Articles
79 Documents
IDENTIFIKASI DIGITAL CURATION PADA SISTEM TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK (TNDE) KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
Dina Oktaviana
Maktabatuna Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15548/mj.v2i2.3005
Digital Curation adalah salah satu aspek penting yang harus diperhatikan dalam manajemen kearsipan. Digital Curation mencakup teknik dan kegiatan pengelolaan daur hidup data digital, proteksi data dari kerusakan, manajemen risiko, yang bertujuan menjamin agar data digital tersebut bisa diakses sekarang maupun masa yang akan datang. Dalam dunia kearsipan, banyak instansi pemerintahan yang menerapkan pengelolaan atau manajemen pengelolaan arsip elektronik. Salah satu yang cukup awal menerapkan sistem kearsipan adalah kementerian Pertanian. Sebagai salah satu pioneer dalam penerapan sistem informasi kearsipan, peneliti tertarik untuk mengidentifikasi sistem tersebut dari segi “digital curation. Penelitian dengan menggunakan Studi Kasus pada sistem informasi kearsipan yang dimiliki oleh Kementerian Pertanian yakni TNDE, Tata Naskah Dinas Elektronik. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa deskripsi dan representasi informasi berdasarkan sistem yang dibuat dalam TNDE, masing-masing form cukup detail dan informative. Akan tetapi peneliti belum mendapatkan hasil di lapangan dikarenakan sistem masih berupa uji coba. Belum diterapkan. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk menggali lebih dalam tentang SDM, dan juga sistem secara teknis dalam kerjanya. Serta perawatan atau maintenance atas sistem dan pegawai yang terlibat dalam penggunaan tata naskah dinas elektronik.
KEBIJAKAN INPASSING DAN PENINGKATAN KUANTITAS PUSTAKAWAN PROFESIONAL DI PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI
Rasdanelis Rasdanelis
Maktabatuna Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15548/mj.v3i2.3757
Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2017 tentang Standar Nasional Perpustakaan, menyebutkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi minimal memiliki tenaga perpustakaan mencakup: kepala perpustakaan, pustakawan, tenaga teknis dan tenaga administrasi. Ketersediaan sumberdaya pengelola tersebut, terutama pustakwan akan sangat berpengaruh pada pencapaian standar nasional perpustakaan dan secara langsung berimbas pada akreditasi perpustakaan. Keterbatasan kuantitas pustakawan, telah menjadi keluhan bagi hampir perpustakaan perguruan tinggi. Untuk menjawab keriuhan yang disuarakan perpustakaan tersebut, maka pemerintah telah menerbitkan kebijakan inpassing/ penyesuaian bagi tenaga Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk diangkat dalam jabatan fungsional, diantaranya Jabatan Fungsional Pustakawan. Asumsi penulis, kebijakan inpassing tersebut akan berpengaruh posistif terhadap kuantitas pustakawan. Berangkat dari asumni ini, maka penulis tertarik untuk menganalisis secara deskriptif menggunakan kajian literatur tentang keberadaan kebijakan inpassing dan peningkatan kuatitas pustakawan profesional di perpustakaan perguruan tinggi. Berdasar analisis dan kajian literatur, disimpulkan bahwa kebijakan inpassing berpengaruh posif terhadap peningkatan kuantitas pustakawan dan perguruan tinggi dimana pustakawan tersebut mengabdi, dituntut untuk melakukan pembinaan dan peningkatan kompetensi kepustakawannya, sehingga menjadi pustakawan profesional.
