cover
Contact Name
Muhammad Syahwal
Contact Email
muhammadsyahwal@karyakesehatan.ac.id
Phone
+6282188954899
Journal Mail Official
ojs.k2jce@gmail.com
Editorial Address
Jl. Jend. AH. Nasution No. 89 G Anduonohu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Karya Kesehatan Journal of Community Engagement
ISSN : -     EISSN : 29648998     DOI : https://doi.org/10.46233/k2jce.v1i01
Core Subject : Health,
Wadah publikasi karya ilmiah hasil pengabdian kepada masyarakat khususnya dibidang kesehatan. Artikel yang diterbitkan di Karya Kesehatan Journal of Community Engagement melalui proses peer-review double-blind . Dengan demikian, keputusan diterima atau tidaknya artikel yang disajikan menjadi hak Dewan Redaksi berdasarkan rekomendasi peer reviewer. Harap penulis membaca dan memahami pedoman penulisan, naskah yang tidak sesuai dengan pedoman jurnal akan ditolak oleh tim redaksi sebelum ditinjau. Tim redaksi hanya akan menerima naskah yang memenuhi persyaratan format yang telah ditentukan.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 01 (2023): Karya Kesehatan Journal of Community Engangement" : 6 Documents clear
Edukasi Pemanfaatan Inhalasi Lemon dalam Mengurangi Emesis Gravidarum Tri Restu Handayani
Karya Kesehatan Journal of Community Engagement Vol 4 No 01 (2023): Karya Kesehatan Journal of Community Engangement
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/k2jce.v4i01.975

Abstract

Abstrak. Emesis gravidarum (mual muntah) merupakan ketidaknyamanan yang terjadi pada kehamilan trimester I, dialami oleh 60-80% primigravida dan 40-60% multigavida. Rasa mual yang dialami selama kehamilan bisa diatasi dengan terapi komplementer salah satunya inhalasi lemon. Aromaterapi yang dihasilkan dari ekstrak kulit jeruk (Citrus Lemon) dapat membunuh bakteri meningokokus (meningococcus), bakteri tipus, memiliki efek anti jamur dan efektif untuk menetralisir bau yang tidak menyenangkan, serta menghasilkan efek anti cemas, anti depresi, anti stres, dan untuk mengangkat dan memfokuskan pikiran. Hasil penelitian Restu (2022) menunjukkan bahwa inhalasi lemon dapat mengurangi emesis gravidarum (p value = 0.004). Tujuan penyuluhan ini adalah untuk memberikan edukasi tentang manfaat inhalasi lemon dalam mengurangi emesis gravidarum. Kegiatan dilakukan di Puskesmas Nagaswidak pada Februari 2023, subjek ibu hamil trimester I yang mengalami emesis gravidarum. Hasil kegiatan: ibu hamil mengetahui manfaat inhalasi lemon untuk mengurangi emesis gravidarum. Hasil kuesioner sebelum dan sesudah penyuluhan terdapat peningkatan pengetahuan ibu hamil rata-rata sebesar 78%. Diharapkan ibu hamil dan petugas kesehatan dapat bekerja sama mencari solusi permasalahan emesis gravidarum melalui terapi komplementer. Abstract. Emesis gravidarum (nausea, vomiting) is a discomfort that occurs in the first trimester of pregnancy, experienced by 60-80% of primigravidas and 40-60% of multigravidas. Nausea experienced during pregnancy can be overcome with complementary therapies, one of which is lemon inhalation. Aromatherapy produced from orange peel extract (Citrus Lemon) can kill meningococcal bacteria (meningococcus), typhoid bacteria, has an anti-fungal effect and is effective for neutralizing unpleasant odors, as well as producing anti-anxiety, anti-depressive, anti-stress effects, and to lift the mood. and focus the mind. The results of Restu's research (2022) show that inhaling lemons can reduce emesis gravidarum (p value = 0.004). The purpose of this counseling is to provide education about the benefits of lemon inhalation in reducing emesis gravidarum. The activity was carried out at the Nagaswidak Health Center in February 2023, the subjects were first trimester pregnant women who experienced emesis gravidarum. Results of the activity: pregnant women know the benefits of lemon inhalation to reduce emesis gravidarum. The results of the questionnaire before and after counseling showed an increase in the knowledge of pregnant women on average by 82%. It is hoped that pregnant women and health workers can work together to find solutions to the problem of emesis gravidarum through complementary therapy.
Peningkatan Pengetahuan Kontrasepsi Implant sebagai Kontrasepsi Jangka Panjang Lina Contesa
Karya Kesehatan Journal of Community Engagement Vol 4 No 01 (2023): Karya Kesehatan Journal of Community Engangement
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/k2jce.v4i01.976

