cover
Contact Name
Bukhori Muslim
Contact Email
bukhorimuslim079@gmail.com
Phone
+6287864313361
Journal Mail Official
jurnalistrendi@unwmataram.ac.id
Editorial Address
Jalan Kaktus No 1-7 Mataram
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnalistrendi: Jurnal Linguistik, Sastra dan Pendidikan
ISSN : 25274465     EISSN : 25490524     DOI : https://doi.org/10.51673/trendi
Core Subject : Education,
Jurnalistrendi: Jurnal Linguistik, Sastra, dan Pendidikan, diterbitkan oleh Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Nahdlatul Wathan Mataram, bertujuan untuk menerbitkan berbagai laporan penelitian, studi literatur dan tulisan ilmiah tentang fonetik, fonologi, morfologi, sintaksis, analisis wacana, pragmatik, antropolinguistik, bahasa dan budaya, dialektologi, dokumentasi bahasa, linguistik forensik, linguistik sejarah komparatif, linguistik kognitif, linguistik komputasional, linguistik korpus, neurolinguistik, pendidikan bahasa, penerjemahan, perencanaan bahasa, psikolinguistik, sosiolinguistik, sastra modern dan daerah, sastra lisan, sastra anak, pembelajaran bahasa dan sastra, pengembangan media dan metode pembelajaran bahasa Indonesia dan inggris. Terbit secara berkala dua kali setahun pada bulan April dan November. Setiap artikel yang dimuat di Jurnalistrendi: Jurnal Linguistik, Sastra dan Pendidikan melalui proses reviwu yang mendalam. Penulis diundang untuk mengirimkan naskah yang termasuk dalam ruang lingkup Kajian linguistik, sastra dan pendidikan Bahasa Indonesia serta Inggris. Silakan baca informasi tentang proses peer-review . Artikel yang diterbitkan di Jurnalistrendi: Jurnal Linguistik, Sastra dan Pendidikan akan melalui proses peer-review double-blind. Oleh karena itu, keputusan diterima atau tidaknya artikel ilmiah tersebut menjadi hak Dewan Redaksi berdasarkan rekomendasi dari peer reviewer.
Articles 171 Documents
ANCAMAN BAHASA INDONESIA DALAM DUNIA PARIWISATA DI NTB Bukhori Muslim
Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra dan Pendidikan Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan bahasa asing (Inggris) dalam dunia pariwista di NTB telah mengancam eksistensi penggunaan bahasa Indonesia. Istilah-istilah dalam dunia pariwista lebih didominasi oleh bahasa asing (Inggris) daripada penggunaan bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk bahasa asing (Inggris) yang dapat mengancam bahasa Indonesia dalam dunia pariwisata di NTB. Metode yang diggunakan dalam penelitian ini yakni metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil  penelitian ini  menunjukkan bahwa ada tiga dampak yang terjadi jika penggunaan bahasa asing lebih mendominasi dunia pariwista di NTB, yaitu: (1) terjadinya perubahan pola pikir dan perilaku sosial dalam masyarakat;  (2) terjadinya praktik-praktik kebahasaan, seperti: terjadinya alih kode, gaya bicara yang berbeda, dan munculnya istilah-istilah asing dalam praktik kebahasaan di lingkungan masyarakat setempat; dan (3)  penggunaan bahasa Indonesia dalam dunia pariwisata dapat mengurangi minat untuk menghargai, mencintai, dan mempelajari bahasa Indonesia.
PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS MAHASISWA Marham Jupri Hadi
Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra dan Pendidikan Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Facebook has been one of the most commonly used social media to communicate with others for a variety of purposes. As it allows people to share their ideas through writing, thus Facebook is very likely to be used to facilitate language learning, in particular to enhance productive skills. The present article discusses suggested steps in employing such a media as one of the alternatives to enhance students’ writing skills. It also suggests how students’ progress in writing can be assessed.li
PEMERTAHANAN BAHASA SASAK PADA KELUARGA BANGSAWAN LOMBOK (Studi Etnografi di Kabupaten Lombok Timur) Mugni Sn
Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra dan Pendidikan Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The focus of this study is Sasak language maintenance at Lombok noble  family with subfokus, the domains of the Sasak language (base alus) use at  the noble family, difficulties in maintaining Sasak language (base alus) at the noble family, and efforts noble family  in maintaining Sasak language (base alus) at East Lombok regency.  Sources of data in this study is noble families who are living in  and outside pedalaman at the  Suradadi village,  Padamara, and Rakam. Of the entire population is in accordance with criteria established by the determination of informan 28 researchers elected noble family. They stay in the interior, beyond pedalam in the  village and outdoor. Methods of data collection in this research is observation, interview, documentation, questionnaires, and tests (translation). While the methods of data analysis using Spradley approach, by focusing on domain analysis, taxonomy, and the discovery of cultural themes. Data  analysis is  found noble families maentenance Sasak language (base alus) by using the language in communicating with family and others who are newly recognized. Language Sasak (base alus) are also used in electronic mass media programs (radio and local television are cared for by nobles). Domain of language use is a Sasak family, friendship, and religious. Sasak language is not used in the realm of work and schooling (education). Constraints in Sasak language maintenance is the claim that Sasak language  (base alus) is a noble language,  many noble families who live in the expansion, the Sasak language (base alus) does not  economic value, less attention from Adat Sasak Assembly on cultural activities that require the use of base alus, and the government has not given attention in Sasak language (base alus). As for the cultural theme of this research are  terinventaris nobility Sasak language (base alus) in communicating with older nobility in terms of age and the trooper post in the genealogy;  nobility families are use Sasak language (base alus) when meeting new people; Sasak language (base alus) did not learn from the priend of noble familiy, and for maintenaning Sasak lunguage need suport informal education and all Sasak sociaty.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PENERAPAN MODEL PENGINTEGRASIAN STRATEGI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI SMK ULIL ALBAB NW GEGEK Lalu Purnawarman
Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra dan Pendidikan Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aspek bersastra memiliki kedudukan yang sama penting dengan aspek berbahasa, bahkan keduanya tidak dapat dipisahkan karena bahasa adalah media pengucapan karya sastra. Keterampilan bersastra diperkaya oleh fungsi utama sastra untuk penghalusan budi, peningkatan rasa kemanusiaan dan kepedulian sosial, penumbuhan apresiasi budaya dan penyaluran gagasan, imaginasi, dan ekspresi secara kreatif dan konstruktif, baik secara lisan maupun tulis. Keindahan puisi yang bersifat etis adalah keindahan yang berupa nilai-nilai yang ingin disampaikan penyair dalam puisinya. Nilai tersebut diperoleh di luar karya sastra atau unsur ekstrinsik. Unsur ekstrinsik puisi yaitu nilai didaktis atau pendidikan nilai sosial, nilai kebangsaan dan nilai ketuhanan. Keindahan puisi yang bersifat estetis adalah keindahan puisi yang bersumber dari unsur pembangun yang berasal dari dalam puisi atau unsur instrinsik. Unsur instrinsik puisi yaitu tema, imajinasi, diksi, majas, rima, irama, dan suasana. Nilai ekstrinsik dan intrinsik pada puisi dapat menjadikan siswa arif dan bijaksana dalam menyikapi kehidupan. Dalam pembelajaran menulis kreatif puisi, guru sebagai fasilitator mempunyai kontribusi yang cukup berarti. Kontribusi guru ini dapat berwujud pemberian rangsangan, dorongan, dan kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan ketrampilan menulis kreatif puisi. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK). Hasil analisis data pada siklus I, peningkatan kemampuan menulis siswa adalah sebesar 8,8 % atau dari 50% (pratindakan) menjadi 58,8% dan hasil analisis data pada siklus II, antara lain (1) peningkatan kemampuan menulis puisi siswa adalah sebesar 28,7% atau dari 58,8% menjadi 87,5%. Berdasarkan hasil analisis data kedua siklus tersebut, terlihat bahwa hasil pelaksanaan tindakan pada siklus II mengalami peningkatan yang sangat signifikan bila dibandingkan pada siklus I. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan strategi belajar dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas XI SMK Ulil Albab NW Gegek.
