cover
Contact Name
Tomy Hartanto
Contact Email
opr@stikespid.ac.id
Phone
+6281288399973
Journal Mail Official
journal@stikespid.ac.id
Editorial Address
STIKES PELITA ILMU DEPOK Jl. Bojongsari No. 34 Bojongsari, Depok-Jawa Barat
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
JIDAN (Jurnal Ilmiah Bidan) Stikes Pelita Ilmu Depok
ISSN : 25411799     EISSN : 29628563     DOI : https://doi.org/10.69935/jidan.v2i2.3
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah Kebidanan (JIDAN) karya ilmiah/artikel yang relevan dengan bidang/mata kuliah kebidanan, meliputi: Kesehatan Ibu dan Anak: Ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui, bayi, anak balita dan pra sekolah. Keluraga Berencana (KB) Kesehatan Reproduksi Remaja Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Seksual (PMS) termasuk HIV/ AIDS Wanita Usia Subur Kesehatan Reproduksi pada Usia Lanjut.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 1 (2020): JIDAN : Jurnal Ilmiah Bidan" : 5 Documents clear
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM DI PUSKESMAS TAJUR HALANG KABUPATEN BOGOR TAHUN 2020 Romaulina Sipayung; Ade Jubaedah
JIDAN : Jurnal Ilmiah Bidan Vol. 4 No. 1 (2020): JIDAN : Jurnal Ilmiah Bidan
Publisher : STIKES Pelita Ilmu Depok

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69935/jidan.v4i1.19

Abstract

Salah satu jenis kontrasepsi yang memiliki most efektif mencegah kehamilan adalah AKDR meskipun AKDR memiliki efektifitas jangka panjang, aman, dapat di andalkan, sederhana dan murah akan tetapi pemakaian kontrasepsi AKDR cenderung menurun. Berdasarkan data SP2TP Puskesmas Tajurhalang tahun 2018 jumlah pemakai alat kontrasepsi AKDR sebesar 128 orang (22,9%) menurun ditahun 2019 menjadi sebesar 92 orang (16,4%). Tujuan penelitian diketahui faktor- faktor yang berhubungan dengan penggunaan alat kontrasepsi AKDR pada akseptor KB di Wilayah Kerja Puskesmas Tajurhalang Kabupaten Bogor Tahun 2020. Jenis penelitian adalah kuantitatif, desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini seluruh akseptor KB sebesar 348 orang, jumlah sampel 78 orang, teknik pengambilan sampel simple random sampling. Serta Analisa data univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian didapat pengetahuan akseptor KB lebih tinggi pada kategori kurang baik yaitu sebesar 53 orang (67,9%), pendidikan akseptor KB lebih tinggi pada kategori rendah yaitu sebesar 50 orang (64.1%) dan status ekonomi akseptor KB lebih tinggi pada kategori rendah yaitu sebesar 52 orang (66,7%). Hasil uji chi square ada hubungan pengetahuan (p value= 0,028 < 0,05), ada hubungan pendidikan (p value = 0,007 < 0,05) dan ada hubungan status ekonomi (p value = 0,002 < 0,05). Diharapkan peran dan dukungan petugas kesehatan Tajurhalang untuk mensosialisasikan informasi tentang AKDR dengan cara memberikan penyuluhan menggunakan bahasa yang mudah difahami dan menggunakan media alat peraga yang menarik serta membagikan leaflet dan brosur untuk membantu akseptor KB memahami materi yang disampaikan.
HUBUNGAN PENGGUNAAN KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN PERUBAHAN SIKLUS MENSTRUASI DI PMB BD I. KEL.CIBOGO KEC. CISEENG KAB. BOGOR TAHUN 2020 Vita Pratiwi
JIDAN : Jurnal Ilmiah Bidan Vol. 4 No. 1 (2020): JIDAN : Jurnal Ilmiah Bidan
Publisher : STIKES Pelita Ilmu Depok

