cover
Contact Name
Indah Asikin Nurani
Contact Email
berkala.arkeologi@brin.go.id
Phone
-
Journal Mail Official
berkala.arkeologi@brin.go.id
Editorial Address
BRIN Publishing, Directorate of Repositories, Multimedia, and Scientific Publishing Gedung B. J. Habibie, Lantai 8 Jln. M. H. Thamrin No. 8, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10340
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Berkala Arkeologi
ISSN : 02161419     EISSN : 25487132     DOI : https://doi.org/10.55981/jba.
Core Subject : Social,
We are a journal on archaeology published by the National Research and Innovation Agency every May and November each year. This journal seek to promote and shares research results and ideas on archaeology to the public. We covers original research results, ideas, theories, or other scientific works from the discipline of Archaeology mainly in the Indonesian Archipelago and Southeast Asia. Interest from other disciplines (such as history, anthropology, architecture, geology, etc.) must be related to archaeological subject to be covered in this journal. Our first edition was published on March 1980.
Arjuna Subject : Ilmu Sosial - Arkeologi
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol. 40 No. 1 (2020)" : 11 Documents clear
COVER VOLUME 40 NO. 1 MAY 2020: COVER VOLUME 40 NO. 1 MAY 2020 Berkala Arkeologi
Berkala Arkeologi Vol. 40 No. 1 (2020)
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

COVER VOLUME 40 NO. 1 MAY 2020
PREFACE VOL 40 NO. 1 MAY 2020: PREFACE VOL 40 NO. 1 MAY 2020 Berkala Arkeologi
Berkala Arkeologi Vol. 40 No. 1 (2020)
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Pembaca yang budiman, Berkala Arkeologi pada tahun 2020 ini sudah menginjak tahun ke-40, suatu hal yang luar biasa dalam perjalanan panjang Jurnal Ilmiah. Sejak penerbitan pertama tahun 1980, secara manual dengan mesin ketik sampai dengan era digital, bahkan sampai pada era global Sistem Jurnal Terbuka (Open Journal System). Untuk itu, Berkala Arkeologi pada edisi ini diharapkan mampu menunjukkan kematangannya dalam penyajian, baik substansi maupun manajerial jurnal. Berkala Arkeologi edisi Mei 2020 kali ini berbeda dengan edisi-edisi sebelumnya, diterbitkan dalam dua versi yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Sebagian besar proses editorial masih menggunakan artikel berbahasa Indonesia. Setelah selesai menjalani proses editorial, artikel-artikel tersebut kemudian dialihbahasakan ke bahasa Inggris. Artikel-artikel dengan bahasa Indonesia masih tetap kami pertahankan dan diterbitkan bersamaan dengan versi Bahasa Inggris dengan harapan menambah kenyamanan bagi sebagian besar pembaca Berkala. Abstrak Pembaca yang budiman, Berkala Arkeologi pada tahun 2020 ini sudah menginjak tahun ke-40, suatu hal yang luar biasa dalam perjalanan panjang Jurnal Ilmiah. Sejak penerbitan pertama tahun 1980, secara manual dengan mesin ketik sampai dengan era digital, bahkan sampai pada era global Sistem Jurnal Terbuka (Open Journal System). Untuk itu, Berkala Arkeologi pada edisi ini diharapkan mampu menunjukkan kematangannya dalam penyajian, baik substansi maupun manajerial jurnal. Berkala Arkeologi edisi Mei 2020 kali ini berbeda dengan edisi-edisi sebelumnya, diterbitkan dalam dua versi yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Sebagian besar proses editorial masih menggunakan artikel berbahasa Indonesia. Setelah selesai menjalani proses editorial, artikel-artikel tersebut kemudian dialihbahasakan ke bahasa Inggris. Artikel-artikel dengan bahasa Indonesia masih tetap kami pertahankan dan diterbitkan bersamaan dengan versi Bahasa Inggris dengan harapan menambah kenyamanan bagi sebagian besar pembaca Berkala.
MAJAPAHIT AND THE CONTEMPORARY KINGDOMS: INTERACTIONS AND VIEWS: MAJAPAHIT DAN NEGERI-NEGERI SEZAMAN: INTERAKSI DAN PANDANGAN Agus Aris Munandar
Berkala Arkeologi Vol. 40 No. 1 (2020)
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30883/jba.v40i1.522

