cover
Contact Name
Yudi Pranoto
Contact Email
yudipranoto@polnes.ac.id
Phone
+6281391028305
Journal Mail Official
yudipranoto@polnes.ac.id
Editorial Address
Jl. DR. Ciptomangunkusumo, Kampus Gunung Lipan, Samarinda, Kalimantan Timur,
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
INERSIA
ISSN : -     EISSN : 27236161     DOI : -
Jurnal Inersia receives a manuscript from the following area below civil engineering science and development with the interdisciplinary and multidisciplinary approach: Structural Engineering Transportation Engineering Geotechnical Engineering Water Resources Engineering Road and Bridge Engineering Building Materials and Structures Constructions Technology Earthquake Engineering Highway Engineering Surveying and Geo-Spatial Engineering Urban Drainage
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol. 8 No. 2 (2016): Jurnal Inersia" : 8 Documents clear
PENINGKATAN KUAT GESER JOINT STRUKTUR KAYU MENGGUNAKAN TYPE SAMBUNGAN KOMBINASI PEREKAT-BAUT Fakhri; Haji Gusstafri; Yohanes
JURNAL INERSIA Vol. 8 No. 2 (2016): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu aspek penting dari segi kekuatan konstruksi kayu terdapat pada lokasi sambungannya, yang mana titik-titik tersebut berpotensi gagal secara konstruksi karena merupakan titik terlemah konstruksi, oleh karena itu perlu diperhitungkan dengan teliti dan cermat serta pemilihan jenis alat sambung yang sesuai. Pada dasarnya secara teoritis, alat sambung kayu yang paling efisen adalah jenis alat sambung perekat, namun sambungan perekatan sulit diaplikasikan dalam konstruksi karena secara teknis sulit untuk memberikan tekanan pada garis perekatan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kekuatan sambungan tiga jenis kayu olahan (Kempas, Keruing, dan Meranti) dengan sambungan perekat Epoxy dan baut. Peralatan terdiri dari mesin bor kayu; alat pengencang baut, universal testing machine. Kayu diolah menjadi balok-balok ukuran 30 x 120 mm panjang 400 mm, dan 60 x 120 mm panjang 400 mm, benda uji disusun sejajar serat, luas bidang geser sambungan dibuat 120 x 210 mm2, jarak antar baut dibuat setiap70 mm, baut dipasang masing-masing benda uji sebanyak empat buah baut. Benda uji dibuat masing-masing tiga ulangan, terdiri dari 3 ulangan benda uji x 3 jenis kayu x 2 model sambungan (baut, dan kombinasi baut-perekat). Untuk sambungan kombinasi dilakukan dengan cara pelaburan perekat terlebih dahulu, kemudian dipasang baut yang sudah dipasang ring pada kedua sisi luarnya, serta dikencangkan dengan alat pengencang. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kuat tekan-geser sambungan sangat tergantung dari jenis kayu, kayu Meranti dan kayu Keruing memperlihatkan kinerja perekatan yang baik sehingga cocok untuk sambungan kombinasi baut-lem.
PENATAAN MATA AIR BEJI KALER DENGAN KONSEP ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI BERKELANJUTAN I Gst. Lanang M Parwita; I Wayan Arya; I Gede Sastra Wibawa; Made Sudiarsa
JURNAL INERSIA Vol. 8 No. 2 (2016): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan mata air bagi masyarakat Hindu di Bali mempunyai makna yang sangat penting disamping sebagai sumber air untuk keperluan sehari-hari juga mempunyai makna yang sangat penting yaitu sebagai air suci (tirta) dalam kegiatan upacara keagamaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merumuskan pola penataan mata air Beji Kaler sesuai corak masyarakat Desa Ababi dengan mengaplikasikan bangunan berlandaskan konsep arsitektur tradisional Bali yang berkelanjutan. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini dengan melakukan pengamatan langsung ke lapangan, melakukan koordinasi dengan instansi terkait serta tokoh dan masyarakat setempat serta kajian literatur. Dari kajian yang dilakukan menunjukkan bahwa masyarakat memerlukan desain penataan bangunan dengan filosofi desain arsitektur tradisional Bali yang sudah ada di masyarakat serta dengan pemakaian bahan-bahan yang ada di sekitar wilayah mata air tersebut. Pola penataan dengan mengadopsi nilai-nilai yang sudah tertanam di masyarakat serta dengan pemakaian material bangunan yang ada di sekitar lokasi menjadikan pola penataan yang dilakukan menyatu dengan semua unsur baik lingkungan, masyarakat serta pola tradsis yang sudah berkembang di wilayah setempat. Pola penataan yang dibutuhkan dalam penataan mata air Beji Kaler adalah pembuatan Tembok keliling (Penyengker), Bangunan Piasan dan Candi Bentar dengan material batu padas hitam Besakih.