APRESIASI TEKS CERPEN DI SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENEMUAN Lalu Wira Jayadi
Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra dan Pendidikan Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran berbasis penemuan pada teks cerpen di lingkup SMP pada kelas VII. Melalui penggunaan model pembelajaran berbasis penemuan (Discovery Learning) dalam mengapresiasi karya sastra (teks cerpen) sebagai materi pembelajaran, diharapkan menunjang keberhasilan belajar siswa yaitu mulai dari persiapan, pelaksanaan, dan sampai pada penilaian. kesulitan siswa dalam apresiasi sastra yaitu terhadap sebuah karya sastra (teks cerpen), dan guru mencari sumber permasalahan yang menjadi hambatan siswa dalam hal tersebut dengan melakukan observasi di dalam kelas sebagai cara untuk menemukan dan memecahan masalah yang terjadi. Sehingga siswa dapat memahami, menafsirkan, menghayati, dan menikmati, bahkan mampu meningkatan wawasan, halus budi pekertinya, dan meningkatkan pengetahuan berbahasanya sebagai upaya memaksimalkan peran karya sastra.
MAKNA DAN PESAN IKLAN GAMBAR PADA KEMASAN ROKOK TERBARU 2014 DENGAN KAJIAN SEGITIGA MAKNA C.K. OGDEN DAN I.A. RICHARDS sukran makmun
Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra dan Pendidikan Vol 2 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji “simbol-simbol apa saja yang ada pada kemasan rokok terbaru 2014 dan relevansinya terhadap pembelajaran semantik di perguruan tinggi”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan simbol-simbol yang ada pada kemasan rokok terbaru 2014 dan relevansinya terhadap pembelajaran semantik di perguruan tinggi. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode yaitu, kualitatif dan bersifat deskriftif dengan menggunakan metode pengumpulan data, yaitu observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat dua simbol bahasa yang digunakan pada kemasan rokok terbaru 2014 yaitu verbal dan non-verbal. Simbol verbal yaitu dalam bentuk teks tertulis dan non-verbal berupa gambar dari kelima jenis peringatan pada kemasan rokok terbaru 2014 tersebut. Analisis data menggunakan teori segitiga makna Ogden dan Richards yang mengacu pada symbol, reference, dan referent
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PUISI KEPAHLAWANAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DISCOVERY PADA SISWA KELAS X MAN 1 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2015-2016 Rabiyatul Adawiyah
Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra dan Pendidikan Vol 2 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Puisi merupakan salah satu hasil karya sastra yang dapat menjadi wahana curahan perasaan pengarang, ide serta dapat pula sebagai media untuk menyuarakan hati nuraninya. Pengungkapan bahasa dalam puisi sering menggunakan makna-makna simbolis, sehingga tidak jarang terjadi penafsiran makna yang berbeda-beda dalam memaknai puisi. Karena itu untuk memahami makna puisi yang penafsirannya berbeda beda tersebut maka diperlukan langkah-langkah tertentu dalam memahami makna yang terkandung dalam sebuah puisi. Dalam hal ini penulis tertarik untuk menggunakan discovery sebagai media pembelajaran dalam mengatasi kesulitan siswa dalam memahami makna puisi karena penulis melaksanakan penelitian dengan judul Peningkatan Kemampuan Memahami Makna Puisi Kepahlawanan dengan Menggunakan Media Discovery pada Siswa Kelas X MAN 1 Mataram Tahun Pelajaran 2015-2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan memahami makna puisi dengan menggunakan media discovery Siswa Kelas X MAN 1 Mataram Tahun Pelajaran 2015-2016. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek penelitiannya Siswa Kelas X MAN 1 Mataram Tahun Pelajaran 2015-2016. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang dipakai adalah metode analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan analisis data, maka disimpulkan bahwa media discovery dapat meningkatkan kemampuan Siswa Kelas X dalam memahami makna puisi kepahlawanan. Kelompok siswa berkemampuan tinggi meningkat dari 33,33% menjadi 77,77%, sedangkan kelompok siswa berkemampuan sedang menurun dari dari 66,66% menjadi 22,22%. Indeks kemampuan kelompok (IPK) siswa meningkat dari 62,22 menjadi 76,38.