Abstract

Abstract This study discusses the interactions between Majapahit and other kingdoms from a contemporary time in Nusantara, Southeast Asia, India, and China and vice versa. The aim is to formulate the interaction between Majapahit and contemporary kingdoms and vice versa based on existing data. This is an ancient historical study that was conducted in three stages, namely: collecting data contained in written sources such as inscriptions, literary works, and Chinese Chronicles, and archaeological data. The second stage was a data analysis by linking data from written sources with other data, to look for elements that support each other, and always refer to the phenomenon of the study framework. The third stage included an interpretation to gain conclusions. According to the data analysis by examining Majapahit's contemporary regions and kingdoms, it turned out that the kingdom applied the basic concept of Tri Angga which refers to the macrocosm concept of Tri Loka. Majapahit's relationship with India is not as dynamic as that of China, instead, there is a view that India is religiously no longer a reference to Hinduism and Buddhism. Abstrak Kajian ini dilakukan berkenaan interaksi antara Majapahit dengan negeri-negeri lain pada masa yang sama di kepulauan Nusantara, Asia Tenggara, India, Â dan Cina dan sebaliknya. Â Pemahaman yang hendak diperoleh adalah merumuskan perihal interaksi antara Majapahit dengan negeri-negeri sezaman dan sebaliknya. Telaah yang dilakukan berada dalam ranah sejarah kuno dengan tiga tahap kajian, yaitu mengumpulkan data sumber tertulis seperti prasasti, karya sastra dan Berita Cina, dan data arkeologis. Tahap kedua melakukan analisis dengan mengaitkan data sumber tertulis dengan data yang lain, untuk mencari elemen yang saling mendukung dan mengacu kepada fenomena kerangka kajian ini. Tahap ketiga adalah penarikan interpretasi untuk mengarah kepada kesimpulan. Berdasarkan kajian ini, diketahui bahwa dalam memandang daerah dan kerajaan yang berkembang sezaman, ternyata Majapahit menerapkan konsep dasar Tri Angga yang mengacu kepada konsep makrokosmos Tri Loka. Hubungan Majapahit dengan India tidak sedinamis dengan Cina, malahan terdapat pandangan bahwa secara religius India bukan lagi menjadi acuan keagamaan Hindu dan Buddha.
CAVE SETTLEMENT POTENTIAL OF CAVES AND ROCK SHELTERS IN ACEH BESAR REGENCY: POTENSI HUNIAN GUA DAN CERUK DI KABUPATEN ACEH BESAR Taufiqurrahman Setiawan
Berkala Arkeologi Vol. 40 No. 1 (2020)
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30883/jba.v40i1.506

Abstract

Abstract The evidence of prehistoric life in Aceh has been proven by the results of archeological research conducted by the North Sumatra Archaeological Institute. Until now, the research only focuses on the eastern coast and the central mountains of Aceh. The western coast of Aceh, which also has the potential to provide information, has never been studied. The western coast of Aceh is an area that has a wide karst landscape with many caves that might be used as a settlement in the past. One method used to predict such caves included a topographic map, a geological map, and a digital elevation model (DEM). The inventory results of caves on the western coast of Aceh were also used as preliminary data to obtain the distribution of caves and rock shelters. In this study, the area surveyed was Aceh Besar Regency. Three parameters of inhabited caves, i.e. morphology and genesis, environment, and archaeological content, were used to describe the potential of each cave. Of eleven caves and rock shelters, three caves are qualified as the past settlement and potential for further research, four caves are qualified as the past settlement but not potential for further research, and four caves are neither qualified as a settlement nor potential for further research. Abstrak Bukti adanya kehidupan masa prasejarah di Aceh telah dibuktikan dengan hasil penelitian arkeologi yang dilakukan oleh Balai Arkeologi Sumatera Utara. Sampai saat ini penelitian masih terfokus di pesisir timur dan pegunungan tengah Aceh, Pesisir barat Aceh belum pernah diteliti. Pesisir barat Aceh merupakan wilayah yang memiliki bentangalam kars cukup luas, dan memiliki potensi gua yang mungkin digunakan sebagai lokasi hunian pada masa lalu. Salah satu metode yang digunakan adalah memprediksi keberadaan gua dengan peta topografi, peta geologi, serta digital elevation model (DEM). Selain itu, hasil inventarisasi gua yang pernah dilakukan di wilayah pesisir barat Aceh juga digunakan sebagai data awal untuk memperoleh sebaran gua dan ceruk. Pada penelitian ini lingkup wilayah yang disurvei adalah Kabupaten Aceh Besar. Tiga parameter gua hunian, yaitu morfologi dan genesa, lingkungan, serta kandungan arkeologis, digunakan untuk memperoleh gambaran potensi masing-masing gua. Sebelas gua dan ceruk yang telah ditemukan menunjukkan adanya tiga buah gua berpotensi sebagai lokasi hunian dan diteliti lebih lanjut, empat gua berpotensi sebagai lokasi hunian tetapi tidak berpotensi untuk diteliti, dan empat gua berkategori tidak potensial sebagai lokasi hunian.
THE RELIEFS OF RAMAYANA AND KRÌ£SÌ£NÌ£A STORY AT LARA JONGGRANG TEMPLE AND REIGN SHIFT OF THE ANCIENT MATARAM IN 9TH CENTURY AD: RELIEF RAMAYANA DAN CERITA KRÌ£SÌ£NÌ£A DI CANDI LARA JONGGRANG DAN PERGANTIAN KEKUASAAN MATARAM KUNA ABAD KE 9 MASEHI Andri Restiyadi
Berkala Arkeologi Vol. 40 No. 1 (2020)
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30883/jba.v40i1.478

