cover
Contact Name
Linlin Lindayani
Contact Email
jabarhipmebi@gmail.com
Phone
+6285318687966
Journal Mail Official
jabarhipmebi@gmail.com
Editorial Address
Jl. Dr. Otten No. 32 Bandung-Jawa Barat 4071. Tlp. 0224231057
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Medical-Surgical Journal of Nursing Research
ISSN : -     EISSN : 27762238     DOI : -
Core Subject : Health, Education,
Medical-Surgical Journal of Nursing Research merupakan publikasi ilmiah hasil penelitian bidang asuhan keperawatan klien dewasa dengan gangguan/masalah pada berbagai sistem tubuh meliputi sistem kardiovaskuler, sistem pernafasan, sistem muskuloskeletal, sistem integumen, sistem persepsi-sensori, sistem neurobehavior, sistem endokrin, sistem pencernaan dan sistem perkemihan, sistem darah dan immumologi, integumen dan penginderaan
Articles 29 Documents
MANAJEMEN HAUS PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISA : A LITERATUR REVIEW Wayunah Wayunah; Adi Asariana; Anis Dasela
Medical-Surgical Journal of Nursing Research Vol. 1 No. 1 (2022): Medical-Surgical Journal of Nursing Research
Publisher : Medical-Surgical Journal of Nursing Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gagal ginjal kronik merupakan penyakit dimana terjadi gangguan fungsi ginjal progresif dan irreversible. Masalah utama pasien yang menjalani hemodialisa adalah penambahan berat badan diantara dua waktu hemodialisis (Interdialytic weight gain = IDWG). Manajamen haus sangat penting dilakukan penderita GGK yang menjalankan hemodialisa untuk menurunkan rasa haus. Studi ini bertujuan untuk mengetahui manajemen haus yang paling efektif mengurangi rasa haus untuk penderita gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis. Artikel diskrining sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Batas tahun dari 2010 s.d 2020. Kata kunci manajemen haus, gagal ginjal kronik, dan hemodialisis. Hasil penelitian 8 artikel diketahui manajemen haus berupa mengunyah permen karet, mengulum es batu, berkumur menggunakan obat kumur dan berkumur menggunakan air matang terbukti dapat menurunakan rasa haus. Namun intervensi mengulum es batu dianggap intervensi paling efektif dalam menurunkan rasa haus, baik berdasarkan derajat rasa haus maupun waktu menahan haus. Saran bagi perawat untuk dapat menerapkan salah satu intervensi manajemen haus pada penderita GGK dalam mengurangi rasa haus sehingga komplikasi dapat dicegah.
HUBUNGAN SELF MANAGEMENT DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI POLIKLINK PENYAKIT DALAM RS RAJAWALI Juariah Juariah; Istianah Kasmuji; Nurmansyah Nurmansyah
Medical-Surgical Journal of Nursing Research Vol. 1 No. 1 (2022): Medical-Surgical Journal of Nursing Research
Publisher : Medical-Surgical Journal of Nursing Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Melitus adalah penyakit kronis progresif yang ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk melakukan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein, mengarah ke hiperglikemia. Penderita Diabetes Mellitus berisiko mengalami komplikasi akut maupun kronis dan berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien Diabetes Mellitus. Diabetes Mellitus tipe 2 tidak dapat disembuhkan secara total dan membutuhkan perawatan jangka panjang, sehingga berpengaruh pada Kualitas hidup pasien. Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan  self management dengan kualitas hidup pada pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam RS Rajawali. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang berada di Poliklinik Penyakit Dalam RS Rajawali sejumlah 80 responden. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi-Square. Hasil uji Chi Square menunjukkan hasil p-value 0,000 = p-value <0,05. Oleh karena itu, Ho ditolak yang artinya terdapat hubungan yang bermakna antara self management dengan kualitas hidup pada pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam RS Rajawali. Ada hubungan Self Management dengan Kualitas Hidup pada pasien dengan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Rajawali. Kata Kunci: Self Management, Kualitas Hidup, Diabetes Mellitus Tipe 2
