cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian
ISSN : 2303386X     EISSN : -     DOI : -
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian merupakan media untuk publikasi tulisan asli berkaitan dengan teknologi pangan dan keteknikan pertanian secara luas, yang diterbitkan atas kerjasama antara Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan dan Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian USU.
Arjuna Subject : -
Articles 30 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 4 (2018): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian" : 30 Documents clear
PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG KACANG TOLO MERAH DENGAN TEPUNG UBI JALAR KUNING DAN LAMA PENGUKUSAN TERHADAP MUTU KERUPUK (The Effect of Ratio of Tolo Red Bean Flour with Yellow Sweet Potato and Length of Steaming on the Quaity of Chips) Putra Ardiansyah; Ismed Suhaidi; Hotnida Sinaga
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 6, No 4 (2018): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.005 KB)

Abstract

ABSTRACT The aim of the research was to determine the effect of ratio of tolo red bean flour with yellow sweet potato flour and length of steaming on the quality of chips. This research used completely randomized design with two factors i.e, the ratio tolo red bean flour with yellow sweet potato flour (K)(K1 = 90 : 10; K2 = 80 : 20; K3 = 70 : 30; and K4 = 60 : 40) (%) and length of  steaming (T) (T1 = 60 minutes; T2 = 70 minutes; T3 = 80 minutes; and T4 = 90 minutes). The ratio of tolo red bean flour with yellow sweet potato flour had highly significant effect on ash content, fat content, protein content, starch content, volume of expansion, hedonic value of consumer acceptance, hedonic value of fried chips color, hedonic value of flavor,score value of raw chips color, and score value of crispness. The length of steaming had highly significant of moisture content, ash content, fat content, protein content, starch content, volume of expansion, hedonic value of costumer acceptance, hedonic value of fried chips color, hedonic value of flavor,score value of raw chips color, and score value of crispness. Interactions of two factors had highly significant effect on protein content and score value of crispness. The ratio of tolo red bean flour with yellow sweet potato flour of 70 : 30% and length of steaming of 60 minutes produced the best quality of fried chips. Keywords : chips,length of steaming, tolo red bean flour, yellow sweet potato flour ABSTRAK   Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perbandingan tepung kacang tolo merah dengan tepung ubi jalar kuning dan lama pengukusan terhadap mutu kerupuk. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua faktor yaitu perbandingan tepung kacang tolo merah dengan tepung ubi jalar kuning (K) (K1 = 90 : 10 ; K2 = 80 : 20 ; K3 = 70 : 30; K4 = 60 : 40 ) (%)  dan lama pengukusan  (T) (T1 = 60 menit ; T2 = 70 menit ; T3 = 80 menit ; T4 = 90 menit). Perbandingan tepung kacang tolo merah dengan tepung ubi jalar kuning memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar pati, volume pengembangan, nilai hedonik penerimaan panelis, nilai hedonik warna kerupuk goreng, nilai hedonik rasa,nilai skor warna kerupuk mentah, dan nilai skor kerenyahan. Lama pengukusan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar pati, volume pengembangan, nilai hedonik penerimaan panelis, nilai hedonik warna kerupuk goreng, nilai hedonik rasa,nilai skor warna kerupuk mentah, dan nilai skor kerenyahan. Interaksi kedua faktor memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kadar protein dan nilai skor kerenyahan. Perbandingan tepung kacang tolo merah dengan tepung ubi jalar kuning 70 : 30%  dan lama pengukusan 60 menit memberikan pengaruh yang terbaik untuk mutu kerupuk goreng.   Kata kunci : lama pengukusan, kerupuk,tepung kacang tolo merah, tepung ubi jalar kuning
PENGARUH PERBANDINGAN BUBUR ALPUKAT DENGAN SARI MARKISA DAN JUMLAH GUM ARAB TERHADAP MUTU MARGARIN BUAH (The Effect of Avocado Pulp and Passion Fruit Juices Mixtures and Arabic Gum on The Fruit Margarine Quality) Atika Laila Sari; Herla Rusmarilin; Sentosa Ginting
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 6, No 4 (2018): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.9 KB)