PERAN PUSTAKAWAN SEBAGAI CONTENT CREATOR INSTAGRAM
Siti Ukhtiya Zulfa
Maktabatuna Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15548/mj.v4i2.4763
Beberapa tahun terakhir, media sosial mengalami perkembangan yang sangat luar biasa. Media sosial yang dulunya hanya digunakan sebagai alat komunikasi antar teman, kerabat, kini menjadi alat komunikasi massa bahkan dapat dijadikan sebagai peluang bisnis. Instagram merupakan aplikasi jejaring sosial yang paling banyak digunakan oleh kalangan muda karena basis dari aplikasi ini adalah berbagi foto dan video yang menarik. Salah satu lembaga non profit yang menggunakan Instagram adalah perpustakaan. Banyak keuntungan jika perpustakaan menggunakan Instagram diantaranya seperti melakukan promosi produk atau layanan secara gratis, disamping itu juga dapat menjalin dan memelihara komunikasi secara langsung dengan pengguna perpustakaan. Untuk menjangkau lebih banyak pengguna perpustakaan di instagram, pustakawan dituntut dapat membuat konten yang menarik, oleh karena itu dibutuhkan sebuah ide dan kreatifitas dari seorang konten creator. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kiat pustakawan menjadi seorang content creator Instagram perpustakaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini adalah untuk menjadi content crator, pustakawan harus memiliki kemampuan copy writing dan membuat konten yang menarik, banyak contoh konten perpustakaan yang bisa dibagikan kepada pengguna diantaranya konten event/kegiatan, ucapan ucapan, konten pengumuman, konten edukasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pustakawan dapat menjalankan perannya sebagai conten creator instagram. Pustakawan dapat memanfaatkan media sosial instagram untuk membuat konten informasi yang akan dibagikan ke penggunanya. Untuk menjadi content creator yang suskes dibutuhkan kemampuan membuat konten yang menarik dan kemampuan membuat copywriting
Stock Opname dan Kontribusinya dalam Mewujudkan Pelayanan Prima Perpustakaan
Ahmad Eskha
Maktabatuna Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15548/mj.v5i2.7368
Pelayanan prima bagi suatu lembaga merupakan suatu hal yang harus menjadi perhatian dalam menjalankan tugas dan fungsinya di tengah-tengah masyarakat. Dengan adanya hal tersebut akan menasbihkan keberadaannya dan akan senantiasa dibutuhkan oleh pihak lain. Stock Opname sebagai salah satu instrumen dalam kegiatan pengelolaan perpustakaan (terutama perpustakaan perguruan tinggi) akan mampu berkontribusi dalam mewujudkan terciptanya layanan prima perpustakaan bagi khususnya civitas akademika dan masyarakat umum. Dengan menggunakan metode kualitatif pada pendekatan studi literatur dengan cara menelaah buku, literatur, catatan dan pengalaman kegiatan, serta laporan yang berhubungan dengan masalah yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan, sumber informasi baik informasi yang mereka butuhkan maupun yang tidak mereka butuhkan. Dengan menerapkan kegiatan stock opname yang tepat, akan mewujudkan pelayanan prima bagi pemustaka dalam memperoleh informasi yang dibutuhkannya.
SUNTIK RAYAP UPAYA PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN UIN RADEN FATAH PALEMBANG
Nurmalina Nurmalina
Maktabatuna Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15548/mj.v1i2.1865
Library material damage in the library occurs due to various factors including factors characteristic of library materials, enviromental factors and biota factors. This research was conducted with the aim to find out the factors causing damage to library materials at UIN Raden Fatah Palembang library and find solutions to overcome them. This research is a qualitative descriptive study, using verbal data si words, sentences and images. Sources of data in this study are person, place and paper. The person who is the source of data in this study is the coordinator in the field of circulation services. Place is the central library of UIN Raden Fatah Palembang. Whreas paper is library documents such as damaged data racks adn book colellection. Data collection techniques used in this study were obseravtion, interviews and documentation. The result of this study indicate that damage to shelves and library collections is caused by termites. For damaged collections removed from the shelves and repaired according to the level of damage if possible and replace wooden shelves with iron shelves. While the termites are eradicated by injection and spraying cabinets and termite nests with anti-terminate chemical into the holes that have been drilled on the floor around the library.
MEMBACA DUNIA DIBACA DUNIA: KONTRIBUSI PERPUSTAKAAN RISET
Lolytasari Lolytasari;
Lilik Istiqoriyah
Maktabatuna Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15548/mj.v2i2.2987
This paper discusses the vision of “Membaca Dunia Dibaca Dunia” or Reading the World Reads the World which is the quality value of SPs UIN Jakarta. The research conducted is qualitative with a descriptive approach based on the results of observations and interviews with the head of the library and researchers as informants. Studies show that the more read the world is, the more advanced the institutions are. The Research Library of SPs UIN Jakarta makes an important contribution in realizing these values.
DISTRIBUSI FITUR DAN STRUKTUR INTELEKTUAL PUBLIKASI ILMIAH SUBJEK ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
Muntashir Muntashir
Maktabatuna Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15548/mj.v3i2.3737
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil distribusi publikasi ilmiah dan mengeksplorasi struktur intelektual terhadap publikasi subjek ilmu perpustakaan dan informasi (IPI) yang terindeks oleh pangkalan data Scopus dari tahun 2016-2018. Pendekatan bibliometrika dengan menggunakan analisis kuantitatif diadopsi untuk menggambarkan distribusi publikasi dan struktur intelektual pada dokumen yang terkait subjek IPI, kemudian data diolah dengan aplikasi excel dan VosViewer. Berdasarkan hasil analisis terhadap 15,962 dokumen dalam 226 judul sumber yang terdapat dalam Scopus, menunjukkan bahwa adanya konsistensi pertumbuhan jumlah dokumen dari tahun 2016 hingga 2018 pada subjek IPI. Bahasa Inggris masih menjadi bahasa publikasi yang dominan digunakan para peneliti. Selain itu, bahasa spanyol menunjukkan kontribusi signifikan terhadap publikasi dibandingkan bahasa lainnya. Pola kolaborasi antara penulis masih merujuk pada institusi dari Amerika Serikat, sekaligus mengindikasikan bidang perpustakaan lebih berkembang di negara tersebut. Ilmu komputer menjadi disiplin ilmu yang banyak bersinggungan dengan disiplin perpustakaan berdasarkan analisis pengkategorian area subjek. Jenis dokumen dalam bentuk artikel jurnal masih menjadi sarana komunikasi ilmiah formal yang paling banyak digunakan oleh para peneliti. Struktur intelektual publikasi subjek IPI menunjukkan pola pemetaan yang saling menguatkan untuk memahami dinamika perkembangan ilmu. Hasil peta dari analisis co-citation menguatkan peta dari co-word yang menghasilkan enam kluster topik yaitu, media sosial, bibliometrika, literasi informasi, perpustakaan perguruan tinggi, manajemen pengetahuan, dan akses terbuka.