Abstract

Abstract Lara Jonggrang is one of the temples in Java that attracts several researchers from various disciplines. The abundance of discussion about this temple does not necessarily close the possibility of new discussion or merely reinterpreting old problems through new approaches. One of the aims of this study is to reopen the old discourse about Lara Jonggrang Temple which is considered to have reached the final stage through research questions, What is the relation between the reliefs of the RÄmÄyana story and the Kṛṣṇa story in Lara Jonggrang Temple and the transfer of power in the Ancient Mataram in 9th Century AD? Through a descriptive-analytical method, this study found several things that have been considered final have still kept a few surprises from new interpretations. Through this article, it is shown that Rakai Pikatan and Rakai Kayuwangi play a role as a milestone for the construction, inauguration, and carving of story reliefs in Lara Jonggrang Temple. In addition, the existence of the two reliefs is also related to the process of transfer of power in the Ancient Mataram in 9th Century AD. Abstrak Lara Jonggrang merupakan salah satu candi di Jawa yang menarik minat beberapa peneliti dari berbagai disiplin ilmu. Melimpahnya bahasan tentang candi ini tidak serta merta menutup kemungkinan bahasan baru atau hanya sekedar menginterpretasikan kembali permasalahan-permasalahan lama melalui metode pendekatan baru. Adapun salah satu tujuan dari artikel ini adalah membuka kembali wacana lama tentang Percandian Lara Jonggrang yang dianggap telah mencapai tahap final melalui pertanyaan penelitian. Apakah kaitan antara relief cerita RÄmÄyana dan Cerita KrÌ£sÌ£nÌ£a di Percandian Lara Jonggrang dengan pergantian kekuasaan Mataran Kuna Abad IX Masehi? Melalui penelitian yang bersifat deskriptif-analitis, ternyata beberapa hal yang selama ini dianggap telah final masih menyimpan beberapa kejutan interpretasi baru. Melalui artikel ini, ditunjukkan bahwa Rakai Pikatan dan Rakai Kayuwangi berperan sebagai tonggak pembangunan, peresmian, dan pemahatan relief cerita di Percandian Lara Jonggrang. Selain itu, keberadaan kedua relief cerita tersebut juga berkaitan dengan proses pergantian kekuasaan Mataram Kuna Abad ke - 9 Masehi.
THE DEPICTION OF SNAKE ORNAMENT ON GANESHA STATUE IN THE COLLECTION OF PRAMBANAN TEMPLE MUSEUM, YOGYAKARTA: PENGGAMBARAN ORNAMEN ULAR PADA ARCA GANESHA KOLEKSI MUSEUM CANDI PRAMBANAN, YOGYAKARTA Ashar Murdihastomo
Berkala Arkeologi Vol. 40 No. 1 (2020)
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30883/jba.v40i1.477