Abstract

ABSTRACT Fruit margarine made from the mixture of avocado pulp and passion fruit juices has a slightly sour in taste, so that salt and sugar were added to improve its organoleptic quality. The aim of this research was to determine the effect of mixture of avocado pulp along with passion fruit juices and arabic gum on the fruit margarine quality. This study used completed randomized factorial design with two factors : the ratio of avocado pulp with passion fruit juice  (80% : 20% ; 65% : 35%; 50% : 50%; 35% : 65%; 20% : 80%) and amount of Arabic gum  (0,75%, 1,00%, 1,25%). The parameters analyzed were moisture  content, ash content, vitamin C content, fat content,  total acid, total soluble solid, color index,  pH, hedonic scales of color, flavor, taste, texture and spreadability. The mixture  of 80% of avocado pulp and 20% passion fruit juice with 1,25% of Arabic gum resulted in the best quality of fruit margarine. Keywords : Arabic Gum, Avocado, Fruit Margarine, Passion Fruit ABSTRAK   Margarine buah dibuat dari campuran daging buah alpukat dan sari buah markisa yang memiliki rasa sedikit asam, sehingga perlu ditambahkan garam dan gula untuk meningkatkan mutu organoleptiknya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh campuran daging buah alpukat dan sari markisa serta penambahan gum arab terhadap mutu margarin.  Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan dua faktor : perbandingan daging buah alpukat dengan sari markisa (80% : 20% ; 65% : 35%; 50% : 50%; 35% : 65%; 20% : 80%), dan jumlah gum arab (0,75%, 1,00%, dan 1,25%).  Parameter mutu margarin yang diamati adalah kadar air, kadar abu, vitamin C, kadar lemak, total asam, total padatan terlarut, indeks warna, pH, nilai hedonik warna, flavor, rasa, tekstur dan daya oles.  Campuran buah alpukat 80% dan sari markisa 20% dengan penambahan gum arab 1,25% menghasilkan margarin dengan mutu terbaik.   Katakunci : Alpukat, Gum Arab, Margarin Buah, Markisa
KAJIAN FERTIGASI DENGAN METODE TANAM HIDROPONIK PADA TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) (A Fertigation Study Using Hydroponics Cropping Method on Pakcoy (Brassica rapa L.)) Dolie Muhammad Shalih Pratama Harahap; Sumono Sumono; Achwil Putra Munir
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 6, No 4 (2018): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.748 KB)

Abstract

ABSTRACT   The decline in agricultural land area in Indonesia causes agricultural cultivation to be a constraint in the provision of land to overcome increasing food needs, thus encouraging the agricultural sector to overcome these obstacles by increasing the application of narrow land agriculture such as hydroponic fertigation system on pakcoy. This study was aimed to examine the fertigation of hydroponic cropping method on pakcoy. Research was at screen house scale consisted of 2 treatments and 26 replications, ie watering for 6 and 8 hours. The parameters were the concentration of AB mixed nutrient solution, water discharge, wet weight and dry weight of plant, and economic analysis.The results showed that the concentration of AB mixed solution were 3.12% N, 0,0000003% P, and 3.76% K, the average initial water discharge for 6 hours was 1.40 x 10-3 l s, for watering for 8 hours was 1.05 x 10-3 l/s, and the final average water discharge for watering for 6 hours was 6.24 x 10-3 l/s, for irrigation for 8 hours was 4.67 x 10-3 l/s, the wet weights of pakcoy plants was ranged from 70.33 to 72.03g and the dry weight of pakcoy plants was ranged from 1.27 to 1.32 g, and the fixed cost was Rp 279.023,5/year, no  fixed the cost was Rp 28.6/hour, basic cost in the first year was Rp 296.2/kg, and cost of goods in the fifth year was Rp 94.1/kg. Keywords: ABmix, Fertigation, Hydroponics, Nutrition, Pakcoy ABSTRAK   Penurunan luasan lahan pertanian di Indonesia menyebabkan kegiatan budidaya pertanian mengalami kendala dalam penyediaan lahan untuk pemenuhan kebutuhan pangan yang semakin meningkat, sehingga mendorong sektor pertanian untuk mengatasi kendala tersebut dengan meningkatkan penerapan pertanian lahan sempit seperti sistem fertigasi hidroponik pada tanaman pakcoy. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji fertigasi dengan metode hidroponik pada tanaman pakcoy. Penelitian dalam skala rumah kasa terdiri dari 2 perlakuan dan 26 ulangan, yaitu pengairan selama 6 jam dan pengairan selama 8 jam. Parameter yang diamati meliputi konsentrasi larutan nutrisi AB mix, debit air, bobot basah dan bobot kering tanaman, dan analisis ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi larutan AB mix yakni 3,12% N, 0,0000003% P, dan 3,76% K, debit air awal rata-rata untuk pengairan selama 6 jam yakni 1,40 x 10-3 l/s, untuk pengairan selama 8 jam yakni 1,05 x 10-3 l/s, dan debit air akhir rata-rata untuk pengairan selama 6 jam yakni 6,24 x 10-3 l/s, untuk pengairan selama 8 jam yakni 4,67 x 10-3 l/s, bobot basah tanaman pakcoy berkisar 70,33 – 72,03 g dan bobot kering tanaman pakcoy berkisar 1,27 – 1,32 g, dan analisis ekonomi yakni biaya tetap Rp 279.023,5/tahun, biaya tidak tetap Rp 28,6/jam, biaya pokok pada tahun pertama Rp 296,2/kg, dan biaya pokok pada tahun kelima Rp 94,1/kg.   Kata Kunci: ABmix, Fertigasi, Hidroponik, Nutrisi, Pakcoy
MODIFIKASI ALAT PENYULING MINYAK ATSIRI TIPE UAP DAN AIR (Modification of Distiller of Essential Oil; Steam and Water Types) Krisna Tri Prabowo; Saipul Bahri Daulay; Taufik Rizaldi
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 6, No 4 (2018): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.513 KB)

