasid Al-Shari'ah in Indonesia.
KONSEP SHULH SEBAGAI ALTERNATIF DALAM PENYELESAIAN SENGKETA EKONOMI SYARIAH BERDASARKAN AL-QUR’AN DAN AL-HADITS Rima Karimah
Equality: Journal of Islamic Law (EJIL) Vol. 2 No. 1 (2024): Equality: Journal of Islamic Law (EJIL)
Publisher : Program Doktor Hukum Islam Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ejil.v2i1.508

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ash-shulh (metode musyawarah mufakat) dalam menyelesaikan sengketa ekonomi syariah berdasarkan al-Qur’an dan al-Hadist. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan fokus pada pendekatan yuridis empiris, adapun metode penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif analisis dengan memberikan deskripsi dan analisis secara menyeluruh mengenai konsep shulh sebagai alternatif dalam penyelesaian sengketa ekonomi syariah di Lembaga keuangan non bank yaitu BMT El-Tazkiyah Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, terdapat beberapa implementasi shulhu berdasarkan kaidah, yaitu: Shulhu iqrar atau as-shulh ma’al iqrar (perdamaian yang disertai pengakuan); Shulhul inkar atau as-shulh ma’al inkar (perdamaian yang disertai pengingkaran); Berdamai dalam khiyar ‘aib berarti hak pembeli untuk membatalkan transaksi jika barang yang dibeli memiliki cacat dan ingin dikembalikan kepada penjualnya; dan Berdamai dalam khiyar Syarth hak pembeli untuk membatalkan atau meneruskan transaksi dengan syarat-syarat tertentu yang telah disepakati antara penjual dan pembeli. Kedua, shulhu akan menjaga rasa kasih sayang dan mencegah perselisihan.
KEDUDUKAN BARANG SUCI DAN BARANG NAJIS DALAM JUAL BELI Gina Sakinah; Nendi Nur Hidayat; Ade Ponirah
Equality: Journal of Islamic Law (EJIL) Vol. 2 No. 1 (2024): Equality: Journal of Islamic Law (EJIL)
Publisher : Program Doktor Hukum Islam Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ejil.v2i1.513

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis kedudukan barang suci dan barang najis dalam jual beli. Metodologi yang digunakan meliputi teknik kualitatif dan prosedur deskriptif-analitis. Tinjauan pustaka adalah pendekatan penelitian yang mengumpulkan sumber dan metodologi pengumpulan data dengan membaca dan mendokumentasikan studi literatur yang relevan; Selanjutnya, menggunakan mereka sebagai fondasi, peneliti membangun kerangka judul yang kohesif. Metode deduktif dan induktif digunakan dalam analisis data. Temuan menunjukkan bahwa ada kontrak yang saling menguntungkan antara vendor dan pelanggan dalam semua transaksi yang melibatkan barang dan jasa. Muathah mengacu pada praktik jual beli dengan perbuatan (saling memberi), meskipun kontrak itu sendiri tidak menyatakannya secara eksplisit. Agar penjualan menjadi sah menurut hukum Islam, produk harus memenuhi persyaratan berikut: Dilarang membeli dan menjual produk yang tidak murni, orang suci. Jika tidak ada keuntungan, maka hal itu pun tidak bermanfaat. Maka tidak apa-apa untuk berurusan dengan barang-barang kotor karena mereka dapat digunakan sebagai pengganti makanan dan air. Semua hal pada awalnya dianggap memiliki kelebihan dan dapat dijual untuk pupuk pertanian, oleh karena itu jual beli yang terjadi disebut jaiz.
PENERAPAN SEDEKAH SERENTAK PEGAWAI BANK SYARIAH INDONESIA UPAYA MENINGKATKAN PENYALURAN DANA UMMAT Silvia Isfiyanti
Equality: Journal of Islamic Law (EJIL) Vol. 2 No. 1 (2024): Equality: Journal of Islamic Law (EJIL)
Publisher : Program Doktor Hukum Islam Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ejil.v2i1.546

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan sedekah serentak yang dilakukan oleh Pegawai Bank Syariah Indonesia Regional 6 Bandung dengan Bank Syariah Indonesia Maslahat. Penelitian ini termasuk jenis penelitian campuran antara kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dengan penerapan sedekah serentak yang dilakukan oleh Bank Syariah Indonesia Regional 6 Bandung dengan Bank Syariah Indonesia Maslahat menjadi salah satu cara memaksimalkan penyaluran dana ummat untuk kesejahteraan masyarakat, hal ini didasarkan kepada janji Allah SWT di dalam al-Qur’an bahwa pahala bagi yang memberi sedekah, dan orang yang menerima sedekah akan merasakan kemudahan yang lebih besar dalam hidupnya.

Page 1 of 1 | Total Record : 8