cover
Contact Name
Siti Mutholingah
Contact Email
siti.mutholingah89@gmail.com
Phone
+6285731759907
Journal Mail Official
siti.mutholingah89@gmail.com
Editorial Address
Jl. Cengger Ayam No. 24 Tulusrejo, Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Alhikam Journal of Multidisciplinary Islamic Education (AJMIE)
ISSN : -     EISSN : 27744639     DOI : 10.32478
Core Subject : Education,
Tafsir Tarbawi, Hadith Tarbawi, Studies of Islamic Education, Studies of Sufism, Science of Islamic Education, Philosophy of Islamic Education, Management of Islamic Education, Evaluation of Islamic Education, Curriculum Development of Islamic Education, Learning and Teaching Strategies, Modern Education Problems and Multidisciplinary Islamic Education
Articles 77 Documents
Hukum Pernikahan Antarumat Beragama di Indonesia: Studi Pemikiran Kontemporer dalam Konsep Islam dan Iman Muhammad Syahrur sadari sadari
AJMIE: Alhikam Journal of Multidisciplinary Islamic Education Vol. 2 No. 2 (2021): Juli-Desember
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32478/ajmie.v2i2.859

Abstract

The marriage laws problem between religious is still not in detail both in legislation and perceptions of religious people. Proven in theory and practice, there is still a polemic in the community. This long debate must be sought to settle up to the point of perception that can accommodate all religious people, for the realization of religious harmony in Indonesia. For this reason, this article offers a new methodology that can flex the tension and pros-cons of marriage between religious law. The concept of Muhammad Syahrur’s Islam and faith is considered able to pass and contribute legal solutions to marriage between religious in Indonesia. The difference in perception lies in the difficulty of categorizing the terms “who are Muslims?” And “who is non-Muslim?” In the Qur'an, the terms appear in three categories, namely: musyrik, ahl al-Kitab and ahl al-iman. With the concept of Syahrur’s Islam and faith, the root of the difference ranges not to the terms, but more on the categorization of “what is Islam?” And “what is faith?” According to Syahrur, Islam refers to the belief in God, days later and good deeds. The faith refers specifically to the actions that follow the teachings of the Prophet Muhammad. All who believe in God, the later days and do good deeds are Muslims. Those who follow the teachings of the Prophet Muhammad are Muslim-believers. Those who participated in the teachings of the Prophet Isa AS were Christian-Muslims, and those who participated in the teachings of the Prophet Musa AS were Jews-Muslim. This Syahrur’s concept needs to be observed and developed further, so that it can provide a complete and contextual legal point on the problem of contemporary Muslims, especially in Indonesia.Problematika hukum pernikahan antarumat beragama, sampai saat ini masih belum terperinci dengan jelas, baik dalam perundang-undangan maupun persepsi umat beragama. Terbukti dalam teori dan praktik, masih terjadi polemik di tengah masyarakat. Perdebatan panjang ini harus diupayakan penyelesaiannya sampai pada titik persepsi yang bisa mengakomodir seluruh umat beragama, demi terwujudnya kerukunan umat beragama di Indonesia. Untuk itu, artikel ini menawarkan metodologi baru yang bisa melenturkan ketegangan dan pro-kontra terkait hukum pernikahan antarumat beragama. Konsep islam dan iman Muhammad Syahrur dinilai mampu meneropong dan menyumbangkan solusi hukum atas pernikahan antarumat beragama di Indonesia. Alasannya, selama ini perbedaan persepsi terletak pada sulitnya mengkategorikan term-term siapa itu muslim? dan siapa itu non-muslim?. Dalam al-Qur’an, term-term itu muncul dalam tiga kategori, yakni: musyrik, ahl al-Kitab dan ahl al-Iman. Dengan konsep islam dan iman Syahrur, maka akar perbedaan berkisar bukan pada term-term tersebut, namun lebih pada pengkategorian apa itu Islam? dan apa itu iman?. Menurut Syahrur, Islam merujuk kepada keyakinan terhadap Tuhan, hari kemudian dan amal saleh. Sementara iman merujuk secara spesifik kepada tindakan yang mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW. Semua yang meyakini Tuhan, hari kemudian dan melakukan amal saleh adalah muslim. Mereka yang mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW adalah muslim-Mukmin. Mereka yang mengikuti ajaran Nabi Isa AS adalah muslim-Kristen, dan mereka yang mengikuti ajaran Nabi Musa AS adalah muslim-Yahudi. Konsep yang dibangun Syahrur ini perlu dicermati dan dikembangkan lebih lanjut, sehingga bisa memberikan titik tolak itjihad hukum yang baru dan kontekstual atas problematika umat muslim kontemporer, khususnya di Indonesia.
Merumuskan Paradigma Sains Islam: Analisis Pemikiran Armahedi Mahzar Muhammad Faishal Haq
AJMIE: Alhikam Journal of Multidisciplinary Islamic Education Vol. 3 No. 1 (2022): Januari-Juni
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32478/ajmie.v1i1.892

