cover
Contact Name
Muhsinun
Contact Email
jurnal.primer@gmail.com
Phone
+6281779590231
Journal Mail Official
jurnal.primer@gmail.com
Editorial Address
Jl. Jurusan Anjani-Suralaga KM.04 Suralaga, Lombok Timur - NTB 83651
Location
Kab. lombok timur,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
PRIMER: Jurnal Ilmiah Multidisiplin
ISSN : 29857996     EISSN : 29857996     DOI : https://doi.org/10.55681/primer
This journal is a peer reviewed, open access, scientific and scholarly journal which publishes research papers, review papers, case reports, case studies, books review, thesis, dissertation works, etc. PRIMER journal provides a means for ongoing discussion of relevant issues that fall within the focus and scope of the journal that can be examined empirically. This journal publishes research articles covering multidisciplinary sciences, including humanities and social sciences, education, religious sciences, philosophy, economics, engineering sciences, and health sciences.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 1 (2024): PRIMER : Jurnal Ilmiah Multidisiplin, Februari 2024" : 12 Documents clear
Lunturnya Nilai Moral dan Karakter Anak Bangsa Sebagai Dampak Dari Kemajuan Teknologi Sizka Amelia Febrianti; Dinie Anggraeni Dewi; Muhammad Irfan Adriansyah
PRIMER : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 1 (2024): PRIMER : Jurnal Ilmiah Multidisiplin, Februari 2024
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/primer.v2i1.269

Abstract

Semakin tinggi pengetahuan manusia akan ilmu pengetahuan, maka akan semakin tinggi pula perkembangan kecanggihan teknologi yang akan diciptakan manusia. Kecanggihan teknologi secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kelangsungan moral. Melunturnya norma dan nilai sopan santun yang ada di masyarakat akibat pengaruh teknologi membuat generasi muda tidak lagi mengindahkan moral dan sopan santun yang ada. Pada dasarnya kemajuan teknologi memberikan banyak kemudahan bagi para pengguna sebagai cara untuk mempermudah aktivitas manusia. Namun tentu saja setiap hal dapat memberikan dampak positif dan negatif. Dampak dari adanya kemajuan teknologi ini dapat dirasakan oleh semua kalangan, tidak hanya bagi orang-orang yang ahli teknologi saja, melainkan bagi kalangan remaja, orang yang awalnya tidak mengerti teknologi, bahkan anak-anak yang masih dibawah umur juga dapat merasakan dampak dari kecanggihan teknologi ini. Maka dari itu dirasa perlu adanya suatu kajian mengenai topik tersebut, karena dianggap suatu hal yang penting bagi kemajuan bersama.
Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Membentuk Karakter Anak Sekolah Dasar Muhammad Humam Nasrudin; Dinie Anggraeni Dewi; Muhammad Irfan Adriansyah
PRIMER : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 1 (2024): PRIMER : Jurnal Ilmiah Multidisiplin, Februari 2024
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/primer.v2i1.270

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan nilai-nilai Pancasila terhadap penumbuhan karakter siswa sekolah dasar yang cerdas, kreatif, baik secara intelektual dan spiritual. Dengan adanya artikel ini bertujuan agar seorang guru mengetahui pentingnya pengimplementasian Pancasila dalam tingkatan sekolah dasar untuk menerapkan dan selalu mengedepankan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman hidup. Penelitian ini dilakukan melalui metode kualitatif dengan teknis analisis untuk mereaktualisasi nilai Pancasila dan implementasinya sebagai upaya pembangunan karakter bangsa. Dasar pembahasannya di peroleh dari hasil studi kepustakaan berbagai sumber seperti buku, artikel dan jurnal yang kemudian disajikan dalam bentuk deskriptif. Pancasila sebagai ideologi memegang peranan penting dalam membangun karakter masyarakat Indonesia. Sehingga Pancasila harus bisa dipahami dan ditanamkan pada diri bangsa melalui nilai-nilai yang terkandung dalam setiap butir Pancasila. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan nilai Pancasila dapat membentuk karakter anak sekolah dasar melalui pengintegrasian dengan pembelajaran dan disertai dengan pembiasaan berdasarkan arahan guru. Pendidikan karakter yang bersumber dari Pancasila ini sudah sepatutnya terus diimplementasikan pada dunia pendidikan, khususnya bagi jenjang awal pendidikan yaitu sekolah dasar karena dengan hal tersebut kualitas bangsa Indonesia kedepannya akan lebih baik.
Mengungkap Kenakalan Remaja: Penyebab, Dampak, dan Solusi Abdi Mahesha; Dinie Anggraeni; Muhammad Irfan Adriansyah
PRIMER : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 1 (2024): PRIMER : Jurnal Ilmiah Multidisiplin, Februari 2024
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/primer.v2i1.278

