cover
Contact Name
La Ino
Contact Email
laino@uho.ac.id
Phone
+6285285786999
Journal Mail Official
cakrawala.listra@uho.ac.id
Editorial Address
Jl. H.E.A. Mokodompit, Gedung Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo, Kampus Hijau Bumi Tridharma Kendari - Sulawesi Tenggara
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Cakrawala Listra : Jurnal Kajian Sastra, Bahasa, dan Budaya Indonesia
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : 25035037     DOI : https://doi.org/10.33772/cakrawalalistra
Cakrawala Listra adalah jurnal yang didedikasikan untuk studi bahasa, sastra, dan budaya Indonesia. Fokus kami mencakup berbagai topik dalam studi humaniora, seperti studi linguistik bahasa Indonesia atau bahasa daerah di Indonesia, studi sastra Indonesia, kritik sastra, sejarah sastra, dan budaya Indonesia dari sudut pandang bahasa atau sastra. Kami bertujuan untuk mempublikasikan penelitian berkualitas tinggi yang berkontribusi pada pemahaman yang lebih mendalam tentang bahasa, sastra, dan budaya masyarakat Indonesia.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 2 (2019): Volume 2, Nomor 2, Desember 2019" : 7 Documents clear
BENTUK DAN MAKNA TUTURAN SANTUN DALAM BAHASA TOLAKI Muh. Agus Dirjan; La Ino
Cakrawala Listra: Jurnal Kajian Sastra, Bahasa, dan Budaya Indonesia Vol. 2 No. 2 (2019): Volume 2, Nomor 2, Desember 2019
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/cakrawalalistra.v2i2.1371

Abstract

Penelitian ini didasari latar belakang, bahwa dalam penuturan bahasa Tolaki. Melihat sekarang regenerasi muda mulai dari anak kecil hingga orang dewasa, suda tidak lagi menghargai dalam bertutur kata sopan santun. Mulai dari anak kecil hingga orang dewasa, bahkan orang tua itu sendiri, terkadang dalam bertutur kata sopan santun menjadi kasar. Hal ini disebabkan karena terbatasnya pengetahunan penutur tentang jenis-jenis tuturan sopan santun bahasa Tolaki. Masalah penelitian ini adalah bagaimana tujuan yang diharapkan yaitu untuk mendeskripsikan Bentuk dan Makna Tuturan Santun dalam Bahasa Tolaki. Adapun metode penelitiann yang diuraikan di atas, penelitian ini menghasilkan bentuk dan makna tuturan santun dalam bahasa Tolaki yakni: Tabee, keno oki mobea, inaku mongoni tulungii ale’i kona tanggalinggu. “Permisi, kalau tidak berat, saya minta tolong ambil saya cangkulku” “Permisi, kalau tidak keberatan, saya minta tolong ambilkan saya cangkul” sangat sopan. Yang menandakan sopannya pada kalimatditandai dengan kata “tabee” yang inti kalimatnya tabee, keno oki mobea, inaku mongoni tulungii ale’i kona tanggalinggu. Tuturan ini berdasarkan aturan atau inti pokok “buatlah kerugian orang lain sekecil mungkin, dan buatlah keuntungan orang lain sebesar mungkin. Kesimpulan sebagai berikut: memfokuskan Bentuk dan Makna Tuturan Santun dalam Bahasa Tolaki pada dua tahap (1) bentuk dan makna tuturan santun dalam bahasa Tolaki. Seperti keluarga yang meliputi tuturan santun orang tua kepada anak dan tuturan santun anak kepeda orang tua. (2) bentuk dan makna tuturan santun dalam bahasa Tolaki sehari-hari. Kata kunci: Bahasa, Kesopanan dan Kesantunan, Pragmatik
FORMULA DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE
Cakrawala Listra: Jurnal Kajian Sastra, Bahasa, dan Budaya Indonesia Vol. 2 No. 2 (2019): Volume 2, Nomor 2, Desember 2019
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/cakrawalalistra.v2i2.1372

