cover
Contact Name
Darmin Tuwu
Contact Email
darmintuwu@uho.ac.id
Phone
+6282193082495
Journal Mail Official
darmintuwu@uho.ac.id
Editorial Address
Gedung Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Halu Oleo, Jalan H.E.A. Mokodompit, Kendari 93232
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : 27163857     DOI : https://doi.org/10.52423/jkps.v5i1.19
Core Subject : Humanities, Social,
Focus and Scope Jurnal Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial diterbitkan oleh Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Halu Oleo dengan frekuensi terbitan sebanyak dua kali setahun (Mei dan November). Jurnal Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial terakreditasi oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Keputusan Nomor 225/E/KPT/2022 (SINTA 5), berlaku hingga Volume 5 Nomor 2 November Tahun 2024. Naskah yang dimuat dalam jurnal ini harus merupakan hasil penelitian sehingga dapat memberikan kontribusi kebaruan untuk bidang: Kesejahteraan Sosial, Pekerjaan Sosial, Pemberdayaan Masyarakat, Pengembangan Masyarakat, Pelayanan Sosial, Corporate Social Responsibilty, Program Penanggulangan Kemiskinan, Program Kesejahteraan Sosial, dan issu-issue terbaru bidang Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial lainnya. Penulis korespondensi juga harus memberikan pernyataan bahwa manuskrip tidak sedang dalam pertimbangan untuk diterbitkan di jurnal lain.
Articles 16 Documents
Peran Mahasiswa Sebagai Agent Of Change Dalam Mengembangkan Potensi Pemuda Di Kampung Krajan Desa Simpang Siti Napsiyah; Ratu Fazrha Bunga Arcadia; Daffa Fadillah Syafa’at; Firdha Putri Puspita; Muhammad Naufal Ardiansyah; Riani Rifa Amalia
Jurnal Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 2 (2023): Edisi November
Publisher : Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UHO Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/jkps.v4i2.18

Abstract

Wujud peranan mahasiswa sebagai Agent of Change tidak hanya sebagai perintis perubahan, tetapi juga sebagai pelaku dalam proses perubahan tersebut. Maka dari itu, mahasiswa berupaya untuk mengembangkan potensi pemuda dengan menciptakan generasi pemuda Kampung Krajan yang dipenuhi semangat gotong royong dan kepedulian pada lingkungan tempat tinggalnya dengan berperan juga sebagai Agent of Change. Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan menggambarkan peran mahasiswa sebagai agent of change dalam mengembangkan peran aktif pemuda-pemudi dalam mengoptimalkan potensi desa, meliputi aspek ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan. Penulisan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif, selain itu penelitian ini juga menggunakan metode Participatory Rural Apparisal (PRA). Hasil penelitian menunjukan bahwa mahasiswa sebagai agent of change dapat membantu pemuda mengidentifikasi permasalahan dan merencanakan solusi yang tepat. Mahasiswa berperan sebagai fasilitator, pendidik, dan perwakilan masyarakat dalam upaya mendorong pemuda untuk aktif berperan sebagai agen perubahan di lingkungan mereka.
Peran pekerja sosial dalam mengatasi kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur di Kota Pontianak Yunik Sri Rahayu; Arkanudin; Annisa Rizqa Alamri; Giga Palishe Boru Harahap; Zaenudin Amrulloh; Ananda Sevilagustin; Dhea Alamda
Jurnal Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial Vol. 5 No. 1 (2024): Edisi Mei
Publisher : Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UHO Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/jkps.v5i1.19

Abstract

Pekerja sosial memiliki peran penting dalam penanganan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran pekerja sosial dalam menangani kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah tujuh belas tahun di Kota Pontianak. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Teknik analisis data melalui koleksi data, penyajian, data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menemukan bahwa peran pekerja sosial dalam mengatasi kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur sangatlah krusial. Mereka berfungsi sebagai garda terdepan dalam memberikan pendampingan, dukungan psikologis, dan advokasi hukum bagi korban. Melalui pendekatan holistik dan interdisipliner, pekerja sosial tidak hanya membantu pemulihan korban, tetapi juga berperan dalam pencegahan kekerasan melalui edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Kolaborasi yang kuat antara pekerja sosial, aparat penegak hukum (pengadilan), Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD), lembaga pendidikan, dan organisasi non-pemerintah menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak. Upaya berkelanjutan dan komitmen dari semua pihak diperlukan untuk memastikan bahwa setiap anak di Kota Pontianak terlindungi dari kekerasan seksual dan mendapatkan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.
Kolaborasi Multistakeholder dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Melalui Program Kampung KB di Kelurahan Laksamana, Kota Dumai Mukhammad Fatkhullah; Muhammad Alhada Fuadilah Habib; Iwed Mulyani
Jurnal Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial Vol. 5 No. 1 (2024): Edisi Mei
Publisher : Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UHO Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/jkps.v5i1.24