Abstract

ABSTRACT   In international trade, Indonesia has the highest ranking for essential oils such as citronella oil, ginger oil, patchouli oil and etc. Therefor the producting of essential oil is needed to increase. The parameters used were the color of ginger oil, effective tools, yield, and economic analysis.The results showed that the modified distillers had an effective capacity of 0.75 ml / h, average yield of 0.19%, average heat value of 0,000383 J, cost of Rp 27,032, 34 / ml. Break Event Value (breakeven) value was 604.75 ml / year, Net Present Value (NPV) value was 4.25% of Rp 7,367,926.7 where the distiller was feasible to use, and the value of Internal Rate Return (IRR) was 33 , 24%.   Keywords: Distiller, Essential Oil, Ginger, Steam and Water Type, Yield ABSTRAK   Dalam perdagangan skala Internasional, Indonesia menduduki peringkat tertinggi untuk sejumlah minyak atsiri seperti minyak sereh, minyak jahe, minyak nilam dan sebagainya. Sehingga perlu dilakukan peningkatan produktivitas minyak atsiri. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kinerja alat penyuling minyak atsiri melalui modifikasi alat untuk menghasilkan kuantitas minyak atsiri yang lebih baik. Parameter yang diamati adalah warna minyak jahe, kapasitas efektif alat, rendemen, dan analisis ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan alat penyuling minyak atsiri tipe uap dan air yang telah dimodifikasi memiliki kapasitas efektif alat 0,75 ml/jam, rendemen rata-rata alat 0,19 %, nilai rata-rata kalor yang dilepas 0,000383 J, biaya pokok Rp 27.032,34/ml, nilai Break Event Point (titik impas) yakni 604,75 ml/tahun, nilai Net Present Value (NPV) 4,25 % sebesar Rp 7.367.926,7 dimana alat dinyatakan layak untuk digunakan, dan nilai Internal Rate of Return (IRR) 33,24 %. Kata Kunci: Alat Penyuling, Jahe, Minyak Atsiri, Rendemen, Tipe Uap dan Air,
NILAI KADAR AIR KAPASITAS LAPANG BERDASARKAN METODE DRAINASE BEBAS DAN PRESSURE PLATE PADA BERBAGAI JENIS TANAH BERTEKSTUR LEMPUNG BERPASIR BERTANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) (Levels of Field Capacity by Free Drainage Elvita Fitri; Sumono Sumono
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 6, No 4 (2018): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.931 KB)

