cover
Contact Name
Aldrin
Contact Email
aldrin@uts.ac.id
Phone
=6281909003548
Journal Mail Official
gear@uts.ac.id
Editorial Address
Teknik Mesin - Universitas Teknologi Sumbawa Jln. Olat Maras Dsn. Batu Alang, Kec. Moyo Hulu, Kab. Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat.
Location
Kab. sumbawa,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Gear : Energi, Perancangan, Manufaktur & Material
ISSN : -     EISSN : 29881463     DOI : https://doi.org/10.36761/gear.v2i1.3674
Jurnal GEAR berfokus pada kajian diantaranya adalah sebagai berikut: . Energi . Perancangan . Manufaktur . Material
Articles 19 Documents
Analisis Pengaruh Campuran Komposit Berbahan Limbah Plastik Low Density Polyethylene dan Bottom Ash Sebagai Bahan Alternatif Batako Hadi Sutrisna; Aldrin
Jurnal GEAR (Energi, Perancangan, Manufaktur & Material) Vol 1 No 1 (2023): Edisi 1
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Fakultas Rekayasa Sistem Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/gear.v1i1.1945

Abstract

Batako merupakan salah satu alternatif bahan structural dinding bangunan yang lebih efisien dibandingkan dengan batu bata merah. Dengan seiring berkembangnya zaman inovasi-inovasi terbarukan banyak dikerapkan untuk pengembangan suatu bahan dengan pemanfaatan limbah sebagai bahan alternatif batako untuk meningkatkan mutu dan kualitasnya. Salah satu inovasi terbarukan yang dapat digunakan adalah Limbah plastik low density polyethylene dan bottom ash. Permasalahan yang sering dijumpai pada penggunaan batako konvensional di era ini adalah massa jenis (densitas), daya serap air, dan kuat tekan batako. Berdasarkan pemaparan diatas membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap pemanfaatan limbah plastik dan limbah bottom ash sebagai bahan baku pembuatan batako. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai densitas, daya serap air, dan kuat tekan batako menggunakan campuran plastik low density polyethylene (LDPE) dan bottom ash dengan variasi campuran bottom ash 5% dan plastik LDPE 95%, bottom ash 15% dan plastik LDPE 85%, bottom ash 25% dan plastik LDPE 75%. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu nilai densitas, daya serap air, dan kuat tekan baako dengan nilai densitas terbaik 1,26 g/cm2, untuk penyerapan air terbaik 0,63% dan kuat tekan terbaik 27,118 MPa.
ANALISIS PENGARUH CAMPURAN LIMBAH PLASTIK LOW DENSITY POLYETHYLENE DAN FLY ASH TERHADAP DENSITAS, KUAT TEKAN DAN KONDUKTIVITAS TERMAL SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF BATAKO Dzal Aidi Al Ayyubi; Fadhli Dzil Ikram
Jurnal GEAR (Energi, Perancangan, Manufaktur & Material) Vol 1 No 1 (2023): Edisi 1
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Fakultas Rekayasa Sistem Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/gear.v1i1.1971

Abstract

The availability of energy, including electrical energy, is dwindling and most of the energy used comes from non-renewable energy in decreasing amounts. In addition to the availability of energy, global warming is also a problem for the whole world. Greenhouse gas emissions are the main cause of global warming. Various types of human activities can also increase gas emissions, one of which is the use of electrical energy. The use of AC or air conditioner is an electronic device that requires a lot of electrical energy. To minimize the use of air conditioning, we need bricks that have a low thermal conductivity value but are still light and strong. Utilization of waste is something that is still rarely done. Some types of waste that are rarely used are LDPE plastic waste and fly ash. Both of these wastes have characteristics that are very suitable to be used as alternative raw materials in making bricks. The purpose of this study was to determine the value of density, compressive strength and thermal conductivity as well as the quality produced by brick made from LDPE plastic and fly ash. The research was carried out by melting LDPE plastic and then mixing it with fly ash until smooth to be printed and testing for density, compressive strength and thermal conductivity. From the research results obtained the best data for density 1.265g/cm3, compressive strength 28.6518 MPa and thermal conductivity 1.427 W/mK.  
Pembuatan Dan Pengujian Posisi Dudukan Pisau Mesin Chopper Pencacah Batang Jagung Amri Hidayat; Rabiul Aldi Tri Pramudia
Jurnal GEAR (Energi, Perancangan, Manufaktur & Material) Vol 1 No 1 (2023): Edisi 1
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Fakultas Rekayasa Sistem Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/gear.v1i1.1979