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak kolaborasi multistakeholder melalui Program Kampung KB terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga di Kelurahan Laksamana Kota Dumai. Penelitian ini menggunakan metode campuran, yang menggabungkan metode partisipatif kualitatif dan analisis kuantitatif. Melibatkan 17 infroman yang berasal dari pejabat pemerintah, dinas-dinas terkait, kelompok masyarakat dan pihak swasta, penelitian ini menggali persepsi, pengalaman, dan kontribusi aktif masyarakat dan pemangku kepentingan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen. Analisis kuantitatif digunakan untuk mengukur dampak dan capaian program, meliputi data kasus penyalahgunaan narkoba, jumlah penerima bantuan pemerintah, dan indikator kesejahteraan keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi multistakeholder di Kelurahan Laksamana dapat dilihat pada beberapa program: (1) Kampung Wisata Pesisir kerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah, (2) Kampung Bersih dari Narkoba kerja sama dengan BNN Kota Dumai, (3) Kampung Laksamana Bersih dari Narkoba (Kalam Bersinar) kerja sama dengan PT Kilang Pertamina Internasional, (4) Kampung Cinta Statistik kerja sama dengan Badan Pusat Statistik, dan (5) Kampung Tangguh Gemar Bertasbih kerja sama dengan Polres Kota Dumai. Adapun dampak positif dari kolaborasi multistakeholder tercermin dari penurunan signifikan pada jumlah penerima bantuan pemerintah, khususnya Program Keluarga Harapan (PKH) (16,67%) dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) (9,98%).
Architecture of the Indonesia Welfare State: The reflection of 20 years of Indonesia Reformation Era Budhi Dharma
Jurnal Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial Vol. 5 No. 1 (2024): Edisi Mei
Publisher : Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UHO Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/jkps.v5i1.25

Abstract

After Asian Economic Crisis (AEC) hit many of Asian countries in 1997, Indonesia and Asian countries are experiencing crisis and change, Indonesia had transformed its economic and political structured. From centralistic to be more decentralised. Indonesia has produced various economic policy to recover the destructive of the crisis which has impacted not only on economic dimension but also other dimensions. Alongside of massive economic and political changing, Indonesia also realised to reform its social policy system to protect people especially the lower middle class during the crisis. During 20 years from 1998-2018 Indonesia has a massive transformation in terms of social policy and strengthening their architecture of welfare state. Using several data from various journal articles and research reports which has been analysed through qualitative content analysis this paper is aimed to understand how Indonesia has been committing to address absolute poverty and income inequality. The results of the study found that Indonesia has transforming their social policy to be more institutionalised to tackle poverty and income inequality.
Strategi Pemberdayaan Masyarakat oleh Bening Saguling Foundation terhadap Keluarga Pemulung Gina Indah Permata Nastia; Yudhistira Anugerah Pratama; Muhammad Syaddad Fauzan; Iqbal Syaefulloh; Elga Diana Nastia
Jurnal Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial Vol. 5 No. 1 (2024): Edisi Mei
Publisher : Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UHO Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/jkps.v5i1.26

Abstract

Artikel ini mengeksplorasi strategi pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan sosial keluarga pemulung. Keluarga pemulung, yang menghadapi berbagai tantangan terkait mata pencaharian, kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan, sering kali mendapati diri mereka terpinggirkan dan dimiskinkan. Dengan mengadopsi pendekatan pemberdayaan masyarakat, yang berfokus pada pengembangan kemandirian, kohesi sosial, dan pembangunan berkelanjutan, artikel ini berupaya memberikan wawasan mengenai strategi efektif yang dapat mengatasi beragam kebutuhan keluarga pemulung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif kualitatif untuk memberikan pemahaman menyeluruh mengenai strategi pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Bening Saguling Foundation dalam mengubah kehidupan keluarga pemulung. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan diskusi kelompok terfokus dengan keluarga pemulung, tokoh masyarakat, pelaksana program, dan pemangku kepentingan terkait. Temuan tersebut menegaskan bahwa Bening Saguling Foundation telah mengimplementasikan strategi pemberdayaan masyarakat pada keluarga pemulung berupa peningkatan kapasitas, akses terhadap pendidikan dan pengembangan keterampilan, serta akses terhadap perlindungan sosial dan layanan kesehatan. Sedangkan dalam pengambilan keputusan, model kepemimpinan yang diterapkan adalah otoriter namun terbuka. Hal ini menunjukkan bahwa Bening Saguling Foundation telah menerapkan beberapa strategi pemberdayaan masyarakat yang efektif dalam usaha untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga pemulung.
Pengembangan Kapasitas Komunitas Nelayan Bagan dan Lingkungan Sosialnya di Kabupaten Kolaka Lutfiana Nur Azizah
Jurnal Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial Vol. 5 No. 1 (2024): Edisi Mei
Publisher : Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UHO Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/jkps.v5i1.27

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengembangan kapasitas komunitas nelayan yang menggunakan metode pekerjaan kapal bagan apung Kabupaten Kolaka. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis pendekatan deskriptif. Melalui teknik purposive sampling, informasi pengembangan kapasitas nelayan diperoleh melalui 10 orang informan dengan karakteristik pemilik usaha perikanan dengan kapal bagan apung, nelayan pengguna kapal motor tempel, buruh nelayan, pemerintah Dinas Perikanan Kabupaten Kolaka, dan ketua kelompok nelayan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, strudi literatur dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan pengkodingan deskriptif yaitu open coding, axial coding dan selective coding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan kapasitas nelayan tangkap kapal bagan apung dideskripsikan dengan pengembangan tingkat individu sebagai kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang diperoleh dari penyuluhan, pelatihan dan pengalaman kerja. Kemudian terdapat pengembangan tingkat institusional yang berupa pengembangan kelompok nelayan dalam meningkatkan mekanisme kerja berdasarkan budaya dan organisasi kelompok nelayan dan mekanisme pengambilan keputusan dalam pemanfaatan bantuan pemerintah, serta manajemen konflik. Adapun pengembangan tingkat sistem dilakukan dengan pemanfaatan teknologi dan alat-alat penangkapan ikan, kapasitas dalam strategi kepemimpinan, dan interaksi sosial nelayan.

Page 2 of 2 | Total Record : 16