cover
Contact Name
Nur Hakimah
Contact Email
nur.hakimah0892@gmail.com
Phone
+6285343677308
Journal Mail Official
alusroh@iainptk.ac.id
Editorial Address
Address: Jl. Letjend Suprapto No. 19 Pontianak, Kalimantan Barat 78122
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Hukum Islam dan Hukum Keluarga
ISSN : -     EISSN : 29887348     DOI : https://doi.org/10.24260/al-usroh
Al-Usroh is a Scientific journal in the field of Islami Family Law that published by Islamic Family Law Program Shariah Faculty State Institue Of Islamic Religious Pontianak. This journal countains the masterpiece of writers and reserches. This journal welcomes contribution from scholars and expert in releated disciplines, especially from Islamic Family Law Scholars. Al- Usroh is published twice a year in July and December. The focus of Al-Usroh is to provide a place for students to publish the original research of their undergraduate thesis. The scope is only on Islamic Family Law related to Islamic Family Law Department.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 1 (2022): Hukum Keluarga Islam" : 10 Documents clear
PERAN TOKOH AGAMA TERHADAP PERNIKAHAN DI BAWAH TANGAN DI PARIT LEBAN DESA PUNGGUR KECIL KECAMATAN SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA Muhammad Hafidz; Marluwi Marluwi; Sa'dulloh Muzammil
Al-Usroh Vol 2 No 1 (2022): Hukum Keluarga Islam
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-usroh.v2i1.484

Abstract

Peneliti meneliti pernikahan di bawah tangan untuk mengetahui: 1) Faktor Pernikahan di Bawah Tangan di Parit Leban Desa Punggur Kecil Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya; 2) Akibat Hukum Dari Pernikahan di Bawah Tangan di Parit Leban Desa Punggur Kecil Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya; 3) Pandangan Tokoh Agama Terhadap Pernikahan di Bawah Tangan yang terjadi di Parit Leban Desa Punggur Kecil Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang berjenis penelitian lapangan dan pendekatan yang digunakan yuridis sosiologis. Sumber data yang peneliti gunakan ialah data primer berupa wawancara dari masyarakat yang telah ditentukan subjeknya dan data sekunder berupa buku-buku. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara dan dokumentasi. Adapun teknik Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis yang bersifat deskriptif-analitis dengan pola induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh oleh peneliti, data tersebut dapat disimpulkan bahwa 1) faktor nikah di bawah tangan antara lain karena faktor ekonomi yang tidak memadai, faktor ketidak pahaman atau kesulitan dalam mengurus administrasi, faktor umur yang tidak mencukupi untuk melaksanakan pernikahan dan faktor jarak antara suami dan istri sehingga dianggap ribet untuk mengurusnya. 2) adapun akibat hukum yang didapat dari pernikahan di bawah tangan yang terjadi di Parit Leban antara lain ialah anak yang dilahirkan tidak mempunyai akta dari ayahnya, suami tidak mendapatkan bagian dari harta gono gini setelah bercerai. 3) Tokoh agama memandang Pernikahan di Bawah Tangan sebagai hal yang biasa dan fenomina alam, mereka menganggap bahwa pencatatan pernikahan bukanlah sebuah kewajiban yang harus dipenuhi.
FAKTOR-FAKTOR PERNIKAHAN PAKSA (NIKAH SIRRI) DI DESA SIMPANG KANAN KECAMATAN SUNGAI AMBAWANG KABUPATEN KUBU RAYA Ubaidillah Ubaidillah; Marluwi Marluwi; Sa’dulloh Muzammil
Al-Usroh Vol 2 No 1 (2022): Hukum Keluarga Islam
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-usroh.v2i1.544

