cover
Contact Name
Darmin Tuwu
Contact Email
darmintuwu@uho.ac.id
Phone
+6282193082495
Journal Mail Official
darmintuwu@uho.ac.id
Editorial Address
Gedung Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Halu Oleo, Jalan H.E.A. Mokodompit, Kendari 93232
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : 27163857     DOI : https://doi.org/10.52423/jkps.v5i1.19
Core Subject : Humanities, Social,
Focus and Scope Jurnal Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial diterbitkan oleh Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Halu Oleo dengan frekuensi terbitan sebanyak dua kali setahun (Mei dan November). Jurnal Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial terakreditasi oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Keputusan Nomor 225/E/KPT/2022 (SINTA 5), berlaku hingga Volume 5 Nomor 2 November Tahun 2024. Naskah yang dimuat dalam jurnal ini harus merupakan hasil penelitian sehingga dapat memberikan kontribusi kebaruan untuk bidang: Kesejahteraan Sosial, Pekerjaan Sosial, Pemberdayaan Masyarakat, Pengembangan Masyarakat, Pelayanan Sosial, Corporate Social Responsibilty, Program Penanggulangan Kemiskinan, Program Kesejahteraan Sosial, dan issu-issue terbaru bidang Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial lainnya. Penulis korespondensi juga harus memberikan pernyataan bahwa manuskrip tidak sedang dalam pertimbangan untuk diterbitkan di jurnal lain.
Articles 16 Documents
Hambatan Strategi Bertahan Hidup Nelayan Kecil Anambas Dalam Menghadapi Krisis Mata Pencaharian Lutfiana Nur Azizah
Jurnal Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 1 (2023): Edisi Mei
Publisher : Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UHO Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/jkps.v4i1.1

Abstract

Nelayan kecil Anambas adalah nelayan tangkap tradisional di wilayah pulau terluar Indonesia yang saat ini mengalami keterbatasan dan krisis pada mata pencahariannya. Keterbatasan pada nelayan tradisional di pulau terluar terlihat pada kurangnya kapasitas infrastruktur perikanan, rendahnya armada perikanan tangkap, mahalnya bahan bakar minyak, serta keterbatasan produksi es untuk kebutuhan aktivitas melaut. Sedangkan krisis yang dialami oleh nelayan Anambas mencakup kekurangan sumber daya perikanan akibat Illegal, Unreported dan Unregulated (IUU) fishing dan over fishing, badai dan perubahan iklim, dan ketidakstabilan harga ikan. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan faktor internal dan eksternal yang menghambat nelayan dalam upaya bertahan hidup saat beraktivitas di laut dan di darat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, hambatan secara internal berasal dari dalam diri nelayan, diantaranya adalah tidak berupaya untuk keluar dari wilayah tangkap utama dan kesulitan bekerja selain melaut. Adapun hambatan eksternal menggambarkan keterbatasan terhadap aturan kawasan platform migas, kerugian dari aktivitas pukat mayang, kondisi alam yang merugikan, dan kerentanan dalam transaksi ekonomi.
Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Keberfungsian Sosial Orang Dengan Gangguan Jiwa Angelina Tambunan; Arif; Atik Rahmawati
Jurnal Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 1 (2023): Edisi Mei
Publisher : Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UHO Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/jkps.v4i1.4

Abstract

Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) memiliki gangguan dalam berpikir dan berperilaku sehingga tidak dapat menjalankan fungsi sosialnya dengan baik. Dukungan sosial keluarga menjadi langkah strategis dalam membantu mengembalikan keberfungsian sosial ODGJ. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis serta menjelaskan dukungan sosial yang diberikan oleh keluarga terhadap keberfungsian sosial ODGJ. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi deskriptif. Informan dipilih menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan observasi non-partisipan, wawancara semi-terstruktur, dan studi dokumentasi. Uji validitas data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial keluarga diberikan kepada ODGJ berpengaruh terhadap keberfungsian sosial dari ODGJ. Dukungan instrumental memunculkan keberfungsian sosial ODGJ dalam berperan dalam kehidupan sehari-hari. Dukungan emosional keluarga memunculkan kepercayaan diri untuk berinteraksi dengan orang lain serta kemampuan ODGJ berperan dalam kehidupan sehari-hari. Dukungan penilaian memunculkan keberfungsian sosial ODGJ dalam menjalin relasi positif dengan orang lain. Sementara dukungan penghargaan memunculkan keberfungsian sosial dalam berperan di kehidupan sehari-hari. Dukungan informasional dari keluarga memunculkan keberfungsian sosial dalam hal membangun relasi postif dengan tetangga, berperan dalam kehidupan sehari-hari serta peningkatan skill dalam berkomunikasi.
Eksistensi Profesi Pekerjaan Sosial Melalui Media Sosial Indonesia : Studi Perspektif Eksistensi Bourdeu Hasyim Abdullah
Jurnal Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 1 (2023): Edisi Mei
Publisher : Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UHO Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/jkps.v4i1.5