Abstract

Artikel ini menjadi bantahan terhadap teori yang menyebutkan bahwa sains dan agama itu berjalan sendiri-sendiri, dengan bidang garapan, cara dan tujuannya masing-masing, tanpa saling mengganggu. Alasannya, jika sains dan agama tidak saling bertegur-sapa, maka sains dan teknologi berpotensi mendatangkan mudarat bagi umat manusia. Sedangkan jika sains dan agama saling bertegur-sapa, maka sains dan teknologi diharapkan dapat mendatangkan maslahat bagi umat manusia. Relasi harmonis antara sains dan agama inilah yang dirumuskan oleh Armahedi Mahzar dalam konsep Integralisme sains Islam. Dalam Intergralisme, terdapat kesatuan hierarkis yang disebut sebagai integralitas. Integralitas mempunyai dua sumbu yang saling tegak lurus. Sumbu vertikal disebut sebagai dimensi-dimensi internalitas, sedangkan sumbu horizontal disebut sebagai dimensi-dimensi eksternalitas.
Teknik Cerita dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Tafsir Isra’iliyyat Rahmat Rahmat; Maulidatul Khoiriyah; Muhammad Syauqillah
AJMIE: Alhikam Journal of Multidisciplinary Islamic Education Vol. 3 No. 1 (2022): Januari-Juni
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32478/ajmie.v1i1.1216

Abstract

Artikel ini memuat tips implementasi teknik cerita dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), dengan mengambil sampel materi terkait Kisah Keteladanan Ashabul Kahfi yang diajarkan di Kelas 6 SD/MI. Secara garis besar, ada lima tahap implementasi teknik cerita. Pertama, guru dan siswa mengawali pembelajaran dengan membaca ayat Al-Qur’an, terutama Surat al-Fatihah. Kedua, guru meminta beberapa siswa untuk membaca ayat Al-Qur’an dan terjemahnya yang relevan dan siginifikan terkait Ashabul Kahfi. Ketiga, guru bercerita tentang Ashabul Kahfi dengan diperkaya Tafsir Isra’iliyyat yang merujuk pada tafsir terpercaya, seperti Tafsir al-Munir karya Wahbah al-Zuhaili. Keempat, guru menayangkan video pendek terkait gua yang dipercaya sebagai gua Ashabul Kahfi dan/atau film pendek terkait kisah Ashabul Kahfi. Sebagai alternatif media video, guru dapat menggunakan media gambar yang dicetak dan ditempelkan di papan tulis. Kelima, sebagai evaluasi pembelajaran, guru memberi tugas kepada siswa agar mencatat hikmah-hikmah yang dapat dipetik oleh siswa untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Teknik Cerita dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Tafsir Isra’iliyyat Rahmat Rahmat; Maulidatul Khoiriyah; Muhammad Syauqillah
AJMIE: Alhikam Journal of Multidisciplinary Islamic Education Vol. 3 No. 1 (2022): Januari-Juni
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32478/ajmie.v1i1.1216

Abstract

Artikel ini memuat tips implementasi teknik cerita dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), dengan mengambil sampel materi terkait Kisah Keteladanan Ashabul Kahfi yang diajarkan di Kelas 6 SD/MI. Secara garis besar, ada lima tahap implementasi teknik cerita. Pertama, guru dan siswa mengawali pembelajaran dengan membaca ayat Al-Qur’an, terutama Surat al-Fatihah. Kedua, guru meminta beberapa siswa untuk membaca ayat Al-Qur’an dan terjemahnya yang relevan dan siginifikan terkait Ashabul Kahfi. Ketiga, guru bercerita tentang Ashabul Kahfi dengan diperkaya Tafsir Isra’iliyyat yang merujuk pada tafsir terpercaya, seperti Tafsir al-Munir karya Wahbah al-Zuhaili. Keempat, guru menayangkan video pendek terkait gua yang dipercaya sebagai gua Ashabul Kahfi dan/atau film pendek terkait kisah Ashabul Kahfi. Sebagai alternatif media video, guru dapat menggunakan media gambar yang dicetak dan ditempelkan di papan tulis. Kelima, sebagai evaluasi pembelajaran, guru memberi tugas kepada siswa agar mencatat hikmah-hikmah yang dapat dipetik oleh siswa untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Konstruksi Epistemologi Pendidikan Islam dalam Kitab Ta’lim Al-Muta’allim Thariqu Al-Ta’allum Karya Al-Zarnuji Achmad Abdul Aziz; Akhmad Nurul Kawakip
AJMIE: Alhikam Journal of Multidisciplinary Islamic Education Vol. 3 No. 1 (2022): Januari-Juni
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32478/ajmie.v3i1.1217