Abstract

Jagung merupakan salah satu tanaman pangan primer kedua sehabis padi yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan ternak sebab hampir keseluruhan bagian tumbuhan ini bisa dimaafatkan, selain sebagai komuditas pangan, juga dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan, batang dan daun tanaman yang muda dapat digunakan untuk pakan ternak kebanyakan peternak skala kecil menggunakan pencacahan secara manual dengan sabit, parang atau alat pertanian lainnya. Mesin pencacah (chopper) merupakan alat (dimensi) yang digunakan untuk membantu pertenakan dalam penyediaan tanaman hijauan yang dirajang menggunakan mesin pencacah bahan yang masih berukuran besar untuk dikecilkan. Pada penelitian ini terfokus pada dudukan mata pisau, jenis mata pisau yang digunakan pada modifikasi mesin chopper pencacah batang jagung yaitu planer terbuat dari material high speed steel (HSS) tipe aisi m2 dengan dimensi panjang 102mm x lebar 29mm x tebal 3mm. Pemilihan jenis mata pisau planer ini dikarenakan jenis mata pisau planer mempunyai ketahanan ketajaman mata pisau lebih tahan lama di bandingkan mata pisau dengan material besi. Kata Kunci: dudukan pisau, mesin chopper, pisau planer Jagung merupakan salah satu tanaman pangan primer kedua sehabis padi yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan ternak sebab hampir keseluruhan bagian tumbuhan ini bisa dimaafatkan, selain sebagai komuditas pangan, juga dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan, batang dan daun tanaman yang muda dapat digunakan untuk pakan ternak kebanyakan peternak skala kecil menggunakan pencacahan secara manual dengan sabit, parang atau alat pertanian lainnya. Mesin pencacah (chopper) merupakan alat (dimensi) yang digunakan untuk membantu pertenakan dalam penyediaan tanaman hijauan yang dirajang menggunakan mesin pencacah bahan yang masih berukuran besar untuk dikecilkan. Pada penelitian ini terfokus pada dudukan mata pisau, jenis mata pisau yang digunakan pada modifikasi mesin chopper pencacah batang jagung yaitu planer terbuat dari material high speed steel (HSS) tipe aisi m2 dengan dimensi panjang 102mm x lebar 29mm x tebal 3mm. Pemilihan jenis mata pisau planer ini dikarenakan jenis mata pisau planer mempunyai ketahanan ketajaman mata pisau lebih tahan lama di bandingkan mata pisau dengan material besi.Kata Kunci: dudukan pisau, mesin chopper, pisau planer 
Perancangan mesin pengiris singkong dengan menngunakan metode phal beitz Amri Hidayat; Zulkiflin Bahmid
Jurnal GEAR (Energi, Perancangan, Manufaktur & Material) Vol 1 No 1 (2023): Edisi 1
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Fakultas Rekayasa Sistem Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/gear.v1i1.2301