Abstract

Arus teknologi informasi semakin berkembangan pesat, sehingga perlu dimanfaatkan dalam berbagai hal salah satunya dengan mempromosikan dan mensosialisasikan berbagai hal termasuk didalamnya eksistensi pekerjaan sosial, profesi pekerjaan sosial menjadi salah satu di Indonesia yang butuh pengenalan lebih dalam bagi masyarakat Indonesia, dengan masih banyaknya pengertian tentang profesi ini yang kurang dimengerti orang banyakn sehingga didalam artikel ini penulis akan memberikan gambaran mengenai Eksistensi Pekerjaan seperti apa pada Era Milenial ini dan melihatnya dalam berbagai media Online yang ada. Dengan metode yang digunakan adalah kualitatif Deskriptif.penulis melihat berbagai tanggapan dan komentar dalam berbagai postingan yang dilakukan oleh beberapa organisasi profesi pekerjaan sosial di Indonesia dan mengkrucutkn kedalam sebuah teori. Dan teori yang digunakan dalam penelitiaan ini adalah Teori Eksistensi Bourdeu yang menjelaskan eksistensi kedalam 3 hal Belongging, Legitimacy, Recognition. Temuan dalam penelitian ini dari Teori Eksistensi Bourdeu profesi pekerjaan sosial baru sebatas menerapkan 2 konsep saja yang pertama adalah cara berkomunikasi (Belongging), dimana para pekerja sosial melakukan berbagai pengenalan melalui media online tentang hal-hal mendasar dalam profesi Pekerjaan Sosial ini. kedua ialah Legitimation atau peraturan hal ini juga sudah terpenuhi dengan adanya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2019 tentang Profesi Pekerjaan Sosial Di Indonesia. Dan yang ketiga ini masih belum terlaksana dan diterapkan Recognition adanya pengakuan keadaan diterima atau dihargainya dari sesuatu yang dicoba diperkenalkan ialah Profesi Pekerjaan Sosial.
Implementasi Program Pelayanan Sosial Pada Anak Bermasalah di Panti Sosial Anak dan Remaja Kota Kendari Darmin Tuwu
Jurnal Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 1 (2023): Edisi Mei
Publisher : Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UHO Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/jkps.v4i1.6

Abstract

Penelitian ini tentang implementasi program pelayanan sosial kepada anak bermasalah di Panti Sosial Anak dan Remaja Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tenggara, merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan studi kasus. Obyek peneltian adalah lima puluh orang anak bermasalah yang tinggal di UPTD-PSAR. Teknik pengumpulan data melalui observasi partisipan, wawancara secara mendalam, dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui penyajian data, reduksi data, verifikasi, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan sosial Panti PSAR yang diberikan kepada anak berupa: Pertama, pelayanan sosial bidang pendidikan sekolah formal mulai dari jenjang SD-SMA; Kedua, pelayanan sosial dalam bentuk penyediaan tempat tinggal gratis; Ketiga, pelayanan sosial makan-minum gratis, Terakhir, adalah pelayanan sosial dalam bentuk pembinaan mental spiritual. Melalui pelayanan sosial anak yang diberikan oleh Panti Sosial Anak dan Remaja, diharapkan anak dapat menjalankan fungsi sosialnya di dalam keluarga dan di dalam kehidupan bermasyarakat secara baik. Anak juga diharapkan dapat mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Anak juga diharapkan dapat mengembangkan keterampilan yang telah diprolehnya, sehingga pada akhirnya, setelah menamatkan pendidikan SMA, anak dapat diterima dengan baik oleh lingkungan sosialnya sebagai mana mestinya. Dengan demikian, target pelayanan social sebagai sebuah program atau kegiatan yang didesain secara konkret untuk menjawab masalah, kebutuhan anak ataupun meningkatkan taraf hidup anak dapat dicapai.
Metode Social Casework Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) Dalam Penanganan Korban Kekerasan Pada Anak Di Dinas Sosial Kota Kendari Nadiah Imasturahma
Jurnal Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 1 (2023): Edisi Mei
Publisher : Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UHO Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/jkps.v4i1.7

