cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Penelitian Agama
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 152 Documents
STATUS SOSIAL NON-MUSLIM DI TIMUR TENGAH Dzulfaroh, Ahmad Naufal
Jurnal Penelitian Agama Vol 20 No 1 (2019)
Publisher : IAIN Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.032 KB) | DOI: 10.24090/jpa.v20i1.2019.pp1-23

Abstract

This study aims to find detailed data on non-muslim social status in the Middle East, particularly the social status of Coptic Christian groups in Egypt, Christian Maronites in Lebanon, Christian in Sudan as well as Jewish communities in Egypt, Iraq and Iran. The research method used in this research is descriptive qualitative through literature review. The authors analyzed matters relating to the existence of groups, social and political status of non-muslim communities in the Middle East. As for the results of this analysis is first, non-muslim existence in the Middle East as a whole occupies a position as a minority group. This is due to the long history of the Islamic journey that has captured the entire Middle East region and the diaspora of the non-muslim population to the West. Second, in general, non-muslim groups in the Middle East are able to co-exist well with the majority. However, in certain situations minority groups are often subjected to several acts of terror, such as killing and assaulting houses of worship. Third, judging from the right received by non-muslim groups in the Middle East as citizens, only Sudanese Christian groups, Jewish Communities in Iraq and Iran are received discriminatory treatment. Fourth, politically, only the Egyptian and Christian Copts of Sudan received discriminatory treatment from the government, both political and parliamentary. Keywords: Social Status, Non-muslim, Middle East
Nilai-Nilai Multikultural dalam Bahan Ajar (Studi Kasus di Madrasah Aliyah Islamiyah Nahdlatutthullab Cilacap) Rohmat, Rohmat
Jurnal Penelitian Agama Vol 17 No 1 (2016)
Publisher : IAIN Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.099 KB) | DOI: 10.24090/jpa.v17i1.2016.pp1-27

Abstract

Abstrak: Penelitian ini memiliki tujuan yang akan dicapai adalah menemukan nilai-nilai multikultural dalam bahan ajar Pendidikan Agama Islam di Madrasah Aliyah Islamiyah Nahdlatutthullab (MA MINAT) Cilacap. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif-naturalistik. Subjek penelitian dipilih dari para praktisi pendidikan di MA MINAT Cilacap dan guru Pendidikan Agama Islam yang terdiri guru mata pelajaran Al Qur’an Hadis, Akidah akhlak, Fiqih dan Sejarah Kebudayaan Islam, serta analisa dokumen bahan ajar pendidikan agama Islam. Hasil penelitian tentang nilai-nilai multikultural dalam bahan ajar di MA MINAT Cilacap yaitu: persamaan hak, adil, toleransi, persaudaraan dan etika pergaulan. Nilai-nilai tersebut terdokumentasi secara rinci dalam bahan ajar pendidikan agama Islam. Nilai-nilai multikultural selanjutnya diimplementasikan dalam proses pembelajaran dan di dukung dengan kultur madrasah yang responsif terhadap multikultural. Kata Kunci: Pendidikan Multikultural, Pendidikan Agama Islam.
Proses Manajemen Strategi untuk Membentuk Karakter Anak Usia Dini di TK Islam Al-Irsyad Purwokerto Najib, M.; Wiyani, Novan Ardy; Solichin, Solichin
Jurnal Penelitian Agama Vol 17 No 1 (2016)
Publisher : IAIN Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.472 KB) | DOI: 10.24090/jpa.v17i1.2016.pp28-42