Abstract

Remaja merupakan masa transisi anak-anak menuju dewasa. Umumnya remaja berusia 11 atau 12 tahun hingga 20 tahun. Remaja merupakan penerus bangsa yang diharapkan dapat membangun masa depan yang cerah. Namun, saat ini marak sekali fenomena kenakalan remaja, mulai dari bolos sekolah hingga narkoba dan pembunuhan. Hal ini disebabkan oleh faktor internal (krisis identitas dan kontrol diri yang lemah) dan faktor eksternal (lingkungan keluarga yang buruk, kurangnya pemahaman tentang agama, dan pengaruh lingkungan sekitar). Kenakalan remaja ini berdampak buruk pada kesehatan fisik maupun mental remaja, menyebabkan ketidakharmonisan keluarga, dan dipandang buruk oleh masyarakat. Kenakalan remaja dapat diminimalisasi dengan tindakan pencegahan (preventif), pembetulan atau penindakan (represif), pengentasan (kuratif), dan penjagaan atau pemeliharaan (rehabilitasi). Peran dari keluarga, sekolah dan masyarakat dapat meminimalisasi kenakalan remaja.
Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan di Era Globalisasi Pada Siswa Sekolah Dasar R. Khayla Fadhilla Azahra Firmansyah; Dinie Anggraeni Dewi; Muhammad Irfan Adriansyah
PRIMER : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 1 (2024): PRIMER : Jurnal Ilmiah Multidisiplin, Februari 2024
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/primer.v2i1.279

Abstract

Mengembangkan pendidikan kewarganegaraan  berbasis karakter di Indonesia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menanamkan akhlak yang diharapkan dapat membentuk akhlak mulia dalam masyarakat. Pendidikan Kewarganegaraan bukan hanya tentang bagaimana masyarakat menyikapi masyarakat dan bagaimana bersikap kritis dan kreatif, namun tujuan akhirnya adalah mengajarkan akhlak yang diharapkan dapat membentuk akhlak mulia masyarakat. Pendidikan kewarganegaraan bukan sekedar hafalan saja, melainkan dipraktikkan dalam kehidupan siswa sehari-hari. Hal ini menunjukkan pentingnya pendidikan kewarganegaraan sebagai inisiatif pengembangan karakter. Pendidikan kewarganegaraan sendiri menyangkut pembelajaran nilai-nilai karakter yang dapat membentuk karakter siswa, khususnya dalam adaptasi.
Penyebab Aksi Separatisme OPM Masih Ada Hingga Saat Ini Muhamad Febrian; Muhammad Irfan Adriansyah; Dinnie Anggraeni Dewi
PRIMER : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 1 (2024): PRIMER : Jurnal Ilmiah Multidisiplin, Februari 2024
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/primer.v2i1.280