Abstract

Abstrak. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2014 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana, dan Sistem Informasi Keluarga menyebutkan bahwa program keluarga berencana (KB) adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas, Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan Kontrasepsi Implan pada ibu di Praktik Mandiri Bidan “X” metode dalam pengabdian masyarakat ini dengan pemberian leaftet yang di hadiri 30 peserta. Edukasi diberikan dengan ceramah tanya jawab yang memanfaatkan LCD dan materi PPT. Hasil dari kegiatan ini terdapat peningkatan pengetahuan ibu tentang kontrasepsi implant yang tergambar pada hasil kuesioner sebelum dan setelah kegiatan dilakukan. Rata-rata ibu mengalami peningkatan pengetahuan sebesar 78%. Kesimpulan dari kegiatan ini terjadi peningkatan ibu dalam mengetahui kontrasepsi implan untuk mencegah kehamilan jangka Panjang. Abstract. Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 87 of 2014 concerning Population Development and Family Development, Family Planning, and Family Information Systems states that family planning (KB) programs are efforts to regulate the birth of children, the ideal spacing and age of childbirth, regulate pregnancy, through promotion, protection, and assistance in accordance with reproductive rights to create a quality family. The purpose of this activity is to increase knowledge of Implant Contraceptives in mothers in the Independent Midwife Practice "X" method in this community service by giving leaflets which were attended by 30 participants. Education is provided through question and answer lectures that utilize LCD and PPT materials. The result of this activity was an increase in mother's knowledge about implant contraception which was reflected in the results of the questionnaire before and after the activity was carried out. The average mother experienced an increase in knowledge of 78%. The conclusion from this activity is that there is an increase in mothers knowing about implantable contraception to prevent long-term pregnancies.
Pembentukan Kader Jumantik Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue Di Desa Pebunooha Kecamatan Bondoala Kabupaten Konawe Firman Firman
Karya Kesehatan Journal of Community Engagement Vol 4 No 01 (2023): Karya Kesehatan Journal of Community Engangement
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/k2jce.v4i01.986

Abstract

Abstrak. Kader jumatik merupakan orang yang melakukan pemeriksaan, pemantauan dan pemberantasan jentik nyamuk, khususnya Aedes Aegypt. Nyamuk Aedes Aegypt penyebab penularan penyakit Demam Berdarah Dengue. Akhir--akhir ini kasus DBD ditemukan dibeberapa Desa di Wilayah Kerja Puskesmas La Osu Bondoala dan salah satunya adalah di Desa pebunooha terdapat 2 kasus dalam kurun waktu 3 bulan terakhir. Tugas kader jumatik ini nantinya memantau keberadaan nyamuk di tempat penampungan air, mengecek keberadaan pakaian yang tergantung, mengecek kolam ikan bebas jentik, dan ruangan kosong dipastikan bebas jentik. pembentukan kader jumantik ini adalah upaya untuk mencegah atau meminimalisir kasus penularan penyakit demam berdarah dengue serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam perilaku hidup bersih dan sehat terutama kebersihan lingkungan tempat tinggal masing-masing. Abstract. Jumatic cadres are people who carry out inspections, monitoring and eradication of mosquito larvae, especially Aedes Aegypt. the Aedes aegypt mosquito that causes dengue hemorrhagic fever. Lately DHF cases have been found in several villages in the working area of ​​the La Osu Bondoala Health Center and one of them is in the village of Killer, where there were 2 cases in the last 3 months. The job of the jumatik cadres will be to monitor the presence of mosquitoes in water reservoirs, check for hanging clothes, check for larvae-free fish ponds, and ensure that empty rooms are free of larvae. the formation of jumantik cadres is an effort to prevent or minimize cases of transmission of dengue hemorrhagic fever and to increase public awareness in clean and healthy living behavior, especially the cleanliness of the environment where they live
Risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil di Posyandu Desa Siring Alam Ogan Ilir Nen Sastri
Karya Kesehatan Journal of Community Engagement Vol 4 No 01 (2023): Karya Kesehatan Journal of Community Engangement
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/k2jce.v4i01.988