Abstract

Abstract Ganesha is the best-known deity after Trimurti in the Hindu pantheon. He is worshipped as the lord of beginnings and as the lord of removing obstacles. He is sculpted in various depictions. One of them, collected by the Prambanan Temple Museum, Yogyakarta, shows a snake and a mouse as his vahana (mount/vehicle). This image has never been found anywhere else. Therefore, this study was aimed to find out the mythological story behind that depiction and to investigate the past people’s understanding of it. This descriptive study employed an iconographic analysis to analyze the collected data. The analysis results indicate that Ganesha is revered as the protector of crop yield (the harvest deity). Abstrak Ganesha merupakan dewa terpopuler bagi umat Hindu setelah Trimurti. Dewa ini dipuja karena keberadaannya dapat memberikan kemakmuran dan menghindarkan segala rintangan dan marabahaya. Tidak mengherankan apabila dewa ini diarcakan dengan berbagai penggambaran. Salah satu penggambaran yang unik ditemukan di Museum Candi Prambanan, Yogyakarta. Ganesha digambarkan memiliki ornamen ular dan terdapat pahatan tikus sebagai wahananya. Tentunya gambaran ini belum pernah ditemukan di tempat lain sehingga diperlukan suatu kajian untuk mencari tahu cerita mitologi yang melekat dalam wujud tersebut. Selain itu, juga untuk menerka pemahaman masyarakat masa lalu terkait dengan penggambaran wujud tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Kajian yang dilakukan ini menggunakan deskriptif-analisis dengan menggunakan kajian ikonografi sebagai dasarnya. Hasil yang diperoleh mengindikasikan bahwa arca Ganesha tersebut merupakan perwujudan dewa pelindung hasil panen.
TRACKING THE LOCATIONS OF HINDU - BUDDHIST ARCHAEOLOGICAL REMAINS IN MAGELANG REGION BASED ON ROD 1914 AND GIS APPROACH: PELACAKAN LOKASI TINGGALAN HINDU - BUDDHA BERDASARKAN ROD 1914 DAN PENDEKATAN SIG DI WILAYAH MAGELANG Ari Mukti Wardoyo Adi
Berkala Arkeologi Vol. 40 No. 1 (2020)
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30883/jba.v40i1.508

Abstract

Abstract Java was once the center of Hindu and Buddhist culture around the 4th until the 15th century AD. The number of archaeological remains from this period is infinite, both monumental remains such as temples and petirtaan (water shrines/ temple), and other remains such as yoni, linga, and statues. These remains are registered systematically by the Dutch East Indies government through its Archaeological Service (Oudheidkundig Dienst). unfortunately, most of them cannot be identified for their exact present locations. Some of the remains were later discovered unexpectedly at the time of construction or agricultural work activities. Therefore, this study seeks to investigate the locations of archaeological remains as reported by the Dutch Archaeological Service in the region of Magelang using the Geographic Information System (GIS) approach. This study suggests that, during the period of the Dutch East Indies, Magelang region has a very high density of Hindu-Buddhist archaeological remains. The result of this study can be used for further surveys, re-inventory, as well as protection and preservation efforts. Abstrak Pulau Jawa pernah menjadi pusat perkembangan kebudayaan bercorak Hindu-Buddha sekitar abad ke-4 hingga ke-15 M. Tinggalan arkeologi dari periode ini sangat tinggi, baik berupa candi, petirtaan, maupun tinggalan lepas seperti arca, yoni, lingga, dan sejenisnya. Inventarisasi tinggalan tersebut sudah dilakukan secara sistematis sejak masa pemerintah Hindia Belanda melalui Dinas Purbakala (Oudheidkundig Dienst). Sayangnya sebagian besar tinggalan arkeologi tersebut sekarang tidak lagi diketahui secara tepat lokasi. Ada yang kemudian ditemukan secara tidak sengaja pada saat kegiatan pembangunan ataupun pengerjaan lahan pertanian. Penelitian ini berupaya untuk melacak ulang lokasi tinggalan arkeologi Hindu-Buddha yang pernah dilaporkan oleh Dinas Purbakala Belanda di Wilayah Magelang. Proses pelacakan dilakukan menggunakan pendekatan Sistem Informasi Geografis. Hasilnya berupa peta sebaran lokasi tinggalan arkeologi Hindu-Buddha. Peta ini menunjukkan bahwa di Wilayah Magelang, pada periode Hindia-Belanda, mengandung tinggalan arkeologi Hindu-Buddha yang padat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan survei, reinventarisasi, hingga upaya pelindungan dan pelestariannya.
MAKARA OF ADAN-ADAN TEMPLE: THE ART STYLE DURING THE KAÁ¸IRI PERIOD: MAKARA CANDI ADAN-ADAN: GAYA SENI MASA KAÁ¸IRI Sukawati Susetyo
Berkala Arkeologi Vol. 40 No. 1 (2020)
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30883/jba.v40i1.514