Abstract

Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif kualitatif yang dilakukan di TK Islam Al-Irsyad Purwokerto, Tujuannya adalah menemukan model dari proses manajemen strategis untuk membangun karakter Islam anak usia dini di TK Islam Al-Irsyad Purwokerto. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa manajemen strategis untuk membangun karakter Islam anak usia dini dilakukan melalui empat proses. Pertama, proses pengamatanlingkungan untuk membangun karakter Islam anak usia dini di TK Islam, yang terdiri dari kegiatan analisis lingkungan eksternal (ALE) dan anailis lingkunganinternal yang (ALI). Kedua, proses perencanaan strategis untuk membangun karakter Islam anak usia dini di TK Islam. Ketiga, proses perencanaan strategis untuk membangun karkter Islam anak usia dini di TK Islam. Ketiga, proses pelaksanaan untuk membangun karakter Islam anak usia dini di TK Islam.Keempat, penilaian strategis untuk membangun karakter Islam anak usia dini di TK Islam. Tujuannya adalah program penilaian kinerja guru dalam keberhasilanpembentukan karkter dan perilaku yang ditampilkan oleh anak-anak. Kata kunci: Strategis, Observasi, Perencanaan, Implementasi, Assesment.
Materi, Metode, dan Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif al-Qur'an Subur, Subur
Jurnal Penelitian Agama Vol 17 No 1 (2016)
Publisher : IAIN Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.511 KB) | DOI: 10.24090/jpa.v17i1.2016.pp43-72

Abstract

Abstrak: Mahmoud Syalthut mengatakan Al Qur’a̅n mula̅imun fi ̅ kullizzama̅n wal maka̅n (al qur’an selalu relevan dengan ruang dan waktu yang ada), dalam alQur’an juga terdapat banyak ayat yang mengandung konsep-konsep dan nilainilai pendidikan; materi maupun metodologi. Karena itu penelitian ini dilakukanuntuk mengetahui konsep-konsep al Qur’an terkait dengan lingkup materi, metode dan evaluasi pembelajaran serta relevansinya dengan konsep yang ada.Sumber penelitian ini adalah dokumen, dengan menggunakan metode tematik yang dilanjutkan dengan analisis reflektif, induktif dan bahasa. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa materi pembelajaran dalam al Qur’an dibedakan menjadi materi yang bersifat syar’iyah dan non-syar’iyah. Syar’iyah dibedakan menjadiakidah, syari’ah dan akhlak. Materi non-syar’iyah dibedakan menjadi eksak dan humaniora. Metode pembelajaran yang dapat ditelusuri dalam alqur’andiantaranya hiwar, kisah, amtsal, keteladanan, pembiasaan, ibrah-mau’idzah, targhib-tarhib, nasehat, persuasi/hikmah, tsawab-iqab, ceramah, tanya jawab,diskusi, sorogan, bandongan, mudzakarah, pemberian tugas, karyawisata, eksperimen, drill, sosiodrama, demonstrasi dan kerja kelompok. Sedangkankegiatan dalam pembelajaran berupa darasa, nazara, I’tibar, tafakkur, tadzakkur, tadabbur, iqro’, jdil, andzir, alam tara, is’al, ta’arafa, ‘aqala, alima, ma adrka,tafassaha, allama, rabbaya, yatlu, yuzakki, quw, da’a, faqiha dan fahima. Keyword: Materi, Metode/aktivitas, Evaluasi, Pembelajaran, Al Qur’an.
Konstruksi Ilmu Komunikasi Islam Basit, Abdul
Jurnal Penelitian Agama Vol 17 No 1 (2016)
Publisher : IAIN Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.321 KB) | DOI: 10.24090/jpa.v17i1.2016.pp73-95

Abstract

Abstrak: Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara ontologis, ilmu komunikasi Islam merupakan bagian dari ilmu dakwah yang berupaya menyampaikaninformasi, gagasan-gagasan dan sikap-sikap yang benar dan akurat menurut Islam. Kemudian secara epistemologis, ilmu komunikasi Islam dibangunberdasarkan prinsip tauhid, amar ma’ruf nahi munkar, ummah, taqwa, dan amanah serta menggunakan paradigma yang individualism-conformity,transcendatalism-existensialism, intuitive rational processes, dan egalitarianhierarchical. Adapun metode yang digunakan tetap mengacu pada epistemologiIslam yaitu metode bayani, tajribi, burhani, dan irfani. Selanjutnya, secara aksiologi, ilmu komunikasi Islam dibangun di atas landasan nilai dan etika yangbersumber dari al-Qur’an dan al-hadits serta bertujuan untuk mengembangkan rasa ingin tahu manusia terhadap ilmu, mengembangkan teori komunikasi Islam, mengatasi permasalahan komunikasi manusia, dan sebagai media manusia dalam meningkatkan kualitas diri dan dalam rangka mendekatkan diri kepadaTuhan. Kata kunci: Ilmu, Komunikasi Islam, Ontologi, Epistemologi, Aksiologi.
Pandangan Dunia al-Qur'an (Telaah Terhadap Prinsip-Prinsip Universal al-Qur'an) Munawir, Munawir
Jurnal Penelitian Agama Vol 17 No 1 (2016)
Publisher : IAIN Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.127 KB) | DOI: 10.24090/jpa.v17i1.2016.pp96-110