Abstract

Artikel ini bertujuan menggali konstruksi epistemologi pendidikan Islam yang terdapat dalam kitab Ta’lim al-Muta’allim Thariqu al-Ta’allum karya Burhan al-Islam al-Zarnuji dalam bingkai epistemologi Abid al-Jabiri, yaitu Bayani, Burhani dan ‘Irfani. Konstruksi epistemologi pendidikan Islam yang ditawarkan dalam artikel ini adalah: Pertama, dari segi epistemologi Bayani, teori dan praktik pendidikan Islam harus memberdayakan teks sebagai sumber ilmu, baik berupa Al-Qur’an, Hadis, maupun literatur yang relevan, terutama literatur karya pakar muslim. Kedua, dari segi epistemologi Burhani, teori dan praktik pendidikan Islam harus memperluas dan memperkuat ruang-ruang kinerja intelektual peserta didik dalam proses pembelajaran, agar peserta didik memiliki keterampilan berpikir tingkat rendah (LOTS) maupun keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Ketiga, dari segi epistemologi Irfani, teori dan praktik pendidikan Islam tidak boleh melepaskan diri dari nilai-nilai sufistik, baik pada tataran bangunan epistemologinya (preskriptif), maupun pada tataran praktik pendidikan dan pembelajarannya (deskriptif).
Konstruksi Epistemologi Pendidikan Islam dalam Kitab Ta’lim Al-Muta’allim Thariqu Al-Ta’allum Karya Al-Zarnuji Achmad Abdul Aziz; Akhmad Nurul Kawakip
AJMIE: Alhikam Journal of Multidisciplinary Islamic Education Vol. 3 No. 1 (2022): Januari-Juni
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32478/ajmie.v3i1.1217

Abstract

Artikel ini bertujuan menggali konstruksi epistemologi pendidikan Islam yang terdapat dalam kitab Ta’lim al-Muta’allim Thariqu al-Ta’allum karya Burhan al-Islam al-Zarnuji dalam bingkai epistemologi Abid al-Jabiri, yaitu Bayani, Burhani dan ‘Irfani. Konstruksi epistemologi pendidikan Islam yang ditawarkan dalam artikel ini adalah: Pertama, dari segi epistemologi Bayani, teori dan praktik pendidikan Islam harus memberdayakan teks sebagai sumber ilmu, baik berupa Al-Qur’an, Hadis, maupun literatur yang relevan, terutama literatur karya pakar muslim. Kedua, dari segi epistemologi Burhani, teori dan praktik pendidikan Islam harus memperluas dan memperkuat ruang-ruang kinerja intelektual peserta didik dalam proses pembelajaran, agar peserta didik memiliki keterampilan berpikir tingkat rendah (LOTS) maupun keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Ketiga, dari segi epistemologi Irfani, teori dan praktik pendidikan Islam tidak boleh melepaskan diri dari nilai-nilai sufistik, baik pada tataran bangunan epistemologinya (preskriptif), maupun pada tataran praktik pendidikan dan pembelajarannya (deskriptif).
Pasar Sehat Perspektif Hukum Islam dan Relevansinya bagi Pengembangan Pasar Sehat di Indonesia Mustofa Anwar; Moh. Mansur Fauzi
AJMIE: Alhikam Journal of Multidisciplinary Islamic Education Vol. 3 No. 1 (2022): Januari-Juni
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32478/ajmie.v1i1.1218

Abstract

Keberadaan pasar tradisional di Indonesia memiliki peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya bagi kalangan menengah ke bawah. Lebih dari 50 juta orang atau setara 25% jumlah penduduk Indonesia mengais rezeki di pasar tradisional. Di sisi lain, keberadaan pasar tradisional semakin hari semakin memprihatinkan. Banyak faktor yang mempengaruhi kondisi tersebut, antara lain kondisi pasar yang kumuh dan kecurangan pedagang di pasar tradisional. Atas dasar itu, artikel ini mengajukan gagasan terkait konsep Pasar Sehat yang selaras dengan aturan pemerintah selaku Ulil Amri, serta sesuai dengan ketentuan hukum Islam (Fikih). Wujudnya adalah Pasar Sehat yang memenuhi standar kebersihan (bersih dan suci), keamanan, kenyamanan dan kesehatan.
Pasar Sehat Perspektif Hukum Islam dan Relevansinya bagi Pengembangan Pasar Sehat di Indonesia Mustofa Anwar; Moh. Mansur Fauzi
AJMIE: Alhikam Journal of Multidisciplinary Islamic Education Vol. 3 No. 1 (2022): Januari-Juni
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32478/ajmie.v1i1.1218