Abstract

Abstract This paper discusses the makara found at Adan-Adan Temple, Kediri. So far, it is the largest makara in Indonesia and, in terms of iconography, has distinctive features. The data was collected through detailed observations both directly in the field or through photographs. This study employed a comparative analysis, i.e. comparing the collected data to the makaras from different periods (the Ancient MatarÄm, the SrÄ«wijaya, and the SiÅ‹hasÄri). From these comparisons, it is known that the makara at Adan-Adan Temple has special characteristics, i.e. different depictions between the makara on the left and the right as can be seen from the figure of a mythical creature inside the makara’s mouth, from the sculpture on the front of the makara, and on the back of the makara. This particularity may be included as an art style of the Kaá¸iri period (the transitional period of from Ancient MatarÄm to SiÅ‹hasÄri). Abstrak Tulisan ini memaparkan tentang makara yang ditemukan pada waktu penelitian di Candi Adan-Adan, Kediri. Makara Candi Adan-Adan sejauh ini merupakan makara terbesar di Indonesia dan dari segi ikonografi mempunyai ciri yang khas. Pengumpulan data dilakukan ketika penelitian melalui pengamatan detil baik secara langsung atau melalui foto, kemudian mendeskripsikannya. Analisis dilakukan dengan studi komparasi yaitu membandingkan makara Candi Adan-Adan terhadap makara-makara dari masa yang berbeda, yaitu masa MatarÄm Kuno, masa ÅšrÄ«wijaya, dan masa SiÅ‹hasÄri. Melalui perbandingan tersebut diketahui bahwa makara Candi Adan-Adan mempunyai ciri-ciri khusus berupa pembedaan penggambaran yang dapat diamati antara makara di sebelah kiri dan kanan, pada figur makhluk mitos yang berada dalam mulut makara; pada pahatan di bagian depan makara; dan pada bentuk bagian belakang makara. Kekhasan ini kiranya dapat dimasukkan sebagai gaya seni masa Kaá¸iri (masa peralihan dari MatarÄm Kuno ke SiÅ‹hasÄri).
INSTRUCTIONAL MEDIA IN THE XV CENTURY (A CASE STUDY OF WIDODAREN, GERBA, AND PASRUJAMBE INSCRIPTIONS): MEDIA PEMBELAJARAN PADA ABAD XV M (STUDI KASUS PRASASTI WIDODAREN, GERBA, DAN PASRUJAMBE) Rakai Hino Galeswangi
Berkala Arkeologi Vol. 40 No. 1 (2020)
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30883/jba.v40i1.499

Abstract

Abstract This study was aimed at analyzing and interpreting the instructional media existing in the classical period of the Hindu - Buddhist kingdoms. The object of the study was inscriptions found on the Semeru Slope, inclduing Widodaren, Pasrujambe, and Gerba. This study employed a qualitative method with an archeological-historical framework. The data was collected through a literature review and in-situ research of the inscriptions. The collected data was analyzed using a structural analysis in the forms of transliteration of the contents and meaning written at the inscriptions. The study found that there is evidence of the use of instructional media in teaching process. This finding is also supported by the NÄgaraká¹›tâgama and Bujaņga Manik manuscripts which narrate educational and moral values as one of the characteristics of instructional media. In addition, the instructional media serve as a tool support the teaching and learning process at that time. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menginterpretasikan temuan baru pada masa kerajaan Hindu - Buddha di Nusantara (masa klasik). Objek dari kajian penelitian ini adalah prasasti- prasasti dari Lereng Semeru yakni; Prasasti Widodaren, Pasrujambe, dan Gerba. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan kajian studi arkeologi-sejarah. Pengumpulan data dilaksanakan dengan studi kepustakaan dengan tinjauan data primer. Selanjutnya menggunakan analisis struktural berupa transliterasi terhadap isi dan makna yang tertulis pada ketiga prasasti tersebut. Hasil analisis menemukan adanya bukti-bukti penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran di Lereng Semeru yang didukung oleh sumber naskah yakni NÄgaraká¹›tâgama dan Bujaņga Manik. Ketiga prasasti yang menjadi objek kajian terbukti sebagai media pembelajaran tradisional yang berbahan dasar batu. Media pembelajaran sendiri adalah alat bantu dalam belajar mengajar. Lebih lanjut, ketiga batu prasasti tersebut berisikan pesan-pesan moral interaktif yang merupakan salah satu sifat dari media pembelajaran.
APPENDIX VOLUME 40 NO. 1 MAY 2020: APPENDIX VOLUME 40 NO. 1 MAY 2020 Berkala Arkeologi
Berkala Arkeologi Vol. 40 No. 1 (2020)
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