PENGARUH CARA BELAJAR MENGGUNAKAN KAMUS DIGITAL DAN KAMUS MANUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KANJI: STUDI KASUS TERHADAP MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2013UNIVERSITAS BRAWIJAYA Febi Ariani Saragih
Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra dan Pendidikan Vol 2 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Media in learning kanji is very diverse. For example is a dictionary. Dictionary is divided into two various. That is manual dictionary, and digital dictionary. Using both of dictionaries in learning kanjihad different effects. The aim of this study is to answer the problem which is 1) How do the students of Japanese language learn kanji by using a manual dictionary, 2) How do the students of Japanese language learn kanji by using a digital dictionary, 3) What is the effect of manual dictionary and digital on learning outcomes among students in Japanese language education. Learning theory says that learning is not just a change in behavior but rather the ways in which processes incoming information in a human being. Cognitive learning theory is divided into four models that are the discovery learning (Bruner), meaningful learning (Ausubel), information processing (Gagne) and intellectual development (Jean Piaget). In this study, the authors use a mixed method research. Sources of data are the form of interviews, questionnaires and study results card. The research sample is 58 people, using random sampling technique.The results of this study indicate that learning kanjiby using a manual dictionary is by writing which consistent with information processing model of cognitive learning. Learning kanji using digital dictionary is by writing and quiz which consistent with cognitive learning theory discovery model. From the analysis of the questionnaire data and the students study results, concluded that manual dictionary has more influence on student learning outcomes.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII H SMP NEGERI 2 MATARAM NI MADE KEMBAR SAILANTINI
Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra dan Pendidikan Vol 2 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan penelitian ini adalah tentang rendahnya inisiatif siswa dalam menggali dan menuangkan ide saat menulis. Melalui penggunaan media gambar dalam menulis diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuan menulis teks berita. Tujuan tulisan ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII H SMP Negeri 2 Mataram. Penelitian ini terdiri atas dua siklus meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara,observasi dan angket. Analisis data digunakan deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasaan dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII H SMP Negeri 2 Mataram. Peningkatan tersebut ditandai dengan peningkatan proses dan hasil pembelajaran. Menurut respon siswa dalam angket, pembelajaran dengan media gambar ini sangat menyenangkan, menarik dan dapat membantu dalam menggali ide-ide.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PERJALANAN MELALUI PENGGUNAAN FILM DOKUMENTER SISWA SMPN 2 MATARAM Burhan Nuddin
Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra dan Pendidikan Vol 2 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan umum yang dikaji melalui penelitian ini adalah penggunaan Film Dokumenter untuk meningkatan kemampuan menulis laporan perjalanan siswa kelas VIII J SMPN 2 Mataram tahun pelajaran 2012/2013. Permasalahan tersebut diatasi melalui penelitian tindakan yang dilaksanakan dalam dua siklus. Adapun langkah-langkah tindakan sebagai berikut: (1) permainan menyusun potongan wacana menjadi laporan; (2) mengidentifikasi sistematika laporan; (3) mengamati film dan mendata pokok-pokok informasi di dalamnya; (4) menyusun kerangka laporan berdasarkan informasi dalam film; (5) mengembangkan kerangka menjadi wacana laporan perjalanan; (6) menyunting laporan perjalanan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa tindakan tersebut meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran. Peningkatan kualitas proses ditandai dengan peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Pada siklus I rata-rata aktivitas siswa sebesar 83,8% meningkat menjadi 93,6% pada siklus II. Peningkatan aktivitas yang dimaksud meliputi keaktifan, partisipasi, kerja sama, dan tanggung jawab. Peningkatan hasil pembelajaran ditandai dengan peningkatan nilai rata-rata kelas dan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar. Pada siklus I, rata-rata kelas sebesar 82,2 dengan persentase ketutasan 76,5% meningkat menjadi 90,8 dengan pesentase ketuntasan 100% pada siklus II. Peningkatan juga terjadi pada setiap aspek yang meliputi penentuan judul, kelengkapan isi laporan, sistematika, dan unsur mekanik.

Page 1 of 18 | Total Record : 171