cover
Contact Name
Vida P.R. Kusmartono
Contact Email
jurnal.naditirawidya@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.naditirawidya@gmail.com
Editorial Address
Jalan Gotong Royong II, RT 03 RW 06, Banjarbaru 70714, Kalimantan Selatan
Location
Kota banjarbaru,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Naditira Widya
ISSN : 14100932     EISSN : 25484125     DOI : https://doi.org/10.55981/nw
Naditira Widya aims to be a peer-reviewed platform and a reliable source of information. Scientific papers published consist of research, reviews, studies, and conceptual or theoretical thinking with regard to Indonesian and/or world archaeology and culture. All papers are double-blind reviewed by at least two peer reviewers. Naditira Widya is issued biannually and publishes articles on archaeology and cultural studies, including using anthropological, ethnographic, historical, language, geological, geographical, biological and other relevant approaches.
Arjuna Subject : Ilmu Sosial - Arkeologi
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol. 12 No. 1 (2018): Naditira Widya Volume 12 Nomor 1 April Tahun 2018" : 9 Documents clear
SITUS PULAU SIRANG: DATA BARU JEJAK PALEOLITIK DI KALIMANTAN Nia Marniati Etie Fajari; Jatmiko; Imam Hindarto; Eko Herwanto; Yuka Nurtanti Cahyaningtyas; Ulce Oktrivia
Naditira Widya Vol. 12 No. 1 (2018): Naditira Widya Volume 12 Nomor 1 April Tahun 2018
Publisher : National Research and Innovation Agency (BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jejak budaya paleolitik di Kalimantan ditemukan di lembah Sungai Riam Kanan, yaitu di situs Awang Bangkal danRantau Balai. Data arkeologi yang ditemukan di situs-situs tersebut berupa kapak perimbas, kapak penetak, kapak genggam, kerakal dipangkas, dan fragmen serpih. Debit air waduk Riam Kanan yang akhir-akhir ini mengalami penurunan secara signifikan memunculkan situs yang semula tenggelam, yang disebut Pulau Sirang. Fenomena ini memunculkan pertanyaanpertanyaanyang berkaitan dengan bentuk, sebaran, dan kronologi data arkeologi. Penelitian ini merupakan penelitian penyelamatan yang bertujuan untuk mengumpulkan, dan mendokumentasikan data arkeologi sebanyak mungkin denganrangkaian metode penelitian survei, ekskavasi, dan analisis. Kami laporkan hasil survei dan ekskavasi di Pulau Sirangberupa (dalam terminologi Movius) kapak perimbas, kapak penetak, proto pahat genggam, kapak genggam, serpih, serut,bilah, lancipan, fragmen serpih, perkutor, batu inti, dan tatal. Sebaran artefak batu tersebut terkonsentrasi di permukaan Pulau Sirang utama, dan beberapa ditemukan di pulau-pulau lain di sekitarnya. Palaeolithic sites in Kalimantan are located in the Riam Kanan Valley at the Awang Bangkal and Rantau Balai sites. Lithics include pebble tools, hand-axes, flakes and debitage. Power plant construction has recently lowered the level of the Riam Kanan reservoir, revealing a formerly submerged site with surface lithics called Pulau Sirang. This phenomenonraises questions on the morphology of lithics, and their distribution and chronology. The present investigation is a rescueresearch which aims to collect and record as many archaeological data as possible by a sequence of method comprisingsurvey, excavation, and analysis. We report on archaeological survey and excavation at Pulau Sirang, a site which hasyielded (in Movius terminology) a range of choppers, chopping tools, proto-hand-adzes, hand-axes, flakes, scrapers,blades, points, flake shatter, awls, cores, and debitage. The distribution of these lithics is concentrated on the surface of themain Pulau Sirang, and some are also found on other small emergent islands around it.
PEMUKIMAN MASYARAKAT NGAJU DI HULU DAERAH ALIRAN SUNGAI KAHAYAN DARI ABAD KE-4 HINGGA KE-19 MASEHI Sunarningsih
Naditira Widya Vol. 12 No. 1 (2018): Naditira Widya Volume 12 Nomor 1 April Tahun 2018