KNOWLEDGE SHARING DALAM PERSPEKTIF ISLAM: KAJIAN BIBLIOMETRIK ANALISIS JARINGAN PENULIS BERSAMA
Resty Jayanti Fakhlina;
Febriyanti Bifakhlina
Maktabatuna Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15548/mj.v4i2.4602
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jaringan penulis bersama dalam melakukan penelitian di bidang knowledge sharing (berbagi pengetahuan/ KS) dalam perspektif islam selama 5 tahun terakhir (2018-2022). Metodologi penelitian yang digunakan adalah analisis bibliometrik dengan menggunakan PoP untuk menemukan artikel terkait, dan menganalisisnya menggunakan VOSviewer. Hasil penelitian memperlihatkan jaringan penulis bersama secara keseluruhan berdasarkan h indeks artikel, maupun berdasarkan g indeks artikel.
Perpustakaan Sebagai Pusat Kesehatan Mental: Studi Kasus Pusat Research and Innovation Center Of Graduate School Program Pascasarjana UIN Imam Bonjol
Fatimah Fatimah
Maktabatuna Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15548/mj.v5i2.7037
Kesehatan mental adalah isu yang semakin mendapat perhatian global karena dampaknya yang signifikan terhadap kualitas hidup individu dan masyarakat. Perpustakaan, sebagai salah satu institusi publik yang sering diabaikan dalam konteks kesehatan mental, mulai menunjukkan potensinya sebagai pusat kesehatan mental yang efektif dan inklusif salah satunya di Pusat Research and Innovation Center of Graduate School Program Pascasarjana(PPICGS-PPS) UIN Imam Bonjol. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran (PPICGS-PPS) UIN Imam Bonjol sebagai pusat kesehatan mental dengan fokus pada program-program kesejahteraan psikologis yang diselenggarakan di Perpustakaan. Penelitian ini menggunakan metode campuran. Data kuantitatif dikumpulkan melalui survei kepada pengunjung (PPICGS-PPS) UIN Imam Bonjol, sementara data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam dengan staf perpustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program-program tersebut memiliki dampak positif pada kesehatan mental pengunjung perpustakaan, termasuk peningkatan kesejahteraan psikologis, penurunan tingkat stres, dan peningkatan rasa koneksi social. Penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa faktor kunci yang mendukung perpustakaan sebagai pusat kesehatan mental, termasuk aksesibilitas fisik dan finansial, keragaman program, pelatihan staf dalam kesehatan mental, serta kolaborasi dengan profesional kesehatan mental. Temuan ini memiliki implikasi penting bagi perpustakaan dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengakui perpustakaan sebagai mitra yang berpotensi dalam upaya menjaga dan meningkatkan kesehatan mental masyarakat. Penelitian ini memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana perpustakaan dapat berperan sebagai pusat kesehatan mental yang efektif, menunjukkan bahwa perpustakaan bukan hanya sebagai tempat penyimpanan buku, tetapi juga sebagai sumber daya penting dalam mempromosikan kesehatan mental dan kesejahteraan psikologis masyarakat. Implikasi dari penelitian ini dapat digunakan untuk mendukung pengembangan program-program serupa di perpustakaan lainnya, serta meningkatkan kesadaran akan potensi perpustakaan sebagai mitra strategis dalam upaya kesehatan mental yang lebih luas.
Identifikasi Komptensi Pustakawan Digital Berdasarkan Analisis Pekerjaan Pustakawan dari Tahun 2016-2018 di Indonesia
Arwendria Arwendria
Maktabatuna Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15548/mj.v1i1.977
New information environment requires modern skills and librarians must adapt to the new environment (Chinien and Boutin, 2011). In the digital information environment, librarians need to acquire digital competencies (Graham, 2003), because they are responsible for building digital libraries for their readers (Seshaiah and Veeraanjaneyulu, 2009). However, the results of the study indicate that university library in Indonesia haven’t moved quickly to digital libraries, so that the competence of digital librarians is only a small part of needed. Librarianship in Indonesia is still moving from the traditional library towards the hybrid library. On the other hand, these developments must be addressed by the organizers of library science courses to be able to prepare librarian candidates capable of managing digital libraries.