Abstract

Aksi separatisme dalam suatu kenegaraan memang sangat sulit dihindari, bahkan Indonesia dalam sejarahnya kerap kali mengalami gerakan-gerakan separtisme dari berbagai kelompok, suku maupun wilayah. Gerakan separatisme yang terus ada sampai saat ini yaitu gerakan separatisme yang ada di Papua, kita seringkali menyebutnya atau nama kelompok separatis mereka yaitu OPM (Organisasi Papua Merdeka). Pemerintah Indonesia beberapa kali melakukan penanganan terhadap kelompok separatisme di Papua. Sayangnya, pemerintah melakukan upaya penanganan yang dianggap kurang tepat sehingga menimbulkan berbagai macam kasus HAM. Beberapa penyebab gerakan separatisme di Papua hingga saat ini terus ada diantaranya, seperti dari faktor ekonomi, pendidikan, kesehatan dan juga kesejahteraan sosial, yang mana wilayah Papua seperti di anak tirikan dari wilayah lain yang ada di Indonesia. Pemerintah Jokowi sudah memberikan beberapa upaya diantaranya seperti diadakannya agenda prioritas yang mana dalam agenda prioritas tersebut pemerintah membuat proyek pembangunan infrastruktur berupa jalan. Sehingga, masyarakat papua dapat terbantu dengan adanya akses distribusi barang yang dapat menggerakan roda aktivitas kemasyarakatan. Diharapkan dengan adanya program agenda prioritas ini dapat menjadikan masyarakat Papua dapat menaruh kembali kepercayaan mereka terhadapa pemerintah Republik Indonesia.
Analisa Penerapan Pancasila Dalam Paradigma Hukum dan Ketahanan Nasional di Indonesia Nadya Rudianti Putri; Dinie Anggraeni Dewi; Muhammad Irfan Adriansyah
PRIMER : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 1 (2024): PRIMER : Jurnal Ilmiah Multidisiplin, Februari 2024
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/primer.v2i1.283

Abstract

Pancasila sebagai teladan kehidupan bernegara dan berbangsa. Pancasila harus menjadi landasan seluruh aktivitas bangsa Indonesia. Filsafat nasional Indonesia dikenal dengan Pancasila, didasarkan pada prinsip-prinsip agama dan ritual yang merupakan puncak dari standar moral yang tinggi. Masyarakat Indonesia mendasarkan dan mengarahkan perilakunya pada hal tersebut, yang mereka anggap nyata. Karena peraturan perundang-undangan yang berlandaskan nilai-nilai adat, nilai-nilai agama, dan hukum negara akan dapat ditegakkan dan efektif, maka Pancasila telah berkembang menjadi landasan konseptual bagi penciptaan hukum nasional. Lebih lanjut, Pancasila merupakan landasan filosofis yang sangat hakiki bagi eksistensi bangsa dan negara Indonesia, yang bertumpu pada supremasi hukum, karena merupakan sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. Sebelum perubahan, Pasal 1 Ayat 3 UUD 1945 bernada demikian. Amandemen ketiga yang disahkan pada tanggal 10 November 2001 menyusul revisi Pasal 1 Ayat 2 yang menyatakan bahwa “Negara Indonesia adalah negara yang diatur berdasarkan hukum”. Selain pasal-pasal tersebut di atas, dikatakan: Peraturan perundang-undangan juga ada. Mereka juga muncul di artikel lain. dan menyoroti bahwa negara Indonesia itu ada. Indonesia sebagai negara menjamin hukum yaitu pemenuhan hak asasi manusia yang diatur dan diputuskan oleh undang-undang yang sah bagi masyarakat sejalan dengan cita-cita negara hukum yang demokratis.Peraturan hukum adalah peraturan tertulis yang pada umumnya memuat norma hukum yang mengikat  dan diterbitkan atau ditetapkan oleh lembaga  atau pejabat negara yang berwenang melalui tata cara yang ditetapkan dalam peraturan hukum tersebut.Oleh karena itu, hukum memegang peranan  penting dalam tegaknya hukum di Indonesia.
Berkurangnya Rasa Nasionalisme Dalam Pelaksanaan Upacara Bendera Pada Anak Usia Sekolah Dasar Haifa Annisa; Dini Anggraeni Dewi; Muhammad Irfan Adriansyah
PRIMER : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 1 (2024): PRIMER : Jurnal Ilmiah Multidisiplin, Februari 2024
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/primer.v2i1.287