Publisher : National Research and Innovation Agency (BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan sungai bagi masyarakat yang tinggal di pedalaman sama pentingnya dengan keberadaan pantai bagi masyarakat pesisir. Salah satu masyarakat yang kehidupannya berkaitan dengan sungai adalah Ngaju, yang bertempattinggal di Sungai Barito, Sungai Kapuas, dan Sungai Kahayan. Penelitian ini akan membahas kehidupan masyarakat Ngajuyang tinggal di tepian Sungai Kahayan dan anak sungainya. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan gambaranperubahan kehidupan mereka di bagian hulu Sungai Kahayan, dari abad ke-4 Masehi hingga abad ke-19 Masehi. Tulisanini bersifat deskriptif dengan penalaran induktif, dan menggunakan teori revolusi urban. Data arkeologi dan etnografimencerminkan perkembang luasan dan lokasi pemukiman yang berada pada tataran kedua revolusi urban. The presence of rivers for people living in the interior is as important as the presence of beaches for coastal communities. The Ngaju live along the Barito, Kapuas, and Kahayan rivers. This study discusses the life of Ngaju people on the banks of the Kahayan River and its tributaries, with the objective to understand the development of living from the 4th to 19thcenturies AD. This investigation uses descriptive-inductive approach which based on a theory of urban revolution.This data are from archaeology and ethnography, and reflect developments in settlement size and location which correspond to the second stage of an urban revolution.
PERAN PEMUKIMAN PADA ABAD KE-14 HINGGA ABAD KE-20 MASEHI PADA DAS PAWAN, KALIMANTAN BARAT DENGAN PENERAPAN MODEL DENDRITIK Ida Bagus Putu Prajna Yogi
Naditira Widya Vol. 12 No. 1 (2018): Naditira Widya Volume 12 Nomor 1 April Tahun 2018
Publisher : National Research and Innovation Agency (BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemukiman pada Daerah Aliran Sungai Pawan tumbuh dan berkembang di sepanjang aliran sungai, tumbuh danberkembang dari hulu hingga hilir sungai. Pemukiman ini dibangun pada beberapa tataran, dari yang sederhana sampaikompleks, dan bahkan ada yang berkembang menjadi skala urban. Permasalahan yang muncul berdasarkan perbedaan skala pemukiman tersebut adalah bagaimana peran pemukiman DAS Pawan sekitar 100-700 tahun yang lalu. Penelitian ini menggunakan penalaran deduktif dengan data kualitatif, dan lebih jauh menerapkan teori dendritik sebagai model untuk mengetahui peran pemukiman pada DAS Pawan. Dapat disimpulkan bahwa teori dendritik berlaku pada pemukiman DAS Pawan, dan menunjukkan bahwa setiap pemukiman memiliki peran dalam sistem pertukaran barang dan politik. Ancient settlements in the Pawan River Basin of West Kalimantan grew and flourished along the river banks, progressing from upstream to downstream. These settlements were constructed on several scales, from simple to complex, and even sometimes on an urban scale. Based on such variety of settlement scale arises a question regarding the role of settlements in the Pawan River Basin approximately 0.1-0.7 kya. This study uses deductive reasoning with qualitative data, and further applies a dendritic theory to the roles of the settlements in the Pawan watershed, dating from the 14th centuryonwards. It can be concluded that the dendritic theory applies to the Pawan DAS settlement, and shows that each settlementhas a role in the system of exchange of goods and politics.
ELEMEN PENTING DALAM LOGIKA PENELITIAN ARKEOLOGI KEBINEKAAN wasita
Naditira Widya Vol. 12 No. 1 (2018): Naditira Widya Volume 12 Nomor 1 April Tahun 2018
Publisher : National Research and Innovation Agency (BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk memberikan sumbangan pemikiran tentang operasional penelitian arkeologi dengan perspektif kebinekaan. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah pendekatan deskriptif-analitis. Deskripsi untuk menggambarkan langkah-langkah penelitian dan pengumpulan data, sedangkan analisis untuk mengetahuilogika pemikiran dan operasional penelitian keragaman. Hasilnya, penelitian arkeologi dengan perspektif kebinekaan harusdilaksanakan berdasarkan variabel penelitian kebinekaan yang berbobot, dan dilakukan terhadap lebih dari satu situs yang mengandung temuan keragaman, yang berasal dari kronologi yang setara, serta terdapat relasi di antaranya. Oleh karena penelitian kebinekaan didasarkan pada rancangan induk dan program prioritas pemerintah di bidang kebudayaan, maka hasilnya ditujukan untuk dapat diimplementasikan dalam kehidupan sosial