cover
Contact Name
Aksa Noya
Contact Email
jilkompattimura@gmail.com
Phone
+6281248586420
Journal Mail Official
jilkompattimura@gmail.com
Editorial Address
Jl. Ir. M. Putuhena, Poka-Ambon
Location
Kota ambon,
Maluku
INDONESIA
Jurnal Ilmu Komunikasi Pattimura
Published by Universitas Pattimura
ISSN : 29627230     EISSN : 2830473X     DOI : https://doi.org/10.30598
Jurnal Ilmu Komunikasi Pattimura merupakan situs akademis yang berisi kumpulan artikel ilmiah, dengan fokus aspek keilmuan ilmu komunikasi. Ilmu Komunikasi menjadi salah satu cabang keilmuan yang sangat penting, mengingat tanpa komunikasi manusia tidak dapat berinteraksi satu sama lain. Jurnal Ilmu Komunikasi Pattimura secara spesifik bertujuan untuk menjawab tantangan manusia di era modernisasi, dengan berkembangnya teknologi, maka literasi digitalisasi begitu bermanfaat demi mewujudkan individu atau kelompok yang cerdas, dan kreatif dalam menggunakan platform media massa dan new media. Berikut dibawah ini mekanisme proses editorial and publishing.  Jurnal Ilmu Komunikasi Pattimura merupakan jurnal akademik yang berkaitan dengan kajian teori dan praktik komunikasi. Jurnal Ilmu Komunikasi Pattimura didedikasikan untuk menerbitkan karya asli dalam konteks umum Media Baru dan Teknologi Komunikasi, Komunikasi Budaya, Hubungan Masyarakat, Komunikasi Konflik, Media, dan Jurnalisme.
Articles 3 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Ilmu Komunikasi Pattimura" : 3 Documents clear
Fenomena Komunikasi Kaum Gay di Era Digital ROBET SIDABALOK; Sandra Telussa
Jurnal Ilmu Komunikasi Pattimura Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Ilmu Komunikasi Pattimura
Publisher : Department of Communication Science, University of Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/JIKPvol1iss2pp196-213

Abstract

Deviant sexual orientation makes it difficult for gays to interact and communicate like a dominant society, this makes gays need an alternative media in order to interact and communicate with the aim of meeting their social and sexual needs. Gays also use blued applications to meet these needs. This study aims to determine the phenomenon of gay communication on the blued application in the city of Ambon. The theoretical basis used in this research is the theory of social penetration and computer mediated communication (CMC). This research is a qualitative descriptive study with an individual unit of analysis, namely gay people who use the blued application. This study uses data collection techniques in the form of interviews with six resource persons, participatory observation, and documentation. Data analysis techniques used in this study were data reduction, data presentation, conclusion drawing and data triagulation. The results of this study indicate that gay users of the Blued application in Ambon City have different goals and ways when using the application to fulfill their personal needs. gay people also have different special criteria when they start a communication with each other in the application. So it is undeniable that technology-mediated communication is very helpful for gay people to be able to interact and communicate with each other. Although to improve relationships, it must still be done with several other supporting social media platforms in order to create better relationships. Based on the results of the study, mediated communication is very helpful in meeting the needs of gay people, but the communication that exists between gay people face to face is still the final achievement of developing a relationship that has been built for the better.
Transformasi Radio Konvensional di Era Digital (Studi Kasus Pada Radio Duta 90.9 FM Ambon) Puan Maharani; Said Lestaluhu; Ronald Alfredo
Jurnal Ilmu Komunikasi Pattimura Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Ilmu Komunikasi Pattimura
Publisher : Department of Communication Science, University of Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/JIKPvol1iss2pp214-231

