cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Teliska
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 60 Documents
SENSOR PEMILIH WARNA Pola Risma
TELISKA Vol. 4 No. 3 (2012): Edisi 12: Volume 4, Nomor 3, September 2012
Publisher : Teknik Elektro Polsri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.139 KB)

Abstract

Dalam bidang industri, proses produksi memiliki beberapa jenis parameter kualitas yang harus dipenuhi, diantaranya berupa ukuran, berat jenis, level ketinggian, level volume, jarak, warna,dll. Parameter tersebut dikerjakan oleh sensor yang berfungsi untuk mendeteksi besaran fisik yang berbeda-beda dari setiap barang produksi, sedangkan konstruksi mekanik yang banyak digunakan dalam dunia industri berupa, arm robot (lengan robot) yaitu manipulasi lengan manusia berupa robot yang berfungsi untuk menggantikan sentuhan fisik manusia terhadap barang produksi. Jurnal ini membahas Sensor TCS 3200 Sebagai Pemilih Barang Otomatis. Adapun perumusan masalah pada jurnal ini adalah mengenai fungsi sensor TCS 3200 sebagai sensor warna RGB sebagai pemilih warna barang otomatis. Untuk deteksi tanpa warna, frekuensi yang dibaca sensor TCS 3200 adalah 0 Khz. Pada warna hitam, frekuensi yang dibaca sensor TCS 3200 adalah sebesar 0,66 Khz, untuk warna ungu, frekuensi yang dibaca oleh sensor TCS 3200 adalah sebesar 1,53 Khz yang akan menghasilkan nilai input PWM untuk motor servo sebesar 1,8 ms sehingga motor servo akan bergerak kearah 135°, sedangkan warna hijau memiliki nilai frekuensi 1,81 Khz. Pada pembacaan warna orange, frekuensi yang didapat adalah 4,76 Khz, pada frekuensi ini PWM yang diberikan adalah sebesar 2,25 ms yang akan menggerakkan motor servo kearah 45°. Untuk obyek warna kuning, frekuensi yang dibaca adalah sebesar 5,55 Khz, dengan pengaturan PWM pada frekeunsi tersebut sebesar 1,15 ms yang akan menggerakkan motor servo ke sudut 0°.Kata Kunci : Sensor TCS RGB 3200, PWM, arm robot.
ANALISIS KINERJA LAYANAN JARINGAN WIRELESS DI LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA Niksen Alfarizal
TELISKA Vol. 5 No. 2 (2013): Edisi 14, Volume 5, Nomor 2, Mei 2013
Publisher : Teknik Elektro Polsri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.171 KB)

Abstract

Pada penelitian ini akan membahas atau mengkaji tingkat kualitas jaringan WLAN yang ada pada Laboratorium Telekomunikasi tersebut apakah sudah baik atau tidak berdasar standard layanan akses multi media. Adapun metode pengujian dan pengambilan data dengan melakukan ping ke salah satu aplikasi layanan pada jaringan POLSRI dan server yang dipilih adalah server DNS Cache (dengan IP Adress 202.9.69.11), dengan mengirim berbagai besaran paket data (byte) dengan laptop pada posisi client melalui Jendela Command Promt pada Windows 7, disini akan dicatat nilai RTT dan Packet Loss dari setiap pengiriman packet data tersebut. Pengujian dan pengambilan data diambil dibeberapa ruang yang ada di Laboratorium Telekomunikasi, dan pengambilan data dilakukan pada saat beban jaringan pada saat jam padat- dan pada saat beban jaringan pada jam senggang).Dari data terlihat bahwa nilai RTT dan Packet Loss sangat bergantung dengan letak dan kondisi geografis/fisik dari ruang yang dijadikan tempat titik pengujian. Dari data pengujian didapat bahwa dimana ruang yang tidak disekat/partisi secara permanen dan tertutup maka nilai RTT dan Packet Loss yang terukur akan semakin besar. Dan dilihat dari jarak radius (m) titik pengujian dan waktu tertentu (beban jaringan) dimana terlihat bahwa semakin jauh radius akses poin ke laptop (client) maka, semakin besar juga RTT dan paket loss yang terjadi. Dan begitu juga dengan waktu beban saat pengujian data dimana terlihat bahwa tingkat kepadatan beban saat pengiriman data akan mempengaruhi RTT dan Packet Loss yang akan terukur, dari data terlihat bahwa RTT semakin kecil pada waktu jam/waktu senggang (data tidak padat) dan begitu sebaliknya pada saat jam sedang padat terlihat bahwa nilai RTT nya juga semakin besar. Kesimpulan bahwa jaringan wireless pada Lab. Telekomunikasi Polsri masih dalam tingkat layanan yang masih sangat baik jika ditinjau dari asfek nilai RTT dan Packet Loss pada kondisi tertentu.Kata Kunci: Kinerja, Jaringan Wireless, RTT dan Packet Loss
RANCANG BANGUN PENGGERAK TURBIN ANGIN Sutan Marsus; Bambang Guntoro
TELISKA Vol. 15 No. 3 (2014): Teliska September 2014
Publisher : Teknik Elektro Polsri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1342.073 KB)