Abstract

Masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah formula yang terdapat dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin Karya Tere Liye. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui formula yang terdapat dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin Karya Tere Liye. Data penelitian ini berupa kata, frasa, kalimat, dan paragraf yang berkaitan dengan formula dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin Karya Tere Liye. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil dalam penelitian ini adalah analisis formula atau unsur-unsur yang meyakinkan peneliti bahwa novel ini termasuk dalam novel populer genre romance inspiratif. Hal ini dapat dilihat melalui (1) Tema keikhlasan dan cinta yang tak harus dimiliki. (2) Alur campuran yang menggerakan ceritanya menoleh ke masa lampau penjabarannya yaitu pertemuan antara Danar dan Tania, kematian ibu Tania, pernikahan Danar dan Ratna, Tania menjadi sukses, perpisahan antara Danar dan Tania, pertemuan kembali Danar dan Tania dan perpisahan lagi antara Danar dan Tania. (3) Latar tempat yang paling umum yaitu di toko buku yang terletak di Depok dan Singapura, latar waktu yang pada umumnya terjadi di kehidupan sehari-hari seperti sepuluh tahun silam, tiga tahun silam, dua setengah tahun. tiga bulan lagi dan dua tahun, latar suasana sedih, bahagia, haru dan mengejutkan. (4) Penokohan yang berprestasi, pekerja keras, penyayang, sabar dan memiliki hati yang pemurah sehingga dapat dijadikan motivasi para pembaca agar dapat memperbaiki diri agar tidak mudah putus asa dalam menghadapi segala masalah. (5) Penggunaan bahasa Indonesia, bahasa asing, bahasa daerah, bahasa gaul dan bahasa puitis. Kata Kunci: Novel, Fiksi Populer, Formula, dan Genre.
PANDANGAN DUNIA PENGARANG DALAM NOVEL TARIAN BUMI KARYA OKA RUSMINI (KAJIAN STRUKTURALISME GENETIK) Wa ode Qabliatul Ma'walia; Faika Burhan
Cakrawala Listra: Jurnal Kajian Sastra, Bahasa, dan Budaya Indonesia Vol. 2 No. 2 (2019): Volume 2, Nomor 2, Desember 2019
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/cakrawalalistra.v2i2.1373

Abstract

Penelitian ini mengkaji novel Tarian Bumi karya Oka Rusmini yang mengisahkan tentang realitas sosial masyarakat Bali. Novel tersebut merupakan novel yang menarik untuk dikaji dengan menggunakan pendekatan Sosiologi Sastra, khususnya teori Strukturalisme Genetik, karena novel tersebut memuat dokumentasi budaya dan kritikan terhadap masalah sosial dalam masyarakat Bali. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini yaitu bagaimana pandangan dunia pengarang dalam novel Tarian Bumi. Metode penelitian yang digunakan, yaitu metode dialektika yang mencakup konsep “keseluruhan-bagian” dan “pemahaman-penjelasan”. Jenis penelitian, yaitu penelitian kepustakaan dan lapangan (wawancara). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat (1) fakta kemanusiaan, (2) subjek kolektif berupa eksistensialisme dan humanisme, (3) pandangan dunia pengarang dalam novel Tarian Bumi yaitu berupa perbedaan status sosial dan eksistensi penari dalam masyarakat Bali, pengarang selaku wakil dari subjek kolektif melihat adanya masalah sosial yang terjadi pada lingkungan sekitarnya, yaitu pergeseran nilai budaya berupa tarian sebagai kesenian leluhur yang kurang dilestarikan, dan penolakan terhadap orang-orang asing yang ingin menjadikan budaya Bali sebagai objek eksploitasi (orientalisme), (4) struktur dalam karya berupa unsur-unsur intrinsik, dan struktur sosial yang ditemukan dalam novel Tarian Bumi meliputi kerja sama, sistem budaya dan religi. Kata Kunci: Pandangan Dunia Pengarang, Masalah Sosial, Kritik Sosial, Sosiologi Sastra, Strukturalisme Genetik
PERJUANGAN PEREMPUAN DALAM NOVEL MENITI JEMBATAN EMAS KARYA YAN DARYONO
Cakrawala Listra: Jurnal Kajian Sastra, Bahasa, dan Budaya Indonesia Vol. 2 No. 2 (2019): Volume 2, Nomor 2, Desember 2019
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/cakrawalalistra.v2i2.1375