Abstract

Currently, Indonesia is the 4th largest cassava producing country in the world with an average total production of 19-20 million tons. Most of the areas in Indonesia that produce cassava products are only used for daily staples, and actually cassava can also be processed as snacks, for example cassava chips. This study aims to produce a cassava slicing machine design, which can assist in the processing of cassava into snacks, namely cassava chips. The method used in this study is the Pahl Beitz method consisting of 4 types, namely, planning and task explanations are compiling product technical specifications which are the basis forproduct design that can meet the needs of the community, both product concept designs are sought for several product concepts that can meet the requirements in the specification it is usually in the form of a simple sketch or schematic drawing and contains all the existing elements and components, the three design forms at this stage the result of the product concept in the form of a sketch or schematic drawing must be shaped in such a way that the elements together compiling the shape of the product, the four detailed designs, namely the arrangement of product elements, shapes, dimensions, surface smoothness, materials of each product element are determined
PERANCANGAN MESIN PENEPUNG KULIT DAN BONGGOL JAGUNG Rezaldi reza; Aldrin
Jurnal GEAR (Energi, Perancangan, Manufaktur & Material) Vol 1 No 1 (2023): Edisi 1
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Fakultas Rekayasa Sistem Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/gear.v1i1.2496

Abstract

Utilization of waste corn cobs and corn husks as additional feed ingredients, Livestock includes water content, dry matter, crude protein and crude fiber and crude fiber respectively as follows: 29.54; 70.45; 2.67 and 46.52% in 100% material, this plan aims to produce designs and construction drawings of a strong, sturdy, safe, and efficient corncob and corn husk pulverizing machine. Get results as planned. Get the results of the analysis of the Cob and Corn Skin Penepung Machine. The process of designing the cob and corn husk flour machine is carried out in stages, namely planning and explanation of tasks/functions, product concept planning (working drawings). Technical analysis includes analysis of power, torque that occurs in the axle and frame. The propulsion of the corn husk and cob flouring machine is planned to use an 8.5 HP kobota engine with 2200 Rpm which is designed to produce a capacity of 800 kg/hour with the results of the corn cob and husk flour being adjusted to the filter on the corn cob and corn husk flour machine. Using a sieve size of 1mm. The results of the calculation result in a corn husk and cob flour machine with dimensions of length specifications W x W x H 800 mm x 500 mm x 800 mm using a V-belt and pulley with a 30 mm diameter drive shaft. The frame construction is made of 40x40x3 mm elbow profile with St material and the cover uses an iron plate with a thickness of 2 mm Keywords : Design, flour Machine, Modification
PENGARUH VARIASI UKURAN PARTIKEL BATANG JAGUNG TERHADAP KONDUKTIVITAS TERMAL DAN PEREDAMAN SUARA KOMPOSIT PARTIKEL BATANG JAGUNG Hafiz Gunawan Pasaribu; Amri Hidayat; Fadhli Dzil Ikram; Wirya Sarwana
Jurnal GEAR (Energi, Perancangan, Manufaktur & Material) Vol 1 No 2 (2023): Edisi 2
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Fakultas Rekayasa Sistem Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/gear.v1i2.3132

Abstract

Nowadays, with the advancement of technology, it is possible that new problems arise, especially in the global environmental field. Some of these problems include global warming, noise or sound pollution, and water absorption issues. Global warming is a growing concern experienced and felt by people worldwide, characterized by increasing temperatures and unpredictable weather conditions. Reflecting on these issues, there is a need for a solution to address them. The wise solution is the production of natural-based composites. A composite is a material produced from two or more different substances that have distinct properties, resulting in a new and improved material. One natural material that can be used is corn stalks. The composition of corn cob particles used is 35, 18, and 12 mesh. Research results show that Fraction A (35 mesh) has an average thermal conductivity of 0.1976 W/mK, Fraction B (18 mesh) 0.1911 W/mK, and Fraction C (12 mesh) 1893 W/mK. In sound absorption testing, the highest sound absorption coefficient is found in Fraction A (35 mesh) at 0.352 at a frequency of 1400 Hz, while the lowest sound absorption coefficient is found in Fraction C (12 mesh) at 0.100 at a frequency of 800 Hz. In water absorption testing, Fraction A (35 mesh) has an average absorption rate of 8.56%, Fraction B (18 mesh) 10.67%, and Fraction C (12 mesh) an average of 10.97%.
PENGARUH KOMPOSISI BATANG TEBU, ABU SEKAM PADI DAN RESIN POLYESTER TERHADAP KONDUKTIVITAS TERMAL DAN PENYERAPAN SUARA Ivan Rusdianto; Fadhli Dzil Ikram; Wirya Sarwana; Amri Hidayat
Jurnal GEAR (Energi, Perancangan, Manufaktur & Material) Vol 1 No 2 (2023): Edisi 2
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Fakultas Rekayasa Sistem Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/gear.v1i2.3148