Abstract

The purpose of this study was to find out: 1) What factors caused forced marriages to be carried out in Simpang Kanan Village, Sungai Ambawang District, Kubu Raya Regency; 2) In order to find out the opinion of religious leaders regarding forced marriages in Simpang Kanan Village, Sungai Ambawang District, Kubu Raya Regency. This research uses qualitative research which is classified into field research and normative-empirical approach. The data sources in this study used primary data sources in the form of interviews with religious leaders in Simpang Kanan Village, Sungai Ambawang District, Kubu Raya Regency, whose subjects had been determined, while secondary data sources were books, laws, regulations, journals, and works. other scientific sources that can complement and strengthen this research. The data collection technique in this study was using interviews. Furthermore, the data analysis technique, the researcher uses data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The technique for checking the validity of the data is using a member check. The results obtained in this study indicate that: 1) The factors of forced marriage in Simpang Kanan Village, Sungai Ambawang District, Kubu Raya Regency, some people who carry out forced marriages are carried out due to several factors as follows: Social norms factors, Parents factors , the kiai/teacher factor; 2) Forced marriage according to religious leaders in Simpang Kanan Village, Sungai Ambawang District, Kubu Raya Regency, a. Forced marriage is considered normal by some people, b. Based on the opinion of religious leaders who refer to the opinion of Imam Syafi'i that forced marriages may be carried out, c. Marriages carried out by force in Simpang Kanan Village, Sungai Ambawang District, Kubu Raya Regency are still allowed according to the opinions expressed by religious leaders. Keywords: Marriage, Forced Marriage, Religious Leader
STRATEGI DAN MEKANISME PEMBINAAN PRANIKAH OLEH KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN PONTIANAK BARAT DI MASA PANDEMI COVID-19 Siti Atikah; Marluwi Marluwi; Arif Wibowo
Al-Usroh Vol 2 No 1 (2022): Hukum Keluarga Islam
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-usroh.v2i1.545

Abstract

The purpose of the study was to find out the strategies given to prospective brides regarding BP4 premarital guidance during the covid-19 pandemic and to find out the mechanism given to prospective brides by KUA officers during the covid-19 pandemic.This research includes field research that uses an empirical normative approach that is descriptive qualitative. The research subjects are the supervisors in the KUA environment, namely the Penghulu as well as extension workers at the KUA, West Pontianak District. Then the data sources which is researchers used for this study were primary data sources, namely direct data from the subject and secondary data sources, namely data from books, journals, and other data. The techniques used by researchers in this study are interviews, documentation and observation. In the data analysis technique for this research, namely reducing presenting, and finally drawing conclusions. Furthermore, from data sources to research techniques, the researchers then checked the validity of the data in order to prevent fraud or lies. Based on the results of the research obtained by the researchers, it can be concluded that the delivery of premarital coaching during the covid-19 pandemic by BP4 KUA West Pontianak District has been running optimally and smoothly. 1). The strategy for pre-marital coaching during the covid-19 pandemic by BP4 KUA West Pontianak District was carried out using only two strategies, namely the delivery strategy before the marriage contract and the delivery strategy when the bride and groom came to the KUA to provide marriage documents. We use this submission to provide pre-marital coaching with the lecture method and interview method. 2). Regarding the mechanism provided for prospective brides and the public, namely online or offline. But most brides choose to go offline rather than online while maintaining health protocols as well, the material provided by the bride and groom at the time of pre-wedding marriage is a) becoming a sakinah mawaddah warahmah family that is expected by the bride and groom, b) meeting the family's needs physically and mentally. , c) maintain reproductive health, d) prepare a quality generation, and e) resolve conflicts in the household.
PESTA PERKAWINAN DI DESA PENIRAMAN KECAMATAN SUNGAI PINYUH KABUPATEN MEMPAWAH MENURUT TOKOH AGAMA Lilis Sugiarti; Marluwi Marluwi; Sa'dulloh Muzammil
Al-Usroh Vol 2 No 1 (2022): Hukum Keluarga Islam
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-usroh.v2i1.588