SUMBANGAN CURAH HUJAN UNTUK KEBUTUHAN AIR BERSIH DI PULAU-PULAU KECIL MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PEMANENAN AIR HUJAN SKALA INDIVIDU Imam Suprayogi; Suwondo; Joleha; Jacky Asmura
JURNAL INERSIA Vol. 8 No. 2 (2016): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan utama penelitian adalah melakukan kajian sumbangan curah hujan untuk kebutuhan air bersih di Pulau-Pulau Kecil menggunakan penerapan teknologi pemanenan air hujan skala individu for di Desa Concong Tengah Kecamatan Concong Dalam Kabupaten Indragiri Hilir dan Desa Merbau Kecamatan Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau. Metode pendekatan penelitian yang digunakan adalah Model Behaviour dengan mensimulasikan suatu algoritma dari sistem operasi volume yang ada dalam tampungan berdasarkan konsep mass balance berdasarkan selang waktu tertentu menggunakan pendekataan Program Bantu Rain Cycle 2 dengan data input model terdiri dari luas efektif atap rumah tangga (m2), jumlah hujan harian dalam satu tahun (mm/tahun), koefisien pengaliran dari atap dan data kebutuhan air berdasarkan jumlah anggota keluarga (m3/hari). Data curah hujan yang dipergunakan untuk penelitian bersumber dari Bagian Hidrologi BWS III Sumatera dengan lokasi stasiun pencatat curah hujan Tembilahan dan Kandis tahun 2010 sampai 2014. Pada penelitian ini dilakukan simulasi model di wilayah penelitian untuk berbagai variasi data curah hujan untuk dengan menggunakan sampel luas atap 70 m2 serta jumlah penghuni rumah sebanyak 5 orang. Hasil simulasi membuktikan bahwa curah hujan merupakan parameter yang sangat sensitip terhadap pemenuhan hidrologi kuantitatif guna pemenuhan kebutuhan air bersih di pulau kecil.
ALTERNATIF PEMANFAATAN ENERGI GELOMBANG SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN MASYARAKAT PESISIR Tamrin
JURNAL INERSIA Vol. 8 No. 2 (2016): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini masyarakat daerah pesisir masih jauh dari ketertinggalan, baik dari segi infrastruktur, maupun pertumbuhan ekonomi, dan masalah yang sering didapati didaerah pesisir adalah pasokan listrik, dan masih banyak wilayah pesisir yang belum terlayani karena kondisi infrastrukturnya yang terbatas, sehingga diperlukan pemikiran untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan cara pemanfaatan energi gelombang yang ada disekitar pesisir, sementara ini sebagian besar energi yang digunakan rakyat Indonesia saat ini berasal dari bahan bakar fosil yaitu minyak bumi, gas dan batu bara. Dengan adanya kebijakan pemerintah untuk melakukan penghematan energi, maka perlu dilakukan pencarian sumber energi yang ramah lingkungan dan terbarukan. Lebih dari 70% bagian permukaan bumi adalah lautan, sedangkan Indonesia sendiri merupakan Negara yang memiliki pantai terpanjang kedua di dunia itu artinya Indonesia mempunyai potensi sumber energi alternatif yang melimpah,sehingga Sumber energi dari laut perlu dikaji lebih jauh.
KINERJA TANAH LUNAK STABILISASI FLY ASH DENGAN PERKUATAN SERAT ALAMI SEBAGAI LAPIS PENUTUP LANDFILL Sukirman Nurdin; Lawalenna Samang; Tri Harianto
JURNAL INERSIA Vol. 8 No. 2 (2016): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan tanah lempung sebagai lapisan penutup pada sistem landfill menjadi pilihan alternatif yang banyak digunakan dihampir seluruh sistem landfill yang ada di Indonesia maupun di dunia. Selain biaya pengadaan yang relatif murah ketersediaannya hampir di seluruh wilayah Indonesia. Namun alternatif lapisan penutup landfill yang handal belum banyak dibahas dan diteliti. Telah banyak penelitian eksperimental tentang perkuatan tanah menggunakan serat alami maupun serat sintetis. Penelitian sebelumnya oleh Azadegan, et.al. menunjukkan bahwa penambahan serat pada tanah tidak memperbaiki potensi pengembangan pada tanah, dimana semakin besar prosentase serat semakin besar terjadi perubahan volume tanah, tetapi penambahan serat dapat mengurangi potensi retakan pada tanah baik secara horisontal maupun vertikal, serta meningkatkan kuat tekan, modulus elastisitas dan regangan batas. Penelitian sebelumnya hanya mengevaluasi efek dari serat sintetis pada perilaku lempung, sehingga diperlukan penelitian mengenai cara meningkatkan kekuatan tanah lempung yang dikuti penurunan hidrolik konduktifitas pada tanah yang distabilisasi dengan serat alami. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang suatu lapisan penutup yang ideal pada landfill yang distabilisasi dengan fly ash dan perkuatan serat alami (Palm Oil Fiber) . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja tanah lempung yang distabilisasi fly ash dan perkuatan serat alami (Palm Oil Fiber) menunjukkan terjadi peningkatan yang besar terhadap nilai kuat tekan undrained (qu) tanah dan peningkatan tingkat kepadatan tanah.