Abstract

Abstrak: Membaca al-Qur’an dalam bentuk wahyu skriptual dengan hanya fokus pada kajian lughawiyyah jelas belum memadai, karena itu baru sebagian dari wahyu. Diperlukan kajian konteks (siyaqiyyah) karena itu merupakan sebagian wahyu lainnya, sehingga pembacaan terhadapnya menjadi komprehensif. Pembacaan berbasis teks dan konteks ini dalam studi al-Qur’an kontemporer disebut juga dengan pembayaan go beyond text. Dengan pembacaan seperti ini, nilai-nilai universal yang merupakan pandangan dunia al-Qur’an dapat ditemukan. Selanjutnya, agar nilai-nilai universal al-Qur’an senantiasa menjadi basispembacaan terhadap al-Qur’an, maka pandangan dunia al-Qur’n tidak boleh berhenti pada doktrin, melainkan harus menjadi metode yang selalu menjadi wayof thinking bagi setiap orang yang ingin ‘mengajak bicara’ al-Qur’an. Kata Kunci: Pandangan Dunia, prinsip al-Qur’an, Kajian Bahasa, Kajian Konteks.
Menggugat Hukum Wajibnya Zakat Fitrah Aziz, Jamal Abdul
Jurnal Penelitian Agama Vol 17 No 1 (2016)
Publisher : IAIN Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.527 KB) | DOI: 10.24090/jpa.v17i1.2016.pp111-130

Abstract

Abstrak: Zakat fitrah yang dihukumi wajib menjadi salah satu penyebab rigiditas dalam pelaksanaannya sehingga pencapaian terhadap tujuan hakikidiperintahkannya zakat fitrah cenerung terkalahkan oleh persepsi keabsahan pelaksanaan zakat itu sendiri sesuai ketentuan formalnya. Dekonstruksiterhadap hukum wajib zakat fitrah merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk memecah kekakuan tersebut. Penelitian terhadap golonganyang berpandangan tidak wajibnya zakat fitrah beserta argumentasinya ini menghasilkan kesimpulan besar bahwa secara teoritis pandangan tersebutdimungkinkan kemunculannya karena dalil syarak yang mendasarinya bernilai zanni, baik wurud ataupun dalalah-nya, didukung pula oleh teori al-jam’ wa altawfiq, istinbat bayani terhadap makna farada, dan teori nasakh. Di samping itu, dari perspektif maqasid al-syari’ah dengan berubahnya situasi sosial-ekonomiyang mengharuskan zakat fitrah, maka perubahan hukum tersebut, dari wajib menjadi sunnah, adalah sesuatu yang masuk akal. Hal ini didukung pula olehkajian kesejarahan (tarikh al-tasyri’) yang menyimpulkan bahwa lafaz farada pada hadis tentang zakat fitrah lebih logis dimaknai secara bahasa, yang berartimenentukan (qaddara), bukannya menurut pengertian syarak, yakni mewajibkan, karena konsep tentang ahkam al-khamsah belum dikenal pada saatitu. Kata Kunci: zanni al-wurud wa al-dalalah, al-jam’ wa al-tawfiq, nasakh, farada, tarikhal-tasyri’
Praktik Courtroom Television dalam Membentuk Opini Publik dan Pengaruhnya Terhadap Putusan Pengadilan Hariyanto, Hariyanto
Jurnal Penelitian Agama Vol 17 No 1 (2016)
Publisher : IAIN Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.255 KB) | DOI: 10.24090/jpa.v17i1.2016.pp131-143