Abstract

Untuk membuat rumah semakin nyaman dan terbebas dari panas dan kebisingan perlu dilakukan pemasangan teknologi (panel dinding) yang dapat menyerap panas dan kebisingan itu sendiri. Pembuatan papan partikel ampas tebu dapat diaplikasikan sebagai isolator panas dan juga menunjukkan bahwa nilai konduktivitas termal papan partikel tongkol jagung dipengaruhi oleh ukuran partikel, semakin kecil ukuran partikel semakin besar konduktivitas termal. Tujuan dari penelitian ini untuk Mengetahui pengaruh komposisi batang tebu dan abu sekam padi terhadap konduktivitas termal komposit dan sound absorber komposit partikel dan menggunakan metode eksperimen dengan membuat sampel sesuai dengan komposisi yang telah ditetapkan dan dilakukan uji laboratorium untuk mendapatkan sampel terbaik. Hasil penelitian ini menunjukkan sampel terbaik pada sampel campuran 15% batang tebu, 15% abu sekam padi dan resin poliester 70% sebesar 0,2365 W/mK untuk pengujian konduktivitas thermal dan hasil uji serapan bunyi memiliki nilai koefisien serapan tertinggi pada frekuensi 200-1400 Hz, yaitu sesuai dengan 0,057-0,616 cm.
PENGARUH VARIASI TEMPERATUR DAN KECEPATAN UDARA TERHADAP KINERJA MESIN PENGERING KERUPUK RUMPUT LAUT Mhd Sunandar Siregar; Mietra Anggara; Aldrin Aldrin; Amri Hidayat
Jurnal GEAR (Energi, Perancangan, Manufaktur & Material) Vol 1 No 2 (2023): Edisi 2
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Fakultas Rekayasa Sistem Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/gear.v1i2.3165

Abstract

Kerupuk rumput laut merupakan makanan yang digemari masyarakat Indonesia, karena memiliki rasa yang gurih, renyah dimulut, dan memiliki banyak dampak kesehatan bagi tubuh manusia. Kualitas kerupuk rumput laut sangat dipengaruhi pada proses pengeringan, sebagian besar pengusaha kerupuk rumput laut di Sumbawa masih menggunakan cara tradisional pada sinar matahari yang membutuhkan waktu yang lama. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja mesin pengering kerupuk rumput laut menggunakan bahan bakar gas lpg akibat pengaruh temperatur dan kecepatan udara. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah laju pengeringan, kadar air, efesiensi pengeringan, dan konsumsi bahan bakar. Hasil penelitian ini setelah pengujian didapatkan yaitu, pengujian laju pengeringan yang tertinggi pada temperatur 70oC dan kecepatan 3 m/s dengan nilai 0.99 gr/menit, kadar air kerupuk rumput laut yang memenuhi SNI pada temperatur 70oC dan kecepatan 2 m/s dengan nilai kadar air 10% dan 3 m/s dengan nilai kadar air 8%, efesiensi pengeringan tertinggi pada temeratur 50oC dan temperatur 60oC pada kecepatan 1 m/s, dan konsumsi bahan bakar yang tertinggi pada pemakaian gas lpg pada temperatur 70oC dan kecepatan udara 3 m/s dengan pemakaian bahan bakar 1 kg.
VARIASI 40%, 50% DAN 60% KOMPOSISI BATANG TEBU, ABU SEKAM PADI DAN RESIN POLYESTER TERHADAP KONDUKTIVITAS TERMAL DAN PENYERAPAN SUARA Muhammad Sayid Sabilillah; Fadhli Dzil Ikram; Wirya Sarwana; Amri Hidayat
Jurnal GEAR (Energi, Perancangan, Manufaktur & Material) Vol 1 No 2 (2023): Edisi 2
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Fakultas Rekayasa Sistem Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/gear.v1i2.3176