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perjuangan perempuan yang ada dalam novel. Penelitian ini menggunakan teori kritik sastra feminis. Jenis penelitian ini adalah studi pustaka yang menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah data tertulis berupa segala unsur cerita yang terkait dengan perjuangan perempuan dalam novel Meniti Jembatan Emas karya Yan Daryono. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksistensi perempuan dalam novel Meniti Jembatan Emas karya Yan Daryono yang ditunjukkan melalui tokoh Dewi Sartika dilihat dari 1) eksistensi dalam lingkungan keluarga, 2) eksistensi dalam lingkungan masyarakat, 3) eksistensi dalam lingkungan sekolah. Selain eksistensi, tokoh Dewi Sartika juga berjuang untuk mensejajarkan kedudukan perempuan dengan laki-laki untuk menghilangkan pemikiran feodal dalam masyarakat. Bentuk-bentuk perjuangan yang dilakukan Dewi Sartika yaitu: 1) Perjuangan membuka sekolah perempuan. 2) Perjuangan mencari dukungan. 3) Perjuangan mencari tenaga pengajar. 4) Perjuangan menambah mata pelajaran, dan 5) Perjuangan dalam melawan kaum feodal. Kata kunci: Novel, Eksistensi, Perjuangan Perempuan.
MAKNA KONOTATIF DALAM KUMPULAN CERPEN PENJUAL BUNGA BERSYAL MERAH KARYA YETTI A.KA (ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES) Elvia Cahya Andari; Wa ode Halfian
Cakrawala Listra: Jurnal Kajian Sastra, Bahasa, dan Budaya Indonesia Vol. 2 No. 2 (2019): Volume 2, Nomor 2, Desember 2019
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/cakrawalalistra.v2i2.1376

Abstract

Cerpen-cerpen Yetti A.KA yang tergabung dalam kumpulan cerpen Penjual Bunga Bunga Bersyal Merah, banyak menyajikan tanda yang menarik untuk dikaji. Penelitian yang berjudul “Makna Konotatif dalam Kumpulan Cerpen Penjual Bunga Bersyal Merah Karya Yetti A.KA (Analisis Semiotika Roland Barthes)” penulis mengambil tiga judul cerpen di antaranya “Penjual Bunga Bersyal Merah”, “Laut Bertanya tentang Bulan”, dan “Jeruk-Jeruk yang Mengering di Kulkas”. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ketiga judul cerpen dengan pendekatan semiotik Roland Barthes. Analisis dilakukan dengan cara memilah teks-teks yang berkaitan dengan makna konotatif. Kemudian teks-teks tersebut dianalisis mengggunakan lima kode Roland Barthes. Penelitian ini keterkaitan antar kode dan antar leksia ditafsirkan agar ditemukan makna yang kemudian makna-makna tersebut disimpulkan secara menyeluruh. Hasil penelitian tersebut menghasilkan makna dan pesan pada masing-masing cerpen.Dalam cerpen “Penjual Bunga Bersyal Merah” menekankan bahwa kepedulian, kasih sayang, dan perhatian adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh setiap manusia.Pada cerpen “Laut Bertanya tentang Bulan” pada cerpen tersebut menekankan bahwa kepedulian terhadap lingkungan khususnya mengenai hutan di Sumatera membawa kenyamanan kepada masyarakat yang ada di daerah tersebut.Cerpen “Jeruk-Jeruk yang Mengering di Kulkas” menekankan bahwa sikap buruk atau menuduh seseorang tanpa ada bukti yang nyata merupakan suatu hal yang tidak baik. Kata Kunci: Semiotika Roland Barthes, Lima Kode, Cerpen Yetti A.KA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN BACAAN SASTRA ANAK DI KELURAHAN KEMARAYA
Cakrawala Listra: Jurnal Kajian Sastra, Bahasa, dan Budaya Indonesia Vol. 2 No. 2 (2019): Volume 2, Nomor 2, Desember 2019
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/cakrawalalistra.v2i2.1377