HUBUNGAN FAKTOR DEMOGRAFI DENGAN SELF-CARE PADA LELAKI SEKS LELAKI (LSL) DENGAN HIV/AIDS DI KLINIK TERATAI RSUD KABUPATEN SUMEDANG Ria Inriyana; Rudi Wisaksana; Kusman Ibrahim
Medical-Surgical Journal of Nursing Research Vol. 1 No. 1 (2022): Medical-Surgical Journal of Nursing Research
Publisher : Medical-Surgical Journal of Nursing Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

HIV/AIDS merupakan penyakit kronis yang memerlukan pengobatan dan perawatan seumur hidupnya. Dalam menunjang keberhasilan pengobatan dan perawatan tersebut perlu perawatan mandiri (self-care), terutama oleh Lelaki Seks Lelaki (LSL) karena LSL menggambarkan perilaku yang menempatkan mereka dalam resiko terinfeksi dan merupakan faktor risiko tertinggi penularan HIV/AIDS. Kemampuan individu dalam melakukan perawatan mandiri ini dapat dikondisikan oleh faktor internal yaitu faktor demografi. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis hubungan faktor demografi dengan self-care pada LSL dengan HIV/AIDS di Klinik Teratai RSUD Kabupaten Sumedang. Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasional dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah 78 responden. Pengumpulan data primer dengan kuesioner melalui online survey menggunakan google formulir. Data di analisis dalam bentuk univariat dan bivariat menggunakan tendensi sentral dan uji korelasi pearson product moment. Hasil penelitian didapatkan rerata self-care responden tinggi (119.85). Hasil bivariat menunjukkan bahwa usia (r=0.636,p>0.05), status marital (r=0.838,p>0.05), pendidikan terakhir (r=0.149,p>0.05), pekerjaan (r=0.938,p>0.05), hubungan seksual (r=0.669,p>0.05), dan tipe berhubungan seksual (r=0.308,p>0.05) tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan self-care. Responden penelitian ini (n=78) sebagian besar dengan usia yang masih muda (remaja dan dewasa awal) (n=67), belum menikah (n=72), pendidikan terakhir SMA (n=55), pekerjaan wiraswatsa (n=28), aktif dalam berhubungan seksual (n=51) dan bergonta-ganti pasangan seks (n=40), akan tetapi hal itu tidak berhubungan dengan perilaku self-care yang dilakukan oleh responden. Perawatan mandiri yang dilakukan oleh responden sudah tinggi (optimal) sehingga menjadi salah satu tujuan asuhan keperawatan, karena dapat merangsang partisipasi aktif pasien dalam pengobatan mereka, yaitu dengan berbagi tanggung jawab atas pelaksanaan dan hasil asuhan keperawatan antara pasien dengan perawat.
STUDI LITERATUR : VALIDITAS PREDIKSI SKALA BRADEN PADA KEJADIAN DEKUBITUS DI INDONESIA David Firmansyah; Urip Rahayu; Kurniawan Yudianto
Medical-Surgical Journal of Nursing Research Vol. 1 No. 1 (2022): Medical-Surgical Journal of Nursing Research
Publisher : Medical-Surgical Journal of Nursing Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dekubitus merupakan masalah kesehatan yang sangat serius terutama bagi pasien yang harus dirawat lama atau memiliki keterbatasan aktifitas. Salah satu pencegahan dekubitus adalah dengan melakukan deteksi dini risiko dekubitus. Terdapat beberapa instrumen yang dapat digunakan seperti skala Braden. Validitas prediksi suatu alat pengkajian dapat dipengaruhi oleh karakteristik suatu populasi, oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui validitas prediksi skala Braden pada kejadian dekubitus di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah descriptive review dengan melakukan pencarian di beberapa mesin pencari seperti Google Scholar, Pubmed, dan Ebscohost. Dari hasil pencarian ditemukan sebanyak 421 artikel yang kemudian dilakukan pemeriksaan berdasarkan judul, abstrak, dan tahun terbit 15 tahun kebelakang sehingga didapat 6 artikel. Kemudian dilakukan penilaian dengan critical appraisal cheklis dari JBI sehingga didapat 5 artikel yang relevan. Hasil studi literatur menunjukan bahwa skala Braden terbukti valid digunakan dalam mengkaji risiko dini dekubitus pada populasi pasien di Indonesia, meski 2 artikel diantaranya menyebutkan skala lain lebih baik untuk digunakan pada ruang perawatan tertentu. Kesimpulan yang didapatkan, secara keseluruhan dari semua artikel didapatkan skala Braden terbukti dapat digunakan sebagai instrumen penilaian dini risiko dekubitus dan skala Braden lebih unggul dari skala lain terutama pada aspek sensifitas dan efisiensi waktu penggunaan, karena subskala Braden yang sedikit dan lebih terfokus.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GAGAL GINJAL PADA PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2020 Rahayu Setyowati; Hanan Laila; Yuyun Indah Wahyu I