Abstract

Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan sifat deskriptif analisis. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisa perihal praktik courtroom television dalam membentuk opini publik terhadap pengaruh putusan hakim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) praktik courtroom television yang diartikan sebagai kegiatan yang menyiarkan baik secaralangsung maupun ulang terhadap suatu kasus yang kemudian disertai dengan berbagai ulasan maupun komentar baik secara bebas maupun melalui talkshow. 2) Dalam banyak kasus, praktik courtroom television banyak menyudutkan pihak tersangka, hal ini tentunya melanggar asas presumption of innocent atau asas praduga tak bersalah. Praktek courtroom televisiondikhawatirkan akan mengarah kepada perbuatan trial by the press yang berpotensi menyebabkan contempt of court. 3) Praktik courtroom television yang mampu membangun opini publik dalam artian opini masyarakat secara luas ternyata dari hasil analisa penelitian ini tidak mempengaruhi hakim dalam membuat putusan peradilan. Namun opini publik dalam artian publik tertentu atau public terbatas (institusi atau lembaga) atau pun opini publik dari beberapa pihak yang berkepentingan dengan kasus tersebut yang dapat mempengaruhi hakim. Kata Kunci: Courtroom Television, Opini Publik, Putusan Hakim.
Resistensi Demokrasi Indonesia dalam Ruang Citizen Journalism "Kompasiana" Chakim, Sulkhan
Jurnal Penelitian Agama Vol 17 No 1 (2016)
Publisher : IAIN Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.603 KB) | DOI: 10.24090/jpa.v17i1.2016.pp144-150

Abstract

Abstrak: Hasil penelitian ini adalah, Edukasi warga melalui sikap kompasiana dalam wacana resistensi demokrasi dikonstrusikan melalui politik warga,politik pemerintahan, dan politik ekonomi, serta politik parlemen. Proses resistensi demokrasi direpresentasikan dengan cara pemihakan pemerintahterhadap masyarakat, yang melibatkan beberapa agen-agen sosial sebagai pelaksana, pengendali dan pengambil manfaat. Wacana demokrasimelahirkan perdebatan dan pro dan kontra dalam public sphere yang melahirkan gagasan dan penyebarannya menjadi komunitas yangdiimajinasikan dalam spectrum demokrasi. Dalam relasi interubjeknya pengambil keputusannya adalah presiden sebagai posisi sosial-politikekonomiyang sentral dibandingkan dengan para pembantunya. Kata Kunci: Reistensi, Demokrasi, dan Citizen Journalism.
TRADISI UNGGAHAN SEBAGAI TRANSFORMASI AGAMA, SOSIAL, DAN BUDAYA (Studi Etnografi Komunitas Bonokeling di Desa Pekuncen Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas) Nawawi, Nawawi
Jurnal Penelitian Agama Vol 17 No 2 (2016)
Publisher : IAIN Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (885.591 KB) | DOI: 10.24090/jpa.v17i2.2016.pp153-173

Abstract

Abstract: Unggahan tradition in a ritual that is unique and full of magical feel. Unggahan conducted at sites considered sacred and trusted local people can get closer to the Almighty. This ritual in understood as a form of preservation of cultural heritage. In the social and cultural context, unggahan can be used as a vehicle for social cohesion, a means of togetherness of community members. In a unggahan ritual procession, community members gathered togheter without any barriers in the class and social status. Unggahan centred in rural communities Bonokeling Pekuncen Jatilawang District of Banyumas. All members of the community, including “child putu” of the various regions, both in the district of the Banyumas, Cilacap, Banjarnegara, even in far away arears come together in Pekuncen. Unggahan also become a means of gathering the family and as well as a social, cultural, and religious transformation. Unggahan is an expression of piety society where a sense of mutual assistance, solidarity and togetherness become main patterns of this tradition. Keyword: Unggahan, Transformation, Religion, Social, Culture.

Page 1 of 16 | Total Record : 152