dan berbangsa masa sekarang. This study focuses on establishing an archaeological research protocol which based on a perspective of diversity. The method used in this investigation was descriptive-analytical approach. Such descriptive approach was applied to illustrate the research steps and data collection, whereas analytical method might suggest the logic of thinking and research operational in a perspective of diversity. As a result, archaeological research with a diversity perspective should be conducted by valid variables of diversity perspective research, and performed on multiple sites containing diversity findings, originating from equivalent chronology, and existing relationships among them. Since diversity research was proposed based on the master plan and government priority programs of culture, the results are intended to be implemented in the social life and nation of the present.
SUMBER DAYA ARKEOLOGI KUTAI KARTANEGARA: Keragaman Budaya sebagai Identitas Budaya dan Daya Tarik Wisata Ni Komang Ayu Astiti
Naditira Widya Vol. 12 No. 1 (2018): Naditira Widya Volume 12 Nomor 1 April Tahun 2018
Publisher : National Research and Innovation Agency (BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki warisan budaya dan keragaman budaya yang masih ada relevansinya sekarang. Bagaimana menjadikan keragaman budaya yang dimiliki masyarakat dapat dikemas sebagai identitas sekaligus sebagai daya tarik wisata? Penelitian ini membahas pengemasan keragaman sumberdaya arkeologi Kutai Kartanegara untuk dapat digunakan oleh komunitas yang lebih luas sehingga dapat menjadi identitas budaya dan daya tarik wisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif-deskriftif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber daya arkeologi di Kutai Kartanegara mengandung nilai simbolis dan estetika yang masih relevan dengan populasisaat ini. Peningkatan pemahaman publik tentang nilai keanekaragaman budaya yang ditemukan dalam sumber arkeologiadalah masalah penting dalam identitas budaya. Dengan demikian, mensinergikan sumber daya dan komponen pariwisatalainnya yang melekat pada sumber daya arkeologi Kutai Kartanegara adalah tujuan yang penting. Kutai Kartanegara Regency has a cultural heritage and cultural diversity that still have relevance today. How can we relate this heritage and diversity to the needs of modern tourism? This study discusses the diversity of archaeological resources in Kutai Kartanegara so that they can be used by the wider community for purposes of cultural identity and touristattraction. The method used in this research is qualitative-descriptive approach. Research results suggest the archaeological resources in Kutai Kartanegara carry symbolic and aesthetic values that are still relevant to the current population.Increased public understanding of the value of cultural diversity found in archaeological resources is an important issue in cultural identity. Thus, synergizing the resources and other tourism components inherent in the archaeological resources of Kutai Kartanegara is an important goal
COVER DEPAN NADITIRA WIDYA VOLUME 12 NOMOR 1 APRIL TAHUN 2018 Naditira Widya
Naditira Widya Vol. 12 No. 1 (2018): Naditira Widya Volume 12 Nomor 1 April Tahun 2018
Publisher : National Research and Innovation Agency (BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

-
PREFACE NADITIRA WIDYA VOLUME 12 NOMOR 1 APRIL TAHUN 2018 Naditira Widya
Naditira Widya Vol. 12 No. 1 (2018): Naditira Widya Volume 12 Nomor 1 April Tahun 2018
Publisher : National Research and Innovation Agency (BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

-
APPENDIX NADITIRA WIDYA VOLUME 12 NOMOR 1 APRIL TAHUN 2018 Naditira Widya
Naditira Widya Vol. 12 No. 1 (2018): Naditira Widya Volume 12 Nomor 1 April Tahun 2018
Publisher : National Research and Innovation Agency (BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

-
COVER BELAKANG NADITIRA WIDYA VOLUME 12 NOMOR 1 APRIL TAHUN 2018 Naditira Widya
Naditira Widya Vol. 12 No. 1 (2018): Naditira Widya Volume 12 Nomor 1 April Tahun 2018
Publisher : National Research and Innovation Agency (BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

-

Page 1 of 1 | Total Record : 9