Medical-Surgical Journal of Nursing Research Vol. 1 No. 1 (2022): Medical-Surgical Journal of Nursing Research
Publisher : Medical-Surgical Journal of Nursing Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit gagal ginjal adalah suatu proses patologi dengan berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian gagal ginjal yang mengakibatkan penurunan fungsi ginjal bersifat progesif dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginja kronik. Selain itu, penyakit gagal ginjal mempunyai prognosis buruk dimana akan terjadi penurunan fungsi ginjal secara bertahap. Pada tahap awal penderita mungkin tidak merasakan keluhan tetapi setelah beberapa tahun atau beberapa puluh tahun penyakit ginjal ini sering berkembang cepat  menjadi penyakit gagal ginjal kronik. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tentang faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi kejadian gagal ginjal pada pasien yang menjalani hemodialisa di RSUD Majalengka 2020. Subjek penelitian ini sebanyak 184 responden yang diambil dari data kunjungan pasien gagal ginjal yang melakukan Hemodialisa di RSUD pada tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan metode kuantitatif dan pendekatan cross sectional dengan menggunakan dan teknik total sampling. Pengumpulan data dimulai bulan Agustus 2021 menggunakan data sekunder yaitu data rekam medik dari 18 sampai 30 agustus. Data analisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square. Dari hasil penelitian terdapat hubungan yang signifikan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian gagal ginjal pada pasien yang menjalani hemodialisa di RSUD Majalengka 2020. Riwayat Penyakit Diabetes Melitus (? value=0,025), Riwayat Penyakit Hipertensi (? value=0,004) dan Riwayat Penyakit Batu Saluran Kemih (? value=0,001). Saran dari penelitian yaitu Pentingnya memeriksakan kesehatan 3-6 bulan sekali dalam 1 tahun ke pelayanan kesehatan demi mencegah penyakit kronik dan selalu menjaga kebugaran dan pola makan yang sehat.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN KEPATUHAN DIET PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Rosliana Dewi; Rizkia Mawarni; Bayu Kusuma N; Astri Zeini Wahida
Medical-Surgical Journal of Nursing Research Vol. 1 No. 1 (2022): Medical-Surgical Journal of Nursing Research
Publisher : Medical-Surgical Journal of Nursing Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang memerlukan intervensi berkelanjutan untuk menjaga kestabilan kadar gula darah dalam tubuh, salah satu intervensi tersebut ialah dengan melakukan diet, sehingga kepatuhan pasien dalam melakukan diet sangat diperlukan, diantara faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan diet ialah dukungan keluarga dan motivasi pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui korelasi dukungan keluarga dan motivasi pasien dengan kepatuhan diet pasien diabetes melitus tipe 2 di Desa Nagrak Utara Wilayah Kerja Puskesmas Nagrak Kabupaten Sukabumi. Jenis penelitian menggunakan metode korelasional dengan pendekatan cross-sectional, menggunakan sampel sebanyak 92 responden dengan menggunakan teknik Cluster sampling yang kemudian menggunakan analisa data Chi Square. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar (72,8%) responden memiliki keluarga yang mendukung dan sebagian besar (67,4%) responden memiliki motivasi tinggi dan sebagian besar (57,6%) responden patuh terhadap diet diabetes, dengan hasil uji statistik menunjukan terdapat hubungan dukungan keluarga kepatuhan diet pasien diabetes melitus (P-value = 0,010), terdapat hubungan motivasi dengan kepatuhan pasien diabetes (P-value = 0,000). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan dukungan keluarga dan motivasi pasien dengan kepatuhan diet pasien diabetes melitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Nagrak Kabupaten Sukabumi.
