cover
Contact Name
Mhd. Halkis
Contact Email
jurnalfakultas@idu.ac.id
Phone
+6281288951380
Journal Mail Official
jurnalfakultas@idu.ac.id
Editorial Address
Universitas Pertahanan Salemba, Jl. Salemba Raya No.3, RT.1/RW.3, Paseban, Jakarta, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Strategi Pertahanan Udara
ISSN : -     EISSN : 28303490     DOI : https://doi.org/10.33172/jspu.v10i1.14808
Core Subject : Social,
Menyajikan analisis kebijakan pertahanan, perencanaan pertahanan, serta strategi pertahanan nasional dan regional.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 2 (2018): Jurnal Strategi Pertahanan Udara" : 5 Documents clear
Pengaruh Lingkungan Kerja dan Kualifikasi Personel Pemeliharaan Terhadap Kesiapan Operasional Skadron Pendidikan 101 Pangkalan TNI AU Adisutjipto Yogyakarta 2017 Nur Haryanto; Sukmo Gunardi; Deni D.A.R
Strategi Pertahanan Udara Vol. 4 No. 2 (2018): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v4i2.246

Abstract

Abstrak --  Kesiapan operasional di Skadik 101 belum optimal di diduga karena kondisi lingkungan kerja yang tidak nyaman dan kualifikasi personel yang masih belum sesuai yang diharapkan, sehingga diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan kesiapan operasional di Skadik 101. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh lingkungan kerja dan kualifikasi personel pemeliharaan terhadap kesiapan operasional Skadik 101. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitis, data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data primer yang diperoleh berdasarkan penyebaran kuesioner yang dibagikan kepada sampel penelitian personel Skadik 101 sebanyak 31 orang dengan teknik analisis data regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan lingkungan kerja  berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan operasional Skadron Pendidikan 101. Secara parsial faktor kualifikasi personel baik ditinjau dari segi Inspektor, Juru Montir Udara dan Mekanik berpengaruh positif terhadap kesiapan operasional Skadron Pendidikan 101. Secara simultan diperoleh bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja dan kualifikasi personel terhadap kesiapan operasional Skadron Pendidikan 101 dengan besar pengaruh sebesar 43,2%, sedangkan sisanya sebesar 56,8% dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model. Berdasarkan hasil tersebut maka kondisi lingkungan fisik Skadik 101 perlu mendapat perhatian dan peningkatan kemampuan personel pemeliharaan sehingga  dapat  meningkatkan kesiapan  operasional.Kata kunci: Lingkungan Kerja, Kualifikasi Personel dan Kesiapan Operasional  Abstract -- Operational readiness at Skadik 101 is not optimally suspected due to uncomfortable working environment conditions and unsuitable personnel qualifications expected so that efforts are needed to improve operational readiness in Skadik 101. The purpose of this study is to analyze the effect of working environment and qualification of maintenance personnel on the operational readiness of Skadik 101. This research design using analytical descriptive approach, the data used in this study comes from the primary data obtained based on the distribution of questionnaires distributed to the sample research personnel Skadik 101 as many as 31 people with multiple data regression analysis techniques. The results showed that the work environment had a positive and significant impact on the operational readiness of the Education Squadron 101. Partially qualified personnel factors in terms of Inspector, Airman and Mechanic interpreter positively influenced the operational readiness of the Education Squadron 101. Simultaneously it was found that there was a significant influence between work environment and qualifications of personnel to the operational readiness of the Education Squadron 101 with a large influence of 43.2%, while the remaining 56.8% is explained by other causes outside the model. Based on these results, the physical environment condition of Skadik 101 needs to get attention and improve the ability of maintenance personnel so that it can improve operational readiness.Keywords: Work Environment, Personnel Qualifications and Operational Readiness
Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kemampuan Personel Skuadron Udara 800 Wing Udara 1 Puspenerbal Minarno Minarno; Supartono Supartono; Joni Widjajanto
Strategi Pertahanan Udara Vol. 4 No. 2 (2018): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v4i2.330