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan metode social casework yang dilakukan Sakti Peksos dalam penanganan korban kekerasan pada anak, faktor pendukung dan penghambat Sakti Peksos dalam melakukan pendampingan, dan hasil dari metode social casework yang dilakukan Sakti Peksos guna mengembalikan keberfungsian sosial korban kekerasan pada anak di kota Kendari. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling sehingga yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah Sakti Peksos, Ketua Bidang Rehabilitasi Sosial, anak korban kekerasan fisik 2 orang, anak korban kekerasan seksual 2 orang dan keluarga korban 2 orang. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pertama, tahapan metode social casework adalah 1) tahap penelitian yang terdiri dari intake, contec, dan contract, 2) tahap pengkajian yang terdiri dari assesment dan rencana intervensi, 3) tahap intervensi yang terdiri dari intervensi dan Rencana Tindak Lanjut (RTL), 4) tahap terminasi. Kedua, faktor pendukung adalah 1) sisi keilmuan Sakti Peksos, 2) jaringan kerjasama yang banyak, 3) kepercayaan dari pihak lain, sedangkan faktor pengambat adalah 1) kurangnya SDM, 2) waktu, dan 3) dinas sosial belum memiliki shelter. Ketiga, hasil dari pendampingan metode social casewrok yang dilakukan Sakti Peksos dapat mengembalikan keberfungsian sosial korban kekerasan pada anak di Kota Kendari yakni, 1) anak yang menjadi korban kekerasan mampu melaksanakan tugas, peran dan fungsinya, 2) anak yang menjadi korban kekerasan bersikap efeksi terhadap diri, orang lain, dan lingkungannya, 3) anak yang menjadi korban kekerasan dapat menekuni hobinya, 4) anak yang menjadi korban kekerasan memperjuangkan tujuan/harapan/cita-cita di hidupnya.
Bentuk Dukungan Sosial Teman Kerja Pada Karyawan Disabilitas Eriz Restu Putra; Moch. Ilham Noer Sunan; Franciscus Adi Prasetyo; Sari Dewi Poerwanti
Jurnal Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 2 (2023): Edisi November
Publisher : Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UHO Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/jkps.v4i2.9

Abstract

Penyandang disabilitas memiliki kewajiban untuk meningkatkan potensi diri dan memperoleh pekerjaan sehingga akan mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Permasalahan di lingkungan kerja masih sering terjadi pada penyandang disabilitas seperti memperoleh diskriminasi, akomodasi kerja yang kurang memadai, masalah penyesuaian diri, dan masih sering terjadi kesalahan dalam melakukan pekerjaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dukungan sosial yang diberikan teman kerja pada karyawan disabilitas yang bekerja di 6 Gerai Alfamart cabang Jember. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Informan ditentukan berdasarkan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi non-partisipatif, wawancara semi-terstruktur dan studi dokumentasi. Adapun teknik analisis data menggunakan milik Miles and Huberman diawali dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika berada di lingkungan kerja penyandang disabilitas mendapatkan dukungan sosial dari teman kerja meliputi dukungan emosional, informasional, penghargaan, instrumental dan kelompok. Hal ini memberikan dampak yang positif seperti membangun rasa percaya diri, meningkatkan kinerja penyandang disabilitas di lingkungan kerja yang juga berpengaruh pada peningkatan jenjang karir.
Pelayanan Sosial Pada Anak Terlantar Di Yayasan Ma’panundu Kabupaten Tana Toraja Sarpin; Suharty Roslan; Ratna Supiyah; Siska Pabalik
Jurnal Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 2 (2023): Edisi November
Publisher : Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UHO Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/jkps.v4i2.10

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana pelayanan sosial pada anak-anak terlantar di Yayasan Ma’panundu Kabupaten Tana Toraja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Untuk menentukan informan, digunakan metode purposive sampling, yang mencakup pemilik yayasan yang juga pengasuh anak-anak, anak-anak terlantar yang diasuh oleh yayasan, dan orang tua anak-anak terlantar. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan sosial kepada anak-anak terlantar di Yayasan Ma’panundu terdiri dari lima aspek, yakni pelayanan pendidikan melalui penyiapan fasilitas pendidikan untuk anak-anak agar dapat melanjutkan pendidikan mereka. Selain itu, terdapat pelayanan kesehatan yang mencakup pemberian obat-obatan dan akses ke layanan kesehatan. Fasilitas tempat tinggal juga disediakan dengan sarana yang aman dan nyaman. Pemenuhan kebutuhan pangan juga menjadi fokus dengan menyediakan makanan bergizi dan sehat. Terakhir, pelayanan keterampilan bertujuan untuk mengembangkan potensi seni budaya daerah pada anak-anak terlantar. Terdapat faktor-faktor pendukung dalam pelayanan sosial ini, seperti ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai serta partisipasi masyarakat dalam mendonasikan dana dan harta untuk memenuhi kebutuhan anak-anak di yayasan. Namun, ada juga faktor penghambat, seperti ketiadaan pengurus yayasan yang mengurus administrasi yayasan dan kurangnya kerja sama dengan Dinas Sosial.
Analisis Program CSR PT GMIT Di Kampung Edamame Dengan Perspektif Asset Based Community Development Wahyu Mainnatul Likah; Fransiscus Adi Prasetyo; Arif Arif
Jurnal Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 2 (2023): Edisi November
Publisher : Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UHO Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/jkps.v4i2.13