Abstract

Pelaksanaan pesta pernikahan atau walimatul ursy merupakan tradisi ajaran Islam di kalangan masyarakat umat muslim. Tradisi tersebut merupakan gambaran atau perbedaan suatu kehidupan di kalangan masyarakat luas. Pada pernikahan sangat dianjurkan untuk melaksanakan pesta perkawinan dan diperlukan untuk memperbaiki dan mengetahui keberadaan untuk menyesuaikan keadaan masyarakat dengan tuntutan perkembangan zaman, sehingga penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui Pelaksanaan walimatul ursy di Desa Peniraman Kecamatan Sungai Pinyuh Kabupaten Mempawah. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun yang menjadi subyek penelitian dalam skripsi ini adalah Kepala Desa Peniraman, Tokoh Agama dan masyarakat. Selain itu, penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik ini menggunakan 3 teknik pengumpulan data, yaitu: Observasi, wawancara/interview, dan dokumentasi. Peneliti mendapatkan hasil diantarnya: Pertama, pelaksanaan pesta perkawinan atau walimatul ursy di Desa Peniraman Kecamatan Sungai Pinyuh Kabupaten Mempawah sudah berjalan dengan baik dan sudah menjadi tradisi dari dahulu. Namun mayoritas penduduk masyarakat Desa Peniraman dalam pelaksanaan pesta perkawinan/ walimatul ursy rata-rata berlebihan dan bahkan bermewah-mewahan tidak sesuai dengan ajaran Islam. Kedua dalam ajaran Islam melaksanakan pesta perkawinan/ walimatul ursy sangat dianjurkan dan di sunnahkan untuk melaksanakan pesta perkawinan tersebut yang tidak berlebih-lebihan atau bermewah-mewahan dan dianjurkan juga untuk mengundang khususnya kepada orang-orang yang tidak mampu, kerabat dan tetangga sekitar. Sedangkan orang yang di undang dalam pesta perkawinan hukumnya wajib untuk menghadiri. Selain itu, dalam ajaran Islam mengadakan pesta perkawinan yang berlebih-lebihan tidak dianjurkan bahkan diaharamkan, karena bisa menimbulkan rasa riya’ dan ingin disanjung. Dan juga membawa mudharat kepada orang yang melaksanakan pesta seperti: makanan yang tidak di makan, setelah melaksanakan pesta perkawinan meninggalkan hutang.
PERSEPSI SISWA KELAS XI SMAIT AL-FITYAN TAHUN AJARAN 2020-2021 TERHADAP UU NO 1 TAHUN 1974 DAN UU NO 16 TAHUN 2019 TENTANG BATAS UMUR PERNIKAHAN Rastra Taufiq Alhakim; Rasiam Rasiam; Ardiansyah Ardiansyah
Al-Usroh Vol 2 No 1 (2022): Hukum Keluarga Islam
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-usroh.v2i1.598

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: Persepsi siswa terhadap UU No 1 Tahun 1974 dan UU No 16 Tahun 2019 tentang batas umur pernikahan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, dengan pendekatan kuantitatif. Sumber yang digunakan adalah menggunakan populasi dan sampel yaitu siswa kelas XI di SMAIT Al-Fityan dengan jumlah responden dalam penelitian sebanyak 56 siswa. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan penyebaran angket dan alat yang digunakan penelitian menggunakan kuisioner. Adapun Instrumen penelitian diuji terlebih dahulu sebelum digunakan, untuk uji validitas dengan menggunakan sebanyak 20 responden dengan taraf signifikan dua arah 5% sehingga didapatkan standar penilaian sebesar 0,444 dan untuk uji validitasnya dengan standar penilaian sebesar 0,6. Adapun analisis yang digunakan dalam data menggunakan statistik deskriptif yaitu data berupa angka-angka dianalisis menggunakan rumus kemudian hasil dari analisis tersebut di deskripsikan dan diuraikan kedalam pembahasan. Hasil penelitian menunjukkan: Untuk persepsi Siswa Terhadap UU No 1 Tahun 1974 tentang batas umur pernikahan menunjukkan bahwa untuk kategori Sangat Positif menunjukkan 59 %, kategori Positif 39 %, Kategori kurang Positif 2 %, dan kategori tidak positif 0 %. Adapun untuk persepsi Siswa Terhadap UU No 16 Tahun 2019 tentang batas umur pernikahan menunjukkan bahwa untuk kategori Sangat Positif menunjukkan 62,5 % kategori Positif 35,5 %, Kategori kurang Positif 2 %, dan kategori tidak positif 0 %. Maka dengan Persepsi Siswa Kelas XI SMAIT Al-Fityan Tahun Ajaran 2020-2021 Terhadap UU No 1 Tahun 1974 dan UU No 16 Tahun 2019 tentang batas umur pernikahan menunjukkan sebagian besar adalah sangat positif.
MEDIASI HAKIM KASUS PERCERAIAN DENGAN ALASAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) DI PENGADILAN AGAMA MEMPAWAH KELAS 1B Ahmad Syafawi; Marluwi Marluwi; Arif Wibowo
Al-Usroh Vol 2 No 1 (2022): Hukum Keluarga Islam
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-usroh.v2i1.636