Abstract

Abstrak -- Kesiapan opersional pesawat udara CN235-220M Maritime Patrol Aircraft ditentukan oleh faktor kesiapan teknis pesawat udara, kesiapan personel dan dukungan logistik. Kesiapan operasional yang tinggi dapat meningkatkan kemampuan melaksanakan tugas dalam rangka pertahanan dan keamanan Negara di laut. Namun kesiapan operasional pesawat udara CN235-220M Maritime Patrol Aircraft Skuadron Udara 800 Wing Udara 1 Puspenerbal belum optimal yang dipengaruhi oleh faktor kemampuan personel. Kemampuan personel dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain pendidikan, pelatihan dan pengalaman. Permasalahan yang diteliti yaitu tentang pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kemampuan personel Skuadron Udara 800 Wing Udara 1 Puspenerbal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pendidikan dan pelatihan baik secara parsial maupun simultan terhadap kemampuan personel. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi berganda. Pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner. Responden penelitian sebanyak 62 personel dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan terhadap kemampuan personel dengan nilai thitung > dari ttabel yaitu 2.051 > 2.001 dan terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan terhadap kemampuan personel dengan nilai thitung > dari ttabel, yaitu 3.099 > 2.001 serta secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan dan pelatihan terhadap kemampuan personel. Koefisien determinasi sebesar 0.753 menunjukkan bahwa besar pengaruh kedua variabel bebas yaitu pendidikan dan pelatihan secara simultan terhadap kemampuan personel adalah sebesar 75.3%, sedangkan sisanya sebesar 24.7% dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model. Semakin tinggi pendidikan dan pelatihan akan berdampak kepada semakin tingginya kemampuan personel, begitu juga sebaliknya.Kata Kunci: Maritime Patrol Aircraft, Kuantitatif, Wing Udara 1 Abstract -- Operational readiness of CN235-220M Maritime Patrol Aircraft is determined by factors of aircraft technical readiness, personnel readiness and logistical support. High operational readiness can improve the cability to carry out tasks in the framework of defense and security of the State at sea. However, the operational readiness of aircraft CN235-220M Maritime Patrol Aircraft of the 800th Squadron of the 1st Air Wing Puspenerbal is not yet optimal which is influenced by the personnel capability. The personnel capability is influenced by various factors including education, training and experience. The problems studied were about the influence of education and training on the personnel cability of the 800th Squadron of the 1st Air Wing Puspenerbal. The purpose of this study was to analyze the influence of education and training both partially and simultaneously on the ability of personnel. This study uses a quantitative approach with multiple regression analysis. Collecting research data using a questionnaire. Research respondents were 62 personnel using saturated sampling techniques. The results showed that there was a significant influence between education on the personnel capability with a tcount > of ttable, that was 2,051 > 2,001 and there was a significant influence between education on the personnel capability with a tcount> of ttable, that was 3,099 > 2,001 and simultaneously there was a significant influence between education and training on the personnel capability. The determination coefficient of 0.753 shows that the influence of both independent variables, namely education and training simultaneously on ability is 75.3%. The determination coefficient of 0.753 shows that the influence of both independent variables, namely education and training on abilities is 75.3%, while the remaining 24.7% is explained by other causes outside the model. The higher education and training will affect the higher capacity of personnel, and vice versa.Keywords: Maritime Patrol Aircraft, Quantitative, 1st Air Wing
Peningkatan Kesejahteraan Personel Dalam Rangka Mendukung Tugas Satuan (Studi Pada Lanud Halim Perdana Kusuma) Arif Bachtiyar
Strategi Pertahanan Udara Vol. 4 No. 2 (2018): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v4i2.331