Abstract

Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat memicu munculnya media baru. Kemunculan media-media baru tersebut turut mengambil alih fungsi dan peran media lama seperti radio. Internet merupakan salah satu bentuk media baru yang banyak digunakan oleh masyarakat saat ini dalam memperoleh informasi dan hiburan. Transformasi menjadi pilihan bagi media lama seperti radio berbasis konvensional untuk dapat beradaptasi dan mempertahankan eksistensinya di era digital. Oleh karena itu, perlu adanya analisa terkait transformasi yang dilakukan radio konvensional di era digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana transformasi yang dilakukan radio duta 90.9 FM Ambon di era digital. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan data primer dilakukan melalui wawacara dan observasi terhadap sejumlah informan yang terlibat langsung dalam proses transformasi yang dilakukan Radio Duta 90.9 FM Ambon. Adapun informannya yaitu Pimpinan Radio. Staff Radio. Dan Penyiar Radio. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Radio Duta yang dulu hanya berbasis konvensional kini telah menggunakan internet sebagai metode lain dalam penyiarannya. Metode penyiaran yang digunakan berupa siaran yang dapat didengar melalui aplikasi khusus Radio Duta serta website streaming. Selain itu Radio Duta juga telah memanfaatkan keberadaan media sosial seperti instagram, twitter, dan laman facebook sebagai media penyebaran informasi serta media komunikasi antara penyiar dan pendengar. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa, Radio Duta telah sadar akan perubahan teknologi di era digital serta sadar akan perlunya adaptasi di era digital untuk dapat terus mempertahankan eksistensinya dengan telah melakukan tranformasi penyiaran. Walaupun, transformasi yang dilakukan dirasa belum dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya karena masih terdapat banyak kekurangan pada media-media yang digunakan oleh Radio Duta. Selain itu, Radio Duta dalam proses transformasinya di era digital ini telah mengaplikasikan konsep konvergensi karena dalam transformasi yang dilakukan, Radio Duta telah melakukan penggabungan media dengan menghadirkan radio bersama platform digital seperti internet untuk menyampaikan sebuah informasi kepada pendengar.
Kekerasan terhadap Perempuan dalam Series Dokumenter “Keep Sweet, Pray and Obey” Aiza Nabila
Jurnal Ilmu Komunikasi Pattimura Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Ilmu Komunikasi Pattimura
Publisher : Department of Communication Science, University of Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/JIKPvol1iss2pp167-180

Abstract

Abstract Budaya patriarki masih menjadi akar masalah utama dalam kekerasan terhadap perempuan. Hak-hak istimewa yang dimiliki oleh laki-laki menjadikannya berbuat hal-hal yang meminggirkan perempuan. Laki-laki menjadi superior yang membuat perempuan tidak sadar bahwa ia adalah seorang korban kekerasan terhadap perempuan. Komnas Perempuan pada tahun 2018 mengeuarkan pernyataan bahwa Poligami termasuk dalam bentuk kekerasan terhadap perempuan. Perbuatan Poligami selalu menggunakan narasi Agama. Pemenggalan teks dalam terjemahan menjadikan salah arti. Penelitian ini menggunakan objek penelitian series dokumen yang ditayangkan di Netflix yaitu dengan judul “Keep Sweet Pray and Obey” yang bercerita tentang Poligami dengan narasi Agama yang dikenal dengan FLDS di Amerika serikat. Penulis terlebih dahulu mecari data mengenai konteks poligami di Indonesia dan Amerika Serikat. Apakah konteks Poligami dalam dua negara adalah sebuah perbuatan ilegal? Jawabannya iya. Karena Amerika Serikat menjadikan poligami sebagai salah satu klasifikasi kejahatan berat ataupun ringan. FLDS menggunakan narasi Agama yang mengaku serapan dari Kristen Protestan. Memiliki kepercayaan semakin banyak memiliki istri dan anak bisa mengangkat mereka ke Surga. Memiliki dalil “Wives, submit yourselves unto your own husbands, as unto the lord- Ephesians 5:22” yang memposisikan laki-laki sama seperti Tuhan. Para pengikut perempuan di FLDS selalu ditekankan untuk “keep sweet no matter what” hal tersebut adalah salah satu perbuatan kekerasan berbasis gender yang mengkungkung segala hak dan kewajiban seorang perempuan. Karena hanya dibatasi dalam ranah domestik. Penulis menggunakan metode penelitian Semiotika milik Roland Barthes yang akan menganalisis petanda, penanda, konotasi dan denotasi dalam dialog maupun adegan yang menunjukkan tindakan poligami. Keywords: Budaya patriarki, kekerasan perempuan, poligami, semiotika

Page 1 of 1 | Total Record : 3