Abstract

Penelitian ini untuk mendeskripsikan faktor internal dan eksternal penyebab rendahnya minat membaca anak usia 7-11 tahun dan anak usia 11-12 tahun di Kelurahn Kemaraya Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.Subjek penelitian terdiri dari 39 anak terdiri dari anak umur 7-11 tahun dan anak umur 11-12 tahun. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahaan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) faktor internal penyebab rendahnya minat membaca anak usia 7-11 tahun dan anak usia 11-12 tahun adalah kurangnya kebiasaan membaca yaitu: tidak meluangkan waktu untuk membaca, dananak jarang mencari buku atau bahan bacaan sesuai dengan kebutuhannya. 2) Faktor eksternal penyebab rendahnya minat membaca anak adalah lingkungan keluarga kurang mendukung yaitu: Budaya membaca di keluarga masih rendah dan sebagian besar orang tua jarang mengajak anak ke toko buku karena latar belakang pendidikan dan ekonomi yang rendah, serta pengaruh menonton televisi dan bermain handphone meliputi anak-anak menggunakan waktu luang di rumah untuk menonton televisi dan untuk bermain games di handphone. Kurangnya minata baca anak di Indonesia juga dilakukan penelitian oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2012. Kata Kunci: Sastra Anak, Minat Baca, Pengaruh Teknologi
BENTUK-BENTUK DISKRIMINASI TERHADAP KELOMPOK AHMADI DALAM NOVEL MARYAM KARYA OKKI MADASARI SEBUAH KAJIAN STRUKTURALISME Harpian Harpian; Nurlailatul Qadriani
Cakrawala Listra: Jurnal Kajian Sastra, Bahasa, dan Budaya Indonesia Vol. 2 No. 2 (2019): Volume 2, Nomor 2, Desember 2019
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/cakrawalalistra.v2i2.1378

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu seperti apa bentuk-bentuk diskriminasi terhadap kelompok Ahmadi dalam novel Maryam karya Okky Madasari. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori strukturalisme. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa data tulis berbentuk kata-kata atau kalimat yang terdapat dalam novel yang berhubungan dengan diskriminasi terhadap kelompok Ahmadi. Berdasakan hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) diskriminasi yang dialami kelompok Ahmadi yang terusir dari kampung halamannya karena mereka dianggap mengikuti ajaran sesat oleh masyarakat di sekitarnya, sehingga memicu konflik antara kelompok Ahmadi dengan kelompok non Ahmadi dengan merusak tempat tinggal orang-orang Ahmadi, lemparan batu, perusakan pagar, adu fisik, dan juga pembakaran rumah yang dilakukan oleh kelompok non Ahmadi. (2) Orang-orang Ahmadi hanya ingin pulang kerumah mereka dan mejalani hidup seperti biasanya yang hidup aman dan tentram, tetapi pemerintah tidak mengizinkan mereka untuk kembali demi keamanan dan meminta orang-orang Ahmadi kembali ke jalan yang benar. Sudah tiga kali Maryam mengirim suat kepada pemerintah (Gubernur) tetapi tidak ada jawab sama sekali. Kata kunci:Diskriminasi, Novel Maryam.

Page 1 of 1 | Total Record : 7