Abstract

Prinsip kerja turbin angin (kincir angin) ini adalah dengan kipas yang akan berputar otomatis karena adanya tiupan angin dan akan berputar bersama rotor karena berada pada satu poros yang sama sehingga stator akan menghasilkan energi listrik. Kemudian keluaran dari generator tersebut di ubah dari sumber arus bolak – balik (AC) menjadi sumber arus searah (DC) dengan menggunakan rangkaian Penyearah (rectifier) sebagai penyearahnya yang dipergunakan untuk mengisi akumulator 12 V, 30 Ah, dari aki tersebut kemudian keluarannya dihubungkan ke inverter untuk dibebani sumber arus AC. Tegangan yang dihasilkan oleh turbin angin ini relatif lebih kecil hanya sebesar 12,8 V untuk pengujian generator tanpa beban dengan variabel kecepatan angin sebesar 10,1 m/s. Untuk itu generator ini sangat efektif untuk digunakan di daerah pedesaan yang mempunyai potensi energi angin yang cukup tinggi dan sulit di jangkau oleh PLN. Sumber arus searah (DC) tersebut di simpan dalam aki (accumulator) kemudian diteruskan ke inverter untuk di bebani dengan sumber bolak – balik (AC), karena kecepatan angin untuk memutar turbin tidak konstan atau variabelnya berubah - ubah . Semakin cepat kecepatan angin yang ada semakin cepat pula poros turbin angin berputar sehingga berpengaruh pada keluaran dari generator menjadi lebih besar.Kata Kunci : turbin angin, rotor, stator, generator, inverter, rectifier, akumulator
STUDI PENGGUNAAN KOMPONEN RLC PADA FILTER HARMONIK TIGA FASA UNTUK PERBAIKAN KUALITAS DAYA DENGAN MATLAB SIMULINK Herman Yani
TELISKA Vol. 5 No. 1 (2013): Edisi 13 (Volume 5, Nomor 1, Januari 2013)
Publisher : Teknik Elektro Polsri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.797 KB)

Abstract

Filter harmonik tiga fasa yang digunakan dalam sistem tenaga listrik berguna untuk menurunkan distorsi tegangan dan untuk koreksi faktor daya. Komponen seperti RLC adalah komponen yang dapat digunakan untuk memfilter harmonik tiga fasa bila besaran dan jenis koneksinya ditentukan dengan benar. Filter Harmonik mengurangi distorsi dengan cara mengalihkan arus harmonik ke arah impedansi rendah. Filter Harmonik dirancang bersifat kapasitif pada frekuensi dasar, sehingga mereka juga digunakan untuk memproduksi daya reaktif yang diperlukan untuk perbaikan kualitas daya yang disalurkan ke beban. Dengan menggunakan Matlab Simulink diharapkan dapat lebih mudah menentukan besaran-besaran komponen RLC , sehingga tercapai nilai distorsi yang dapat diterima.
MENENTUKAN POTENSIAL PADA TITIK PENAMPANG KONDUKTOR BEBRBENTUK BUJUR SANGKAR DENGAN PERSAMAAN LAPLACE DAN SECARA NUMERIK Cekmas Cekdin; Faisal Damsi
TELISKA Vol. 15 No. 3 (2014): Teliska September 2014
Publisher : Teknik Elektro Polsri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.332 KB)