PENGARUH CONSTRAINT INDUCED MOVEMENT THERAPY TERHADAP KINERJA EKSTREMITAS ATAS PADA PASIEN PASCA STROKE Tri Antika Rizki Kusuma Putri; Ananda Septian Zuhri
Medical-Surgical Journal of Nursing Research Vol. 1 No. 1 (2022): Medical-Surgical Journal of Nursing Research
Publisher : Medical-Surgical Journal of Nursing Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke merupakan kematian sel-sel di sebagian area otak yang dapat menimbulkan gangguan motorik berupa kelumpuhan atau hemiparesis pada ekstremitas atas dan bawah. Kelumpuhan pada ekstremitas ini menyebabkan turunnya kinerja ekstremitas atas yang dapat menyulitkan pasien pasca stroke untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Salah satu rehabilitasi yang dapat diberikan pada pasien pasca stroke ini yaitu constraint induced movement therapy (CIMT) yang merupakan terapi pengekangan tangan dan latihan repitisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja ekstremitas atas pada pasien pasca stroke. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain Quasy-Experiment dengan rancangan penelitian Two Group Pre-Posttest, dilakukan pada bulan juni, dengan jumlah sampel sebesar 38 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok. Penelitian ini menggunakan instrumen ARAT (Action Researc Arm Test) untuk mengukur paretik fungsional ekstremitas atas dan ukuran hasil motorik tertentu. Hasil: Pada uji Paired T-Test didapatkan nilai p-value 0.000, menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai kinerja ekstremitas atas sebelum dan sesudah diberikan intervensi pada kelompok intervensi, pada uji Wilcoxon p=0.000 menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai kinerja ekstremitas atas sebelum dan sesudah diberikan intervensi pada kelompok kontrol dan uji Mann-Whitney p=0.000  menunjukan perbedaan nilai kinerja ekstremitas atas sesudah diberikan intervensi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Sedangkan nilai mean sesudah diberikan intervensi, kelompok kontrol mendapatkan nilai 22.47 dan kelompok intervensi 39.89. Dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pada kedua kelompok terhadap peningkatan kinerja ekstremitas atas pada pasien pasca stroke. Tetapi jika dilihat dari nilai mean maka nilai kelompok intervensi lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Diharapkan penelitian ini kedepannya dapat dikembangkan di puskesmas Ibun untuk meningkatkan kinerja ekstremitas atas pada pasien pasca stroke.
PENGARUH KEPATUHAN INTERVENSI FARMAKOLOGI TERHADAP TERJADINYA RESIKO NEUROPATI PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS Endrian Mulyady Justitia Waluyo; Adi Muldani Hermawan; Dedi Supriadi
Medical-Surgical Journal of Nursing Research Vol. 1 No. 2 (2023): Medical-Surgical Journal of Nursing Research
Publisher : Medical-Surgical Journal of Nursing Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu penyakit kronis yang terjadi ketika tubuh tidak dapat menghasilkan cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin,yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah. Kepatuhan adalah perilaku individu (misalnya: minum obat, mematuhi diet, atau melakukan perubahan gaya hidup) sesuai anjuran terapi dan kesehatan. Tingkat kepatuhan dapat dimulai dari tindak mengindahkan setiap aspek anjuran hingga mematuhi rencana. Neuropati Diabetik merupakan salah satu komplikasi yang sering muncul pada penderita diabetes.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui“Pengaruh Kepatuhan Intervensi Farmakologi Terhadap Terjadinya Resiko neuropati Pada Penderita Diabetes Mellitus di Kepatuhan Intervensi Farmakologi  pasien diabetes meliitus  di Kecamatan Kawali. Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analitik observasional yaitu suatu metode penelitian dengan tujuan utama untuk mengungkap hubungan korelatif antara variabel. Penelitian ini hanya melakukan observasi, tanpa memberikan intervensi pada variabel yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh kepatuhan intervensi farmakologi terhadap resiko neuropati yaitu terdapat pengaruh antara kepatuhan intervensi farmakologi terhadap terjadinya resiko neuropati di Kecamatan Kawali karena nilai p-value sebesar 0,000(p< 0,05).