APPENDIX VOLUME 40 NO. 1 MAY 2020

Page 1 of 2 | Total Record : 11


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol. 43 No. 1 (2023) Vol. 42 No. 2 (2022) Vol. 42 No. 1 (2022) Vol. 41 No. 2 (2021) Vol. 41 No. 1 (2021) Vol. 40 No. 2 (2020) Vol. 40 No. 1 (2020) Vol. 39 No. 2 (2019) Vol. 39 No. 1 (2019) Vol. 38 No. 2 (2018) Vol. 38 No. 1 (2018) Vol. 37 No. 2 (2017) Vol. 37 No. 1 (2017) Vol. 36 No. 2 (2016) Vol. 36 No. 1 (2016) Vol. 35 No. 2 (2015) Vol. 35 No. 1 (2015) Vol. 34 No. 2 (2014) Vol. 34 No. 1 (2014) Vol. 33 No. 2 (2013) Vol. 33 No. 1 (2013) Vol. 32 No. 2 (2012) Vol. 32 No. 1 (2012) Vol. 31 No. 2 (2011) Vol. 31 No. 1 (2011) Vol. 30 No. 2 (2010) Vol. 30 No. 1 (2010) Vol. 29 No. 2 (2009) Vol. 29 No. 1 (2009) Vol. 28 No. 2 (2008) Vol. 28 No. 1 (2008) Vol. 27 No. 2 (2007) Vol. 27 No. 1 (2007) Vol. 26 No. 2 (2006) Vol. 26 No. 1 (2006) Vol. 25 No. 1 (2005) Vol. 24 No. 1 (2004) Vol. 23 No. 2 (2003) Vol. 23 No. 1 (2003) Vol. 22 No. 1 (2002) Vol. 21 No. 2 (2001) Vol. 21 No. 1 (2001) Vol. 20 No. 1 (2000) Vol. 19 No. 2 (1999) Vol. 19 No. 1 (1999) Vol. 18 No. 2 (1998) Vol. 18 No. 1 (1998) Vol. 17 No. 2 (1997) Vol. 17 No. 1 (1997) Vol. 16 No. 2 (1996) Vol. 16 No. 1 (1996) Vol. 15 No. 3 (1995) Vol. 15 No. 2 (1995) Vol. 15 No. 1 (1995) Vol. 14 No. 2 (1994) Vol. 14 No. 1 (1994) Vol. 13 No. 3 (1993) Vol. 13 No. 2 (1993) Vol. 13 No. 1 (1993) Vol. 12 No. 1 (1991) Vol. 11 No. 1 (1990) Vol. 10 No. 2 (1989) Vol. 10 No. 1 (1989) Vol. 9 No. 2 (1988) Vol. 9 No. 1 (1988) Vol. 8 No. 2 (1987) Vol. 8 No. 1 (1987) Vol. 7 No. 2 (1986) Vol. 7 No. 1 (1986) Vol. 6 No. 2 (1985) Vol. 6 No. 1 (1985) Vol. 5 No. 2 (1984) Vol. 5 No. 1 (1984) Vol. 4 No. 2 (1983) Vol. 4 No. 1 (1983) Vol. 3 No. 1 (1982) Vol. 2 No. 1 (1981) Vol. 1 No. 1 (1980) More Issue