Abstract

ABSTRACT   Plant’s growth is affected by field capacity that depends on texture and organic matter of the soil. The objective of this research was to study the levels of field capacity at sandy loam entisol and inceptisol with 24 and 48 hours free drainage and pressure plate (pF) methods and the response of pakcoy’s growth. Research was held on greenhouse scale using a completely non factorial randomized design. The observed parameters were organic matter, N, P, pH, porosity, evapotranspiration, wet weight and dry weight of  pakcoy.The results showed that both soil had acidic with organic matter and N which were classified as very low, while P at entisol was very high and at inceptisol was very low. Porosity at entisol was low (40-50%) and at inceptisol was bad (30-40%). Evapotranspiration at entisol was higher than inceptisol. pF method at entisol and inceptisol showed higher results and significantly different than the 24 and 48 hours free drainage. Pakcoy’s wet weight was ranged from 4-17/plant and dry weight was ranged from 0.20-1.08 g/plant. Keywords : Field Capacity, Free Drainage, Pakcoy, Pressure Plate, Soil Types ABSTRAK   Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh kapasitas lapang yang bergantung pada tekstur dan bahan organik tanah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nilai kadar air kapasitas lapang pada tanah entisol dan inceptisol bertekstur lempung berpasir menggunakan metode drainase bebas (DB) 24 jam, 48 jam, dan pressure plate (pF) dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman pakcoy. Penelitian dalam skala rumah kaca menggunakan rancangan acak lengkap non faktorial. Parameter yang diamati meliputi bahan organik, N-total, P-tersedia, pH, porositas, evapotranspirasi, bobot basah dan bobot kering tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua jenis tanah tergolong asam dengan kandungan bahan organik dan N sangat rendah, sedangkan kadar P pada entisol sangat tinggi dan pada inceptisol sangat rendah. Porositas pada entisol kurang baik (40-50%) dan pada inceptisol buruk (30-40%). Evapotranspirasi pada entisol lebih besar dari inceptisol. Penentuan kadar air kapasitas lapang dengan metode pF pada tanah entisol dan inceptisol menunjukkan hasil bobot tanaman pakcoy yang tertinggi dan berbeda nyata dibandingkan dengan metode DB 24 jam dan DB 48 jam. Bobot basah berkisar 4-17 g/tanaman dan bobot kering berkisar 0,20-1,08 g/tanaman.   Kata Kunci: Drainase Bebas, Jenis TanahKapasitas Lapang, , Pakcoy, Pressure Plate
PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT TRANSPORTASI PASCAPANEN PEDESAAN (Making and Testing of Post-Harvest Rural Transportation Tool) Rizky Ashari Oktavian; Taufik Rizaldi
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 6, No 4 (2018): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.52 KB)

Abstract

ABSTRACT. Post harvest is a continuation of the harvesting process for cultivated plants or the results of taking natural resources. Post harvest activities are inseparable from transportation activities, because transportation can maintain product quality during the transportation period and can also guarantee the product be at destination on time. Rural post harvest transportation equipment are designed to reduce the difficulties of farmers in rural areas to transport harvested products. The purpose of this study was to make, test and analyze the economic value of the equipment. Parameters observed were tool effective capacity, fuel consumption and economic analysis. This equipment was operated on a paved track at a distance of 1 km carrying a load of 300 kg at a speed of 30 km/hour. The results showed that the effective capacity of the equipment was 1557.9 kg/hour, fuel consumption was 1.53 l/hour, and the value of the basic cost of tool use for 5 consecutive years was Rp.18.42/kg. Keywords : Fuel, Cultivation, Post Harvest, Resources, Transportation ABSTRAK   Pascapanen adalah kelanjutan dari proses panen terhadap tanaman budidaya atau hasil dari pengambilan sumber daya alam. Kegiatan pascapanen tidak terlepas dari kegiatan transportasi, karena transportasi dapat menjaga kualitas produk selama masa pengangkutan dan juga dapat menjamin produk sampai ketempat tujuan dengan tepat waktu.Alat transportasi pasca panen pedesaan merupakan suatu alat yang dirancang untuk mengurangi kesulitan para petani yang berada di pedesaan untuk mengangkut produk hasil panen.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat, menguji serta menganalisis nilai ekonomi alat.Parameter yang diamati yaitu kapasitas efektif alat, konsumsi bahan bakar dan analisis ekonomi.Alat ini dioperasikan pada lintasan yang beraspal pada jarak 1 km dengan membawa beban 300 kg pada kecepatan 30 km/jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas efektif alat sebesar 1557,9 kg/jam, konsumsi bahan bakar sebanyak 1,53 l/jam, serta nilai biaya pokok penggunaan alat selama 5 tahun berturut-turut yaitu sebesar Rp.18,42/kg.   Kata kunci: Bahan Bakar, Budidaya, Pasca Panen, Sumber Daya,  Transportasi
PENGARUH SUHU DAN VOLUME AIR PADA DESTILASI PENYULINGAN MINYAK ATSIRI TIPE UAP DAN AIR PADA TANAMAN SIRIH HIJAU (Piper betle L.) (The Effect of Water Temperature and Volume on Distillation of Essential Oil, Using Steam and Water Type Green Betel Plant ( Putri Azzahra; Achwil Putra Munir; Taufik Rizaldi
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 6, No 4 (2018): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.991 KB)