Abstract

Menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun 2018 tentang Pedoman Upacara Bendera di Sekolah, upacara bendera di sekolah merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan pendidikan yang mencakup nilai-nilai penanaman sikap disiplin, kerja sama, rasa percaya diri, dan tanggung jawab. Upacara pengibaran bendera tidak hanya menjadi ajang penghormatan terhadap bendera merah putih sebagai simbol negara. Siswa sekolah dasar diharapkan menjadi generasi penerus bangsa yang memiliki jiwa kebangsaan yang kuat. Namun saat ini ada tanda-tanda semangat kebangsaan dalam menyelenggarakan upacara bendera di kalangan siswa Sekolah Dasar berangsur-angsur berkurang. Berdasarkan analisis dari hasil penelitian salah satu jurnal yang melakukan observasi di SD Negeri 10 Banda Aceh menjelaskan bahwa terdapat beberapa siswa yang masih kurang dalam penghayatan, tidak tertib dan tidak disiplin ketika melaksanakan upacara bendera. Siswa menyepelekan upacara bendera tersebut, bahkan sebagian dari mereka sampai bergurau ataupun bercanda ketika upacara bendera sudah dimulai dan sedang berlangsung. Menurunnya semangat kebangsaan pada saat upacara pengibaran bendera salah satu penyebabnya adalah karena belum dipahami secara jelas makna dan pentingnya upacara bendera tersebut. Menurunnya kesadaran kebangsaan di kalangan pelajar pada saat upacara pengibaran bendera merupakan permasalahan yang patut mendapat perhatian khusus. Faktor-faktor seperti program pendidikan, kebijakan sekolah, pengawasan guru dan orang tua, perubahan nilai-nilai sosial, dan kurangnya pemahaman tentang sejarah dan nilai-nilai kebangsaan dapat mempengaruhi rasa nasionalisme siswa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan upaya bersama antara pemerintah, sekolah, guru, dan orang tua untuk memperkuat pendidikan nasionalisme dan memastikan upacara bendera tetap memiliki nilai penting dalam membentuk karakter siswa sebagai generasi penerus bangsa.
Peran Pos Bantuan Hukum Bagi Masyarakat Miskin Berbasis Nilai Keadilan di Pengadilan Agama Kota Samarinda Suryaningsi Suryaningsi; Warman Warman; Jawatir Pardosi; Marwiah Marwiah; Novita Majid; Marina Marina
PRIMER : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 1 (2024): PRIMER : Jurnal Ilmiah Multidisiplin, Februari 2024
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/primer.v2i1.303

Abstract

Konstitusi mengamanatkan bahwa setiap orang mendapatkan pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum sebagai perlindungan Hak Asasi Manusia. Maka dari itu pemerintah bertanggung jawab terhadap pemberian bantuan hukum bagi orang atau kelompok orang miskin sebagai perwujudan akses terhadap keadilan. Menggunakan jenis   deskriptif kualitatif dengan tekhnik pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara dan dokumentasi dengan informan yang telah ditentukan sebelumnya. Teknik  analisis data terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Subyek penelitian ini adalah Petugas Pos Bantuan Hukum, Panitera Pengadilan Agama Samarinda, dan Masyarakat Pencari Keadilan. Selanjutnya data-data yang diperoleh digunakan untuk menganalisis tentang Peran Posbakum di Pengadilan Agama Samarinda. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa Pengetahuan awal tentang keberadaan Posbakum terbatas, menyoroti perlunya peningkatan upaya sosialisasi. Namun, setelah mengetahui keberadaannya, masyarakat menyatakan perlunya Posbakum sebagai akses alternatif untuk mendapatkan bantuan hukum, khususnya dalam konteks masalah hukum di Pengadilan Agama. Kesimpulan menyoroti pentingnya upaya sosialisasi, penyediaan informasi, dan peran Posbakum dalam memberikan akses keadilan. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman mengenai efektivitas Posbakum dan implikasinya dalam konteks pelayanan hukum di tingkat lokal.
Mengkonstruksi Pemahaman Santri Atas Kepedulian Pada Potensi Energi Batu Bara Berbasis Profetik Di Kalimantan Timur Intan Fitria Dewi; Suryaningsi Suryaningsi; Asnar Asnar; Mohammad Bahzar; Jawatir Pardosi; Jamil Jamil
PRIMER : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 1 (2024): PRIMER : Jurnal Ilmiah Multidisiplin, Februari 2024
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/primer.v2i1.312