Abstract

Abstrak -- Meningkatnya kesejahteraan personel dalam rangka pemeliharaan profesionalisme prajurit merupakan salah satu arah kebijakan dan strategi Nasional pembangunan bidang Pertahanan untuk mewujudkan pencapaian sasaran pembangunan bidang pertahanan Tahun 2015-2019 (sumber; Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/556/VI/2016tanggal 27 Juni 2016 tentang Rencana Strategis Pembangunan TNI Tahun 2015-2019.  Berdasarkan Keputusan Panglima TNI tersebut kesejahteraan yang seharusnya dimiliki oleh setiap prajurit adalah pembayaran gaji, honorarium dan tunjangan serta lembur yang dapat diterima secara tepat waktu dan tepat jumlah sesuai dengan peraturan yang berlaku, peningkatan kualitas serta kuantitas pendidikan dan pelatihan prajurit TNI peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan bagi seluruh personel serta Penambahan perumahan dinas sehingga setiap personel dapat menempati rumah dinas.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kesejahteraan personel Lanud Halim Perdana Kusuma dan menganalisis upaya satuan untuk meningkatkan kesejahteraan personel dalam mendukung tugas Lanud Halim Perdana Kusuma. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan survei.  Data penelitian diperoleh melalui metode antara lain: wawancara mendalam yang menggunakan teknik purposive sampling, observasi, dan penelaahan dokumen/studi litetrature.Hasil penelitian ini yaitu ditemukan bahwa kesejahteraan personel Lanud Halim Perdana Kusuma yang terdiri dari gaji, pendidikan, pelayanan kesehatan dan perumahan hampir secara keseluruhan mengalami peningkatan. Namun demikian, masih perlu ditingkatkan terutama kesejahteraan di bidang perumahan, yaitu perlu adanya penambahan rumah dinas agar sepadan dengan jumlah personel yang ada.Kata Kunci: Peningkatan, Kesejahteraan Personel, Tugas Satuan Abstract -- The Improvement of personnel welfare in the framework of maintaining soldier professionalism is one of the aim of the National Development policy and strategy in the field of Defense to realize the achievement of defense development targets in 2015-2019 (source; Decision of the TNI Commander in Chief Number Kep / 556 / VI / 2016 dated June 27, 2016 concerning Strategic Plans Development of the TNI in 2015-2019. Based on the Decree of the TNI Commander in Chief, the welfare that should be owned by each soldier is the payment of salaries, honoraria and allowances and overtime that can be received in a timely and appropriate amount in accordance with applicable regulations, improving the quality and quantity of education and training soldiers increase health care facilities for all personnel and additions to official housing so that each personnel can occupy official homes.The purpose of this research is to analyze the welfare of Halim Perdana Kusuma Air Force personnel and analyze unit efforts to improve the welfare of personnel in supporting the duties of Halim Perdana Kusuma Airforce Base. This reseach uses qualitative methods with a survey approach. Research data obtained through methods include: in-depth interviews that use purposive sampling, observation, and document review/litetrat study.The results of this research were found that the welfare of Halim Perdana Kusuma Airforce Base personnel consisting of salaries, education, health services and housing almost increased overall. However, it still needs to be improved, especially welfare in the housing sector, namely the need for additional official houses to be commensurate with the number of existing personnel.Keywords: Improvement, Personnel Welfare, Task Unit
Pengaruh Kompetensi dan Lingkungan Kerja Terhadap Combat Readiness Personel Skadron Udara 15 Wing Udara 3 di Lanud Iswahjudi Madiun
Strategi Pertahanan Udara Vol. 4 No. 2 (2018): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v4i2.332

Abstract

Abstrak -- Skadron Udara 15 adalah satuan TNI AU yang mengoperasikan pesawat T-50i Golden Eagle yang diharapkan selalu mempunyai combat readiness (kesiapan tempur) yang tinggi baik personel maupun alutsistanya. Namun kondisi combat readiness personel ini masih belum optimal. Kondisi ini dipengaruhi beberapa faktor/variabel diantaranya kompetensi dan lingkungan kerja. Permasalahan yang diteliti yaitu tentang pengaruh kompetensi dan lingkungan kerja terhadap combat readiness personel Skadron Udara 15. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kompetensi dan lingkungan kerja terhadap combat readiness  Skadron Udara 15. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik regresi berganda. Sampel yang digunakan adalah sebanyak 61 orang personel Skadron Udara 15 yang dipilih dengan metode proportionate stratified random sampling dari total populasi 153 personel yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kompetensi berpengaruh langsung positif terhadap combat readiness personel Skadron Udara 15, hal ini berarti bahwa kompetensi merupakan faktor penting dalam upaya  meningkatkan combat readiness personel Skadron Udara 15, maka dari itu kompetensi personel perlu ditingkatkan, (2) lingkungan kerja berpengaruh langsung positif terhadap combat readiness personel Skadron Udara 15, hal ini berarti lingkungan kerja merupakan faktor penting dalam upaya meningkatkan combat readiness Skadron Udara 15, maka dari itu upaya meningkatkan kondisi dan situasi lingkungan kerja perlu ditingkatkan, (3) kompetensi dan lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh langsung positif terhadap combat readiness personel Skadron Udara 15, hal ini membuktikan bahwa kedua variabel tersebut berperan penting dalam meningkatkan combat readiness personel Skadron Udara 15 baik secara parsial maupun bersama-sama.Kata kunci: kompetensi, lingkungan kerja, dan combat readiness   Abstract -- The 15th Air Squadron is an Indonesian Air Force unit that operates the T-50i Golden Eagle.  The 15th Air Squadron’s goal is to always maintain the highest of combat readiness for both its personnel and military systems.  However, at this point, the squadron’s combat readiness is not yet optimal.  The condition of combat readiness is the result of a number of factors or variables to include work competency and environment.  The goal of this research is to analyze the influence of work competency and environment on combat readiness levels of the 15th Air Squadron. This research uses a quantitative approach applying a multiple regression technique.  Sixty-one 15th Air Squadron personnel were sampled using a proportional stratified random sampling method from a total of 153 squadron personnel.  The research results show that: 1. Work competency has a direct positive influence on combat readiness, this means that work competency is an important factor in the maintaining combat readiness for the 15th Air Squadron and therefore must increase, 2. The work environment has a direct positive influence on the level of combat readiness and must be increased for the 15th Air Squadron, 3. Since both work environment and work competency have a direct positive influence on combat readiness, this research provides proof that both variables are important and should be increased either individually or simultaneously.  Keywords: competency, work environment and combat readiness
Peran Skadron Udara 8 TNI AU Dalam Operasi Pengamanan Daerah Rawan di Indonesia
Strategi Pertahanan Udara Vol. 4 No. 2 (2018): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v4i2.333