Abstract

ABSTRACT   Betel is a terna plant or a kind of spice plant. Green betel plant (Piper betle L.) included in the family Piperaceae. The betel plant contains a volatile oil which has a typical smell, volatile at room temperature without any decomposition.. The objective of this research was to find  the best temperature and volume of water in distillation of volatile oil using steam and water type in green betel plant (Piper betle L.). This research used experimental design method of completely randomized design with 2 the factors consisting of 3 levels with 3 replicates i.e heating temperature with temperatures of 94˚C, 98˚C, and 102˚C and water volume of 30 liters, 35 liters, and 40 liters. Parameters observed were yield, solubility in alcohol and color. From results of the research, it was found that the average of best oil yield was from combination of temperature treatment of 98˚C and water volume of 40 liters that was 0,143%. The color of betel oil was yellow-red and solubility in alcohol was 90% at 1:1,9.  Keywords : Essential oil, Piper betle, Yield. ABSTRAK   Sirih merupakan tanaman terna atau sejenis tanaman rempah. Daun sirih hijau (Piper betle L.) termasuk dalam familia Piperaceae. Tanaman sirih mengandung minyak atsiri yang merupakan masa berbau khas, mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami peruraian. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh suhu dan volume air yang terbaik pada penyulingan minyak atsiri tipe uap dan air pada tanaman sirih hijau (Piper betle L.). Penelitian ini menggunakan metode perancangan percobaan Rancang Acak Lengkap 2 faktor yang terdiri dari 3 taraf dengan 3 kali ulangan yaitu suhu pemanasan dengan suhu 94˚C, suhu 98˚C, suhu 102˚C dan volume air 30 liter, volume air 35 liter, volume air 40 liter. Parameter yang diamati meliputi rendemen, kelarutan dalam alkohol dan warna. Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata rendemen minyak terbaik dari kombinasi perlakuan suhu 98˚C dengan volume air 40 liter yaitu 0,143%. Warna minyak sirih kuning-merah dan kelarutan dalam alkohol 90% 1:1,9.   Kata Kunci: Piper betle, Minyak Atsiri, Rendemen.
PENGARUH PERBANDINGAN SARI BAWANG DAYAK DENGAN SARI BELIMBING WULUH DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP MUTU MINUMAN BAWANG DAYAK (The Effect of Ratio of Dayak Onion with Wuluh Belimbing Juices and Storage Time on The Quality of Dayak Onion Drinks) Olivia Senorita; Rona J. Nainggolan; Linda Masniary Lubis
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 6, No 4 (2018): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.496 KB)