Abstract

Permasalahan dalam mendapatkan medan potensial pada penampang konduktor berbentuk bujur sangkar dimana dalam literatur yang digunakan banyak metode yang digunakan matematisnya rumit yang menyita waktu yang lama dalam analisinya. Untuk itulah melalui paper penulis memaparkan untuk mendaptkan medan potensial pada titik-titik berbentuk bujur dengan menggunakan metode penyelesaian persamaan Laplace dan secara numerik. Karena dua metode ini masih dikategorikan masih cukup sederhana. Penyelesaian persamaan Laplace yang dilakukan untuk mendapatkan medan potensial pada penampang konduktor berbentuk bujur sangkar dilakukan secara manual, sedangkan secara numerik adalah adalah dengan bantuan komputer digital yang berbasis bahasa pemrograman MATLAB. Hasil yang didapat dari kedua metode tidak jauh berbeda.Kata kunci : Potensial listrik, penampang konduktor, persamaan Laplace, numerik.
PEMANCAR TELEVISI BROADCAST MULTIAKSES DI LINGKUNGAN POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA Ciksadan Ciksadan; Hairul Hairul
TELISKA Vol. 5 No. 2 (2013): Edisi 14, Volume 5, Nomor 2, Mei 2013
Publisher : Teknik Elektro Polsri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1694.746 KB)

Abstract

Melalui server televisi multiakses ini, kita bisa tersambung ke web TV yaitu polsri TV, di sini kita bisa melakukan pengiriman data ataupun mengunduh data yang terdapat di Polsri-TV tersebut. Kita bisa mengaksesnya dengan menggunakan berbagai macam media elektronik seperti Smartphone, Laptop, Personal Komputer ( PC ), ataupun televisi analog. Dalam pentransmisian data pada televisi broadcast ini menggunakan 2 macam media transmisi yaitu media kabel (guided) dan media udara (unguided). Untuk media guided digunakan kabel jenis UTP dan kabel jenis coaxial, sedangkan untuk media udara menggunakan wireless router yang di pasang secara bridging dan antena open dipole dengan menggunakan frekuensi VHF ( 30 – 300 MHz ). Dalam pentransmisian data dengan menggunakan media kabel kualitas sinyal yang diterima sangat bagus asal masih dalam batas jarak yang dianjurkan. gelombang sangatlah berpengaruh terhadap kondisi cuaca dan lingkungan sekitar, bila ada halangan walaupun sedikit pasti dapat mengganggu sinyal yang dapat mengakibatkan terganggunya proses transfer data atau bahkan terputusnya koneksi.
SIMULASI TRACKING LOKASI DENGAN MENGGUNAKAN JAVA BERBASIS LINUX UBUNTU DAN WINDOWS SEVEN Ciksadan Ciksadan
TELISKA Vol. 15 No. 3 (2014): Teliska September 2014
Publisher : Teknik Elektro Polsri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1006.147 KB)

Abstract

Informasi mempunyai manfaat dan peranan yang sangat dominan dalam suatu organisasi/perusahaan. Tanpa adanya suatu informasi dalam suatu organisasi, para manajer tidak dapat bekerja dengan efisien dan efektif. Tanpa tersedianya informasi pun para manajer tidak dapat mengambil keputusan dengan cepat dan mencapai tujuan dengan efektif dan efisien. Simulasi tracking adalah system yang dapat mengawasi segala aktivitas atau kegiatan tertentu yang terjadi pada suatu daerah tertentu yang dianggap penting untuk dijaga keamanannya, namun secara simulasi dan tidak dalam keadaan realtime. Tujuan dari sistem ini adalah membuat suatu metode pengiriman data suatu lokasi secara otomatis tanpa banyak interferensi dari pengguna. Idenya adalah dengan menggunakan “webcam dan handphone” sebagai perangkat pengambil gambar dan program mengirimkan data tersebut secara terus-menerus ke server. Data-data tersebut akan berupa data gambar dan teks. Berdasarkan permasalah yang ada, maka dirancanglah suatu media informasi yang menarik yang diharapkan dapat membantu mahasiswa, dosen, pegawai dan masyarakat umum dalam menemukan informasi secara cepat. Agar setiap informasi dapat dibuka secara berulang-ulang maka dimasukkan menjadi satu kesatuan dalam sebuah “Simulasi Tracking Lokasi dengan Menggunakan Java Berbasis Linux Ubuntu dan Windows Seven”.Kata kunci: tracking, webcam, hanphone, java, linux ubuntu.
SISTEM KENDALI LAMPU MENGGUNAKAN RADIO KONTROL 350 MHz TIPE L – 2000 T Adewasti Adewasti
TELISKA Vol. 5 No. 1 (2013): Edisi 13 (Volume 5, Nomor 1, Januari 2013)
Publisher : Teknik Elektro Polsri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (830.059 KB)