Abstract

Abstrak. Masalah kekurangan gizi khususnya pada ibu hamil dan balita masih cukup tinggi di Indonesia. Berdasarkan Riskesdas tahun 2013 diketahui bahwa prevalensi balita kurus sebesar 12,1%, balita stunting 37,2%, dan prevalensi ibu hamil risiko Kurang Energi Kronis (KEK) sebesar 24,2%. Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2017 menunjukkan bahwa prevalensi stunting pada balita sebesar 29,6%, dan balita kurus sebanyak 9,5%. Ibu hamil yang kekurangan gizi atau dengan kondisi Kurang Energi Kronis (KEK) akan berdampak pada pertumbuhan dan kesehatan janin dalam kandungan, dan bayi yang akan dilahirkannya. Berdasarkan data posyandu di Desa Siring Alam Ogan Ilir selama 3 tahun terakhir terlihat penurunan ibu hamil dengan KEK, melakukan penyuluhan kesehatan tentang KEK. Metode yang digunakan Pendidikan masyarakat (penyuluhan) dan konsultasi. Sebelum dilakukan penyuluhan ibu diberikan pertanyaan dengan hasil dari 10 responden ibu yang mempunyai pengetahuan baik yaitu 2 ibu (20%), pengetahuan cukup sebanyak 5 ibu (50%), pengetahuan kurang yaitu 3 ibu (30%). Setelah dilakukan penyuluhan ibu kembali diberikan pertanyaan dengan hasil dari 10 responden ibu yang mempunyai pengetahuan baik yaitu 6 ibu (60%), pengetahuan cukup sebanyak 4 ibu (40%). Simpulan: setelah dilakukan penyuluhan pengetahuan ibu meningkat lebih baik dibandingkan sebelum dilakukan penyuluhan. Abstract. The problem of malnutrition, especially in pregnant women and toddlers, is still quite high in Indonesia. Based on the 2013 Riskesdas, it was found that the prevalence of under-fives was 12.1%, stunting under-fives was 37.2%, and the prevalence of pregnant women at risk of Chronic Energy Deficiency (KEK) was 24.2%. The 2017 Nutritional Status Monitoring (PSG) results show that the prevalence of stunting in toddlers is 29.6%, and underweight toddlers are 9.5%. Pregnant women who are malnourished or with Chronic Energy Deficiency (KEK) conditions will have an impact on the growth and health of the fetus in the womb, and the baby to be born. Based on Posyandu data in Siring Alam Ogan Ilir Village, the past 3 years have seen a decrease in pregnant women with CED, conducting health education about KEK. Methods used Community education (extension) and consultation. Prior to counseling, mothers were asked questions with the results of 10 respondents who had good knowledge, namely 2 mothers (20%), sufficient knowledge of 5 mothers (50%), insufficient knowledge, namely 3 mothers (30%). After counseling the mothers were again given questions with the results of 10 respondents who had good knowledge, namely 6 mothers (60%), enough knowledge of 4 mothers (40%). Conclusion: after counseling, mothers' knowledge increases better than before counseling.
Program Edukasi Pencegahan Tuberculosis Paru dan Pendamping Minum Obat Keluarga Indah Puspitasari; Lu’lu’a Lanahdiyanna; Meria Woro Listyorini; Amzal Mortin Andas
Karya Kesehatan Journal of Community Engagement Vol 4 No 01 (2023): Karya Kesehatan Journal of Community Engangement
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/k2jce.v4i01.1000