Abstract

ABSTRACT This research was conducted of the effect of ratio of dayak onion and wuluh belimbing juices and storage time on the quality and sensoric test of dayak onion drinks. This research was conducted using Completely Randomized Design (CRD) with two factors, i.e ratio of dayak onion and wuluh belimbing juices (S) (70:30, 60:40, 50:50, 40:60, 30:70%) and storage time (H) (1, 3, 5, and 7 days). The analyzed parameters were vitamin C content (mg/100 g material), total acid (%), total soluble solid (ºBrix), total microbes (CFU/ml), acidity (pH), score test of color, flavor, taste and sensoric test of color, flavor, taste and viscosity. The results showed the ratio of dayak onion with wuluh belimbing juices had highly significant effect on vitamin C content, total acid, total soluble solid, pH, score value of color and taste, hedonic value of taste, flavor, viscosity, and color. The length storage had highly significant on vitamin C content, total acid, total microbes, hedonic value of flavor, taste, and score value of taste. The interaction of the two factors had highly significant on score value of color and hedonic value of taste. The ratio of dayak onion with starfruit juice of 30:70% and long storage of 1 day gave the best quality of dayak onion drinks and can be accepted. Keywords : Dayak onion, Drinks,Long storage, Wuluh belimbing   ABSTRAK   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan sari bawang dayak dengan sari belimbing wuluh dan lama penyimpanan terhadap mutu dan uji organoleptik minuman bawang dayak. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 2 faktor yaitu perbandingan sari bawang dayak dengan sari belimbing wuluh (S) (70:30, 60:40, 50:50, 40:60, 30:70%) dan lama penyimpanan (H) (1, 3, 5, 7 hari). Parameter yang dianalisa adalah kadar vitamin C (mg/100 g bahan), total asam (%), total padatan terlarut (oBrix), total mikroba (CFU/ml), derajat keasaman (pH), uji skor warna, aroma, rasa dan uji organoleptik warna, aroma, rasa dan viskositas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan sari bawang dayak dengan sari belimbing wuluh memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kadar vitamin C, total asam, total padatan terlarut, pH, nilai skor warna dan rasa, nilai hedonik rasa, aroma, viskositas dan warna. Lama penyimpanan memberi pengaruh sangat nyata terhadap kadar vitamin C, total asam, total mikroba, nilai hedonik aroma, rasa dan nilai skor rasa. Interaksi antara kedua faktor memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap nilai skor warna dan nilai hedonik rasa. Perbandingan sari bawang dayak dengan sari belimbing wuluh 30:70% dan lama penyimpanan 1 hari menghasilkan kualitas minuman bawang dayak terbaik dan dapat diterima.   Kata kunci : Bawang dayak, Belimbing wuluh, Lama penyimpanan, Minuman
PEMETAAN POTENSI ENERGI ANGIN DI SUMATERA UTARA (Mapping of Wind Energy Potential in North Sumatera Province) Andreas Sembiring; Riswanti Sigalingging; Saipul Bahri Daulay
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 6, No 4 (2018): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.752 KB)

Abstract

ABSTRACT   Today the world is facing a fossil energy crisis, especially Asian countries including Indonesia. Indonesia, especially North Sumatra has the potential for the development of renewable energy, especially wind energy. The research was conducted in June - August 2017 in seven districts of Langkat, Serdang Bedagai District, Labuhan Batu Regency, Asahan Regency, Tapanuli Tengah Regency, Samosir Regency and Karo Regency, by measuring wind speed and temperature for 3 days in each district, each location point for 12 hours per day. The data of the research results were then calculated by the equation that has been determined. The results showed that the regency with the highest wind speed, total power and total energy value was Samosir Regency with an average wind speed of 5.89 m/s, the average specific power of 170.78 Watt and the average total energy was 7377.67 KWh. The regency with the lowest wind speed, the lowest total power and total energy was Karo Regency with an average wind speed value of 0.95 m/s, the average specific power of 0.86  Watt and the total average energy was 37.14 KWh. The total value of wind speed, total power and total energy for the province of North Sumatra were 3.34 m/s, 52.20 Watt and 2255.07 KWh. Based on the results of data analysis conducted, the Province of North Sumatra had a wind speed of 3.34 m/s and included in the category of small-scale wind speed. Keywords: Wind Energy, Wind Speed. ABSTRAK Dewasa ini dunia sedang dihadapkan pada krisis energi fosil, khususnya negara-negara Asia termasuk Indonesia. Indonesia  khususnya Sumatera Utara memiliki potensi untuk pengembangan energi terbaharukan khususnya energi angin. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni – Agustus 2017 pada tujuh kabupaten yaitu Kabupaten Langkat, Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Asahan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Samosir dan Kabupaten Karo, dengan mengukur kecepatan angin dan suhu selama 3 hari di masing-masing titik lokasi selama 12 jam per harinya. Data hasil penelitian selanjutnya dihitung dengan persamaan yang sudah ditetapkan. Hasil penelitian menunjukkan kabupaten dengan nilai kecepatan angin, daya spesifik dan energi total tertinggi adalah Kabupaten Samosir dengan nilai kecepatan angin rata-rata 5,89 m/s, daya spesifik rata-rata 170,78 Watt dan energi total rata-rata adalah7377,67 KWh. Kabupaten dengan nilai kecepatan angin, daya spesifik dan energi total terendah adalah Kabupaten Karo dengan nilai kecepatan angin rata-rata 0,95 m/s, daya spesifik rata-rata 0,86 Watt dan energi total rata- rata adalah 37,14 KWh. Total nilai keceptan angin, daya spesifik dan energi total untuk provinsi Sumatera Utara adalah 3,34 m/s, 52,20 Watt dan2255,07 KWh. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, provinsi Sumatera Utara memiliki kecepatan angin 3, 34 m/s dan masuk dalam kategori kecepatan angin skala kecil.   Kata kunci: Energi Angin, Kecepatan Angin.
UJI KARAKTERISTIK ASAP CAIR SEKAM PADI PADAALAT PIROLISIS PLASTIK-SEKAM PADI (The Characteristics Test Of Rice Husk Liquid Smoke On Plastic-Rice Husk Pyrolysis Equipment) Diana Rosa Sitanggang; Riswanti Sigalingging
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 6, No 4 (2018): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.055 KB)