Abstract

Abstrak -- Perspektif militer daerah rawan di Indonesia adalah satu atau beberapa bagian wilayah NKRI yang memiliki potensi ancaman atau sudah timbul adanya konflik vertikal maupun konflik horizontal, baik konflik bersenjata maupun tidak bersenjata.   Keterlibatan TNI AU dalam operasi pengamanan daerah rawan dengan penggelaran kekuatan dan kemampuan Alutsista, salah satunya adalah Skadron Udara 8.   Dalam pelaksanaan tugas tersebut tentunya akan terkait dengan peran Skadron Udara 8 dalam operasi pengamanan daerah rawan beserta permasalahan yang dihadapi oleh satuan tersebut.  Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif yang bercirikan deskriptif dengan tempat penelitian adalah di Pangkalan TNI AU Atang Sendjaja.   Pengumpulan data digunakan metode observasi, wawancara semi terstruktur dan penelaahan dokumen.   Informan yang dipilih adalah yang memiliki pengalaman dalam operasi pengamanan daerah rawan sebagai penerbang helikopter dan memiliki jabatan yang terkait dengan subyek penelitian.    Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi sumber.  Hasil dari penelitian ini di deskripsikan bahwa Skadron Udara 8 memiliki peran yang penting dalam operasi pengamanan daerah rawan di Indonesia dengan bentuk operasi dukungan udara, SAR, SAT Tempur dan Evakuasi Medis Udara.  Namun masih menghadapi beberapa permasalahan terkait diantaranya pelatihan crew, konsep pelaksanaan operasi, ketersediaan dukungan kebutuhan satuan, jumlah Alutsista dan regulasi prosedur pelibatan serta aplikasi penjelasan misi yang diharapkan lebih detil dan komprehensif.   Kesimpulan bahwa peran Skadron Udara 8 TNI AU memiliki nilai penting dalam operasi pengamanan daerah rawan di Indonesia.Kata kunci : Peran, Pengamanan, Daerah Rawan Abstract -- The military perspective on vulnerable areas in Indonesia refers to several parts of the Republic of Indonesia with potential threats.   In those areas have been intances of vertical conflict or horizontal conflict, both armed and unarmed.  Air Force units are involved in security operations in vulnerable areas by deploying military assets, strenght and capabilities.  One of yhose units is the 8th Air Squadron.  Pacification operations are certainly a task for the 8th Air Squadron but in executing this task in vulnerable areas, they often face many challenges.  This paper uses a qualitative descriptive research approach to analyze its findings at Atang Sendjaja Air Force Base. The main methods of data collection used are observation, semi structured interviews and source document research.  The informants chosen were those who had experience in security operations in vulnerable areas as helicopter pilots and had duties related to the research topic.  The research result were validated via a method of triangulating the source.  The results of this study reveal that the 8th Air Squadron  has an important role in security operations of vulnerable areas in Indonesia by using the following forms of air power such as air support operations, SAR, Combat SAR and Air Medical Evacuation.  However, there are still a number of related problems, including crew training, the concept of operations, availability of support for unit needs, limited quantities of defense equipment and regulations on procedures for engagement as well as the need to better explain mission expectations in comprehensive detail.  The Conclusion that the role of the 8th air squadron of the Indonesian Air Force has important value in the security operations of vulnerable areas in Indonesia.Keywords: Role, Security, Vulnerable Areas

Page 1 of 1 | Total Record : 5