Abstract

Keberadaan pasar tradisional di Indonesia memiliki peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya bagi kalangan menengah ke bawah. Lebih dari 50 juta orang atau setara 25% jumlah penduduk Indonesia mengais rezeki di pasar tradisional. Di sisi lain, keberadaan pasar tradisional semakin hari semakin memprihatinkan. Banyak faktor yang mempengaruhi kondisi tersebut, antara lain kondisi pasar yang kumuh dan kecurangan pedagang di pasar tradisional. Atas dasar itu, artikel ini mengajukan gagasan terkait konsep Pasar Sehat yang selaras dengan aturan pemerintah selaku Ulil Amri, serta sesuai dengan ketentuan hukum Islam (Fikih). Wujudnya adalah Pasar Sehat yang memenuhi standar kebersihan (bersih dan suci), keamanan, kenyamanan dan kesehatan.
Implementasi dan Keefektifan Profil Pelajar Pancasila di Jenjang SD/MI Azizah Adelia Rahma; Samsina Samsina; Andi Ainun Fitriah; Anjani Putri Belawati Pandiangan
AJMIE: Alhikam Journal of Multidisciplinary Islamic Education Vol. 3 No. 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32478/ajmie.v3i2.1224

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan dan implementasi profil pelajar pancasila sebagai upaya penerapannya di jenjang SD maupun MI. Metode yang digunakan dalam kajian ini menggunakan metode atau pendekatan kepustakaan (library research), bahwa studi pustaka atau kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Dengan Proses pengumpulan data studi literatur dibutuhkan 3 proses penting, yaitu: 1) Editing merupakan memeriksa data kembali yang telah diperoleh peneliti. 2). Organizing merupakan pengorganisir data yang diperoleh dengan kerangka yang sudah diperlukan; dan 3) Finding merupakan analisis lanjutan dari proses editing dan organizing. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Profil pelajar Pancasila menjadi salah satu kebijakan yang mendukung terwujudnya tujuan pendidikan nasional dan kelanjutan dari program penguatan karakter. Profil pelajar Pancasila adalah karakter dan kompetensi yang harus dimiliki oleh pelajar Indonesia baik di saat sedang dalam pembelajaran maupun saat terjun di masyarakat. Melalui penerapan 6 dimensi profil pelajar Pancasila yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berkebinekaan global, mandiri, gotong royong, bernalar kritis, dan kreatif maka diharapkan bangsa Indonesia menjadi individu yang cerdas dan berkarakter serta mampu menghadapi tantangan dan menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai bentuk implementasi profil pelajar pancasila di jenjang SD/MI. Melalui implementasi kebijakan profil pelajar Pancasila ini diharapkan mampu membangun karakter anak bangsa yang unggul dan mampu bersaing secara global.
Implementasi dan Keefektifan Profil Pelajar Pancasila di Jenjang SD/MI Azizah Adelia Rahma; Samsina Samsina; Andi Ainun Fitriah; Anjani Putri Belawati Pandiangan
AJMIE: Alhikam Journal of Multidisciplinary Islamic Education Vol. 3 No. 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32478/ajmie.v3i2.1224

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan dan implementasi profil pelajar pancasila sebagai upaya penerapannya di jenjang SD maupun MI. Metode yang digunakan dalam kajian ini menggunakan metode atau pendekatan kepustakaan (library research), bahwa studi pustaka atau kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Dengan Proses pengumpulan data studi literatur dibutuhkan 3 proses penting, yaitu: 1) Editing merupakan memeriksa data kembali yang telah diperoleh peneliti. 2). Organizing merupakan pengorganisir data yang diperoleh dengan kerangka yang sudah diperlukan; dan 3) Finding merupakan analisis lanjutan dari proses editing dan organizing. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Profil pelajar Pancasila menjadi salah satu kebijakan yang mendukung terwujudnya tujuan pendidikan nasional dan kelanjutan dari program penguatan karakter. Profil pelajar Pancasila adalah karakter dan kompetensi yang harus dimiliki oleh pelajar Indonesia baik di saat sedang dalam pembelajaran maupun saat terjun di masyarakat. Melalui penerapan 6 dimensi profil pelajar Pancasila yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berkebinekaan global, mandiri, gotong royong, bernalar kritis, dan kreatif maka diharapkan bangsa Indonesia menjadi individu yang cerdas dan berkarakter serta mampu menghadapi tantangan dan menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai bentuk implementasi profil pelajar pancasila di jenjang SD/MI. Melalui implementasi kebijakan profil pelajar Pancasila ini diharapkan mampu membangun karakter anak bangsa yang unggul dan mampu bersaing secara global.