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fakto-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat serta proses mediasi dalam kasus perceraian dengan alasan Kekerasan dalam Rumag Tangga (KDRT) di Pengadilan Agama Mempawah Kelas 1b. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research)”. “Sumber data penelitian ini terdiri dari sumber data primer dan data sekunder. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data primer adalah melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan data sekunder yang diperoleh melalui literatur kepustakaan yaitu al-quran, hadist-hadist yang relavan, undang-undang tentang mediasi, buku-buku serta hasil penelitian yang berwujud laporan. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah teknik triangulasi. Berdasarkan hasil penelitian menyimpulkan bahwa: 1) Mediasi dalam kasus perceraian di Pengadilan Agama Mempawah Kelas 1B sudah dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku yaitu Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) Nomor 1 Tahun 2016 dan mediasi berlangsung selama tiga puluh hari sejak adanya perintah melakukan mediasi dan bisa lebih apabila ada permintaan dari kedua belah pihak yang masih ada niat baik unruk berdamai. 2) Faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat jalannya proses mediasi.
PERAN KANTOR URUSAN AGAMA DALAM PENCATATAN ISBAT NIKAH (Studi Di Kantor Urusan Agama Kecamatan Singkawang Tengah) Nasirin Nasirin; Marluwi Marluwi; Ardiansyah Ardiansyah
Al-Usroh Vol 2 No 1 (2022): Hukum Keluarga Islam
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-usroh.v2i1.650

Abstract

The aims of this study were to determine: 1) the procedure for registering underhand marriages at KUA Singkawang Tengah; 2) The role of the Central Singkawang KUA in an effort to minimize underhanded marriages in the community in Central Singkawang. Researchers used qualitative research methods with field research and normative-empirical approaches. The primary data sources are in the form of interviews with the head of the Central Singkawang KUA whose subject has been determined, secondary data in the form of books and other supporting documents that can strengthen this research. The data collection techniques chosen in this study were observation, interviews, and documentation. Meanwhile, by using data reduction analysis techniques, data presentation, and drawing conclusions. The technique of checking the validity of the data in this study uses source triangulation. It can be concluded: 1) The procedure for registering illegal marriages at KUA Singkawang is in the middle of having to do a marriage certificate first at the Religious Courts and then husband and wife also attach the administrative requirements needed to register marriages under the hands at KUA then a book can be published. married husband and wife; 2) The role of KUA in minimizing underhanded marriages is in the form of providing excellent marriage registration services and providing counseling to the public about the importance of marriage registration and the facilities offered.
IMPLEMENTASI PEMENUHAN NAFKAH TERHADAP KELUARGA PARA PENGAJAR PONDOK PESANTREN DARUL KHAIRAT PERSPEKTIF KOMPILASI HUKUM ISLAM Abdul Karim; Marluwi Marluwi; Ardiansyah Ardiansyah
Al-Usroh Vol 2 No 1 (2022): Hukum Keluarga Islam
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-usroh.v2i1.668

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan Implementasi Pemenuhan Nafkah terhadap Keluaga para pengajar dipondok pesantren Darul Khairat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang berjenis penelitian lapangan. Berdasarkan dari analisis yang dilakukan oleh peneliti, tentang Implementasi pemenuhan nafkah guru tugas Pondok Pesantren Darul-Khairat, maka dapat disimpulkan bahwa: 1) Nafkah yang dipenuhi oleh guru tugas Pondok Pesantren Darul-Khairat berupa pemenuhan dhohir dan bathin. Adapun nafkah dhohir berupa memberikan pakaian, makanan, dan tempat tinggal sedangkan nafkah bathin berupa pendidikan dan pemenuhan hasrat seksual. 2) Nafkah yang dipenuhi guru tugas pondok pesantren Darul-Khairat sudah sesuai dengan rumusan Pasal dalam Kompilasi Hukum Islam tentang hak dan kewajiban suami istri, yang diatur dalam Pasal Pasal 80 ayat (2), Serta Pasal 81 ayat (1-4). Namun untuk kewajiban Suami isteri pada pasal 78 ayat (1) Masih ada kewajiban nafkah yang berbentuk dhohir para guru tugas belum melaksanakannya karena saat ini para guru tugas masih menjalani masa tugasnya yang suatu akan kembali ke kampung halamannya serta karena penghasilan yang begitu rendah.
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP DISPENSASI KAWIN DI BAWAH UMUR (Studi Penetapan Pengadilan Agama Sungai Raya Tahun 2018-2019) Egi Suhandi; Muhammad Hasan; Nur Hakimah
Al-Usroh Vol 2 No 1 (2022): Hukum Keluarga Islam
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-usroh.v2i1.678