Abstract

Sistem Pengendali Lampu dengan frekuensi Radio merupakan cara mengendalikan lampu dari suatu perangkat sumber yang didukung dengan menggunakan Pemancar Tx-Rx Kontrol Frekuensi 350 MHz Type L-2000 T. Penggunaan Transmitter pada alat membantu membawa perintah dalam bentuk sinyal frekuensi radio yaitu yang berada pada frekuensi 350Mhz. lalu sinyal ini diterima dengan baik oleh Receiver dan sinyal ini kemudian diolah lagi menjadi suatu perintah logic ke rangkaian pada perangkat sumber yang telah terhubung dengan output akhir yaitu lampu. Perangkat sumber yang sudah dirancang untuk mengatur jalannya perintah logic yang pertama masuk ke rangkaian buffer Rx, perintah yang dilakukannya dengan menunjukan hasil dari indikator led yaitu bilangan biner 0000 sampai 1001 atau dalam desimal dari 0 sampai 9, hal ini bertujuan pada saat buffer Rx dapat perintah lampu nomor satu yang hidup maka pada indikator menunjukan keluaran bilangan biner 1000 atau 1 (dalam desimal), pada saat bersamaan juga perintah ini masuk ke rangkaian relay untuk menghidupkan atau mematikan lampu ruangan 1dan 2 . hasil output berupa lampu ini dapat hidup karena di setiap ruangan telah tersambung kabel-kabel listrik ke ouput rangkaian relay.Kata Kunci : TX-RX kontrol frekuensi 350 MHZ type L-2000T, Relay
ANALISIS PERFORMANCE ROUTING BORDER GATEWAY PROTOKOL (BGP) PADA JARINGAN Ipv4 DAN Ipv6 (Case: Troughput) Selamat Muslimin
TELISKA Vol. 4 No. 3 (2012): Edisi 12: Volume 4, Nomor 3, September 2012
Publisher : Teknik Elektro Polsri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.396 KB)

Abstract

Protokol IPv6 adalah protokol baru yang memiliki beberapa kelebihan dibandingkan IPv4. Keterbatasan jumlah alamat pada IPv4 sebesar 32 bit dimaksimalkan pada protocol versi IPv6 yang mempunyai jumlah alamat 128 bit. Perluasan alamat ini memungkinkan untuk lebih banyak perangkat dan pengguna pada internet serta fleksibilitas ekstra dalam mengalokasikan alamat dan efisiensi untuk lalu lintas routing. Penelitian ini meninjau unjuk kerja/ perfomansi routing menggunakan protocol routing dinamik BGP (Border Gateway Prtotocol) sebagai protokol routing inti pada protocol jaringan IPv4 dan IPv6. Keluaran atau hasil yang diharapkan adalah perbandingan unjuk kerja BGP pada protocol BGP IPv4 dan BGP IPv6, dengan parameter – parameter pengujian berupa throughput, Metode yang digunakan pada Penelitian ini adalah kajian pustaka, kajian sistem BGP, Analisis Data hasil kajian sistem BGP. Dari analisa data yang diperoleh menunjukkan bahwa kinerja BGP pada IPv6 lebih baik dibandingkan pada protocol IPv4. Nilai throughput pada IPv6 lebih besar dibanding dengan throughput pada IPv4, IPv6 memiliki rata-rata throughput 74,61 MBps, disebabkan mekanisme routing pada IPv6 yang lebih sederhana dibanding pada IPv4.Kata kunci : IPv4, IPv6, BGP, throughput.
OTOMATISASI ANTRIAN DENGAN SISTEM WIRELESS BERBASIS MIKROKONTROLER Sabilal Rasyad; Evelina Evelina
TELISKA Vol. 5 No. 2 (2013): Edisi 14, Volume 5, Nomor 2, Mei 2013
Publisher : Teknik Elektro Polsri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.31 KB)

Abstract

Sistem antrian otomatis akan sangat membantu mahasiswa dalam melakukan pendaftaran mahasiswa baru, pendaftaran ulang mahasiswa dan petugas pendaftaran mahasiswa. Antrian otomatis dilengkapi dengan pengambilan nomor antrian dan loket jurusan dicetak langsung melalui printer, tampilan melalui seven segment. Pada penelitian ini dilakukan desain alat antrian otomatis pendaftaran mahasiwa baru dan pendaftaran ulang mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya menggunakan mikrokontroler dengan sistem wireless yang dikembangkan karena pendaftaran mahasiswa baru dan pendaftaran ulang mahasiswa yang dilakukan Politeknik Negeri Sriwijaya sekarang masih secara manual dengan antrian secara berbaris sesuai jurusan. Hasil desain alat pada penelitian ini terdapat kesamaan data-data yang dikirim dengan data-data yang diterima.Kata Kunci: otomatis, wireless, mikrokontroler, register