TUDI PARAMETER DAN PENGARUH PENGGUNAAN TIANG KAYU GALAM PADA TANAH LUNAK Muhammad Ridwan; Lawalenna Samang; M. Wihardi Tjaronge; M. Ramli
JURNAL INERSIA Vol. 8 No. 2 (2016): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan konstruksi diatas tanah lunak menimbulkan beberapa masalah, yaitu tanah lunak memiliki daya dukung yang lemah dan memiliki tingkat kompresibilitas yang tinggi yang mengakibatkan penurunan yang besar, baik penurunan total maupun penurunan differensial. Kayu galam (melaleuca cajupati), material yang banyak digunakan sebagai bahan pendukung pelaksanaan konstruksi struktur, banyak digunakan di Kalimantan dan Sumatera. Sisa kayu galam tentu menjadi alternatif ekonomis yang digunakan sebagai bahan pondasi untuk mengatasi permasalahan daya dukung serta penurunan pada tanah lunak. Studi parameter kayu galam dan tanah lunak dilakukan di Laboratorium untuk mengetahui sifat teknis kayu galam dan tanah lunak. Hasil parameter kayu galam dan tanah lunak, digunakan pada analisis pengaruh penggunaan tiang kayu galam pada tanah lunak. Analisis menggunakan metode elemen hingga, program PLAXIS. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan tiang kayu galam meningkatkan daya dukung dan mengurangi penurunan secara signifikan.
OPTIMALISASI PENGGUNAAN FILLER PASIR LAUT PADA CAMPURAN ASPHALT CONCRETE-BINDER COURSE UNTUK LALU LINTAS TINGGI Zainudin; Arfan Hasan
JURNAL INERSIA Vol. 8 No. 2 (2016): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan pengujian terhadap material Asphalt Concrete-Binder Course (AC-BC) dengan menggunakan agregat kasar dari Merak, agregat halus dari Tanjung Raja dan aspal dari PT.Caltex dengan Pen. 80/100, sementara bahan filler yang akan digunakan adalah pasir laut yang berasal dari Pantai Matras terletak di Desa Sinar Baru, Kecamatan Sungailiat tepatnya berada di sebelah timur Pulau Bangka Belitung. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui penggunaan filler pasir laut dari Pantai Matars Desa Sinar Baru, Kecamatan Sungailiat Pulau Bangka yang paling optimum pada campuran panas jenis Asphalt Concrete-Binder Course pada perkerasan lentur (Flexible) untuk lalu lintas tinggi. Adapun variasi kadar filler pasir laut Pantai Matras yang akan dilakukan pengujian ini sebesar 6,5%; 8%; 9,5%; 11% dan 12,5%. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa dari pengujian Marshall didapat VMA tertinggi pada filler 6,5 % dengan nilai VMA 14,48 % dan nilai VMA terendah pada filler 12,5 % dengan nilai VMA 14,15 %. Nilai VFB tertinggi pada filler 12,5 % sebesar 87,64 % dan terendah pada filler 6,5 % sebesar 84,04 %. Nilai stabilitas tertinggi sebesar 4666kg diperoleh dari filler 12,5 %. Sedangkan nilai kadar optimum prosentase filler pasir laut adalah 11,19 % dengan nilai flow 3 mm dan nilai stabilitas 4108,46 kg.
ANALISIS DATA SEISMIK GELOMBANG PERMUKAAN PADA LAPISAN ASPAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE SASW (SPECTRAL ANALYSIS OF SURFACE WAVE) Yudi Pranoto
JURNAL INERSIA Vol. 8 No. 2 (2016): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode Spectral Analysis of Surface Wave (SASW) merupakan salah satu pengujian di lapangan yang tidak merusak, cepat, akurat dan ekonomis yang sedang dikembangkan penggunaannya dalam memperkirakan dan menilai kekuatan suatu struktur. Metode ini dibangun berdasarkan sifat perambatan gelombang rayleigh pada media yang berlapis. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai kecepatan gelombang geser dan modulus elastisitas perkerasan jalan menggunakan metode SASW pada jalan lama, baru dan jalan yang telah dioverlay. Metode SASW mengandung tiga bagian utama yaitu pengambilan data lapangan, analisis data spektrum untuk pembuatan kurva dispersi kecepatan gelombang Rayleigh terhadap panjang gelombang dan proses inversi untuk membentuk kurva kecepatan gelombang geser terhadap kedalamannya. Dari hasil analisis pada profil kecepatan gelombang geser dan modulus elastisitas terhadap kedalamannya pada perkerasan jalan baru, jalan lama dan jalan yang telah dioverlay diperoleh nilai kecepatan gelombang geser masing masing 685,5146 m/dt, 777,1562 m/dt dan 832,0904 m/dt. Sedangkan nilai modulus elastisitas masing masing 2678,177 Mpa, 5123,997 Mpa dan 3765,418 Mpa.

Page 1 of 1 | Total Record : 8