Abstract

Untuk membuat rumah semakin nyaman dan terbebas dari panas dan kebisingan perlu dilakukan pemasangan teknologi (panel dinding) yang dapat menyerap panas dan kebisingan itu sendiri. Pembuatan papan partikel ampas tebu dapat diaplikasikan sebagai isolator panas dan juga menunjukkan bahwa nilai konduktivitas termal papan partikel tongkol jagung dipengaruhi oleh ukuran partikel, semakin kecil ukuran partikel semakin besar konduktivitas termal. Tujuan dari penelitian ini untuk Mengetahui pengaruh komposisi batang tebu dan abu sekam padi terhadap konduktivitas termal komposit dan sound absorber komposit partikel dan menggunakan metode eksperimen dengan membuat sampel sesuai dengan komposisi yang telah ditetapkan dan dilakukan uji laboratorium untuk mendapatkan sampel terbaik. Hasil penelitian ini menunjukkan sampel terbaik pada sampel campuran 20% batang tebu, 20% abu sekam padi dan resin poliester 60% dengan nilai 0,2567 W/mK untuk pengujian konduktivitas thermal dan hasil uji serapan bunyi memiliki nilai koefisien serapan tertinggi pada frekuensi 200-1400 Hz, yaitu sesuai dengan 0,065-0,611 cm.
ANALISIS VARIASI TEMPERATUR, WAKTU DAN PENEMPATAN KERUPUK IKAN TONGKOL TERHADAP PERFORMA ALAT PENGERING TIPE RAK BERBASIS GAS LPG Muh Jefri; Aldrin Aldrin; Mietra Anggara; Amri Hidayat
Jurnal GEAR (Energi, Perancangan, Manufaktur & Material) Vol 1 No 2 (2023): Edisi 2
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Fakultas Rekayasa Sistem Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/gear.v1i2.3179

Abstract

Kerupuk ikan merupakan makanan kering yang dibuat dari tepung, daging ikan dan bumbu lainnnya. Sebagian besar UMKM atau industri rumah tangga yang mengolah kerupuk ikan di Kabupaten Sumbawa Proses pengeringan yang digunakan masih menggunakan cara konvensional yakni dilakukan di tempat yang terbuka sehingga mendapatkan sinar matahari secara langsung dan diangin-anginkan Pengeringan dengan cara konvensional dapat mempengaruhi tingkat kebersihan. Oleh karena itu, dilakukan penelitian tentang rancang bagun alat pengering tipe rak berbasis gas lpj. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi waktu, temperatur, dan penempatan rak terhadap laju pengeringan, kadar air kerupuk ikan tongkol dan efesiensi pengeringan. Adapun hasil laju pengeringan tertinggi dihasilkan pada pada perlakuan penempatan rak zig-zag degan waktu 60 menit pada temperatur 70OC sebesar 2,29 gr/menit. Sedangkan laju pengeringan terendah terdapat pada penempatan rak sejajar dengan waktu 120 menit temperatur 60OC sebesar 1,39 gr/menit. Hasil pengujian kadar air kerupuk ikan tongkol dari kedua penempatan rak mencapai standar mutu kerupuk ikan (SNI 01-2713-1999) dengan waktu 120 menit pada temperatur 70OC sebesar 8% dan 7%. Hasil efesiensi pengeringan tertinggi terdapat pada penempatan rak zig-zag dengan waktu 60 menit pada temperatur 70OC sebesar 15,1219%. Sedangkan efesiensi pengeringan terendah terjadi pada penempatan rak sejajar dengan waktu 120 menit pada temperatur 60OC sebesar 5,9346%.

Page 1 of 2 | Total Record : 19