Abstract

Asset based community development (ABCD) memandang di masyarakat sebagai sasaran program pemerdayaan terdapat berbagai potensi dan sumberdaya yang dapat digunakan untuk menunjang proses pemberdayaan itu sendiri. Salah satu bentuk implementasinya adalah dalam program-program tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) PT. GMIT bernama Kampung Edamame. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pelaksanaan program CSR dengan perspektif asset based community development. Pendekatan yang dipergunakan adalah kualitatif dengan jenis deskriptif. Lokasi penelitian Desa Klompangan, Kecamatan Ajung, Kabupaten jember. Pengumpulan data melalui observasi non-partisipan, wawancara semi terstruktur, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dimulai dari pengumpulan data, kondensasi data, display data dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan CSR di Kampung Edamame dapat dikatakan sebagai sebuah pemberdayaan namun belum sepenuhnya memanfaatkan aset dalam masyarakat dan masih terlalu banyak dominasi perusahaan dalam pelaksanaan program.
Pertumbuhan Ekonomi Kerakyatan Melalui Kewirausahaan Lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Liwaul
Jurnal Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 2 (2023): Edisi November
Publisher : Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UHO Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/jkps.v4i2.15

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran akses modal dan sumber daya manusia dalam menjaga eksistensi pertumbuhan ekonomi kerakyatan melalui kewirausahaan lokal serta dampaknya terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan kualitatif dan data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara mendalam pada 10 pelaku usaha ikan asap di Kabupaten Buton Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akses modal memainkan peran penting dalam mempertahankan eksistensi pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Pelaku kewirausahaan lokal masih mengalami akses yang belum memadai terhadap modal untuk dapat memulai dan mengembangkan usaha. Akses modal dapat diperoleh dari dukungan berbagai sumber, seperti SDM, pembiayaan mikro, lembaga keuangan inklusif, dan kemitraan dengan pihak-pihak terkait. Selain itu, adanya program pelatihan dan pendampingan juga membantu pelaku kewirausahaan dalam mengelola modal dengan efektif. Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan akan membantu para pelaku kewirausahaan lokal dalam mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan. Pertumbuhan ekonomi kerakyatan pada kewirausahaan lokal memiliki dampak yang signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang merata dan inklusif memberikan peluang kerja, peningkatan pendapatan, dan perbaikan distribusi kekayaan. Masyarakat lokal juga dapat mendapatkan manfaat melalui adanya peningkatan akses terhadap produk dan layanan yang dihasilkan oleh kewirausahaan lokal.
Pemberdayaan Remaja Kurang Mampu Melalui Keterampilan Tata Rias Di UPTD-Panti Sosial Anak Dan Remaja Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tenggara Darmin Tuwu; Muhammad Arsyad; Bahtiar Bahtiar; Suharty Roslan
Jurnal Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 2 (2023): Edisi November
Publisher : Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UHO Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/jkps.v4i2.16

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengelaborasi proses dan hasil pemberdayaan remaja melalui pelatihan keterampilan tata rias di Panti Sosial Anda dan Remaja (PSAR) Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini merupakan penelitan kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan penelitian adalah 10 remaja peserta pelatihan, pengelola panti, dan instruktur. Metode pengambilan data menggunakan observasi partisipan, wawancara secara mendalam, dan studi dokumen. Teknik analisis data melalui display data, reduksi data, verifikasi data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data melalui triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: proses pemberdayaan remaja dari keluarga kurang mampu melalui pemberian pelatihan keterampilan tata rias di UPTD-PSAR berlangsung dengan baik dalam 4 tahap yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pemberdayaan remaja, dan tahap evaluasi. Pertama, tahap perencanaan meliputi waktu kegiatan, seleksi peserta, instruktur, anggaran, kesiapan tempat, peralatan, dan bahan ajar. Kedua, tahap pelaksanaan yang terdiri dari pemberian motivasi, pengenalan alat dan bahan beserta fungsinya, proses pembelajaran dan praktek kerja; Ketiga, tahap pemberdayaan remaja; dan terakhir tahap evaluasi, dilakukan oleh instruktur dalam bentuk pujian bagi yang pintar dan perbaikan bagi peserta yang belum bisa. Dengan bertambahnya keterampilan peserta dalam bidang tata rias, akan membuka peluang peserta untuk berwira usaha, dan mendorong terciptanya kemandirian remaja.

Page 1 of 2 | Total Record : 16