Abstract

Tujuan dari penelitian”ini adalah untuk mengetahui : 1) Pertimbangan hakim dalam mengabulkan dispensasi kawin di Pengadilan Agama Sungai Raya. 2) Pertimbangan hakim dalam mengabulkan permohonan dispensasi kawin di bawah umur ditinjau dari PERMA No 5 Tahun 2019 tentang pedoman mengadili dispensasi kawin. 3) Akibat hukum dari penetapan dispensasi kawin di Pengadilan Agama Sungai Raya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan”adalah normatif”empiris dengan menggunakan”pendekatan judicial”case study. Data”primer penelitian”ini adalah hakim Pengadilan Agama Sungai Raya. Sedangkan data sekunder”dari penelitian ini adalah penetapan dispensasi kawin Pengadilan Agama Sungai Raya tahun 2018-2019. Kemudian penetapan dispensasi kawin tersebut”dikelompokan berdasarkan alasan pemohon mengajukan permohoonan dispensasi kawin. Baik data primer maupun”data sekunder kemudian dilakukan pengolahan”data yang dimana dalam penelitian”ini menggunakan”reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil yang peneliti temukan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1)Pertimbangan hakim dalam mengabulkan permohonan dispensasi kawin di Pengadilan Agama Sungai Raya terbagi menjadi dua yaitu pertimbangan berdasarkan”hukum atau undang-undang”dan norma yang berlaku”di masyarakat serta hakim”mempertimbangkan berdasarkan hukum”islam berdasarkan kaidah”fiqih, hadits dan ayat”Al-Quran. 2) Pertimbangan hakim”dalam penetapan dispensas”kawin jika ditinjau dari”PERMA no 5 tahun 2019, maka dalam pertimbangan”nya hakim hanya mempertimbangkan”dua hal yaitu hanya pada”perlindungan dan kepentingan”terbaik bagi anak berdasarkan”norma dan nillai-nilai yang terdapat pada”masyarakat, dan konvensi”atau perjanjian”internasional mengenai perlindungan”anak 3) terdapat dua akibat”hukum dari penetapan”dispensasi kawin yaitu apabila”dikabulkan maka pemohon”dapat melanjutkan untuk mendaftarkan”pernikahan pada kantor urusan agama setempat, dan apabila permohonan tersebut ditolak atau tidak dikabulkan maka pemohon tidak dapat mendaftarkan pernikahannya.
UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM PANTI ASUHAN AD-DHUHA KUBURAYA DALAM MEMENUHI HAK PEMELIHARAAN ANAK Shafadila Muthia; Dahlia Haliyah; Ardiansyah Ardiansyah
Al-Usroh Vol 2 No 1 (2022): Hukum Keluarga Islam
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/al-usroh.v2i1.695

Abstract

Dengan adanya penelitiaan ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Upaya perlindungan hukum terhadap `hak pengasuhan anak’; 2) Upaya perlindungan hukum Panti Asuhan Ad-Dhuha Kubu Raya dalam memenuhi hak-hak pemeliharaan anak. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan` normatif-sosiologis yang dilaksanakan dengan cara menghimpun sumber data melalui studi pustaka dan studi lapangan. Saat penelitian hukum ini dilakukan, data dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Semua data tersebut ditampilkan sebagai temuan bertujuan untuk menampilkan fakta, maka fakta tersebut diinterpretasikan menggunakan metode atau analisis, atau pendekatan secara sosiologis untuk menghasilkan informasi atau pengetahuan. Penelitian ini menggunakan teknik observasi’ partisipan dengan cara peneliti menjalin keakraban dengan mengikuti kegiatan keseharian guna mengamati dan mendapatkan sumber data penelitian. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan informasi tentang kajian ilmu tentang Hukum Perdata dan Fikih Munakahat. Kesimpulan dari hasil penelitian ini berupa upaya panti asuhan Ad-Dhuha Kubu Raya dalam memenuhi hak pemeliharaan anak dan berdasarkan peraturan yang di keluarkan Menteri Sosial tentang Standart Pengasuhan Anak Panti Asuhan AdDhuha Kubu Raya sudah mencukupi dan memenuhi segala kebutuhan dan hak-hak anak asuhnya mulai dari sandang, pangan dan papan.

Page 1 of 1 | Total Record : 10