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69935/jidan.v4i1.20

Abstract

Alat kotrasepsi yang paling sering digunakan yaitu suntik, alat kontrasepsi suntik adalah obat yang disuntikkan 1 bulan sekali atau 3 bulan sekali. Untuk 1 bulan sekali berisi estrogen dan progesterone, dan yang 3 bulan sekali berisi progesterone saja. Dalam memilih alat kontrasepsi sebaiknya mengetahui keuntungan dan kerugian yang mungkin terjadi.Penelitian ini merupakan descriptive analitik, dilakukan untuk mengetahui hubungan penggunaan kb suntik 3 bulan dengan perubahan siklus menstruasi di PMB bd I, Ciseeng – Bogor Besar sample sebanyak 34 orang (15%). Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Dari 4 variabel yang diteliti, terdapat 1 variabel menujukan adanya hubungan bermakna dengan perubahan siklus menstruasi adalah Pengetahuan denga p value 0,037.Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan mempengaruhi perubahan siklus menstruasi terhadap penggunaan kb suntik 3 bulan. Diharapkan bagi pihak PMB dapat lebih mensosialisasikan metode Keluarga Berencana (KB) dan keefektivitasannya terlebih pada efek sampingnya. The most frequently used contraceptives are injections, injectable contraceptives are drugs that are injected once a month or every 3 months. For 1 month it contains estrogen and progesterone, and once every 3 months it contains only progesterone. In choosing contraception, it is better to know the advantages and disadvantages that may occur. This research is descriptive analytic, conducted to determine the relationship between the use of 3-month injection contraceptives and changes in the menstrual cycle in PMB bd I, Ciseeng - Bogor. The sample size is 34 people (15%). Data were collected using a questionnaire. Of the 4 variables studied, there is 1 variable showing a significant relationship with changes in the menstrual cycle, namely Knowledge with a p value of 0.037. From the above statement it can be concluded that knowledge affects changes in the menstrual cycle to the use of 3-month injections. It is hoped that the PMB can further socialize the Family Planning (KB) method and its effectiveness, especially on its side effects.
HUBUNGAN STATUS GIZI DAN KEBIASAAN OLAH RAGA DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA MAHASISWI D-III KEBIDANAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO Rona Riasma Oktobriariani
JIDAN : Jurnal Ilmiah Bidan Vol. 4 No. 1 (2020): JIDAN : Jurnal Ilmiah Bidan
Publisher : STIKES Pelita Ilmu Depok

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69935/jidan.v4i1.21

Abstract

Dismenore sangat berdampak pada remaja putri, hal ini menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari. Remaja yang mengalami dismenore pada saat menstruasi membatasi aktivitas harian mereka khususnya aktivitas belajar disekolah, Banyak faktor yang diduga berperan terhadap terjadinya dismenore primer. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan status gizi dan kebiasaan olah raga dengan kejadian dismenore. Dalam penelitian ini populasi terjangkau adalah mahasiswi kebidanan UMPO yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Penentuan besar sampel dilakukan dengan menggunakan rumus ukuran sampel untuk analisis koefisien korelasi didapatkan jumlah sampel sebanyak 53 orang. Pemilihan subjek dilakukan secara acak, dengan teknik proportional random sampling. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Pengambilan data primer dilakukan dengan menggunakan format pengkajian status gizi, kebiasaan olah raga, lembar observasi nyeri. Analisis data dilakukan dengan uji chi square. Penelitian dilakukan di Prodi DIII Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Waktu penelitian bulan Juli 2020. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antara status gizi dengan dismenore (p = 0,336 > 0,05), ada korelasi antara kebiasaan olahraga dengan dismenore (p = 0,007 < 0,05). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa mahasiswi yang tidak memiliki kebiasaan olahraga berisiko 6,66 kali (1 / 0,150 = 6,66) lebih besar mengalami nyeri berat dibandingkan mahasisiwi yang memiliki kebiasaan olahraga.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS PRA NIKAH KELAS XII DI SMK MUHAMMADIYAH 04 PARUNG BOGOR Destin Daifa; Rona Riasma Oktobriariani
JIDAN : Jurnal Ilmiah Bidan Vol. 4 No. 1 (2020): JIDAN : Jurnal Ilmiah Bidan
Publisher : STIKES Pelita Ilmu Depok