Abstract

Potensi energi batubara merujuk pada kemampuan batubara sebagai sumber daya energi untuk menghasilkan listrik dan panas. Batubara merupakan salah satu sumber energi fosil yang paling melimpah di Kalimantan Timur. Tujuan Penelitian untuk menyelidiki upaya pendidik dalam mengkonstruksi Pemahaman Santri Atas Kepedulian akan Potensi Energi Batu Bara Berbasis Profetik. Menggunakan jenis Penelitian kualitatif dengan pendekatan naratif dan fenomenologi,  melalui wawancara dalam mengumpulkan data dilanjutkan kemetode triangilasi mengukur keabsahan data. Kesimpulan bahwa Perlu pendekatan pendidikan seimbang, antara pengetahuan agama dan dunia pada santri. Energi batu bara sebagai salah satu kekayaan alam yang melimpah di Kalimantan Timur yang patut di kelola dan dimanfaatkan dengan baik. Pemahaman santri sebelum mendapatkan pemahaman masih biasa-biasa saja, Namun setelah diberi pencerahan melalui materi pembelajaran di kelas sudah mengalami perubahan. Bahkan telah mempersiapkan diri untuk menjadi pelaku dalam mengelolan potensi energi batubara sebagai sumber kekayaan terbesar di Kalimantan Timur.
Implementasi Digitalisasi Pendidikan Kewarganegaraan Pasca Pembelajaran Online di SMA Negeri 1 Tenggarong Wahyu Dhira Pranaditya; Suryaningsi Suryaningsi; Jamil Jamil; Marwiyah Marwiyah; Jawatir Pardosi; Wingkolatin Wingkolatin
PRIMER : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 1 (2024): PRIMER : Jurnal Ilmiah Multidisiplin, Februari 2024
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/primer.v2i1.315

Abstract

Pendidikan merupakan salah satu unsur terpenting dalam pembangunan sebuah bangsa dan peradaban, akan tetapi dunia pendidikan sempat dihantam oleh pandemi COVID-19 yang memaksa perubahan dalam sistem pendidikan, sehingga pembelajaran online dipilih sebagai alternatif yang paling memungkinkan agar pendidikan tetap dapat terus berlangsung, Penelitian ini menggunakan desain pendekatan kualitatif, dengan subjek penelitian siswa dan guru di SMA Negeri 1 Tenggarong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum implementasi digitalisasi pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di SMA Negeri 1 Tenggarong telah berlangsung dengan sangat baik. Hal ini terlihat dari aspek proses digitalisasi yang meliputi kesiapan guru dan siswa terhadap teknologi yang sangat baik, serta ketersediaan perangkat keras dan jaringan internet yang cukup baik. Kemudian hal ini juga terlihat dari pemanfaatan digitalisasi yang telah berjalan dengan sangat baik meliputi pemanfaatan e-learning dalam proses pembelajaran, pemanfaatan digitalisasi dalam pembuatan bahan dan media ajar, pemanfaatan digitalisasi dalam pencarian sumber belajar, serta pemanfaatan digitalisasi untuk meningkatkan hasil belajar yang juga telah terlaksana dengan sangat baik.

Page 1 of 2 | Total Record : 12