Abstract

Abstrak. Sekitar 75% penderita Tuberkulosis paru adalah kelompok usia yang paling produktif secara ekonomi. Ini menjadi menjadi salah satu perhatian perhatian global karena kasus Tuberkulosis paru yang tinggi dapat berdampak luas terhadap kualitas hidup, sosial, dan ekonomi bahkan mengancam jiwa. Berdasarkan hasil pengkajian dan survei yang dilakukan didapatkan 5 orang yang terkena riwayat TB. Orang yang memiliki riwayat TB kurang dalam dukungan dari keluarga, beberapa pasien TB putus dalam pengobatan. Maka dari itu, dilakukan pengabdian masyarakat dengan edukasi pencegahan TB dan Pengawasan Menelan Obat (PMO) melalui keluarga. Hasil meningkat setelah dilakukan edukasi 95% keluarga paham tentang pengertian TB, penyebab, faktor resiko, tanda dan gejala, serta cara perawatan dan pencegahan TB. Absctract. About 75% of patients with pulmonary tuberculosis are the most economically productive age group. This has become one of the concerns of global attention because high cases of pulmonary tuberculosis can have a broad impact on the quality of life, social and economic and even life-threatening. Based on the results of the assessment and survey conducted, it was found that 5 people had a history of TB. People who have a history of TB lack support from their families, some TB patients drop out of treatment. Therefore, community service is carried out with education on TB prevention and Drug Swallowing Control (PMO) through the family. Results increased after 95% of families were educated about the understanding of TB, its causes, risk factors, signs and symptoms, and how to treat and prevent TB
Peningkatan Pengetahuan Ibu dalam Upaya Preventif dan Deteksi Dini Balita Short Stature dan Stunting Melalui Pendekatan MTBS di Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Anisa Purnamasari; Nazaruddin Nazaruddin; Sari Arie Lestari; Ari Nofitasari; Ahmad Mudatsir; Asbath Said; I Wayan Romantika
Karya Kesehatan Journal of Community Engagement Vol 4 No 01 (2023): Karya Kesehatan Journal of Community Engangement
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/k2jce.v4i01.1003

Abstract

Abstrak. Gangguan pertumbuhan perawakan pendek (short stature) maupun stunting melibatkan perbandingan tinggi anak dengan kelompok referensi atau dengan tinggi badannya sendiri sepanjang waktu. Untuk mengidentifikasi salah satu kondisi pada bayi, dan balita, orang tua harus fokus pada pemeriksaan pengukuran panjang/tinggi dan berat badan yang akurat dan pertambahan berat badan berdasarkan standar WHO dari lahir sampai 2 tahun. Kegiatan ini merupakan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan dengan pendekatan deskriptif. Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di salah satu posyandu Binaan di wilayah kerja Puskesmas Abeli Kota Kendari dengan durasi 60 menit selama 2 hari. Hasil yang di dapatkan pada evaluasi akhir adalah peserta sudah dapat memahami dengan baik tentang upaya preventif dan deteksi dini balita short stature dan stunting melalui pendekatan MTBS serta dapat mempraktekkan cara pengukuran tinggi badan dan berat badan yang tepat pada balita untuk mendeteksi short stature dan stunting. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang upaya preventif dan deteksi dini balita short stature dan stunting melalui pendekatan MTBS pada balita sangat dibutuhkan terutama untuk meningkatkan ibu balita, hal ini dikarenakan ibu merupakanseseorang yang paling dekat dengan balita. Abstract. Growth disorders with short stature and stunting involve comparing a child's height with a reference group or with his own height over time. To identify any of the conditions in infants and toddlers, parents should focus on examining accurate measurements of length/height and weight and weight gain based on WHO standards from birth to 2 years. This activity is a community service carried out with a descriptive approach. Community service is carried out at one of the fostered Posyandu in the working area of the Abeli Public Health Center, Kendari City, with a duration of 60 minutes for 2 days. Results in the final evaluation were that the participants had a good understanding of preventive measures and early detection of short stature and stunting underfives through the MTBS approach and were able to practice proper height and weight measurements for underfives to detect short stature and stunting. Community service activities regarding prevention and early detection of short stature and stunting toddlers through the MTBS approach to toddlers are urgently needed, especially to improve toddler mothers, this is because mothers are the closest people to toddlers

Page 1 of 1 | Total Record : 6