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69935/jidan.v4i1.22

Abstract

Masa remaja merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, yang kemungkinan besar dapat mengalami masa kritis, yang ditandai dengan kecenderungan munculnya perilaku menyimpang. Kondisi tersebut apabila didukung oleh lingkungan yang kurang kondusif dan sifat kepribadian yang kurang baik akan menjadi pemicu timbulnya berbagai penyimpangan perilaku dan perbuatan-perbuatan negatif yang melanggar aturan norma yang ada di masyarakat salah satunya adalah seks pranikah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan denganpengetahuan remaja tentang seks pranikah kelas XII di SMK Muhammadiyah 04 Parung. Desain penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional menunjukkan bahwa terdapat faktor yang berhubungan dan dominan dengan pengetahuan yaitu pendidikan ibu yaitu (p= 0,020; OR= 11,000). Pendidikan tentang kesehatan reproduksi terutama seks pranikah sangat diperlukan agar masa remaja dapat terhindar dari perilaku menyimpang.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN RESPON REMAJA TERHADAP LGBT (LESBIAN, GAY, BISEKSUAL DAN TRANSGENDER) DI MA YATASHI TAHUN 2019 Vita Pratiwi
JIDAN : Jurnal Ilmiah Bidan Vol. 4 No. 1 (2020): JIDAN : Jurnal Ilmiah Bidan
Publisher : STIKES Pelita Ilmu Depok

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69935/jidan.v4i1.23

Abstract

Hasil SKDI 2012 Kesehatan Reproduksi Remaja menunjukan bahwa pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi belum memadai yang dapat dilihat dengan hanya 9.9% remaja perempuan dan 10.6% remaja laki-laki usia 15-19 tahun memiliki pengetahuan komprehensif mengenai HIV/AIDS. Berdasarkan data Dinkes Kota Bogor pada Tahun 2015 jumlah di Bogor mencapai 3000 orang. Data Dinkes pada Tahun 2017 per Juni hingga Desember jumlah LGBT di Bogor bertambah mencapai 1.165 orang. Oleh Sebab itu ingin mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi dengan respon remaja terhadap LGBT di MA Yatashi.Penelitian ini bersifat deskriptif dengan rancangan cross sectional dan jenis data yang diambil adalah data primer dengan menggunakan kuesioner kemudian hasilnya diolah dengan tahap editing, tabulating, dan perhitungan presentase. Populasi pada penelitian ini adalah populasi target adalah dari kelas 1 sampai kelas 3 berjumlah 93 orang dan populasi yang di ambil saat itu berjumlah 66 orang yang memiliki Kartu Tanda Pelajar.Berdasarkan uji korelasi Spearman Rho menunjukan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi dengan persepsi mahasiswa terhadap LGBT dengan P=0,031. Uji korelasi Spearman Rho menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi dengan sikap mahasiswa terhadap LGBT dengan nilai P=0,943. Uji korelasi Spearman Rho menunjukan bahwa terdapat hubungan antara persepsi dengan sikap mahasiswa terhadap LGBT dengan P= 0,000.Kesimpulan: Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi dengan persepsi remaja terhadap LGBT dengan korelasi negatif. Tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi dengan sikap remaja terhadap LGBT. Terdapat hubungan antara persepsi dengan sikap remaja terhadap LGBT dengan korelasi positif. SKDI 2012 Results of Adolescent Reproductive Health shows that adolescent knowledge about reproductive health is inadequate which can be seen with only 9.9% of adolescent girls and 10.6% of adolescent boys aged 15-19 years having comprehensive knowledge about HIV / AIDS. Based on data from the Bogor City Health Office in 2015 the number in Bogor reached 3000 people. Data from the Health Office in 2017 from June to December the number of LGBT people in Bogor increased to 1,165 people. Therefore, we want to find out whether there is a relationship between the level of reproductive health knowledge with adolescent responses to LGBT in MA Yatashi. This research is descriptive with cross sectional design and the type of data taken is primary data using a questionnaire then the results are processed by editing, tabulating, and percentage calculation. The population in this study is the target population is from class 1 to class 3 amounted to 93 people and the population taken at that time amounted to 66 people who have a Student Identity Card. Based on the Spearman Rho correlation test shows that there is a relationship between the level of reproductive health knowledge with the perception of students against LGBT with P = 0.031. The Spearman Rho correlation test shows that there is no relationship between the level of reproductive health knowledge with the attitudes of students towards LGBT with a value of P = 0.943. Spearman Rho correlation test shows that there is a relationship between perceptions with student attitudes towards LGBT with P = 0,000. Conclusion: There is a relationship between the level of reproductive health knowledge with adolescent perceptions of LGBT with a negative correlation. There is no relationship between the level of reproductive health knowledge with adolescent attitudes towards LGBT. There is a relationship between perceptions with adolescent attitudes towards LGBT with a positive correlation.

Page 1 of 1 | Total Record : 5