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA PENDERITA HIPERTENSI TERKAIT MANAJEMEN HIPERTENSI Fauziah Noviani Hanapia; Iin Patimah
Medical-Surgical Journal of Nursing Research Vol. 1 No. 2 (2023): Medical-Surgical Journal of Nursing Research
Publisher : Medical-Surgical Journal of Nursing Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluarga mempunyai peran utama dalam memberikan motivasi sebelum pihak lain seperti petugas Kesehatan, untuk mendukung penderita hipertensi maka diperlukannya pengetahuan mengenai manajemen hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai   gambaran tingkat pengetahuan keluarga penderita hipertensi terkait manajemen hipertensi. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian Cross Sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 81 keluarga penderita hipertensi diperoleh menggunakan Random Sampling dengan metode Startified Random Sampling,. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga penderita hipertensi di Desa Karangmulya. Hasil penelitian menunjukan bahwa keluarga responden yang memiliki pengetahuan baik tentang manajemen hipertensi hampir setengahnya 32 responden (40%), keluarga responden yang memiliki pengetahuan cukup Sebagian kecil   9 responden (11%) dan hampir setengahnya (49%) dengan 40 responden yang memiliki pengetahuan kurang. Kesimpulan dari hasil penelitian ini hampir separuhnya responden memiliki tingkat pengetahuan yang kurang terhadap manajemen hipertensi.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN PASIEN HEMODIALISA Tri Hapsari Retno Agustyowati; Nadia Khofifah; Tri Antika Rizki Kusuma Putri
Medical-Surgical Journal of Nursing Research Vol. 1 No. 2 (2023): Medical-Surgical Journal of Nursing Research
Publisher : Medical-Surgical Journal of Nursing Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecemasan sering terjadi pada pasien penyakit ginjal kronik bahkan dapat berlangsung lama dan terus-menerus, hal ini dapat mempengaruhi jadi stressor fisik yang berpengaruh pada berbagai dimensi kehidupan karena adanya keluhan kelemahan fisik kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik sehingga kelangsungan hidup pasien ginjal kronik terganggu. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan pada pasien hemodialisa adalah usia, lama menjalani terapi, dukungan keluarga dan pengetahuan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasional secara kuantitatif menggunakan metode crossectional study. Pengambilan sampling menggunakan metode purposive sampling pada jumlah 52 responden di RSUD Majalaya, pengambilan data menggunakan kuesioner ZSAS (Zung Self Anxiety scale) untuk mengukur kecemasa. Hasil yang didapatkan antara usia dengan kecemasan sebesar p 0.389  dengan nilai r -0.122, hubungan lama menjalani terapi dengan kecemasan p 0.034 dengan nilai r -0.295, dan hubungan dukungan keluarga dengan  tingkat kecemasan  di dapatkan hasil yang signifikan dengan nilai p 0.021 dan nilai r 0.321 serta pengetahuan dengan tingkat kecemasan didapatkan hasil yaitu p 0.547 dengan nilai r 0.085. faktor yang paling mempengaruhi tingkat kecemasan pada pasien hemodialisa menggunakan linear regresi menunjukan bahwa yang paling mempengaruhi adalah dukungan keluarga dengan nilai p value 0.021. Dukungan keluarga sebagai faktor paling dominan dari kecemasan pasien hemodialisa diharapkan dapat ditingkatkan agar outcome perawatan pasien hemodialisa dapat meningkat. Perawat sebagai tenaga kesehatan yang mendampingi proses perawatan pasien diharapkan dapat mengedukasi tentang pentingnya pemilihan koping yang positif bagi pasien dengan melibatkan keluarga.

Page 1 of 3 | Total Record : 29