Abstract

ABSTRACT Liquid smoke comes from burning of hemicellulose, cellulose and lignin to produce compounds that have antimicrobial, antibacterial and antifungal effects such as acid compounds and derivatives, phenol, aldehydes, carbonyl, ketone and others. Liquid smoke is an alternative food preservative and to flavor adding that can be used in food processing industry to minimize the use of dangerous preservatives such as formalin. This research was aimed to identify compounds in liquid smoke produced from the pyrolysis of rice husk. Liquid smoke was analysed using a Spectrophotometer for phenol measurement and GC-MS analysis (gas chromatography–mass spectrometer) was used to identify chemical compounds in liqiud smoke. An experimental method was applied with 8 repetitions and amount of husk of 8 kg, 9 kg, and 10 kg. The parameters observed were yield, purification of liquid smoke, and liquid smoke quality in the form of pH value, acid content, phenol content and organoleptic test. The results showed that liquid smoke produced with the best result was Grade 2 with pH value of 3.19, 5.74 % acid content, 51.31 µg/gr total phenol content, yellow pale and had enough smoke odour. Keywords: liquid smoke, rice husk, pyrolysis, gas chromatography-mass spectrometry. ABSTRAK Asap cair berasal dari pembakaran hemiselulosa, selulosa dan lignin yang menghasilkan senyawa-senyawa yang memiliki efek antimikroba, antibakteri dan anti jamur seperti senyawa asam dan turunannya, fenol, aldehid, karbonil, keton dan lainnya. Asap cair merupakan alternatif bahan pengawet makanan dan penambah rasa yang dapat digunakan pada industri pengolahan pangan sehingga dapat meminimalkan penggunaan pengawet berbahaya seperti formalin. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa dalam asap cair yang dihasilkan dari pirolisis sekam padi. Analisis asap cair menggunakan UV-Vis Spektofotometer untuk pengukuran fenol dan analisis GC-MS (kromatografi gas-spektrometer massa) digunakan untuk mengidentifikasi senyawa kimia dalam asap cair. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan 8 kali ulangan pada jumlah sekam padi  8kg, 9 kg dan 10 kg. Parameter yang diamati adalah rendemen, pemurnian asap cair dan mutu asap cair berupa nilai pH, kadar asam, kadar fenol dan uji organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asap cair yang dihasilkan dengan hasil terbaik adalah Grade 2 perlakuan M2 dengan nilai pH 3.19, kadar asam 5.74 %, kadar total fenol 51.31 µg/gr, berwarna kuning pucat dan cukup berbau asap.   Kata kunci: asap cair, sekam padi, pirolisis, kromatografi gas-spektrometer massa.

Page 1 of 3 | Total Record : 30


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol 7, No 4 (2019): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 7, No 3 (2019): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 7, No 1 (2019): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 6, No 4 (2018): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 6, No 3 (2018): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 6, No 2 (2018): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 5, No 4 (2017): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 5, No 3 (2017): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 4, No 4 (2016): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 4, No 3 (2016): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 4, No 2 (2016): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 4, No 1 (2016): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 3, No 4 (2015): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 3, No 3 (2015): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 3, No 2 (2015): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 2, No 4 (2014): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 2, No 3 (2014): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 1, No 4 (2013): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 1, No 3 (2013): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian More Issue